RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PORTABEL POLUSI UDARA BERBASIS KOORDINAT GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING POLUSI UDARA PORTABEL BERBASIS KOORDINAT GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

AKUISISI DATA SECARA WIRELESS UNTUK SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA BERBASIS TCP/IP

Perancangan Sistem Sensor Pemonitor Lingkungan Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel

RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME

BAB I PENDAHULUAN. polusi udara dan suhu diperlukan suatu alat yang dapat memantau tingkat

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM TELEMETRI SUHU, KELEMBABAN DAN GAS H 2 S PADA KAWAH GEOTHERMAL CANDI GEDONG SONGO MENGGUNAKAN JARINGAN Wi-Fi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

MONITORING KANDUNGAN KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DALAM SEBUAH MODEL RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

PERANCANGAN SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA MENGGUNAKAN MODUL RF (RADIO FREQUENCY) XBEE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN POLUTAN GAS H 2 S PADA LOKASI MANIFESTASI GEOTHERMAL GEDUNG SONGO MENGGUNAKAN SENSOR TGS 2602 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Sedangkan menurut

Prototipe Pengendali Kualitas (Raden Apriliansyah) 1 PROTOTIPE PENGENDALI KUALITAS UDARA INDOOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328P

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR TINGKAT POLUSI UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR TGS Tugas Akhir

REALISASI ALAT PERAGA UNTUK MEMANTAU CUACA. Ananta Leska Saputra /

Prototype Payload Untuk Roket Uji Muatan

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KECEPATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA32 DAN MODUL BLUETOOTH DBM 01

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS

Pemodelan dan Pengujian Sensor TGS2600 Untuk Aplikasi Sistem Monitoring Kandungan Gas Karbon Monoksida (CO) di Udara

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM MONITORING TINGKAT PENCEMARAN UDARA DENGAN KOMUNIKASI SMS MENGGUNAKAN MODEM GSM

PEMBUATAN SOFTWARE SISTEM MONITORING TINGKAT PENCEMARAN UDARA (GAS BUANG) COx/NOx DENGAN BORLAND DELPHI 7.0

BAB I PENDAHULUAN. Pollution Monitoring Network (BAPMoN) tahun 1960, Global Atmosphere Watch

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KOMPARASI HASIL UKUR KADAR EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR (INJECTION & NON INJECTION) MENGGUNAKAN SENSOR MQ-7 DENGAN AUTO CHECK GAS

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUKUR KADAR GULA DALAM MINUMAN BERBASIS MIKROKONTROLER

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN ANTARMUKA KOMPUTER

Keywords : Indoor Air Pollution, Nitrogen Dioxide (NO₂), Parking Area

PEMBUATAN PROGRAM PENAMPIL NILAI TERUKUR PENCEMARAN UDARA DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN I - 1

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

PERANCANGAN SISTEM PEGENDALI SUHU PADA PROTOTYPE GREEN HOUSE DENGAN METODE TUNNING PID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

ALAT UKUR KUALITAS UDARA DI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDETEKSI KETINGGIAN MUATAN ROKET BERBASIS MIKROKONTROLER. Gelar Kharisma Rhamdani /

Elaeis Noviani R *, Kiki Ramayana L. Tobing, Ita Tetriana A, Titik Istirokhatun. Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Dasar Teori Karbon Monoksida (CO)

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

PERANCANGAN DAN MONITORING MODEL PINTU AIR OTOMATIS PADA ALIRAN SUNGAI BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM MONITORING AIR DAN MINYAK DALAM TANGKI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR

PERANCANGAN ALAT UKUR KADAR OKSIGEN (O 2 ) MENGGUNAKAN Gs OXYGEN KE-25 SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16 DENGAN TAMPILAN PC SKRIPSI

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT MONITORING CURAH HUJAN, KECEPATAN ANGIN, TEMPERATUR UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK

PEMROSESAN DATA GPS YANG DIKIRIM DENGAN TEKNOLOGI SMS UNTUK PELACAKAN KENDARAAN

RANCANGAN MONITORING SIRKULASI DAN STABILITAS SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR GAS DAN SENSOR SUHU DENGAN TAMPILAN PC BERBASIS ATMEGA 8535 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sensor dengan output toggle adalah sensor yang memiliki output biner dalam bentuk pulsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN ALAT PENINGKAT KELEMBAPAN UDARA RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

Input ADC Output ADC IN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU

RANCANG BANGUN ALAT PEMBASMI HAMA WERENG BEBAS INSEKTISIDA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 DENGAN MENGGUNAKAN PANEL SURYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis dan Pemetaan Tingkat Polusi Udara di Zona Pendidikan (Studi Kasus : Wilayah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan Universitas Jambi)

PEMBUATAN DRY BOX UNTUK MENURUNKAN KELEMBAPAN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 PADA PENYIMPANAN KAMERA SLR

Kata Pengantar. 2. Bapak Putu Wira Buana, S.Kom., M.T., selaku pembimbing II yang sudah membimbing dan mengarahlan penulis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Pendeteksi Pencemaran Udara Ambien Di Kawasan Lumpur Lapindo Dengan Menggunakan Logika Fuzzy

SKRIPSI PROTOTYPE PENENTUAN LETAK DAN JARAK SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

SISTEM MONITORING PENCEMARAN POLUTAN KENDARAAN VIA GADGET BERBASIS ARDUINO

SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT 89S51 DAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan

DATA LOGGER PARAMETER PANEL SURYA

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATUR TINGKAT PENERANGAN RUANGAN BERBASIS ATMEGA 8535 DENGAN METODE LOGIKA FUZZY Tugas Akhir

RANCANG BANGUN MONITORING KELEMBABAN UDARA DAN ARAH ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Penyehatan Udara. A. Sound Level Meter

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

PEMBUATAN PROGRAM MONITORING PASTEURISASI SUSU MENTAH MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR GAS CO BERBASIS NIRKABEL RF UNTUK PEMANTAUAN KONDISI PENCEMARAN UDARA

Perancangan Sistem Monitoring Gas Hasil Pengolahan Sampah

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU DAN KECEPATAN ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING POSISI PUSKESMAS KELILING DENGAN MENGGUNAKAN GPS DAN JARINGAN GSM UNTUK APLIKASI TELEMEDIKA

SISTEM MONITORING WINDING PADA PUTARAN MESIN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK TERAKSES KOMPUTER TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PURWA-RUPA PENAMPIL LOKASI MANUSIA MENGGUNAKAN GPS DENGAN KOORDINAT LINTANG-BUJUR

RANCANG BANGUN ALKOHOL METER BERBASIS AVR ATMEGA Laporan Tugas Akhir. Oleh: Nadya Sukma Dewantie J0D006019

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK) LAPORAN AKHIR

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era persaingan pasar bebas saat ini, produk suatu industri

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING TINGKAT PENCEMARAN UDARA (GAS BUANG) COx/NOx DENGAN SENSOR TGS Tugas Akhir

Transkripsi:

