A. NOMOR-NOMOR PERTANDINGAN CABOR KARATE

dokumen-dokumen yang mirip
Menyiapkan atlet melaui proses latihan dlm kurun waktu relatif lama agar dapat berprestasi semaksimal mungkin dlm suatu pertandingan/ perlombaan.

I N K A I KRITERIA PENILAIAN. KYU 8 KYU 7 (Ke KUNING) KIHON :

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina

2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kudakuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan)

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN MODEL LATIHAN KEKUATAN UNTUK KARATEKA JUNIOR

KETAHANAN (ENDURANCE)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (kosong) dan lainnya te (tangan). Kata kosong berarti teknik beladiri karate tidak

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

PEMBELAJARAN KIHON DALAM OLAHRAGA BELADIRI KARATE. Pangondian Hotliber Purba *

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN BIOMOTOR 1 (KECEPATAN)

PROFIL KEMAMPUAN FISIK ATLET KARATE PORDA KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015 SKRIPSI

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cabang olahraga yang didalami.

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu tentu juga didukung oleh kecepatan, kekuatan gerakan dan kemampuan. sencak silat dilakukan dengan cepat dan kuat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembinaan di usia dini baik dari kemapuan tehnik taktik dan strategi serta

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN KESEHATAN

meningkatkan prestasi dalam pertandingan kumite dan kata. Kata adalah jurus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi status sosial dalam beberapa komunitas. Karate juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. terarah dan berkesinambungan. Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

Oleh Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or. (TIM PENGAMPU)

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan

II. TINJAUAN PUSTAKA. tangan. Kedua kanji tersebut bermakna tangan kosong (pinyin : segi fisik tidak ada artinya (Sujoto J.B, 1996 : 1).

Tujuan dan Manfaat Latihan Beban. Oleh Tim Pengampu Yudik Prasetyo, M.Kes Ahmad Nasrulloh, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. waktu, dan tempat dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi salah satu pertandingan olahraga prestasi di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) dalam berolahraga

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET NOMOR LEMPAR MENUJU SEA GAMES 2007

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN

JUJUR GUNAWAN MANULLANG

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

HUBUNGAN KELENTUKAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA PERGURUAN WADOKAI DOJO UNIMED

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara multi budaya dan keanekaragaman. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. dan gerak jurus (Taulo). Wong Kiew Kit (2002:1) menyatakan bahwa. Kung-Fu

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gaya bebas (free style) dan gaya greco-roman (Romawi-Yunani).

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

KIHON (Gerakan Dasar)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan

PROFIL FISIK ATLET KARATE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN

PERIODISASI THEORY AND METHODOLOGY OF TRAINING TUDOR O BOMPA RINGKASAN OLEH DRS. OCTAVIANUS MATAKUPAN

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. Wushu adalah Salah satu Olahraga beladiri, Olahraga ini berasal dari. orang tua jaman dahulu oleh komite yang ditunjuk pemerintah.

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

Hal ini sesuai dengan Permenkes No.80 tahun 2013 tentang penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia.

Meningkatkan Kebugaran Jasmani Jamaah Haji dengan Latihan Beban. Ahmad Nasrulloh FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

MATERI UJIAN BELADIRI POLRI -INKANAS DAN PELAKSANAANNYA.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

EVALUASI KONDISI FISIK ATLET IPSI KABUPATEN JOMBANG KATEGORI TANDING PUTRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dilakukan dengan dua jenis bentuk gerak, yaitu : gerak tarung (Fight)

Anggun Lestari Tanjung

1. ICHI AGE ZUKI REN HAN KO Penyerang : Hidari Chudan gamae (-) Gyaku jodan zuki Bertahan : Hidari chudan gamae (+) Gyaku uchi age uke, jun chudan

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN SLEMAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI

Transkripsi:

