BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAN PRODUSER DALAM PRODUKSI PROGRAM FEATURE TELEVISI JALAN- JALAN SEHAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

1.1 Latar Belakang Penelitian

PENAWARAN KERJASAMA PROGRAM. b. Duration : 60 menit (5 segmen dan 4 commercial break) e. Slot On Air : Terlampir di Pola Siar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri lagi, televisi saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai program berjenis NEWS, TALKSHOW, VARIETY SHOW, REALITY SHOW, DRAMA, FEATURE & DOCUMENTER dan jenis lainnya,

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

#" Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan karakteristik serta viewing-habbit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di bidang teknologi, terutama teknologi elektronika yaitu televisi sudah

PENDAHULUAN. mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, menyimpan begitu banyak pesona alam yang memiliki nilai informatif amat tinggi bagi masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan informasi tentang wisata ditengah kesibukan dan aktifitas sehari-hari juga tidak dapat dipungkiri. Tidak jarang kekayaan alam yang Indonesia miliki menarik wisatawan asing untuk berkunjung. Mulai dari pemandangan laut dan pantai yang eksotis, udara pegunungan yang sejuk, situs-situs bersejarah, hingga seni budaya dan tradisional. Program televisi yang menyajikan informasi traveling yang ada di Indonesia bisa dikatakan cukup banyak. Bahkan didalam satu stasiun televisi sangat mungkin untuk memiliki lebih dari satu program traveling. Program-program traveling yang ada saat ini dikemas dengan cara penyajian yang beragam. Indonesia dengan minat wisata yang cukup tinggi, dan tempat wisata yang sangat banyak dengan beragam budaya yang ada didalamnya menjadi penyebab mengapa program traveling tetap hidup dan menarik minat penonton. Tempat-tempat seperti pulau Bali, pulau Komodo, Lombok dan lokasi wisata umum lainnya sangat sering disorot oleh program traveling televisi. Meskipun dengan cara penyajian yang berbeda, program traveling televisi yang ada rata-rata memiliki kecenderungan untuk menyorot sisi budaya dan lokasi wisata yang umum. Kecenderungan tersebut tampaknya membuat masyarakat sedikit jenuh dengan tayangan-tayangan program traveling yang ada. Padahal masih begitu banyak tempat-tempat yang bisa di explore dan yang dapat menginspirasi manusia dari berbagai sudut pandang selain tempat-tempat yang sudah sering dikunjungi. Hal berbeda terjadi pada program yang memberikan informasi tentang kesehatan. Program bertema kesehatan tidak begitu populer di Indonesia, khususnya di televisi nasional. Program kesehatan biasanya ditayangkan dalam format talkshow. Dimana program berformat seperti itu lebih sering dinikmati oleh orang dewasa. Topik yang dibahas pun terkadang dirasa sedikit berat untuk anak muda. Padahal tidak sedikit informasi kesehatan juga sangat diperlukan anak muda. Dengan berbagai penyakit yang sering muncul saat remaja atau saat beranjak dewasa, pengetahuan mengenai hal tersebut dirasa perlu untuk pencegahan penyakit dari usia 1

