BAB V PENYAJIAN DATA. 5.1 Strategi Komunikasi Tokoh Rekonsiliasi dalam menjaga stabilitas keamanan di Halmahera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
DEKLARASI DAMAI MASYARAKAT ADAT TOBELO PADA HARI KAMIS. Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan didorongkan oleh keinginan tulus dari

BAB I PENDAHULUAN. multikultural yang betul-betul berpijak pada konsep yang kuat dan tidak mudah terombangambing

BAB I. Pendahuluan UKDW. Tobelo ditetapkan menjadi Ibukota Kabupaten Halmahera Utara. 4

BAB IV DESKRIPSI KABUPATEN HALMAHERA UTARA PASCA KONFLIK. Halmahera merupakan pulau terbesar di Kepulauan Maluku. Pulau Halmahera terletak

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORI. keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari deskripsi dan pembahasan hasil penelitian pada bab IV, dapat peneliti

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS. persaudaraan antar keluarga/gandong sangat diprioritaskan. Bagaimana melalui meja

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PENUTUP. mempertahankan identitas dan tatanan masyarakat yang telah mapan sejak lama.

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan. Memiliki kekayaan alam yang

Bab Tiga Belas Kesimpulan

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NITA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sudah setengah abad lebih Indonesia merdeka, masyarakat Indonesia yang merupakan bangsa yang multi

Peran Lembaga Adat Dalam Menunjang Pelaksanaan Otonomi Daerah (Suatu Studi Di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara)

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA. Penulis telah memaparkan pada bab-bab yang terdahulu mengenai dasar

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI NOMOR : 1 TAHUN 2010 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA ADAT DAN/ATAU KEMASYARAKATAN DI DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 11 SERI E

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan.

BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebagai objek daya tarik wisata meliputi; pesta panen hasil kebun, makan adat Horum

BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan Data.

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Konflik

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

Oleh: DEPUTI VI/KESBANG KEMENKO POLHUKAM RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KAB/KOTA SE INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Menciptakan Harmonisasi Hubungan Antaretnik di Kabupaten Ketapang

BAB V PENUTUP. tertentu. Untuk menjawab topik dari penelitian ini, yakni Etika Global menurut Hans Küng

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KERJA SAMA DESA

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN KAMPUNG ADAT DI KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

BAB V PENUTUP. Interaksi sosial pasca konflik yang terjadi di Maluku perlu mendapat perhatian

HIBUA LAMO (Suatu Penelitian Sosial Budaya Di Kecamatan Tobelo) Irnawati Usman, Trisnowaty Tuahunse *, Resmiyati Yunus **

BAB IV MAKNA ARUH MENURUT DAYAK PITAP. landasan untuk masuk dalam bagian pembahasan yang disajikan dalam Bab IV.

Pengertian Damang diatur dalam Pasal 1 angka (24) Peraturan. Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2008 adalah:

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama bangsa

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Falsafah Hibualamo Sebagai Dialog Etis-Praktis (Paul Knitter) yang Mempersatukan Islam-Kristen di Halmahera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

2012, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Penang

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang cenderung kepada kelezatan jasmaniah). Dengan demikian, ketika manusia

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN/PENDIRIAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)

BAB VII SEJARAH PEMEKARAN DAN PENGGABUNGAN WILAYAH Kronologi Pemekaran Wilayah Tiga Kecamatan Sejarah Terbentuknya Tiga Kecamatan

BAB IV ANALISIS UPAYA DAN KENDALA REKONSILIASI KONFLIK PORTO-HARIA. Dengan mencermati realita konflik yang terjadi di Negeri Porto-Haria,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN T A S I K M A L A Y A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TENTANG MUSYAWARAH DESA

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan umat beragama. Berdasarkan

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

BAB II TARGET DAN LUARAN

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG KERJASAMA DESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENGARAH

BERITA DESA CISUMUR. NOMOR 2, 2017 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA. Penyelengaraan. Perawat. Jenazah. PERATURAN KEPALA DESA NOMOR 2 TAHUN 2017

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Budaya lokal menjadi media komunikasi di suatu daerah yang dapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA SOSIALISASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN KERJASAMA MPR RI DENGAN PGRI KABUPATEN MALINAU RABU, 16 MARET 2016

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

Wawancara 03 Januari : Bpk Elly Doirebo. (Senior HIMPPAR)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. dengan masyarakat Desa Waepana melalui mediasi adalah sebagai berikut,

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA

I. PENDAHULUAN. suatu keputusan politik, pemerintahan atau kenegaraan. sebagai proses atau upaya penciptaan dari (1) lembaga -lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup bagi suatu kelompok masyarakat (Berry et al,1999). Pandangan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

Transkripsi:

BAB V PENYAJIAN DATA 5.1 Strategi Komunikasi Tokoh Rekonsiliasi dalam menjaga stabilitas keamanan di Halmahera Utara Responden Persuasif Edukatif Adat Responden 1 1. Sesudah 1. PEMDA (Bupati Halut) Konflik,Hein dalam memasukan pelajaran Wawancara pada tanggal 25 April kapasitasnya sebagai juru damai, turut mendorong tentang budaya dan adat pada kurikulum sekolah. 2013 upaya pemulangan pengungsi Muslim ke Tobelo dan sekitarnya. Dalam situasi yang belum sepenuhnya pulih, Hein berangkat ke Morotai, (salah satu hasil komunikasi Antar Kelompok; yaitu dengan Berdialog) menggelar dialog dengan para pengungsi,dan mengajak mereka kembali ke Tobelo. 2. Pembangunan yang kami laksanakan bukan cuma secara fisik saja tetapi membangun hal-hal yang dasar seperti aspek psikologi dimana untuk mengilangkan rasa dendam, benci, iri hati dan ketidak percayaan. 3. Kelompok ini berfungsi mampu mengayomi masyarakat dalam kontrol sosial, ekonomi, dan budaya/ adat, mengontrol berjalannya pembangunan daerah, berbagi pengetahuan baik itu agama maupun budaya, 1. Melaksanakan Deklarasi damai dengan Sumpah Adat. 2. Menggunakan pakaian adat di kantor pada saat jam kerja di hari rabu,kamis dan jumat. 3. Isi pesan dari komunikasi yang telah di bangun oleh PEMDA adalah berupa Sumpah Adat secara Ceremony di Lapangan Hibualamo Tobelo (lihat Lampiran I), dan hingga saat ini Sumpah Adat menjadi suatu Icon, atau simbol interkasi masyarakat Utara. didalam Halmahera 54

Responden 2 (Tokoh Agama) Wawancara tanggal 21 dan 27 April 2013 1. Melakukan sosialisasi di tempat-tempat ibadah dengan mengajarkan masyarakat untuk hidup berdamai sesuai ajaran agama untuk saling mengasihi antar sesama umat manusia. memecahkan masalah dalam masing-masing kelompok atau anggota-anggota kelompok 2. Pada dasarnya sama pola komunikasi yang dibangun pemerintah baik formal maupun informal.pemerintah membangun komunikasi bersifat mengajak dan mendidik kepada kita sebagai tokoh adat dan agama serta seluruh masyarakat untuk saling menjaga kekeluargaan berdasarkan Adat dan budaya 4. karena Adat merupakan simbol kebersamaan, supaya tidak ada lagi pemisahan antara agama dan etnis, sehingga dilakukanlah Sumpah adat yang mempunyai nilai magic yang menghukum secara psikologis bagi yang merancang kekacauan. 5. Memgadakan Beda rumah di setiap desa-desa bagi masyarakat yang tidak mampu. Bentuk rumah yang diabagun adalah sesuai bentuk rumah Adat. 1. Sebagai Tokoh Agama harus mengetahui banyak hal tentang Adat yang ada di Halut. 2. Deklarasi damai/ Sumpah Adat merupakan symbol adat sebagai pesan komunikasi yang telah tersalurkan kepada seluruh masyarakat di Halut dan bisa diterima. 55

yang menjadi perekat antar umat beragama di Halmahera Utara, dan sebagai seorang Bupati bisa memposisikan dirinya sebagai tokoh adat serta agama. 3. Sebelum acara penanda tanganan Sumpah Adat dimulai, diawali dengan upacara adat Hibualamo dimana para wakil masyarakat Muslim yang mengikat kepala dengan saputangan putih, berhadapan dengan pihak Kristen yang berbaju hitam menggunakan ikat kepala merah. Upacara dilanjutkan penancapan tombak dan parang serta salawaku, lalu dituangkan minyak kelapa dan air pada tombak, parang dan salawaku yang mempunyai arti bahwa kedua belah pihak telah meletakkan parang dan tombak dan hidup berdampingan secara damai dan berlaku manis. 4. Dalam setiap kegiatan gerejawi, 56

kegiatan adat pun diikut sertakan seperti berpakaian adat, tarian adat, perkawinan di gereja menggunakan pakaian adat. Responden 3 (Tokoh Adat) 12 April 2013 1. Mengajak masyarakat di Halut untuk menjaga, mengembangkan serta melestarikan Adatistiadat yang ada di Halut. 2. Karena konflik yang terjadi pada 12 tahun silam di Halmahera Utara antara kelompok Muslim dan Kristen, maka PEMDA melakukan proses Komunikasi kepada kelompok Agama dan Adat yang akan banyak berperan menjadi salah satu kekuatan dalam mempertahankan Stabilitas Keamanan di Halut. Kemudian Kelompok Agama dan Adat dari Muslim dan Kristen 3. Kami melakukan sosialisasi di sekolahsekolah, kecamatan, maupun desa-desa tentang Adat dan Budaya di Halut. 1. Adat yang diterapkan di Halmahera Utara adalah berpaku pada Adat Hibualamo yang diwariskan oleh leluhur sejak lama dan mengandung nilai-nilai universal dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam sistem pemerintahan modern. Karena adat Hibualamo mempunyai nilai-nilai seperti nilai Egaliter (tidak mengenal hirarki adanya masyarakat turunan raja-raja dan sultan), nilai Gotong Royong, nilai Demokratis, nilai Religius 57

menjalankan tugasnya atau melaksanakan kegiatankegiatan yang telah direncanakan oleh PEMDA dalam bersosialisasi kepada masyrakatnya dalam pertemuan-pertemuan acara adat maupun keagamaan yang di pimpin oleh Hein. Namotemo sebagai selaku Tokoh Pemerintah dan tokoh Adat tertinggi. 3. Hein Namotemo yang kapasitasnya sebagai Bupati serta tokoh Adat tertinggi dihalut, mempunyai peranan penting dalam mengatur atau mengontrol kelompoknya masingmasing dalam masyarakat. Tokoh Agama mempunyai fungsi yang sama seperti tokoh Adat, karena masingmasing mempunyai tugas dalam bersosialisasi, musyawarah, dialog terhadap masyarakat di lapangan baik dalam segi 2. Sebelum acara penanda tanganan Sumpah Adat dimulai, diawali dengan upacara adat Hibualamo dimana para wakil masyarakat Muslim yang mengikat kepala dengan saputangan putih, berhadapan dengan pihak Kristen yang berbaju hitam menggunakan ikat kepala merah. Upacara dilanjutkan penancapan tombak dan parang serta salawaku, lalu dituangkan minyak kelapa dan air pada tombak, parang dan salawaku yang mempunyai arti bahwa kedua belah pihak telah meletakkan parang dan tombak dan hidup berdampingan secara damai dan berlaku manis. 1. Isi pesan dari komunikasi yang telah di bangun oleh PEMDA adalah berupa Sumpah Adat secara Ceremony di Lapangan Hibualamo 58

Responden 4 (Tokoh Masyarakat Wawancara tanggal 19 April 2013 sosial, maupun ekonomi dan budaya. 1. Bupati sebagai kepala daerah, dia berhasil menjadi pusat perhatian seluruh masyarakat, dimana bisa mengarahkan semua anggota masyarakat bisa ikut bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan yang disepakati bersama. 2. Kelompok ini berfungsi mampu mengayomi masyarakat dalam kontrol sosial, ekonomi, dan budaya/ adat, mengontrol berjalannya pembangunan daerah, berbagi pengetahuan baik itu agama maupun budaya, Tobelo (lihat Lampiran I), dan hingga saat ini Sumpah Adat menjadi suatu Icon, atau simbol interkasi didalam masyarakat Halmahera Utara 3. Sumpah Adat merupakan symbol Adat sebagai interaksi simbolik dalam salahsatu strategi komunikasi. 1. Halmahera Utara setelah Pasca konflik sudah aman kondusif, dan itu tidak terlepas dari peran pemerintah serta petugas keamanan dalam membuat suatu kesepakatan dalam bentuk Sumpah adat pada 12 tahun lalu. 59

memecahkan masalah dalam masing-masing kelompok atau anggotaanggota kelompok Sumber wawancara April 2013 60

5.2 Refleksi Ketika PEMDA melakukan proses komunikasi dengan tokoh adat dan agama disitulah tercipta adanya komunikasi kelompok. Sehingga dalam strategi komunikasi dari para toko-tokoh rekonsiliasi, sehingga terciptanya stabilitas keamanan di Halut. Dari proses komunikasi yang dilakukan oleh tokoh rekonsiliasi tersebut menghasilkan sumpah adat yang menjadi perekat antar dua kelompok/ golongan. Dari hasil wawancara diatas bahwa strategi komunikasi yang dipakai oleh tokoh rekonsiliasi berupa pendekatan persuasif, edukatif dan pendekatan adat. Jadi komunikasi yang dibangun oleh PEMDA terhadap tokoh agama dan tokoh adat merupakan komunikasi kelompok, yang membentuk suatu kekuatan dimana tiga kelompok tersebut menjadi satu kesatuan yang dinamakan Tokoh Rekonsiliasi, yang dimana tokoh-tokoh Rekonsiliasi inilah yang menyusun suatu startegi komunikasi dalam menjaga stabilitas keamanan di Halut. 61