BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

The Cost of Quality and Accounting for Production Losses. Spoiled Goods Defective Goods

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini telah memasuki era

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. pun pengusaha asing. Para pengusaha yang ingin tetap dan terus bertahan di

BAB I PENDAHULUAN. dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dalam persaingan pasar yang semakin ketat.

PERANAN ANALISIS BIAYA KUALITAS DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus pada PTP Nusantara VIII Kebun Ciater)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimulainya era pasar bebas, menuntut perusahaan untuk dapat mempertahankan

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia menyebabkan persaingan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu mempertahankan eksistensinya. Untuk mengatasi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhnya kembali perekonomian di Indonesia saat ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah perdagangan dunia telah dimulai sejak sistem barter timbul.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor penentu kelangsungan hidup perusahaan adalah kualitas, seperti

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang kompetitif sekarang ini, peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut dapat bersaing dalam era perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kondisi perekonomian di dunia tengah dilanda krisis ekonomi

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya kualitas, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, produk rusak

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi yang berkembang menuju pada kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kualitas telah menjadi dimensi kompetitif yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. lain dapat dilakukan melalui berbagai cara. Cara yang paling sering dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini tentunya membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB 1 PENDAHULUAN. internasional dengan adanya jual-beli barang atau jasa dengan perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU ISO (9001:2008) PADA PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS PADA PT. JAVA ENERGY SEMESTA GRESIK PUGUH PUJO SANTOSO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dunia saat ini mulai melakukan penghapusan bea

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen memenuhi kebutuhan

Bab1 PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari faktor akuntansi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha dewasa ini ditandai dengan kemajuan di berbagai bidang

ABSTRAK. Kata kunci: biaya kualitas, aktivitas pengendalian kualitas, dan efisiensi biaya produksi.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang melanda dunia membuat perekonomian semakin

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi globalisasi yang semakin cepat kemajuannya memicu persaingan yang

Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD

MODUL 12 - TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM JIT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara semakin meng-global. Hal ini

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan yang tinggi dalam bidang perekonomian menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

Standar Kualitas Internasional

PENERAPAN BIAYA KUALITAS MENGGUNAKAN METODE ZERO DEFECT DALAM MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN PADA CV. BAHANA KARYA GRESIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH BIAYA PENCEGAHAN DAN BIAYA PENILAIAN TERHADAP PRODUK CACAT (Studi Kasus pada Pabrik Gula PTP Nusantara XI)

Cost Accounting Traditions and Innovations Barfield, Raiborn, Kinney. Chapter 8 Implementing Quality Concepts

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat. Akibatnya banyak usaha-usaha baru yang muncul dan menjadi kompetitorkompetitor

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PENGENDALIAN PRODUK CACAT PADA BURNER

PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA EnBe PRODUCTION DI SUKOHARJO TAHUN 2010

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA KUALITAS SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI TEMPA & COR PT. X (PERSERO) BANDUNG

COST OF QUALITY PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Pembahasan Materi #5. Grafik Pengumpulan Data Pengolahan Data Kegunaan Pemeriksaan Komponen. Definisi Tingkat Kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan penghasil barang maupun perusahaan penghasil jasa.

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Perkembangan itu semakin meningkat untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB l PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari dunia usaha, banyak industri-industri

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Muhaimin, Imam Sodikin dan Sidarto, Analisis Pengendalian Kualitas Produk dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

Quality Management. D Rizal Riadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Negara kita sedang memasuki era perdagangan bebas. Dalam

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN KEMASAN RETURNABLE GLASS BOTTLE. (Studi Kasus di PT. Coca-cola Bottling Indonesia Central Java)

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia perekonomian berkembang dengan sangat pesat.

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menunjukkan persaingan yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. dan bersaing dalam memajukan usahanya. Bahkan banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas ini, perusahaan semakin dituntut untuk dapat mempertahankan bahkan meningkatkan keunggulan yang dimilikinya agar dapat bersaing. Apalagi dengan perkembangan transportasi, komunikasi dan teknologi yang membuat batas-batas teritorial negara terasa samar, menjadikan persaingan lebih kompetitif. Persaingan yang dihadapi oleh suatu perusahaan bukan hanya berasal dari pesaing lokal dan nasional saja, tetapi juga mencakup pesaing-pesaing dari luar negeri. Agar perusahaan dapat terus bertahan dalam pasar dan menjalankan kegiatan operasi secara kontinyu di tengah persaingan yang semakin ketat, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Terutama pada masa sekarang ini, sebagian besar perhatian konsumen sudah beralih pada barang yang berkualitas baik namun dengan harga yang terjangkau. Sehingga perusahaan harus terus berusaha meningkatkan kualitas produknya, apabila ingin mempertahankan dan memperluas pangsa pasarnya. Untuk menghadapi pesaing luar negeri, perusahaan-perusahaan di Indonesia sebaiknya mengikuti standar mutu internasional. Standar untuk kualitas yang pada saat ini merupakan standar paling terkenal di seluruh dunia adalah ISO (International Organization for 1

