BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang sedang giat melaksanakan

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak ABSTRAK. Kata Kunci: SPOP, penetapan PBB. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan merata. Pembangunan yang baik harus memiliki sasaran dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya Indonesia mampu mewujudkan kemandirian bangsa dan Negara dalam. negeri yang cukup besar. Salahsatunya adalah Pajak.

BAB I PENDAHULUAN. sekali, karena pajak digunakan untuk membiayai kepentingan umum yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan atau mengadakan perubahan perubahan kearah keadaan yang lebih

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 254/PMK.03/2014

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan yang berasal dari luar negeri. pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berupa hasil kekayaan alam maupun iuran dari masyarakat. Salah satu bentuk. pembangunan dan pengeluaran pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara bertahap, terencana dan berkelanjutan. Menurut Waluyo

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Direktorat Jenderal Pajak (fiskus) melakukan ekstensifikasi dan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 254/PMK.03/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan nasional Negara Republik

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

PER - 36/PJ/2011 PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan biaya yang besar yang harus digali, terutama dari sumber

BAB II LANDASAN TEORI. satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu merumuskan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan dibutuhkan dana dalam jumlah yang besar, dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemungutan pajak di Indonesia mengacu pada sistem self assessment. Self assessment

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum berlandaskan Pancasila dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 12 TAHUN 2014 TENTANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spiritual. Untuk dapat

SE - 25/PJ/2010 PENANDATANGANAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI UNIT PELAYANAN PAJAK DUREN SAWIT JAKARTA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENDATAAN DAN PENDAFTARAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. PBB. Penghapusan Sanksi. Pengurangan. Pembatalan.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengoptimalkan sumber dana dalam negri. Dalam perkembangannya pajak. merupakan komponen utama penerimaan dalam negeri.

BAB III GAMBARAN DATA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN. A. Ketentuan Umum Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perdesaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pemerintahan suatu negara dibentuk sebagai perwakilan suatu rakyat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana yang berasal dari dalam

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR: 30 TAHUN TENTANG TATA CARA PENDATAAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 111/PMK.03/2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia terus berkembang dan pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pendanaan dan pemasukan bagi Negara berasal dari pajak yang

DASAR HUKUM DAN TERMINOLOGI PBB

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut, maka pemerintah perlu banyak memperhatikan masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia, yaitu Self Assesment System.

Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3091) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia

2017, No tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan; Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 253/PMK.03

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. upaya perwujudannya melalui pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yang sama untuk mengetahui masalah perpajakan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Masyarakat. mengarahkan, membimbing serta menciptakan suasana yang menunjang.

BAB I PENDAHULUAN. dibayarkan oleh Masyarakat Indonesia atau dikenal dengan sebutan Wajib Pajak Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

2 menyelesaikan berbagai permasalahan pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

2 dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; c. bahwa untuk memberikan pedoman pelaksanaan dan kepastian hukum bagi Wajib Pajak terkait penerbitan Sura

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

DEFINISI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sebagian besar corak kehidupan masyarakatnya

TENTANG PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN WALIKOTA SURABAYA,

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 bertujuan mewujudkan tata. Tujuan yang luhur demikian itu hanya dapat diwujudkan melalui

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PMK.03/2015 TENTANG

Pasal 26 UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009. Pasal 36 ayat (1) huruf a, UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PMK.03/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang adil dan sejahtera, aman, tenteram, dan tertib, serta menjamin

1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu penerimaan terbesar negara. Dari tahun ketahun terlihat

PER - 50/PJ/2008 PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERKEBUNAN

BAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dapat memperbaiki hal tersebut dan menjadi solusi yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

BAB III PELAKSANAAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERKEBUNAN. akan masuk ke kas negara, komponen utama penerimaan dalam APBN.

BAB I PENDAHULUAN. negeri berupa pajak. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15/PMK.07/2014 NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah dan masyarakat sama sama memiliki kewajiban dan hak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana luar negeri dan sumber dana dalam negeri. non migas serta pajak. Namun pemerintah lebih mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap masalah pembiayaan pembangunan. perpajakan yang memberikan jaminan kepastian hukum dan

BAB I PENDAHULUAN. dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu instrumen suatu negara termasuk Indonesia dalam. memperoleh pendapatan untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat dominan. Pada

:Prosedur Pembuatan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dengan Aplikasi e-spt PPN 1111 DM :Faiga Meiriskha NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Dalam menjalankan pemerintahan dan

membiayai segala pengeluaran-pengeluarannya. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan yang

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara yang sedang giat melaksanakan pembangunan. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak dapat menciptakan kemandirian bangsa Indonesia tanpa harus terlalu banyak menggantungkan harapan kepada negara lain guna mendapatkan pinjaman luar negeri. Pajak adalah salah satu sumber pendapatan negara yang paling potensial bagi kelangsungan pembangunan negara Indonesia karena penerimaan pajak meningkat seirama dengan meningkatnya perekonomian dan taraf hidup suatu bangsa. Salah satu sumber pajak yang cukup penting bagi bangsa Indonesia adalah Pajak Bumi dan Bangunan karena tanah di Indonesia secara umum bukan dimiliki oleh negara melainkan oleh warga negara Indonesia (orang pribadi). Karena itu, negara memungut pajak dari tanah yang dimiliki oleh orang pribadi tersebut. 1

Bab I Pendahuluan 2 Pemerintah Indonesia menerapkan sistem pemungutan pajak yang masih berlaku sampai saat ini yaitu Self Assessment System. Sistem ini menuntut kesadaran dari Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang. Kesadaran untuk membayar pajak sangat menentukan tingkat penerimaan negara. Sekarang ini kesadaran membayar pajak dari Wajib Pajak masih harus ditingkatkan. Dalam hubungan itu, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak secara jujur dan bertanggung jawab terus ditingkatkan melalui motivasi, penerangan, penyuluhan, dan pendidikan sejak dini. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak sebagai warga negara perlu diimbangi dengan peningkatan pelayanan aparatur perpajakan melalui peningkatan kejujuran, tanggung jawab, dan dedikasi yang tinggi. Sehubungan dengan pendataan, subjek pajak wajib mendaftarkan objek pajaknya dengan mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP). Atas dasar SPOP, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT). Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data objek pajak menurut ketentuan undang undang. SPOP merupakan surat yang harus diisi oleh Wajib Pajak tentang objek pajaknya, dan harus diisikan secara jelas, benar, dan lengkap. SPOP ini harus disampaikan selambat lambatnya 30 hari setelah tanggal diterimanya formulir isian SPOP.

Bab I Pendahuluan 3 Yang dimaksud dengan jelas disini adalah agar penulisan data yang diminta dalam SPOP dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan salah tafsir yang dapat merugikan negara maupun Wajib Pajak sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan benar adalah data yang dilaporkan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, seperti luas tanah dan/atau bangunan, tahun dan harga perolehan dan seterusnya sesuai dengan kolom kolom / pertanyaan yang ada pada SPOP. SPOP hanya diberikan apabila: a. Objek pajak belum terdaftar / data belum lengkap b. Objek pajak telah terdaftar tapi data belum lengkap c. NJOP berubah d. Objek pajak dimutasikan / laporan dari instansi yang berkaitan langsung dengan objek pajak. Pendataan objek bumi dan bangunan dilakukan oleh Petugas PBB dengan bekerja sama dengan Pemerintahan Daerah atau instansi lainnya. Kegiatan pendataan objek pajak dan Subjek Pajak yang dilakukan oleh petugas PBB adalah: 1. Penyusunan Data Awal (oleh petugas PBB berkerja sama dengan aparat Pemerintah Daerah) 2. Kegiatan Pemutakhiran Data PBB Suatu kegiatan memperbarui atau menyesuaikan data berdasarkan verifikasi / penelitian Kantor Pelayanan PBB, dan / atau Subjek PBB dari pejabat.

