UPAYA MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMK NEGERI 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Ika Ramayani *

dokumen-dokumen yang mirip
IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

BAYU ADHY TAMA K

IMPROVEMENT THROUGH EMOTIONAL INTELLIGENCE GROUP COUNSELING SERVICES WITH STUDENTS PSYCHOANALYTIC APPROACH SMP STATE 11 PADANGSIDIMPUAN

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH BELAJAR SISWA YANG SERING ABSEN KELAS X SMA 2 SIAK HULU TAHUN AJARAN 2012/2013

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPATUHAN SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EMPATI SISWA KELAS XI SMK FARMASI IKASARI PEKANBARU TP. 2014/2015

GROUP COUNSELING SERVICES EFFECTIVENESS IN REDUCING STUDENT BEHAVIOR AGGRESSIVE SMA 6 PADANGSIDIMPUAN STATE ACADEMIC YEAR

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 MATESIH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN TEKNIK BISNIS BERISIKO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 20 PADANG

PENINGKATAN SELF ESTEEM PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DIKELAS X SMAN 1 KINALI PASAMAN BARAT

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

KORELASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMPN 10 PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DENGAN PERGAULAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAK

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

Intan Permata Sari*), Rina Febriana**), Ainil Mardiyah **)

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISIWA KELAS VIII SMPN 1 BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Self-Esteem Siswa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS

0,1006 dan kelas kontrol diperoleh = 0,1577 dengan = 0,1866, maka diterima. Jadi,

ABSTRACT. Keywords: Learning outcomes, Model problem based learning (PBL).

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CD-INTERAKTIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SOSIOLOGI KELAS XI IPS DI MAN 3 PADANG JURNAL

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

ABSTRACT. Keywords: Comprehension of Mathematical Concepts, Direct Instruction, Football Verbal Techniques.

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Keywords: Enquiring minds, learning result, and automotive motor

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IIS SMAN 16 PADANG Oleh:

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ROTASI REFLEKSI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Transkripsi:

UPAYA MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMK NEGERI 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh: Ika Ramayani * Fitria Kasih ** Gusneli ** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **Dosen Pembimbing ABSTRACT Social relationship is a relationship between people who need each other. Phenomena that occur in students related to social relationships is having problems students misunderstandings when it comes, it often happens that is not related to the social good. Group counseling services are in guidance and counseling services that can be used to improve the learners' social relationships. By conducting group counseling services, students will be given the understanding and practice. This study aims to reveal the effectiveness of group counseling services in improving learners' social relationships. This study aims to reveal the effectiveness of group counseling services in improving learners' social relationships. This type of research is experimental with pretest and posttest design was used to test whether group counseling services can improve learners' social relationships. Two groups are selected using purposive sampling is in class X SMK N 2 Island Arbor. Each group consisted of 11 students. Group counseling services with the application of the experimental group while the control group did not apply group counseling services. Collected data on social relationships statistical method of Pearson Product Moment using excel program. The findings of this study are: There are significant differences between the social relationships that learners control group was not given guidance services group with social relationships learners experimental group given group counseling services. Keywords : social Relations, guidance group, students PENDAHULUAN Selanjutnya Soerjono Soekanto (1985:53) mengatakan bahwa hubungan sosial dipergunakan untuk menggambarkan suatu dalam mana dua orang atau lebih terlibat dalam suatu proses perilaku. Proses perilaku tersebut terjadi berdasarkan

tingkah laku para pihak yang masing-masing memperhitungkan perilaku pihak lain dengan cara mengandung arti bagi masingmasing dan demikian hubungan sosial berisikan kemungkinan bahwa pribadi yang terlibat dalamnya akan berperilaku dangan cara yang mengandung serta ditetapkan terlebih dahulu. Jadi hubungan sosial adalah hubungan yang membantu peserta didik untuk memahami dirinya yang berkaitan dengan etika pergaulan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial yang dimiliki peserta didik. Menurut Prayitno (1995:35) bimbingan kelompok adalah untuk memungkinkan peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari guru pembimbing yang bermanfaat untuk kehidupan seharihari baik sebagai individu, maupun sebagai pelajar, keluarga, dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada tanggal 24 September 2012 dan tanggal 18 Februari 2013 yang penulis amati saat guru BK melakukan bimbingan kelompok di SMK Negeri 2 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya penulis menemukan beberapa masalah sebagai berikut: peserta didik tidak memberikan kesempatan kepada temannya untuk mengeluarkan pendapat, peserta didik mengeluarkan pendapat ditertawakan oleh temannya, saling menyindir antara satu peserta didik dengan peserta didik lainnya, peserta didik berkata kasar pada temannya, selain itu peserta didik kurang bersosialisasi di dalam kelas, ada juga peserta didik tidak berani berbicara, dan adanya peserta didik tidak menghargai pendapat temannya. berdasarkan ha yang yang teah dipaparkan tersebut, maka penuis tertarik untuk mengkaji tentang bagaimana Upaya Membina Hubungan Sosial Melalui Bimbingan Kelompok di SMK Negeri 2 Pulau Punjung. Adapun batasan dalam penelitian ini adalah: Bentuk hubungan sosial peserta didik dalam bimbingan kelompok. Upaya membina melalui bimbingan.

