IV. GAMBARAN UMUM. musyawarah dengan tujuan ingin membentuk desa baru dan mengajukan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. kehidupan dan pemimpin sebagai sumber daya manusia yang sangat. yang diperintahkan atau dikehendaki pemimpin. Gibson dalam Pasolong

IV. GAMBARAN UMUM. berlangsung cukup lama, sekitar 20-an tahun yang kemudian berakhir pada

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SIDOREJO DI KECAMATAN PENAJAM

IV. GAMBARAN UMUM. Sejarah Pekon Banyu Urip selama ini belum pernah dibukukan secara pasti,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

Bab 1 Pemerintahan Desa

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

BUPATI LOMBOK TENGAH

IV. GAMBARAN UMUM. Pembangunan desa merupakan bagian dari pembagunan daerah nasional. Undang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GUNUNG MULIA DI KECAMATAN BABULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR : 11 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) BUPATI SITUBONDO,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. pedesaan di masa demokrasi saat ini, terutama bagi pihak-pihak yang. motor penggerak bagi kesejahteraan masyarakatnya.

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANDAR TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BANGUN MULYA DI KECAMATAN WARU

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN,

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DUSUN

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarah, kira-kira pada tahun terjadi perpindahan

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 56 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2007 SERI D.2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

I. PENDAHULUAN. sistem dan mekanisme pemerintahan serta norma sosial masing-masing. Inilah

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI MAMUJU TENGAH VISI

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI CIAMIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA LABANGKA BARAT DI KECAMATAN BABULU

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 53 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 18

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

BAB I PENDAHULUAN. di ruang lingkup RT 33, RT 34, RT 35, dan RT 36 serta RW 09. 1) Luas Wilayah : Hektar

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2006 BUPATI SUKAMARA,

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 7/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SABU RAIJUA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR,

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km

Transkripsi:

53 IV. GAMBARAN UMUM A. Profil Kepemimpinan Kepala Desa Karang Sari Desa Karang Sari sebelumnya adalah wilayah bagian dari Desa Karang Anyar, karena Desa Karang Anyar memiliki wilayah yang masih sangat luas sehingga pada tahun 1999, para tokoh masyarakat di lima dusun mengadakan musyawarah dengan tujuan ingin membentuk desa baru dan mengajukan usulan untuk melakukan pemekaran desa. Musyawarah pemekaran desa di lakukan dengan mengumpulkan para perangkat desa, tokoh masyarakat, kepala dusun dan ketua rukun tetangga. Nama Desa Karang Sari diambil dari nama satu dusun yang kemudian dijadikan nama desa. Kondisi fisik Desa Karang Sari masih terasa sangat pedesaan, karena sebagian besar wilayahnya masih terdiri dari perkebunan, ladang, dan persawahan yang sangat luas. Pada Tahun 2000 Mereka sepakat bahwa ada pemekaran desa di ambil dari satu nama dusun, yaitu dengan nama persiapan Desa Karang Sari. Pada tahun 2002 secara definitif diresmikan bahwa Desa Karang Sari resmi sebagai desa otonom dan berhak mengatur urusan otonomi desa sendiri. kemudian secara resmi juga Desa Karang Sari mempunyai kepala desa sebagai pemimpin pemerintahan desa.

54 Tabel 3. Urutan Masa Kepala Desa Karang Sari No Nama Kepala Desa Masa Jabatan Keterangan 1 Bapak Cuhli Efendi April 2002 - Desember 2012 Ditujuk dan menang pilkades 2 Bapak Sugeng Januari - Juni 2013 Sekretaris Desa Plt. Kades sementara 3 Bapak Romsi 24 Juni 2013-sekarang Terpilih dari Pilkades Sumber: Profil Desa Karang Sari 2014 Selama 2 tahun awal Desa Persiapan Karang Sari dipimpin oleh Bapak Suwarso, yang juga merupakan Kepala Desa Induk Karang Anyar Sebelumnya. Sejarah Kepemimpinan Desa Karang Sari dimulai dari Bapak Cuhli Efendi yang sebelumnya sebagai Sekretaris Desa Induk Karang Anyar ditunjuk untuk menjadi pejabat sementara menjadi kepala desa. Hingga pada akhirnya pemimpin pemerintahan desa diamanahkan kepada Bapak Cuhli Efendi, dari April 2002 hingga 2006. Kemudian pada tahun 2006 dilaksanakan pilkades yang pertama kali, lalu Bapak Cuhli Efendi terpilih kembali menang dalam pilkades menjadi kepala desa hingga Desember 2012. Pada tahun 2013 Bapak Sugeng sebagai sekretaris desa menjadi pejabat sementara kepala desa bersama Ketua BPD ( Badan Perwakilan Desa) mengadakan panitia pemilihan kepala desa, hingga pada akhirnya pada 24 Juni 2013 Bapak Romsi resmi dilantik oleh Bupati Lampung Selatan menjadi Kepala Desa Karang Sari hingga sekarang. Pada awalnya Bapak Romsi (kepala desa sekarang) ini datang sebagai warga pendatang baru pada Januari 2012, sosoknya dikenal mudah berteman, ramah dan cepat membaur dengan warga lainnya di lingkungan sekitar rumahnya. Kemudian pada awal tahun 2013 sebelum pemilihan kepala desa baru, masyarakat sekitar, tokoh agama, tokoh masyarakat dan sebagian aparatur desa

55 meminta untuk mengajukan Bapak Romsi bersedia ikut dalam kompetisi Pilkades Desa Karang Sari. Dia bersedia untuk menjadi kepala desa karena dukungan awal diajukan oleh masyarakat yang menetap sejak lama. Dia beranggapan menjadi kepala desa karena diangkat oleh masyarakat sendiri yang menginginkannya. Saat Pilkades (Pemilihan kepala desa) pada bulan Mei 2013 ada 4 calon kepala desa yang maju pada kompetisi pilkades, yaitu Bapak Cuhli Efendi (kandidat incumbent), Bapak Suntana, Ibu Mardiyah, dan Bapak Romsi. Strategi utama yang digunakan untuk memenangkan Bapak Romsi dalam pilkades, yaitu menggunakan tim sukses yang sangat solid dan setiap dusun ada 2 orang tim sukses secara gencar kampanye mendukung beliau. Hingga akhirnya Bapak Romsi terpilih menjadi kepala desa dengan perolehan suara sebesar 1.200 orang pemilih, lalu kedua Bapak Suntana dengan 800 an orang pemilih, ketiga ada Ibu Mardiyah dengan perolehan suara 600 an orang pemilih dan terakhir ada 400 orang memilih Bapak Cuhli Efendi. Dari hasil perhitungan perolehan suara saat pilkades, menurut penulis bahwa masyarakat memang ingin membutuhkan sosok pemimpin baru dan mudah terpengaruh dengan sosok pemimpin baru yang dengan mudah mencari perhatian masyarakat. Hingga sekarang, walaupun kepala desa diminta oleh masyarakat untuk mengikuti pemilihan kepala desa, namun penulis mengamati bahwa dari awalnya kepala desa juga berambisi ingin memperoleh kekuasaan jabatan (position power) di desa. Sejak awal dia sungguh-sungguh berusaha untuk menjadi pemimpin di desanya, yaitu dengan cara berusaha menjadi kepala

56 desa. Kekuasaan pribadi ( personal power) kepala desa untuk memperoleh pengikut dan memengaruhi orang lain sehingga dia memiliki daya tarik pribadi sudah dilakukan sejak awal dia menetap di desa sebagai warga baru. B. Kondisi Geografis, Penduduk, dan Pemerintahan Desa Karang Sari 1. Kondisi Geografis Desa Karang Sari mempunyai luas sebesar ± 725 Hektar, desa ini merupakan desa bentukan yang sebagian besar wilayahnya masih banyak daerah pertanian dan perkebunan. Desa Karang Sari salah satu dari 21 desa di wilayah Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan dan berjarak 10 Kilometer ke arah Barat dari kantor kecamatan. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jati Mulyo, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Fajar Baru, sebelah barat berbatasan dengan Desa Simbaringin dan sebelah utara berbatasan dengan wilayah Desa Karang Anyar (desa induk sebelumnya). Desa Karang Sari merupakan salah satu desa penghubung yang dilalui untuk masuk ke wilayah Kota Bandar Lampung. Hal ini dikarenakan jarak yang ditempuh dari Desa Karang Sari ke Kota Bandar Lampung sekitar ± 6 Kilometer. 2. Penduduk Desa Karang Sari Berdasarkan data profil desa tahun 2014, tercatat jumlah penduduk Desa Karang Sari sebanyak 5.339 jiwa, dengan 1.981 kepala keluarga. Adapun klasifikasi penduduk Desa Karang Sari dapat dilihat pada tabel berikut:

57 Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Karang Sari dari Setiap Dusun No Nama Dusun Jumlah Penduduk 1 Dusun I B 533 Jiwa 2 Dusun II B 597 Jiwa 3 Dusun III B 325 Jiwa 4 Dusun IV B 681 Jiwa 5 Warung Gunung 449 Jiwa 6 Karang Anom 562 Jiwa 7 Mekar Sari 455 Jiwa 8 Tanjung Baru 609 Jiwa 9 Pal Enam 813 Jiwa 10 Tanjung Raya 298 Jiwa Jumlah 5.339 Jiwa Sumber: Profil Desa Karang Sari Tahun 2014 Berdasarkan tabel jumlah penduduk di atas, jumlah warga paling banyak yang tinggal di Desa Karang Sari menempati Dusun Pal Enam berjumlah 813 Jiwa atau 15,22 % dari total penduduk desa. Selanjutnya jumlah warga yang paling sedikit tinggal di Desa Karang Sari menempati Dusun Tanjung Raya sebanyak 298 Jiwa atau 5,58 % dari total penduduk desa. Tabel 5. Jumlah Penduduk Desa Karang Sari Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1 Tidak tamat sekolah 2430 Jiwa/Orang 32,7 2 Tamat SD 4354 Jiwa/Orang 57,8 3 Tamat SMP/SLTP 450 Jiwa/Orang 5,9 4 Tamat SMA/SLTA 275 Jiwa/Orang 3,6 5 Tamat Sarjana 20 Jiwa/Orang 0,26 Jumlah Total 7.529 Jiwa/Orang 100 % Sumber: Profil Desa Karang Sari Tahun 2014 Sebagian besar penduduk Desa Karang Sari masih berpendidikan rendah. Hal ini dikarenakan penduduk desa lebih mengejar orientasi kerja dibandingkan orientasi berpendidikan perguruan tinggi. Data penduduk desa berdasarkan tingkat pendidikan juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk

58 yang sebagian besar berusia pada golongan muda. penduduk yang tamat SD mencapai 57,8 % dari jumlah penduduk dikarenakan banyak yang berusia di atas >10 tahun yang saat ini sedang menempuh pendidikan selanjutnya dan ditambah jumlah orang tua mereka dahulu hanya bisa menamatkan pada jenjang SD. Kemudian 32,7% tidak bersekolah dikarenakan jumlah ini didapat dari golongan masyarakat yang sudah sangat tua yang dahulu tidak mengenyam pendidikan. 3. Pemerintahan Desa Karang Sari Pembagian Wilayah Desa pada Pemerintahan Desa Karang Sari terbagi menjadi 10 Dusun dengan jumlah RT (Rukun T etangga). Pembagian wilayah Pemerintahan Desa Karang Sari dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6. Pembagian Wilayah Pemerintahan No Nama Dusun Jumlah RT (Rukun Tetangga) 1 Dusun I B 3 2 Dusun II B 2 3 Dusun III B 3 4 Dusun IV B 3 5 Warung Gunung 3 6 Karang Anom 3 7 Mekar Sari 2 8 Tanjung Baru 3 9 Pal Enam 4 10 Tanjung Raya 1 Jumlah 27 Sumber: Profil Desa Karang Sari Tahun 2014 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Karang Sari Desa Karang Sari menganut system kelembagaan Pemerintahan Desa dengan pola minimal berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2005. Struktur organisasi Pemerintahan Desa Karang Sari dapat dilihat pada gambar berikut:

59 Gambar 3. Struktur Pemerintahan Desa Karang Sari Periode 2013-2018 Ketua BPD Karang Sari KEPALA DESA KARANG SARI 2013-2018 Bapak Romsi Sekretaris Desa Bapak Sugeng Pemerintahan Keuangan Umum Kesejahteraan Masyarakat Pembangunan KADUS Dusun I B : Ibu Supinah KADUS Dusun II B : Bapak Sakir KADUS Dusun III B :Bapak Anwar KADUS Dusun IV B : Bapak Mahrup KADUS Warung Gunung : Bapak Supardi KADUS Pal Enam: Bapak Udin KADUS Karang Anom: Bapak Sariman KADUS Mekar Sari: Bapak Suryaman KADUS Tanjung Baru: Bapak Kaspin KADUS Tanjung Raya : Bapak Kasmin

60 C. Visi dan Misi Kepala Desa Periode 2013-2018 Visi kepala desa yang diungkapkan adalah mewujudkan Pemerintahan Desa Karang Sari yang bersih, transparan, anti KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Pada saat Pilkades Desa Karang Sari pada Juni 2013, Bapak Romsi membuat 12 program kerja yang ditawarkan kepada masyarakat yang akan dilaksanakan selama kepemimpinannya. Program kerja tersebut termasuk bagian dari misi kepala desa mengemban amanah menjadi kepala desa, 12 program tersebut diantaranya sebagai berikut: 1. Pembangunan infrastruktur desa seperti perbaikan jalan, jembatan, siring atau talut dan gorong-gorong. 2. Penambahan jaringan listrik desa. 3. Pembuatan Poskesdes (Pos kesehatan Desa). 4. Rehabilitasi atau perbaikan balai desa. 5. Mengaktifkan pengajian di semua setiap dusun. 6. Penghijauan (penanaman pohon) di jalan utama poros desa. 7. Bidang pendidikan atau akan ada yang mendirikan pondok pesantren. 8. Pembangunan 1 PAUD dan Taman Kanak-kanak. 9. Ada koperasi desa. 10. Kepemudaan. 11. Bantuan untuk sarana lapangan olahraga. 12. Urusan administrasi desa menjadi cepat, lancar dan mudah. Dari 12 program kerja tersebut sebagian besar sudah terlaksana atau sudah ada yang dilaksakanan selama kepemimpinan kepala desa yang sudah berjalan 2 tahun ini. Untuk pembangunan Poskesdes akan mulai di bangun menggunakan APBD murni kabupaten yang turun setelah bulan Juni, sementara pembanguan bangunan PAUD dan TK akan mulai dibangun pada akhir tahun 2015.