Menyulap Cacat Rp 1,8 Triliun Dana Desa

dokumen-dokumen yang mirip
P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks

Sektor Infrastruktur Prioritas Penggunaan Dana Desa 2016

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 160.2/PMK.07/2008 TENTANG

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tamba

PENYERAPAN ANGGARAN DALAM APBN

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BELASAN KEMENTERIAN TERINDIKASI RUGIKAN KEUANGAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik, maka akuntabilitas dan transparansi informasi bagi masyarakat luas

I. UMUM. Saldo...

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

LSM: ADA GEJALA KORUPSI DALAM PEMILUKADA DKI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMPROV SULTRA KEMBALI RAIH PENILAIAN KEUANGAN WTP

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

Menelisik Peran Ahok. dalam Kasus Pembelian Lahan RS Sumber Waras

BAHAN RAPAT MENTERI PEKERJAAN UMUM PADA RAPAT KERJA DENGAN KOMISI V DPR-RI Jakarta, 11 Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN. berupa laporan keuangan. Fenomena yang terjadi di Indonesia adalah

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI

UNDANG-UNDANG DESA, REGULASI YANG MEMBEBANI DESA.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 101/PMK.07/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, Oktober Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 127/PMK.07/2006 TENTANG

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Oktober Indeks

PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); MEMUTUSKAN:

BAB I PENDAHULUAN. keuangan juga yang menunjukkan sehat atau tidaknya suatu perusahaan. Laporan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

DUIT UNTUK NASDEM DAN PAN DIPENDING SPJ AKAN DIEVALUASI BPK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemeriksaan laporan keuangan/auditing secara umum adalah suatu proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan pemerintah

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 414 /KPTS/013/2016 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. nepotisme mengakibatkan kerugian negara dan tidak maksimalnya kinerja

2011, No Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 Agustus Indeks

BAB I PENDAHULUAN. kelola yang baik diperlukan penguatan sistem dan kelembagaan dengan berdasarkan

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.07/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA INSENTIF DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sorotan. Media massa terutama surat kabar hampir tiap hari menampilkan kasuskasus

BAB I PENDAHULUAN. pun berlaku dengan keluarnya UU No. 25 tahun 1999 yang telah direvisi UU No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit yang berkualitas dapat membantu mengurangi penyalahgunaan dana

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Oktober Indeks

BUPATI KAPUAS HULU SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 MEMBAIK

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

BAB I PENDAHULUAN. maupun Pemerintah Kabupaten dengan penduduk desa dalam rangka

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PIDATO BUPATI KAPUAS HULU

PENDAMPING DESA. oleh: Ahmad Erani Yustika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi dalam bidang pengelolaan keuangan daerah. membuat pemerintah daerah dituntut membawa perubahan dalam

2011, No sebesar selisih antara alokasi definitif dengan jumlah dana yang telah disalurkan dari tahap I sampai dengan tahap II; c. bahwa berdasa

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan seiring

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 201/PMK.07/2013 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI XI PILIH AGUS JOKO PRAMONO SEBAGAI ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya

BAB 1 PENDAHULUAN. birokrasi pemerintah (Yogi dan M. Ikhsan, 2006). Jika kualitas pelayanan publik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 5/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 05 TAHUN 2006 TENTANG

Transkripsi:

Menyulap Cacat Rp 1,8 Triliun Dana Desa Ilustrasi: Edi Wahyono Senin, 3 Juli 2017 https://x.detik.com/detail/investigasi/20170622/menyulap-cacat-rp-1,8-triliun-dana-desa/index.php Selembar kertas berisi penggalan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan atas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) masih menyisakan pertanyaan bagi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Angka Rp 1,8 triliun tertera sebagai cacat anggaran pelaksanaan dana desa. Namun kementerian itu tetap meraih status audit wajar tanpa pengecualian (WTP). Kertas itu merupakan salah satu yang tersisa dari penggeledahan ruangan auditor utama BPK Rochmadi Saptogiri. Ia dicokok KPK tengah menerima suap Rp 40 juta, yang menjadi bagian dari commitment fee sebesar Rp 240 juta. Uang itu diduga diberikan oleh Inspektur Jenderal Kemendes Sugito untuk menyulap hasil audit. Inilah yang menjadi alasan kami terus mendalami kasus ini, ucap penyidik yang tak mau disebutkan namanya. detikx mendapatkan hasil lengkap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK dan Pertanggungjawaban Belanja Tahun 2015 dan Semester I Tahun 2016 pada Kemendes di DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Lembar kertas tersebut identik dengan salah satu halaman hasil audit di ruangan Rochmadi. Laporan bernomor 28/ HP/ XVI/01/2017 itu mencatat lima masalah pertanggungjawaban Kemendes. Soal dana pendamping desa menjadi permasalahan pertama dalam LHP itu. BPK mempertanyakan perihal honorarium dan bantuan biaya operasional pendamping Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Mereka menganggap laporan Kemendes tidak wajar dan tidak dapat diyakini kebenarannya. Pada 2015, cacatnya sebesar Rp 425,19 miliar dan pada 2016 sebesar Rp 550,47 miliar. Sedangkan permasalahan lainnya menyangkut kekurangan volume pekerjaan sebanyak tujuh paket pekerjaan senilai Rp 3 miliar dan pemahalan harga senilai Rp 974,58 juta pada Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, kekurangan volume pekerjaan sebanyak tujuh paket pekerjaan senilai Rp 1,23 miliar pada Ditjen Pengembangan Daerah Tertentu, kekurangan volume pekerjaan sebanyak tiga paket pekerjaan senilai Rp 284,51 juta dan berpotensi kekurangan volume pekerjaan senilai Rp 236,61 juta pada Ditjen Pembangunan Kawasan Pedesaan, serta prosedur perekrutan tenaga ahli, asisten tenaga ahli, tenaga data entry, dan pramubakti yang tidak memadai. 1

Auditor BPK Rochmadi Saptogiri masuk ke mobil KPK Foto : Agung Pambudhy/detikcom Laporan itu menuliskan, honor dan biaya operasional pendamping desa berasal dari rupiah murni dan pinjaman luar negeri. Untuk tahun anggaran 2015, Kemendes mengalokasikan Rp 1,07 triliun, tetapi realisasi anggaran hanya Rp 425 miliar. Sedangkan pada semester pertama 2016, alokasi anggarannya Rp 1,3 triliun dengan realisasi hanya Rp 552 miliar. Cacat dana desa itu memiliki daftar panjang. Hasil uji petik ke Provinsi Kalimantan Barat dan Jawa Timur menunjukkan biaya honorarium tidak dilengkapi dokumen pertanggungjawaban. Selain itu, bantuan operasional tidak dilengkapi dengan bukti dan tidak memenuhi persyaratan kunjungan di Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Barat. Soal pemberian asuransi kepada pendamping pun tak dapat dipertanggungjawabkan. Karena pembayaran asuransi kepada tenaga pendamping profesional (TPP) di Jawa Timur tidak menggunakan mekanisme at cost (biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang sah). Laporan BPK menyebutkan TPP tak dapat mencegah penggunaan dana desa yang tidak sesuai dengan prioritas sesuai dengan ketetapan Kemendes. Angka salah manfaat dana desa ini cukup besar, yakni Rp 1,8 triliun. BPK mencatat pemanfaatan dana desa untuk keperluan penyelenggaraan pemerintah desa dan pembinaan masyarakat desa masih cukup besar. Padahal dua hal ini bukan prioritas pemanfaatan dana desa. Pada 2015, realisasi anggaran yang tidak sesuai prioritas mencapai Rp 969 miliar. Dana desa dimanfaatkan masing-masing untuk penyelenggaraan pemerintahan desa senilai Rp 593,6 miliar atau 3,64 persen dari keseluruhan realisasi dana desa tahun 2015 dan pembinaan masyarakat desa senilai Rp 375,5 miliar atau 2,3 persen dari realisasi dana desa 2015. 2

Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Erani Yustika (kiri) didampingi Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT Taufik Madjid. Foto : Rachman Haryanto/detikcom. Semester pertama tahun berikutnya, penggunaan dana desa di luar prioritas masih dilakukan. Realisasi anggaran yang tidak sesuai prioritas itu mencapai Rp 898 miliar. Dana desa dimanfaatkan masing-masing untuk penyelenggaraan pemerintahan desa senilai Rp 627,4 miliar atau 8 persen dari keseluruhan realisasi dana desa semester pertama 2016 dan pembinaan masyarakat desa senilai Rp 270,5 miliar atau 3,45 persen dari realisasi dana desa semester pertama 2016. Selain soal penggunaan anggaran, BPK mencatat sengkarut rekrutmen TPP di Jawa Timur yang tidak sesuai dengan regulasi. Sebanyak 125 tenaga pendamping direkrut tanpa proses. Rangkap pekerjaan tenaga pendamping juga menjadi masalah. Pengujian database Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama menunjukkan terdapat TPP yang memiliki ikatan kerja aktif dengan pihak lain, khususnya sekolah maupun madrasah. Mereka menjabat dosen, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, hingga staf sebanyak 667 orang. BPK juga menyoroti keberadaan TPP yang merangkap sebagai pengurus partai politik. Terdapat enam orang TPP yang terdata sebagai pengurus parpol, satu di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan lima orang di Partai Kebangkitan Bangsa. Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Ahmad Erani Yustika membantah jika dikatakan dana pendamping desa tidak bisa dipertanggungjawabkan. Menurutnya, ada perbedaan persepsi antara BPK dan Kemendes soal pemberian gaji dan honor TPP. BPK menggunakan metode at cost, yakni sesuai dengan kehadiran. Sedangkan 3

Kemendes menggunakan metode lumsum (keseluruhan/gaji bulanan) dengan alasan pendamping desa memiliki wilayah pendampingan lebih dari satu. Ya, berdasarkan cara mereka mengukurnya, seharusnya demikian. Tapi kan kami tidak berani melakukan apa pun tanpa ada aturan hukumnya. Jadi yang menjadi sumber perselisihan itu di situ. Setelah dijelaskan ke BPK, mereka mengerti, ujarnya kepada detikx. Roy Salam, Direktur Indonesia Budget Center Foto : CNNIndonesia 4

Sedangkan soal rangkap pekerjaan TPP, menurut Erani, hal itu terjadi karena selama ini Kemendes merangkul perguruan tinggi untuk mengisi tenaga pendamping. Dalam daftar yang diterimanya, beberapa tenaga TPP tengah mengurus proses kelulusan. Seluruh polemik dalam LHP ini, dia menuturkan, sudah diselesaikan. Proses pemeriksaan dilakukan dua kali setahun dan setiap selesai pasti ada perbaikan. Soal dana bermasalah yang dipaparkan dalam LHP Kemendes, ujarnya, sudah diselesaikan sehingga mendapat status audit WTP. Namun Direktur Indonesia Budget Center Roy Salam menganggap jawaban Erani ini terlalu menggampangkan masalah, seolah-olah temuan kejanggalan itu cuma problem administratif. Padahal besaran temuan kejanggalan ini menunjukkan bahwa permasalahannya lebih dari soal administratif. Seharusnya Kemendes bersikap lebih serius setelah melihat audit BPK ini. Ia meyakini ada salah kelola anggaran dalam jumlah besar. Parahnya, uang ini sebagian besar bersumber dari utang, hampir 90 persen. Misalnya masyarakat sudah pusing dengan isu pemerintah berutang, tiba-tiba ada temuan penggunaan dana utangnya keliru, pasti akan kelabakan, tuturnya. Hasil audit terhadap Kemendes menunjukkan dana desa yang seharusnya dipakai untuk belanja modal justru dipakai untuk belanja barang dan penggajian. Sehingga uang tersebut tidak memiliki dampak kepada masyarakat desa, justru hanya kepada kalangan tertentu. Buruknya hasil audit Kemendes diperparah oleh operasi tangkap tangan terhadap auditor utama BPK Rochmadi. Seharusnya Kemendes waspada terhadap hasil auditnya. Jangan-jangan audit itu sudah disulap hingga terlihat cantik. Kalau itu kasus korupsi, ya tentu itu akan menjadi sesuatu yang tidak baik dari pemerintah. Ini utang, masak bukan digunakan untuk sesuatu yang produktif, malah terjadi penyimpangan, katanya. 5