BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. ProvinsiNusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok.

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

Lombok Timur Dalam Data

BAB IV GAMBARAN UMUM. dan Bujur Timur, dengan luas 3.185,80. Luas Area ( ) 32,50 586, ,36

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 1. Letak Geografis dan Administrasi Kabupeten Banjarnegara

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

potensi dan sumber daya yang cukup tinggi untuk pembangunan di berbagai bidang kehidupan. Keberhasilan pembangunan didorong

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti pembangunan harus dilaksanakan secara merata untuk segenap. unggulan yang berlangsung secara terus-menerus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan nasional di Indonesia, pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Pajak Dan Retribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat dan Daerah di mana sistem pemerintahan negara yang semula. pembangunan perekonomian daerah setempat.

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. guna mengetahui apakah model tersebut dianggap relevan atau tidak.

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sekapur Sirih. Selong, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur. Ir. AGUS ALWI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. a. Bagian ujung sebelah timur :110 57' 33,70" B.T. b. Bagian ujung sebelah barat: ' 6,79" B.T.

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap jumlah penjualan, laba, lapangan pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keleluasaan kepada daerah Kota/kabupaten untuk mengurus rumah

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, yaitu

ARAHAN BENTUK, KEGIATAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PANTAI PARANGTRITIS. Oleh : MIRA RACHMI ADIYANTI L2D

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

DAFTAR ISI PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN DAFTAR GRAFIK..

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasikan sektor-sektor produktif lainnya (Pendit,

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia dan melebihi perkembangan pariwisata dunia

BAB I LATAR BELAKANG

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB I PENDAHULUAN. maka menuntut daerah Kab. Lombok Barat untuk meningkatkan kemampuan. Pendapatan Asli Daerah menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

TINJAUAN KAW ASAN GILl TRAW ANGAN

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

IV. GAMBARAN UMUM. Magelang secara Geografis terletak pada posisi Lintang

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alamnya sudah tersohor hingga ke dunia internasional. Dengan luas provinsi

Peta Wisata Bali. Memperluas Jangkauan Anda, hingga ke Pulau Dewata! Bali, The World Best Island. Mitra Promosi Terpercaya Anda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dengan cepat. Pariwisata merupakan industri baru yang mampu

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Kabupaten Lombok Timur a. Luas Wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu Daerah Tingkat II di ProvinsiNusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok. Ibu kota daerah ini ialah kota Selong. Secara geografis, Kabupaten Lombok Timur terletak antara 116-117 Bujur Timur dan antara 8-9 Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah 2.679,88 km² yang terdiri dari daratan seluas 1.605,55 km² (59,91%) dan lautan seluas 1.074,33 km² (40,09%). b. Batas Administrasi Kabupaten Lombok Timur di bagian utara dibatasi Laut Jawa, sedangkan di bagian Selatan Samudra Hindia, bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat. Wilayah Kabupaten Lombok Timur secara administratif juga terbagi dalam 20 wilayah kecamatan, 13 kelurahan dan 96 desa. c. Iklim Seperti daerah lainnya di Indonesia, Kabupaten Lombok Timur juga beriklim tropis yang ditandai dengan dua musim yaitu musim panas 55

56 dan musim penghujan. Curah hujan rata-rata sebesar 1882 mm/tahun dengan jumlah hari hujan perbulan 15. d. Topografi Berdasarkan topografi wilayahnya, Kabupaten Lombok Timur terletak pada ketinggian antara 0 3.726 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan lereng bervariasi mulai dari klas kemiringan lereng antara 0 2 % sampai klas kemiringan lereng lebih dari 40 %.Hasil perhitungan BPN Kabupaten Lombok Timur menetapkan bahwa : 1. Kelas kemeringan lereng antara 0-2 % adalah berupa daerah dataran yang tersebar di Kecamatan Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji dan Pringgabaya dengan luas keseluruhan mencapai 25.760 Ha; 2. Kelas kelerengan antara 2-15% tersebar di Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Masbagik, Pringgasela, Aikmel, Wanasaba, Suela dan Sambalia dengan luas wilayah keseluruhan mencapai 96,763 Ha; 3. Kelas kelerengan antara 15-40% mencakup Kecamatan Suela dan sebagian wilayah Kecamatan Sembalun; 4. Kelas kelerengan lebih dari 40% meliputi daerah Pegunungan rinjani dengan luas wilayah mencapai 13.810 Ha. B. Gambaran Umum Variabel Oprasional 1. Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata di Kabupaten Lombok Timur Menurut Tambunan (1999),industri pariwisata yang dapat menjadi sumber PAD adalah industri pariwisata milik masyarakat (Community Tourism Developmentatau CTD). Dengan mengembangkan CTD,

