O O. Gambar 1.1. (a) Struktur asam mefenamat (b) Struktur turunan N-arilhidrazid dari asam mefenamat

dokumen-dokumen yang mirip
penghambat prostaglandin, turunan antranilat dan turunan pirazolinon. Mekanisme kerja NSAID adalah dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase

Gambar 1.1. (a) Struktur asam mefenamat dan (b) Struktur turunan hidrazida dari asam mefenamat.

(b) Gambar 1.1. Struktur asam mefenamat (a) dan struktur turunan hidrazida dari asam mefenamat (b) Keterangan: Ar = 4-tolil, 4-fluorofenil, 3-piridil

Gambar 1.1. Struktur turunan N-arilhidrazon (senyawa A) CH 3

Gambar 1.2. Struktur senyawa N -(4-metilbenziliden)-2- metoksibenzohidrazida

Keterangan : R = H atau CH 3, Ar = fenil/3-piridil/4-piridil

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANIETTA ESTINING RIZZA DEWI

BAB 1 PENDAHULUAN gambar 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN gambar 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN O C OH. R : H atau CH3 Ar : fenil/3-piridil/4-piridil

banyak senyawa-senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis dan dapat digunakan dalam berbagai macam penyakit. Sintesis yang dilakukan mulai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENAMBAHAN 4-METILBENZALDEHIDA DAN 4-METOKSIBENZALDEHIDA PADA SINTESIS TURUNAN HIDRAZIDA DARI ASAM SALISILAT DENGAN TEKNIK GELOMBANG MIKRO

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Struktur eugenol. O CH 3 CH 2

Menurut Hansch, penambahan gugus 4-tersier-butilbenzoil dapat mempengaruhi sifat lipofilisitas, elektronik dan sterik suatu senyawa.

PENGARUH PENAMBAHAN 2-KLOROBENZALDEHIDA DAN 2,4- DIKLOROBENZALDEHIDA PADA SINTESIS TURUNAN SALISILHIDRAZIDA DENGAN IRADIASI GELOMBANG MIKRO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

inflamasi non steroid turunan asam enolat derivat oksikam yaitu piroksikam (Mutschler, 1991; Gringauz, 1997). Piroksikam digunakan untuk pengobatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

kamar, dan didapat persentase hasil sebesar 52,2%. Metode pemanasan bisa dilakukan dengan metode konvensional, yaitu cara refluks dan metode

PROGAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN GUGUS ORTO-HIDROKSI PADA SINTESIS TURUNAN N -ARIL-BENZOHIDRAZIDA DARI ASAM SALISILAT

PENGARUH PENAMBAHAN GUGUS METOKSI PADA SINTESIS TURUNAN N -FENIL-2- METOKSIBENZOHIDRAZIDA DARI ASAM SALISILAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Gambar 1.1. Struktur eugenol.

banyak digunakan tanpa resep dokter. Obat obat ini merupakan suatu kelompok obat yang heterogen secara kimiawi. Walaupun demikian obatobat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN METILENDIOKSIBENZALDEHIDA DAN DIMETOKSIBENZALDEHIDA PADA SINTESIS SENYAWA TURUNAN 2-(p-KLOROFENIL)KUINAZOLIN-4(3H)-ON

OCH 3 CH 2 H 2 C C H. Gambar 1.1. Struktur eugenol.

hipnotik yang sering digunakan adalah golongan ureida asiklik, misalnya bromisovalum tetapi pada penggunaan jangka panjang tidak dianjurkan karena

mengakibatkan reaksi radang yang ditandai dengan adanya kalor (panas), rubor (kemerahan), tumor (bengkak), dolor (nyeri) dan functio laesa (gangguan

Piroksikam merupakan salah satu derivat oksikam, dan merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang berkhasiat sebagai antiinflamasi,

PERBANDINGAN SINTESIS N -BENZILIDEN-2- METOKSIBENZOHIDRAZIDA DAN N -(4-METILBENZILIDEN)-2- METOKSIBENZOHIDRAZIDA DARI ASAM SALISILAT

pada penderita tukak lambung dan penderita yang sedang minum antikoagulan (Martindale, 1982). Pada penelitian ini digunakan piroksikam sebagai

