PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SDN SLARANG 01 TAHUN AJARAN 2012/2013

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNANAN METODE QIRA ATI DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN AJARAN

Keyword:Question and answer, word card

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPETWO STAY TWO STRAY DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDNEGERI 3 KRAKAL TAHUN 2013/2014

PENERAPAN TEKNIK INFO BERANTAI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KEDALEMAN WETAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SDN 2 PANGENJURUTENGAH TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENGGUNANAN METODE HYPNOTEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BENERWETAN TAHUN AJARAN

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SDN KRADENAN

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 PLARANGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN METODE STAD DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SLARANG 05 TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS V SD NEGERI 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SDN SLARANG 01 TAHUN AJARAN 2012/2013 Indar Winarni 1, Wahyudi 2, Kartika Chrysti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen e-mail : indarwinarni@gmail.com 1 Mahasiswa, 2 3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Application of Cooperative Learning Team Quiz Technique in Increasing Citizenship Education Learning 4 th Grade Student State Elementary School 1 Slarang 2012/2013 Academic Year. The purpose of this research to describe the application of cooperative learning Team Quiz technique in increasing Citizenship Education learning and find problems with solutions. This research used Classroom Action Research technique and implemented in three cycles. The results showed that: the application of cooperative learning Team Quiz technique can improve Citizenship Education Learning 4 th Grade Student. Problems were: dominated by clever students, there is less compact group, some students blamed other groups, needed a lot of time, and difficulty in made questions. The solutions are: motivate students, set the appraisal line, give the punishment, prepare a summary, and guide the discuss. Keywords: Team Quiz Technique, Citizenship Education, Learning Abstrak: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Team Quiz dalam Peningkatan Pembelajaran PKn Siswa Kelas IV SDN Slarang 01 Tahun Ajaran 2012/2013. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan Quiz dalam peningkatan pembelajaran PKn dan menemukan kendala serta solusi. Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas dan dilaksanakan dalam tiga siklus. Hasil menunjukkan bahwa: penerapan Quiz dapat meningkatkan pembelajaran PKn siswa kelas IV. Kendalanya yaitu: didominasi siswa pandai, ada kelompok yang kurang kompak, beberapa siswa menyalahkan kelompok lain, memerlukan banyak waktu, dan kesulitan membuat pertanyaan. Solusinya ialah: memotivasi siswa, menetapkan aturan penilaian, memberi sanksi, menyiapkan rangkuman, dan membimbing diskusi. Kata Kunci: Teknik Team Quiz, PKn, Pembelajaran PENDAHULUAN Mata pelajaran PKn adalah salah satu cabang ilmu yang memuat nilai-nilai luhur yang sangat dalam selain sebagai pengetahuan. Nilainilai luhur yang terkandung dalam PKn seperti penanaman budi pekerti, sejarah, ilmu sosial, dan kenegaraan. PKn juga dipandang sebagai ilmu pokok karena dapat mewakili cabang ilmu lainya seperti IPS, Agama, Sosiologi, dan sebagainya. Menurut Cogan dan Derricott (1998) bahwa pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah perluasan dari civics yang lebih menekankan pada aspek-aspek 228