A. NOMOR-NOMOR PERTANDINGAN CABOR KARATE Berdasarkan peraturan terbaru yang dikeluarkan WKF (World Karate-do Federation), nomor-nomor yang dapat dipertandingkan pada kejuaraan cabang olahraga karate dibagi dalam dua kategori, yaitu kata dan kumite dan dibedakan menurut jenis kelamin (putra dan putri) dan umur (pemula, kadet, yunior dan senior). Pertandingan kata dibagi dalam dua nomor, yaitu : kata perorangan dan beregu, dan pertandingan kumite dibagi dalam kelas menurut berat badan, kelas bebas dan beregu. Waktu pertandingan untuk kumite senior putra adalah 3 (tiga) menit bersih dan untuk yang lain (putra/putri : pemula, kadet dan yunior serta putrid senior) adalah 2 (dua) menit bersih. Adapun perincian nomor-nomor yang dipertandingan adalah sebagai berikut : 1. Putra (pemula, kadet, yunior dan senior) a. Kata Perorangan b. Kata Beregu c. Kumite 55 kg d. Kumite 60 kg e. Kumite 65 kg f. Kumite 70 kg g. Kumite 75 kg h. Kumite 80 kg i. Kumite + 80 kg j. Kumite Kelas Bebas k. Kumite Beregu

2. Putri (pemula, kadet, yunior dan senior) a. Kata Perorangan b. Kata Beregu c. Kumite 48 kg d. Kumite 53 kg e. Kumite 60 kg f. Kumite + 60 kg g. Kumite Kelas Bebas h. Kumite Beregu Setiap kategori (kata dan kumite) memiliki karakteristik berbeda-beda, baik dalam pelaksanaan maupun penilaiannya. Perbedaan tersebut tidak hanya terletak pada itu saja tetapi juga pada analisis kebutuhan energi, komponen biomotor fisik yang dominan, bentuk dan metode latihan yang mendukung serta materi yang dilatihkan. B. ANALISA KEBUTUHAN CABANG OLAHRAGA KARATE Kebutuhan-kebutuhan dalam cabang olahraga karate, baik kata maupun kumite, meliputi : 1. Kerja Otot Dinamis-Antagonis Cabang olahraga karate merupakan cabang olahraga yang mengutamakan pada teknik gerakan yang praktis dan taktis, tapi bukan berarti hanya diam saja melainkan gerak yang cepat, kuat (explosive/meledak) dan akurat atau dapat dikatakan lebih mementingakn pada kerja otot yang dinamis-antagonis.

2. Jenis dan Macam Gerak Dalam cabang olahraga karate terdapat istilah No Kime No karate atau semua gerakan teknik karate yang dilakukan harus memenuhi kriteria kime. Istilah kime dipakai apabila gerakan teknik yang dilakukan memnuhi kriteria sebagai berikut : a. Bentuk teknik (waza) yang benar, dari ujung kepala, pandangan sampai ujung kaki/kuda-kuda b. Gerakan harus dilakukan dengan cepat, kuat (explosive) dan tepat sasaran, walaupun dalam nomor kata ada gerakan yang dilakukan dengan irama lambat tapi tetap harus kime. c. Gerak ke segala arah harus dilakukan menggunakan perputaran pinggul yang benar. 3. Kebutuhan Energi (Sistem Energi) Sistem energi yang dibutuhkan dalam olahraga karate, baik pada nomor kata maupun kumite adalah : a. ATP PC : 75 % b. LA Oksigen (O2) : 20 % c. Oksigen (O2) : 5 % Jika dilihat dari kebutuhan pada sistem energi diatas maka dapat diketahui bahwa olahraga beladiri karate merupakan olahraga yang lebih banyak membutuhkan/mengutamakan kerja anaerobik laktik atau olahraga dengan intensitas tinggi tapi tidak dalam waktu singkat. Jadi harus mengembangkan latihan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sistem energi tersebut

