:1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 6

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARAA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 2 SERI E

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 99

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 7 TAHUN 2O15 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGHASILAN PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

KEPALA DESA SRABAH KECAMATAN BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN KEPALA DESA SRABAH NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 4 SERI E

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SALINANN BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENGHASILAN PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN TETAP BAGI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - KABUPATEN LANNY JAYA PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI LANNY JAYA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN BAGI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

Ditetapkan di Malili pada tanggal 29 April 2015 BUPATI LUWU TIMUR, ANDI HATTA M.

BUPATI KAMPAR PROVINSI RIAU

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

KEPALA DESA PEJAMBON KABUPATEN/KOTA BOJONEGORO PERATURAN KEPALA DESA PEJAMBON NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SOLOK NOMOR : 7 TAHUN 2016

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 09 TAHUN 2017 TENTANG PENGHASILAN TETAP DAN TUNJANGAN BAGI PEMERINTAHAN DESA

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2018 TENTANG PENGALOKASIAN DAN TATA CARA PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2018

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA PLANGKAPAN KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS PERATURAN DESA PLANGKAPAN KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN PADA LINGKUP PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 102 TAHUN 2015

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

KEPALA DESA MEJUWET KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DESA MEJUWET NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Perubahan,PeraturanBupati, pengelolaan,keuangan desa.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG BESARAN TUNJANGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 52 TAHUN 2015

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang. 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur. 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DESA LOSARI KECAMATAN RAWALO KABUPATEN BANYUMAS NOMOR.. TAHUN 2017 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI NATUNA

PERATURAN KEPALA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 58 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 6 TAHUN 2017 TAHUN 2015 TENTANG

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI KAMPAR NOMOR 8 TAHUN 2016

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

BAB III JENIS PENGHASILAN DAN TUNJANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA Bagian Kesatu Rincian Jenis Penghasilan. Pasal 3

BPKP PERWAKILAN SUMATERA UTARA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 5 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

1. Undang-Undang Nomor L2 Tahun 1950 tentang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 9 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PETINGGI DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

BUPATI LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI LAMPUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 25

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGHASILAN DAN TUNJANGAN APARAT PEMERINTAHAN DESA

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Transkripsi:

BUPATI TEMANGGUNG t PROVINSI JAWA TBNGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PBNGHASILAN PEMERINTAH DESA Menimbang :4. b. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, bahwa berdasarkan Pasal 45 dan Pasal 46 Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 14 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, rpenghasilan Pemerintah DesA diatur dengan Peraturan Bupati; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penghasilan Pemerintah Desa; Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2)ll tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2O1l Nomor 82, Tarqbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 523a\; 4. Undang Undang Nomor 6 Tahun 2O),4 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5a95); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OI4 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 20i5 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2Ol4 tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negira Republit< Indon'esia Tahun 2Ol4 Nomor 123) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor. 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5. 6. rj\.rlr lrcl-l ar r r I ssilr ia- Ngp Lr urrr{, lt lltul lc:ila t\ uiitui J"t)7 J/ ; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peratuian Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang petunjuk Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Repubtit< Indon'esia Tahun 2OL4 Nomoi 123) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang petunjuk Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor s7 t7);

'7."'PeratUran Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2OlI tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201,4 Nomor 199); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 14 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2015 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 57); MEMUTUSKAN: MCNCTAPKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG PBNGHASILAN PEMERINTAH DESA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan 2.,J. 4. 5. yang menjadi kewenangan daerah otonom. Bupati adalah Bupati Temanggung. Camat adalah Camat di Kabupaten Temanggung. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan plakarsa masyarakat, hak asal usul, danlatau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan Desa adaiah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 7. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 8. Perangkat Desa adalah pembantu kepala desa yang terdiri atas sekretariat desa, pelaksana teknis lapangan dan unsur kewilayahan. g. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah t dan ditetapkan secara dimokratis. 10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa. 1 1. Tanah kas desa adalah tanah milik desa yang terdiri dari tanah bondho desa dan tanah bengkok. 12. Tanah bondho desa adalah tanah milik desa yang digunakan sebagai sumber pendapatan asli desa. 13. Tanah bengkok adalah tanah milik desa yang digunakan sebagai tambahan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa. 14, Alokasi Dana Desa, yang selanjutnya disingkat ADD adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. 15. Penghasilan Pemerintah Desa adalah penghasilan kepala desa dan. perangkat desa. 16. Penghasilan adalah Penghasilan tetap, tunjangan dan penerimaan lain yang sah yang diterima Kepala Desa dan Perangkal Desa. l^*