BAB 1 Pendahuluan 2 Standardization) yang dibuat oleh MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa). Menurut Rao, dkk (1996) dalam buku Total Quality Management, saat ini, standar mutu ISO terdiri 3 tingkat, yaitu: 1. ISO 9003. Perusahaan yang mempunyai sertifikasi ini telah memenuhi persyaratan kualitas dalam menginspeksi dan uji coba (testing) produk. 2. ISO 9002. Selain telah melakukan inspeksi dan uji coba, perusahaan yang terdaftar sertifikasi ini juga melakukan Statistical Quality Control dan meningkatkan kualitas suplier. 3. ISO 9001. Pengendalian kualitas telah dilakukan oleh perusahaan secara menyeluruh dari kontrol desain produk sampai pelayanan purna jual (after-sales servicing). PT. Nusantara VIII merupakan salah satu perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang industry perkebunan yg mengolah pucuk teh menjadi teh hitam secara orthodoks. Produk ini dipasarkan baik di dalam maupun luar negeri, sehingga PT. Nusantara VIII harus berusaha memenuhi dan meningkatkan standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, proses produksi yang dilakukan harus mencapai biaya yang optimum, yaitu biaya dapat ditekan serendah mungkin dengan tidak mengurangi kualitas produk tersebut. Selama ini, PT. Nusantara VIII sudah memiliki bagian Pengendalian Kualitas (Quality Control) yang memeriksa bahan baku sebelum masuk proses produksi dan inspeksi selama proses produksi sampai menjadi barang jadi (finished goods). Berdasarkan uraian mengenai biaya kualitas tersebut, penulis tertarik untuk menjadikan PT.Nusantara VIII, sebuah perusahaan yang bergerak di industri perkebunan teh, sebagai unit observasi penelitian.

BAB 1 Pendahuluan 3 1.2. Identifikasi Masalah Salah satu aktifitas yang penting pada perusahaan manufaktur adalah proses produksi, yaitu aktifitas mengubah bahan baku (material) menjadi produk jadi (finished goods) dengan tenaga kerja dan fasilitas produksi. Agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaanperusahaan lain dibutuhkan suatu proses produksi yang efisien dan efektif, yang dapat dicapai jika ditunjang dengan perencanaan dan pengendalian kualitas produk yang optimal. Dengan demikian, perusahaan dapat menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. Setiap penyimpangan atau kesalahan yang terjadi pada proses produksi harus dideteksi sedini mungkin sehingga dapat mengurangi pemborosan biaya yang dikeluarkan untuk memproses kembali barang yang cacat. Sehingga konsumen-pun menjadi puas dan setia terhadap produk yang ada yang nantinya akan meningkatkan penjualan juga, yang di karenakan hasil produksi yang berkualitas. Produk cacat dan unit yang dikerjakan ulang merupakan hal yang harus mendapat perhatian yang cukup besar dari perusahaan. Karena hal tersebut akan mempengaruhi efisiensi dan efektifitas serta kelancaran kegiatan produksi dan juga mempengaruhi produksi barang yang akan di pasarkan. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di PT. Nusantara VIII teh ciater, berkaitan dengan biaya kualitas. Adapun masalah-masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Bagaimana aktifitas pengendalian kualitas produk yang dilakukan di PT. Nusantara VIII teh ciater. 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan oleh PT. Nusantara VIII teh ciater.

BAB 1 Pendahuluan 4 3. Biaya-biaya apa saja yang timbul dari pengendalian kualitas produk di PT. Nusantara VIII teh ciater. 4. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi terhadap penjualan. 5. Bagaimana peranan analisis biaya kualitas dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi terhadap produksi. 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Aktifitas pengendalian kualitas produk yang dilakukan di PT. Nusantara VIII teh ciater. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan oleh PT. Nusantara VIII teh ciater. 3. Biaya-biaya yang timbul dari pengendalian kualitas produk di PT. Nusantara VIII teh ciater.. 4. Usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi terhadap penjualan. 5. Peranan analisis biaya kualitas dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi terhadap penjualan.

BAB 1 Pendahuluan 5 1.4. Kegunaan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi: 1 PT. Nusantara VIII teh ciater. Hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan diharapkan dapat membantu manajemen dalam kegiatan pengendalian kualitas untuk meningkatkan efisiensi biaya produk yang berpengaruh terhadap penjualan juga. Selain itu, sebagai bahan masukan dan pertimbangan mengenai peranan analisis biaya kualitas dalam melakukan perubahan di masa yang akan datang. 2 Penulis. a. Sebagai kesempatan untuk belajar mengenai penerapan teori-teori yang dipelajari serta menambah pengetahuan mengenai peranan analisis biaya kualitas dalam masalah yang ditelaah. b. Sebagai persyaratan akademis untuk mengikuti ujian sarjana lengkap pada jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,. 3 Para pembaca dan pihak-pihak lain, khususnya rekan-rekan mahasiswa. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembacanya tentang analisis biaya kualitas dan penerapannya. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan referensi bagi penelitian sejenis.

