BAB II PERUBAHAN SOSIAL KARL MARX. menunjuk pada perubahan sosial yang telah terjadi pada masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
Konflik Politik Karl Marx

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB II TEORI KONFLIK KARL MARX DAN DAHRENDORLF. proletar yang memperebutkan sumber-sumber ekonomi (alat-alat produksi).

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

BAB II TEORI KONFLIK SOSIAL DALAM PERSPEKTIF KARL MARX

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09

Tiga Komponen Marhaenisme

VII KONFLIK DAN INTEGRASI

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok

WANITA DAN STRUKTUR SOSIAL ( Suatu Analisa Tentang Peran Ganda Wanita Indonesia) Dra. LINA SUDARWATI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

STRATIFIKASI SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI, M.A.

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

Peran Tenaga Kerja dalam Konsep Kapitalis, Sosialis dan Pancasila

BAB V PENUTUP. revolusi 1952 dalam novel al-lish-shu wal-kila b karya Najib Machfuzh, maka

Adam Smith Sebuah Primer Bagian 3: Tentang Wealth of Nations

Teori Ekonomi. Sistem Ekonomi

Teori Feminisme Dalam Kajian Komunikasi

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 7: Life Style dan Social Class

BAB II KERANGKA TEORI. Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial

BAB 9: SOSIOLOGI MODERNISASI. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI. e. Kemakmuran masyarakat luas

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

CRITICAL THEORIES Bagian II

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL

Sosialisme Indonesia

BAB II DASAR-DASAR AJARAN IDEOLOGI KOMUNISME. Ideologi berasal dari kata idea dan logos, secara harfiah dapat diartikan sebagai

BAB II KERANGKA TEORI. upahan pasca panen. Peluang kerja adalah suatu keadaan dimana adanya

SAMSURI SEMESTER GASAL 2011/2012 YOGYAKARTA

Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara. Masih ingatkah Anda, apa yang dimaksud dengan ideologi? Mungkin

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN (MEMBANGUN KESADARAN PENGRAJIN BATU MERAH TERHADAP BELENGGU JURAGAN) A. Melepas Belenggu Monopoli Modal Juragan

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

POVERTY ALLEVIATION THROUGH RURAL-URBAN LINKAGES: POLICY IMPLICATIONS

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang

Sistem Sistem Ekonomi. Pengantar Ekonomi Julius Nursyamsi

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

NATURALISME Naturalisme 'natura' naturalisme supernaturalisme

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Terciptanya budaya feodalisme dapat terjadi apabila masyarakat selalu

perubahan sosial fitri dwi lestari

KEKUASAAN DAN WEWENANG

BAB I PENDAHULUAN. Banyak program pembangunan ekonomi yang berlangsung saat ini. difokuskan pada pengembangan industrialisasi. Salah satu di antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

KEPASTIAN HUKUM BAGI TANAH ULAYAT MASYARAKAT MINANGKABAU DI SUMATERA BARAT Oleh: Ridho Afrianedy,SHI, Lc (Hakim PA Sungai Penuh)

3. Berbagai Pergeseran Pekerjaan Pertanyaan Diskusi

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dorongan-dorongan alamiah yang dimiliki setiap manusia semenjak dilahirkan.

BAB I PENDAHULUAN. juga rohani. Ketika mahluk hidup ingin memenuhi kebutuhannya tersebut, mereka

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan

Pendekatan Historis Struktural

SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Slamet Widodo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi modal dasar pembangunan nasional disektor pertanian sebagai prioritas

Mengapa Sosialisme? Albert Einstein

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

FILSAFAT PENDIDIKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF MATERIALISME HISTORIS. Aniek Nurhayati Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya

Keterkaitan antara Kebudayaan Material dan Non Material. dengan Struktur Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SISTEM EKONOMI INDONESIA: KAPITALISME MEDIA

ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA. Novia Kencana, S.IP, MPA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

BAB I PENDAHULUAN. pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan.

