BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Fanovita Mulyani, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Vebriana, 2014

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Taofik, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan untuk mewujudkan diri menjadi manusia yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PQ4R (PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MEMINDAI SISWA SEKOLAH DASAR

Petunjuk Pengisian. Marisha,2013 EFEKTIVITAS TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARATIF BAHASA PERANCIS

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nina Maulida Sari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rifki Arif Nugraha, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut

MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengandung pikiran atau perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi ini, manusia

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan suasana belajar yang kondusif. Suasana belajar yang kondusif. mengeksplorasi dan mengelaborasi keterampilannya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan langkah-langkah metode SQ3R dan implikasi metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi siswa kelas IV SDN Ranca Tales Kecamatan Taktakan. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Selain itu juga akan dibahas definisi operasional dan stuktur penulisan penelitian. A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Tujuan diadakannya pembelajaran bahasa Indonesia yaitu agar peserta didik mempunyai keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa sangat diperlukan bagi siswa. Jika siswa tidak memiliki keterampilan dalam berbahasa atau keterampilan berbahasa tergolong rendah maka siswa akan mengalami banyak kesulitan, salah satunya dalam menangkap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Keterampilan dalam berbahasa terdiri dari empat aspek yaitu keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan menulis dan keterampilan membaca. Keterampilan bahasa tersebut saling berkaitan dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Salah satu hubungan yang sangat erat kaitannya yaitu hubungan keterampilan membaca dan menulis. Wray dalam Mulyati (2011,hlm1.22), mengatakan bahwa: Dalam menulis, seseorang harus melalui tahap-tahap perencanaan, penulisan dan revisi. Dalam melakukan perencanaan seringkali penulis melakukan aktivitas membaca yang ekstensif dan intensif guna menelusuri informasi, konsep-konsep atau gagasan-gagasan yang akan yang akan dijadikan bagian dari bahan tulisannya. Kemudian, dalam proses penulisan, si penulis sering melakukan revisi-revisi dengan cara membaca, lalu menulis kembali secara berulang-ulang. Jadi tampak jelas bahwa kemampuan membaca penting sekali bagi proses menulis.

Dilihat dari penjelasan diatas bahwa hubungan dalam membaca dan menulis sangat berkaitan. Hal yang harus diperhatikan dalam memahami sebuah bacaan yaitu kita harus menuliskan pokok-pokok pikiran ataupun gagasan yang tertuang dalam isi bacaan tersebut. Hal tersebut sangat memudahkan dalam memahami sebuah bacaan ataupun teks. Untuk dapat menuliskan gagasan ataupun ide-ide pokok dalam bacaan kita harus bisa mengidentifikasi bacaan tersebut. Mengidentifikasi sebuah gagasan utama atau ide-ide pokok dalam sebuah paragraf atau teks dibutuhkan sebuah pemahaman dalam membaca atau bisa disebut membaca pemahaman. Membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang perlu dipahami dan menerapkan informasi yang ada dalam bahan-bahan tertulis" (Resmini, 2010, hlm.47). Bahan-bahan tertulis dalam membaca pemahaman ada berbagai macam. Misalnya dalam sebuah teks cerita ataupun dalam sebuah karangan. Karangan juga dibagi menjadi 4 yaitu karangan deskripsi, karangan persuasi, karangan narasi dan karangan argumentasi. Karangan yang biasanya dipakai dalam mengidentifikasi gagasan utama yaitu karangan deskripsi dan karangan narasi. Mengidentifikasi gagasan utama sangat diperlukan proses membaca pemahaman. Menurut Hodgson dalam Tarigan (2008, hlm.7) bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media katakata/bhasa tulis. Suatu proses yang menuntut yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Tarigan dalam solchan (2011, hlm.8.8) mengemukakan bahwa: Membaca di kelas tinggi melatih siswa dan keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang mencangkup aspek memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), memahami signifikasi atau makna (antara lain makna dan tujuan pengarang

