BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

KATA PENGANTAR. Bandung, Juni Penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menyiarkan pertunjukkan berita, informasi, hiburan dan sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi jual-beli. Hal ini dapat ditemukan dalam setiap transaksi jual-beli di

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas dari pemandu acara, suatu acara akan berjalan biasa sehingga para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pertelevisian ditandai dengan banyaknya jenis acara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah arsip sosial yang menangkap jiwa zaman (zeitgeist) saat itu.

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses berpikir manusia. Tahap kelanjutan dari proses berpikir

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Bahasa adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. peran yang cukup sentral dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hampir semua

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB I PENDAHULUAN. (6) definisi operasional. Masing-masing dipaparkan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

III. METODE PENELITIAN. mengandung implikatur dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. partisipan. Dalam percakapan, proses komunikasi terjadi apabila ada dua

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

1. PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

BAB I PENDAHULUAN. Rapat sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Rasanya tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai

I. PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan dalam tesis ini terdiri dari, latar belakang yang berisi hal-hal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab 5 ini akan disajikan simpulan dan saran berdasarkan hasil temuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Baby Blues terdapat tiga permasalahan yang menjadi tujuan penelitiannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang selanjutnya disebut WPP yang terdapat di surat kabar Minggu Pagi.

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah. Televisi merupakan salah satu media yang kuat pengaruhnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa manusia akan sulit berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya. Selain itu bahasa juga menjadi salah satu bagian terpenting bagi manusia dalam mengembangkan kebudayaan maupun ilmu pengetahuan. Sependapat dengan hal tersebut Tarigan (1990: 4) menyatakan hal berikut. Bahasa merupakan sarana komunikasi vital dalam hidup ini. Bahasa adalah milik manusia. Bahasa adalah salah satu ciri pembeda utama antara manusia dengan mahluk lain. Bahasa adalah manusiawi artinya semua manusia memerlukan bahasa untuk proses komunikasi, yaitu untuk berbicara. Dengan fasilitas bahasa manusia dapat mengembangkan kebudayaan. Jadi manusia tidak dapat terlepas dari bahasa, karena bahasa sebagai sarana komunikasi yang sangat vital. Setiap manusia selalu mempunyai keinginan untuk menyalurkan pendapat ataupun keinginannya kepada orang lain. Dengan bahasa pendapat maupun keinginan seseorang tersebut dapat tersalurkan. Keraf (1984: 4) menyatakan bahwa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud seseorang, melahirkan perasaan dan memungkinkan kita menciptakan kerjasama dengan semua warga. Secara umum, bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi. Sejalan dengan perkembangannya bahasa mengalami perluasan fungsi. Perluasan fungsi bahasa 1

2 ini terjadi atas kreativitas manusia dalam menciptakan variasi pembentuknya berdasarkan penggunaan bahasa itu sendiri dalam masyarakat sesuai dengan kesepakatan. Sebagai hasil variasi bahasa, humor juga memiliki fungsi. Humor juga termasuk salah satu sarana komunikasi, seperti menyampaikan informasi, menyatakan rasa senang, marah, jengkel dan simpati. Humor merupakan aktivitas kehidupan yang sangat digemari. Humor menjadi bagian hidup sehari-hari. Humor tidak mengenal kelas sosial dan dapat bersumber dari berbagai aspek kehidupan. Humor adalah cara melahirkan suatu pikiran, baik dengan kata-kata (verbal) atau dengan jalan lain yang melukiskan suatu ajakan yang menimbulkan simpati dan hiburan. Wacana merupakan satuan bahasa yang paling lengkap unsur-unsurnya (Kridalaksana 1993:184). Wacana adalah linguistik yang memiliki tataran bahasa yang lebih luas dari kalimat, memuat rentetan kalimat yang berhubungan, menghubungkan posisi yang satu dengan posisi yang lainnya, dan membentuk satuan-satuan informasi. Pernyataan ini mempunyai arti bahwa wacana yang dimaksud dapat berupa paragraf atau kalimat. Diketahui bahwa paragraf kalimat terdiri atas beberapa kalimat yang mempunyai hubungan antara yang satu dengan lainnya, serta membentuk kesatuan arti. Wacana pada umumnya dipahami sebagai satu unit bahasa yang lebih besar daripada kalimat, suatu wacana dapat berbentuk lisan atau tulis, serta wacana dapat direalisasikan dalam bentuk percakapan, paragraf, dan sebagainya. Selain itu, wacana tidak dapat terlepas dari konteks pemakai.