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PORTABEL POLUSI UDARA BERBASIS KOORDINAT GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) Tito Tuesnadi *), Sumardi, S.T., M.T., Budi Setiyono, S.T., M.T. Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jln. Prof. Sudharto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) E-mail : hilariustito@gmail.com Abstrak Tingkat pencemaran udara ditiap tempat berbeda beda, perbedaan ini dikarenakan jumlah sumber polusi dan polutan ditiap tempat tidak sama, seperti banyaknya industri disana, banyaknya kendaraan yang melntas. Oleh karena itu, dibutuhkan alat monitoring untuk memantau polutan agar polusi udara dapat dikurangi. Maka pada penelitian ini dirancang sebuah alat yang dapat memantau tingkat polutan di udara dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sistem monitoring. Peralatan yang digunakan antara lain mikrokontroler AVR tipe ATmega32 sebagai unit pusat kontrol dengan menggunakan bahasa C. Sensor sensor yang digunakan untuk mengukur jumlah gas yang ada di udara adalah sensor gas TGS 2600 yang berfungsi untuk mengukur kadar CO, TGS 2201 untuk mengukur kadar NO dan HC, LDR untuk mengukur intensitas cahaya, dan SHT 11 untuk mengukur suhu, GP2Y1010AU0F untuk mengukur partikel debu, serta GPS untuk menentukan posisi dan koordinat dimana alat pengukur berada. Pengujian alat monitoring polusi udara ini dilakukan di tiga tempat berbed di lingkungan Universitas Diponegoro Semarang. Dengan hasil, nilai rata rata CO, NO 2, dan HC adalah 0,801 ppm, 0,857 ppm, dan 0,876 ppm. Nilai rata rata suhu dan kelembapan adalah 36,52 C dan 67,56 RH. Sedangkan nilai rata rata untuk partikel debu adalah 0,017 mg/m 3. Kata kunci : Pencemaran udara, ATMega32, Monitoring, GPS. Abstract The level of air pollution in each place is different, it is because the amount of pollution source in each place is different. Therefore, we need monitoring device to monitor the pollutants, so that air pollution can be reduced. In this research be designed a device that can monitor the level of pollutants in the air by utilizing advances in technology monitoring system. The equipment used were the type of ATmega32 AVR microcontroller as the central control unit using the c language. Sensors are used to measure the amount of gas in the air is a gas sensor TGS 2600 is used to measure the levels of CO, TGS 2201 to measure the levels of NO and HC, and SHT 11 to measure the temperature, GP2Y to measure the particle of dust, and Global Positioning System to determine position where measuring device located. Testing the air pollution monitoring was conducted at three different places at the Diponegoro University. With the results, the average of CO, NO 2, and HC are 0,801 ppm, 0,857 ppm, and 0,876 ppm. Average of temperature and humidity are 36,52 C and 67,56 RH. While the average for the dust particles is 0,017 mg/m 3. Keywords : Air pollution, ATmega32, Monitoring, CO, NO, HC, Temperature, particle of dust, Position 1. PENDAHULUAN Pada jaman globalisasi ini, penggunaan kendaraan bermotor dan juga pembangunan semakin banyak, hal ini berdampak pada kualitas udara yang semakin turun. Peningkatan polusi udara dapat menyebabkan pemanasan global dan dapat berdampak luas bagi bumi. Menurut Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) [1], macam macam gas berbahaya yang termasuk dalam gas polutan antara lain gas CO, HC, dan NO 2. Tempat tinggal dengan udara yang bersih akan menghindarkan manusia dari berbagai macam penyakit gangguan pernafasan. Saat seseorang baru saja berpindah tempat ke lingkungan yang baru, orang tersebut akan menghadapi kondisi udara yang berbeda. Untuk dapat mengetahui kondisi ataupun tingkat kebersihan udara, dibutuhkan suatu alat khusus yang mampu mendeteksi dan mengukur konsentrasi gas polutan di lingkungan tersebut, yang bersifat mudah dibawa kemana mana, sehingga dapat diketahui tingkat polusi udara di suatu tempat tertentu, tanpa harus menambah jumlah alat. Oleh karena itu, penelitian ini memanfaatkan Mikrokontroler ATmega32 dengan Komunikasi Protokol TCP/IP, untuk memaksimalkan alat monitoring kualitas udara maka dilakukan penambahan parameter yang akan diukur, yaitu CO, HC, NO 2, suhu, kelembapan, partikel debu, dan titik koordinat agar dapat diketahui tingkat polusi disuatu tempat dimana alat ini sedang berada. CO menggunakan sensor TGS 2600, NO 2 dan HC akan diukur menggunakan sensor TGS 2201, suhu dan kelembapan menggunakan SHT11, GP2Y untuk mengukur banyaknya partikell debu, sedangkan untuk posisi digunakan GPS U-blox NEO 6M agar dapat mengetahui kadar polutan di beberapa tempat, tanpa harus menambah jumlah alat.

