Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan di Tengah Dinamika Tantangan Global dan Domestik

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

Closing Remarks. Seminar Pengawasan Bank Indonesia di Bidang Makroprudensial, Moneter dan Sistem Pembayaran

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016

Bersinergi Mengawal Stabilitas, Mewujudkan Reformasi Struktural

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/PBI/2014 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN MAKROPRUDENSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

Para Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya;

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN EKSEKUTIF. Di sisi lain, pasar keuangan domestik membaik, terutama didorong oleh besarnya modal asing yang. xvii

Bapak Fauzi Ichsan, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan; Bapak dan Ibu Yang Mewakili Satuan Kerja Pemerintah Daerah;

2. Kami menyambut baik adanya kegiatan dialog nasional yang mengangkat tema Prediksi Industri Properti ke Depan dan Memperkuat Keberpihakan

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) PBI NO.16/11/PBI/2014 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN MAKROPRUDENSIAL

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA PERESMIAN PENERBITAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN RP TAHUN EMISI AGUSTUS 2014

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN SEMINAR MAJALAH INVESTOR

Selamat Malam dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua.

-2- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

2017, No Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (L

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

perlambatan ekonomi domestik serta pasar uang dan pasar modal yang masih tersegmentasi dan dangkal juga mempengaruhi kondisi pasar keuangan domestik.

APBN 2013: Mendorong Peningkatan Kualitas Belanja

2017, No menetapkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : 1. Undang-Undang

Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Boks.3 MEWUJUDKAN KESEIMBANGAN YANG EFISIEN MENUJU PERTUMBUHAN YANG BERKESINAMBUNGAN

Menata dan Memperkuat Perbankan Indonesia, Menyongsong Pemulihan Ekonomi Global

Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/3/PBI/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bernavigasi melewati Kerentanan

PERTEMUAN TAHUNAN INDUSTRI JASA KEUANGAN MEMACU PERTUMBUHAN Jakarta, 18 Januari 2018

2017, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Bank Indonesia t

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/13/PBI/2017 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TERKAIT HUBUNGAN OPERASIONAL BANK UMUM DENGAN BANK INDONESIA

Perspektif Baru Bank Sentral dalam Menjaga Stabilitas Makroekonomi dan Mendorong Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference. Development. Jakarta, 2 September 2015

2 Penyesuaian dilakukan dengan memasukkan surat-surat berharga (SSB) yang diterbitkan bank dalam perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam kebijak

Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

<ekonomi global paska krisis dan implikasinya bagi bank sentral>

Bersinergi Mengawal Stabilitas, Mewujudkan Reformasi Struktural

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran N

Keynote Speech Seminar Pengembangan Ekonomi Produktif dalam Rangka Mendukung Program Minapolitan

KETERANGAN PERS. Penguatan Koordinasi Dan Bauran Kebijakan Perekonomian Dan Keberlanjutan Reformasi

Reformasi Struktural Untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

KEYNOTE SPEECH Diskusi dan Peluncuran Buku Inovasi 17 Bank

2 Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran

SAMBUTAN DEPUTI KOMISIONER PENGAWAS IKNB II PADA SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN JAKARTA, 17 FEBRUARI 2015

Peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/12/PBI/2015

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/4/PBI/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN RI KE AGUSTUS 2014

SUSUNAN PENGURUS BULETIN EKONOMI MONETER DAN PERBANKAN

Indonesia Fintech Festival and Conference 2016

Assalamu alaikum warohmatullohi wabarokatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua,

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/16/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Memperkokoh Stabilitas, Mempercepat Reformasi Struktural untuk Memperkuat Fundamental Ekonomi

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014

Pelaksanaan Fungsi Bank Indonesia Sebagai Lender Of The Last Resort Dalam Stabilitas Sistem Keuangan Oleh: Muhammad Yusuf Sihite *

Q & A TERKAIT DAMPAK SISTEMIK BANK CENTURY

1. Tinjauan Umum

Banking Weekly Hotlist (21 Agustus 25 Agustus 2017)

EKONOMI DOMESTIK. Tetap berdaya tahan ditopang pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan stabilitas ekonomi yang terjaga MAKRO PRUDENSIAL STRUKTURAL

Peluncuran Bersama Kartu Berlogo Nasional GPN Bank Indonesia, 3 Mei 2018

PROSPEK DUNIA USAHA DAN PEMBIAYAANNYA OLEH PERBANKAN SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA TGL. 7 J J U U N N II

RINGKASAN EKSEKUTIF. xvii

LAPORAN KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS INDUSTRI KEUANGAN NON BANK KEPADA WAKIL KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/8/PBI/2015 TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

TUBAN, 24 AGUSTUS 2015

No.10/ 33 /DPNP Jakarta, 15 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN KONVENSIONAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA PENARIKAN UNDIAN GRATIS BERHADIAH - SIMPEDES SEMESTER II TAHUN 2010 BRI CABANG WATES. Wates, 16 Maret 2010

Laporan Perekonomian Indonesia

KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING

Jakarta, 10 Maret 2011

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

LAPORAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN INDONESIA FINTECH FESTIVAL & CONFERENCE

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OJK PADA PENANDATANGANAN MOU ANTARA KEMENAKER, BI, OJK DAN BNP2TKI Jakarta, 16 Februari 2015

Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan. Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur

Jakarta, 3 November 2008

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Launching Call For Paper IKNB

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

Transkripsi:

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Diskusi dan Peluncuran buku Kajian Stabilitas Keuangan Yang kami hormati, Jakarta, 10 Desember 2015 Para Pendahulu kami sebagai Gubernur Bank Indonesia, Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Pejabat di Lingkungan Kementerian dan Lembaga Negara, Pimpinan Perbankan Perwakilan Asosiasi Industri Akademisi dan pengamat ekonomi Hadirin dan undangan yang berbahagia, Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua, 1. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas perkenan- Nya kita semua dapat hadir dalam keadaan sehat dan baik untuk bersama-sama mengikuti diskusi dan peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.25 Edisi September tahun 2015. 2. Penyusunan KSK merupakan bagian dari transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang makroprudensial. Sebagai salah satu publikasi rutin semesteran, KSK memuat hasil asesmen dan kajian Bank Indonesia terhadap kondisi sistem keuangan nasional. 3. Asesmen tersebut juga mencakup pemantauan kami terhadap sumber-sumber kerentanan dan ketidakseimbangan sistem keuangan 1

yang dapat dijumpai pada pasar keuangan; lembaga/institusi keuangan yaitu rumah tangga dan korporasi; perbankan ; dan Institusi Keuangan Non-Bank (IKNB) ; serta infrastruktur keuangan. 4. Karena ditengah perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh Indonesia, menjadi sangat penting bagi Bank Indonesia selaku otoritas di bidang makroprudensial untuk terus menjaga stabilitas sistem keuangan. Apalagi dinamika sistem keuangan global masih terus diliputi dengan ketidakpastian. 5. Oleh karena itu, KSK Edisi kali ini mengangkat tema Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi. Karena kami meyakini, tugas dalam memelihara stabilitas perekonomian akan semakin menantang. Sehingga asesmen dan kajian mendalam atas kondisi sistem keuangan nasional kami harap akan menjadi referensi yang berharga bagi kita dalam mengambil langkah kedepan. Bapak/Ibu para hadirin yang berbahagia, 6. Kondisi sistem keuangan Indonesia di tahun 2015 secara umum masih diliputi berbagai tantangan dan gejolak, baik yang bersumber dari global maupun domestik. Pemulihan ekonomi dunia yang masih lemah, berlanjutnya penurunan harga komoditas dan menurunnya aliran modal asing ke negara berkembang menjadi pemicu tekanan terhadap perekonomian negara berkembang termasuk Indonesia. 7. Kondisi tersebut juga diperberat oleh ketidakpastian waktu dan besaran rencana normalisasi suku bunga AS serta langkah-langkah pelonggaran moneter oleh Eropa, Jepang, dan Tiongkok sebagai 2

