BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan langkah-langkah metode SQ3R dan implikasi metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi siswa kelas IV SDN Ranca Tales Kecamatan Taktakan. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Selain itu juga akan dibahas definisi operasional dan stuktur penulisan penelitian. A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Tujuan diadakannya pembelajaran bahasa Indonesia yaitu agar peserta didik mempunyai keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa sangat diperlukan bagi siswa. Jika siswa tidak memiliki keterampilan dalam berbahasa atau keterampilan berbahasa tergolong rendah maka siswa akan mengalami banyak kesulitan, salah satunya dalam menangkap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Keterampilan dalam berbahasa terdiri dari empat aspek yaitu keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan menulis dan keterampilan membaca. Keterampilan bahasa tersebut saling berkaitan dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Salah satu hubungan yang sangat erat kaitannya yaitu hubungan keterampilan membaca dan menulis. Wray dalam Mulyati (2011,hlm1.22), mengatakan bahwa: Dalam menulis, seseorang harus melalui tahap-tahap perencanaan, penulisan dan revisi. Dalam melakukan perencanaan seringkali penulis melakukan aktivitas membaca yang ekstensif dan intensif guna menelusuri informasi, konsep-konsep atau gagasan-gagasan yang akan yang akan dijadikan bagian dari bahan tulisannya. Kemudian, dalam proses penulisan, si penulis sering melakukan revisi-revisi dengan cara membaca, lalu menulis kembali secara berulang-ulang. Jadi tampak jelas bahwa kemampuan membaca penting sekali bagi proses menulis.
Dilihat dari penjelasan diatas bahwa hubungan dalam membaca dan menulis sangat berkaitan. Hal yang harus diperhatikan dalam memahami sebuah bacaan yaitu kita harus menuliskan pokok-pokok pikiran ataupun gagasan yang tertuang dalam isi bacaan tersebut. Hal tersebut sangat memudahkan dalam memahami sebuah bacaan ataupun teks. Untuk dapat menuliskan gagasan ataupun ide-ide pokok dalam bacaan kita harus bisa mengidentifikasi bacaan tersebut. Mengidentifikasi sebuah gagasan utama atau ide-ide pokok dalam sebuah paragraf atau teks dibutuhkan sebuah pemahaman dalam membaca atau bisa disebut membaca pemahaman. Membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang perlu dipahami dan menerapkan informasi yang ada dalam bahan-bahan tertulis" (Resmini, 2010, hlm.47). Bahan-bahan tertulis dalam membaca pemahaman ada berbagai macam. Misalnya dalam sebuah teks cerita ataupun dalam sebuah karangan. Karangan juga dibagi menjadi 4 yaitu karangan deskripsi, karangan persuasi, karangan narasi dan karangan argumentasi. Karangan yang biasanya dipakai dalam mengidentifikasi gagasan utama yaitu karangan deskripsi dan karangan narasi. Mengidentifikasi gagasan utama sangat diperlukan proses membaca pemahaman. Menurut Hodgson dalam Tarigan (2008, hlm.7) bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media katakata/bhasa tulis. Suatu proses yang menuntut yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Tarigan dalam solchan (2011, hlm.8.8) mengemukakan bahwa: Membaca di kelas tinggi melatih siswa dan keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang mencangkup aspek memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), memahami signifikasi atau makna (antara lain makna dan tujuan pengarang
relevansi/ keadaan kebudayaan, reaksi pembaca), evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), dan kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan. Pada paragraf deskripsi, gagasan utama biasanya terdapat di awal paragraf, di akhir paragraf dan di awal dan di akhir paragraf. Berbeda dengan mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf deskripsi, pada paragraf narasi siswa masih kesulitan dalam mengidentifikasi gagasan utama karena pada paragraf narasi siswa diharuskan memahami seluruh isi dalam paragraf tersebut dan menyimpulkan sendiri gagasan utama pada paragraf tersebut. Karangan yang disebut narasi menyajikan serangkaian peristiwa menurut urutan kejadiannya atau kronologis atau dengan maksud memberi arti kepada seluruh atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu (Resmini, 2010, hlm.123). Kegiatan dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi ini memerlukan proses yang terstuktur sehingga banyak hambatan dan kesulitan dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kesulitan-kesulitan tersebut ditemukan di SDN Ranca Tales Kecamatan Taktakan khususnya di kelas IV, dimana siswa kesulitan dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi karena siswa masih berpedoman bahwa ada persamaan dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi dan paragraf deskripsi. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata siswa pada pelajaran bahasa Indonesia sebesar 56. Nilai rata-rata tersebut kurang dari nilai kelulusan yang sebesar 71. Setelah dilakukan pengamatan observasi dan wawancara terdapat beberapa faktor penyebab masalah tersebut, salah satu faktor penyebabnya adalah metode yang digunakan guru dalam penyampaian materinya. Dengan demikian diperlukan metode yang tepat dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi. Metode yang tepat dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi yaitu metode SQ3R (survey, queston, read, recite review).