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo

BAB I PENDAHULUAN. tanah juga mengandung nilai ekonomi bagi manusia, bisa digunakan sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tugas-tugas pada posisinya tersebut. Apabila kita berbicara tentang tugas-tugas

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Program pemerintah untuk menangani masalah kemiskinan telah berhasil

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

40 A. Teori Perubahan Sosial BAB II PERUBAHAN SOSIAL KARL MARX Kehidupan sosial itu sendiri tidak pernah bisa terlepas dari adanya suatu proses untuk menuju dalam perkembangan. Sebagaimana perubahan sosial itu sendiri akan dipandang sebagai sebuah konsep yang mana mencakup dan menunjuk pada perubahan sosial yang telah terjadi pada masyarakat sebagaimana pada perubahan fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia dan masyarakat. Perubahan yang terjadi pada suatu tempat tentunya tidak telepas dari ide atau pemikiran serta keinginan untuk berubah. Sama halnya dengan perubahan yang terjadi di desa banyuwangi. Menurut Marx dan beberapa pendapat tokoh ilmu sosial lainnya mendefinisikan perubahan sosial sebagai berikut: a) Karl Marx berpendapat bahwa perubahan sosial menurut Marx adalah perubahan-perubahan yang terjadi karena perkembangan teknologi atau kekuatan produktif dan hubungan antara kelas-kelas sosial yang berubah. b) J.L. Gillin dan J. P. Gillin berpendapat bahwa perubahan sosial sebagai suatu fariasi dari cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, maupun karena adanya difusi atau penemuan baru dalam masyarakat. 1 c) Pendapat Soerjono Soekanto berpendapat, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan (social relation), atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial. 2 217. 1 Listyo Nugroho, LKS Sosiologi SMA, (Tanggerang: Pustaka Firdaus), hal.. 2 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : Universitas Indonesia, 1974), hal.

41 d) Pendapat Damsar, Perubahan sosial masyarakat yaitu perubahan yang mengacu pada cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka, artinya bahwa semua aktifitas seseorang atau masyarakat berkaitan dengan hubungan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi jasa dan barang-barang langka. 3 Terjadinya suatu perubahan sosial ialah karena timbulnya perubahan pada unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, misalnya perubahan pada unsur geografi, biologi, ekonomi atau kebudayaan. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial lainnya. Sebagaimana di desa banyuwangi yang saat ini mengalami perubahan dalam segi ekonomi dan kebudayaan karena adanya alih fungsi lahan yang mengakibatkan lahan tambak semakin berkurang untuk kebutuhan industri yang semakin bertambah. Dalam menganalisis perkembangan masyarakat, karl marx menegaskan bahwa berubah dan berkembangnya masyarakat itu ditentukan oleh caranya memproduksi barang-barang material. Cara produksi itu ditentukan oleh tenaga produktif. Berubah dan berkembangnya tenaga produktif akan menentukan hubungan produksi, yang selanjutnya menentukan sistem ekonomi masyarakat atau sistem perkembangan masyarakat. Menurut Marx perkembangan masyarakat dimulai dari perkembangan masyarakat komunal primitif, berubah dan berkembang menjadi masyarakat pemilikan budak, 3 Damsar, Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 7.

42 masyarakat feodalisme, masyarakat kapitalisme, masyarakat sosialisme, dan yang terakhir masyarakat komunisme. Hubungan-hubungan produksi tersebut memunculkan pembagian kerja. Dalam pembagian kerja, sangat erat hubungannya dengan kepemilikan yang mencakup penguasaan atas sumber-sumber pokok dan alat produksi. Kepemilikan dan penguasaan atas sumber-sumber pokok yang berbedabeda ini merupakan dasar munculnya kelas-kelas sosial. Ada dua macam kelas yang menurut Marx menjadi alasan permasalahan pembagian kerja, yaitu borjuis dan proletar. Kelas borjuis merupakan nama khusus untuk para kapitalis dalam ekonomi modern. Mereka memiliki alat-alat produksi dan mempekerjakan pekerja upahan. Berubahnya fungsi tenaga produktif yang diikuti makin berperannya fungsi uang sebagai alat tukar mendorong lahirnya suatu sistem baru, yang disebut kapitalisme, di mana manusia (tenaga kerja, buruh) sebagai barang dagangan. Hubungan produksi dalam sistem kapitalisme didasarkan pada pemilikan individu ataukelompok atas alat-alat produksi. Proses perubahan terjadi karena manusia ialah mahkluk yang berfikir dan bekerja. Manusia disamping itu selalu berusaha untuk memperbaiki nasibnya dan sekurang-kurangnya berusaha untuk mempertahankan hidupnya.