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: Bentuk dalam bimbingan kelompok. Upaya membina hubungan sosial peserta didik melalui bimbingan kelompok. METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukan maka jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini peserta didik yang sudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok di SMK Negeri 2 Pulau Punjung kabupaten Dharmasraya. Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. mengingat populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka semua peserta didik yang sudah mengikuti layanan bimbingan kelompok di kelas berjumlah 22 orang langsung dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel seperti ini dalam penelitian dinamakan dengan teknik Total Sampling. Tabel.2 Populasi Penelitian No Kopetensi Keahlian Kelas Populasi 1 Akomodasi Perhotelan X. 1 11 Orang 2 Jasa Boga X. 2 11 Orang Jumlah 22 Orang Sumber: Guru Pembimbing di SMK Negeri 2 Pulau Punjung Jenis data adalah data primer yaitu data yang bersumber dari peserta didik kelas X SMK Negeri 2 Pulau Punjung yang mengikuti pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok. Sumber data dalam penelitian ini adalah yang berasal dari peserta didik kelas X.1 dan X.2 sebanyak 22 orang sebagai anggota kelompok terdiri 2 kelompok. Prosedur Penelitian 1. Memilih Sekolah yang Akan Dijadikan Sebagai Subjek Penelitian 2. Memilih Tingkatan Kelas Subjek Penelitian 3. Melaksanakan Pretest 4. Pelaksanaan Eksperimen a. Kelompok Eksperimen Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberikan perlakuan berupa bimbingan kelompok. b. Kelompok kontrol Pada penelitian ini, kelompok kontrol berperan sebagai pembanding untuk melihat apakah ada perbedaan

antara kelompok ekperimen yang diberi perlakuan dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Teknik Analisis Data Untuk mencari menentukan tingkat reliabilitas dari seluruh alat ukur (instrumen penelitian). Pelaksanaan Eksperimen a. Pengadministrasian Pretest Yaitu memberikan instrumen hubungan sosoial kepada kelas kontrol berperan sebagai pembanding untuk melihat apakah ada perbedaan antara kelompok ekperimen yang diberi perlakuan bimbingan kelompok dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan layanan bimbingan kelompok yang dilakukan pada tanggal 16 September 2013. b. Pelaksanaan Perlakuan Kelompok Kontrol Pada penelitian ini, kelompok kontrol beranggotakan 11 orang dengan inisial dan kode: TAI, INW, DPA, INT, DSI, FJR, RVI, TRI, IRV, SDA, BDA. Kegiatan yang diberikan pada kelompok kontrol adalah siswa diminta mengisi instrumen Bentuk hubungan sosial. c. Pelaksanaan Perlakuan kelompok Eksperimen Pada penelitian ini, kelompok eksperimen beranggotakan 11 orang dengan inisial dan kode:yf, SY, NNS, MWS, DPI, YOM, RS, IC, MK, CO, MAR. Kegiatan yang diberikan pada kelompok eksperimen adalah siswa diminta mengisi instrument bentuk hubungan sosial (pretest), kemudian diberikan kegiatan bimbingan kelompok dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, dimana masing-masing pertemuan membahas topik tugas yang berbeda-beda yang telah dipersiapkan oleh peneliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Temuan penelitian menunjukkan bahwa upaya membina hubungan sosial melalui bimbingan kelompok di kelas eksperimen berada pada kriteria sangat baik, sedangkan kelas kontrol yang tidak diberikan layanan pada kriteria kurang baik.

1. Gambaran Bentuk Hubungan Sosial Peserta Didik Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat pretest kondisi bentuk hubungan sosial kelas X.1 dan X.2 SMK Negeri 2 Pulau Punjung berada pada kondisi rendah setelah diberikan perlakuan yaitu dengan memberikan layanan bimbingan kelompok (kelompok eksperimen) peserta didik mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bentuk yang diberikan kelas eksperimen layanan bimbingan kelompok berada pada kriteria sangat baik dan kelas kontrol yang tidak diberikan layanan bimbingan kelompok berada kriteria kurang baik. Kondisi hubungan sosial yang rendah harus segera ditingkatkan. Hubungan sosial yang baik akan meningkatkan kebersamaan peserta didik untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal. Menurut Abu Ahmadi, (2007:49) Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu atau lebih, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakukan individu yang lain atau sebaliknya. Dan juga interaksi sosial sangat dibutuhkan dalam proses bimbingan kelompok, namun interaksi sosial dapat diterapkan dimana saja oleh peserta didik. Pendapat di atas menjelaskan bahwa hubungan sosial sangat penting bagi peserta didik. Untuk meningkatkan, sangat diperlukan upaya guru BK dalam proses pendidikan di sekolah, Melalui sinergi yang baik dan sistematis maka peningkatan akan berhasil dengan efektif, 2. Perbedaan Bentuk Hubungan Sosial Peserta Didik Kelompok Eksperimen Sebelum ( pretest) dan Setelah Diberikan Perlakuan Layanan Bimbingan Kelompok (posttest) Hubungan sosial merupakan modal yang sangat besar untuk dimiliki oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa bentuk hubungan peserta didik kelompok kontrol pada pretest dan posttest terdapat