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 3, hlm. 228 236 229 praktik kewarganegaraan (Wahab & Sapriya, 2011: 32). Kewarganegaraan berarti hal-hal yang menyangkut kehidupan warga negara baik mengenai warga negara itu sendiri maupun negara dan hubungan antar keduanya. Tujuan PKn untuk jenjang SD, SMP, dan SMA tidak berbeda. Semuanya berorientasi pada pengembangan kemampuan/ kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan kejiwaan dan intelektual, emosinal, dan sosialnya. Somantri (2001) mengemukakan bahwa tujuan PKn hendaknya dirinci dalam kurikuler yang meliputi: ilmu pengetahuan, keterampilan intelektual, sikap, dan keterampilan sosial (Wahab & Sapriya, 2011: 312). Tujuan mata pelajaran PKn tersebut memuat aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk itu, guru perlu menyusun strategi pembelajaran yang digunakan di kelas sesuai dengan masing-masing aspek pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan di SDN Slarang 01 pada mata pelajaran PKn bahwa sebagian besar gurunya masih mementingkan pada materi dan pengajaran yang monoton. Khusunya pada hasil pengamatan siswa kelas IV bahwa sebagian besar siswa menemui kesulitan dan hasil pembelajaran yang diperoleh selama ini kurang optimal khususnya materi sistem pemerintahan pusat dan globalisasi dimana banyak siswa mengalami kesulitan karena membutuhkan tingkat pemahaman dan penerapan yang cukup rumit. Siswa masih berpusat pada hafalan dimana mengenai sistem pemerintahan pusat dan globalisasi bukan hanya diperlukan untuk menghafal, tetapi diutamakan pada penanaman konsep dan karakter sehingga menghidupkan nilai-nilai PKn itu sendiri. Kendala lain yaitu pada sarana dan prasarana yang belum memadai seperti media pembelajaran, alat-alat kelas, dan keadaan ruang kelas. Guru dalam menerapkan model pembelajaran kurang bervariasi dan masih konvensional yang didominasi oleh ceramah dan penugasan. Guru dalam mengevaluasi juga kurang kreatif dan masih berpedoman pada buku paket atau LKS semata. Pada usia siswa kelas IV SD berada pada fase operasional konkret dimana pada proses pembelajaranya siswa membutuhkan kondisi yang konkret. Menurut Piaget anak usia 8-11 tahun pada tahap operasional konkret dengan ciri memakai aturan yang jelas/logis (Suprijono, 2012: 23). Menurut Suprijono (2012: 54) bahwa, Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Menurut Sugiyanto (2009: 58), Teknik pembelajaran TQ adalah teknik pembelajaran dengan memainkan topik-topik yang diajarkan kepada siswa yang dibagi dalam beberapa kelompok. Silberman (2012: 175) berpendapat bahwa Teknik tim ini dapat meningkatkan rasa tanggungjawab siswa atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak mengancam atau tidak membuat mereka takut.

230 Penerapan Pembelajaran Kooperatif... Berdasarkan beberapa pendapat, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Kooperatif teknik Team Quiz adalah teknik pembelajaran yang dilakukan dengan kelompok-kelompok yang membahas topik-topik pelajaran dalam sebuah permainan/kuis serta dalam suasana yang menyenangkan. Menurut Suprijono (2012: 114) teknik Team Quiz ada 9 langkah yaitu: (1) memilih topik yang dapat disampaikan dalam tiga bagian, (2) membagi siswa menjadi tiga kelompok A, B, dan C, (3) menyampaikan format penyampaian pelajaran kemudian mulai penyampaian materi (batasi penyampaian materi maksimal 10 menit), (4) kelompok A menyiapkan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan sedangkan kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan mereka, (5) kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok B, jika tidak dapat menjawab dilempar pada kelompok C, (6) kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika tidak dapat menjawab dilempar pada kelompok B, (7) melanjutkan pelajaran kedua dan kelompok B menjadi kelompok penanya, (8) melanjutkan pelajaran ketiga dan kelompok C menjadi kelompok penanya, (9) menyimpulkan. Sementara menurut Silberman (2012: 175) langkah teknik Team Quiz ada 8 yaitu: (1) memilih topik yang disampaikan dalam tiga segmen, (2) membagi siswa menjadi tiga tim, (3) menjelaskan format pelajaran dan mulai penyajian materi hingga 10 menit atau kurang, (4) tim A meyiapkan kuis jawaban singkat selama 5 menit, tim B dan C memeriksa catatan mereka, (5) tim A memberi kuis pada tim B, jika tidak dapat menjawab tim C segera menjawab, (6) tim A memberi kuis pada tim C, jika tidak dapat menjawab tim B segera menjawab, (7) lanjutkan segmen kedua dan tim B sebagai kuis, (8) lanjutkan segmen ketiga dan tim C sebagai kuis. Berdasarkan beberapa pendapat, dapat disimpulkan langkah teknik Team Quiz ada 9 yaitu: (1) pemilihan topik menjadi 3 bagian, (2) pembagian kelompok A, B, dan C, (3) penyampaian format pelajaran dan materi pertama sekitar 10 menit, (4) penyusunan pertanyaan kelompok A, (5) lempar jawab pertanyaan pada kelompok B dan C, (6) lempar jawab pertanyaan pada kelompok C dan B, (7) penyampaian materi kedua dengan penanya kelompok B, (8) penyampaian materi ketiga dengan penanya kelompok C, (9) menyimpulkan. Penerapan teknik Team Quiz diharapkan dapat memotivasi dan menambah keaktifan siswa dalam belajar. Teknik Team Quiz juga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna dengan materi yang dibagi dalam beberapa tahap sehingga memudahkan siswa mengingat pelajaran terutama materi sistem pemerintahan pusat dan globalisasi yang cukup luas. Kelebihan teknik Team Quiz diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran PKn sehingga pembelajaran lebih bermakna dan nilai karakter PKn dapat diterapkan. Selain itu dengan teknik Team Quiz diharapkan hasil belajar siswa tentang sistem

