Akuntan dan Pendidikan Akuntansi Bagian 2

dokumen-dokumen yang mirip
aktivitas-aktivitas investasi, perbankan dan capital raising, jasa perencanaan

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku

ANALISIS PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (SURVEY DI PERGURUAN TINGGI WILAYAH SURAKARTA)

PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. tempat berlangsungnya proses pembentukan karakter seseorang melalui

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional

BAB I PENDAHULUAN. mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.

BAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi

Titik Chomariyati F BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikannya, hal ini terjadi karena akuntan merupakan produk dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus

BAB I PENDAHULUAN. banyak memiliki alternatif untuk bekerja. Menurut Astami (2001) dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan meningkatnya kompetensi persaingan, profesi akuntan menghadapi

BAB I. melanggar dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri, termasuk profesi. Masalah etika menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesional sejalan dan seirama dengan kebutuhan akan jasa akuntansi didunia

BAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang besar sekaligus memberikan tantangan yang semakin. mengancam eksistensi profesi akuntan indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya (profitmaking)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Aktivitas bisnis sudah ada sejak manusia ada di muka bumi ini karena kalau bisnis

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH.

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis. Pada umumnya, tujuan semua usaha bisnis adalah berusaha untuk

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu unsur dari Good Corporate Governnance. Sedangkan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi dasar atau aturan bagi seseorang dalam menjalankan profesinya. Etika

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan kesadaran etik/moral memainkan peran kunci. dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al dalam Muawanah dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2,

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Ikatan Akuntan. integritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugasnya.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui

Persepsi karyawan bagian akuntansi dan mahasiswa akuntansi tentang etika bisnis. Sari Septiana Purnomo F UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di dunia maju sekarang ini. Namun, selain kemampuan dan keahlian

BAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan bahasa bisnis dan sistem informasi. Akuntansi tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring setelah terjadinya skandal-skandal besar dalam dunia bisnis

Perpsepsi terhadap etika bisnis antara akuntan pendidik, akuntan publik dan mahasiswa akuntansi (studi kasus di Surakarta dan Yogyakarta) Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Hal ini membuat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan pada perguruan tinggi yang selalu berhasil memenuhi kuota

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan.

BAB I PENDAHULUAN. tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan profesionalismenya. Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini banyak terjadi kasus-kasus hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap

KUESIONER Laporan Keuangan PT AREN 31 Desember 2004 : Transaksi (untuk menjawab pertanyaan nomor 1 dan 2)

Etika Bisnis & Profesi

Program Studi Magister Akuntansi (Penyelenggara Fakultas Ekonomi)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), profesi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi perusahaan dengan para pemangku kepentingan yang berisi informasi hasil

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS AUDITOR (Survey pada Auditor di Surakarta dan Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK BAGI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Survei di UNS, UMS, dan STIE SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dan berorientasi pada mutu, menuntut kemampuan kerja sama dan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang

Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal JURNAL AKUNTANSI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu juga mereka termotivasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (Indonesian Institute of Accountants) yang disingkat IAI.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi akuntan publik, akuntan internal, akuntan pemerintah, dan akuntan

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Mulyadi (2002:9) auditing adalah suatu proses sistematik untuk

Transkripsi:

Akuntan dan Pendidikan Akuntansi Bagian 2

AKUNTAN DAN PENDIDIKAN AKUNTANSI 1. Mengulas arah pendidikan akuntansi di masa depan 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat Mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk) 3. Pengaruh muatan etika dalam pendidikan akuntansi terhadap persepsi etika mahasiswa 4. Profesional akuntan yang beretika dan pancasilais melalui sistem pendidikan akuntasi

Critical Review Jurnal akuntansi 1. MENGULAS ARAH PENDIDIKAN AKUNTANSI di MASA DEPAN Isu/Fenomena Masalah Mencari dan mengevaluasi kembali arah pendidikan sarjana akuntan. Apakah PTN dan PTS masih harus meneruskan kurikulum pendidikan akuntan yang lebih berat kearah memproduksi akuntan publik, ataukah PTN dan PTS akan menyesuaikan kurikulum pendidikannya sehingga lebih dapat memenuhi kebutuhan anak didik serta kebutuhan para pemakai sarjana lulusan akuntan.