C. KOMPONEN BIOMOTOR YANG DOMINAN Dalam cabang olahraga beladiri, komponen fisik merupakan salah satu penentu dalam keberhasiloan pencapaian prestasi atlet. Di bawah ini akan diuraikan komponen-komponen bimotor yang dominan dalam olahraga karate. Dan komponen biomotor tersebut masih akan dibagi menurut kebutuhan nomor cabang yang dipertandingkan pada olahraga beladiri ini, yaitu kata dan kumite. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut : NO KOMPONEN BIOMOTOR KATA KUMITE 01. Kecepatan (Speed) a. Kecepatan Begerak (Speed of Movement) Kemampuan bergerak secepat mungkin dalam waktu tertentu. b. Kecepatan Reaksi (Reaction Speed) Kemampuan organisme tubuh, bergerak secepat mungkin dalam menjawab suatu rangsang 02. Kekuatan (Strength) Kemampuan serabut otot menerima beban, (menarik, mendorong atau mengangkat) sekuat-kuatnya 03. Daya ledak (Power) Kemampuan seseorang melakukan kerja secepat dan sekuat mungkin

04. Daya tahan (Endurance) Kemampuan seseorang mempertahankan suatu pekerjaan dalam waktu yang lama. Daya tahan masih dibagi menjadi 3, yaitu : a. Daya tahan otot lokal b. Daya tahan aerobik c. Daya tahan anaerobik 05. Kelentukan (Flexibility) Kemampuan persendian dalam melakukan gerakan seluas-luasnya 06. Kelincahan (Agility) Kemampuan tubuh bergerak, berpindah tempat dan atau merubah arah dalam waktu secepat-cepatnya 07. Keseimbangan (Balance) Kemampuan organ mempertahankan sikap tubuh dalam keadaan stabil, tidak goyah baik pada waktu diam maupun bergerak 08. Koordinasi (Coordination) Kemampuan organ-organ tubuh melakukan rangkaian gerak yang komplek

D. OTOT-OTOT YANG TERLIBAT PADA TEKNIK GERAK DALAM CABANG OLAHRAGA KARATE Pada cabang bela diri karate, hampir semua otot tubuh perlu dilatihkan. Di samping untuk melakukan gerakan, otot-otot tubuh sangat perlu dilatihkan agar menjadi kuat dan kenyal/ulet, tidak kaku atau kecil. Atlet yang mempunyai otot-otot tubuh yang kuat dan lentur akan menjadi atlet yang diperhitungkan. Adapun otot-otot yang terlibat saat melakukan teknik gerakan adalah sebagai berikut : NO TEKNIK GERAKAN KARATE OTOT YANG TERLIBAT 01. Teknik kaki : a. Tendangan (geri/kick) b. Sapuan (harai/sweeping) c. Kuda-kuda (dachi/stance) a. Abdominal b. hip flexor c. gluteus maximus/minimus d. psoas group e. hamstring f. quadriceps g. lateralis &medialis h. tibialis/febularis i. gastrocnemeus/calf j. ankle k. foot s finger (koshi) l. in/out side foot (sokuto) m. back foot

02. Teknik tangan : a. pukulan (tsuki/punch) b. sentakan (uchi/snap punch) c. tangkisan (uke/block) a. flexor/extensor digitorum b. wristcle c. bicep d. tricep e. deltoid f. sternocleidomastoideus g. teres mayor/minor h. sacrospinale i. trapezius j. pectoralis mayor/minor k. latissimus dorsi l. abdominal m. gluteus maximus/minimus E. BENTUK DAN METODE LATIHAN YANG MENDUKUNG Bentuk dan metode latihan yang dapat dipakai untuk menunjang prestasi atlet pada cabang beladiri karate ada banyak dan bermacam-macam, yaitu : NO BENTUK LATIHAN METODE LATIHAN 01 Jogging/lari (sprint training) a. Continous training L, M, H b. Hollow c. Fartlex d. Intervel training

