BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zepika Alipiyan,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Muhammad Luthfi Adham B, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yulqi Azka Shiyami, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sedang bangsa Indonesia hadapi saat ini. Dimana pengangguran merupakan akibat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia adalah universitas pendidikan negeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

BAB I PENDAHULUAN. program studi yang terdapat di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan pada pembangunan sekarang, merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mental yang baik agar siap untuk terjun dan bersaing di dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab V akan dikemukakan mengenai kesimpulan dari seluruh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Perubahan yang cepat di dunia kerja sebagai akibat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

2015 SOFT SKILL PADA PEMBELAJARAN DI KAMPUS DAN PELAKSANAAN PROGRAM LATIHAN PROFESI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A 4 1 3,7 4 B ,3 48 C ,5 10 D E ,5 0 Jumlah Rata-rata 2,30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Asyarullah Saefudin, 2014

BAB I PENDAHULUAN. rumah peribadatan dan jaringan layanan air bersih, Kesemuanya itu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa yang selesai menempuh jenjang pendidikan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan, pengangguran global

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran berpendidikan tinggi. Hal ini dimungkinkan karena sistem

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan dituntut untuk mampu memberikan kontribusi nyata,

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat pada masa yang akan datang dituntut menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi sudah sangat dirasakan perlu, termasuk untuk menggunakan

2014 PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG METODA PENELITIAN PENDIDIKAN TATA BOGA SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Salah satunya adalah negara Indonesia. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

2015 PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

Oleh : Pengaruh kreatifitas siswa dan prestasi belajar mata diklat produktif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. berkompeten. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. lulusannya kelak dapat memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. berkompeten, hal tersebut sesuai dengan misi Program Studi Pendidikan Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eulis Karmila, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Salah satu yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengangguran menjadi suatu permasalahan khususnya di negara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah pengangguran terdidik di Indonesia setiap tahun semakin meningkat seiring dengan terus bertambahnya sarjana baru lulusan berbagai perguruan tinggi (PT), baik PT swasta maupun PT negeri ternama/terfavorit. Dalam bukunya, Ali (2009) menjelaskan bahwa perencanaan pengembangan pendidikan yang kurang selaras dengan perkembangan lapangan pekerjaan, menjadi penyebab utama terjadinya pengangguran terdidik di Indonesia. Perencanaan pendidikan yang lemah, dapat dilihat dari ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan lulusan lembaga pendidikan. Faktor-faktor lain yang menjadi penyebab besarnya angka pengangguran terdidik adalah pemilihan jenis pekerjaan yang diminati, serta kualifikasi angkatan kerja terdidik yang kurang sesuai dengan kebutuhan penyedia lapangan pekerjaan. Sehingga, lulusan berbagai lembaga pendidikan banyak yang tidak terserap oleh lapangan pekerjaan yang tersedia. Masih tingginya angka pengangguran terdidik saat ini, memang semakin melengkapi catatan hitam pendidikan di Indonesia. Sebagian besar perguruan tinggi hanya terfokus untuk melahirkan lulusan-lulusan sebagai pencari pekerjaan dan bukan sebagai pencipta lapangan pekerjaan. Padahal sebagai lulusan yang siap bersaing, mereka juga memerlukan keahlian lain di luar bidang akademik yang mereka kuasai sehingga memiliki nilai jual lebih dibandingkan lulusan-lulusan lain. Pada umumnya, fenomena tersebut terjadi di sebagian besar perguruan tinggi yang ada di Indonesia, salah satunya pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan yang terdapat di Universitas Pendidikan Indonesia. Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) merupakan salah satu program studi yang terdapat di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil (JPTS) FPTK UPI yang bertujuan

