PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
REPUBLIK INDONESIA CONCERNING SISTER CITY COOPERATION

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Parlemen Republik Fiji, yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

~ j.. ~~ REPUBLIK IIIDONBSIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak;

REPUBLIK INDONESIA PASAL1 TUJUAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA INSTITUT PENELITIAN EKONOMI UNTUK ASEAN DAN ASIA TIMUR DENGAN SADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, selanjutnya disebut 'Para Pihak';

REPUBLIK INDONESIA. PASALI Tujuan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INOONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR PEMILIHAN FIJI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

bidang penanggulangan bencana untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat di kedua negara;

Pasal 1. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan dan saling tukar menukar pengalaman di bidang penerangan, mencakup :

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

REPUBLIK INDONESIA. SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara; PASALI TUJUAN

~ ' REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERHA TIKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan membina pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan sumber daya energi;

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM INDIA TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA TENTANG KERJASAMA Dl BIDANG PARIWISATA

REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

SOUTH CENTRE MENGENAI KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Romania (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA MARITIM ANT ARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Liberia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"),

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Komisi Olahraga Filipina Republik Filipina, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH MALAYSIA TENTANG KERJASAMA PERTANIAN

PASALI TUJUAN PASAL II RUANG LINGKUP KERJASAMA. Ruang lingkup kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

Mengakui pentingnya asas-asas persamaan dan saling menguntungkan; Sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di rnasingmasing

REPUIP 1 ' 1 "J')(l FSL\

REPUBLIK INDONESIA. Berkeinginan untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan persahabatan dan kerjasama;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

BERKEINGINAN untuk tersedianya mekanisme dan komitmen Para pihak untuk melakukan sebuah penelitian dan pengembangan bersama, termasuk melakukan

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENGENAI. KERJASAMA Dl SEKTOR TRANSPORT AS!

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENT ANG KERJASAMA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGKAJIAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

REPIJBl,IK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia; menimbulkan ancaman yang nyata terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat kedua negara;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGAKUI pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia;

Pemerintah Selandia Baru dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pes ~ rta ");

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH TURKMENISTAN MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

(selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama sebagai "Para Pihak"),

t. ' ~ _.J "'-... ~... -'

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRASI MYANMAR

REPUBLIK INDONESIA. MENYADARI pentingnya prinsip-prinsip kedaulatan, kesetaraan, saling menghargai, dan saling menguntungkan;

~~...-;-- ~ ' --;_~ ' - '_.. "'_ -:; REPUBLIK. INDONESIA

BERHASRA T unruk meningkatkan hubungan baik berdasarkan kemitraan clan kerjasama antara penduduk kedua kota;

REPDBLIK INDONESIA. bidang-bidang geosains atas dasar keinginan dan manfaat bersama para Pihak;

EMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN ARSIP NASIONAL PUSAT REPUBLIK YAMAN MENGENAI KERJASAMA KEARSIPAN

MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria.

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PEROAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. TELAH DICAPAI kesepahaman sebagai berikut: PASALI TUJUAN

REPUBLIK INDONESIA. terjalin melalui peningkatan kerjasama antara Para Pihak; PASALI TUJUAN

Pasal 1 Tujuan Kerjasama

di bidang pengembangan sumber daya manusia khususnya perminyakan dan petrokimia; pengembangan sumber daya manusia penninyakan dan petrokimia;

REPUBLIKINDONESlA. BERKEINGINAN untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama dibidang kepemudaan dan keolahragaan antara Para Pihak;

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan Kementerian Bisnis, lnovasi, dan Tenaga Kerja Selandia Baru selanjutnya disebut "Para Peserta":

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark yang selanjutnya secara tunggal disebut "Pihak" dan secara bersama disebut "Para Pihak";

REPUBLIK IIIDONESIA. BERKEINGINAN untuk memperkuat persahabatan dan kerjasama antara kedua Peserta,

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura (selanjutnya disebut "Para Pihak");

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan Agama Republik Kosta Rika (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihakn);

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK FEDERAL ETHIOPIA TENTANG KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NORTHERN TERRITORY OF AUSTRALIA TENT ANG

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

REPUBUK INDONESIA. BERKEINGINAN untuk memperkuat hubungan baik yang telah ada diantara Kedua Pihak;

Pemerintah Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan lrlandia Utara dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai Para Pihak}

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MOZAMBIK MENGENAI KERJSAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBLIK INDONESIA. mendorong kemajuan berdasarkan prinsip kerja sama yang saling menguntungkan di bidang kerja sama pendidikan kejuruan;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FINLANDIA PENDIDIKAN TINGGI

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK KOLOMBIA MENGENAI PEMBENTUKAN KOMISI BERSAMA

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI RUSIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

3. Memelihara dan menyediakan akses ke warisan dokumenter parc PIHAK. MEMORANDUM KESEPAKATAN ANTARA DENGAN THE NATIONAL LIBRARY OF KOREA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mempertimbangkan kepedulian bersama terhadap konservasi dan rehabilitasi lahan dan hutan tropis terdegradasi;

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA PASAL1

1/4. MEMPERTIMBANGKAN prinsip kesetaraan dan keuntungan bersama di antara Para Pihak;

Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian Selandia Baru, selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta";

REPUBLIK INDOl'IESIA. Pasal 1 Ketentuan Umum

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DJIBOUTI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

NOTA KESEPAHAMAN ANT ARA DAN JAPAN EXTERNAL TRADE ORGANIZATION TENT ANG

PENGATURAN ANTARA. MENGINGAT hubungan dan kerjasama yang bersahabat yang telah ada antara Republik Indonesia dan Kerajaan Kamboja;

llbpublik INDONESIA Pasal 1 Tujuan

-,"''.-., W 1 ' I ' B.EPUBLII IIIDONESIA

1. Perlukaran program radio dan berita mengenai sosial, pariwisata/tempat menarik, perdagangan, masalah seni dan budaya secara timbal balik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA. BERKEINGINAN untuk memajukan dan memperkuat hubungan persahabatan yang telah ada di antara kedua negara;

Data MoU Tahun Jumat, 06 Februari 2015 Pengadilan Tinggi Agama Jambi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG K.ERJA SAMA EKONOMI DAN TEKNIS ANTARA PEMERINTAH REPUBUK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

NOTA KESEPAHAMAN ANJARA. PUSAT PERDAGANGAN LUAR NEGERI ROMANIA DAN BADAN PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL. REPUBLIK INDONESIA.

Transkripsi:

REPUBLIK DONESIA PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN Kementerian Pendidikan Nasional Republik indonesia dan Kementerian Pendidikan Selandia Baru, selanjutnya disebut "Para Pihak", MEMPERHATIKAN kepentingan bersama dalam memajukan kerja sama di bidang pendidikan; MEYAKINI bahwa memperkuat hubungan pendidikan antara Republik Indonesia dan Selandia Baru akan memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih baik bersama antara kedua bangsa; SESUAI dengan hukum nasional dan peraturan, serta prosedur dan kebijakan tentang kerjasama pendidikan di negara masing-masing; TELAH MENCAPAI KESEPAHAMAN SEBAGAI BERIKUT: Paragraf 1 Tujuan Tujuan Pengaturan ini adalah untuk mendorong dan memfasilitasi pengembangan kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan antara organisasi dan lembaga pendidikan pada masing-masing negara.

Paragraf 2 Ruang Lingkup Kerjasama 1. Para Pihak mempertimbangkan program-program pendidikan berikut sebagai bidang prioritas kerjasama: a. Pendidikan dasar, menengah dan umum, pendidikan kejuruan dan pengembangan pelatihan. b. Pendidikan tinggi, pelatihan guru dan pengembangan professional. 2. Para Pihak akan bekerja sama dalam berbagai kegiatan pendidikan antara lain: a. pengembangan hubungan langsung dan program pertukaran antar pejabat, akademisi, tenaga ahli, dan mahasiswa Indonesia dan Selandia Baru; b. pengembangan mekanisme saling pengakuan gelar akademis dan kualifikasi lainnya dalam rangka mempromosikan kerjasama pendidikan dan meningkatkan mobilitas siswa dan profesional antara Republik Indonesia dan Selandia Baru; c. pertukaran pengalaman dan kerjasama dalam bidang pengajaran di tingkat pendidikan dasar; d. pertukaran siswa, guru dan staf kependidikan untuk pelatihan dan berbagi pengalaman; e. pertukaran informasi tentang kesempatan studi di Republik Indonesia untuk warga negara Selandia Baru dan di Selandia Baru untuk warga negara Indonesia; f. pertukaran informasi dan penyelenggaraan seminar, konferensi dan pameran bagi pengembangan ilmu pengetahuan, sistem pendidikan, peningkatan teknologi pedagogik, pengajaran dan pola kerja metodik di lembaga pendidikan kedua negara; g. melakukan program penelitian dan publikasi bersama; h. keterlibatan dalam pembelajaran jarak antara lembaga pendidikan Indonesia dan lembaga pendidikan Selandia Baru; dan i. Bidang dan dan program studi lainnya sebagaimana ditentukan oleh Para Pihak.

Paragraf 3 Pelaksanaan 1. Pelaksanaan dan pengembangan program khusus dalam kerangka Pengaturan ini akan dibuat dalam pengaturan khusus oleh Para Pihak. 2. Para Pihak masing-masing akan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pelaksanaan program kerjasama tersebut. 3. Dalam program pertukaran delegasi, Para Pihak pengirim akan menanggung biaya perjalanan, akomodasi dan biaya lainnya delegasi di negara penerima, kecuali biaya program kegiatan khusus yang ditentukan oleh Para Pihak. 4. Semua kegiatan kerjasama di bawah Pengaturan ini akan berdasarkan pada ketersediaan dana. Paragraf 4 Kelompok Kerja Bersama 1. Para Pihak akan membentuk kelompok kerja bersama untuk memfasilitas i, memantau dan meninjau pelaksanaan Pengaturan ini secara teratur. 2. Kelompok Kerja Bersama akan diketuai oleh wakil dari Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan perwakilan dari Kementerian Pendidikan Selandia Baru dengan partisipasi dari instansi lain yang sesuai. Kelompok Kerja Bersama akan bertemu setiap tahun baik di Republik Indonesia atau di Selandia Baru atau sesuai dengan kesepakatan Para Pihak. Paragraf 5 Hak Kekayaan lntelektual 1. Kekayaan intelektual yang digunakan atau diadakan oleh salah satu Pihak untuk pelaksanaan Pengaturan ini akan dilindungi sesuai dengan hukum dan peraturan

masing-masing, sesuai dengan kewajiban perjanjian internasional di bidang kekayaan intelektual dimana Republik Indonesia dan Selandia Baru tunduk. 2. Perlindungan hak kekayaan intelektual yang dihasilkan dari pelaksanaan Pengaturan ini harus diatur dalam suatu perjanjian khusus yang akan dibuat oleh Para Pihak. Paragraf 6 Kerahasiaan Para Pihak tidak akan mempublikasikan atau transfer ke pihak ketiga informasi rahasia yang diterima atau dibuat dalam kerangka Pengaturan ini tanpa izin tertulis dari Pihak lain. Paragraf 7 Kode Etik Para Pihak Peserta akan memastikan bahwa personel mereka terlibat dalam kegiatan bawah Pengaturan ini akan taat kepada hukum dan peraturan negara Peserta lainnya selama tinggal di wilayahnya. Paragraf 8 Amendemen Pengaturan ini dapat diubah setiap saat dengan persetujuan tertulis dari Para Pihak. Perubahan tersebut akan mulai berlaku pada tanggal yang akan ditentukan oleh Para Pihak dan akan membentuk bagian integral dari Pengaturan ini. Paragraf 9 Penyelesaian Perbedaan Setiap perbedaan mengenai penafsiran atau pelaksanaan ketentuan Pengaturan ini akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi atau negosiasi antara Para Pihak.

REPUBLIK INDONESIA ARRANGEMENT BETWEEN THE MINISTRY OF NATIONAL EDUCATION OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE MINISTRY OF EDUCATION OF NEW ZEALAND ON EDUCATIONAL COOPERATION The Ministry of National Education of the Republic of Indonesia and the Ministry of Education of New Zealand, hereinafter referred to as the "Participants", TAKING INTO ACCOUNT the mutual interest in promoting the cooperation in the field of education; CONVINCED that strengthening of educational ties between the Republic of Indonesia and New Zealand will contribute to better mutual understanding between their two peoples; PURSUANT TO the national laws and regul ations, as well as the procedures and policies ~oncerning educational cooperation in their respective cou~1tries; HAVE REACHED THE FOLLOWI NG UNDERSTANDING: Paragraph 1 Objectives Tile objectives of this Arrangement are to enc9urage and facilitate, as appropriate, the development of cooperation in the field of education and training between interested educational organizations and institutions of the respecti'je countries.

Paragraph 2 Scope and Area of Cooperation 1. The Participants consider the following educational programmes as priority spheres of cooperation : a. primary, secondary and general education, vocational education and training development. b. higher education, teachers training and professional development. 2. The Participants will cooperate in a range of education activities, including : a. the development of direct contacts and exchange programmes between Indonesian and New Zealand officials, academics, scholars, experts, and students; b. the development of a mechanism for mutual recognition of academic degrees and other qualifications in order to promote educational cooperation and improve student and professional mobility between the Republic of Indonesia and New Zealand; c. the exchange of experiences and cooperation in the sphere of teaching at a basic educational level; d. the exchange of students, teachers and educational staff for training and sharing experiences; e. the exchange of information on study opportunities in the Republic of Indonesia for New Zealand nationals and in New Zealand for Indonesian nationals. f. the exchange of information and the organisation of seminars, conferences and exhibitions on the development of science, educational systems, improvement of pedagogical technologies, teaching and methodical work in the educational institutions of both countries; g. conducting joir1t research programmes and publications; h. the engagement in distance learning between Indonesian and New Zealand institutions; and i. other areas and study programmes as mutually determined by the Participants.

Paragraph 3 Implementation 1. The implementation and development of specific programmes within the framework of this Arrangement will be concluded in specific arrangements by the Participants. 2. Each Participant will be responsible for coordinating the implementation of its side of such programmes. 3. In the course of exchange of delegations, the sending Participant will bear the travel expenses, accommodation and other expenses of the delegation in the country of the receiving Participant, unless specifically determined otherwise by the Participants. 4. All cooperation activities under this Arrangement will be subject to the availability of funds. Paragraph 4 Joint Working Group 1. The Participants will establish a joint working group to facilitate, monitor and review the implementation of this Arrangement on a regular basis. 2. The Joint Working Group will be co-chaired by a representative of the Ministry of National Education of the Republic of Indonesia and a representative of the Ministry of Education of New Zealand with participation of other agencies as appropriate. The Joint Working Group will meet annually in either the Republic of Indonesia or in New Zealand or as mutually determined by the Participants. Paragraph 5 Intellectual Property Rights 1. The intellectual property used or furnished by a Participant in the implementation of this Arrangement will be protected in accordance with the respective laws and regulations of each Participant's country, consistent with the obligations under

international agreements on intellectual property to which the Republic of Indonesia and New Zealand are parties. 2. The protection of any new intellectual property rights resulting from the implementation of this Arrangement will be provided for in specific arrangements to be concluded between the Participants. Paragraph 6 Confidentiality No Participant will publish or transfer to a third party information received or created within the framework of this Arrangement of which the confidentiality is required by the other Participant without prior written consent of that Participant. Paragraph 7 Code of Conduct The Participants will ensure that their personnel engaged in activities under this Arrangement will observe the laws and regulations of the state of the other Participant during a stay on its territory. Paragraph 8 Amendment This Arrangement may be amended at any time by mutual written consent of the Participants. Such amendment will come into effect on a date as may be determined by the Participants and will form an integral part of this Arrangement. Paragraph 9 Settlement of Differences Any differences concerning the interpretation or implementation of the provisions of this Arrangement will be settled amicably through consultation or negotiation between the Participants.