Bab I Pendahuluan 4 Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) adalah surat yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memberitahukan besarnya pajak terutang kepada Wajib Pajak. SPPT diterbitkan berdasarkan laporan objek pajak dari sumber pajak pada SPOP. Namun untuk membantu Wajib Pajak, SPPT dapat diterbitkan berdasarkan data objek yang ada pada Ditjen Pajak. Setelah melakukan perhitungan PBB terutang dalam SPPT dan setelah ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan PBB, SPPT tersebut dikirim ke kelurahan yang wilayah kerjanya meliputi letak objek bumi dan bangunan. Biasanya sekitar akhir bulan Februari SPPT PBB tersebut telah dikirim ke kelurahan masing masing. Wajib Pajak tinggal mengambil SPPTnya di kelurahannya. Pajak yang terutang menurut SPPT harus dilunasi selambat lambatnya enam bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh Wajib Pajak. Pajak yang terutang yang pada saat jatuh tempo tidak dibayar atau kurang dibayar, dikenakan denda administrasi sebesar 2 % sebulan, yang dihitung dari saat jatuh tempo dengan hari pembayaran untuk jangka waktu paling lama 24 bulan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Peranan SPOP Dalam Penetapan Besarnya Pajak Bumi dan Bangunan 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis mengidentifikasi masalah masalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan 5 1. Bagaimanakah Wajib Pajak mengisi SPOP apakah jelas, benar dan lengkap? 2. Apakah besarnya Pajak Bumi dan Bangunan yang ditetapkan sesuai dengan data SPOP? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian adalah untuk mengumpulkan data data yang dijadikan bahan penelitian. Berdasarkan identifikasi masalah seperti yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana Wajib Pajak mengisi SPOP dengan jelas, benar dan lengkap. 2. Mengetahui kesesuaian penetapan Pajak Bumi dan Bangunan berdasarkan data SPOP. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung kepada pihak pihak yang berkepentingan sebagai berikut: 1. Bagi KPP Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi kepada para praktisi untuk menyelesaikan masalah SPOP dan SPPT Pajak Bumi dan Bangunan.

Bab I Pendahuluan 6 2. Bagi pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai SPOP dan SPPT Pajak Bumi dan Bangunan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat untuk membayar pajak. 3. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai berbagai masalah dan kendala kendala yang dihadapi oleh Kantor Pelayanan Pajak dan menambah wawasan serta mampu membandingkan dan melihat sisi aplikasinya pada kegiatan operasi Kantor Pelayanan Pajak secara nyata. Selain itu juga untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti sidang sarjana lengkap Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Bandung. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesa Pajak merupakan salah satu sumber dana dalam meningkatkan penerimaan negara berdasarkan undang undang yang telah disetujui bersama antara pemerintah dan rakyat melalui wakil wakilnya di DPR. Penyempurnaan dan perbaikan undang undang perpajakan yang telah dilakukan beberapa kali dengan tujuan agar peraturan tersebut menjadi lebih baik dari peraturan sebelumnya. Penyempurnaan ini juga dimaksudkan untuk mencegah penyelewengan yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang sering menghindari kewajibannya membayar pajak.

Bab I Pendahuluan 7 Dalam kenyataanya masih banyak dijumpai adanya objek pajak yang belum terdaftar, objek pajak yang telah terdaftar tapi datanya belum lengkap, NJOP berubah atau objek pajak dimutasikan. Karena itu, perlu Wajib Pajak harus mengisi SPOP dengan jelas, benar, dan lengkap. Pengisian SPOP dengan jelas, benar, dan lengkap penting dilakukan karena sangat mempengaruhi SPPT yang akan dikeluarkan oleh Ditjen Pajak. Kesalahan pengisian SPOP akan menyebabkan kesalahan pada SPPT juga. Hal ini tentu akan merugikan Wajib Pajak ataupun negara. Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis merumuskan hipotesa sebagai berikut: Bahwa SPOP berperan besar dalam penetapan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan 1.6 Metoda Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metoda: 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mencari kerangka referensi dan landasan teori baik dalam buku, peraturan peraturan, majalah, maupun jurnal jurnal ilmiah. 2. Penelitian Lapangan Penelitian yang dilakukan dengan mengunjungi langsung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang menjadi objek penelitian dengan tujuan mendapatkan data primer, yang dilakukan dengan cara:

Bab I Pendahuluan 8 a. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk mendapatkan informasi yang penting dan berhubungan dengan masalah yang diteliti. b. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak pihak yang berkompeten dari Kantor Pelayanan Pajak, guna memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. c. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan dokumen dokumen yang berkaitan dalam penyusunan skripsi ini. Metode analisis data Menurut sifatnya data yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: 1. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka yang dapat menjawab hipotesa yang diajukan. 2. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk bukan angka. Data ini dijabarkan untuk mendukung penelitian sehingga dapat menyatakan kebenaran. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan, diproses dan dianalisa. Analisa data yang dilakukan adalah secara kuantitatif. Analisa secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat bantu statistik sehingga memudahkan penafsiran data mentah yang diperoleh. Alat bantu statistik yang digunakan adalah dengan menggunakan uji pengaruh menggunakan teknik multivariat yaitu metoda regresi linier, yaitu dengan

Bab I Pendahuluan 9 menguji pengaruh variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Variabel independennya adalah SPOP, sedangkan variabel dependennya adalah SPPT. 1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian Penelitian dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara yang dilakukan mulai bulan Oktober 2007.