2. PERANCANGAN ALAT 2.1 Perancangan Hardware Perancangan perangkat keras rancang bangun sistem monitoring portabel polusi udara berbasis koordinat GPS ini terdiri dari mikrokontroler ATmega32 sebagai pusat kontrol alat, sensor TGS 2600 untuk mendeteksi gas CO, sensor TGS 2201 pendeteksi gas NO 2 dan HC, sensor SHT 11 pendeteksi suhu dan kelembapan, GP2Y pendeteksi partikel debu, GPS U-blox NEO 6M pendeteksi lokasi dalam bentuk koordinat, WIZ110SR dan Wireless access point berfungsi sebagai media pengiriman data, serta Aki kering berfungsi sebagai sumber tegangan. Secara umum perancangan perangkat sistem ditunjukkan pada Gambar 1. pada komputer sebagai perangkat pembuatan GUI agar operator dapat berkomunikasi dengan alat monitoring tanpa harus melihat alat secara langsung. Perangkat lunak satunya adalah CodeVision AVR sebagai untuk membuat coding agar sensor sensor dapat membaca dan bekerja sesuai yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya dapat melihat flowchart pada gambar 3. Gambar 1 sistem monitoring portabel polusi udara Pengambilan data dari penelitian ini, dilakukan dengan cara memantau parameter parameter yang telah ditentukan sebelumnya, kemudian berpindah ke beberapa tempat, dan lokasi yang sedang dipantau akan ditampilkan dalam peta. Sehingga diperoleh data yang berbeda beda di setiap tempatnya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 3 Flowchart sistem monitoring 3 HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Alat Pada pengujian alat monitoring polusi udara ini, semua sensor diuji secara bersamaan. Pengujian dilakukan dengan variasi tempat yang berbeda, tempat pertama pengujian di depan teknik elektro, sedangkan tempat pengujian kedua di bundaran widya puraya. Pengujian ditempat pertama, dapat dilihat pada Gambar 4, dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1. Gambar 2 metode pengambilan data 2.2 Perancangan Software Pada tugas akhir ini digunakan dua perangkat lunak yaitu, perangkat lunak Visual C# 2010 yang dijalankan Gambar 4 Pengujian I monitoring polusi udara