l\egara KepuDuK lnoonesla tanun 2u L+ l\omor t99); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 14 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2015 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Nomor s7); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PtrNGHASILAN DESA BAB I KETENTUAN UMUM PEMERINTAH Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 2. Bupati adalah Bupati Temanggung. 3" Camat adalah Camat di Kabupaten Temanggung. 4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan plakarsa masyarakat, hak asal usul, danlatau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelen ggara pemerintahan desa. 7. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 8. Perangkat Desa adalah pembantu kepala desa yang terdiri atas sekretariat desa, pelaksana teknis lapangan dan unsur kewilayahan. 9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah ) dan ditetapkan secara demokratis. 10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa. 1 1. Tanah kas desa adalah tanah milik desa yang terdiri dari tanah bondho desa dan tanah bengkok. 12. Tanah bondho desa adalah tanah milik desa yang digunakan sebagai sumber pendapatan asli desa. 13. Tanah bengkok adalah tanah milik desa yang digunakan sebagai tambahan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa. 14. Alokasi Dana Desa, yang selanjutnya disingkat ADD adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. 15. Penghasilan Pemerintah Desa adalah penghasilan kepala desa dan perangkat desa. 16. Penghasilan adalah Penghasilan tetap, tunjangan dan penerimaan lain yang sah yang diterima Kepala Desa dan Perangkal Desa. 17. Penghasilan tetap adalah penghasilan yang bersifat teratur dan dialokasikan dalam ADD yang diterima Kepala Desa dan Perangkat Desa.

'"'adhlah tarnbahan penghasilan yang diterimffiffii'desa dan Perangkat desa. 19. Tambahan Tunjangan adalah tunjangan yang berasal dari tanah bengkok. BAB II PENGHASILAN PEMERINTAH DBSA Pasal 2 (1) Penghasilan Pemerintah Desa terdiri dari : a. Penghasilan Tetap; b. Tunjangan; dan c. Penerimaan lainnya yang sah. (2) Selain penghasilan tetap dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, Pemerintah Desa juga mendapatkan Tambahan Tunjangan. BAB III PENGHASILAN TETAP Pasal 3 (1) Pemerintah Desa diberikan penghasilan tetap yang dianggarkan dalam APB Desa yang bersumber dari ADD. (2) Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap Pemerintah Desa menggunakan perhitungan sebagai berikut : a. ADD yang berjumlah kurang dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) digunakan paling banyak 6Ooh (enam puluh persen); b. ADD yang berjumlah Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah) digunakan antara Rp. 300.000.000,- ( tiga ratus juta rupiah ) sampai dengan paling banyak 50% (lima puluh persen); c. ADD yang berjumlah lebih dari Rp. 700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) digunakan antara Rp. 350.000.000,- ( tiga ratus lima puluh juta rupiah ) sampai dengan paling banyak 4Oo/o (empat puluh persen); dan d. ADD yang berjumlah lebih dari Rp. 900.000.000,00 (Sembilan ratus juta rupiah) digunakan antara Rp. 360.000.000,- ( tiga ratus enam puluh juta rupiah ) sampai dengan paling banyak 30% (tiga puluh persen). Pasal 4 Pengalokasian batas paling sedikit dan batas paling banyak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ditetapkan dengan mempertimbangkan efisiensi, jumlah perangkat desa, kompleksitas tugas pemerintahan dan letak geografis. Pasal 5 Ketentuan tentang penghitungan besaran penghasilan tetap Pemerintah Desa diatur sebagai berikut ; a. Sekretaris Desa paling sedikit 70% (tujuh puluh pbrsen) dan paling banyak 8Oo/o ( delapan puluh persen )dari penghasilan tetap Kepala Desa setiap bulan; dan b. Perangkat Desa Lainnya selain Sekretaris Desa paling sedikit 50% (lima puluh lima persen) dan paling banyak 60% ( enam puluh persen ) dari penghasilan tetap Kepala Desa setiap bulan.