02. Latihan beban (weigth training) a. chest/bench press b. leg squat c. pull down d. sit-ups e. shoulder press a. circuit training b. set block/set system c. pyramid d. super circuit e. compound set f. leg press g. upright rowing h. side bent i. leg extentions j. seated rowing k. double leg curl l. back-ups m. arm curl n. calf rise o. tricep extentions p. hip/leg rise q. wrist curl 03. Plyometric (latihan menggunakan badan sendiri/tanpa beban luar) a. shuttle run b. push-ups/pull-ups c. sit-ups/body curl a. circuit plyometric b. set block c. interval

d. front/back jump e. back-ups f. squat thrust g. alternate punch h. side jump i. jack knife/ V sit-up j. squat jump k. teknik pukulan l. teknik tendangan m. kuda-kuda F. MATERI-MATERI YANG DILATIHKAN 1. FISIK 1.1. Umum Pada tahap persiapan umum semua bentuk latihan diharapkan mengembangkan fisik secara umum, seperti berikut dibawah ini : NO KOMPONEN FISIK YANG DILATIH KATA KUMITE 01. Kecepatan umum (general speed) 02. Kekuatan umum (general strength) 03. Daya tahan (endurance) 04. Kelentukan (flexibility) 05. Keseimbangan (balance) teknik kanan-kiri

1.2. Khusus Pada tahap ini akan lebih khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing nomor yang dilombakan, yaitu kata dan kumite. NO KOMPONEN BIOMOTOR KATA KUMITE 01. Kcepatan (Speed) c. Kecepatan Begerak (Speed of Movement) Kemampuan bergerak secepat mungkin dalam waktu tertentu. d. Kecepatan Reaksi (Reaction Speed) Kemampuan organisme tubuh, bergerak secepat mungkin dalam menjawab suatu rangsang 02. Kekuatan (Strength) 03. Daya ledak (Power) 04. Daya tahan (Endurance) d. Daya tahan otot lokal e. Daya tahan aerobik f. Daya tahan anaerobik 05. Kelentukan (Flexibility) 06. Kelincahan (Agility) 07. Keseimbangan (Balance) 08. Koordinasi (Coordination)

2. TEKNIK 2.1. Dasar (Kihon) a. Kuda-kuda dan langkah (dachi/stance and stepping) - rendah, kuat tapi tetap memungkinkan untuk bergerak dengan cepat dan leluasa (heishoku dachi, kiba dachi, zenkutsu dachi dan kokutsu dachi) b. Tangkisan (uke/blocking) - tangkisan mengangkat ke atas (age uke) - tangkisan tengah badan (soto uke, uchi uke dan shuto uke) - tangkisan sapuan bawah (gedan barai/uke) c. Sentakan (uchi/snaping punch) - sentakan kepalan punggung tangan (uraken/backhand snap punch) - sentakan bagian dalam telapak tangan terbuka (haito/inside openhand sp) d. Pukulan (tsuki/punch) - pukulan berkebalikan (gyaku tsuki/rever punch) - pukulan mengejar (oi tsuki/lounge punch) - jab (kezami tsuki) e. Tendangan (geri/kick) - tendangan depan (mae geri/front kick) - tendangan memutar (gyaku &/mawashi geri/around kick) - tendangan kesamping mengipas & menyodok (yoko geri keage & kekomi/ side kick) - tendangan ke belakang menyodok & memutar (ushiro geri kekomi & mawashi/back kick)

f. Khusus pemain kata : berlatih kata dasar dan kata wajib (sittae) 2.2. Lanjut (Variasi/Kombinasi) a. Kuda-kuda dan langkah (dachi/stance and stepping) - untuk pemain kata : rendah, kuat tapi tetap dapat bergerak dengan cepat - untuk pemain kumite: kuat, enteng dan dapat bergerak cepat dan leluasa b. Tangkisan-balas (blocking-attack) - setiap tangkisan langsung disusul balasan tangan/kaki (sen no sen) - menabrak/memotong serangan lawan (go no sen) c. Pukulan (tsuki/punch) - pukulan gyaku beruntun (double gyaku), melangkah/ganti kaki - pukulan gyaku disusul oi tsuki - pukulan gyaku disusul kezami tsuki - pukulan kezami disusul gyaku tsuki - pukulan kezami disusul oi tsuki - pukulan gyaku disusul mae/mawashi geri - pukulan kezami-gyaku tsuki disusul mae/mawashi geri dll d. Tendangan (geri/kick) - mae geri disusul oi/gyaku tsuki atau sebaiknya - mawashi geri disusul oi/gyaku tsuki atau sebaiknya - mae/mawashi geri beruntun - gayaku mawashi geri - ushiro kekomi chudan - ushiro mawashi jodan

e. Sapuan dan bantingan (harai/sweeping and nage waza) - sapuan disusul dengan pukulan gyaku/oi tsuki - sapuan disusul dengan mae/mawashi geri - sapuan dan membanting disusul dengan pukulan gyaku/oi tsuki - menangkap serangan lawan, disapu/banting disusul dengan pukulan. f. Khusus pemain kata : di samping berlatih kata dasar dan kata wajib (sittae) juga tokui (kata pilihan) serta melatih tendangan kegae dan kekomi. 3. TAKTIK 3.1. Nomor Kata - tampil simpatik, curi perhatian juri - tunjukan semangat yang berkobar melalui sikap dan pandangan - memprediksi kata yang dimainkan lawan - memainkan kata sittae/tokui yang dikatakan pelatih lebih baik - jika pemain kata beregu : utamakan kekompakan 3.2. Nomor Kumite - tampil simpatik, curi perhatian juri - tunjukan semangat yang berkobar melalui sikap dan pandangan - lihat permainan lawan (lihat kemampuan dan kesempatan) - berani menabrak/memotong serangan lawan atau tangkis balas dgn cepat - atur jarak atau tekan lawan (hit run or pressing) - atur tempo permainan, tenaga dan ulur waktu - atur permainan sendiri jangan terpengaruh permainan lawan

4. PSIKOLOGI/MENTAL - semangat pantang menyerah (bushido) - semangat sang juara/mental juara - disiplin dengan jadual latihan, istirahat, makan dan main - berani menghadapi segala sesuatu/kemungkinan (lawan, kenyataan dll) - jaga konsentrasi dan fokus pada tujuan - optimis G. PERIODISASI LATIHAN Periodesasi latihan terbagi menjadi 3 tahap dan setiap tahap akan dibagi lagi menjadi tahap-tahapan yang lebih terperinci, seperti berikuit ini : 1. Persiapan - umum - khusus 2. Kompetisi - prekompetisi - kompetisi - kompetisi utama 3. Transisi Uraian selanjutnya dari tiap tahap periodesasi latihan dapat berupa rencana periodesasi latihan tahunan (makro), bulan (messo), mingguan (mikro) dan harian (sesi latihan). - Selamat mencoba

Adapun kelas dan nomor-nomor yang dilombakan/dipertandingkan kejuaraan karate sekarang antara lain : a. Kelas Pra-Pemula (Usia Dini : 7 9 tahun dan 10 12 tahun), hanya mempertandingkan kategori kata putra/putri nomor perorangan dan beregu. b. Kelas Pemula (usia 13 15 tahun), memperlombakan kategori kata nomor perorangan dan beregu putra/putri, dan mempertandingkan kategori kumite untuk kelas : - 30 kg pa/pi, - 35 kg pa/pi, - 40 kg pa/pi, - 45 pa/pi dan + 45 pa/pi c. Kelas Cadet (usia 16 17 tahun), memperlombakan kategori kata nomor perorangan dan beregu putra/putri, dan mempertandingkan kategori kumite untuk putra kelas : - 40 kg, - 45 kg, - 50 kg, - 55 kg, - 60 kg, - 65 kg, - 70 kg, - 75 kg dan + 75 kg, dan untuk kumite putri kelas : - 40 kg, - 48 kg, - 53 kg, - 60 kg, + 60 kg d. Kelas Yunior (usia 18 20 tahun), memperlombakan kategori kata nomor perorangan dan beregu putra/putri, dan mempertandingkan kategori kumite untuk putra kelas : - 55 kg, - 60 kg, - 65 kg, - 70 kg, - 75 kg, - 80 kg dan + 80 kg, dan untuk kumite putri kelas : - 48 kg, - 53 kg, - 60 kg, +60 kg e. Kelas Senior (usia 20 tahun keatas), memperlombakan dan mempertandingkan kategori dan nomor yang sama dengan kelas yunior, hanya dalam pertandingan kumite ditambah dengan kelas bebas dan kelas beregu pa/pi.