2 dini. Beberapa isu seputar kesehatan juga sebenarnya perlu diinformasikan kepada masyarakat luas untuk menambah wawasan dan pengetahuan penonton. Karena dianggap terlalu berat dan minim akan unsur hiburan, program kesehatan tidak mendapat perhatian lebih baik dari pengelola media dan audience. Walaupun ada televisi yang bersegmentasi khusus untuk menyiarkan program kesehatan, program kesehatan yang ada saat ini bisa dikatakan hanya sebagai pelengkap atau pilihan tayangan program yang tidak begitu penting. Hal ini menunjukkan bahwa program edukatif semacam ini kurang diminati dibandingkan program lain yang bersifat hanya untuk menghibur. Organisasi media, dimana isi pesan media dibuat, memiliki peran penting sebagai penghubung dalam proses mediasi yang digunakan masyarakat untuk membahas dan mengembangkan dirinya. Pengelola program penyiaran selalu berupaya mencari tahu program atau acara apa yang disukai oleh audience. Media sudah tidak bisa lagi menyusun programnya menurut selera sendiri. Persaingan media massa pada dasarnya adalah persaingan merebut perhatian audience. Dan untuk dapat merebut perhatian audience, maka pengelola stasiun penyiaran harus memahami siapa audience mereka dan apa kebutuhan mereka (Morissan, 2008). Persaingan media massa untuk mempertahankan eksistensi membuat stasiun televisi berlomba untuk menyajikan tayangan yang informatif sekaligus menghibur untuk menarik minat penonton. Namun terkadang demi mendapat perhatian penonton, program televisi sedikit melupakan sisi informatif tersebut dan lebih menonjolkan sisi hiburan. Menurut Morissan, pengelola program penyiaran harus memahami kebutuhan penonton dalam upaya untuk dapat mendesain program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka secara efektif. Identifikasi terhadapat target audience dilakukan dengan mengelompokkan sejumlah penonton yang memiliki gaya hidup, kebutuhan dan kesukaan yang sama. Menyeleksi penonton sangat ditentukan oleh bagaimana pengelola program melihat penonton itu sendiri. Produser televisi tidak lagi hanya mempertimbangkan idealisme stasiun televisi dalam merancang suatu program baru. Produser dituntut untuk lebih jeli dalam mengamati fenomena disekelilingnya serta mampu melihat apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh audience. Untuk mengetahui hal tersebut tentu tidak mudah, mengingat banyaknya penduduk Indonesia dengan latar belakang yang

3 berbeda-beda. Selain itu setiap orang memiliki ketertarikan dan hak masing-masing untuk memilih program televisi yang ingin ditonton. Dalam melihat minat dan kebutuhan penonton, produser terfokus pada minat audience terhadap program traveling dan kebutuhan audience akan informasi seputar dunia kesehatan yang ada di Indonesia. Dimana audience memiliki minat yang tinggi terhadap program traveling dan kebutuhan audience untuk mendapat informasi kesehatan yang tidak banyak tayangkan oleh televisi Indonesia. Tayangan bergenre traveling yang ada di Indonesia sebagian besar selalu mengangkat tema budaya dan adat istiadat yang ada di indonesia. Seperti Explore Indonesia yang tayang di Kompas TV. Program ini merupakan program dokumenter wisata yang mengeksplor lebih dalam tentang kebudayaan dan sejarah indonesia. Gambar 1.1 (Explore Indonesia) Sumber: kompas.tv Si Bolang di Trans 7, menyajikan petualangan a la anak-anak. Dimana tokoh utamanya bolang berpetualang dan menampilkan keadaan lingkungan serta budaya masyarakat sekitar dari kebiasaan hingga permainan masa kecil. Program ini lebih di tujukan untuk anak-anak. Gambar 1.2 (Si Bolang) Sumber: mytrans.com Produser melihat ketertarikan masyarakat terhadap berbagai program traveling sebagai peluang untuk membuat suatu program sejenis yang memiliki

4 karakter yang berbeda. Disisi lain, minimnya program kesehatan di Indonesia merupakan salah satu tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh pengelola media penyiaran, khususnya produser program televisi. Dimana media mengikuti keinginan penonton namun sebisa mungkin tetap mempertahankan sisi idealisme televisi untuk menyiarkan program yang informatif dan mengedukasi. Sejauh ini, program televisi Indonesia yang membahas tentang kesehatan masih sangat sedikit dan identik dengan format talkshow. Salah satu yang terpopuler di Indonesia adalah program Dr OZ Indonesia yang tayang di Trans TV. Konsep program ini adalah talkshow yang di bawakan oleh 1 orang host dan co-host yang topiknya berfokus pada dunia kesehatan dan gaya hidup. Gambar 1.3 (Dr. Oz Indonesia) Sumber: twitter.com Contoh lainnya adalah O KLINIK yang tayang di O channel. Tidak begitu berbeda jauh dengan program kesehatan lainnya. Program ini dipandu oleh host dan mendatangkan pakar-pakar kesehatan lalu mengangkat topik yang berbeda setiap episode-nya. Gambar 1.4 (O KLINIK) Sumber: O Channel Kali ini, produser ingin mencoba menggabungkan peluang dan tantangan yang ada kedalam suatu ide program. Biasanya program traveling selalu