PENGARUH GUGUS HIDROKSIL PADA SENYAWA 4- HIDROKSIBENZALDEHIDA TERHADAP SINTESIS N

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

turunan oksikam adalah piroksikam (Siswandono dan Soekardjo, 2000). Piroksikam mempunyai aktivitas analgesik, antirematik dan antiradang kuat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

5.2. Alur Penelitian Selanjutnya 1. Pemanasan dengan teknik gelombang mikro dapat digunakan untuk mensintesis turunan hidrazida dari asam karboksilat

Gambar 1.1 Struktur khalkon

telah teruji berefek pada sistem saraf pusat juga. Selain efek tersebut, senyawa benzoiltiourea juga mempunyai aktivitas biologis lainnya seperti

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SUBSTITUEN 2-METOKSI PADA SINTESIS TURUNAN 2-HIDROKSIBENZOHIDRAZIDA DENGAN IRADIASI GELOMBANG MIKRO

YENY KURNIAWATI

Gambar 1.1. Struktur eugenol.

PENGARUH GUGUS METOKSI PADA SINTESIS TURUNAN N-ARILHIDRAZON DARI ASAM MEFENAMAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENAMBAHAN METIL BENZALDEHIDA DAN METOKSI BENZALDEHIDA PADA SINTESIS TURUNAN 2(p-KLOROFENIL)KUINAZOLIN-4(3H)-ON

Gambar 1.2. Struktur molekul Asam O-(4-klorobenzoil) Salisilat (Rendy,2006)

BAB I PENDAHULUAN. rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N N. Gambar 1.1. Struktur molekul piroksikam dan O-(3,4- diklorobenzoil)piroksikam.

OCH 3 CH 2 CH CH 2. Gambar.1.1. Struktur eugenol

NATHALIA ANNATASIA MARIBUNGA

Hal ini disebabkan karena penambahan gugus-gugus pada struktur parasetamol tersebut menyebabkan perubahan sifat kimia fisika senyawa, yaitu sifat

BAB I PENDAHULUAN I.1

dari sifat lipofilik, elektronik, dan sterik. Sifat lipofilik mempengaruhi kemampuan senyawa menembus membran biologis yang dipengaruhi oleh sifat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Sifat lipofilik mempengaruhi kemampuan senyawa tersebut menembus membran sel dan fase farmakodinamik obat, sifat elektronik mempengaruhi proses

BAB I PENDAHULUAN. cara menghindari paparan berlebihan sinar, yaitu tidak berada di luar rumah pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBENTUKAN CINCIN KUINAZOLIN PADA REAKSI ANTARA BENZOILISOTIOSIANAT DENGAN ASAM ANTRANILAT

PENGARUH PENAMBAHAN 2-KLOROBENZALDEHID DAN 2,4-DIKLOROBENZALDEHID PADA SINTESIS TURUNAN 2-(p-KLOROFENIL)-KUINAZOLIN-4(3H)-ON

Gambar 1.1. Struktur eugenol.

Gambar 1.1. Struktur asam asetilsalisilat (Departemen Kesehatan RI, 1995).

memodifikasi struktur senyawa obat dengan penambahan gugus yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan gugus tersebut dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. semi sintetik yang diperoleh dari suatu bahan alam atau secara biologis yang dapat

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS

PENGARUH PENAMBAHAN SUBSTITUEN PADA POSISI PARA DARI TURUNAN 2-FENILKUINAZOLIN- 4(3H)-ON TERHADAP AKTIVITAS ANALGESIK PADA MENCIT

PENGARUH PENAMBAHAN SUBSTITUEN p-kloro DAN 3,4-DIKLORO TERHADAP SINTESIS SENYAWA TURUNAN N-FENIL-N -BENZOILTIOUREA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

parakor (P), tetapan sterik Es Taft, tetapan sterik U Charton dan tetapan sterimol Verloop (Siswandono & Susilowati, 2000). Dalam proses perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Struktur khalkon dan asam sinamat

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS. b. p-klorobenzoil klorida (BM : 175,02 g/mol, berat jenis : 1,377 g/cm 3 ) Volume : 25,42 ml

