PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 17 TAHUN 2016

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN /2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 12 SERI E

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 10 TAHUN 2016

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2015

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 6 TAHUN 2013

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2013

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PADANG PANJANG

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PENGGUNAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUMBA TIMUR NOMOR 216 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 96 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 28 TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 15 TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN UMUM DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2016

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI CIANJUR

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR :19 TAHUN 2014 TENTANG

ISKANDAR MIRSAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 30

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG


PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 23 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KORBAN BENCANA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 2 TAHUN 2016

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BENGKULU SELATAN

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS DI KABUPATEN BADUNG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 97 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 146 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 21 TAHUN 2015

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 21 TAHUN 2014

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 7 TAHUN 2015

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 385 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 28 TAHUN 2016

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 23 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 75 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 27 TAHUN 2016 WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK TENTANG

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI NATUNA NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL LISTRIK PERDESAAN BAGI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rumah tangga miskin di perdesaan/kelurahan, dipandang perlu memberikan bantuan sosial biaya pemasangan listrik yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah; b. bahwa dalam rangka tertib administrasi dan kelancaran penyaluran bantuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Karawang tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Sosial Listrik Perdesaan Bagi Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Karawang. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Lingkungan Propinsi Djawa Barat, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat; 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan; 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 1

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang Undang 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 45 Tahun 2005 tentang Instalasi Ketenagalistrikan; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapakali diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2008 Nomor 2 Seri E); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Karawang (Lembaran Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2008 Nomor 7 Seri E); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karawang (Lembaran Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2014 Nomor 6); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pembentukan Penyusunan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2014 Nomor 7); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 11 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016; 2

14. Peraturan Bupati Karawang Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksnaan dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Bupati Karawang Nomor 57 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Karawang Nomor 35 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 15. Peraturan Bupati Karawang Nomor 76 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL LISTRIK PERDESAAN BAGI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN KARAWANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati Karawang ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah daerah adalah Pemerintah Kabupaten Karawang. 2. Bupati adalah Bupati Kabupaten Karawang. 3. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah atau disingkat DPPKAD adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karawang. 4. Dinas Perindustrian Perdagangan, Pertambangan dan Energi, yang selanjutnya disingkat Disperindagtamben adalah Dinas Perindustrian Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Karawang. 5. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Karawang 6. Kepala Disperindagtamben adalah Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Karawang. 7. PLN adalah PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat & Banten Area Karawang. 8. Penguji Instalasi adalah Penguji Instalasi Listrik yang terdaftar di Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. 9. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah tim yang dibentuk dengan keputusan Bupati dan dipimpin oleh sekretaris daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala daerah dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, PPKD? dan pejabat Iainnya sesuai dengan kebutuhan 3

10. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun. 11. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD. 12. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. 13. Bantuan Sosial Listrik Perdesaan, adalah Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD Kabupaten Karawang berupa pemasangan Instalasi Rumah (IR) dan Sambungan Rumah (SR) bagi Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Karawang dan merupakan bagian dari program penanggulangan kemiskinan. 14. Sambungan Rumah (SR) adalah hantaran di bawah tanah atau di atas tanah termasuk alat-alatnya sampai dengan alat pembatas dan alat pengukur (APP) yang menyalurkan Listrik mulai dari jaringan Distribusi tegangan rendah ke Instalasi rumah. 15. Instalasi Rumah (IR) adalah saluran listrik termasuk alat-alatnya yang terpasang di dalam dan atau di luar bangunan rumah untuk penyaluran arus listrik setelah/di belakang alat pembatas dan alat pengukur (APP). 16. Penanggulangan Kemiskinan adalah kebijakan, program, dan kegiatan yang dilakukan terhadap orang, keluarga, kelompok masyarakat yang tidak mempunyai atau mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang layak bagi kemanusiaan. 17. Rumah tangga miskin adalah rumah tangga tidak mampu yang terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang dan atau dibuktikan dengan kartu Jamkesmas, Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Hasil Evaluasi. BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN Bagian Kesatu Maksud dan Tujuan Pasal 2 Maksud pemberian bantuan sosial listrik pedesaan bagi rumah tangga miskin adalah untuk menunjang produktivitas rumah tangga miskin perdesaan dan aspek sosial, ekonomi dan budaya yang akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat yang lebih sejahtera. Pasal 3 Tujuan pemberian bantuan sosial Listrik Perdesaan bagi rumah tangga miskin adalah tersedianya infrastruktur listrik untuk rumah tangga. 4

