2015 PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lompat, lari, dan. lempar (Eddy Purnomo, 2007:1). Bila dilihat dari arti atau istilah

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga.

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 PENGARUH LATIHAN POWER LENGAN MENGGUNAKAN MODEL LATIHAN PULL OVERPASS DAN PULL OVER TERHADAP HASIL LEMPARAN PADA ATLET LEMPAR LEMBING JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. melakukan olahraga pada pagi maupun sore hari, serta banyaknya club

I. PENDAHULUAN. proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan kemajuan ilmu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya peningkatan kesehatan jasmani seluruh masyarakat, pemupukan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

I. PENDAHULUAN. terutama nomor lari jarak pendek 200 meter, maka dari itu peneliti mencoba

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Yan Indra Siregar. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ketentuan ketentuan dan peraturan peraturan yang rinci dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

BAB I PENDAHULUAN. yang terpendam tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya. Menindak lanjuti. mahluk yang butuh berinteraksi dengan lingkungannya.

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sangat digemari oleh masyarakat mulai anak sampai orang dewasa, karena

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga atletik maka atletik terbagi dalam 4 nomor pokok, yaitu: nomor lari,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. olahraga secara otomatis menjadi ukuran ketertinggalan prestasi olahraga.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga (mother of

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata penthatlon yang terdiri atas kata

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLYING DISC TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM DI SMPN 1 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu tentu juga didukung oleh kecepatan, kekuatan gerakan dan kemampuan. sencak silat dilakukan dengan cepat dan kuat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina

PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 TAKENGON. Zikrurrahmat 1 dan Teguh Prihatin 2.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DAN WEIGHT TRAINING DENGAN METODE PYRAMID SYSTEM TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PEMAIN BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

merupakan olahraga pertama kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo dimulai dari negara Yunani, negara negara dibenua Eropa sampai Amerika dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk shooting yang paling sering digunakan dalam

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia serta

BAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

S K R I P S I OLEH : Reza Dwi Pradana NIM:

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan melalui aktivitas-aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani dalam

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlombakan baik di tingkat regional maupun nasional, karena atletik

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah bangsa dapat berdiri tegak di antara bangsa-bangsa lain di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. sudah berkembang luas. Masing-masing individu dituntut untuk bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mother of sport. Semua negara di dunia memasukkan atletik sebagai cabang

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT COACHING CLINICS ATHLETICS

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina

BAB I PENDAHULUAN. Proses latihan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik adalah gabungan dari beberapa nomor pertandingan yang secara garis besar dapat di kelompokan menjadi lari, lompat, dan lempar. Atletik adalah salah satu dari sekian banyak cabang olahraga yang dimanfaatkan untuk alat atau media dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, kata atletik berasal dari bahasa Yunani athlon yang berarti kontes. Menurut Syarifuddin (1992, hlm. 2) atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan orang yang melakukannya dinamakan athleta (atlet). Atletik merupakan cabang olahraga yang di perlombakan pada Olimpiade pertama pada 776 SM induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI ( Persatuan Atletik Seluruh Indonesia ). Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi, dan sebagainya. Dalam cabang olahraga atletik dibagi menjadi beberapa nomor yaitu nomor lari, lompat dan lempar. Nomor-nomor lari yang di perlombakan di antaranya sprint, halang rintang, estafet, jarak jauh, dan jarak menengah. Nomor lempar adalah tolak peluru, lempar lembing, dan lempar cakram. Sedangkan pada nomor lompat terdapat lompat tinggi, lompat galah, dan lompat jauh. Dari sekian banyak nomor-nomor yang ada pada cabang olahraga atletik, peneliti akan meneliti nomor tolak peluru, karena nomor tolak peluru mempunyai karakteristik tersendiri yaitu peluru tidak dilemparkan tetapi ditolakan atau didorong dengan satu tangan. Untuk memperoleh hasil yang baik di butuhkan kondisik fisik yang baik yaitu kekuatan. Harsono (1998, hlm. 100) mengatakan bahwa: Untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin, ada empat aspek yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu latihan fisik, teknik, taktik, dan mental.