3 Humor termasuk salah satu sarana komunikasi, seperti menyampaikan informasi, menyatakan rasa senang, marah, jengkel, simpati. Sebagai sarana komunikasi, apabila digunakan dengan tepat, humor dapat berfungsi macammacam. Humor menurut Haryanto (dalam Purwo 1990: 112) disampaikan dengan lelucon yang hanya berhasil apabila ada tiga hal, yaitu: 1) ada kelaziman, 2) ada penyelewengan, 3) ada kemampuan pihak yang menerima kesan itu dan menghargai bahwa itu benar. Humor dapat mengendurkan ketegangan atau berfungsi sebagai katup penyelamat. Misalnya apabila ada yang berselisih dalam kelompok, humor dapat menyelamatkan mereka dari saling melontarkan kata-kata kasar atau baku hantam. Pemakaian bahasa dalam wacana humor Awas Ada Sule berbeda dengan bahasa humor lain, karena dalam Awas Ada Sule menampilkan gabungan beberapa bahasa (Indonesia, Jawa, dan Sunda) yang dikemas dalam satu latar belakang masyarakat Jakarta. Wacana Awas Ada Sule dapat dinikmati secara baik oleh anggota masyarakat penciptanya atau anggota masyarakat lain yang belum mengenal budaya Jakarta. Humor Awas Ada Sule berbeda dengan humor lain karena disampaikan dengan ringan, santai dan sesuai dengan relitas kehidupan sehari-hari seorang pembantu dan majikan. Untuk mengatakan humor sebagai wacana, dapat dilihat batasan ciri-ciri hakikat humor, yaitu: 1) berbentuk lisan atau lisan yang sudah ditranskripkan dalam bentuk tulisan, 2) milik kolektif, 3) bersifat anonim, 4) bersifat aktual dengan kejadian dalam masyarakatnya pada masa tertentu, 5) bersifat spontan dan polos serta, 6) mempunyai fungsi dalam kehidupan masyarakatnya. Berdasarkan

4 salah satu definisi di atas, dapat dikatakan bahwa sebuah wacana dapat berupa percakapan singkat atau sepenggal tulisan. Salah satu contoh percakapan singkat yang ada di Indonesia adalah wacana humor (WH). Berikut ini adalah contoh percakapan yang mengandung humor. (1) Kanjeng mamih : Suleee. (2) Sule : Iya Kanjeng Mamih. (3) Kanjeng mamih : Kamu liat nggak, ada yang tidak sempurna dari roti ini? (4) Sule : Saya ngga tau Kanjeng Mamih kalo roti ini nggak sempurna, tapi kalo Kanjeng Mamih yang nggak sempurna,saya tau. Tuturan (4) pada contoh percakapan di atas (... tapi kalo Kanjeng Mamih yang nggak sempurna saya tau), disampaikan secara terselubung sehingga bagi orang yang tidak memahami implikatur percakapan, maknanya tidak dapat ditangkap. Percakapan di atas jelas sekali mengandung efek humor, dilihat dari situasi atau keadaannya, Sule bermaksud menimbulkan efek humor dengan cara menyindir dan menghina Kanjeng Mamih yaitu dengan menambahkan jawaban yang menyimpang dari percakapan mengenai roti yang tidak sempurna, padahal Sule menganggap Kanjeng Mamih yang tidak sempurna. Humor sebagai suatu keadaan atau gejala yang dapat menimbulkan efek tertawa merupakan suatu unsur yang sering dijumpai di dalam kehidupan seharihari. Humor terdapat dimana-mana dan tidak mengenal kelas sosial, latar pendidikan, dan tinggi rendahnya kecerdasan manusia. Humor ada di semua lapisan masyarakat, baik di desa maupun di kota. Humor dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk melampiaskan perasaan tertekan dan bertujuan untuk

5 mengurangi berbagai ketegangan yang ada di sekelilingnya. Kegiatan berhumor antara penutur (Pn) dan mitra tutur (Mt) disebut tindak tutur. Tindak tutur yang termasuk WH ada yang disampaikan secara jelas dan langsung dapat ditangkap maksudnya. Dengan demikian, humor langsung merangsang orang untuk tertawa. Namun, sering terdapat WH yang penyampaian maksudnya secara terselubung atau yang disebut dengan implikatur percakapan. Dengan kata lain, implikatur percakapan adalah menerangkan yang mungkin diartikan, disarankan, atau dimaksudkan oleh penutur dapat berbeda dengan yang dikatakan oleh penutur. Implikatur percakapan mengacu kepada jenis kesepakatan bersama antara penutur dan lawan tuturnya, kesepakatan dalam pemahaman, bahwa yang dibicarakan harus saling berhubungan. Hubungan atau keterkaitan itu sendiri tidak terdapat pada masing-masing ujaran. Artinya, makna keterkaitan itu tidak diungkapkan secara harfiah pada ujaran itu Di dalam WH, penggunaan implikatur percakapan akan menimbulkan kelucuan, kegelian atau tertawa bagi Mt yang dapat menangkap maksud yang disampaikan dalam WH tersebut. Apabila Mt tidak dapat menangkap maksud WH yang mengandung implikatur percakapan, sudah dapat dipastikan orang tersebut tidak akan merasa lucu, geli, atau tertawa, bahkan dia bisa marah dalam menanggapi wacana tersebut. Dengan demikian, ada kendala dalam penyampaian maksud yang sebenarnya. Seringkali Mt mengalami kesalahpahaman dalam berinteraksi atau bahkan kegagalan berkomunikasi hanya karena kurang menguasai implikatur percakapan dengan baik. Oleh karena itu, penelitian

