PENGEMBANGAN WISATA AREA PINTU AIR WADUK KEDUNG OMBO ( Pendekatan Pada Aquascape )

dokumen-dokumen yang mirip
TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

KAWASAN AGROWISATA DI KOPENG

STUDI KELAYAKAN API ABADI MRAPEN SEBAGAI OBYEK WISATA DI KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN REKREASI PERENG PUTIH BANDUNGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

Mempunyai banyak fungi, antara lain : Sebagai penyedia air baku, pengendali

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 DESKRIPSI JUDUL Pengembangan Wisata Api Abadi Mrapen sebagai Pusat Energi Alam

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA (WANAWISATA) CINDELARAS DI KABUPATEN GROBOGAN

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Fasilitas Out Bound Pengembangan Obyek Wisata Suban

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

Setelah Bali dan Yogyakarta, Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

TUGAS AKHIR DASAR PEMOGRAMAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) PENGEMBANGAN WISATA WATERFRONT SENDANG ASRI DI WADUK GAJAH MUNGKUR

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN GROBOGAN

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

ARI WISONO X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI KAWASAN RAWAPENING (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik)

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB 1 PENDAHULUAN. Didasari keinginan yang kuat bagi terciptanya kemakmuran masyarakat luas, maka

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

1.1.1 KONDISI TEMPAT WISATA DI SURAKARTA

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan obyek wisata air bojongsari dengan penekanan filosofi air sebagai sarana mengembangkan kreativitas anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, berbelanja, bisnis, mengetahui. Wiyasa, 1997 dalam Budisusetio, 2004).

BUPATI GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta. Dengan letak yang berdekatan

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

BAB I PENDAHULUAN. : Pokok pangkal atau yang menjadi tumpunan (berbagai urusan, hal. dan sebagainya (Wikipedia, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN. Wisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh. ada hubungan-nya dengan pengunjung obyek wisata itu sendiri yaitu

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia saat ini banyak sekali mendatangkan komoditi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

WISATA KULINER SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PANTAI WIDURI DI KABUPATEN PEMALANG

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA FENOMENA ALAM BLEDUG KUWU DI KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengembangan kepariwisataan perlu diterapkan nilai-nilai asli

fauna, gua masegit sela (disepanjang Pulau Nusakambangan) dan suasana alam yang

TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN API ABADI MRAPEN SEBAGAI PUSAT WISATA ALAM

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KABUPATEN GROBOGAN PEMENUHAN KEKURANGAN TRIWULAN 3 & 4 TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peluang yang cukup prospektif untuk dikembangkan di sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Sragen Convention Centre. : Kabupaten yang berada di bagian Timur Provinsi Jawa Tengah. (id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_sragen)

BAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dekade terakhir ini, pariwisata menjadi sebuah kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA COLO, KUDUS

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK 1

BAB I PERDAHULUAB. dilihat dari jumlah.wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tiap tahunnya tidak kurang

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB I PENDAHULUAN. daerah pegunungan, pantai, waduk, cagar alam, hutan maupun. dalam hayati maupun sosio kultural menjadikan daya tarik yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara ataupun bagi daerah objek wisata tersebut. antara lain unsur budaya, transportasi, akomodasi, objek wisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA CIATER DI SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung obyek-obyek wisata pantai di Gunung Kidul Mancanegara (Man) dan Nusantara (Nus)

Transkripsi:

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) PENGEMBANGAN WISATA AREA PINTU AIR WADUK KEDUNG OMBO ( Pendekatan Pada Aquascape ) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mencapai Derajat S-I Jurusan Arsitektur Fakultas Tehnik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : ARIF ISNAINI D 300 000 084 JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