relevansi/ keadaan kebudayaan, reaksi pembaca), evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), dan kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan. Pada paragraf deskripsi, gagasan utama biasanya terdapat di awal paragraf, di akhir paragraf dan di awal dan di akhir paragraf. Berbeda dengan mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf deskripsi, pada paragraf narasi siswa masih kesulitan dalam mengidentifikasi gagasan utama karena pada paragraf narasi siswa diharuskan memahami seluruh isi dalam paragraf tersebut dan menyimpulkan sendiri gagasan utama pada paragraf tersebut. Karangan yang disebut narasi menyajikan serangkaian peristiwa menurut urutan kejadiannya atau kronologis atau dengan maksud memberi arti kepada seluruh atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu (Resmini, 2010, hlm.123). Kegiatan dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi ini memerlukan proses yang terstuktur sehingga banyak hambatan dan kesulitan dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kesulitan-kesulitan tersebut ditemukan di SDN Ranca Tales Kecamatan Taktakan khususnya di kelas IV, dimana siswa kesulitan dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi karena siswa masih berpedoman bahwa ada persamaan dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi dan paragraf deskripsi. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata siswa pada pelajaran bahasa Indonesia sebesar 56. Nilai rata-rata tersebut kurang dari nilai kelulusan yang sebesar 71. Setelah dilakukan pengamatan observasi dan wawancara terdapat beberapa faktor penyebab masalah tersebut, salah satu faktor penyebabnya adalah metode yang digunakan guru dalam penyampaian materinya. Dengan demikian diperlukan metode yang tepat dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi. Metode yang tepat dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi yaitu metode SQ3R (survey, queston, read, recite review).

Metode SQ3R berbeda dengan metode-metode sebelumnya. Metode SQ3R memiliki proses yang lebih rinci, terstuktur dan memiliki beberapa tahapan. Langkah-langkah dalam metode SQ3R yaitu langkah-langkah yang sistematis dan rinci dalam membaca pemahaman terdiri dari survey (meninjau), question (bertanya), read (membaca), recite (menuturkan), dan review (mengulang). Dilihat dari langkah-langkah metode SQ3R dapat memudahkan siswa dalam memahami sebuah teks atau karangan narasi. Menggunakan metode SQ3R siswa dapat memudahkan siswa dalam mengidentifikasi ataupun menemukan gagasan utama pada paragraf narasi. Menurut Huda (2014, hlm 244) SQ3R merupakan metode pemahaman yang membantu siswa berfikir tentang teks yang sedang mereka baca. Sering kali dikategorikan sebagai metode belajar, SQ3R membantu siswa mendapatkan sesuatu ketika pertama kali mereka membaca teks. Bagi guru, SQ3R membantu mereka dalam membimbing siswa bagaimana membaca dan berpikir layaknya para pembaca efektif. Dari penjelasan diatas bahwa metode SQ3R tidak hanya membantu memudahkan siswa akan tetapi memudahkan guru dalam membimbing siswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu metode SQ3R sangat cocok apabila diterapkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi mengidentifikasi gagasan utama pada karangan narasi. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini berjudul Implementasi Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Gagasan Utama pada Paragraf Narasi Kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka rumusan masalah penelitian tindakan kelas yaitu:

1. Bagaimana langkah-langkah metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi di kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan? 2. Bagaimana implikasi metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi di kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan? C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui, menganalisis, mendeskripsikan: 1. Langkah-langkah metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi di kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan. 2. Implikasi metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi di kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan. D. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Menambah pengetahuan tentang metode SQ3R (survey, question, read, recite, review). b. Melakukan pelengkap dan perbaikan teori metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) pada penelitian terdahulu. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti 1) Penelitian ini semoga dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti di bidang bahasa dalam pembelajaran mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi.