2 Faktor mendasar yang harus dimiliki oleh seorang atlet tolak peluru adalah kemampuan untuk melakukan teknik tolak peluru dan kondisi fisik yang menunjang dalam melakukan tolak peluru. Pada cabang olahraga atletik, khususnya cabang tolak peluru sangat dibutuhkan unsur kekuatan, daya ledak, daya tahan, kelentukan dan koordinasi gerakan. Harsono (1988, hlm. 204) menjelaskan bahwa: Komponen fisik yang diperlukan dalam cabang olahraga atletik nomor lempar antara lain; kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, kelincahan, koordinasi dan power. Masalah yang terdapat pada atlet tolak peluru adalah terdapat kekurangan pada kondisi fisik yaitu kekuatan. Dimana tolak peluru membutuhkan kekuatan pada saat menolak agar hasil nya maksimal. Kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Dengan melihat komponen kondisi fisik yang diperlukan seorang petolak peluru adalah kekuatan otot lengan dan bahu, maka dalam pemilihan tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu metode yang dapat mengembangkan kekuatan dan kecepatan yang maksimal. Kekuatan terutama penting untuk cabang-cabang olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif. Kekuatan diperoleh dari latihan kekuatan lengan dan tungkai, karena yang menjadi karakteristik geraknya adalah menolak maka diperlukan kekuatan lengan sebesar-besarnya serta otot tungkai dalam unsur penelitian ini. Ada beberapa latihan untuk memperoleh kekuatan lengan dan tungkai diantaranya barbell lunges dan dumbbell one-arm shoulders press. Latihan-latihan itu diawali dengan latihan kekuatan kemudian dilanjutkan dengan latihan kecepatan serta sistematis. Dalam nomor ini kekuatan lengan dan tungkai sangat di butuhkan dalam menunjang hasil tolakan, karena pada saat seorang atlet tolak peluru melakukan tolakan terhadap peluru maka otot-otot yang bekerja yaitu otot lengan dan otot tungkai.otot-otot utama yang berkontraksi pada saat melakukan tolak peluru adalah otot pectoralis major, anterior deltoid, middle deltoid, triceps, bicep femoris, brachiialis, gluteus maximus, gastrocnemius, hamstring. Latihan barbell lunges dan dumbbell one-arm shoulders press dapat dimanfaatkan untuk

3 mengembangkan otot lengan dan tungkai, sehingga dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kemampuan tolak peluru. Pada saat melakukan gerakan barbell lunges, otot-otot yang berkontraksi adalah biceps femoris, gluteus minimus, quadratus femoris, adductor magnus, hamstring, gluteus maximus, gastrocnemius sedangkan untuk melakukan one-arm shoulders press otot yang berkontraksi adalah biceps brachi, triceps brachi, palmoris longus, palmoris apornis, brachioradialis, deltoideus, pectoralis major, pectoralis minor, teres major, teres minor, trapezius. Apabila kedua latihan tersebut diberikan secara sistematis, berulang-ulang dengan repetisi gerakan yang sesuai dan ditingkatkan secara progresif, dapat meningkatkan kekuatan pada otototot tersebut Pada saat latihan barbell lunges dan dumbell one-arm shoulders press diberikan, perlu perbaikan kondisi fisik dengan tujuan agar kekuatan dan kecapatan kontraksi otot yang dicapai dalam latihan maksimal. Dalam pengamatan peneliti, atlet Jawa Barat putri atau Nasional Eki Pebri Ekawati mempunyai hasil tolakan cukup baik 13,89 meter, tetapi masih kalah jauh dengan atlet dunia Natalya Lisovskaya dengan tolakan 22,63 meter (http://www.binasyifa.com/719/67/26/rekor-dunia.htm). Jadi, catatan tolakan Eki Pebri Ekawati masih kurang 9 meter untuk mencapai hasil yang di raih atlet dunia saat ini. Kekurangan yang terdapat pada atlet Eki Pebri Ekawati salah satunya adalah latihan fisik. Latihan fisik yang dimaksud adalah latihan kekuatan. Dengan kekuatan fisik yang baik akan berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan atlet. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan tolakan ada komponen-komponen dasar yang harus diperhatikan atau yang mempunyai peranan penting dalam mencapai hasil yang maksimal. Komponen-komponen dasar kondisi fisik yang di kemukakan oleh Dikdik (2008, hlm. 15) di antaranya adalah kekuatan, daya tahan, kelentukan, dan kecepatan, kekuatan kecepatan, daya tahan kecepatan. Dengan demikian maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh latihan barbell lunges dan dumbell one-arm shoulders press terhadap hasil tolak peluru.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka masalah dalam penelitian adalah: 1. Apakah latihan barbell lunges berpengaruh secara signifikan terhadap hasil tolak peluru? 2. Apakah latihan dumbell one-arm shoulders press berpengaruh secara signifikan terhadap hasil tolak peluru? 3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan barbell lunges dan dumbell one-arm shoulders press terhadap hasil tolak peluru? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh latihan barbell lunges terhadap hasil tolak peluru. 2. Untuk mengetahui pengaruh latihan dumbell one-arm shoulders press terhadap hasil tolak peluru. 3. Untuk mengetahui mana yang lebih berpengaruh secara signifikan antara latihan barbell lunges dan dumbell one-arm shoulders press terhadap hasil tolak peluru. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat yang di harapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis a. Dapat dijadikan sumbangan keilmuan bagi peneliti maupun para pembaca pada umumnya tentang pengaruh latihan barbell lunges dan latihan dumbell one-arm shoulders press terhadap hasil tolak peluru.