Dalam penelitian ini, akan diuji aktivitas antiinflamasi senyawa turunan benzoiltiourea sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Aseton merupakan keton yang paling sederhana, digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(Houglum et al, 2005). Fenomena inflamasi ini meliputi kerusakan mikrovaskular, meningkatnya permeabilitas kapiler dan migrasi leukosit ke jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN O H O-CH 2 -CH=CH 2 CH 2 CH=CH 2

FELICIA ANGELLINA

PENDAHULUAN. penyinaran, kemoterapi, atau kombinasi keduanya, dan pengangkatan jaringan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH JUMLAH DAN POSISI SUBSTITUEN KLORO PADA ANILIN TERHADAP SINTESIS TURUNAN N-FENIL-N -2-KLOROBENZOILTIOUREA DENGAN METODE GELOMBANG MIKRO

Transkripsi:

BAB 1 PEDAULUA bat analgesik adalah senyawa yang dalam dosis teraupetik meringankan atau menekan rasa nyeri, tanpa memiliki kerja anastesi umum. Berdasarkan potensi kerja, mekanisme kerja dan efek samping analgetik dibedakan dalam dua kelompok, yaitu analgesik yang berkhasiat kuat (analgesik opioid) dan analgesik lemah sampai sedang (analgesik non opioid). Asam salisilat, turunan anilin, turunan asam antranilat, turunan pirazolon merupakan analgesik lemah sampai sedang yang termasuk juga golongan on-steroid-anti-inflamatory-drug (SAID) (Mutschler, 1991). Golongan obat SAID menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi PGG 2 terganggu. Penghambatan pembentukan prostaglandin inilah yang dapat menekan atau menghilangkan rasa nyeri. Setiap obat menghambat siklooksigenase dengan kekuatan dan selektivitas yang berbeda. Pada biosintesis prostaglandin menunjukkan bahwa enzim fosfolipase mengubah fosfolipid menjadi asam arakidonat pada saat membran mengalami gangguan atau kerusakan. Pada saat inilah enzim siklooksigenase dihambat, sehingga pembentukan prostaglandin terhambat (Wilmana, 2007) Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Almasirad dkk. (2005), adanya gugus hidrazida dapat menghambat enzim siklooksigenase (X) yang berperan dalam pembentukan prostaglandin (PG). leh karena itu telah dilakukan juga sintesis dan uji aktivitas analgesik turunan hidrazida dari asam mefenamat, sebuah SAID turunan antranilat. Melalui uji aktivitas analgesik dengan metode writhing test terhadap mencit jantan, asam mefenamat memberikan persen inhibisi sebesar 25,59%, sintesis turunan arilhidrazida dari asam mefenamat dengan penambahan substituen 1

2 4-hidroksifenil memberikan persen inhibisi sebesar 46,67% dan penambahan substituen 4-metoksifenil memberikan persen inhibisi sebesar 32,45%. Jadi senyawa-senyawa hasil sintesis tersebut lebih efektif sebagai analgesik dibandingkan asam mefenamat. Struktur asam mefenamat dan struktur bentuk hidrazida dari asam mefenamat dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut ini. Ar 3 3 (a) 3 Gambar 1.1. (a) Struktur asam mefenamat (b) Struktur turunan -arilhidrazid dari asam mefenamat Ar: 4-hidroksifenil 4-metoksifenil Berdasarkan penelitian tersebut, maka pada penelitian ini akan disintesis turunan hidrazida dari asam salisilat. Asam salisilat dan asam mefenamat memiliki kesamaan yaitu pada gugus yang diharapkan setelah disintesis menjadi turunan hidrazida akan menambah efektivitas analgesiknya dibandingkan asam salisilat. amun penelitian ini dibatasi pada proses sintesisnya saja, jadi tidak dilakukan uji aktivitas farmakologi. Pada gambar 1.2 menunjukkan struktur dari asam salisilat dan turunan hidrazida dari asam salisilat. 3 (b)