BAB 1 Pendahuluan 6 1.5. Kerangka Pemikiran Dewasa ini perkembangan dunia usaha maupun tingkat persaingan dalam dunia usaha itu sendiri semakin meningkat, baik persaingan dari dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, tuntutan atas kualitas produk yang baik dirasakan meningkat. Proses produksi yang tidak efektif dan efisien akan menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan perusahaan (produk cacat), bahkan lebih jauhnya akan mengakibatkan kerugian yang mengancam keberlangsungan hidup perusahaan. Hal ini seperti yang diungkapkan Besterfield (1998), yaitu: When the cost of poor quality is too great, it is a sign of management ineffectiveness, which can affect the company s competitive position. Kualitas produk yang rendah ini akan mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang dihasilkan perusahaan tersebut, sehingga konsumen cenderung beralih kepada perusahaan-perusahaan lain yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Selain itu dengan kualitas produk yang rendah (produk cacat) akan menyebabkan perusahaan harus memperbaiki produk tersebut, dijual langsung (walau berkualitas rendah), atau dibuang, seperti dikemukakan oleh Horngren, Foster, dan Datar: Unacceptable unit of production that discarded or are sold for reduces prices. Partially completed or fully completed units of output maybe spoiled. (Horngren, Foster dan Datar, 2000) Perbaikan kualitas produk itu menimbulkan biaya, sehingga produk dijual dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan konsumen mencari sumber lain yang dapat menjual produk dengan harga yang lebih murah. Apabila produk cacat tersebut tidak dapat

BAB 1 Pendahuluan 7 diperbaiki maka produk tersebut dijual dengan harga yang lebih murah sehingga pendapatan perusahaan berkurang. Agar pengolahan bahan baku dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, perusahaan perlu melakukan pengendalian terhadap kualitas. Pengendalian tersebut dimaksudkan untuk menekan kemungkinan terjadinya kegagalan produk yang mengakibatkan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar. Pengendalian terhadap kualitas produk ini perlu dilakukan pada setiap tahap dalam proses produksi, mulai dari perencanaan hingga tahap pengemasan hasil produksi. Program pengendalian kualitas yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan usaha yang tidak mudah serta biaya yang tidak murah. Dalam hal ini terdapat hubungan yang kuat antara biaya dan kualitas, untuk menjaga kualitas produk perlu ada biaya yang dikeluarkan. Biaya kualitas yang terjadi adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan pengendalian kualitas dan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas, serta biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan terjadinya kegagalan atau cacat pada produk yang dihasilkan. Dengan adanya biaya kualitas, diharapkan produk cacat dapat ditekan seminimal mungkin dan sumber daya dapat digunakan sebaik mungkin. Penggunaan sumber daya yang baik dalam memproduksi produk akan menghasilkan produk yang berkualitas baik sehingga biaya produksi menjadi lebih efisien.

BAB 1 Pendahuluan 8 Menurut Horngren, Foster, dan Datar dalam buku Cost Accounting (2003), biaya kualitas itu sendiri terdiri dari beberapa kategori, diantaranya: 1. Prevention costs costs incurred to preclude the production of product that do not conform to specifications. 2. Appraisal costs costs incurred to detect which of the individual units of products do not conform to specifications. 3. Internal failure costs costs incurred on a defective product before it is shipped to customers. 4. External failure costs costs incurred on a defective product after it is shipped to customers. Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Bagi perusahaan yang profit oriented, laba merupakan hal penting yang dicapai perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Peningkatan laba dapat dicapai dengan dua cara, yaitu dengan menaikkan penjualan dan dengan menurunkan biaya. Untuk dapat meningkatkan penjualan, perusahaan harus dapat menghasilkan barang dan jasa yang dapat memuaskan konsumennya. Oleh karena itu, jika kegiatan pengendalian kualitas berjalan baik seiring dengan menurunnya biaya kualitas, berarti perusahaan dapat memenuhi keinginan pelanggan sekaligus secara tidak langsung dapat meningkatkan profit dari dua segi, yaitu segi biaya dan pendapatan. Dari segi biaya, dengan dilakukannya pengendalian kualitas dengan baik, produk rusak yang dihasilkan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga biaya produksi pun menjadi rendah. Sedangkan dari segi pendapatan, jika kualitas produk yang dihasilkan baik, dengan harga yang terjangkau, secara langsung penjualan akan meningkat.

BAB 1 Pendahuluan 9 Melihat pentingnya kualitas sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PERANAN ANALISIS BIAYA KUALITAS DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI di PT. Nusantara VIII teh ciater.