LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 21 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 22 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

16 Desember 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 3 Tahun 2008 Seri D

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 7

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR: 7 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 04 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR : 14 TAHUN 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG


PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR :194 TAHUN : 2015 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA CIMAHI

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 12 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 36 TAHUN 2002 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 8 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL BUPATI BOVEN DIGOEL,

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KOTA MADIUN

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, INSPEKTORAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

sebagaimana Kepegawaian TAHUN 2008 TENTANG TEKNIS Pemerintah Nomor 2004 tentang Pemerintahan Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah dan Peraturan

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA KOTAMOBAGU NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KOTAMOBAGU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO

BUPATI DONGGALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 30 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2008

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 21 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat strategis, perlu dilakukan penataan sistem dan mekanisme kinerja dan pelayanan tugas organisasi Lembaga Teknis Daerah; b. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 13 Tahun 2006, tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 Tahun 2002, tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah, perlu dilakukan perubahan;

Adi.dok.hukum/2007 2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 14 Tahun 1950, tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 2. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang undang Nomor 43 Tahun 1999, tentang Pokok pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893); 3. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004, tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

Adi.dok.hukum/2007 3 7. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000, tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

Adi.dok.hukum/2007 4 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006, tentang Bentuk bentuk Produk Hukum Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006, tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007, tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007, tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten / Kota; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004, tentang Transparansi dan Partisifasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2004 Nomor 29 Seri D); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2006, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005-2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006 Nomor 5 Seri D); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007, tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 17 Seri -).

Adi.dok.hukum/2007 5 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG dan BUPATI BANDUNG MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANDUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bandung; 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 4. Kabupaten adalah Kabupaten Bandung; 5. Bupati adalah Bupati Bandung; 6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut DPRD, adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah;

Adi.dok.hukum/2007 6 7. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang undangan; 8. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia; 9. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia; 10. Sekretariat Daerah selanjutnya disebut Setda, adalah Unsur Staf Pemerintah Daerah; 11. Sekretaris Daerah selanjutnya disebut Sekda, adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung; 12. Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pendukung tugas kepala daerah; 13. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT, adalah pelaksana kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang Badan yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan; 14. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien; 15. Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tetentu secara mandiri.

Adi.dok.hukum/2007 7 Bagian Pertama Pembentukan, Kedudukan dan Tugas Paragraf 1 Pembentukan Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk : (1) Inspektorat; (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; (3) Lembaga Teknis Daerah yang dapat berbentuk Badan / Kantor; (4) Badan sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini, terdiri dari : a. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan; b. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; c. Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan; d. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup; e. Badan Perpustakaan, Arsip dan Pengembangan Sistem Informasi; f. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan; g. Badan Penanaman Modal dan Perijinan. (5) Kantor sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat. (6) Pada Lembaga Teknis Daerah dibentuk UPT, yang terdiri dari : a. UPT Pengendali Program KB pada Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan, dengan wilayah kerja tersebar pada setiap Kecamatan; b. UPT Laboratorium Lingkungan pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, berada pada wilayah kerja Kabupaten, dengan jumlah 1 UPT;

Adi.dok.hukum/2007 8 c. UPT Pengendali Program Penyuluhan pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, berada pada 8 Kecamatan, dengan jumlah 8 UPTD, yang berkedudukan pada Kecamatan Cilengkrang, Solokanjeruk, Cikancung, Banjaran, Pacet, Ciwidey, Bojongsoang dan Soreang. (7) Unit Pelaksana Teknis, dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang Badan secara teknis administratif bertanggungjawab kepada Kepala Badan dan secara taktis operasional bertanggungjawab kepada Camat; (8) Apabila diperlukan, dapat dibentuk UPT lainnya yang ditetapkan kemudian dengan Peraturan Daerah tersendiri; (9) Pada Lembaga Teknis Daerah dapat dibentuk jabatan fungsional yang jumlah dan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan; (10) Pelaksanaan tugas dari setiap jabatan fungsional di lapangan, secara teknis administrasi bertanggungjawab kepada Kepala Lembaga Teknis Daerah dan secara taktis operasional bertanggungjawab kepada Camat; (11) Jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya; (12) Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati atas usul Kepala Lembaga Teknis Daerah; (13) Pembentukan, jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Adi.dok.hukum/2007 9 Paragraf 2 Kedudukan Inspektorat Pasal 3 (1) Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah; (2) Inspektorat dipimpin oleh seorang Inspektur, yang bertanggungjawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrastif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasal 4 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintah daerah; (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Lembaga Teknis Daerah Pasal 5 (1) Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati; (2) Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan / Kantor dipimpin oleh seorang Kepala, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Adi.dok.hukum/2007 10 Paragraf 3 Tugas Inspektorat Pasal 6 Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasal 7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Lembaga Teknis Daerah Pasal 8 Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik.

