EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA PENINGKATAN RESPON DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

HARTANTO A

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

(Eksperimen pada siswa kelas V11 semester ganjil SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- PAIR-SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu berkompetisi. Salah satunya dengan melakukan kajian-kajian dan

MUSRIAH A

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ALIMAH AMIN A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

(PTK Kelas VII A SMP Negeri 3 Cawas Tahun Ajaran 2009/2010) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Matematika. Oleh : DHIAN ENDAHWURI A

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang tinggi untuk menghadapi tantangan tersebut. Salah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR - SHARE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU. selalu dituntut untuk memikirkan tentang bagaimana cara merencanakan

Rata-rata UN SMP/Sederajat

ELZA USWATUN KHASANAH A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan interaksi pendidik dan siswa. Pendidik melakukan

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi, dalam arti semakin tipisnya batas antar negara maju dengan negara

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN. (Di SMP Muhammadiyah 14 Boyolali) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas suatu bangsa. Selain karena pendidikan dipandang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI S-1 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika.

Skripsi Untuk MemenuhiSebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2008/2009

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : NARTI A

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR DI TK AISYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

BAB I PENDAHULUAN. Memecahkan masalah merupakan pekerjaan rutin manusia, sebab. dalam kehidupan sehari-hari sering dihadapkan pada masalah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang menuntut setiap manusia untuk bersaing dan berkompetisi

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI MATEMATIKA DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan. Matematika sebagai ilmu dasar, sekarang

I. PENDAHULUAN. manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia berhubungan dengan

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN SMALL GROUP WORK DAN THINK TALK WRITE

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SKRIPSI

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN HEURISTIK PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI TUGAS BERSTRUKTUR DENGAN UMPAN BALIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PENGAJUAN SOAL (PROBLEM POSSING) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG TERHADAP

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

KONTRIBUSI PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. belajar tergantung selain pada kemampuan juga pada minat belajar setiap

BAB I PENDAHULUAN. oleh pembelajaran yang berlangsung. Peranan guru dalam bidang pendidikan. mendapatkan perhatian dari penanggung jawab pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu atau berkualitas tinggi. Demikian satu-satunya wadah kegiatan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN BANTUAN TUTOR SEBAYA DALAM KELOMPOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PERKALIAN MODEL MATRIK TERHADAP KEMAMPUAN MENGHITUNG HASIL KALI PADA SISWA KELAS III SDN BALUN 3 CEPU

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika HANAFI A

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat, dan canggih yang ditunjang oleh kemampuan

( Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Sawit Boyolali )

Abstrak. Kata kunci: model pembelajaran NHT, model pembelajaran TPS, fungsi, prestasi belajar matematika

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

limas siswa harus mempunyai daya imajinasi yang baik tentang bangun berdimensi tiga. Siswa juga harus menguasai materi prayarat, yaitu segitiga dan

I. PENDAHULUAN. Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. jalan untuk mencerdaskan bangsa adalah melalui dunia pendidikan.

Transkripsi:

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA (Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mojosongo) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S 1 Pendidikan Matematika Oleh : NAWESTRI UTAMI A 410 060 208 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju-mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri dan kompleksnya masalah kehidupan menuntut Sumber Daya Manusia yang handal dan mampu berkompetisi. Selain itu, pendidikan merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu tinggi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Peningkatan SDM juga merupakan syarat untuk mencapai tujuan pembangunan, salah satu wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah Pendidikan yang berkualitas. Sebagai faktor penentu keberhasilan pembangunan, maka kualitas Sumber Daya Manusia harus ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan perubahan pola pikir yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan kurikulum. Pada masa lalu proses belajar mengajar berfokus pada guru, dan siswa kurang diperhatikan

keberadaannya. Akibatnya kegiatan belajar mengajar lebih menekankan pada pengujian daripada pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang monoton dimungkinkan siswa akan mengantuk dan perhatiannya kurang karena membosankan, model pembelajaran harus bisa mengubah gaya belajar siswa dari siswa yang pasif menjadi siswa yang aktif dalam mengkontruksi konsep. Model pembelajaran yang tepat membuat matematika lebih berarti, masuk akal, menantang, menyenangkan dan cocok buat siswa. Pembelajaran matematika selama ini cenderung dikembangkan melalui pola pembelajaran teori-contoh-latihan. Pola ini perlu ditinjau kembali pembelajaran matematika yang didasarkan pada teori-contoh-latihan, hanya menyajikan suatu pandangan yang sempit tentang matematika. Proses belajar mengajar harus memungkinkan siswa untuk mengkontruksi pemahaman mereka sendiri tentang matematika secara mendalam yang didasarkan pada apa yang mereka telah ketahui. Meskipun matematika sudah diberikan sejak TK dan mempunyai jam pelajaran lebih banyak, tetapi pada kenyataannya nilai rata-rata bidang studi matematika masih rendah dibandingkan nilai bidang studi yang lain. Sehingga siswa masih menganggap bahwa pelajaran matematika sebagai suatu pelajaran yang menakutkan karena tingkat kesulitannya dianggap tinggi. Salah satunya pada pokok bahasan segitiga. Dari beberapa model pembelajaran, peneliti memilih satu model pembelajaran yang menarik dan dapat memicu keaktifan siswa yaitu metode