57 pemerintah daerah dapat memperoleh peluang penerimaan pajak dan beragam retribusi yang bersifat legal untuk sumber dana pembangunan. Keterkaitan industri pariwisata dengan penerimaan daerah berjalan melalui jalur PAD dan bagi hasil pajak/bukan pajak. Komponen PAD yang menonjol adalah pajak daerah, retribusi daerah dan laba badan usaha milik daerah. Matarantai industri pariwisata yang berupa hotel/penginapan, restoran/jasa boga, usaha wisata (obyek wisata, souvenir, dan hiburan),usaha perjalanan wisata (Travel agentdan pemandu wisata), convention organizer, dan transportasi dapat menjadi sumber PAD yang berupa pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD, pajak dan bukan pajak (Badrudin, 2001). Penerimaan sektor pariwisata tidak terlepas dari peran pajak dan retribusi. Dengan menjumlahkan pajak seperti pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan dan berbagai retribusi seperti retribusi pemakaian kekayaan daerah, retribusi tempat penginapan, retribusi tempat rekreasi dan pendapatan lain yang sah maka akan didapat penerimaan sektor pariwisata. C. Deskripsi Variabel 1. Jumlah Objek Wisata Salah satu faktor yang membuat seseorang untuk mengunjungi suatu daerah adalah karena adanya objek wisata yang menarik untuk dikunjungi di daerah tersebut. Hal ini tidak lepas dari peran pemerintah, swasta dan

58 masyarakat untuk mencapai atau membuka objek-objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Kabupaten Lombok Timur adalah salalah satu kabupaten dari Tiga Kabupetn yang ada di Profinsi Nusa Tenggara Barat. Potensi yang dimiliki beraneka ragam, baik objek wisata alam, budaya maupun buatan yang terletak di berbagai tempat di Kabupaten Lombok Timur, selain itu juga wisata pantai yang ada di Pulai Lombok tidak kalah populernya dibandingkan wisata pantai yang ada di Pulau Dewata Bali. Setiap tahunnya dapat bertambah maupun berkurang. Penambahan dapat terjadi apabila pemerintah daerah membangun objek wisata alam yang sebelumnya tertutup untuk umum. Sedangkan pengurangan bais terjadi apabila pemerintah daerah menutup objek wisata dikarenakan sedang dalam perbaikan ataupun tidak adanya dana untuk melakukan perawatan terhadap suatu objek wisata sehiingga tetutup untuk umum.

59 Tabel 4.1 Jumlah Objek Wisata Alam dan Wisata Pantai Di Kabupaten Lombok Timur TAHUN Jumlah Objek Pertumbuhan Wisata (%) 2007 50 0,00 2008 52 4,00 2009 53 1,92 2010 65 22,64 2011 65 0,00 2012 65 0,00 2013 65 0,00 2014 70 7,69 Sumber: (BPS) Lombok Timur dalam angka Dan Disbudpar Kab. Lombok Timur Dari tabel 4.1 dapat diketahui data dari delapan tahun terakhir jumlah objek wisata di Kabupaten Lombok Timur dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dilihat pada jumlah objek wisata yang terdiri dari objek wisata alam dan wisata pantai. Jumlah objek wisata mengalami peningkatan dengan pertumbuhan terbesar pada tahun 2010 atau sebesar 22,64 persen dengan jumlah 65 unit yang pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2009 dengan tingkat pertumbuhan hanya sebesar 1,92 persen dengan jumlah 53 unit. Hal tersebut akan berdampak positif bagi perkembangan kunjungan wisatawan asing maupun domestik untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang tersedia di Kabupaten Lombok Timr. 2. Jumlah Wisatawan Pada sekarang ini, pariwisata mengalami perkembangan yang sangat progresif. Beberapa faktor yang mendorong perkembangan tersebut adalah pertama, perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi yang memudahkan orang lain dari berbagai belahan dunia untuk mendapatkan