1 BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Judul Pengembangan : cara atau proses membuat obyek menjadi besar. Wisata : bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dsb ) Area : bagian dari permukaan bumi. Pintu : tempat untuk masuk dan keluar. Air : benda cair seperti yang biasa terdapat di sumur, sungai, danau, yang mendidih pada suhu 100 0 c. Waduk Kedung Ombo : suatu bendungan air yang berada di desa Kedung Ombo yang menggenangi wilayah Kabupaten Grobogan, Boyolali dan Sragen. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, pengertian judul diatas adalah cara atau proses membuat obyek wisata pada area pintu air Waduk Kedung Ombo menjadi lebih besar. 2. Latar Belakang 2.1 Umum Sebagai salah satu bidang kehidupan masyarakat dan perkembangan jaman yang semakin maju, pariwisata sudah bukan lagi menjadi kebutuhan pendukung, bahkan menjadi suatu kebutuhan yang selayaknya untuk dipenuhi. Melalui kegiatan pariwisata berbagai manfaat akan dapat diraih, sebab pada hakekatnya pembangunan pariwisata merupakan kesatuan upaya yang dilakukan pemerintah, kalangan usaha, dan masyarakat secara terkoordinir dan terpadu dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan. Wisata merupakan industri yang mempunyai beberapa manfaat terhadap ekonomi, sosial budaya, yaitu antara lain : 1

2 a. Memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha tidak hanya industri pariwisata saja, melainkan di sektor lainnya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pembangunan pariwisata. b. Meningkatkan pendapatan masyarakat di darah tujuan wisata yang berasal dari pengeluaran pengeluaran yang dibelanjakan oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. c. Menimbulkan rasa penghargaan terhadap lingkungan, nilai nilai budaya bangsa, menghidupkan kembali seni tradisional yang hampir punah. d. Mendorong terciptanya lingkungan hidup yang serasi dan harmonis, karena wisatawan yang tujuan pokoknya berekreasi, menginginkan suatu lingkungan yang menimbulkan suasana baru dari kejenuhan kehidupan sehari hari mereka. Berkembangnya kegiatan pariwisata merupakan suatu hal yang wajar mengingat adanya kecenderungan masyarakat yang menganggap pariwisata sebagai kebutuhan pokok yang tidak terpisahkan dari kegiatan lainnya.degan kata lain pariwisata mempunyai kedudukan yang sama pentingnya dengan kegiatan lain yang dilakukan masyarakat. Salah satu kebijaksanaan yang ditetapkan untuk meningkatkan pengembangan pariwisata didalam menyongsong Indonesia menuju OTONOMI DAERAH ini adalah perlunya dimanfaatkan secara optimal potensi kepariwisataan Nasional menjadi kegiatan ekonomi yang menghasilkan nilai tambah baik secara ekonomi, sosial, budaya dan politik. 2.2. Khusus 2.2.1 Tinjauan Waduk Kedung Ombo Waduk Kedung Ombo terletak di propinsi Jawa Tengah pada Kali Serang tepatnya pada pertemuan tiga kabupaten, yaitu kabupaten Boyolali, Grobogan dan Sragen. Pembangunan Waduk Kedung Ombo adalah salah satu realisasi dari pemanfaatan potensi air di Kali Serang, yang menyangkut aspek pengembangan daerah irigasi, pengendalian banjir dan peningkatan daerah irigasi.

3 Waduk Kedung Ombo adalah salah satu paket wisata Daerah Aliran Sungai dan pariwisata di Jawa Tengah, pada saat ini kebijaksanaan pemerintah Dati II Grobogan, Boyolali dan Sragen, tentang : 1. Kebijaksanaan Pemerintah Dati II Grobogan. Mengembangkan obyek wisata di kawasan Waduk Kedung Ombo, yaitu di sekitar dam site, dengan memanfaatkan potensi alam dan bendungan. 2. Kebijaksanaan Pemerintah Dati II Boyolali. Mengembangkan obyek wisata di kawasan Waduk Kedung Ombo yaitu di sekitar Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu dengan memanfaatkan potensi alam yaitu hutan milik KPH Telawa Juwangi serta hamparan Waduk Kedung Ombo. 3. Kebijaksanaan Pemerintah Dati II Sragen. Mengembangkan obyek wisata di kawasan Waduk Kedung Ombo yaitu di sekitar Gunung Kemukus Desa Pendem, dengan memanfaatkan potensi air waduk Kedung Ombo serta potensi wisati budaya.