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 3, hlm. 228 236 231 pemerintahan pusat dan globalisasi dapat meningkat dan mencapai kriteria ketuntasan sebesar 80%. Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang muncul yaitu: (1) bagaimana penerapan Quiz dalam peningkatan pembelajaran PKn siswa kelas IV SDN Slarang 01 Tahun Ajaran 2012/2013, (2) apakah penerapan Quiz dapat meningkatkan pembelajaran PKn siswa kelas IV SDN Slarang 01 Tahun Ajaran 2012/2013, (3) apakah kendala dan solusi penerapan pembelajaran kooperatif teknik Team Quiz dalam peningkatan pembelajaran PKn siswa kelas IV SDN Slarang 01 Tahun Ajaran 2012/2013. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) memperoleh informasi tentang penerapan pembelajaran kooperatif teknik Team Quiz dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Slarang 01 Tahun Ajaran 2012/2013, (2) meningkatkan pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Slarang 01 Tahun Ajaran 2012/2013 melalui penerapan Quiz, (3) menemukan kendala dan solusi penerapan pembelajaran kooperatif teknik Team Quiz dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Slarang 01 Tahun Ajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Slarang 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2012 sampai bulan Mei 2013 pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian berjumlah 18 siswa yang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi guru dan siswa, dokumentasi, video shoting serta tes. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi guru dan siswa, daftar nilai dan lain-lain sebagai dokumentasi, lembar soal sebagai alat tes, dan camera digital untuk membuat video. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi. Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi metode/teknik dan sumber. Triangulasi metode/teknik yang dilakukan yaitu observasi, tes, dokumentasi, dan video shoting. Triangulasi sumber dilakukan berdasarkan sudut pandang guru/peneliti, observer/teman sejawat, dan siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif untuk menentukan peningkatan proses pembelajaran sedangkan analisis data kuantitatif untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh hasil tindakan guru. Analisis data mengacu pendapat Miles dan Huberman (1984), yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2009: 246-253). Indikator kinerja penelitian di-gunakan untuk menentukan ketercapaian tujuan penelitian. Aspek yang diukur dari proses pembelajaran dan hasil tes siswa. Proses belajar diukur dari hasil pelaksanaan kuis dan diskusi seperti kerjasama dan sportifitas dengan target keberhasilan