Adi.dok.hukum/2007 11 Bagian Kedua Pembagian Tugas dan Organisasi Paragraf 1 Inspektorat Tugas Pokok Pasal 9 Inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa serta melaksanakan ketatausahaan Inspektorat. Susunan Organisasi Pasal 10 (1) Inspektorat, terdiri dari : a. Inspektur; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Aministrasi dan Umum. c. Inspektur Pembantu Wilayah I, yang membawahkan : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. d. Inspektur Pembantu Wilayah II, yang membawahkan : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan;

Adi.dok.hukum/2007 12 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. e. Inspektur Pembantu Wilayah III, yang membawahkan : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. f. Inspektur Pembantu Wilayah IV, yang membawahkan : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. g. Jabatan fungsional. (2) Penetapan dan penentuan wilayah kerja pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan serta pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan Desa, ditetapkan kemudian oleh Bupati; (3) Pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan yang dilakukan satuan kerja perangkat daerah diluar sebagaimana ketentuan ayat (1), dapat dilakukan seluruh Inspektur Pembantu; (4) Nomenklatur dan besaran organisasi termuat dalam Struktur Organisasi Inspektorat sebagaimana tercantum dalam Lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Adi.dok.hukum/2007 13 Paragraf 2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tugas Pokok Pasal 11 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah yang meliputi perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan, perencanaan pembangunan perekonomian, perencanaan pembangunan fisik, statistik dan evaluasi, penelitian dan pengembangan serta melaksanakan ketatausahaan Badan. Susunan Organisasi Pasal 12 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pemerintahan, membawahkan : 1. Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial; 2. Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintahan. d. Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian, membawahkan : 1. Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pertambangan;

Adi.dok.hukum/2007 14 2. Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Industri, Perdagangan, Koperasi dan UKM. e. Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik, membawahkan : 1. Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang, Pertanahan, Lingkungan Hidup dan Permukiman; 2. Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Transportasi dan Pengelolaan SDA. f. Bidang Statistik dan Evaluasi, membawahkan : 1. Sub Bidang Data dan Statistik; 2. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan. g. Bidang Penelitian dan Pengembangan, membawahkan : 1. Sub Bidang Sosial dan Ekonomi; 2. Sub Bidang Fisik dan Prasarana. h. Jabatan Fungsional. (2) Nomenklatur dan besaran organisasi termuat dalam Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Paragraf 3 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Tugas Pokok Pasal 13 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pelayanan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan yang meliputi umum kepegawaian, mutasi, pengembangan pegawai, pendidikan dan pelatihan serta melaksanakan ketatausahaan Badan.

Adi.dok.hukum/2007 15 Susunan Organisasi Pasal 14 (1) Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Umum Kepegawaian, membawahkan : 1. Sub Bidang Formasi; 2. Sub Bidang Data dan Informasi Pegawai. d. Bidang Mutasi, membawahkan : 1. Sub Bidang Pengadaan dan Pemindahan; 2. Sub Bidang Kepangkatan dan Pensiun. e. Bidang Pengembangan Pegawai, membawahkan : 1. Sub Bidang Kedudukan Hukum dan Kesejahteraan Pegawai; 2. Sub Bidang Pengembangan Karir. f. Bidang Pendidikan dan Pelatihan, membawahkan : 1. Sub Bidang Diklat Jabatan; 2. Sub Bidang Pendidikan Formal. g. Jabatan Fungsional. (2) Nomenklatur dan besaran organisasi termuat dalam Struktur Organisasi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Adi.dok.hukum/2007 16 Paragraf 4 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Tugas Pokok Pasal 15 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa yang meliputi penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat, pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, fasilitasi pemerintahan desa serta melaksanakan ketatausahaan Badan. Susunan Organisasi Pasal 16 (1) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat, membawahkan : 1. Sub Bidang Fasilitasi dan Pengembangan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan; 2. Sub Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat dan Pemantapan Data Profil Desa / Kelurahan.