6 mengenai implikatur percakapan perlu dilakukan untuk membuka lebih lebar kawasan dunia pragmatik dalam bahasa Indonesia. Penelitian humor di Indonesia belum begitu banyak, padahal humor telah membudaya di masyarakat karena kesenian tradisional seperti wayang, ludruk, dan ketoprak masing-masing menyuguhkan gara-gara, banyolan, atau dagelan yang mengandung humor. Penelitian pernah dilakukan oleh Rustono (1998) dalam disertasinya yang berjudul Implikatur Percakapan sebagai Penunjang Pengungkapan Humor Verbal Lisan Berbahasa Indonesia. Penelitian ini memaparkan dan memberi argumentasi tentang implikatur percakapan yang timbul sebagai akibat terjadinya pelanggaran prinsip kerjasama atau prinsip kesantunan dan fungsinya sebagai penunjang pengungkapan humor di dalam wacana humor verbal lisan berbahasa Indonesia. Paparan dan argumentasi itu mencakupi pelanggaran prinsip kerjasama sebagai penyebab timbulnya implikatur percakapan yang menunjang pengungkapan humor. Pelanggaran prinsip kesantunan sebagai penyebab timbulnya implikatur percakapan yang memerankan fungsi sebagai penunjang pengungkapan humor, aneka dan tipe humor verbal lisan yang mengungkapkannya ditunjang oleh implikatur percakapan. Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang implikatur dalam Wacana Humor (WH). Adapun yang menjadi judul penelitian ini adalah Implikatur Percakapan Wacana Humor pada Acara Komedi Awas Ada Sule.

7 1.2 Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Faktor yang dapat digali dari tuturan wacana humor Awas Ada Sule di Global TV untuk dijadikan permasalahan pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1) Wacana Humor (WH) dapat menimbulkan kelucuan, kegelian atau tertawa bagi mitra tutur yang dapat menangkap maksud yang disampaikan dalam wacana humor tersebut. Terkadang wacana humor hanya sebuah wacana biasa yang tidak lucu atau dengan istilah lain disebut "garing". Untuk menjawab hal itu, penggunaan implikatur percakapan adalah jawabannya. 2) Wacana humor Awas Ada Sule merupakan wacana verbal yang berisi tentang tuturan lucu dalam sebuah percakapan yang tidak semata-mata menuturkan kata atau kalimat tetapi didalam pengucapanya itu juga mengimplikasikan preposisi yang sebenarnya bukan merupakan bagian dari tuturan tersebut. 3) Tindak tutur dalam wacana humor Awas Ada Sule mengandung jenis tindak tutur yang beragam yang akan menimbulkan implikasi pragmatis tertentu, baik yang disampaikan secara langsung literal (LL), tidak langsung literal (TLL), langsung tidak literal (LTL), maupun tidak langsung tidak literal (TLTL). 4) Tuturan para pemain dalam wacana humor Awas Ada Sule juga memiliki fungsi tertentu apakah fungsi asertif, direktif, ekspresif, komisif, atau fungsi deklaratif. 5) Tuturan yang digunakan oleh pemain dalam humor Awas Ada Sule menimbulkan implikasi pragmatis dan efek humor yang sangat kuat.

8 6) Apabila mitra tutur (Mt) tidak dapat menangkap maksud wacana humor yang mengandung implikatur percakapan sudah dapat dipastikan orang tersebut tidak akan merasa lucu, geli, atau tertawa, bahkan dia bisa marah dalam menanggapi wacana tersebut. Dengan demikian, ada kendala dalam penyampaian maksud yang sebenarnya. Seringkali mitra tutur mengalami kesalahpahaman dalam berinteraksi atau bahkan kegagalan berkomunikasi hanya karena kurang menguasai implikatur percakapan dengan baik. Oleh karena itu, penelitian mengenai implikatur percakapan perlu dilakukan untuk membuka lebih lebar kawasan dunia pragmatik dalam bahasa Indonesia. 1.2.2 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terjadi penyimpangan yang terlampau jauh dari permasalahan semula, penulis perlu membatasinya. Adapun masalah yang akan dianalisis terbatas pada hal-hal berikut. 1) Implikatur percakapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah implikatur yang dikemukakan oleh Grice dalam Rahardi, (2008: 43). Grice mengemukakan bahwa sebuah tuturan dapat mengimplikasikan preposisi yang bukan merupakan bagian dari tuturan tersebut. Proposisi yang diimpilikasikan itu dapat disebut dengan implikatur percakapan. 2) Jenis tindak tutur yang akan teliti pada wacana humor Awas Ada Sule yaitu teori Parker dalam Wijana (2009: 126) yang berupa tindak tutur langsung literal (LL), tindak tutur tidak langsung literal (TLL), tindak tutur langsung tidak literal (LTL), dan tindak tutur tidak langsung tidak literal (TLTL).