Tabel 1 pengujian I alat monitoring polusi udara Lintang Bujur Debu (mg/m 3 ) Kelembapan (RH) Suhu ( C) Cahaya (lux) CO NO 2 HC -7.049553 110.44000533 0.017 78.324 33.26 25250 0.864 0.893 0.944-7.049561 110.44000633 0.017 78.324 33.24 25175 0.864 0.893 0.946-7.049561 110.44000633 0.017 78.324 33.24 25300 0.866 0.893 0.946-7.049564 110.44000783 0.017 78.324 33.22 25200 0.864 0.894 0.944-7.049566 110.44000833 0.017 78.354 33.21 25200 0.864 0.893 0.933-7.049566 110.44000833 0.017 78.354 33.20 25225 0.866 0.894 0.930-7.049575 110.44000783 0.017 78.383 33.17 25150 0.858 0.892 0.923-7.049576 110.44000733 0.017 78.731 33.18 25150 0.858 0.890 0.915-7.049578 110.44000683 0.017 78.944 33.17 25150 0.858 0.887 0.909-7.049579 110.44000717 0.017 79.089 33.16 25125 0.860 0.888 0.906-7.049579 110.44000850 0.017 79.089 33.16 24950 0.858 0.886 0.907-7.049580 110.44001067 0.017 79.147 33.18 24975 0.858 0.885 0.906-7.049581 110.44001233 0.017 79.147 33.18 24975 0.858 0.882 0.901-7.049581 110.44001233 0.017 79.234 33.16 25025 0.862 0.885 0.896-7.049580 110.44001433 0.017 79.292 33.16 25000 0.862 0.881 0.894-7.049581 110.44001667 0.017 79.379 33.14 24950 0.858 0.882 0.893-7.049581 110.44001817 0.017 79.379 33.12 25050 0.856 0.883 0.896-7.049581 110.44001950 0.017 79.176 33.10 25025 0.860 0.879 0.893-7.049581 110.44002033 0.017 78.944 33.07 25050 0.856 0.882 0.894-7.049580 110.44002250 0.017 78.673 33.07 25050 0.856 0.883 0.896 Dari Tabel 1 dapat dilihat untuk nilai koordinat memiliki selisih yang sedikit antara data satu dengan data yang lainnya, hal ini dikarenakan modul GPS terus mengupdate data. Sedangkan untuk nilai kelembapan, suhu, dan CO cenderung stabil. Nilai intensitas cahaya mengalami perbedaan meskipun sedikit, hal ini diperanguhi cahaya matahari yang terhalang awan dan bayangan bayangan benda disekitar alat. Sementara untuk nilai partikel debu, NO 2, dan HC mengalami perubahan yang tidak banyak, disebabkan karena partikel debu, gas NO 2, dan HC tidak terkonsentrasi dan terpengaruh oleh angin, sehingga kenaikannya sangat sedikit. Pengujian ditempat kedua, dapat dilihat pada Gambar 5, dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 pengujian II alat monitoring polusi udara Lintang Bujur Debu (mg/m 3 ) Kelembapan (RH) Suhu ( C) Gambar 5 Pengujian II monitoring polusi udara Cahaya (lux) CO NO 2 HC -7.049959 110.4388270 0.017 60.447 38.76 25275 0.764 0.853 0.875-7.049961 110.4388275 0.017 60.100 39 25200 0.754 0.853 0.872-7.049961 110.4388275 0.017 60.036 39.06 25275 0.760 0.853 0.872-7.049961 110.4388271 0.017 59.663 39.11 25225 0.758 0.855 0.874-7.049960 110.4388268 0.017 59.503 39.19 25250 0.758 0.854 0.872-7.049961 110.4388258 0.017 59.346 39.27 25275 0.760 0.856 0.875-7.049960 110.4388248 0.017 58.654 39.51 25175 0.752 0.853 0.877-7.049961 110.4388248 0.017 58.527 39.53 25175 0.754 0.856 0.878-7.049961 110.4388238 0.017 58.272 39.68 25175 0.756 0.858 0.882

Tabel 2 pengujian II alat monitoring polusi udara (lanjutan) Lintang Bujur Debu (mg/m 3 ) Kelembapan (RH) Suhu ( C) Cahaya (lux) CO NO 2 HC -7.049961 110.4388228 0.017 57.961 39.79 25175 0.752 0.857 0.882-7.049961 110.4388220 0.017 57.833 39.91 25150 0.752 0.856 0.882-7.049961 110.4388221 0.017 57.417 40.11 25225 0.758 0.859 0.882-7.049961 110.4388221 0.017 57.417 40.11 25225 0.758 0.859 0.882-7.049961 110.4388221 0.017 57.074 40.19 25150 0.752 0.858 0.882-7.049961 110.4388223 0.017 56.946 40.25 25225 0.754 0.858 0.882-7.049961 110.4388223 0.017 56.914 40.25 25225 0.754 0.858 0.882-7.049961 110.4388223 0.017 56.785 40.29 25200 0.752 0.858 0.882-7.049961 110.4388224 0.017 56.689 40.36 25175 0.752 0.858 0.882-7.049961 110.4388225 0.017 56.561 40.49 25200 0.752 0.857 0.878-7.049961 110.4388226 0.017 55.927 40.68 25200 0.750 0.857 0.875 Dari Tabel 2 dapat dilihat untuk nilai koordinat memiliki selisih yang sedikit antara data satu dengan data yang lainnya, hal ini dikarenakan modul GPS terus mengupdate data. Sedangkan untuk nilai kelembapan, suhu, dan CO cenderung stabil. Nilai intensitas cahaya mengalami perbedaan meskipun sedikit, hal ini diperanguhi cahaya matahari yang terhalang awan dan bayangan bayangan benda disekitar alat. Sementara untuk nilai partikel debu, NO 2, dan HC mengalami perubahan yang tidak banyak, disebabkan karena partikel debu, gas NO 2, dan HC tidak terkonsentrasi dan terpengaruh oleh angin, sehingga kenaikannya sangat sedikit. 3.2 Pengujian Monitoring Pengujian GUI pada sistem monitoring polusi udara yang diuji antara lain, mampu menampilkan hasil pengiriman data dari sensor sensor secara bersamaan, serta mampu menampilkan lokasi alat pada peta berdasarkan koordinat yang diterima. Hasil pengujian GUI sistem monitoring polusi udara dapat dilihat pada Gambar 6 sampai dengan Gambar 9. Gambar 7 grafik GUI monitoring polusi udara pengujian pertama Pada pengujian pertama di lokasi pertama yaitu di taman gajahmungkur semarang, saat 30 menit pertama setelah alat dinyalakan, data yang didapat adalah sebagai berikut, titik koordinat yang diberikan oleh modul GPS adalah 7,004738 LS dan 110,4088318 BT sehingga pada peta menunjukkan lokasi saat itu yaitu taman gajahmungkur, untuk suhu dan kelembapan menunjukkan angka 35 C dan 57 RH dikarenakan pengujian dilakukan sekitar jam 1 siang, cuaca sangat panas dan kering pada saat itu, dibuktikan dengan intensitas cahaya yang mencapai angka 24.475 lux. Sementara untuk gas CO yang terdeteksi yaitu sebesar 16,68 ppm, angka ini dipengaruhi oleh jumlah kendaraan bermotor yang lewat pada saat itu cukup padat, sedangkan untuk gas NO 2 dan gas HC angka yang ditunjukkan sangat sedikit bahkan mendekati nol, hal ini dikarenakan gas NO 2 dan HC kurang terkonsentrasi di udara mengakibatkan pembacaan sensor kurang maksimal. Gambar 6 GUI monitoring udara pengujian I