3 Ar (a) (b) Gambar 1.2. (a) Struktur asam salisilat (b) Struktur turunan hidrazida dari asam salisilat Untuk mendapatkan senyawa turunan hidrazida dari asam salisilat tidak dapat diperoleh melalui satu tahap reaksi, sehingga akan disintesis melalui dua tahap reaksi seperti pada gambar 1.3 di bawah ini. 1. Tahap pertama 3 + 2 2 2 2 + 3 + 2 metil-2-hidroksibenzoat hidrazin hidrat 2-hidroksibenzohidrazida 2. Tahap kedua 2 2-hidroksibenzohidrazida + R Gambar 1.3. Tahapan sintesis turunan hidrazida dari asam salisilat. + 2 R Keterangan : R: - - 4-hidroksi dan 3-metoksi - 3,4-dimetoksi Dewasa ini telah banyak penggunaan pemanasan dengan teknik gelombang mikro pada sintesis senyawa organik. Penggunaan menggunakan teknik tersebut banyak memeberikan keuntungan di antaranya adalah peningkatan kecepatan reaksi sehingga waktu yang

4 dibutuhkan semakin sedikit dibandingkan dengan pemanasan secara konvensional, persentase hasil yang lebih banyak, serta pengerjaan yang lebih mudah setelah berlangsungnya reaksi. Bahkan menurut Jain dkk (2007), penggunaan teknik gelombang mikro mengarah pada sintesis yang ramah lingkungan, efisien dan hemat biaya. Sintesis turunan hidrazida dari asam karboksilat dapat dilakukan dengan pemanasan secara konvensional dan menggunakan teknik gelombang mikro. Reaksi tahap pertama dari penelitian ini telah dilakukan oleh Jain dkk (2007) dengan menggunakan pemanasan secara konvensional dan teknik gelombang mikro. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa sintesis dengan menggunakan teknik gelombang mikro lebih banyak (85-90%) dibandingkan dengan secara konvensional (30-65%). Reaksi tahap kedua dari sintesis ini belum pernah dilakukan sebelumnya. amun, mengacu pada sintesis yang telah dilakukan oleh Awasthi dkk (2007), yang mereaksikan bentuk hidrazida dari asam karboksilat rantai lurus dengan aldehida dan memberikan persentase hasil yang cukup tinggi. Pada hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa sintesis menggunakan teknik gelombang mikro lebih banyak (85-90%) dibandingkan secara konvensional (35-55%). leh karena itu, maka pada tahap kedua akan direaksikan hasil sintesis tahap pertama yang memiliki struktur cincin aromatis yaitu 2-hidroksibenzohidrazida dengan benzaldehida. Dengan adanya kemiripan struktur tersebut, diharapkan senyawa bentuk hidrazida dari asam salisilat juga dapat disintesis dan memberikan persentase hasil yang cukup tinggi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Almasirad dkk (2005), Jain dkk (2007) dan Awasthi (2007), maka pada sintesis ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik gelombang mikro.

5 Tujuan dari sintesis tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida dan 3,4-dimetoksibenzaldehida dibandingkan dengan penambahan benzaldehida. Pengaruh ini dapat dilihat pada persentase hasil tahap kedua, yaitu pada reaksi adisi nukleofilik antara 2-hidroksibenzohidrazida dan benzaldehida. Substituen hidroksi dan metoksi pada benzaldehid merupakan gugus pendonor elektron pada cincin. Adanya pendonor elektron ini, intermediate atom yang positif akan semakin mudah terbentuk sehingga mempercepat terjadinya reaksi. Dengan demikian, persentase hasil akan semakin meningkat. Subtituen hidroksi merupakan pendonor elektron yang lebih kuat dibandingkan dengan subtituen metoksi. Untuk mengetahui rendemen hasil dari sintesis di atas akan dibandingkan hasil reaksi yang dilakukan pada kondisi dan metode sintesis yang sama yaitu antara benziliden-2-hidroksibenzohidrazida sebagai senyawa kontrol, -(4-hidroksi-3-metoksibenziliden)-2-hidroksibenzohidrasida, dan -(3,4-dimetoksibenziliden)-2-hidroksibenzohidrasida. Senyawa-senyawa tersebut akan diuji kemurniaannya dengan uji kromatografi lapis tipis (KLT) dan penentuan titik leleh, sedangkan untuk spektrumnya akan ditentukan dengan Spektrofotometri Ultraviolet (UV), Spektrofotometri Inframerah (IR) dan Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (RMI- 1 ) Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini yaitu: 1. Apakah -benziliden-2-hidroksibenzohidrazida dapat disintesis dari bahan awal 2-hidroksibenzohidrazida, dan benzaldehida?