9 3) Modus implikatur percakapan atau bentuk implikatur percakapan yang akan teliti pada wacana humor Awas Ada Sule yaitu teori Leech dalam Rahardi (2008: 74) berupa kalimat deklaratif, kalimat interogratif, kalimat imperatif, kalimat eksklamatif, dan kalimat empatik. 4) Implikasi pragmatis yang akan teliti pada wacana humor Awas Ada Sule yaitu efek humor yang ditimbulkan dari tuturan yang dilakukan oleh pemain dalam acara komedi Awas Ada Sule. 5) Fungsi implikatur percakapan yang akan teliti pada wacana humor Awas Ada Sule yaitu teori Searle (dalam Rahardi, 2008: 36) yang berupa fungsi asertif, direktif, komisif, deklaratif, dan ekspresif. 6) Data penelitian yang akan digunakan adalah wacana humor pada acara komedi Awas Ada Sule yang disiarkan di stasiun televisi swasta Global TV. 1.2.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dalam penelitian ini perlu merumuskan masalah untuk memperjelas arah penelitian. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah jenis tindak tutur yang digunakan pemain pada acara komedi Awas Ada Sule? 2) Bagaimana modus atau bentuk kalimat implikatur percakapan wacana humor pada acara komedi Awas Ada Sule?

10 3) Bagaimanakah implikasi pragmatis implikatur percakapan wacana humor Awas Ada Sule? 4) Bagaimanakah fungsi implikatur percakapan wacana humor pada acara komedi Awas Ada Sule? 1.3 Tujuan Penelitian Setiap penelitian harus mempunyai tujuan karena dapat dijadikan sebagai titik sentral yang ingin dicapai. Begitu pula dengan penelitian ini yaitu bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut: 1) jenis tindak tutur yang digunakan oleh setiap pemain pada acara komedi Awas Ada Sule; 2) modus implikatur percakapan wacana humor pada acara komedi Awas Ada Sule; 3) implikasi pragmatis implikatur percakapan wacana humor Awas Ada Sule; 4) fungsi implikatur percakapan wacana humor pada acara komedi Awas Ada Sule. 1.4 Manfaat Penelitian Selain mempunyai tujuan, suatu penelitian juga harus memiliki manfaat. Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai studi linguistik, khususnya penganalisisan pragmatik dari segi

11 implikatur percakapan dalam wacana humor dan diharapkan dapat mempermudah pemahaman informasi implikatur percakapan dalam wacana humor khususnya untuk digunakan kembali sebagai bahan penelitian selanjutnya; 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan ilmu bahasa khususnya pragmatik 1.5 Definisi Operasional Sesuai dengan judul Implikatur Percakapan Wacana Humor pada Acara Komedi Awas Ada Sule, maka penulis akan menguraikan definisi-definisi mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini agar ini lebih terarah. Adapun definisi tersebut yaitu sebagai berikut. 1) Implikatur percakapan dalam penelitian ini adalah kalimat percakapan penutur yang penyampaian maksudnya secara terselubung. Dengan kata lain, implikatur percakapan adalah menerangkan yang mungkin diartikan, disarankan, atau dimaksudkan oleh penutur dapat berbeda dengan yang dikatakan oleh penutur. 2) Wacana humor dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat lucu yang disusun dalam sebuah dialog atau tuturan yang memungkinkan pembaca atau penonton tertawa, jengkel, dan terkelabui. Wacana humor dalam penelitian ini yaitu wacana humor pada acara Awas Ada Sule yang ditayangkan di Global TV. 3) Acara Awas Ada Sule yaitu acara komedi humor yang ditayangkan di televisi swasta yaitu Global TV yang di dalamnya terdapat wacana percakapan humor.

12 Berdasarkan definisi operasional di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan suatu kajian terhadap kalimat percakapan penutur yang penyampaian maksudnya secara terselubung dalam sebuah kalimat-kalimat lucu yang disusun dalam sebuah dialog atau tuturan yang memungkinkan pembaca atau penonton tertawa, jengkel, atau terkelabui.