Metode SQ3R berbeda dengan metode-metode sebelumnya. Metode SQ3R memiliki proses yang lebih rinci, terstuktur dan memiliki beberapa tahapan. Langkah-langkah dalam metode SQ3R yaitu langkah-langkah yang sistematis dan rinci dalam membaca pemahaman terdiri dari survey (meninjau), question (bertanya), read (membaca), recite (menuturkan), dan review (mengulang). Dilihat dari langkah-langkah metode SQ3R dapat memudahkan siswa dalam memahami sebuah teks atau karangan narasi. Menggunakan metode SQ3R siswa dapat memudahkan siswa dalam mengidentifikasi ataupun menemukan gagasan utama pada paragraf narasi. Menurut Huda (2014, hlm 244) SQ3R merupakan metode pemahaman yang membantu siswa berfikir tentang teks yang sedang mereka baca. Sering kali dikategorikan sebagai metode belajar, SQ3R membantu siswa mendapatkan sesuatu ketika pertama kali mereka membaca teks. Bagi guru, SQ3R membantu mereka dalam membimbing siswa bagaimana membaca dan berpikir layaknya para pembaca efektif. Dari penjelasan diatas bahwa metode SQ3R tidak hanya membantu memudahkan siswa akan tetapi memudahkan guru dalam membimbing siswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu metode SQ3R sangat cocok apabila diterapkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi mengidentifikasi gagasan utama pada karangan narasi. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini berjudul Implementasi Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Gagasan Utama pada Paragraf Narasi Kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka rumusan masalah penelitian tindakan kelas yaitu:
1. Bagaimana langkah-langkah metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi di kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan? 2. Bagaimana implikasi metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi di kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan? C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui, menganalisis, mendeskripsikan: 1. Langkah-langkah metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi di kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan. 2. Implikasi metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi di kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan. D. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Menambah pengetahuan tentang metode SQ3R (survey, question, read, recite, review). b. Melakukan pelengkap dan perbaikan teori metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) pada penelitian terdahulu. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti 1) Penelitian ini semoga dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti di bidang bahasa dalam pembelajaran mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi.
2) Peneliti dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran dikelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. 3) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal untuk penelitian selanjutnya. b. Bagi Guru 1) Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam mengetahui kekurangan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi dengan menggunakan metode SQ3R dan pembelajaran di dalam kelas lebih inovatif dan komunikatif. 2) Menambah metode pembelajaran yang bisa digunakan dikelas. 3) Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran didalam kelas khususnya dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi. c. Bagi Siswa 1) Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi gagasan utama pada paragraf narasi dengan menggunakan metode SQ3R, sehingga siswa dapat lebih memahami isi bacaan pada setiap paragrafnya. 2) Dapat memudahkan siswa dalam memahami sebuah karangan narasi dengan menggunakan metode SQ3R. d. Bagi Sekolah 1) Sebagai masukan bagi guru SD dalam mengajarkan bahasa Indonesia pada materi mengidentifikasi gagasan utama pada karangan narasi dengan menggunakan metode SQ3R. 2) Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan kemampuan siswa.
E. Definisi Operasional Berdasarkan permasalahan yang terdapat di sekolah dasar maka diperoleh judul yang bila didefinisikan secara operasional adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi Mengidentifikasi/meng i den ti fi ka si/v menentukan atau menetapkan identitas (orang, benda, dsb): petugas ~ korban kecelakaan pesawat terbang. 2. Metode SQ3R Menurut Huda (2014, hlm 244) SQ3R merupakan metode pemahaman yang membantu siswa berfikir tentang teks yang sedang mereka baca. Sering kali dikategorikan sebagai metode belajar, SQ3R membantu siswa mendapatkan sesuatu ketika pertama kali mereka membaca teks. Bagi guru, SQ3R membantu mereka dalam membimbing siswa bagaimana membaca dan berpikir layaknya para pembaca efektif. 3. Gagasan Utama atau Ide Pokok Dalam sebuah paragraf, gagasan utama atau disebut juga pikiran utama atau topik utama dapat dikemukakan dalam sebuah kalimat topik disebut juga dengan kalimat utama. Kemudian, kalimat topik tersebut diikuti oleh serangkaian kalimat lain yang disebut dengan kalimat penjelas yang berisi pikiran penjelas (Mulyati, 2009, hlm.5.22). Keadaan yang agak menyulitkan dalam memahami paragraf biasanya timbul, apabila dalam paragraf itu tidak terdapat kalimat topik. Paragraf seperti ini umumn ya terdapat dalam karangan yang bersifat naratif. Dalam hal ini pikiran pokok paragraf ialah kesimpulan yang ditarik dari semua isi kalimat-kalimat yang membentuk paragraf itu. Oleh sebab itu, seluruh paragraf harus dibaca dulu sebelum menyimpulkan pikiran pokok (Dalman, 2014, hlm.50). 4. Menurut Resmini dkk, (2010, hlm.123) istilah narasi berasal dari bahasa inggris narration (cerita) dan narrative (yang menceritakan). Karangan yang disebut narasi menyajikan serangkain peristiwa menurut urutan
kejadian atau kronologis dengan maksud memberi arti kepada seluruh atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini berpatokan pada pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2014 yang terdiri dari beberapa komponen. Pertama adalah halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar lampiran. Selanjutnya pada BAB I, yaitu pendahuluan yang terdiri atas 5 komponen yaitu: latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan stuktur organisasi. Kemudian pada BAB II, yaitu landasan teoritis terdiri dari kajian teori, penelitian terdahulu yang relavan dan hipotesis tindakan. Selanjutnya pada BAB III yaitu metode penelitian, bab tersebut terdiri dari 8 komponen yaitu: metode penelitian, prosedur penelitian, subyek dan lokasi penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data dan rebilitas data. Kemudian pada BAB IV yaitu hasil penelitian, pembahasan dan jawaban hipotesis. Selanjutnya pada BAB V yaitu kesimpulan dan saran. Selanjutnya daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup peneliti. Dengan demikian penulis ingin menegaskan bahwa pada bab ini telah dideskripsikan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini, manfaat penelitian, definisi oprasional dan sistematika penulisan selanjutnya peneliti akan membahas mengenai kajian teori dalam penelitian ini, sehingga untuk lebih mempermudah dalam memahami gagasan utama pada paragraf narasi.