Tujuan Penelitian Penelitian ini akan dijadikan dasar rujukan untuk memberi masukan kepada seluruh jurusan (departemen) akuntansi pada perguruan tinggi se Indonesia dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan literature (bacaan).

Teori Utama Berdasarkan evaluasi intelektualnya, Sawarjuwono (2004a; 2004b; 2008 dan 2012) menyatakan bahwa jurusan atau departemen akuntansi perlu mengembangkan kurikulumnya, sehingga lulusan akuntan bukan hanya menjadi AP, tetapi dapat memenuhi lapangan kerja yang meliputi Akuntan Manajemen, Akuntan Pendidik, Akuntan Intern, Internal Audit, dan Akuntan Sektor Publik, Akuntan Pasar Modal, Akuntan System Designer, dan Konsultan Pajak, bahkan saat ini sangat diperlukan adanya Akuntan Syariah. Tinjauan Pustaka Kurikulum harus selalu diubah, disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat pengguna, sehingga PTN PTS mampu menghasilkan sarjana akuntan yang kompeten dan relevan dengan perubahan kebutuhan yang sangat cepat.

Hipotesis Sebagai tenaga pendidik (dosen yang profesional), tidak boleh hanya melakukan pembelajaran sedemikian rupa. Tetapi, sebagai tenaga dosen yang profesional kita harus melakukan proses pendidikan yang akan menghasilkan sarjana akuntan yang kompeten di masa depan.

Variabel yang digunakan Variabel yang digunakan dalam jurnal artikel ini adalah variabel Independen atau variabel bebas. Metode Aanalisis Metode yang digunakan dalam jurnal artikel ini adalah metode analisis Interpretive, karena mengacu kepada pengertian bahwa peneliti akan mencoba mamahami dan memaknai setiap penjelasan dari para informan, serta suasana dan sifat pendidikan, bisnis dan perubahan perkembangan yang terjadi, serta proses pendidikan yang sedang berjalan.

Inti Hasil dan Pembahasan (Inti Temuan) Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat arah akuntan profesional. Yang pertama adalah kebutuhan untuk kompetensi tertentu. Yang kedua adalah kebutuhan untuk memberikan akuntansi dasar pengetahuan pendidikan. Yang ketiga adalah kebutuhan akuntansi syariah. Itu terakhir adalah kebutuhan pengetahuan praktis. Inti Kesimpulan Mencaku Keseluruhan Dari ke-empat arah pendidikan akuntansitersebut pendidikan akuntansi diharapkan tidak hanya menciptakan tenaga sarjana yang berpengetahuan umum, tetapi sudah diarahkan dan dibekali dengan pengetahuan khusus, selain itu diperlukannya mata kuliah penunjang guna melengkapikompetinsi seorang akuntan.

Keterbatasan Masalah waktu dan kebutuhan dana untuk melaksanakan penelitian yang komprehensif menjadi salah satu kendala. Saran Diharapkan pada satu sisi lembaga-lembaga pendidikan akan lebih siap dalam menyongsong kebutuhan bisnis masa depan dengan melakukan penyempurnaan kurikulum.

Fenomena Masalah Warna yang diberikan untuk dunia pendidikan akan ikut mewarnai perilaku masyarakat. Oleh karena itu pembangunan dunia pendidikan yang etis dan bermoral menjadi sangat penting dalam rangka membentuk masyarakat yang madani (utami 2005: 1) Pada tahun 2011 indonesia menempati peringkat ke 100 dari 183 negara dengan corruption perceptions index sebesar 3,0. Di indonesia, kecurangan akuntansi dibuktikan dengan adanya likuidasi beberapa bank, diajukannya manajemen BUMN dan swasta ke pengadilan, kasus kejahatan perbankan, manipulasi pajak, korupsi dikomisi penyelenggaraan pemilu, dan DPRD (Wilopo 2006: 22)

Tujuan Penelitian Untuk mengungkap pengaruh muatan etika dalam pendidikan akuntansi Teori Utama Ludigdo dan machfoedz (1999), muatan etika dalam kurikulum pendidikan akuntansi belum cukup dansebagian besar responden menyarankan untuk mengintergrasikan etika ke mata kuliah tertentu

Hipotesis Pengaruh antara muatan etika dalam pendidikan akuntansi dengan persepsi etika. Variabel yang digunakan - Variabel Dependen - Variabel Independen Populasi Mahasiswa jurusan akuntansi, fakultas ekonomi dan bisnis, universitas brawijaya, 2009

Metode Analisis Metode Gabungan antara metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Inti Hasil dan Pembahasan Muatan etika mempengaruhi persepsi etika Y= Muatan Etika Nilai Signifikan = 0,596 Jika hasil > 0,05 maka asumsi normalitas Jika hasil < 0,05 maka asumsi normalitas tidak terpenuhi 0,596 > 0,05 maka asumsi normalitas

Inti Kesimpulan - Indikator-indikator muatan etika berdasarkan hasil wawancara yaitu tugas refleksi batin spiritual (RBS), isu-isu etika, diskusi, dan penyelesaian kasus etika - Ada pengaruh pemberian muatan etika dalam pendidian akuntansi dengan persepsi etika mahasiswa - Pemberian muatan etika dalam bentuk olah akal, olah rasa, olah batin, olah raga untuk pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual

Keterbatasan 1. Selain variabel muatan etika masih terdapat beberapa variabel lain yang dapat mempengaruhi persepsi etika 2. Akan lebih baik jika nantinya penelitian ini diperluas dengan menambah variabel-variabel lainnya yang masih berhubungan 3. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner Saran - Bagi jurusan akuntasi sebaiknya lebih memperhatikan pemberian muatan etika dalam mata kuliah pendidikan akuntansi - Bagi peneliti disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan populasi yang lebih luas

Isu/fenomena masalah Menurut Machfoed (1998) dalam Widyastuti, dkk, (2004) proses perolehan gelar akuntan yang bersifat diskriminatif tersebut memiliki dua kelemahan yaitu timbulnya diskriminasi pemberian gelar akuntan dan tidak meratanya tingkat profesionalisme para akuntan di dunia kerja. Rendahnya minat mahasiswa akuntansi untuk meningkatkan profesionalisme di tengah tingginya kebutuhan dan tuntutan peningkatan profesionalisme akuntan, penulis termotivasi untuk melakukan penulisan mengenai minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk.

Tujuan Penelitian Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) untuk mengikuti PPAk dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat mengikuti PPAk di antara mahasiswa pria dan mahasiswa wanita. Faktor-faktor tersebut yaitu motivasi kualitas, motivasi karier, motivasi ekonomi, motivasi gelar, motivasi mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), biaya pendidikan, serta lama pendidikan PPAk

Teori Utama Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Widyastuti, dkk (2004) minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu: a. Minat merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu. c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang diusahakan seseorang untuk melakukan sesuatu. d. Minat menunjukkan seberapa suka seseorang terhadap sesuatu.

Hipotesis 1. Motivasi karier mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk 2. Motivasi mencari ilmu mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk 3. Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. 4. Motivasi gelar mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. 5. Motivasi mengikuti USAP mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. 6. Biaya pendidikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk 7. Lama pendidikan PPAk mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Variabel Yang Di gunakan variabel yang digunakan dalam jurnal artikel ini adalah variabel dependen dan indipenden karena metode ini saling berkaitan

Metode Analisis metode analisi yang di gunakan dalam jurnal ini adalah metode analisis kualitatif karena faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk) penelitian ini tentang riset yang bersifat Inti Kesimpulan Mencakup Keseluruhan Mahasiswa akuntansi FEUI untuk mengikuti PPAk. Dari hasil pengujian hipotesis ketujuh dapat disimpulkan bahwa lama pendidikan PPAk tidak mempengaruhi secara signifikan minat mahasiswa akuntansi FEUI untuk mengikuti PPAk

Keterbatasan Motivasi karier,motivasi mencari ilmu,motivasi ekonomi,biaya pendidikan,lama pendidikan mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PPAk Saran Bagian Penelitian Dari keterbatasan penulisan yang dikemukan di atas, penulis sebaiknya diperluas, tidak hanya mahasiswa akuntansi FEUI saja namun mahasiswa akuntansi dari berbagai universitas di Jakarta dan sekitarnya.

Isu/ fenomena Seorang akuntan selama ini dipandang lebih oleh masyarakat, karena profesi akuntan identik dengan keuangan, dan akuntan juga bisa membantu berjalannya proses perkembangan ekonomi di suatu negara. Tujuan Penelitian agar masyarakat menyadari kode etik yang sudah ada, karena jika manusia dihadapkan pada suatu yang tidak tampak, maka cenderung tidak menyadari.

Teori Utama Ludigdo : 2007 dalam Ludigdo : 2012 menyampaikan pandangannya: Profesi akuntan. Dengan cara pandang bisnis dan ekonomi yang melingkupinya, telah menempatkan profesionalitasnya pada kepentingan propaganda kapitalisme. Dalam banyak area aktifitasnya, profesional akuntan akan lebih memntingkan hasrat pencapaian keuntungan materialnya secara maksimal dari apda pencapaian kebahagiaan hidup yang hakiki sebgaai manusia. Konstruk budaya yang mementingkan pencapaian kekayaan materi inilah yang menjiwai praktik kehidupan seharihari sebagian besar akuntan

Hipotesis pentingnya pendidikan akuntansi yang didalamnya memuat tentang dasar pendidikan negara yaitu pancasila, dan juga etika untuk tetap menjaga orisinilitas hati para calon akuntan pada indonesia. Dengan pengaturan kode etik, profesi akuntan diharapkan dalam berlaku secara etis Variabel Yang Digunakan variabel yang digunakan dalam jurnal artikel ini adalah variabel independen

Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode kualitatif Inti Hasil dan Pembahasan Dari pembahasan mengenai pendidikan akuntansi profesional akuntan yang beretika dan pancasilais tersebut dapat diartikan bahwa seorang akuntan harus dapat mengembangkan ilmu pengetahuan secara bebas, bebas memilih mana yang benar mana yang salah harus ditinggalkan, dan secara aktif ikut berpartisipasi dalam pembangunan ilmu pengetahuan tersebut.

Inti kesimpulan Mencakup Keseluruhan Lima pilar kebangsaan dalam Pancasila dan etika dapat dimasukkan dalam proses pendidikan akuntansi sebagai penyeimbangan antara otak dengan materi sekularitas dari barat dan pancasila serta etika yang berasal dari jati diri bangsa Indonesia. Sebagai pondasi profesi akuntan dalam menjalankan kehidupan dan kewajibannya sebagai profesional akuntan yang mengembangkan ilmu pengetahuan, namun juga masih memiliki hati dan jiwa ke-indonesiaan.

Keterbatasan Masalah waktu dan kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pendidikan akuntansi dan pancasila untuk mewujudkan akuntan-akuntan profesional. Saran Bagi Penelitian Selanjutnya Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu pendidikan akuntansi memerlukan sila kedua untuk menciptakan sifat keadilan keberadaan dalam profesi yang dilakukannya agar tidak terjadi kecurangan.