2) Peneliti dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran dikelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. 3) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal untuk penelitian selanjutnya. b. Bagi Guru 1) Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam mengetahui kekurangan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi dengan menggunakan metode SQ3R dan pembelajaran di dalam kelas lebih inovatif dan komunikatif. 2) Menambah metode pembelajaran yang bisa digunakan dikelas. 3) Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran didalam kelas khususnya dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi. c. Bagi Siswa 1) Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi dengan menggunakan metode SQ3R, sehingga siswa dapat lebih memahami isi bacaan pada setiap paragrafnya. 2) Dapat memudahkan siswa dalam memahami sebuah karangan narasi dengan menggunakan metode SQ3R. d. Bagi Sekolah 1) Sebagai masukan bagi guru SD dalam mengajarkan bahasa Indonesia pada materi mengidentifikasi gagasan utama pada karangan narasi dengan menggunakan metode SQ3R. 2) Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan kemampuan siswa.

E. Definisi Operasional Berdasarkan permasalahan yang terdapat di sekolah dasar maka diperoleh judul yang bila didefinisikan secara operasional adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi Mengidentifikasi/meng i den ti fi ka si/v menentukan atau menetapkan identitas (orang, benda, dsb): petugas ~ korban kecelakaan pesawat terbang. 2. Metode SQ3R Menurut Huda (2014, hlm 244) SQ3R merupakan metode pemahaman yang membantu siswa berfikir tentang teks yang sedang mereka baca. Sering kali dikategorikan sebagai metode belajar, SQ3R membantu siswa mendapatkan sesuatu ketika pertama kali mereka membaca teks. Bagi guru, SQ3R membantu mereka dalam membimbing siswa bagaimana membaca dan berpikir layaknya para pembaca efektif. 3. Gagasan Utama atau Ide Pokok Dalam sebuah paragraf, gagasan utama atau disebut juga pikiran utama atau topik utama dapat dikemukakan dalam sebuah kalimat topik disebut juga dengan kalimat utama. Kemudian, kalimat topik tersebut diikuti oleh serangkaian kalimat lain yang disebut dengan kalimat penjelas yang berisi pikiran penjelas (Mulyati, 2009, hlm.5.22). Keadaan yang agak menyulitkan dalam memahami paragraf biasanya timbul, apabila dalam paragraf itu tidak terdapat kalimat topik. Paragraf seperti ini umumn ya terdapat dalam karangan yang bersifat naratif. Dalam hal ini pikiran pokok paragraf ialah kesimpulan yang ditarik dari semua isi kalimat-kalimat yang membentuk paragraf itu. Oleh sebab itu, seluruh paragraf harus dibaca dulu sebelum menyimpulkan pikiran pokok (Dalman, 2014, hlm.50). 4. Menurut Resmini dkk, (2010, hlm.123) istilah narasi berasal dari bahasa inggris narration (cerita) dan narrative (yang menceritakan). Karangan yang disebut narasi menyajikan serangkain peristiwa menurut urutan

kejadian atau kronologis dengan maksud memberi arti kepada seluruh atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini berpatokan pada pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2014 yang terdiri dari beberapa komponen. Pertama adalah halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar lampiran. Selanjutnya pada BAB I, yaitu pendahuluan yang terdiri atas 5 komponen yaitu: latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan stuktur organisasi. Kemudian pada BAB II, yaitu landasan teoritis terdiri dari kajian teori, penelitian terdahulu yang relavan dan hipotesis tindakan. Selanjutnya pada BAB III yaitu metode penelitian, bab tersebut terdiri dari 8 komponen yaitu: metode penelitian, prosedur penelitian, subyek dan lokasi penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data dan rebilitas data. Kemudian pada BAB IV yaitu hasil penelitian, pembahasan dan jawaban hipotesis. Selanjutnya pada BAB V yaitu kesimpulan dan saran. Selanjutnya daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup peneliti. Dengan demikian penulis ingin menegaskan bahwa pada bab ini telah dideskripsikan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini, manfaat penelitian, definisi oprasional dan sistematika penulisan selanjutnya peneliti akan membahas mengenai kajian teori dalam penelitian ini, sehingga untuk lebih mempermudah dalam memahami gagasan utama pada paragraf narasi.