43 Perubahan sosial yaitu berlangsung terus-menerus dari waktu ke waktu, apakah direncanakan atau tidak yang terus terjadi tak tertahankan. Perubahan adalah proses yang wajar, alamiah sehingga segala sesuatu yang ada di dunia ini akan selalu berubah 4. Pada dasarnya perubahan masyarakat terjadi dengan sangat lambat, melainkan tergantung dengan situasi sosial yang mempengaruhinya. Sebagaimana perubahan yang terjadi di desa banyuwangi saat ini sudah berkembang sangat pesat. Karl Marx percaya bahwa semua perubahan yang belum, sedang, dan akan terjadi harus meruntut pada perkembangan sejarahnya secara menyeluruh perkembangan terhadap sejarah tertentu bergantung pada munculnya kekuatankekuatan yang tidak tertampung dalam struktur dimana mereka muncul. Kekuatan-kekuatan tersebut lambat laun berkembang lalu akhirnya meledak keluar dari struktur yang akhirnya mengubah struktur itu menjadi struktur baru secara radikal yang terlihat dalam tahap sejarah berikutnya. Meskipun begitu, gerak sejarah yang bersifat dialektik itu tidak terlepas dari kemauan atau usaha manusia. Marx berpendapat bahwa manusialah yang menciptakansejarahnya sendiri, meskipun kegiatan kreatifnya ditentukan dan terikat oleh lingkungan materiil dan sosial yang ada. Hidup Marx bertepatan dengan industrialisasi Eropa, yang ditandai dengan meningkatnya kendali umat manusia atas alam, dengan efikasi 4 Agus Salim, Perubahan Sosial: Sketsa Teori Dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002), hal. 10.

44 (kemampuan yang dirasakan dari seorang individu untuk melakukan kontrol atas masa depannya sendiri), dan dengan pengendalian internal. Wajar bahwa Marx mengidentifikasi keterasingan sebagai konsep kunci dalam aparatur teoretisnya. Dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat yang termasuk perubahan sistem nilai dan norma sosial, sistem pelapisan sosial, struktur sosial, proses-proses sosial, pola dan tindakan sosial warga masyarakat serta lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sejarah dari seluruh masyarakat yang ada sampai saat ini adalah sejarah perjuangan kelas. 5 Yang dimaksud dengan kaum borjuis. Kaum borjuis ialah kelas kapitalis modern, para pemilik alat-alat produksi yang bersifat kolektif dan para majikan buruh-upahan. Yang dimaksud dengan kaum proletariat ialah kelas buruh-upahan modern yang karena tak memiliki alat-alat produksinya sendiri, terpaksa harus menjual tenaga kerja mereka untuk bisa tetap hidup. Pada masa awal-awal sejarah, kita bisa melihat hampir di semua tempat masyarakat tersusun secara rumit menjadi berbagai lapisan, berbagai derajat sosial yang bertingkat-tingkat. Sementara itu, pasar terus berkembang sehingga permintaan terus meningkat. Sedangkan posisi kelas menengah industri digantikan oleh kaum jutawan industri, oleh para pemimpin tentara-tentara industri, oleh kaum borjuis modern. Industri modern telah melahirkan pasar dunia. Pasar ini mendorong 5 David Renton, Membongkar Akar Krisis Global, (Yogyakarta: Resist Book, 2009), hal.33

45 terjadinya perkembangan yang pesat dalam perdagangan, komunikasi lewat darat. Perkembangan ini pada gilirannya dipengaruhi oleh perluasan industri. Jadi kita bisa saksikan bagaimana kaum borjuis modern merupakan produk dari suatu gerak perkembangan yang panjang, produk dari serangkaian revolusi dalam modus produksi dan pertukaran. Dalam pandangan Karl Marx kehidupan sosial antara lain: 1. Masyarakat sebagai arena yang didalamnya terdapat berbagai bentuk pertetangan. 2. Negara dipandang sebagai pihak yang terlibat aktif dalam pertentangan dengan berbagai pihak kepada kekuatan yang dominan. 3. Paksaan (coercion) dalam wujud hukum dipandang sebagai faktor utama untuk memelihara lembaga-lembaga sosial, seperti milik pribadi (property), perbudakan (slavery), kapital yang menimbulkan ketidaksamaan hak dan kesempatan. Kesenjangan sosial terjadi dalam masyarakat karena bekerjanya lembaga paksaan tersebut yang bertumpu pada cara-cara kekerasan, penipuan, dan penindasan. Dengan demikian, titik tumpu dari konflik sosial adalah kesenjangan sosial. 4. Negara dan hukum dilihat sebagai alat penindasan yang digunakan oleh kelas yang berkuasa (kapitalis) demi keuntungan pribadi.