232 Penerapan Pembelajaran Kooperatif... sebanyak 80% sedangkan hasil tes dihitung dari jumlah siswa yang mencapai KKM 70 dengan target 80%. Prosedur penelitian ini meng-gunakan metode penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas tiga siklus. Tahap-tahap penelitian sesuai model Arikunto yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, Suhardjono & Supardi, 2008: 16). Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan perijinan, menyusun RPP dan skenario pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran, lembar observasi, lembar tes, lembar kerja siswa, dan meminta kesediaan teman sejawat selaku observer. Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dan skenario yang disusun menggunakan teknik Team Quiz. Pada tahap observasi guru mengamati dan mencatat semua kejadian yang terjadi pada saat Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung. Pada tahap refleksi peneliti dan observer berdiskusi untuk mengkaji dan menganalisis proses kegiatan sehingga ditemukan kelemahannya. Keempat tahap-an ini selalu berhubungan dan berkelanjutan serta mengalami perbaikan-perbaikan hingga tercapainya tujuan yang diharapkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan selama tiga siklus dimana siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan, siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan, dan siklus III terdiri dari 2 kali pertemuan. Alokasi waktu 3x35 menit untuk setiap pertemuan dan 2x35 menit khusus untuk pertemuan 2 siklus I. Berdasarkan hasil penelitian dari siklus I sampai dengan siklus III, penerapan langkah-langkah teknik Team Quiz pada pembelajaran PKn sudah sesuai dengan RPP dan skenario pembelajaran. Hasil observasi proses pembelajaran dengan teknik Team Quiz dari siklus I sampai siklua III dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I, II dan III Siklus Siklus Siklus Rata Aktivitas I II III -rata Rata-rata 3 3,4 3,6 3,3 Prosentase 75% 85% 90% 83% Berdasarkan tabel 1 dapat di-simpulkan bahwa hasil observasi pembelajaran dengan teknik Team Quiz pada siklus I mencapai 3 atau sebesar 75%, pada siklus II mencapai 3,4 atau sebesar 85%, dan pada siklus III mencapai 3,6 atau sebesar 90%. Hasil siklus I dibanding siklus II mengalami peningkatan sebanyak 0,4 atau sebesar 10% sedangkan dari siklus II ke siklus III meningkat sebanyak 0,2 atau sebesar 5%. Skor rata-rata observasi yaitu 3,3 atau sebesar 83% (baik). Hasil observasi siklus I belum dikategorikan tuntas karena baru mencapai 75%, sedangkan siklus II dan siklus II sudah tuntas karena melebihi 80%. Begitu juga rata-rata siklus I, II, dan II mencapai 83%. Langkah pembelajaran kooperatif teknik Team Quiz yaitu: (1) pemilihan topik menjadi 3 bagian, (2) pembagian kelompok A, B, dan C, (3) penyampaian format pelajaran dan materi pertama sekitar

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 3, hlm. 228 236 233 10 menit, (4) penyusunan pertanyaan kelompok A, (5) lempar jawab pertanyaan pada kelompok B dan C, (6) lempar jawab pertanyaan pada kelompok C dan B, (7) penyampaian materi kedua dengan penanya kelompok B, (8) penyampaian materi ketiga dengan penanya kelompok C, (9) menyimpulkan. Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus I, siklus II, dan siklus III sudah masuk kategori baik. Perbandingan siklus I, siklus II, dan siklus III selalu mengalami kenaikan dari setiap langkah pembelajaran dengan teknik Team Quiz. Namun, hasil pembelajaran dapat dioptimalkan lagi agar terjadi peningkatan yang lebih signifikan. Pelaksanaan proses pembelajaran yang baik akan berdampak pada hasil belajar yang baik pula. Begitu juga dengan kenaikan proses yang dapat menghasilkan kenaikan hasil belajar. Hasil belajar diperoleh dari hasil nilai tes/evalusi siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan teknik Team Quiz pada setiap pertemuan. Hasil belajar siswa dengan teknik Team Quiz pada pembelajaran PKn dari siklus I sampai siklus III dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Hasil Belajar Siklus I, II, dan III Kriteria Rata-rata Nilai Persentase Ketuntasan Siklus I Siklus II Siklus III Rata -rata 75 78 83 79 78% 89% 94% 87% Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hasil belajar PKn siswa kelas IV semakin meningkat. Nilai siswa dikatakan tuntas jika mencapai KKM 70 ke atas, sedangkan indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti adalah siswa yang tuntas belajar mencapai 80% ke atas dari jumlah keseluruhan. Hasil rata-rata nilai siklus I yaitu 75, siklus II yaitu 78, dan siklus III yaitu 83. Rata-rata prosentase siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 78% atau sebanyak 14 siswa, siklus II sebesar 89% atau sebanyak 16 siswa, dan siklus III sebesar 94% atau sebanyak 17 siswa. Sedangkan rata-rata prosentase siswa yang belum tuntas pada siklus I sebesar 22% atau sebanyak 4 siswa, siklus II sebesar 11% atau sebanyak 2 siswa, dan siklus III sebesar 6% atau sebanyak 1 siswa. Dari rata-rata ketuntasan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa pada setiap siklus rata-rata siswa yang tuntas selalu mengalami peningkatan, meskipun pada siklus III ada seorang siswa yang belum juga mencapai KKM dikarenakan siswa tersebut membutuhkan bimbingan ekstra dalam pembelajaran. Jika dibandingkan dengan siklus I, terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 11% atau sebanyak 2 siswa. Begitu juga dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 5% atau sebanyak 1 siswa. Rata-rata nilai siswa siklus I, siklus II, dan siklus III sebesar 79 serta rata-rata prosentase siswa yang tuntas pada siklus I, siklus II, dan siklus III sebesar 87%. Dengan demikian rata-rata prosentase siklus I, siklus II, dan siklus III sudah dikatakan tuntas