Bagian Kedua Sasaran Pasal 4 Sasaran pemberian bantuan sosial Listrik Perdesaan adalah rumah tangga miskin di Kabupaten Karawang, baik Desa maupun Kelurahan. BAB III KETENTUAN POKOK Pasal 5 Ketentuan pokok bagi penerima bantuan sosial Listrik Perdesaan bagi rumah tangga miskin adalah sebagai berikut : a. rumah tangga tidak mampu; b. memiliki rumah sendiri dan sedang ditempati atau dihuni, tidak berada di atas tanah negara atau tanah yang bersengketa secara hukum; c. berdomisili diwilayah Kabupaten Karawang yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Karawang yang masih berlaku; d. memiliki kemampuan mengembangkan potensi ekonomi; e. lokasi tempat tinggal tidak berada pada zona rawan bencana dan mengelompok dalam 1 (satu) wilayah; f. memiliki kesanggupan untuk memelihara instalasi; g. memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan oleh PT. PLN dan penguji Instalasi. Pasal 6 Penerima bantuan sosial listrik perdesaan bagi rumah tangga miskin ditetapkan dengan Keputusan Bupati BAB IV MEKANISME PENGANGGARAN Pasal 7 (1) Mekanisme penganggaran bantuan sosial listrik perdesaan bagi rumah tangga miskin adalah sebagai berikut : a. masyarakat menyampaikan usulan tertulis kepada Bupati; b. Bupati menunjuk Disperindagtamben untuk melakukan evaluasi usulan tertulis sebagaimana dimaksud pada huruf a dan menyampaikan hasil evaluasi berupa rekomendasi kepada Bupati melalui TAPD; c. TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi sebagaimana dimaksud huruf b sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan daerah; d. rekomendasi kepala Disperindagtamben dan pertimbangan TAPD menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran bantuan sosial listrik perdesaan dalam rancangan KUA dan PPAS dan dicantumkan dalam RKA Disperindagtamben; 5

e. RKA Disperindagtamben sebagaimana dimaksud huruf d menjadi dasar penganggaran bantuan sosial Listrik Perdesaan dalam APBD sesuai peraturan Perundang-undangan; f. bantuan sosial Listik Perdesaan sebagaimana dimaksud huruf e dianggarkan dalam kelompok belanja langsung yang diformulasikan ke dalam program dan kegiatan yang diuraikan ke dalam jenis belanja barang dan jasa, objek dan rincian objek belanja bantuan sosial barang yang akan diserahkan pihak ketiga/masyarakat; g. nama dan alamat lengkap penerima serta besaran dan jenis belanja bantuan sosial dan jenis belanja bantuan sosial dituangkan dalam penjabaran APBD; h. berdasarkan Penjabaran APBD sebagimana dimaksud huruf g, Disperindagtamben menyusun DPA SKPD. (2) Dalam melakukan evaluasi usulan pemasangan Instalasi Rumah (IR) dan Sambungan Rumah (SR) listrik pedesaan, sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b, Disperindagtamben melakukan : a. Sosialisasi bantuan sosial listrik perdesaan di wilayah kabupaten Karawang; b. membentuk Tim Evaluasi Daftar Nominatif Calon Penerima Bantuan Sosial Listrik Perdesaan (DNC-PBS Lisdes) dengan melibatkan kepala desa dan camat sesuai wilayah admistrasinya, serta unsur PLN sebagai Tim Teknis; c. melaporkan hasil evaluasi dan mengusulkan penetapan penerima bantuan sosial listrik perdesaan kepada Bupati Karawang. BAB V PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL LISTRIK PERDESAAN Pasal 8 (1) Berdasarkan DPA-SKPD kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf h, Disperindagtamben melakukan hal-hal sebagai berikut : a. melakukan proses pengadaan Jasa pemasangan Instalasi Rumah (IR) sesuai peraturan perundang-undangan di bidang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah; b. melakukan Kontrak/Perjanjian Kerjasama pengadaan Token dan pembayaran Biaya Penyambungan (BP) dengan PLN. (2) Bersama-sama dengan Tim Teknis dari PLN, melakukan pengawasan dalam pelaksanaan pemasangan Instalasi Rumah (IR) dan Sambungan Rumah (SR). Pasal 9 (1) Setelah proses pengadaan barang selesai dilakukan oleh Penyedia Jasa dan PLN, Disperindagtamben mencatat hasil pengadaan pada jenis belanja barang, objek, rincian objek belanja bantuan sosial barang berkenaan, yang akan diserahkan kepada Penerima Belanja bantuan sosial. 6

(2) Penyerahan belanja bantuan sosial barang dilakukan oleh kepala Disperindagtamben kepada penerima, setelah dilengkapi persyaratan sebagai berikut : a. Berita Acara Serah Terima, ditandatangani disertai nama lengkap kepala keluarga penerima bantuan sosial; b. Salinan/foto copy KTP atas nama kepala keluarga Penerima belanja bantuan sosial; c. Surat pernyataan tanggungjawab/pakta integritas. BAB VI TIM EVALUASI Pasal 10 (1) Tim Evaluasi Daftar Nominatif Calon Penerima Bantuan Sosial Listrik Perdesaan (DNC-PBS Lisdes) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas sebagai berikut : a. membantu Kepala Disperindagtamben dalam penyusunan Pedoman Teknis pelaksanaan evaluasi bantuan sosial Listrik Perdesaan dengan mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. menghimpun data administrasi permohonan bantuan sosial Listrik Perdesaan; c. menilai kelayakan objek dan mempertimbangkan pemberian bantuan sosial Listrik Perdesaan d. melakukan koordinasi dengan instansi terkait; e. melakukan evaluasi atas keabsahan dan kelengkapan persyaratan permohonan bantuan sosial Listrik Perdesaan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku; f. membuat berita acara hasil evaluasi permohonan bantuan sosial Listrik Perdesaan yang disampaikan kepada Kepala Disperindagtamben yang dilampiri dengan Daftar Nominatif Calon Penerima bantuan sosial Listrik Perdesaan (DNC-PBS Lisdes); g. menyiapkan Berita Acara Serah Terima dan Surat Pertanggungjawaban Mutlak/Pakta Integritas h. menyampaikan rekapitulasi laporan realisasi/pertanggungjawaban bantuan sosial kepada Kepala Disperindagtemben; i. melakukan pembinaan teknis kepada penerima bantuan sosial. (2) Tim Evaluasi Daftar Nominatif Calon Penerima Bantuan Sosial Listrik Perdesaan (DNC-PBS Lisdes) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Keputusan Bupati. 7

BAB VII PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN Pasal 11 Penerima bantuan sosial Listrik Perdesaan bertanggungjawab secara material atas penggunaan bantuan sosial yang diterimanya. Pasal 12 (1) Realisasi bantuan sosial Listrik Perdesaan dicantumkan pada laporan keuangan pemerintah daerah dalam tahun anggaran berkenaan. (2) Bantuan sosial Listrik Perdesaan yang belum diserahkan kepada penerima bantuan sosial sampai dengan akhir tahun anggaran berkenaan dilaporkan sebagai persediaan dalam neraca. (3) Realisasi bantuan sosial Listrik Perdesaan dikonversikan sesuai standar akuntansi pemerintahan pada laporan realisasi anggaran dan diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah, sesuai peraturan perundang-undangan. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 13 Sumber pembiayaan bantuan sosial listrik perdesaan, bersumber dari APBD Kabupaten Karawang pada Tahun berkenaan. Pasal 14 (1) Biaya bantuan sosial listrik perdesaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, yang diperuntukkan : a. Biaya penyambungan (BP) sambungan rumah daya 450 VA, token awal dan biaya administrasi lainnya sesuai dengan peraturan PLN; b. Biaya pemasangan instalasi rumah (IR) dan penguji instalasi. (2) Biaya-biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a dibayarkan ke PLN. (3) Biaya-biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b tidak dibayarkan ke PLN, melainkan dibayarkan kepada instalatir pemenang lelang. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku maka Peraturan Bupati Karawang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Sosial Listrik Perdesaan Bagi Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Karawang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 8

Pasal 16 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada saat diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Karawang. Ditetapkan di Karawang pada tanggal 12 Februari 2016 Pj. BUPATI KARAWANG, Diundangkan di Karawang pada tanggal 12 Februari 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARAWANG, ttd DEDDI MULYADI ttd TEDDY RUSFENDI SUTISNA BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN : 201Z NOMOR : 3. Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM ttd KIKI SAUBARI NIP. 19590125 198503 1 003 9