untuk menghasilkan tenaga pengajar yang berkompeten dibidang pendidikan kejuruan teknik bangunan. Berdasarkan hasil penelitian Rachmanto (2011) mengenai minat kerja mahasiswa Prodi PTB pada bidang kependidikan dan bidang bangunan, dengan menggunakan perhitungan statistik menunjukkan persentase sebesar 50,93% mahasiswa menyatakan minatnya untuk bekerja di bidang kependidikan menjadi tenaga pengajar/guru. Sedangkan 49,07% menyatakan minatnya untuk bekerja di bidang bangunan/di industri yang relevan dengan keilmuan Prodi PTB. Ditinjau dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat kerja sebagian mahasiswa cukup linier dengan tujuan awal dari Prodi PTB. Kemudian ditinjau dari ketersediaan lapangan pekerjaan, terdapat fenomena yang cukup menyedihkan. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa ketersediaan lapangan pekerjaan untuk menjadi tenaga pengajar di SMK Teknik Bangunan saat ini terbatas/sedikit. Hal tersebut disebabkan oleh sedikitnya jumlah SMK Jurusan Teknik Bangunan di Indonesia dan diperparah lagi oleh rendahnya minat siswa untuk masuk ke SMK Teknik Bangunan. Sehingga hal tersebut berdampak pada sedikitnya penerimaan guru di SMK Teknik Bangunan bila dibandingkan dengan jumlah lulusan Prodi PTB setiap tahunnya. Namun dengan diterapkannya kurikulum yang berlaku saat ini, mahasiswa Prodi PTB mendapatkan mata kuliah kependidikan dan mata kuliah bidang bangunan sehingga dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat bekerja di luar bidang kependidikan ataupun di industri yang membutuhkannya. Ketersediaan lapangan pekerjaan di industri yang relevan dengan keilmuan teknik bangunan memang cukup banyak, namun para mahasiswa lulusan Prodi PTB harus berusaha keras dan siap bersaing ketat dengan para lulusan perguruan tinggi (PT) lain, baik PT swasta maupun PT negeri yang ternama atau terfavorit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lapangan pekerjaan yang linier dengan tujuan awal Prodi PTB kurang

berkembang, dan kemungkinan besar akan ada lulusan Prodi PTB yang tidak terserap oleh dunia kerja sebagaimana mestinya. Untuk menekan jumlah pengangguran terdidik yang dihasilkan dari Prodi PTB, pihak perguruan tinggi telah mengantisipasinya dengan membekali pendidikan kewirausahaan pada mahasiswa. Pendidikan kewirausahaan diberikan dalam bentuk mata kuliah kewirausahaan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi PTB. Tujuan utama pendidikan kewirausahaan adalah untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha pada mahasiswa. Sehingga pada akhirnya, mahasiswa diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan setelah lulus dari Prodi PTB. Dan idealnya, mereka dapat segera merintis wirausaha semenjak bangku perkuliahan sebagai bekal pengalaman sekaligus pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian Gumilar (2012) mengenai minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi PTB, diperoleh persentase sebesar 69% yang menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Prodi PTB berminat untuk berwirausaha. Namun pada kenyataannya, dapat ditemukan adanya mahasiswa yang kesulitan untuk memulai/merintis wirausaha dan akan lebih mengutamakan mencari pekerjaan setelah lulus nanti, meskipun pada dasarnya mereka memiliki minat untuk berwirausaha. Sehingga, penulis dapat menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang bermasalah dalam hal minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi PTB. Semua permasalahan yang telah dipaparkan, menarik perhatian penulis untuk meneliti masalah tersebut lebih lanjut. Terlebih lagi belum dapat diketahui gambaran jiwa kewirausahaan yang ada pada diri mahasiswa Prodi PTB. Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, timbul sebuah pemikiran dari penulis untuk mengukur keterkaitan/hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha, setelah mendapatkan gambaran jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha mahasiswa Prodi PTB. Kemudian, akan dapat diketahui pula tingkat keberhasilan pendidikan kewirausahaan yang telah dilaksanakan di Prodi PTB dalam menumbuhkan/mengembangkan jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha mahasiswa Prodi PTB.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berkeinginan untuk mengetahui gambaran jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha mahasiswa Prodi PTB, serta mengukur seberapa besar hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan di JPTS FPTK UPI. Sehingga penulis memilih judul penelitian ini yaitu Hubungan Jiwa Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah tersebut perlu ditetapkan terlebih dahulu, yang bertujuan untuk mempermudah dan mengetahui kemungkinan-kemungkinan masalah yang timbul dalam melaksanakan penelitian. Maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Semakin meningkatnya jumlah pengangguran terdidik di Indonesia. 2. Sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia hanya terfokus untuk melahirkan lulusan-lulusan sebagai pencari kerja. 3. Kurang berkembangnya lapangan pekerjaan yang linier dengan Prodi PTB. 4. Adanya mahasiswa Prodi PTB yang kesulitan untuk memulai/merintis wirausaha meskipun pada dasarnya mereka memiliki minat untuk berwirausaha. 5. Setelah dibekali pendidikan kewirausahaan, belum dapat diketahui gambaran jiwa kewirausahaan yang ada pada diri mahasiswa Prodi PTB. 1.3. Batasan Masalah Luasnya ruang lingkup permasalahan dalam penelitian serta adanya berbagai keterbatasan dari peneliti, maka penelitian ini dibatasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas peneliti. Dalam penelitian ini, penulis membatasi aspek yang akan diteliti untuk mengetahui gambaran jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha mahasiswa Prodi PTB serta mengukur seberapa besar hubungan jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa

Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI, dengan rincian sebagai berikut: 1. Jiwa kewirausahaan dibatasi pada aspek kepercayaan diri, keorisinilan, berorientasi pada tugas serta hasil kerja, berorientasi pada masa depan, keberanian mengambil resiko dan kepemimpinan. 2. Minat berwirausaha dibatasi pada kaitannya dengan wirausaha di bidang keilmuan Teknik Bangunan, dan pengukurannya dibatasi pada aspek pemilihan aktivitas, ketertarikan berwirausaha, kesenangan berwirausaha, keinginan berwirausaha, serta keberanian mengambil resiko berwirausaha. 3. Hubungan antar variabel dibatasi pada keterkaitan antara jiwa kewirausahaan yang ada pada mahasiswa dengan minat mereka untuk berwirausaha di bidang keilmuan Teknik Bangunan. 1.4. Rumusan Masalah Untuk lebih memperjelas serta mempermudah arah, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan, maka sebelum penelitian ini dilaksanakan perlu adanya perumusan masalah terlebih dahulu, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah gambaran jiwa kewirausahaan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI? 2. Bagaimanakah gambaran minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI? 3. Seberapa besar hubungan jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI? 1.5. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan suatu realisasi aktivitas yang akan dilaksanakan sehingga perlu dirumuskan secara jelas, dan dalam penelitian ini perlu ada tujuan sebagai acuan terhadap masalah yang akan diteliti. Sehingga peneliti dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai pada pemecahan masalahnya. Tujuan penelitian ini untuk menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian dilakukan. Maka, penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui gambaran jiwa kewirausahaan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI. 2. Untuk mengetahui gambaran minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI. 3. Untuk mengetahui seberapa besarnya hubungan jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI. 1.6. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini penulis berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat dan mendatangkan temuan bagi penulis, instansi terkait dan masyarakat luas. Adapun manfat dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Manfaat atau Kegunaan Praktis a. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk dapat menanamkan jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha serta lebih giat belajar dan membaca sehingga dapat merubah pola pikir mahasiswa terhadap pekerjaan dan usaha pemenuhan kebutuhan hidup. b. Bagi dosen, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai pentingnya penanaman jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha pada mahasiswa. Sehingga akan ada upaya dalam peningkatan/pengembangan kegiatan perkuliahan untuk membantu menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan dan minat berwirausaha pada mahasiswa. c. Bagi jurusan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya mempersiapkan calon sarjana supaya tidak hanya mengasah kemampuan kognitif saja, tetapi harus menyiapkan keterampilan di luar bidang akademik, terutama yang berhubungan dengan Entrepreuneurship (kewirausahaan) sehingga para calon sarjana siap terjun di dunia kerja dan masyarakat luas. d. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam upaya menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan minat untuk berwirausaha.

2. Manfaat atau Kegunaan Teoritis a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan, khususnya pada pendidikan kewirausahaan. b. Dapat dijadikan bahan rujukan dan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam pada pendidikan kewirausahaan. 1.7. Sistematika Penulisan Penelitian ini dibagi menjadi lima bagian dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Merupakan bagian yang menjelaskan alasan-alasan yang menjadi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Merupakan bagian yang menjelaskan landasan teori yang berhubungan dengan penelitian ini dan hipotesis (jawaban sementara yang belum diuji kebenarannya) Bab III Metode Penelitian Merupakan bagian yang menjelaskan lokasi serta sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, pengujian instrument penelitian, dan teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian Berisi analisis data dan pengujian hipotesis, serta pembahasan hasil analisis data. Bab V Kesimpulan dan Saran Merupakan bagian terakhir dalam penulisan skripsi. Bagian ini memuat kesimpulan dan saran.