Adi.dok.hukum/2007 17 d. Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat, membawahkan : 1. Sub Bidang Pemberdayaan Keluarga dan Fasilitasi Perlindungan Tenaga Kerja; 2. Sub Bidang Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat. e. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, membawahkan : 1. Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi dan Lembaga Keuangan; 2. Sub Bidang Pengembangan Produksi dan Pemasaran Hasil Usaha. f. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, membawahkan : 1. Sub Bidang Fasilitasi Pemanfaatan Lahan dan Konservasi Lingkungan; 2. Sub Bidang Fasilitasi Teknologi Tepat Guna dan Prasarana Perdesaan. g. Bidang Pemerintahan Desa, membawahkan : 1. Sub Bidang Fasilitasi Pemerintahan Desa; 2. Sub Bidang Fasilitasi Pengelolaan Keuangan, Aset dan Pengembangan Desa. h. Jabatan Fungsional. (2) Nomenklatur dan besaran organisasi termuat dalam Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Adi.dok.hukum/2007 18 Paragraf 5 Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Tugas Pokok Pasal 17 Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang KB dan pemberdayaan perempuan yang meliputi informasi dan data keluarga, keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta melaksanakan ketatausahaan Badan. Susunan Organisasi Pasal 18 (1) Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Informasi dan Data Keluarga, membawahkan : 1. Sub Bidang Data Mikro Keluarga; 2. Sub Bidang Analisa, Evaluasi dan Pelaporan. d. Bidang Keluarga Berencana, membawahkan : 2. Sub Bidang Pengendalian KBKR; 3. Sub Bidang Pengendalian Reproduksi Remaja.

Adi.dok.hukum/2007 19 e. Bidang Keluarga Sejahtera, membawahkan : 1. Sub Bidang Ketahanan Keluarga; 2. Sub Bidang Advokasi dan Pembinaan Institusi Masyarakat. f. Bidang Pemberdayaan Perempuan, membawahkan : 1. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender; 2. Sub Bidang Perlindungan Perempuan. g. Bidang Perlindungan Anak, membawahkan : 1. Sub Bidang Kesejahteraan Anak; 2. Sub Bidang Integrasi Hak Anak. h. UPT Pengendali Program KB, yang membawahkan Sub Bagian Tata Usaha. i. Jabatan Fungsional. (2) Nomenklatur dan besaran organisasi termuat dalam Struktur Organisasi Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran V dan Va merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Paragraf 6 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Tugas Pokok Pasal 19 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pengendalian lingkungan hidup yang meliputi tata lingkungan, pengendalian pencemaran lingkungan, konservasi dan pengendalian kerusakan lingkungan, penegakan dan kemitraan hukum lingkungan serta melaksanakan ketatausahaan Badan.

Adi.dok.hukum/2007 20 Susunan Organisasi Pasal 20 (1) Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Tata Lingkungan, membawahkan: 1. Sub Bidang Penerapan Manajemen Lingkungan; 2. Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan. d. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, membawahkan : 1. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Air dan Udara; 2. Sub Bidang Pengendalian Limbah Padat dan B3. e. Bidang Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, membawahkan : 1. Sub Bidang Konservasi Sumber Daya Alam; 2. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lahan. f. Bidang Penegakan dan Kemitraan Hukum Lingkungan, membawahkan : 1. Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan; 2. Sub Bidang Kemitraan Lingkungan. g. UPT Laboratorium Lingkungan, yang membawahkan Sub Bagian Tata Usaha. h. Jabatan Fungsional.

Adi.dok.hukum/2007 21 (2) Nomenklatur dan besaran organisasi termuat dalam Struktur Organisasi Badan Pengendalian Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI dan VIa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Paragraf 7 Badan Perpustakaan, Arsip dan Pengembangan Sistem Informasi Tugas Pokok Pasal 21 Badan Perpustakaan, Arsip dan Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pengelolaan dan pelayanan perpustakaan, kearsipan dan pengembangan sistem informasi yang meliputi perpustakaan, kearsipan, pengelolaan dan pengembangan informasi, pemberdayaan informasi serta melaksanakan ketatausahaan Badan. Susunan Organisasi Pasal 22 (1) Badan Perpustakaan, Arsip dan Pengembangan Sistem Informasi, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan.

Adi.dok.hukum/2007 22 c. Bidang Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Akuisisi dan Pengolahan; 2. Sub Bidang Pelayanan dan Referensi. d. Bidang Kearsipan, membawahkan : 1. Sub Bidang Pengumpulan dan Pengelolaan Arsip; 2. Sub Bidang Pengembangan dan Pelayanan Arsip. e. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Informasi, membawahkan : 1. Sub Bidang Sarana Komunikasi, Informasi dan Diseminasi; 2. Sub Bidang Pengelolaan Sistem Informasi dan Telematika. f. Bidang Pemberdayaan Informasi, membawahkan : 1. Sub Bidang Pemberdayaan Informasi Grafika dan Elektronika; 2. Sub Bidang Pemberdayaan Informasi Luar Ruang. g. Jabatan Fungsional. (2) Nomenklatur dan besaran organisasi termuat dalam Struktur Organisasi Badan Perpustakaan, Arsip dan Pengembangan Sistem Informasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Paragraf 8 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Tugas Pokok Pasal 23 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang peningkatan ketahanan pangan dan koordinasi pelaksanaan penyuluhan yang meliputi ketahanan pangan, programa penyuluhan, ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan serta melaksanakan ketatausahaan Badan.