46 5. Kelas-kelas dianggap sebagai kelompok-kelompok sosial yang mempunyai kepentingan sendiri yang bertentangan satu sama lain. 6 Dalam masyarakat terdapat sebuah pertentangan yang melibatkan pihakpihak tertentu. Negara merupakan pihak aktif pada kekuatan dominan. Hukum diatur oleh kelas berkuasa atau kelas dominan berbentuk paksaan digunakan sebagai alat untuk mempertahankan dan menambah kekuasaan pribadi serta sebagai alat penindasan. Setiap kelas memiliki kepentingan sendiri yang saling bertentangan dan mengakibatkan konflik terjadi. Kepemilikan dan kontrol sarana- sarana berada dalam satu individu- individu yang sama atau kelopok dominan. Menurut Karl Marx Pelaku utama dalam perubahan sosial bukanlah individu tertentu, tetapi kelas-kelas sosial. Bukan hanya kelas sosial apa yang ditemukan, tetapi struktur kekuasaan yang ada dalam kelas sosial tersebut. Menurut Marx, dalam kelas-kelas ada yang berkuasa dan yang dikuasai. 7 Dalam masyarakat kapitalis terdiri dari tiga kelas yang diantaranya adalah kelas buruh (mereka hidup dari upah), kaum pemilik modal (hidup dari laba) dan para tuan tanah ( hidup dari rente tanah) ( Franz Magnis-Suseno :113). Dengan adanya kelas-kelas itu terjadi adanya keterasingan pekerjaan karena orang-orang yang bekerja berbeda dalam kelas, yaitu kelas buruh dan kelas majikan. Kelas para majikan memiliki alat-alat produksi, pabrik, mesin dan tanah. Sedangkan 6 David Renton, Membongkar Akar Krisis Global, (Yogyakarta: Resist Book, 2009), hal.35 7 David Renton, Membongkar Akar Krisis Global, (Yogyakarta: Resist Book, 2009), hal.40

47 kaum buruh bekerja dan terpaksa menjual tenaganya mereka kepada para majikan karena tidak memiliki sarana dan prasarana. Oleh karena itu, hasil dari pekerjaan itu bukan lagi milik para pekerja tetapi juga milik para majikan. Karl Marx yang terkenal dengan pemikirannya yang menekankan pada bidang sosial ekonomi mempunyai pandangan tersendiri mengenai manusia. Dalam pemikirannya, yaitu anggapan yang telah kita lihat yaitu emansipasi manusia seutuhnya akan dilaksanakan oleh proletariat. Dari sinilah Karl Marx mulai memperhatikan perkembangan-perkembangan ilmu ekonomi. Dalam perkembangannya, struktur kelas di mulai dari masa berburu meramu yang memproduksi hasil buruan dan hasil tanaman, menghasikan sebuah suku yang tertua dalam struktur masyarakat. Cara produksi tanam dan domestikasi hewan menciptakan masyarakat hortikultural dan pastoral, yang menciptakan kelas tuan dan budak. Cara pertanian menetap menciptakan masyarakat agraris, yang menciptakan kelas tuan tanah dan penggarap. Cara memproduksi dengan menggunakan mesin dan buruh yang mengoperasikannya memunculkan masyarakat industri, yang menciptakan kelas borjuis (kapitalis) dan proletar. Cara produksi menggunakan komputer dalam mengolah informasi menciptakan masyarakat posindustrial, yang menciptakan kelas produsen dan konsumen. Ini adalah salah perkembangan struktur masyarakat dari awal mula berkesadaran dalam masyarakat. Akan tetapi, Karl Marx menciptakan teori yang lain.

