LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK USIA DINI

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP, FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. hanya saja apakah potensi yang diberikan tersebut dapat diaktualisasikan dan

Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Konsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY

KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi di Taman Kanak-kanak Tauladan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri)

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

Wawasan Bimbingan Konseling di Sekolah. Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip,

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

Konsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

MANAJERIAL BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan interpersonal sangat dibutuhkan oleh setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

Sigit Sanyata

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2014

BAB I PENDAHULUAN. kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan

a. Pengertian Bimbingan Mengenai pengertian bimbingan telah banyak dikemukakan oleh para ahli, yaitu diantaranya sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. humanistik untuk meningkatkan kemandirian belajar peserta didik yang dilakukan

MUSIK DAN KONSELING: SEBUAH INOVASI DENGAN MENGINTEGRASIKAN SENI KREATIF DALAM KONSELING

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Konseling merupakan salah satu aktivitas layanan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap tahap perkembangan yang. dilalui oleh anak usia dini (Saputra, 2005: 11)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis untuk menganalisis

Psikologi Konseling Konseling Berbasis Problem

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Metode konseling karier Nur Cita Qomariyah Membina Skill. Mahasiswa di IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak diantara anak didik kita yang menghadapi masalah dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. usia kanak-kanak mulai dari 0-6 tahun adalah masa the golden age atau masa usia. sehingga potensi yang dimilikinya semakin terasah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Murni, 2014 Program bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERANAN GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM MEMBANTU MENGATASI SISWA BERMASALAH. DHARLINDA SURI STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

formal, non formal, dan informal. Taman kanak-kanak (TK) adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhul sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pendidikan anak usia 4-6 tahun sampai memasuki

BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK SELF-EFFICACY SISWA DAN IMPLIKASINYA PADA BIMBINGAN KONSELING SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, antusias, dan hampir selalu ingin tahu dari apa yang dilihatnya dan

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya kurikulum 1975 yang menyatakan bawa bimbingan dan penyuluhan

UPAYA MENGEMBANGKAN ASPEK NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL DALAM MEMBEDAKAN PERBUATAN BAIK DAN BURUK MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

JURNAL RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL INTERACTION WITH INDEPENDENCE PEERS TEENS ON STUDENTS CLASS X IN SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI LESSON YEAR 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek. Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Yogyakarta

PENDEKATAN LAYANAN BK PADA ANAK USIA DINI

Jurnal KOPASTA Jurnal KOPASTA, 3 (1), (2016) 14-22

AKUNTABILITAS MODEL BRIDGE UNTUK KONSELOR SEKOLAH

Bimbingan dan Konseling Kelompok adalah salah satu bentuk teknik bimbingan Merupakan layanan bimbing terhadap individu melalui setting kelompok

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

I. PENDAHULUAN. Anak tunagrahita merupakan bagian dari anak berkebutuhan khusus, anak

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

PENINGKATAN MUTU TK DAN PAUD DENGAN PENDAMPINGAN GURU DAN ORANG TUA SISWA

BAB II KAJIAN TEORITIS

PENDEKATAN PERKEMBANGAN DALAM BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pertama. Sekolah juga sebagai salah satu lingkungan sosial. bagi anak yang dibawanya sejak lahir.

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

Biro Konsultasi Psikologi

JURNAL PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perasaan kurang percaya diri banyak terjadi pada remaja. Pada masa

Transkripsi:

Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 390-394 Tersedia Online di http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk ISSN 2579-9908 LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK USIA DINI Veny Iswantiningtyas Universitas Nusantara PGRI Kediri E-mail: veny.tyas@yahoo.com ABSTRAK Kegiatan bimbingan diberikan kepada semua anak usia dini agar mencapai perkembangan secara optimal. Oleh karena itu bentuk kegiatan bimbingan dan konseling hanya diarahkan untuk membantu anak dalam mengatasi permasalahnnya agar anak dapat berkembang optimal. Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan guru/pendamping anak usia dini dapat menggunakan beberapa layanan konseling sebagai gambaran untuk menemukan permasalahan pada anak. Apabila masalah yang dihadapi anak cukup berat guru dapat melakukan pengalihtangankan kepada tenaga ahli. Kata Kunci: layanan bimbingan dan konseling, anak usia dini PENDAHULUAN Anak usia dini adalah anak yang sedang berada dalam proses perkembangan. Perkembangan pada anak usia dini meliputi beberapa aspek perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa nilai-nilai moral agama, sosial emosional dan seni. Semua aspek perkembangan setiap anak berbeda-beda baik dari segi kualitas maupun tempo perkembangannya, kesemua aspek perkembangan anak tidak berkembang sendiri-sendiri tetapi terintegrasi satu sama lain. Apabila satu aspek mengalami hambatan maka akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya. Misalnya, apabila dalam perkembangan fisik ada anak yang mengalami gangguan pendengaran, maka aspek perkembangan bahasa dan kognitifnya juga akan mengalami hambatan. Selain itu anak akan mengalami hambatan dalam bersosialisasi dengan teman-temannya. Permasalahan ini harus mendapat perthatian dan penanganan agak anak dapat mengembangkan kemampuan dirinya secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Browder, L diperkirakan 5-10% anak-anak memiliki gangungan emosional (ED). Anak-anak dengan ganguangan emosional cenderung memiliki sesuatu hambatan keberhasilan akdemis, khususnya di bidang membaca, matematika, bahasa dan ekpsresi tertulis. Rational Emostive Behavior Therapi (REBT) dapat memberikan intervensi yang efektif untuk memfasilitasi belajar anak-anak dengan ganguan emosional, dalam REBT ini anak yang memiliki ganguan emosional dilibatkan dalam model konseling yang berhubungan dengan masalah spiritual, perilaku, kognitif, 390

Iswantiningtyas, Layanan Bimbingan Dan... 391 aspek emosional dan interpersonal dari kehidupan anak. Merujuk pada berbagai masalah dalam tahapan perkembangan anak usia dini, maka layanan bimbingan dan konseling sangat diperlukan. Menurut Syaodih E (2008) salah satu layanan yang perlu dilakukan dalam membantu perkembangan anak adalah layanan bimbingan dan konseling. Sebagai sebuah layanan yang sifatnya membantu, bimbingan dan konseling merupakan bagian dari keseluruhan kegiatan pendidikan selain kegiatan pembelajaran dan pelatihan. Kegiatan bimbingan dan konseling untuk anak usia dini diarahkan untuk membantu anak agar dapat bersosilaisasi dengan temantemannya disekolah. Misalnya, pada saat awal masuk sekolah umumnya anak-anak mengalami kesulitan bersosialisasi maka dengan bantuan guru/pendamping anak dikenalkan dengan teman-teman yang lain dalam suasana yang menyenangkan. Proses tumbuh kembang anak usia dini sangat ditunjang oleh peran guru/pendamping sebagai pembimbing, oleh sebab itu untuk menjadi seorang guru / pendamping anak usia dini tidaklah mudah. Menurut Syaodih (2004) dalam melaksanakan peranannya sebagai pembimbing, guru / pendamping anak usia dini perlu memiliki beberapa karakteristik yaitu : memiliki sifat sabar, penuh kasih, penuh perhatian, ramah, toleransi terhadap anak, empati, penuh kehangatan, menerima anak apa adanya, adil, memahami perasaan anak, pemaaf terhadap anak, menghargai anak, memberi kesabaran pada anak, dan mampu menciptakan hubungan yang akrab dengan anak. Lebih lanjut Syaodih (2004) menjelaskan bahwa selain guru / pendamping memiliki peran sebagai seorang pendidik dan pendamping, guru juga memiliki beberapa keterbatasan sebagai seorang pembimbing, diantaranya sebagai berikut : guru / pendamping sebagai pembimbing anak usia dini tidak memiliki kualifikasi sebagai seorang pembimbing, adanya keterbatasan kemampuan dalam membantu perkembangan dan permasalahan yang dialami oleh anak usia dini, kurang memahami secara tepat konsep, lingkungan, langkah, maupun teknik bimbingan yang harus dilakukan, waktu yang dimiliki untuk melaksanakan bimbingan pada anak usia dini sangat terbatas sedangkan jumlah anak yang dihadapi relatif banyak, anak didik yang dihadapi relatif sangat berusia muda, belum dapat mengungkapkan masalah dan mengatasi masalahnya, serta kurangnya kemampuan praktis yang dimiliki guru / pendamping dalam melakukan kerja sama dengan orangtua dalam membantu mengatasi permasalahan anak usia dini.

392 Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 390-394 PEMBAHASAN Keberadaan bimbingan konseling dilingkungan PAUD sangat dibutuhkan karena banyak perilaku bermasalah muncul pada peserta didik ketika dewasa yang disebabkan oleh masa lalunya diwaktu kecil. Tujuan utama diselenggarakannya bimbingan dan konseling di lembaga PAUD adalah mengambil tindakan preventif terhadap munculnya perilaku bermasalah tersebut, bimbingan dan konseling tidak hanya diberikan kepada anak didik yang telah bermasalah perilakunya melainkan juga kepada mereka yang tidak berperilaku masalah. Pengertian Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Istilah Bimbingan dan Konseling dimaksudkan sebagai terjemahan dari istilah Guidance and Counseling istilah Guidance diterjemahkan dengan bimbingan, sedangkan istilah Counseling diterjemahkan dengan konseling. Tetapi terkadang istilah counseling juga diterjemahkan dengan penyuluhan. Jones (dalam Walgito, 2004) berpendapat bahwa Bimbingan dan Konseling Guidance is the help given by one person to another in making choices and adjustment ang in solving problems. Guidance aims at aiding the recipient to grow his independence and ability to be responsible for himself. Artinya Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam membuat pilihan dan penyesuaian diri untuk memecahkan masalah. Bimbingan bertujuan untuk membantu menumbuhkan kemandirian dan kemampuannya serta bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Menurut Crow & Crow (dalam Surya, M. 2003) bimbingan diartikan sebagai bantuan yang diberikan seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai kepada seorang individu dari setiap usia untuk menolongnya, mengembangkan kegiatan-kegiatan kehidupanya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri. Natawidjaja (dalam Syaodih, E 2004) mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga dia dapat sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan apa umumnya. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling pada anak usia dini adalah suatu upaya memberikan bantuan yang dilakukan oleh guru terhadap anak usia dini agar anak mampu mengatasi permasalahan-

Iswantiningtyas, Layanan Bimbingan Dan... 393 permasalahan yang dihadapainya dan dapat berkembang secara optimal. Tujuan Konseling Anak-anak. Menurut Geldard, K (2012) tujuan dilakukan konseling untuk anak-anak adalah : (a) Tujuan Dasar. Memungkinkan anak memperoleh tingkat keharmonisan pikiran, emosi, dan tingkah laku, (b) Tujuan Orang tua.orang tua bertujuan membawa anaknya untuk mendapatkan terapi, (c) Tujuan yang dirumuskan konselor. Konselor sebagai dampak dari hipotesis yang dimiliki konselor, tentang mengapa anak berperilaku dengan cara tertentu, (d) Tujuan anak. Tujuan ini muncul selama sesi terapi dan secara efektif merupakan tujuan yang di inginkan anak, meskipun anak biasanya tidak mampu mengucapkannya. Tujuan dasar biasanya diperoleh dengan mendahulukan tujuan anak, sementara kita menjalankan tujuan orang tua dan konselor pada saat yang bersamaan. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Untuk Anak Usia Dini. Syaodih, E (2004) Dalam pelaksanaan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada anak usia dini perlu memperhatikan prinsipprinsip berikut ini : (a). Bimbingan bagian penting dari proses pendidikan, (b). Bimbingan diberikan kepada semua anak dan bukan hanya untuk anak yang menghadapi masalah, (c). Bimbingan merupakan proses yang menyatu dalam semua kegiatan pendidikan, (d). Bimbingan harus berpusat pada anak yang dibimbing, (e). Kegiatan bimbingan mencakup seluruh kemampuan perkembangan anak yang meliputi kemampuan fisik-morik, kecerdasan, sosial maupun emosional, (f). Bimbingan harus dimulai dengan mengenal (mengidentifikasi) kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan anak, (g). Bimbingan harus fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan anak, (h). Dalam menyampaikan permasalahan anak kepada orang tua hendaknya menciptakan situasi aman dan menyenangkan sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi yang wajar dan terhindar dari kesalah pahaman, (i). Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan hendaknya orang tua diikutsertakan agar mereka dapat mengikuti perkembangan dan memberikan bantuan kepada anaknya di rumah, (j). Bimbingan dilakukan seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki guru/pendamping sebagai pelaksana bimbingan, bilamana masalah yang terjadi perlu ditindaklanjuti maka guru pembimbing harus mengkonsultasikan kepada sekolah dan tenaga ahli, (k). Bimbingan harus diberikan secara berkelanjutan. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Untuk Anak Usia Dini. Konseling pada dasarnya merupakan suatu layanan yang bersifat trapeutik / penyembuhan dan layanan ini hanya dapat

394 Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 390-394 dilakukan oleh petugas yang memiliki kemampuan untuk konseling. Guru pendamping anak usia dini tidak dibekali secara khusus untuk melakukan konseling. Apabila guru pendamping menemukan masalah yang cukup berat, maka guru dapat melakukan pengalihtangankan penanganan kepada ahlinya, misalnya kepada dokter, konselor atau psikolog. Syaodih E (2008) menjelaskan beberapa langkah yang dilakukan dalam layanan konseling adalah : (a) Identifikasi masalah. (b) Analisis masalah, (c) Diagnosis, (d) Prognosis, (e) Pemberian bantuan, (f) Evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi dan Tindak lanjut pada Program Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Layanan evaluasi dan tindak lanjut merupakan layanan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanganan yang telah dilakukan guru pendamping anak usia dini. Ukuran keberhasilan suatu pelayanan bimbingan dan konseling dapat dilihat dari seberapa jauh perubahan perilaku yang terjadi pada anak. Menurut Syaodih E (2008) langkah-langkah kegiatan evaluasi program bimbingan dan konseling untuk anak usia dini yaitu : (a) Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan, (b) Mengembangkan dan menyusun instrumen, (c) Mengumpulkan dan menganalisis data, (d) Melakukan tindak lanjut (follow up). KESIMPULAN Bimbingan dan konseling anak usia dini merupakan upaya memberikan bantuan yang dilakukan oleh guru terhadap anak usia dini agar anak mampu mengatasi permasalahanpermasalahan yang dihadapainya. Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling pada anak usia dini guru dapat menggunakan beberapa langkah. Apabila dalam proses konseling guru tidak mampu mengatasinya, guru dapat mengalihtangankan penanganan kepada ahlinya. Layanan evaluasi merupakan layanan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanganan yang telah dilakukan guru pendamping usia dini. DAFTAR PUSTAKA tehadap anak Browder, L. Tersedia dalam http://docshare01.docshare.tips/files/1 2097/120972005.pdf. di unduh pada selasa 28 maret 2017 Geldard, K. 2012.Konseling Anak-anak. Jakarta: PT. Indeks Surya, M.. 2003. Psikologi Konseling. Bandung : Pustaka Bani Quraisy Syoadih, E. 2004. Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Derektorat Jendral Pendidikan Tinggi. Bagian Proyek Peningkatan Pendidikan tenaga Kerja. Syoadih, E.dan Agustin, M. 2008. Bimbingan Konseling untuk Anak Usia Dini. Jakarta Universitas Terbuka. Walgito, B. 2004. Bimbingan dan Konseling Perkawin