234 Penerapan Pembelajaran Kooperatif... dimana hasilnya melebihi 80%. Dengan demikian hasil belajar siswa selalu mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Penerapan Quiz pada siswa kelas IV SDN Slarang 01 yang dilaksanakan dengan maksimal menjadi salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn khususnya materi sistem pemerintahan pusat dan globalisasi. Melalui teknik Team Quiz siswa dapat mengekspresikan dirinya untuk tampil dalam kelompok tanpa keadaan yang menegangkan. Suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan lebih santai tanpa menghilangkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kondisi tersebut memberikan pengalaman belajar yang bermakna pada siswa. Pembagian materi yang bertahap memudahkan siswa mengingat materi pelajaran. Sementara kuis dan diskusi dapat mengaplikasikan nilai karakter PKn itu sendiri seperti kerjasama, sportifitas, tanggungjawab, keaktifan, kekompakkan, saling menghargai, dan sebagainya. Kendala yang muncul selama penerapan pembelajaran kooperatif teknik Team Quiz dalam pembelajaran PKn siswa kelas IV SDN Slarang 01 yaitu: (1) beberapa siswa kurang aktif dan masih didominasi siswa yang pandai, (2) ada kelompok yang kurang kompak saat berdiskusi dan lempar jawab, (3) beberapa siswa terlihat menyalahkan jawaban kelompok lain dan kurang sportif, (4) persiapan media dan tempat duduk kurang maksimal, (5) memerlukan banyak waktu, (6) ada kesulitan dalam membuat pertanyaan. Hal tersebut sesuai pendapat Slavin (1995) yang menyatakan bahwa jika tidak dirancang dengan baik, pembelajaran akan memunculkan beberapa siswa yang tidak bertanggung jawab secara personal pada tugas kelompoknya dan hanya mengekor apa yang dilakukan teman-teman satu kelompoknya (Miftahul Huda, 2011: 68). Dari berbagai kendala yang muncul, solusi pemecahan masalahnya adalah: (1) peneliti memotivasi siswa yang kurang aktif dan menjelaskan pentingnya partisispasi dalam kuis, (2) peneliti memberikan aturan tentang penilaian proses pembelajaran dalam kuis dari kerjasama, keaktifan, tanggung jawab, dan lain-lain, (3) peneliti menetapkan aturan permainan dan sanksi bagi kelompok yang melanggar peraturan dalam kuis, (4) peneliti lebih maksimal dalam mempersiapkan media dan posisi tempat duduk, (5) peneliti meyiapkan rangkuman materi setiap bagian dan mempercepat penataan tempat duduk agar penggunaan waktu lebih efisien, (6) peneliti membimbing dan membantu kelompok saat berdiskusi membuat pertanyaan. Hal tersebut dapat disiasati oleh guru dengan membantu membuat pertanyaan kuis seperti pendapat Silberman agar memberikan tim pertanyaan kuis yang telah dipersiapkan yang darinya mereka memilih kapan mereka mendapat giliran menjadi pemandu kuis (2012: 176). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang penarapan pembelajaran kooperatif teknik Team Quiz dalam peningkatan pembelajaran PKn siswa