4 2.2.2.Potensi Pariwisata di Kabupaten Grobogan TABEL 1.1: Daftar Obyek Wisata Di Kabupaten Grobogan NO OBYEK WISATA KECAMATAN DESA 01 Bledug Kuwu Kradenan Kuwu 02 Api Abadi Mrapen Godong Manggarmas 03 Kedung Ombo Geyer Rambat 04 Sendang Coyo Pulokulon Mlowo Karangtalun 05 Sendang Keyongan Klambu Penganten 06 Bendung Klambu Klambu Kletak 07 Sendang Mudal Wirosari Karang Asem 08 Goa Ngesong Wirosari 09 Sendang Wangi Wirosari Karang Asem 10 Bledug Medang Kawit Kradenan 11 Waduk Nglangon Kradenan Pakis 12 Petilasan Medang Kamolan Gabus 13 Pemujaan Budha Gabus 14 Sendang Paesan Gabus Sulur 15 Bledug Kesongo Gabus Sulur 16 Pemandian SegoroGunung Gabus Sulur 17 Makam Ki Ageng Selo Tawang Harjo Selo 18 Makam Ki Ageng Tarub Tawang Harjo Tarub 19 Goa Gajah Tawang Harjo 20 Goa Teges Tawang Harjo 21 Goa Urang Tawang Harjo 22 Air Terjun Widuri Tawang Harjo Kemadohbatur 23 Pemandian Jati Pohon Grobogan Sumber 24 Goa Angil-angil Grobogan 25 Goa Macan Grobogan 26 Makam Ki Ageng Getas Purwodadi Kuripan Pendowo 27 Kolam Renang Ayodya Purwodadi Nglejok/ Kuripan 28 Makam patih Wonosalam Toroh Gambrengan 29 Waduk Gambrengan Toroh Gambrengan 30 Pemandian Sanggeh Toroh 31 Tradisi Asrah Batin Kedung Jati Karanglangu 32 Sendang Bulusan Penawangan 33 Petilasan Cindelaras Geyer Krai 34 Pengolahan Minyak Kayu Geyer Putih 35 Tradisi Bende Becak Brati Katekan Sumber: Data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Grobogan, 2002.

5 Gambar 1.1 : Peta Lokasi Wisata Kabupaten Grobogan Sumber : Data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Grobogan, 2002. 2.2.3 Potensi Wisata Area Pintu Air Waduk Kedung Ombo A. Potensi Alam Panorama yang berbukit indah dan sejuk. Hamparan air waduk Kedung Ombo yang difungsikan sebagai obyek wisata air dengan perahu boat. B. Potensi bangunan fisik Bendungan waduk Kedung Ombo dengan panjang 1.8 km dan lebar atas 18 m, tinggi 96 m. Tempat penjualan ikan bakar khas Kedung Ombo. Gedung serbaguna. Ruang pertunjukan terbuka. Mushola. Toilet Pintu gerbang masuk. Arena bermain anak-anak

6 Sebagai suatu tempat rekreasi, objek wisata area pintu air Waduk Kedung Ombo menghadapi permasalahan-permasalahan yang menghambat pengembangan potensi wisata yang dimilikinya yaitu: 1. Belum adanya rencana pengembangan yang menyeluruh agar secermat mungkin dapat dimonitor mengenai perkembangan potensi dan masalah yang ada dihubungkan dengan motivasi para wisatawan. 2. Tidak adanya jenis rekreasi pada kawasan wisata area pintu air Waduk Kedung Ombo yang mampu menampilkan ciri khas dan daya tarik tersendiri. Data rekapitulasi jumlah pengunjung obyek wisata Waduk Kedung Ombo kurun waktu lima tahun dari tahun 2000-2004. TABEL 1.2 : PENDAPATAN DAN PENGUNJUNG OBYEK WISATA WADUK KEDUNG OMBO NO TAHUN PENDAPATAN JUMLAH PENGUNJUNG ANGGARAN 1 2000 Rp.11.382.660 57.252 2 2001 Rp.20.044.560 67.229 3 2002 Rp19.096.740 41.986 4 2003 Rp.24.172.110 43.903 5 2004 Rp.28.651.290 48.762 Sumber : Data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Grobogan, 2002. Peningkatan wisata ini belum dilengkapi dengan penyediaan berbagai fasilitas, sarana dan prasarana rekreasi di obyek wisata Waduk Kedung Ombo yang menampung segala aktifitas para wisatawan.fasilitas yang terkesan monoton dan kurang fariatif. Media wisata yang sudah terolah barulah kawasan darat, sedangkan media perairan belum diolah secara optimal yang sebenarnya mempunyai daya tarik yang sangat besar, apabila dikaitkan dengan eksistensi waduk, dimana air merupakan orientasi utama semua kegiatan. Ditinjau dari segi potensi yang dimiliki baik potensi alam maupun secara fisik pada kawasan area pintu air Waduk Kedung Ombo sangat potensial untuk direncanakan dan dikembangkan sebagai pusat wisata yang pendekatannya pada

7 aquascape dan landscape sebagai kegiatan pendukung pada kawasan wisata area pintu air Waduk Kedung Ombo. 3. Permasalahan 1. Bagaimana menata kembali kawasan dalam bentuk evaluasi program program kegiatan yang ada dan menyusun program program yang baru. 2. Bagaimana mengolah serta merancang elemen air ( aquascape ) dan landscape yang mendukung kegiatan wisata pada kawasan area pintu air Waduk Kedung Ombo. 3. Bagaimana mendesain ungkapan fisik penampilan bangunan yang berkesan rekreatif, alamiah dan komunikatif pada kawasan wisata area pintu air Waduk Kedung Ombo. 4. Tujuan dan Sasaran 4.1. Tujuan Merencanakan tempat rekreasi yang mampu menyediakan dan menampilkan suasana yang menarik serta fasilitas yang memadai, serta pemenuhan sarana sarana lain yang diperlukan agar tempat rekreasi mampu memberikan layanan yang memuaskan bagi wisatawan. 4.2. Sasaran 1. Menentukan kegiatan program-program kegiatan baru yang sesuai untuk kawasan area pintu air Waduk Kedung Ombo. 2. Menemukan konsep perancangan aquascape dan lanscape yang mampu mendukung kegiatan dan fungsi wisata area pintu air Waduk Kedung Ombo. 3. Menentukan konsep perancangan tampilan bangunan yang berkesan rekreatif dan alamiah, komunikatif dan alamiah pada kawasan wisata area pintu air Waduk Kedung Ombo.

8 5. Lingkup dan Batasan Pembahasan 5.1. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan pada disiplin ilmu arsitektur dan yang menentukan dalam perwujudan konsep perencanaan pengembangan wisata area pintu air Waduk Kedung Ombo, sedangkan pembahasan diluar disiplin ilmu tersebut dibatasi semaksimal mungkin. 5.2. Batasan Pembahasan Pembahasan dibatasi pada permasalahan dan persoalan yang diharapkan dapat mewujudkan tujuan dan sasaran. 6. Metode Pembahasan 6.1. Tahap Pengumpulan Data Metode dalam memperoleh data, dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Study Literatur Mempelajari teori teori yg berasal dari berbagai buku, majalah dan beberapa sumber data yg berkaitan dengan bidang wisata air. b. Interview Melakukan wawancara dengan orang yang berkompeten guna memperoleh data yang akurat. c. Observasi Melakukan pengamatan terhadap taman wisata air yang sejenis sebagai study banding agar proses perencanaan dan perancangan dapat sesuai dengan tujuan dan sasaran kajian penulisan. Mengkaji ketentuan yang ada kaitannya dengan judul. 6.2. Tahap Analisis Menganalisa data, sesuai dengan permasalahan yang ada, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, kemudian disentesakan untuk dijadikan bahan dalam penyusunan konsep perencanaan dan perancangan.

9 6.3. Tahap Penyusunan Konsep Menyusun konsep perencanaan dan perancangan sesuai dengan output dan analisa yang telah dilakukan. 7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN BAB I : PENDAHULUAN Mengungkapkan pengertian judul, latar belakang umum dan khusus, permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran pembahasan, metode pengumpulan data, metode pembahasan serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN OBYEK WISATA AREA PINTU AIR WADUK KEDUNG OMBO Mengungkapkan latar belakang objek wisata area pintu air Waduk Kedung Ombo yang membahas lebih lanjut mengenai kondisi fisik obyek wisata. BAB III : KEBERADAAN OBYEK AREA PINTU AIR WADUK KEDUNG OMBO Mengungkap tentang keberadaan site, penataan fasilitas produksi garam tradisional sebagai pendukung obyek wisata area pintu air Waduk Kedung Ombo beserta kesimpulan. BAB IV : ANALISA DAN KONSEP PERANCANGAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA AREA PINTU AIR WADUK KEDUNG OMBO Mengungkapkan pengertian, tujuan, maupun sasaran rencana pengembangan obyek wisata serta kegiatan yang diwadahi.