5 disandingkan dengan wisata kuliner. Sedangkan program kesehatan selalu disandingkan dengan pengetahuan seputar kecantikan, khususnya wanita. Tentu tidak akan mudah untuk menggabungkan dua unsur tersebut yang memiliki karakter berbeda. Maka dari itu dalam tugas karya akhir ini produser tertarik untuk memproduksi program features gabungan yang berbeda, yaitu antara traveling dan how to do (tips) kesehatan. Dimana dalam program ini terdapat unsur informatif sekaligus menghibur didalamnya. Televisi yang pada dasarnya adalah media audiovisual yang memiliki fungsi memberikan informasi, mendidik, serta menghibur audience merupakan alasan utama mengapa televisi merupakan media yang paling cocok dan dipercaya mampu menyampaikan pesan dengan jauh lebih baik daripada media lainnya. Dengan beberapa program serupa yang ada di beberapa stasiun televisi maka, selanjutnya tugas akhir ini akan difokuskan untuk membuat sebuah program yang memberikan informasi yang menggabungkan antara traveling dan informasi atau tips kesehatan kepada masyarakat yang akan dikemas semenarik mungkin. Dari sudut pandang sebagai seorang produser, produser mencoba untuk membuat konsep baru dari program jalan-jalan dan kesehatan yang berbeda dari program lainnya. Program ini akan dibuat lebih kearah tips n trik atau how to do mengenai kesehatan yang bertajuk Jalan-Jalan Sehat. Dimana disampaikan pada saat jalan-jalan atau sesudahnya. Kelebihan dari program televisi Jalan-Jalan Sehat adalah dimana program yang dibuat ini merupakan kombinasi yang tidak biasa yaitu traveling dan kesehatan. Jalan-Jalan Sehat merupakan program berkonsep nature yang cenderung kearah tips n trick mengenai kesehatan diliput langsung dilapangan. Berdasarkan uraian diatas maka tugas akhir ini akan dilakukan dengan merancang isi acara Jalan-Jalan Sehat yang terutama di fokuskan pada peran produser dalam acara ini sehingga nantinya akan bermanfaat sebagai referensi dari pihak stasiun televisi dan selanjutnya tugas akhir ini akan diberi judul Peran Produser Dalam Produksi Program Feature Televisi Jalan-Jalan Sehat. 1.2 Identifikasi Tugas Karya Akhir Profil Program A. Nama Program : Jalan-Jalan Sehat

6 Jalan-Jalan Sehat adalah program feature tips mengenai informasi, fakta menarik dan tips seputar kesehatan dan traveling. Yang dimaksud dengan jalan-jalan sehat disini adalah dimana penonton akan diajak jalan-jalan ke tempat-tempat wisata yang belum banyak diketahui orang tapi tetap dengan cara yang sehat dengan mendapat informasi tentang kesehatan. B. Genre Program : Features Features adalah cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan, dengan tujuan untuk memberi informasi dan sekaligus menghibur khalayak media massa (Sumadiria, 2005) C. Target Audience : Pemilihan target audien di mana media penyiaran akan berkompetisi merupakan bagian penting dari startegi program dan memiliki implikasi langsung bagi kegiatan iklan dan promosi. Target audien adalah memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatankegiatan pemasaran program dan promosi (Morissan, 2008). 1. Demografis : a. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Karena pria maupun wanita dapat memiliki ketertarikan untuk bepergian dan mempelajari pengetahuan tentang kesehatan. b. Usia : minimal 12 tahun Karena isi acara program ini terfokus pada traveling dan kesehatan yang dapat dinikmati semua orang mulai dari anakanak yang sudah menduduki bangku smp sampai dewasa dan bersifat umum. c. SES : Minimal C Karena traveling dalam acara ini tidak melulu harus ke tempat yang sangat jauh serta tips kesehatannya pun bisa dilakukan dengan mudah. 2. Psikografis : Masyarakat yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan memiliki minat terhadap traveling dan kesehatan. 3. Geografi : Seluruh indonesia, khususnya jabodetabek.