BAB IV TUNJANGAN PEMERINTAH DESA Pasal 6 (1) Pemerintah Desa selain menerima penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dapat diberikan tunjangan sesuai kemampuan keuangan Desa. (2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. Tunjangan Kesejahteraan; dan b. Tunjangan Kesehatan. Pasal 7 (1) Tunjangan Kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a, dihitung dengan batas paling banyak 30% dari sisa anggaran belanja desa setelah dikurangi Penghasilan tetap, Tunjangan Kesehatan, Operasional Pemerintah Desa, operasional BPD (an Insentif RT/RW dan diberikan setiap bulan dengan perincian : a. Sekretaris Desa paling banyak 7Oo/o dart tunjangan Kepala Desa; dan b. Perangkat Desa lainnya paling banyak 50% dari tunjangan Kepala Desa. (2) Tunjangan Kesejahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun dengan Keputusan Kepala Desa. Pasal B (1)Tunjangan kesehatan bagi Pemerintah Desa sebagaimana dalam Pasal 6 ayat (2\ huruf b, diberikan kepada : a. Kepala Desa; b. Perangkat Desa; c. Suami / istri Kepala Desa/Perangkat Desa; dan, d. Paling banyak 2 (dua) orang anak yang masih menjadi tanggungan Kepala Desa/ Perangkat Desa. (2) Tunjangan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jaminan kesehatan yang diberikan kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa melalui program yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. (3) Besaran tunjangan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti ketentuan yang berlaku dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Pasal 9 Kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan Penghasilan tetap dan tunjangan terhitung mulai bulan berikutnya sejak tanggal pelantikan. BABV PENERIMAAN LAINNYA YANG SAH Pasal 10 (1) Penerimaan lainnya yang sah Pemerintah Desa terdiri dari : a. honorarium pemegang kekuasaan Pengelolaan keuangan Desa; b. honorarium Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa; dan c. penerimaan lain yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. (2) Besaran Penerimaan lainnya yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b mengacu pada standar biaya yang ditetapkan Bupati. t

Pasal 1 1 Penerimaan lainnya yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf c diberikan sesuai dengan rencana kinerja kegiatan. BAB VI TAMBAHAN TUNJANGAN Pasal 12 (1) Tambahan Tunjangan bagi Pemerintah Desa berasal dari tanah bengkok. (2) Besaran Tanah bengkok yang digunakan sebagai Tambahan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Desa. BAB VII KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA PNS Pasal 13 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil diberikan Tunjangan Kesejahteraan, penerimaan lainnya yang sah dan Tambahan Tunjangan. (2) Penjabat Kepala Desa diberikan tunjangan Kesejahteraart, penerimaan lainnya yang sah dan Tambahan Tunjangan. BAB VIII PENGAWASAN Pasal 14 (1) Pengawasan terhadap pelaksanaan Penghasilan Pemerintah Desa dilakukan oleh BPD, Camat dan Bupati. (2) Penyalahgunaan pelaksanaan Penghasilan Pemerintah Desa dikenakan sanksi sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15 r Sekdes yang diangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2OO7 tentang Persyaratan dan Tata cara Pengangkatan Sekretaris Desa Menjadi Pegawai Negeri sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2OO7 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4745) tidak mendapatkan tunjangan dan tambahan tunjangan. I Pasal 16 Paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Pemerintah Desa harus sudah menetapkan Peraturan Desa tentang Pengelolaan Kekayaan Desa.

BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Temanggung Nomor 40 Tahun 2015 tentang Penghasilan Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2015 Nomor 43) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada saat diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Temanggung. AF*r'** & * $q e.,, Fq fi{f}?ffi*t} 'i{ \11 i Ditetapkan di Temanggung pada tanggal r...??.{ep.g r*..?9t5. BUPATI TEMANGGUNG, BAMBANG SUKARNO.v Diundangkan di Temanggung pada tanggal t?.2.?.jangqr.i..pf.6... SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG, V BAMBANG AROCHMAN BERITA DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN flif.. NoMoR..5..'...