Adi.dok.hukum/2007 23 Susunan Organisasi Pasal 24 (1) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Ketahanan Pangan, membawahkan: 1. Sub Bidang Identifikasi Infrastruktur Distribusi Pangan; 2. Sub Bidang Keamanan Pangan. d. Bidang Programa Penyuluhan, membawahkan : 1. Sub Bidang Koordinasi Penyusunan Programa Penyuluhan; 2. Sub Bidang Kerjasama dan Kemitraan Penyuluhan. e. Bidang Ketenagaan, Sarana dan Prasarana Penyuluhan, membawahkan : 1. Sub Bidang Koordinasi Sarana dan Prasarana Penyuluhan; 2. Sub Bidang Koordinasi Tenaga Penyuluhan. f. UPT Pengendali Program Penyuluhan, yang membawahkan Sub Bagian Tata Usaha. g. Jabatan Fungsional. (2) Nomenklatur dan besaran organisasi termuat dalam Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII dan VIIIa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Adi.dok.hukum/2007 24 Paragraf 9 Badan Penanaman Modal dan Perijinan Tugas Pokok Pasal 25 Badan Penanaman Modal dan Perijinan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang penanaman modal dan administrasi perijinan yang meliputi promosi dan penggalian potensi penanaman modal, pengendalian dan kerjasama penanaman modal, perijinan serta melaksanakan ketatausahaan Badan. Susunan Organisasi Pasal 26 (1) Badan Penanaman Modal dan Perijinan, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Promosi dan Penggalian Potensi Penanaman Modal, membawahkan: 1. Sub Bidang Promosi Peluang Investasi Penanaman Modal; 2. Sub Bidang Penggalian Potensi Penanaman Modal. d. Bidang Pengendalian dan Kerjasama Penanaman Modal, membawahkan : 1. Sub Bidang Pengendalian Penanaman Modal; 2. Sub Bidang Kerjasama Penanaman Modal.

Adi.dok.hukum/2007 25 e. Bidang Perijinan, membawahkan : 1. Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran Perijinan; 2. Sub Bidang Pengolahan dan Penerbitan Perijinan. f. Jabatan Fungsional. (2) Nomenklatur dan besaran organisasi termuat dalam Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perijinan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Paragraf 10 Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Tugas Pokok Pasal 27 Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat yang meliputi kesatuan dan ketahanan bangsa, politik dalam negeri dan perlindungan masyarakat serta melaksanakan ketatausahaan Kantor. Susunan Organisasi Pasal 28 (1) Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Kesatuan dan Ketahanan Bangsa; d. Seksi Politik Dalam Negeri; e. Seksi Perlindungan Masyarakat;

Adi.dok.hukum/2007 26 f. Jabatan Fungsional. (2) Nomenklatur dan besaran organisasi termuat dalam Struktur Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana tercantum dalam Lampiran X merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB III PENGISIAN JABATAN Pasal 29 Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural dan Fungsional dilakukan berdasarkan Kompetensi dan syarat syarat lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 30 (1) Pelaksanaan Penataan Organisasi Lembaga Teknis Daerah, berdasarkan Peraturan Daerah ini dilakukan paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. (2) Beberapa ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 Tahun 2002, tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, Pasal 21, 22, 23, 24, 25 dan 26 yang mengatur mengenai Rumah Sakit Daerah Majalaya dan Rumah Sakit Daerah Soreang dinyatakan masih tetap berlaku untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) Bulan sejak tanggal pengundangan Peraturan Daerah ini.

Adi.dok.hukum/2007 27 Pasal 31 (1) Penyerasian dan rasionalisasi struktur organisasi Inspektorat, dilakukan setelah adanya penetapan jabatan fungsional auditor dan pejabat pengawas pemerintah, sesuai peraturan perundangundangan; (2) Apabila jabatan fungsional auditor dan jabatan fungsional pengawas pemerintah telah ditetapkan sesuai peraturan perundang undangan, maka jabatan struktural dibawah Inspektur Pembantu dihapus. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 32 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 Tahun 2002, tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, sebagaimana telah dubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 13 Tahun 2006, tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 Tahun 2002, tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, sebagian dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 33 Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada Peraturan Daerah ini, diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Adi.dok.hukum/2007 28 Pasal 34 Hal hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur kemudian oleh Bupati. Pasal 35 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar semua orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bandung. Ditetapkan di Soreang pada tanggal 17 Desember 2007 BUPATI BANDUNG, ttd, Diundangkan di Soreang pada tanggal 9 Januari 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANDUNG, OBAR SOBARNA ttd, Drs. H. ABUBAKAR,M.Si Pembina Utama Madya NIP. 010 072 603 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2007 NOMOR 21 SERI -