7 D. Durasi Program : 16 Menit Waktu tersebut dirasa cukup untuk mengupas dan menjelaskan suatu tempat dan membahas mengenai tips kesehatan. E. Waktu Penayangan : Minggu, 11.00 11.16 WIB Dipilihnya waktu ini karena rata-rata orang pada hari minggu sedang bersantai bersama keluarga sebelum melakukan aktifitas diluar. F. Stasiun Televisi : RCTI Karena RCTI memiliki penonton dari banyak kalangan dan merupakan stasiun televisi yang sudah lama ada di Indonesia serta di stasiun televisi ini belum ada acara sejenis, sehingga bisa menjadi suatu terobosan baru. G. Tipe Program : Tapping Memilih tipe program tapping karena tema acara ini adalah traveling dimana pembawa acara harus mengenalkan suatu tempat. Sehingga pembuat karya akan mengambil tempat diluar studio / outdoor. 1.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam pembuatan tugas karya akhir, produser membutuhkan data yang bertujuan untuk mengetahui minat dan respon masyarakat terhadap jenis program feature travel kesehatan yang akan dibuat ini sebagai dasar pembuatan program. Data tersebut didapatkan penulis melalui teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Dengan keterbatasan waktu yang ada untuk mematangkan ide dan konsep program yang ingin diproduksi, produser menganggap metode pengumpulan data kuantitatif dengan menggunakan kuisioner adalah metode yang paling efektif. Karena kuisioner memiliki waktu pengumpulan data yang relatif lebih cepat dan mampu menampung jawaban atau data dari responden dalam jumlah banyak, serta bersifat umum. Lain halnya dengan metode kualitatif yang memutuhkan waktu cukup lama dalam pengumpulan data. Angket atau kuisioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011). Produser memberikan sedikitnya 9 pertanyaan kepada minimal 50 orang responden yang dipilih secara acak. Jenis pertanyaan yang digunakan adalah jenis pertanyaan tertutup, dimana responden menjawab dari pilihan jawaban yang telah

8 disediakan. Daftar pertanyaan dimulai dari pertanyaan yang umum yang selanjutnya diikuti pertanyaan yang lebih khusus. Kuisioner akan disebar oleh penulis melalui google docs di link: http://goo.gl/forms/0yrp1tzp66 kepada responden secara acak. Berikut ini adalah list pertanyaan dari kuisioner tersebut: 1. Apa jenis kelamin anda? 2. Berapa usia anda saat ini? 3. Hari apa biasanya anda menonton televisi? 4. Jenis program apa yang sering anda tonton? 5. Apakah anda menonton program televisi tentang traveling? 6. Apakah anda menonton program televisi tentang kesehatan? 7. Apakah menurut anda program televisi traveling menarik jika dikombinasikan dengan info dan tips kesehatan? 8. Informasi apa yang ingin anda dapatkan dari program traveling dan health ini? 9. Apakah kehadiran dan interaksi presenter membuat anda semakin tertarik untuk menyaksikan program televisi? Setelah produser menyebar kuisioner melalui media sosial dalam waktu sedikitnya satu minggu. Produser telah mendapat responden melebihi 50 orang. Langkah berikutnya adalah melihat hasil dari kuisioner tersebut. Berikut ini adalah hasil dan pembahasan kuisioner yang disajikan dalam diagram disetiap pertanyaannya: 1. Jenis Kelamin Gambar 1.5 Hasil Kuisioner 1 Laki-laki 20 36% Perempuan 36 64%

9 2. Seberapa Sering Anda Menonton Televisi? Gambar 1.6 Hasil Kuisioner 2 Sering Sekali 6 11% Sering 19 34% Biasa 30 54% 3. Jenis Program Apa yang Sering Anda Tonton? Gambar 1.7 Hasil Kuisioner 3 Talkshow 10 18% News 9 16% Feature 37 66%

10 4. Anda Menonton Program Mengenai Traveling? Gambar 1.8 Hasil Kuisioner 4 Ya 51 91% Tidak 5 9% 5. Apakah Anda Menonton Program Mengenai Kesehatan? Gambar 1.9 Hasil Kuisioner 5 Ya 40 71% Tidak 16 29% 6. Apakah Menurut Anda Program Televisi Traveliing akan menarik jika dikombinasikan dengan info dan tips kesehatan?

11 Gambar 1.10 Hasil Kuisioner 6 Sangat Menarik 12 21% Menarik 34 61% Biasa Saja 10 18% 7. Informasi Seperti Apa yang Ingin Anda Dapatkan dari Program Traveling dan Health ini? Gambar 1.11 Hasil Kuisioner 7 Info Lengkap Sejarah 8 14% Rincian Harga 31 55% Konsultasi Kesehatan 17 30% 8. Apakah Kehadiran dan Interaksi Presenter Membuat Anda Semakin Tertarik untuk Menyaksikan Program Televisi?

12 Gambar 1.12 Hasil Kuisioner 8 Ya 48 86% Tidak 8 14% 9. Jika Ada Program Traveling yang Memberikan Informasi Kesehatan Juga, Apakah Anda Akan Menonton? Gambar 1.13 Hasil Kuisioner 9 Ya 47 84% Tidak 1 2% Ragu-Ragu 8 14% Berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan kepada total 56 responden, menunjukkan bahwa sebanyak 64% responden berjenis kelamin wanita, sedangkan sisanya 36% adalah laki-laki.

13 Diagram selanjutnya menunjukkan seberapa sering masyarakat menonton televisi, sebanyak 11% menyatakan sangat sering menonton televisi, 34% lain menyatakan sering menonton televisi, sedangakan 54% lainnya menyatakan tidak sering atau jarang menonton televisi. Sebagaian besar masyarakat menyaksikan progran features sebanyak 66%, talkshow sebanyak 18%, dan berita sebanyak 16%. Hasi ini menunjukkan bahwa benar adanya program features mendapat perhatian lebih dibandingkan dengan program talkshow. Dalam diagram yang sudah dilampirkan diatas pun menyatakan bahwa masyarakat yang lebih tertarik dengan program traveling sebesar 91% sedangkan program kesehatan hanya sebesar 71%. Hal tersebut memperlihatkan bahwa minat masyarakat terhadap program traveling lebih besar dari pada program kesehatan. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa mereka tertarik akan program traveling dan disertakan dengan informasi serta tips kesehatan sebanyak 61% dan 21% masyarakat beranggapan sangat menarik. Sebanyak 55% dari masyarakat menginginkan rincian harga dalam akomodasi serta konsultasi kesehatan sebanyak 30%. Masyarakat pun tertari pada interaksi presenter dalam membawakan acaranya sebanyak 86% yang memperlihatakan bahwa presenter merupakan salah satu kunci kesuksesan suatu program. Selanjutnya, masyarakat menyatakan ketertarikan untuk menyaksikan program yang produser akan produksi sebesar 84%. Hal ini menunjukkan minat masyarakat yang cukup tinggi terhadap program televisi yang akan produser buat nantinya. Dengan dasar hasil kuisioner yang sudah dibuat seperti tertera diatas, maka produser dan tim produksi memutuskan untuk melanjutkan pembuatan Tugas Karya Akhir ini. Hasil kuisioner juga dapat digunakan produser dan tim produksi untuk mengembangkan bahkan mengubah atau memodifikasi ide dan konsep program televisi yang akan dibuat. 1.4 Tujuan Dan Manfaat Pembuatan Tugas Karya Akhir 1.4.1 Tujuan : Tujuan dari pembuatan Tugas Karya Akhir ini adalah : a. Untuk memenuhi persyaratan lulus pendidikan program sarjana S1 dalam bidang studi Marketing Communication dengan peminatan Broadcasting di Universitas Bina Nusantara.

14 b. Sebagai sarana pengaplikasian semua ilmu pengetahuan yang didapat selama studi peminatan Broadcasting dari semester awal hingga semester akhir. c. Mengetahui dan memahami proses produksi dari sebuah program features televisi mulai dari pra-produksi, produksi hinggan pasca produksi. d. Untuk membuat terobosan baru mengenai acara features traveling yang di kombinasikan dengan unsur kesehatan agar lebih menambah wawasan dan menarik serta tidak membosankan. 1.4.2 Manfaat : Manfaat Akademis a. Dengan adanya tugas akhir ini, diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pembaca agar lebih memahami proses pembuatan suatu program televisi features. b. Karya Akhir ini di harapkan dapat menjadi alternatif, referensi atau acuan serta bermanfaat untuk mata kuliah keproduseran dan produksi televisi dan radio, khususnya tentang program televisi features bagi mahasiswa/i ataupun masyarakat umum. Manfaat Praktis Diharapkan agar program yang mengkolaborasikan traveling dan kesehatan seperti ini dapat dipertimbangkan untuk produksi sebuah program features televisi. Serta tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi salah satu program di stasiun televisi indonesia. Manfaat Sosial a. Memberikan pilihan tayangan program hiburan yang informatif serta bermanfaaat kepada masyarakat. b. Tugas Karya Akhir Ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan menambah wawasan kepada masyarakat luas mengenai program acara features yang lebih variatif.

15 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN a. Pada bab ini dijelaskan latar belakang dari program yang akan dibuat sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. b. Pada bab ini produser menjelaskan mengenai profil program yang akan dibuat, mulai dari nama program, genre, target audience, durasi, waktu penayangan, stasiun televisi serta tipe program. c. Pada bab ini dijelaskan pula teknik pengumpulan data yang digunakan serta hasil yang didapat, tujuan dan manfaat serta sistematika penulisan Laporan Tugas Karya Akhir. BAB II KAJIAN PUSTAKA a. Pada bab ini terdapat kajian mengenai perbedaan dan persamaan karya dan program sebelumnya dengan tugas karya akhir yang akan dibuat. b. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai teori-teori atau konsep komunikasi yang berkaitan dengan proses pembuatan karya akhir serta pemaparan kaitan antara tugas karya akhir dan penontonnya. BAB III PRA PRODUKSI a. Pada bab ini produser menjelaskan mengenai kegiatan yang akan dilakukan sebelum proses produksi karya akhir. Dimulai dari pengembangan ide hingga menjadi konsep yang lebih matang, persiapan administrasi seperti keperluan perizinan atau keperluan surat menyurat lainnya seperti izin tempat dan perjanjian dengan talent. b. Selain itu dijelaskan juga persiapan teknis seperti peralatan apa saja yang akan digunakan pada saat pembuatan tugas karya akhir, perkiraan biaya yang dibutuhkan, jadwal produksi program, serta rundown atau segmentasi tugas karya akhir yang akan dibuat. BAB IV PRODUKSI a. Pada bab ini produser menjelaskan mengenai proses sebelum pengambilan gambar, seperti install peralatan dan lainnya. b. Pada bab ini produser menjelaskan mengenai kegiatan shooting, teknik pengambilan gambar, serta proses pengulangan dan evaluasi mengenai hasil gambar yang sudah diambil. c. Pada bab ini produser menjelaskan mengenai masalah hambatan dan kendala ketika proses shooting berlangsung.

16 BAB V PASCA PRODUKSI DAN EVALUASI a. Pada bab ini produser menjelaskan mengenai proses paska produksi seperti editing, mixing, dan penambahan efek-efek gambar, template ataupun grafik serta penambahan background music. b. Pada bab ini produser menjelaskan mengenai proses evaluasi secara keseluruhan dari mulai pra-produksi, produksi, sampai dengan paska produksi. Pada bagian ini produser juga menambahkan saran untuk penyempurnaan tugas karya akhir ini.