perbedaan, namun tidak signifikan. Pada saat pretes perolehan skor total bentuk hubungan sosial dengan nilai ratarata sebesar 36,36 dan ketika posttest skor total bentuk tidak diberikan layanan bimbingan kelompok dengan nilai rata-rata sebesar 72,72 Sedangkan pada kelompok eksperimen pada saat pretest dan postest mengalami perbedaan. Pada saat pretest, hubungan sosial peserta didik berada pada kategori rendah, yaitu dengan skor total dan nilai rata-rata 45,45. Sedangkan pada saat posttest terjadi peningkatan, yaitu skor bentuk hubungan sosial yang diberikan layanan bimbingan kelompok sebesar dengan nilai rata-rata 81,81. Dari hasil pengolahan data yang peneliti lakukan dengan menggunakan pengolahan metode statistik Produk Moment dari Pearson dengan memakai program excel, dari hasil pengolahan tersebut di ketahui bahwa terdapat bentuk kelas eksperimen sangat baik sedangkan dikelas kontrol yang tidak diberikan layanan bimbingan kelompok berada kriteria kurang baik. 3. Perbedaan Bentuk Hubungan Sosial Kelompok Eksperimen dengan Bentuk Hubungan Sosial Kelompok Kontrol Kelompok eksperimen, peningkatan bentuk hubungan sosial dilakukan dengan kegiatan layanan bimbingan kelompok. Prayitno (2012: 150) menjelaskan bahwa tujuan layanan bimbingan kelompok adalah untuk meningkatkan kemampuan hubungan sosial. Tujuan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok adalah memebantu peserta didik untuk mengatasi halhal yang menggangu atau menghimpit perasaannya, siswa dapat menggungkapkan permasalahan yang dialaminnya, dan siswa dapat mencari solusi terhadap permasalahannya tersebut melalui dinamika kelompok yang tercipta pada layanan bimbingan kelompok. Berdasarkan tujuan kegiatan atau layanan di atas, diketahui bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok lebih tepat jika

digunakan untuk meningkatkan kemampuan hubungan sosial. Kemampuan komunikasi interpersonal terkait dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok yang dibangun dalam layanan bimbingan kelompok, akan melatih siswa untuk dapat melakukan hubungan sosial dalam kelompok. Berdasarkan pendapat di atas, maka terjadinya perbedaan kemampuan hubungan sosial kelompok yang diberikan layanan kelompok adalah disebabkan layanan bimbingan kelompok bukan sekedar memberikan informasi tentang cara hubungan sosial yang efektif. Selain itu, melalui layanan bimbingan kelompok terjadi dinamika kelompok yang menjadi pembelajaran bagi siswa dalam hubungan sosial KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian bentuk di SMK Negeri 2 Pulau Punjung dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bentuk hubungan sosial peserta didik yang diberikan pretes berada pada kateria rendah 2. Bentuk hubungan sosial peserta didik setelah diberikan postes berada pada kateria cukup baik 3. Bentuk hubungan sosial yang telah diberikan layanan bimbingan kelompok berada pada kateria sanat baik. SARAN Ada beberapa saran yang dapat diajukan sebagai tindak lanjut penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Guru BK Guru BK disarankan untuk lebih meningkatkan kemampuan empati siswa terhadap perbedaan orang lain melalui pemberian contoh dan keteladanan bersikap dalam pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan kelompok. 2. Bagi Siswa Bagi siswa disarankan untuk lebih berpartisipasi dan berperan aktif dalam penyelenggaraan layanan bimbingan kelompok yang diselenggarakan oleh guru BK. Kepala Sekolah Sebagai pengambil kebijakan, kepala sekolah hendaknya memberikan

kesempatan pada guru bimbingan dan konseling untuk aktif mengikuti pelatihanpelatihan yang bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan menyelenggarakan bimbingan kelompok. 3. Bagi Peneliti lainnya Perlu dilakukan penelitian yang serupa dengan mempelajari kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini. KEPUSTAKAAN Arikunto Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakte. Jakarta: Rineka Cipta Moh. Ali dan Moh. Asrori. 2004. Psiologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Fropil). Galia Indonesia: Balai Aksara Soerjono Soekanto. 1985. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada