SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

dokumen-dokumen yang mirip
"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Sengsara membawa Nikmat (Buah dari Kesabaran) Oleh: Estu Miyarso

KESABARAN DI BULAN KEMULIAAN. Oleh: A.B.E. Miyarso

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Keutamaan SABAR dalam Menghadapi Cobaan

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28).

*** Buah Kesabaran ????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

E٤٢ J٣٣ W F : :

Ketika harga BBM melambung naik

Istiqomah. Khutbah Pertama:

[ Indonesia Indonesian

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Kehidupan Seorang Pembelajar

= DAILY MOTIVATION SKILL = disampaikan oleh

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

Kasih Sayang Nabi Muhammad? Kepada Umatnya

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

MAKNA HIDUP DALAM AL-QUR AN

Sifat Surga dan Penghuninya

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46).

Meraih Kebahagiaan Hakiki dengan Syukur, Sabar, dan Istighfar

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

PEDOMAN DOKUMENTER PEDOMAN OBSERVASI

TAKABUR (SOMBONG) Ustzh. Umi Hanik

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

DO'A PENGUAT IMAN. Pertanyaan Dari: Mulyadi, Laren, Lamongan, Jawa Timur. (disidangkan pada hari Jum at, 9 Muharram 1434 H / 23 November 2012)

Merasakan Manisnya Keimanan

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Mendidik anak. Jangan takut.

Bukti Cinta Kepada Nabi

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Memahami Takdir Secara Adil

Motivasi Agar Istiqomah

: :

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

Menganggap Sial Bulan Atau Hari

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Pelipur Lara Si Miskin

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Mengusir Asap? Allah Yang Meniupkan Angin dan Menurunkan Hujan

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Mengimani Kehendak Allah

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

Di dalam shahih Muslim disebutkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu, dia berkata, Aku

Mari Bershalawat Rabu, 07 April 04

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat


LALUAN KEHIDUPAN

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

TCPDF Example 006 by Nicola Asuni - Tecnick.com

"Sesungguhnya kamu (Muhammad) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)" (Az Zumar : 30)

Bismillahirrahmanirrahim

HADITS KEduapuluh tujuh Arti Hadits / :

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Bersama Orang Tua Menuju Surga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FIQH THAHARAH. (Bersuci) Oleh : Agus Gustiwang Saputra. Bersuci (menurut Bahasa) adalah : Bersih (Suci) dan terlepas dari kotoran

Metode Bijak Memperbaiki Aib

E١١٧ J١٠٩ W F : :

Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Renungan Pergantian Tahun

3 Wasiat Agung Rasulullah

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!


SWT, baik itu berupa nikmat kesehatan, keamanan, maupun kebutuhan harian. Qona ah adalah

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Penyesalan Setelah Melakukan Zina

Dosa Durhaka Kepada Orang Tua

Takwa dan Keutamaannya

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1

Bismillahirrahmaanirrahiim MUDAH MARAH

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Transkripsi:

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH Ust. H. Ahmad Yani, MA Kondisi Manusia Menghadapi Musibah Setiap manusia di Dunia ini pasti pernah melewati masa-masa ujian dari Allah SWT. Beragam ujian yang dialami manusia di Dunia menjadi sarana yang membuktikan sejauh mana kesabaran, kerelaan dan penerimaannya terhadap ketetapan Allah SWT. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. (QS. Al-Mulk: 2). Nilai dan derajat yang membedakan seseorang yang tertimpa musibah terletak pada bagaimana ia menyikapinya. Menurut Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, kondisi seseorang yang tertimpa musibah -yang tidak mungkin dihindari kejadiannya seperti wafat seorang anak, sakit, kehilangan harta dan seterusnya- terbagi kepada empat tingkatan: 1. Tingkatan lemah. 2. Tingkatan sabar, baik karena Allah SWT, maupun lantaran menjaga kehormatannya. 3. Tingkatan ridha. 1 / 8

4. Tingkatan syukur. (Bekal orang-orang sabar,hal. 81). Pertama,tingkat lemah. Maksudnya tidak menerima kondisi sambil diiringi rasa kesal. Ini adalah tingkat terendah. Kondisi manusia pada tingkat ini dicirikan dengan rasa kesal kepada Tuhannya. Kesal dengan beragam bentuknya, baik sekedar di hati ataupun dengan lisan dan perbuatan. Hati merasa kesal, kecewa atau marah terhadap Tuhannya. Adakalanya diikuti juga dengan lisan mencela dan memaki, atau juga diiringi dengan perbuatan, seperti menampar wajah, merobek pakaian, memecahkan barang dan seterusnya. Kondisi ini menjadikan seseorang terhalangi dari pahala Allah SWT. Bahkan ia telah berbuat dosa lantaran sikapnya tersebut. Maka pada tingkatan ini berarti seseorang tertimpa dua bentuk musibah sekaligus; musibah urusan dunianya, dan musibah dalam urusan agamanya lantaran sikap buruk menghadapi musibah. Kedua, tingkatan bersabar. Pada tingkatan ini, seseorang tidak menyukai musibah yang melandanya. Namun ia bersabar dan mampu menahan gejolak jiwanya dari melakukan hal yang dibenci Allah SWT. Ia memang benci dengan musibah, tidak suka kejadian buruk yang menimpanya, namun ia mampu menahan jiwanya, tanpa membenci Allah SWT, tanpa berucap kata-kata yang dibenci oleh-nya, dan tanpa melakukan perbuatan dosa. Ia tetap bersabar, meski tidak menyukai musibah itu sendiri. 2 / 8

Ketiga, tingkatan ridha. Pada tingkatan ini seseorang ridha dengan musibah yang menimpanya. Menerima dengan lapang dada dan penuh kerelaan. Dalam kondisi seakan-akan seseorang tidak sedang tertimpa musibah apapun. Keempat, tingkatan syukur. Ketika mendapati apa yang tidak disukainya, Rasulullah saw berkata: Segala puji bagi Allah pada setiap kondisi. (HR. Ibnu Majah). Syukur kepada Allah SWT yang terucap, lantaran pahala dan keutamaan yang dijanjikan oleh-nya bisa jadi lebih besar dan tidak sebanding dengan derita yang menimpa. Muslim ketika Menghadapi Musibah Musibah yang menimpa bisa jadi menyimpan banyak hikmah dan manfaat. Hikmah dan manfaat itu sebagiannya dapat dijangkau oleh pikiran manusia, dan sebagian yang lain tidak, karena sebagian hikmah dan manfaat itu hanya ada dalam ilmu Allah SWT. Misal seseorang tidak mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi kemudian setelah satu kejadian menimpanya. Apa yang terjadi di masa yang akan datang, kepastiannya ada pada ilmu Allah SWT. Manusia juga tidak bisa memastikan apa yang terbaik baginya. Allah SWT, Sang Pencipta yang paling tahu dengan apa yang tebaik bagi makhluk-nya. Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai 3 / 8

sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 216). Maka seorang Muslim yang tertimpa musibah dituntut untuk: a. Bersabar. Allah SWT berfirman: dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 155-157). Kesabaran dalam kondisi tertimpa musibah menjadi wajib jika kesabaran itu yang akan menghalangi seseorang berbuat dosa lantaran tertimpa musibah. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkata: Sabar menjadi wajib sesuai kesepakatan Ulama, ia adalah setengah iman, karena iman memiliki dua bagian, bagian pertama sabar dan bagian kedua syukur. (Madariju ssalikiin, tingkatan sabar). Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, beliau berkata: Rasulullah saw melewati seorang perempuan yang sedang menangis di hadapan kuburan, Rasul berkata: Bertakwalah kepada Allah SWT dan bersabarlah. Pergi sana, engkau tidak merasakan deritaku dan tidak mengetahuinya!. Maka disampaikan kepada perempuan itu, bahwa lelaki tadi adalah Rasulullah saw. Maka ia mendatangi rumah Nabi, dan tidak menemukan adanya petugas yang menjaga rumah, maka ia berkata kepada Rasul: Aku tidak mengenalmu (tadi). Rasul bersabda: Sesungguhnya sabar itu pada benturan pertama. (HR. Bukhari). Imam Ibnu Hajar berkata: Maksud dari sabda Rasul sesungguhnya sabar itu pada benturan 4 / 8

pertama adalah bahwa jika keteguhan hati hadir seketika datanganya peristiwa yang menggoncang jiwa, itulah kesabaran sempurna yang mendatangkan pahala. b. Ridha dengan qadha dan qadar serta berpasrah penuh kepada Allah SWT. Sifat ini adalah sifat mukmin yang bertawakkal kepada Allah SWT, membenarkan janji-nya, ridha dengan keputusan-nya. Percaya kepada qadha dan qadar merupakan bagian dari rukun iman. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab berbunyi: (Lelaki itu) berkata: Beritahu aku tentang iman. Rasulullah saw menjawab: Engkau beriman kepada Allah SWT, kepada Malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-nya,kepada rasul-rasulnya, kepada hari akhir, dan beriman kepada qadha dan qadar-nya yang baik dan buruk. (HR. Muslim). c. Mengucapakn istirja (innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji uun). Allah SWT berfirman: dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. (QS. Al-Baqarah: 155-156). Dalam sebuah hadits diriwayatkan Ummu Salamah ra, beliau berkata: Aku mendengar rasulullah saw bersabda: tidak ada seorang hambapun yang tertimpa musibah kemudian ia membaca: 5 / 8

(Sesungguhnya kami milik Allah, dan kepada-nya kami kembali, Ya Allah berikan pahala atas musibah yang menimpa dan gantilah dengan yang lebih baik) kecuali Allah akan memberi ganjaran pahala atas apa yang menimpanya, dan Ia akan mengganti dengan apa yang lebih baik. (HR. Muslim). d. Meyakini bahwa Dunia adalah kampung ujian. Dunia penuh dengan ujian. Allah SWT berfirman: dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al-baqarah: 155). e. Meyakini bahwa keluarga, harta dan apa-apa yang dimiliki hakekatnya adalah milik Allah SWT. Karena itu, sebagaimana Ia berkehendak memberi, Ia juga berkehendak mengambil. Sebagaimana perkataan seorang penyair, Labid: Bukanlah harta dan keluarga kecuali titipan belaka. Pasti titipan itu sewaktu-waktu akan dikembalikan. 6 / 8

f. Meminta pertolongan dengan perantara shalat. Allah SWT berfirman: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (QS. Al-Baqarah: 45). Ketika dirundung masalah dan urusan yang sangat penting, Rasulullah saw melakukan shalat. Adalah rasulullah saw jika mendapat masalah ia melakukan shalat. (HR. Ahmad). g. Mengingat-ingat pahala dan balasan besar yang disediakan Allah SWT. Mengingat pahala dan balasan yang disediakan Allah SWT bagi siapa yang sabar menghadapi musibah bisa mengkondisikan jiwa dan pikiran menjadi tenang dan mudah menerima kondisi. Diantara balasan yang Allah SWT sediakan: 1. Surga. Allah SWT berfirman: (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;. (sambil mengucapkan): "Keselamatan bagi kalian karena kesabaran kalian. Maka Alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS. Arra d: 23-24). Rasul saw bersabda dalam hadits qudsi: Tidak ada balasan bagi seorang hamba mukmin yang Aku (Allah) wafatkan kekasihnya di Dunia kemudian ia bersabar dan mengharap ganjaran dari-ku, kecuali baginya Surga. (HR. Bukhari). 2. Pahala tak terbatas. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Azzumar: 10). 7 / 8

3. Kebersamaan Allah SWT bagi orang-orang sabar. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 153). 4. Allah mencintai orang-orang yang bersabar. Allah menyukai orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran: 146). 5. Terhapusnya dosa. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Tidak ada yang menimpa seorang mukmin baik berupa lelah, sakit, panik, sedih, rasa sempit, bahkan duri yang mengenainya, kecuali Allah SWT hapuskan kesalahan dan dosanya. (HR. Bukhari). 6. Mendapat doa, rahmat dan petunjuk Allah SWT. mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 157). Wallahu a lam. 8 / 8