48 Karl Marx berpendapat bahwa struktur masyarakat terbagi menjadi dua, yaitu infrastruktur dan suprastruktur. Infrastruktur merupakan dasar suatu masyarakat dalam berproduksi di bidang ekonomi. Sedangkan suprastruktur terdiri atas lembaga sosial, gagasan dan nilai. Infrastruktur adalah fundamental (dasar) untuk membentuk suprastruktur. Cara produksi ekonomi memunculkan aneka institusi sosial maupun politik, agama, keluarga, dan pedidikan. Lembagalembaga tersebut lalu mengembangkan gagasan da nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, hal ini di lakukan agar lembaga tersebut mampu masuk dalam lingkup masyarakat dan diterima oleh masyarakat. Karl Marx pada masanya hidup di tengah-tengah masyarakat industrial yang telah berkembang. Selama pengamatannya, masyarakat pada waktu itu terdapat dua kelas, yakni kelas kapitalis (kelompok pemilik alat produksi) dan kaum proletar (kelompok yang tidak punya alat produksi, atau buruh). 8 Keadaan seperti ini di anggapnya tiada bedanya dengan zaman pertuanan dan perbudakan, zaman tuan tanah pada masa feodal dan para buruh. Situasi konfliktual di tandai pula dengan adanya uang. Menurutnya uang hanyalah simbol, yang menjauahkan manusia dengan alamiah. Sebelum adanya uang, apa yang dimiliki manusia riil (alamiah), ternak, kebun, dan gerobak. Apa yang dimiliki manusia sudah sangat jelas keadaannya, yang diwujudkan dengan kealamiahannya. 8 David Renton, Membongkar Akar Krisis Global, (Yogyakarta: Resist Book, 2009), hal.44

49 Akan tetapi setelah adanya uang, kealamiahan itu hilang, semua milik manusia di konversi menjadi uang. Ternak dikonversi menjadi uang, kebun dikonversi menjadi uang, dan gerobak dikonversi menjadi uang, dan semua terkonversi menjadi uang. Inilah dampak dari adanya kaum kapitalis yang menjadikan hak milik seseorang dikonversi menjadi uang. Bahan manusia bekerja bukan untuk mendapatkan barang-barang pokok yang ia butuhkan, akan tetapi mereka bekerja dengan meguras tenaganya hanya sekedar untuk mendapatkan uang. Setelah keberadaan uang terakui, semua berbalik arah, uang di gunakan untuk membeli makanan pokok. Apa yang diwakili uang sudah tidak lagi tepat dalam melukiskan benda alamiah. Keadaan uang seperti inilah yang menyebabkan manusia mengalami keterasingan dalam kealamiahan terdahadap alam. Selain uang, sebagai penyebab keterasingan manusia, Karl Marx juga memperinci keterasingan (alienasi) lain dalam masyarakat, yaitu : 1. Alienasi dari tindakan bekerja, menurut Marx, dalam bekerja orang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, sekaligus bisa mengembangkan potensi individualitas. Akan tetapi dalam pola kerja pabrik, manusia tidak menghasilkan barang dan skill yang dibutuhkan untuk bekerja sehingga menyebabkan kemampuan kreatifitas menurun. Pola seperti ini menjadikan manusia bergerak dalam ruang lingkup yang sempit, karena apa yang dikerjakan berdasarkan instruksi, bukan

50 menurut kehendak diri sendiri. 2. Alienasi dari hasil pekerjaan, produk yang dihasilkan pekerja bukan miliknya, akan tetapi produk itu milik si kapitalis, dan produk tersebut akan dijual oleh si kapitalis demi mendapatkan keuntungan. Marx berpendapat, bahwa semakin banyak pekerja yang menginvestasikan tenaganya utuk bekrja, sesungguhnya dia telah kehilangan penghasilan yag banyak. 3. Alienasi dari pekerja lain, sebenarnya denga melalui tindakan bekerja, dimaksudkan akan tercipta hubungan sosial dalam suatu institusi atau kelompok. Akan tetapi tindakan bekerja dalam konteks industrial mengarahkan pola kompetitif, sehingga kemungkinan tercipta suatu ikatan sosial sangat minim. 4. Alienasi dari potensi kemanusiaan, dalam masyarakat industri, manusia di ibaratkan mesin, dan mereka akan merasakan diri yang sesungguhnya dikala ia istirahat. Keadaan seperti ini yang menurut Karl marx adalah keadaan yang sebenarnya manusia dalam keterasingan. 9 Individu tidak akan mampu membuat perubahan dalam lingkup yang luas, karena masih bersifat keegoisan. Akan tetapi kelas sosial lah yang sesungguhnya dapat merubah keadaan sosial. Mengapa demikian, kita tahu bahwa kelas-kelas sosial dalam menghadapi masyarakat, sudah ada suatu bentuk kesiapan, salah satunya dengan dibentuknya struktur kekuasaan. Dengan ini masyarakat tahu, bahwa orang yang masuk dalam struktur kekuasaan itu pastinya bukan orang yang biasa, sehingga ada rasa keterkaitan, baik dalam cara menghormati ataupun 9 David Renton, Membongkar Akar Krisis Global, (Yogyakarta: Resist Book, 2009), hal.50

51 dengan mematuhi. Pembahasan Marx adalah tentang kelas-kelas bawah dan kelas-kelas atas. Dalam dunia perindustrian, kaum kapitalislah yang menempatkan diri pada keuntungan, sedangkan kaum buruh yang secara belum sadar dengan kerugian. Para kapitalis sangat leluasa dalam membuat persyaratan-persayaratan terhadap kaum buruh, akan tetapi hal itu tidak berlaku bagi kaum buruh. Kaum buruh dengan cara mati-matian mencari pekerjaan, namun setelah diterima perlakuan itu tidak seimbang dengan apa yang diharapkan. Sehingga mereka terpaksa menerima upah dan syarat-syarat lain yag di sodorkan oleh pihak kapitalis. Ciri khusus dari kapitalis adalah adanya kaum bawah dan kaum atas. Kaum bawah yang ditempati oleh kaum buruh dan kaum atas yang ditempati oleh kaum borjuis (kaum yang memilki modal sekaligus alat-alat kerja). Kaum bawah selamanya akan tunduk terhadap persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh kaum kapitalis dalam hal industri. Buruh hanya diberi pekerjaan apabila ia bekerja demi keuntungan pemilik. Pekerjaan yang melebihi waktu yang diperlukan oleh buruh dalam memenuhi kebutuhannya merupakan keuntungan bagi pemilik kerja. Maka dari itu, hubungan yang terbentuk antara kaum buruh da kaum kapitalis adalah hubungan yag menghisap. Betapa tidak, dalam masyarakat industri kaum buruh sangat terhisap oleh kaum kapitalis, baik tenaga maupun waktunya.

52 Dengan demikian dapat disimpulakan dengan jelas, bahwa ideologi Marxisme sangat sesuai dengan realita yang ada sekarang. Pasalnya teori-teori yang telah dikemukakan oleh Karl Marx mengandung unsur kebenaran yang akhirnya dibenarkan dengan adanya bukti yang telah berkembag di masyarakat. Kenyataan semacam ini sampai sekarang masih berlanjut di kota-kota. Perkembangan buruh sangat melonjak, karena banyaknya jumlah pabrik yang berdiri, otomatis kategori buruh diperlukan dalam jumlah besar. Ketergantungan terhadap industri (pabrik) masih sangat dominan, sehingga pihak pabrik memanfaatkan keadaan seperti ini demi mendapatkan keuntungan yang sebesarbesarnya. Akan tetapi masyarakat belum sepenuhnya paham terhadap keadaan ini. Naasnya masyarakat lebih bangga dengan profesi yang di tekuni yakni buruh. Padahal kalau memang mau memaksimalkan dalam mengolah dan memutarkan kretifitasnya mungkin hasilnya tidak akan sama seperti ini. Pemahaman manusia tentang karyawan pabrik merupakan tingkatan yang tinggi. Mereka memandang bukan dari kelas sosial, akan tetapi mereka memandang dari penghasilan yang di dapat. Semakin besar pendapatan yang didapat dari bekerja, maka pandangan masyarakat terhadap dirinya akan semakin tinggi pula Pemahaman masyarakat yang sudah berputar arah inilah gambaran kurangnya masyarakat untuk memperbaiki hidup dari hisapan kapitalis. Memang untuk mengubah pemikiran yang sudah menjalar ini tidak gampang, karena masyarakat sekarang lebih suka mengambil hal yang praktis. Terutama

53 masyarakat dari pedesaaan, mayoritas dari mereka setelah merantau ke kota yang menjadi pusat industri. Padahal tidak harus dengan pergi merantau mereka akan lebih berkreatifitas dan bisa berkembang dengan memanfaatkan tanah-tanah pertanian yang ada di daerahnya. Dengan itu kebebasan dalam bekerja bisa sepenuhnya terlaksana tanapa adanya tuntutan-tuntutan yang meberatkan. Meskipun di desa yang identik dengan profesi tani tidak mengapa, karena seorang petanipun bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan lebih dari itu mereka bisa mendapatkan sesuatu dari hasil pertanian tersebut.