Gambar 8 GUI monitoring udara pengujian II Gambar 9 grafik GUI sistem monitoring polusi udara pengujian kedua Pada pengujian kedua di lokasi kedua yaitu di taman sampangan semarang, saat 30 menit pertama setelah alat dinyalakan, data yang didapat adalah sebagai berikut, titik koordinat yang diberikan oleh modul GPS adalah 7,0081685 LS dan 110,3960945 BT sehingga pada peta menunjukkan lokasi saat itu yaitu taman sampangan, untuk suhu dan kelembapan menunjukkan angka 32 C dan 79 RH dikarenakan pengujian dilakukan sekitar jam 14.30, dan lingkungan disekitar alat terdapat banyak pohon rindang dan sedikit lembab. Sementara untuk gas CO yang terdeteksi yaitu sebesar 34,49 ppm, angka ini dipengaruhi oleh posisi alat yang berdekatan dengan lampu lalu lintas dimana gas dari kendaraan bermotor yang lewat maupun berhenti cukup bnyak terkonsentrasi di udara, sedangkan untuk gas NO 2 dan gas HC angka yang ditunjukkan sangat sedikit bahkan mendekati nol, hal ini dikarenakan gas NO 2 dan HC kurang terkonsentrasi diudara mengakibatkan pembacaan sensor kurang maksimal. 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang dilakukan didapatkan hal hal penting sebagai berikut : 1. Sudah dibuat sistem monitoring polusi udara portabel berbasis koordinat GPS (Global Positioning System), yang mampu mendeteksi CO dengan eror rata rata 0,637 ppm, NO 2 dengan eror rata rata 0,146 volt, HC dengan eror rata rata 0,05 volt, suhu dengan eror rata rata 0,579 C, kelembapan dengan eror rata rata 0,004, intensitas cahaya dengan eror rata rata 45,43 lux, partikel debu dengan eror rata rata 0,42 mg/m 3, serta mampu menunjukkan titik koordinat tempat dengan eror rata rata lintang 0,0001535 dan eror rata rata bujur 0,0000435. 2. Pengiriman data dari lima sensor dan satu modul GPS yang menghasilkan sembilan parameter, dapat diterima secara bersamaan dengan jeda waktu 3 4 detik. 3. Mampu memantau kualitas udara di dua lokasi pengujian (depan gedung elektro dan bundaran WP) dengan nilai rata rata CO, NO 2, dan HC adalah 0,801 ppm, 0,857 ppm, dan 0,876 ppm. Nilai rata rata suhu dan kelembapan adalah 36,52 C dan 67,56 RH. Sedangkan nilai rata rata untuk partikel debu adalah 0,017 mg/m 3. 4. Pengiriman data secara wireless membutuhkan waktu 5 detik sampai data diterima oleh PC, dengan jarak maksimal yang dapat dijangkau access point adalah 80 meter. 5. Suhu dan kelembapan di tempat pengujian pertama lebih lembab dan tidak terlalu panas dibandingkan tempat kedua yang lebih panas dan kering. Pada pengujian pertama menunjukkan angka 79 RH untuk kelembapan dan 33 C untuk suhu. Untuk pengujian kedua adalah 56 RH dan 40 C, sedangkan pengujian ketiga adalah 67 RH dan 36 C. 4.2 Saran Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem lebih lanjut, yaitu sebagai berikut : 1. Melengkapi sistem yang sudah ada dengan panel surya, agar alat memiliki lifetime yang lebih lama tanpa harus seringkali mengganti atau mengisi kembali sumber tegangan. 2. Sebaiknya menggunakan sumber tegangan yang terpisah untuk mikro, dan access point. 3. Menggunakan modul wireless yang dapat mengirimkan data langsung ke web server, agar sistem dapat diakses darimana saja selama terdapat koneksi internet. DAFTAR PUSTAKA [1] Pedoman Teknis Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemaraan Udara, BAPEDAL, Jakarta, 1998. [2] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, 1999. [3] -----------, datasheet GPS U-Blox Neo 6M. [4] Keputusan Kepala Bapedal Nomor 107 Tahun 1997 tentang Pedoman Teknis Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemaraan Udara, 1997. [5] Srikandi Fardiaz, Polusi Air dan Udara, Kanisius, Jogja, 1992. [6] Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, Ed.II, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004.

[7] http://dishub.pemkomedan.go.id/berita-40- dampak-emisi-kendaraan-bermotor-danlainnya.html [8] Jean dan Marie Zogg, GPS Essential of Satellite Navigation Compendium, u-blox, AG, 2009. BIODATA Tito Tuesnadi (21060111120034) dilahirkan di Semarang pada tanggal 29 Juni 1993. Telah menempuh pendidikan di SDN Anjasmoro 01 Semarang, SMP PL Domenico Savio Semarang, kemudian SMA PL Don Bosko. Saat ini sedang menempuh pendidikan Strata 1 Jurusan Teknik Elektro dengan Konsentrasi Kontrol dan Instrumentasi. Pembimbing I Menyetujui dan Mengesahkan Sumardi, S.T., M.T. NIP. 196811111994121001 Tanggal Pembimbing II Budi Setiyono, S.T., M.T. NIP. 197005212000121001 Tanggal