60 informasi dengan cepat dan tepat. Kedua, perkembangan dan kemajuan teknologi transfortasi yang memberi kemudahan bagi penduduk untuk berpergian dalam waktu yang singkat. Ketiga, pertumbuhan pasar bebbas yang membuat orang mudah untuk melakukan ekspensi pasar tanpa batas. Kemudian yang keempat, revolusi dibidang teknologi pengolahan yang membuat waktu kerja lebih pendek. Kelima, liberalis asi industri pariwisata. Keenam, kemajuan teknologi liberalisasi keniagaan. Dan yang ketujuh, adanya keterbukaan politik yang memudahkan orang untuk berpergian dan datang ke suatu negara tanpa ada rasa takut karena iklim politik yang sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan (Parikesit,1997). Saat ini hampir setiap negara berlomba-lomba untuk membangun sektor kepariwisataannya dan menarik pasar wisatawan di dunia sebanyakbanyaknya untuk menyumbang devisa bagi negaranya. Banyaknya jumlah kunjungan objek wisatawan di Kabupaten Lombok Timur sebagian besar wisatawan domestik. Sedangkan wisatawan mancanegara yang berkunjung berjumlah relatif kecil, dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah. Jumlah kunjungan wisatawan Kabupaten Lombok Timur jumlah setiap tahunnya tidak stabil. Pada tahun 2002 jumlah wisatawan yang berkunjungan ke Kabupaten Lombok Timur sebanyak 5.970 orang, terdiri dari 1.560 orang wisatawan mancanegara dan 4.410 wisatawan nusantara. Seangkan pada tahun 2003 mengalami penurunan jumlah wisatawan sebanyak

61 4.455 orang. Berikut adalah jumlah wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Lombok Timur bila dilihat secara keseluruhan. Tabel 4.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan yang Berkunjung ke Kabupaten Lombok Timur Tahun 2010-2014 NO TAHUN Jumlah Kunjungan Wisatawan Pertumbuhan (%) 1 2010 12.292 138,72 2 2011 11.256-8,42 3 2012 11.323 0,59 4 2013 17.024 50,34 5 2014 17.600 3,38 Sumber: (BPS) Lombok Timur dalam angka Dan Disbudpar Kab. Lombok Timur Dilihat dari tabel 4.2 terdapat data dari lima tahun terakhir. Jumlah kunjungan wisatawan mengalami perubahan secara fluktuasi. Dari data diatas jumlah kunjungan wisata domestik lebih dominan dibandingkan dengan wisatawan asing. Dapat dilihat pada tahun 2011 jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata yang ada di Kabupaten Lombok Timur mengalami penurunan yaitu sebanyak 11.256 orang atau dengan tingkat pertumbuhan sebesar -8,42 persen yang sebelumnya pada tahun 2010 sebanyak 12.292 orang atau dengan tingkat pertumbuhan sebesar 138,72 persen. Hal tersebut junga dipengaruhi oleh objek wisata yang semakin bertambah maka akan mempengaruhi jumlah kunjugan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Lombok Timur. Semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dipengaruhi oleh jumlah objek wisata yang semakin berkembang akan mempengaruhi meningkatnya pendapatan asli daerah sektor pariwisata. Dengan demikian masih sangat diperlukan promosi tentang destinasi wisata

62 yang ada di Kabupaten Lombok Timur dari pemerintah daerah setempat. Dan kondisi dan prasarana yang harus terus diperhatikan untuk melengkapi fasilitas yang tersedia agar para pengunjung dapat berwisata dengan aman dan nyaman. Karena pada tahun 2013 pemerintah daerah setempat terus mengadakan event tentang daerah wisata dalam rangka untuk menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten Lombok Timur sehingga pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing terus mengalami peningkatan. 3. Pendapatan Perkapita Pendapatan perkapita merupakan salah satu indikator yang penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam periode tertentu, yang ditunjukan dengan pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. PDRB perkapita merupakan salah satu ukuran dari tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu daerah.

63 Tabel 4.3 PDRB Perkapita di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2005-2006 NO TAHUN Pendapatan Perkapita Pertumbuhan (%) 1 2005 2.934.948-2 2006 3.307.169 12,68 3 2007 3.632.013 9,82 4 2008 4.012.183 10,48 5 2009 4.567.035 13,82 6 2010 5.031.791 10,17 7 2011 5.622.876 11,74 8 2012 6.324.106 12,47 9 2013 6.943.160 9,78 10 2014 7.780.00 12,05 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Lombok Timur PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah nilai barang atau jasa akhir yang dilakukan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah PDRB perkapita merupakan salah satu ukuran dari tingkat kesejahteran masyarakat di suatu daerah. Pendapatan perkapita suatu masyarakat dapat diukur dari besarnya PDRB perkapita suatu wilayah. Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat besarnya PDRB perkapita di Kabupaten Lombok Timur selama sepuluh tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Ini menggambarkan bahwa masyarakatkabupaten Lombok Timur setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah PDRB perkapita yang berarti masyarakat Lombok Timur memiliki trend hidup dan waktu senggang, serta pendapatan (income) yang relatif besar. Artinta kebutuhan hidup minimum

64 mereka sudah terpenuhi. Mereka mempunyai cukup uang untuk membiayai perjalanan wisata.