upaya memulihkan pertumbuhan ekonominya. Salah satu langkah Tiongkok yaitu dengan melakukan devaluasi mata uang Yuan yang tidak terduga juga memicu gejolak di pasar keuangan global dan memberikan tekanan tambahan bagi negara berkembang. 8. Dari sisi domestik, perkembangan sistem keuangan di Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan. Ditengah perlambatan pertumbuhan ekonomi, prosiklikalitas perbankan yang tercermin pada melambatnya pertumbuhan kredit perlu kita cermati dengan seksama. Selain itu, tingginya tekanan terhadap nilai tukar Rupiah serta belum optimalnya penyerapan anggaran fiskal juga mewarnai dinamika sistem keuangan Indonesia. Bapak/Ibu para hadirin yang kami hormati, 9. Sebagai respons atas meningkatnya tekanan terhadap stabilitas perekonomian yang bersumber dari global maupun domestik, Bank Indonesia sebagai otoritas makroprudensial menempuh kebijakan yang difokuskan untuk mendorong terwujudnya stabilitas makroekonomi dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan. 10. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia ditempuh melalui pelonggaran kebijakan makroprudensial secara terukur untuk memberikan ruang pemulihan bagi sektor-sektor ekonomi dengan risiko yang relatif terkendali. 11. Pelonggaran kebijakan makroprudensial yang ditempuh yaitu: Penyesuaian besaran Loan to Value Ratio (LTV) untuk kredit properti dan penurunan uang muka untuk kredit kendaraaan bermotor guna memberikan stimulus dari sisi permintaan. 3

Penyempurnaan ketentuan Giro Wajib Minimum- Loan to Funding Ratio (GWM-LFR) yang memperluas ruang bagi perbankan dalam menyalurkan kredit, termasuk kredit UMKM, dengan diperhitungkannya surat-surat berharga yang diterbitkan bank sebagai komponen dana pihak ketiga. 12. Selain itu, Bank Indonesia juga melakukan pengawasan makroprudensial antara lain diwujudkan dengan pelaksanaan surveillance dan pemeriksaan bersama dengan OJK terhadap bankbank yang memiliki eksposur risiko valuta asing terbesar, untuk memitigasi munculnya risiko sistemik di perbankan ditengah tekanan pelemahan nilai tukar Rupiah. Memperkuat hal tersebut, Bank Indonesia juga secara kontinu melakukan asesmen terhadap sistem keuangan nasional secara menyeluruh. 13. Lebih jauh lagi, terjaganya stabilitas sistem keuangan juga merupakan hasil dari sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia yaitu dengan kebijakan moneter yang ditempuh secara hati-hati dan konsisten, serta koordinasi yang solid dengan Pemerintah dan otoritas terkait, baik dalam bentuk koordinasi bilateral maupun dalam kerangka Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Bapak/Ibu, para hadirin yang berbahagia, 14. Industri perbankan sebagai bagian utama sistem keuangan nasional saat ini dalam kondisi yang terjaga. Tingkat permodalan perbankan terjaga di level yang tinggi, jauh diatas ketentuan minimum. Kemudian, rasio kredit bermasalah juga masih relatif rendah. 4

15. Sehingga, ketahanan industri perbankan yang merepresentasikan pangsa aset terbesar dalam sistem keuangan domestik masih cukup kuat untuk menyerap potensi risiko yang timbul, khususnya risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas. 16. Lebih lanjut, sektor industri keuangan non-bank juga masih mampu bertahan pada level yang aman, meskipun dengan risiko yang cenderung meningkat seiring dengan masih lemahnya pemulihan ekonomi global, perlambatan ekonomi domestik, dan berlanjutnya penurunan harga komoditas. 17. Pada sektor rumah tangga, risiko kredit relatif masih terjaga meskipun perlu tetap diwaspadai karena terdapat peningkatan Debt Service Ratio (DSR). Peningkatan DSR tersebut mencerminkan penurunan kemampuan sektor rumah tangga dalam membayar kewajibannya sejalan dengan perlambatan ekonomi domestik. 18. Pada sisi infrastruktur sistem keuangan, kami bersyukur bahwa penyelenggaraan sistem pembayaran telah dapat berjalan dengan aman, efisien dan andal sehingga menjadi salah satu faktor pendukung utama terpeliharanya stabilitas sistem keuangan. 19. Dalam upaya untuk terus memperkuat infrastruktur keuangan nasional, berturut-turut pada Juni dan November 2015, Bank Indonesia telah mengimplementasikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Real Time Gross Settlement (RTGS) serta Scriptless Securities Settlement System (SSSS) Generasi II. 5

20. Keseluruhan upaya penguatan tersebut, baik dalam konteks aktivitas pembayaran ritel maupun high value ditujukan untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran nasional serta meningkatkan perlindungan dan kecepatan layanan bagi nasabah. Dengan ketersediaan layanan sistem pembayaran yang semakin berkualitas, dukungan terhadap aktivitas pada sistem keuangan yang pada gilirannya berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan diharapkan juga akan terus dapat ditingkatkan. 21. Namun demikian, stabilitas sistem keuangan tetap tidak luput dari adanya potensi risiko, baik risiko likuiditas, risiko kredit maupun risiko pasar. Oleh karena itu, Bank Indonesia akan senantiasa menempuh kebijakan makroprudensial yang diarahkan pada upaya pengendalian risiko-risiko utama yang berpotensi menimbulkan risiko sistemik dan menjaga keseimbangan sistem keuangan. Bapak/Ibu, hadirin yang kami hormati, 22. Ke depan, perekonomian global masih akan dihadapkan dengan tantangan yang cukup berat, terutama apabila perlambatan struktural ekonomi Tiongkok terus berlanjut, harga komoditas terus mengalami tekanan, dan rencana normalisasi kebijakan moneter AS terus menciptakan gejolak di pasar keuangan global. Ketiga hal tersebut akan berdampak signifikan terhadap perekonomian dan kondisi sistem keuangan Indonesia. 23. Ditengah tantangan tersebut, kebijakan stabilitas sistem keuangan perlu terus diperkuat untuk meningkatkan daya tahan sistem keuangan terhadap berbagai potensi risiko, sekaligus mendorong 6

fungsi intermediasi perbankan menjadi lebih efisien dan merata untuk mendukung pembiayaan perekonomian. 24. Dalam upaya menjaga stabilitas sistem keuangan nasional yang merupakan tanggung jawab bersama, Bank Indonesia akan selalu mengedepankan koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan Pemerintah dan Otoritas terkait dalam merespons tantangan yang ada. Hemat kami, kunci untuk dapat mengatasi berbagai tantangan kedepan adalah dengan menjalin sinergi yang erat diantara seluruh pemangku kepentingan di Indonesia. Bapak/Ibu, hadirin yang berbahagia, 25. Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai pengantar. Kami tentunya berharap buku Kajian Stabilitas Keuangan Bank Indonesia dapat menjadi referensi yang semakin berkualitas kedepan, dan agar forum diskusi ini juga turut memperluas wawasan, membangun pemahaman, dan mendorong langkah-langkah yang konstruktif dalam upaya menciptakan stabilitas sistem keuangan di Indonesia. 26. Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi serta meringankan langkah kita. Sekian dan terima kasih. Wassalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh Agus D.W. Martowardojo Gubernur Bank Indonesia 7