Think-Pair-Share. Metode Think-Pair-Share merupakan suatu metode mengajar yang dapat meningkatkan keaktifan siswa. Selain itu, dengan metode ini siswa tidak akan cepat merasa bosan dalam belajar matematika. Melalui metode ini, selain siswa dapat menggali kemampuannya sendiri, siswa juga diarahkan untuk bekerja sama meskipun dalam kelompok kecil. Sehingga metode Think-Pair-Share dapat menghasilkan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan segitiga yang lebih baik daripada menggunakan metode konvensional. Menurut Johnson D.W dan Johnson R.T (1993) yang diterjemahkan oleh I Wayan Dasna (2007) suasana belajar cooperative learning menghasilkan prestasi yang lebih baik dari pada suasana belajar yang penuh persaingan dan memisah-misahkan siswa. Dalam pembelajaran matematika diharapkan siswa benar-benar aktif yang menyebabkan ingatan siswa mengenai apa yang dipelajarinya akan lebih lama dan pembelajaran akan lebih luas jika dibandingkan belajar secara pasif. Disamping itu juga menimbulkan sikap kreatif pada siswa. Keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh pemilihan dan penggunaan metode atau strategi pembelajaran saja, tetapi banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah kemampuan awal siswa. Latar belakang pengetahuan (kemampuan awal) yang merupakan salah satu faktor dari aspek pribadi siswa keadaan awal siswa, merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Kemampuan awal siswa, merupakan prasyarat yang harus dimiliki siswa agar dapat mengikuti pelajaran

dengan baik sehingga dimungkinkan siswa yang mempunyai latar belakang kemampuan awal yang baik akan dapat mengikuti pelajaran dengan mudah. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Think-Pair-Share (TPS) Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Pada Pokok Bahasan Segitiga. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan suatu masalah sebagai berikut : 1. Masih rendahnya prestasi belajar matematika siswa karena siswa menganggap Matematika itu sulit. 2. Guru dalam memberikan metode mengajar masih monoton dan kurang bervariasi. 3. Adanya kemungkinan perbedaan prestasi belajar matematika diakibatkan karena adanya penggunaan model pembelajaran. 4. Kemampuan awal siswa secara tidak langsung berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. 5. Metode pembelajaran Think-Pair-Share diharapkan dapat mengikut sertakan siswa secara aktif didalam kegiatan belajar mengajar yaitu terhadap hasil belajar khususnya matematika. 6. Masih rendahnya siswa dalam memahami materi tentang segitiga.

C. Pembatasan Masalah Agar penelitian bisa terfokuskan lebih efektif dan efisien, maka objekobjek penelitian perlu dibatasi, permasalahan yang diteliti dibatasi pada halhal sebagai berikut : 1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Think- Pair-Share untuk kelas eksperimen dan metode konvensional untuk kelas kontrol. 2. Kemampuan awal siswa diperoleh dari data sekunder yaitu nilai matematika pada hasil ujian kelas VII semester I. 3. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII semester II SMP Negeri I Mojosongo. 4. Indikator keberhasilan belajar siswa berupa hasil belajar yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada akhir penelitian. 5. Materi pelajaran matematika yang akan diteliti dibatasi pada pokok bahasan segitiga. 6. Prestasi belajar matematika yang dimaksud adalah hasil belajar D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas maka permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan segitiga antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode Think-Pair-Share (TPS) dan konvensional? 2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan segitiga ditinjau dari perbedaan kemampuan awal siswa? 3. Apakah terdapat interaksi bersama antara metode pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan segitiga antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode Think-Pair-Share (TPS) dan konvensional. 2. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan segitiga ditinjau dari perbedaan kemampuan awal siswa. 3. Untuk mengetahui interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika. F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: 1. Memberi masukan kepada guru atau calon guru matematika dalam menentukan metode mengajar yang tepat, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

2. Memberi informasi kepada guru ataupun calon guru untuk melatih kemandirian siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 3. Memberi informasi kepada siswa tentang pentingnya prestasi belajar dalam pembelajaran matematika.