6 2. Apakah -(4-hidroksi-3-metoksibenziliden)-2-hidroksibenzohidrazida dapat disentesis dari bahan awal 2-hidroksIbenzohidrazida, dan 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida? 3. Bagaimanakah pengaruh substituent 4-hidroksi-3-metoksiben zaldehida dibandingkan benzaldehida terhadap persentase hasil sintesis turunan hidrazida dari asam salisilat yang dilakukan pada kondisi dan metode yang sama? 4. Apakah -(3,4-dimetoksibenziliden)-2-hidroksibenzohidrazida dapat disintesis dari bahan awal 2-hidroksibenzohidrazida, dan 3,4- dimetoksibenzaldehida? 5. Bagaimana pengaruh subtituen 3,4-dimetoksibenzaldehida dibandingkan benzaldehida terhadap persentase hasil sintesis turunan hidrazida dari asam salisilat yang dilakukan pada kondisi dan metode yang sama? Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka di bawah ini diuraikan yang menjadi tujuan penelitian yaitu: 1. Mensintesis benziliden-2-hidroksibenzohidrazida dari bahan awal 2-hidroksibenzohidrazida, dengan penambahan benzal dehida. 2. Mensintesis -(4-hidroksi-3-metoksibenziliden)-2-hidroksibenzohidrazida dari bahan awal 2-hidroksibenzohidrazida, dengan penambahan 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida. 3. Membandingkan penambahan 4-hidroksi-3-metoksibenzalde hida dengan dibandingkan benzaldehida terhadap persentase hasil sintesis turunan hidrazida dari asam salisilat yang dilakukan pada kondisi dan metode yang sama?

7 4. Mensintesis -(3,4-dimetoksibenziliden)-2-hidroksibenzohidrazida dari bahan awal 2-hidroksibenzohidrazida, dengan penambahan 3,4-dimetoksibenzaldehida. 5. Membandingkan penambahan 3,4-dimetoksibenzaldehida dengan dibandingkan benzaldehida terhadap persentase hasil sintesis turunan hidrazida dari asam salisilat yang dilakukan pada kondisi dan metode yang sama? Berikut ini merupakan hipotesis dari penelitian yang dilakukan: 1. Senyawa benziliden-2-hidroksibenzohidrazida dapat dihasil- kan dari penambahan senyawa benzaldehida pada reaksi antara 2- hidroksibenzohidrazida. 2. Senyawa -(4-hidroksi-3-metoksibenziliden)-2-hidroksibenzohidrazida dapat dihasilkan dari penambahan senyawa 4-hidroksi-3- metoksibenzaldehida pada reaksi antara 2-hidroksibenzohidrazida. 3. Pada kondisi dan metode yang sama terdapat peningkatan persentase hasil sintesis turunan hidrazida dari asam salisilat pada penambahan 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida dibandingkan benzaldehida. 4. Senyawa -(4-hidroksi-3-metoksibenziliden)-2-hidroksibenzohidrazida dapat dihasilkan dari penambahan senyawa 3,4- dimetoksibenzaldehida pada reaksi antara 2-hidroksibenzohidrazida. 5. Pada kondisi dan metode yang sama terdapat peningkatan persentase hasil sintesis turunan hidrazida dari asam salisilat pada penambahan 3,4-dimetoksibenzaldehida dibandingkan benzaldehida.

8 Manfaat dari penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan informasi dan dasar bagi penelitian selanjutnya dalam bidang sintesis untuk menghasilkan senyawa turunan hidrazida dari asam salisilat khususnya dengan menggunakan teknologi gelombang mikro. Selain itu, di harapkan turunan hidrazid dari asam salisilat dapat bermanfaat bagi pengembangan obat-obat baru dalam dunia kefarmasian, terutama sebagai analgesik.