5 b. Dapat dijadikan pedoman bagi para pelatih, pembina olahraga, dan atlet, khususnya cabang olahraga atletik nomor tolak peluru sebagai salah satu pertimbangan dalam proses latihan untuk mempersiapkan atau menyusun program latihan fisik. c. Dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah, pengembangan ilmu pengetahuan dan kepustakaan guna mengembangkan komponen kondisi fisik serta sebagai bahan pemikiran dan informasi bagi FPOK UPI berkaitan dengan mata kuliah kondisi fisik. 2. Secara praktis a. Dapat dijadikan pedoman bagi peneliti maupun para pembaca pada umumnya dalam proses pelatihan mengenai pengaruh faktor kondisi fisik, khususnya latihan barbell lunges dan latihan dumbell one-arm shoulders press terhadap hasil tolak peluru. b. Dapat dijadikan pedoman bagi para pelatih dan pembina cabang olahraga atletik dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia (atlet) terutama pelatih dalam memberikan program latihan kondisi fisik yang telah efektif untuk tolak peluru. c. Dapat dijadikan acuan bagi semua kalangan insan pecinta olahraga, baik pelatih, atlet, atau pun lembaga terkait dan mahasiswa FPOK UPI dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan serta sebagai sumbangan pengetahuan bagi para pelatih dan atlet cabang olahraga atletik, khususnya nomor tolak peluru. E. Batasan Penelitian Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah. Agar penelitian ini tidak meluas dalam pembahasan masalahnya, maka penulis hanya membatasi permasalahan dalam ruang lingkup sebagai berikut: 1. Ruang lingkup penelitian hanya ditekankan pada pengaruh latihan barbell lunges dan latihan dumbell one-arm shoulders press terhadap hasil tolak peluru.

6 2. Variabel bebas pada penelitian ini adalah barbell lunges dan dumbell one-arm shoulders press. 3. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil tolak peluru 4. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FPOK UPI Jurusan Pendidikan Kepelatihan tahun 2011 yang mengikuti kuliah atletik sebanyak 120 orang. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 orang dengan teknik pengambilan sampelnya dengan cara purposive sampling. F. Struktur Organisasi Skripsi Dalam penulisan skripsi ini penulis, memaparkan urutan dalam penyusunannya. Sebagai berikut : Pada BAB I tentang pendahuluan yaitu mengenai : latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,,dan struktur organisai penelitian. Pada BAB II tentang landasan teoritis yaitu mengenai : memberikan konteks yang jelas terhadap topik atau permasalahan yang diankat dalam penelitian. BAB III tentang Metode Penelitian yaitu mengenai : desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, proedur penelitian, dan analisis data. BAB IV tentang temuan dan pembahasan yaitu mengenai : temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan permasalahan penelitian, dan pembahasan penemuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sebelum nya sudah di rumuskan. BAB V tentang simpulan dan saran yaitu mengenai : penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut.