dokumen-dokumen yang mirip

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

Erni Susanti 1, Riyadi 2, Yulianti 2 PENDAHULUAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA SISWA KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN AJARAN 2013/2014

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE HYPNOTEACHING


1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Farin Kusanggraeni Fardilla 1, Chumdari 2, Karsono

PENERAPAN MEDIA BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B TK AL HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

Dwi Hastuti 1), Hadi Mulyono 2), Hadiyah 2)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI LISAN MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT


PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN


PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN BERMAIN MUSIK PERKUSI UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Diyah Hajarwati 1, Amir 2, Joko Daryanto 2.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI


Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Team Game Tournament

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN BALAP KARUNG MENCARI BOLA PADA ANAK KELOMPOK A TK SIWI PENI XI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

Upaya Meningkatkan Kecerdasan Verbal-Linguistik Melalui Metode Bernyanyi Pada Anak Kelompok A TK Sandhy Putra Sukarta Tahun Pelajaran 2013/2014

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Perilaku Empati Pada Anak Kelompok B TK Islam Bakti IX Kerten Tahun 2013/2014

Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Bermain Fungsional Pada Anak Kelompok A TK Negeri Pembina Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE PADA ANAK KELOMPOK A TK SIWI PENI XI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL KETERHUBUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KOPERASI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PROJECT BASED LEARNING PADA ANAK KELOMPOK B TK SIWI PENI XI LAWEYAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SD

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Nor Asmawati 1, Siti Wahyuningsih 1, Sularmi

Widi Prastiwi 1, Samidi 2, Lies Lestari 2 PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A1 Reni Dewi Nur Isnaini 1, Yudianto Sujana 1, Djaelani 2


2014/2015. Disusun oleh : A

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM KEGIATAN MOZAIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA ANAK KELOMPOK B TK SANDHY PUTRA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Nurhalimah 1, Yulianti 2, Shaifuddin 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret Email : nhalimahsweet@yahoo.co.id, yulian_pgsd@yahoo.com, m_udin53@yahoo.com. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik pada anak kelompok B TK sandhy putra surakarta tahun pelajaran 2013/2014 melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus merupakan perbaikan yang didasarkan atas hasil refleksi dari hasil siklus sebelumnya. Dalam tiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dalam kegitan mozaik anak kelompok B TK Sandhy Putra Surakarta tahun pelajaran 2013/2014. Keywords : model pembelajaran kooperatif tipe STAD, motorik halus, mozaik ABSTRACT This study aims to improv fine motor skills mosaic activities on group B TK Sandhy Putra Surakarta academic year 2013/2014 through a cooperative learning model Student Team Achievement Divisions (STAD). Action research was conducted in two cycles, and each cycle is an improvement based on the results of a reflection of the results of the previous cycle. In each cycle includes the stages of planning, implementation, observation and reflection. The results showed that through cooperative learning model Student Team Achievement Divisions (STAD) to improve fine motor skills in a mosaic activity of group B TK Sandhy Putra Surakarta academic year 2013/2014. Keywords: cooperative learning model STAD, fine motor,mosaic PENDAHULUAN Anak Usia Dini (AUD) atau anak yang berada pada usia antara 0-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age) membutuhkan upaya-upaya untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan yang dimiliki, (Suyadi 2010:23). Untuk mencapai optimalisasi aspek perkembangan tersebut maka perlu memberikan rangsangan atau stimulus kepada anak melalui pendidikan di Taman Kanak-kanak. Pendidikan merupakan suatu proses, baik berupa pemindahan maupun penyempurnaan yang akan melibatkan dan mengikutsertakan bermacam-macam komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Pendidikan dilakukan seumur hidup sejak usia dini sampai akhir hayat, pentingnya pendidikan diberikan pada anak usia dini terdapat di dalam Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Anak Usia Dini pasal 1 ayat 1, dinyatakan bahwa : Pendidikan anak usia dini (PAUD) ad alah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai berusia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pembelajaran pendidikan di TK bertujuan membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan, daya cipta dan menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar dengan mengembangkan nilai-nilai agama, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan syaraf, otot, dan otak. Menurut Suyadi (2010:69) Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menempel dan sebagainya. Akan tetapi TK Sandhy Putra Surakarta, masih banyak anak yang kurang mampu dalam kemampuan motorik halus terutama kegiatan mozaik. Mengingat hal tersebut salah satu strategi yang digunakan yaitu memberikan model pembelajaran yang inovatif agar kemampuan motorik halus dalam mozaik anak dapat dikembangkan secara maksimal. Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa perlu melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Kemapuan Motorik Halus Dalam Kegiatan Mozaik Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Anak Kelompok B Tk Sandhy Putra Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik pada anak kelompok B TK sandhy putra surakarta tahun pelajaran 2013/2014? Tujuan penelitian adalah Untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) Pada Anak Kelompok B TK Sandhy Putra Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. KAJIAN PUSTAKA Kemampuan adalah prilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang di persyaratkan sesuai kondisi yang di harapkan Sutikno (2013:45). Gagne dalam Iskandarwassid (2008:134) berpendapat bahwa kemampuan merupakan kesanggupan dan pengetahuan awal yang dimiliki anak untuk memperoleh kemampuan dan pengetahuan yang lebih tinggi tingkatannya. Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot-otot yang terkoordinasi Hurlock (2005: 150). Menurut Suyadi (2010:69) perkembangan motorik halus adalah meningkatnya pengoodinasian gerak tubuh yang melibatkan otot-otot dan syaraf yang jauh lebih kecil atau detail. Mirroh Fikriyati (2013:39) kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan koordinasi otot-otot halus/kecil. Sedangkan menurut Samsunuwiyati (2010: 99) motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh tubuh, seperti menyentuh dan memegang. Pengertian Mozaik Menurut Syakir dan Verayanti (2013:66) mozaik diartikan sebagai suatu jenis karya seni karya seni dekorasi yang menerapkan teknik menempel. Shaifuddin (2009:106) berpendapat pengertian mozaik adalah salah satu karya seni rupa dua dimensi yang dihasilkan dengan cara menempel, sebagai karya rupa yang terbuat dari elemen-elemen yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar atau desain. Soemarjadi,

Ramanto dan Zahri (2001:158) pengertian mozaik adalah sebuah karya seni yang terbuat dari elemen-elemen yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar atau desain. Pengertian model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang, pembelajar dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan belajar-mengajar menurut Toeti Sukamto dan udin Winataputra dalam Anton (2006:144). Menurut Kemp dalam Rusman (2012:132) adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat efektif dan efisien. Sedangkan menurut Rusman (2012:144) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Menurut Rusman (2012:204) Cooperative learning adalah teknik pengelompokkan yang didalamnya siswa berkerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang. Macam-macam model pembelajaran kooperatif Menurut Isjoni (2010:73) ada beberapa t ipe model pembelajaran kooperatif antara lain : (1) Student Teams Achievement Division (STAD), (2) Jigsaw, (3) Teams Games Tournamens (TGT), (4) Group Investigation (GI), (5) Rotating Trio Exchange, (6) Group Resume. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD adalah sebagai berikut: (1) Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut partisipasi, jenis kelamin, suku dan lain-lain). (2) Guru menyajikan pelajaran, (3) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah dimengerti dapat menjelaskan pada anggota laiannya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti, (4) Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu, (5) Memberi evaluasi (6) Kesimpulan Agus Suprijono (2011:133) Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ratnasari (2013) dengan Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Bermain Membatik Pada Anak Kelompok B RA AL-Islam Mangun Sari 02 Gunung Pati Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motorik halus anak dapat meningkat dengan membatik. Persamaan kedua penelitian tersebut sama-sama meningkatkan kemampuan motorik halus. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di TK Sandhy Putra Surakarta Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 yang beralamatkan di Jln. Adi Sucipto No. 58, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Propinsi Jawa Tengah. Dalam penelitian ini kelompok B TK Sandhy Putra Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah 9 anak, yang terdiri dari 5 laki-laki anak dan 4 perempuan anak. Didalam melakukan penelitian ini yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data adalah pengamatan observasi, wawancara dan dokumentasi. Didalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman kegiatan pokok analisa model meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini sebanyak dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian ini dilakukan didalam ruangan kelan B dengan langkahlangkah sebagai berikut: (a) Guru membagi anak menjadi dua kelompok, yang terdiri dari 4 dan 5 anak (b) Guru memberikan nama dalam setiap kelompok yaitu kelompok 1 dan kelompok 2 (c) Kemudian guru menjelaska langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) (d) Kemudian guru menyiapkan pola gambar lambang negara indonesia, dan membagikan pada anak (e) Kemudian guru meminta anak untuk menempel potongan kertas bentuk geometri pada lembar kertas tersebut secara bersama-sama (f) Guru memberikan pertanyaan tentang pelajaran hari ini (g) Guru memberikan evaluasi. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi. Dari hasil observasi tersebut menunjukkan sebagian besar nilai mendapatkan nilai rendah. Tabel 1. Pencapaian Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Dalam Kegiatan Mozaik Sebelum Tindakan No Nilai Fi Persen Keterangan 1 3 33,33 Tuntas 2 1 11,11 Setengah tuntas 3 5 55,55 Belum tuntas Jumlah 9 100 Pencapaian ini sebelum diadakan tindakan dari 9 anak, hanya 3 anak atau 33,33 anak yang mencapai nilai tuntas atau lingkaran penuh ( ). Dari data tersebut maka dilakukan tindakan siklus I. Peningkatan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Siklus I Hasil Penilaian Kemampuan Motorik Halus Dalan Kegiatan mozaik No Nilai Fi Persen Keterangan 1 5 55,55 Tuntas 2 2 22,22 Setengah tuntas 3 2 22,22 Belum tuntas Jumlah 9 100 Pada siklus I sudah ada peningkatan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik. Tetapi yang mendapat nilai tuntas atau lingkaran penuh ( ) terdapat 5 anak atau 55,55, masih belum mencapai target pada indikator kinerja, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Peningkatan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Siklus II Hasil Penilaian Kemampuan Motorik Halus Dalan Kegiatan mozaik No Nilai Fi Persen Keterangan 1 8 88,88 Tuntas 2 1 11,11 Setengah tuntas 3 2 0 Belum tuntas Jumlah 9 100

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan pada siklus II, terjadi peningkatan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik. Anak yang mendapat nilai tuntas atau lingkaran penuh ( ) 8 anak atau 88,88 dari 9 anak. Karena peningkatan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik anak sudah mencapai indikator kinerja, maka siklus dihentikan. Adapun perbandingan pada peningkatan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik anak pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut. Tabel 4. Perbandingan Nilai Kemampuan Motorik Halus Dalam Kegiatan Mozaik Siklus I Dan Siklus II Prasiklus siklus I Siklus II Fi 3 1 5 5 2 2 8 1 0 Persen 33,33 11,11 55,55 55,55 22,22 22,22 88,88 11,11 0 Berdasarkan Tabel 4 perbandingan antar siklus di atas dapat disajikan pada grafik dibawah ini: Frekuensi 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 1 pertemuan 2 prasiklus siklus I siklus II Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, maka dari perhitungan nilai anak yang mendapat nilai tuntas ( ) meningkat. Peningkatan tersebut setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peningkatan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik tersebut terlihat dari sebelum tindakan dan sesudah tindakan pada siklus I dan siklus II yang pada setiap siklusnya terdiri dua kali pertemuan. Melalui model pembelajaran koopeatif tipe STAD, maka anak akan lebih mudah dalam menerima materi pembelajaran. Dengan belajar secara berkelompok anak-anak akan lebih percaya diri antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran karena suasana pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dikemukakan oleh Suprijono (2011:133) maka dapat membantu guru dalam mengajar dan memahami pembelajaran dengan baik kerena pembelajaran menyenangkan tidak membosankan.

PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dapat ditarik simpulan yaitu melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik pada anak kelompok B TK Sandhy Putra Surakarta. Peningkatan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik dapat dibuktikan dengan meningkatnya tingkat ketuntasan belajar anak pada pra tindakan sebanayak 3 anak atau 33.33, siklus I sebanyak 5 atau 66,66. dan siklus II sebanyak 8 anak atau 88,88.. Dengan demikian secara klasikal, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada anak kelompok B TK Sandhy Putra Surakarta telah mencapai hasil ketuntasan belajar dengan hasil yang baik. Dengan demikian melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kempuan motorik halus dalam kegiatan mozaik pada anak kelompok B TK Sandhy Putra Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Adapun saran dalam penelitian ini, bagi sekolah: Sekolah hendaknya lebih memperhatikan dalam pengadaan pembelajaran yang dapat digunakan anak dalam belajar. Bagi guru: Guru hendaknya menguasai model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dalam kegiatan mozaik. Bagi anak: Anak hendaknya mengembangkan sikap saling membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas tentang kegitan mozaik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Ratnasari, E. (2013) Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Bermain Membatik Pada Anak Kelompok B RA AL-Islam Mangun Sari 02 Gunung Pati Semarang. Fikriyati, M. (2013). Perkembangan anak usia emas (G olden Age). Jogjakarta: Laras Media Prima Hurlock, E. B. (2005). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Iskandarwasid dan Dadang, S. (2008). Strategi pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Muharrar, S., Verayanti, S. (2013). Kreasi Kolase, Montase, Mozaik Sederhana. Semarang: Erlangga Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Shaifuddin, M. (2009). Pengantar Seni Rupa Anak. Salatiga: Widya Sari Press Salatiga. Soemarjadi, Ramanto dan Zahri. (2001). Pendidikan Keterampilan. Malang: Universitas Negeri Malang. Sugiyanto. (2009). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 15 FKIP UNS Surakarta. Suprijono, A. (2011). Cooperive Learning. Jogjakarta: Pustaka Pelajar. Sutikno, M.S. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistika Suyadi. (2010). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Pt Bintang Pustaka Abadi (Bipa).