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 3, hlm. 228 236 235 kelas IV SDN Slarang 01 Tahun Ajaran 2012/2013 maka dapat disimpulkan: (1) penerapan Quiz dalam peningkatan pembelajaran PKn siswa kelas IV SDN Slarang 01 Tahun Ajaran 2012/2013 dengan langkah-langkah yaitu: (a) pemilihan topik, (b) pembentukan kelompok, (c) penyampaian format pembelajaran dan materi pertama, (d) penyusunan pertanyaan kelompok A, (e) lempar jawab pertanyaan pada kelompok B dan C, (f) lempar jawab pertanyaan pada kelompok C dan B, (g) penyampaian materi kedua dengan penanya kelompok B, (h) penyampaian materi ketiga dengan penanya kelompok C, (i) menyimpulkan, (2) penerapan Quiz dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas IV SDN Slarang 01 Tahun Ajaran 2012/2013 dengan prosentase siswa yang tuntas siklus I sebesar 78% (14 siswa), siklus II sebesar 89% (16 siswa), dan siklus III sebesar 94% (17 siswa), (3) kendala yang muncul yaitu: (a) beberapa siswa kurang aktif dan ada kelompok yang kurang kompak, (b) beberapa siswa menyalahkan jawaban kelompok lain, (c) persiapan kurang maksimal dan memerlukan banyak waktu, (d) ada kesulitan dalam membuat pertanyaan. Adapun solusinya yaitu: (a) peneliti memotivasi siswa yang kurang aktif dan menjelaskan pentingnya partisispasi dalam kuis, (b) peneliti menetapkan aturan permainan dan sanksi bagi kelompok yang melanggar peraturan dalam kuis, (c) peneliti meyiapkan media dengan maksimal dan membuat rangkuman materi setiap bagian, (d) peneliti membimbing kelompok membuat pertanyaan. Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti memberikan saran yaitu : (1) guru hendaknya mempersiapkan segala sesuatu dengan maksimal sehingga pembelajaran berjalan dengan baik, guru mengatur waktu sebaik-baiknya agar waktu lebih efisien, lebih banyak melibatkan peran siswa secara aktif dalam melaksanakan pembelajaran, dan diharapkan menerapkan pembelajaran kooperatif teknik Team Quiz sebagai alternatif teknik dalam proses pembelajaran, (2) siswa diharapkan dapat membangun pengetahuannya sendiri dalam memahami konsep-konsep PKn dan diharapkan berperan aktif dalam pelaksanaan kuis serta bekerjasama dalam kelompok agar hasil belajar yang dicapai maksimal dan suasana pembelajaran lebih hidup, (3) hendaknya sekolah menginspirasi guru-guru untuk selalu melaksanakan proses belajar siswa aktif seperti teknik Team Quiz dan diharapkan juga dilaksanakan pada subjek dan tempat yang berbeda untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan teknik Team Quiz dalam pembelajaran, (4) hendaknya peneliti lebih mengoptimalkan penerapan Quiz khususnya dalam pembelajaran PKn kelas IV sehingga tercipta proses dan hasil belajar yang maksimal. DAFTAR PUSTAKA Wahab, A.A. & Sapriya. (2011). Teori & Landasan Pendidikan

236 Penerapan Pembelajaran Kooperatif... Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta. Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta. Silberman, M.L. (2012). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Miftahul Huda. (2011). Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktural, dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara