RAKONTEK 2017 OLEH SEKSI PROMKES

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa

-2- No.1934, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tenta

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN DIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DITJEN PPMD Jakarta, Oktober 2017

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

IMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPALA DESA KALIBENING KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DESA KALIBENING KECAMATAN DUKUN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF DI KABUPATEN KARAWANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Taufik Madjid, S.Sos, MSi. Direktur Pemberdayaan Masyarkat Desa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

Disampaikan pada: SOSIALISASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA dan TRANSISI PNPM MANDIRI Jakarta, 30 April 2015

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Mengingat :.1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 01 TAHUN 2016

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGHITUNGAN BIAYA PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA OPERASIONAL PEMBINAAN POS PELAYANAN TERPADU

Hari Prasetyo Controll and Analysis Program Implementation Specialist Tim Advisory PNPM Mandiri Perkotaan.

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK

KEPALA DESA LICIN KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA LICIN NOMOR 7 TAHUN 2015 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Pengelolaan Keuangan Desa Blitar, 30 September 2016

BUKU LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN Direktorat Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

Bab8 Pembinaan dan Pengawasan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPALA DESA BADAMITA KABUPATEN BANJARNEGARA PERATURAN DESA BADAMITA NOMOR : 03 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2017

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

KEPALA DESA MIAU MERAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DESA MIAU MERAH NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

PUSKESMAS 3 April 2009

BUPATI PAMEKASAN TENTANG BUPATI PAMEKASAN, pembangunan perdesaan sehat, diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

SALINAN KEPALA DESA CLURING KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA CLURING NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA SEMPU KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA SEMPU NOMOR : 4 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2016

Transkripsi:

RAKONTEK 2017 OLEH SEKSI PROMKES

N O 1 2 3 4 5 INDIKATOR RPJMN/RENSTRA DAN RKP KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PM TAHUN 2017 RPJMAN DAN RENSTRA TAHUN 2017 INDIKATOR Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Persentase Kab/kota yang memiliki kebijakan PHBS Persentase desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10 persen untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan TARG ET 3 50% 30% 8 6 KINERJA (RKP DAN RENJA) TAHUN 2017 N o Indikator 1 Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 2 Persentase Desa yang Memanfaatkan Dana Desa untuk UKBM Targ et 5 30% 3 Persentase Posyandu Aktif 50%

INDIKATOR KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan 1 Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 2 Persentase Desa yang Memanfaatkan Dana Desa untuk UKBM 3 Persentase Posyandu Aktif Kabupaten/Kota yang menyebarluaskan informasi minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di minimal 3 saluran media (cetak, elektronik, media luar ruang, media tradisional, media lainnya). Persentase desa yang difasilitasi oleh Puskesmas untuk memanfaatkan dana desa untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Fasilitasi yang dilakukan Puskesmas adalah advokasi kepada pengambil keputusan (Kepala Desa dan tokoh masyarakat); pendamping proses perencanaan; dan monitoring pelaksanaan kegiatan untuk UKBM yang bersumber dari dana desa. Kegiatan fasilitasi Puskesmas didanai melalui BOK/DAK Non Fisik maupun sumber lain yang sah di Puskesmas Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan Jumlah kabupaten/kota yang menyebarluaskan informasi minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di minimal 3 saluran media (cetak, elektronik, media luar ruang, media tradisional, dan media lainnya). (Jumlah desa yang memanfaatkan dana desa untuk UKBM dibagi jumlah desa) x 100% (Jumlah Posyandu yang melakukan kegiatan utama secara rutin setiap bulan, cakupan masing-masing minimal 50%, dan melakukan kegiatan tambahan

Indikator Keberhasilan kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2017 No Indikator Target Definisi Operasional Cara Penghitungan Data 1 Jumlah kebijakan publik 2 jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Jumlah kebijakan publik berwawasan yang berwawasan Kesehatan adalah jumlah kebijakan kesehatan di tingkat provinsi yang kesehatan yang dibuat sektoral (K/L) berupa dikeluarkan pada tahun 2016 Peraturan Presiden/ Peraturan Menteri/ Instruksi Menteri/ Surat Edaran Menteri/ Surat Keputusan Bersama Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur, Instruksi Gubernur, Surat Keputusan Gubernur, Surat Edaran/Himbauan Gubernur yang mendukung kesehatan khususnya dalam upaya peningkatan perilaku sehat dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Sumber Data Pusat dan Provinsi Keterangan Kebijakan yang dikeluarkan tahun 2016 2 Persentase Kab/kota yang memiliki kebijakan PHBS 55% Persentase kabupaten dan kota yang membuat kebijakan yang mendukung PHBS minimal 1 kebijakan baru per tahun (Kebijakan yg mendukung kesehatan/phbs/perilaku sehat adalah kebijakan dalam bentuk Peraturan Daerah, Peraturan Bupati/Walikota, Instruksi Bupati/Walikota, Surat Keputusan Bupati/Walikota, Surat (Jumlah Kabupaten/Kota yang membuat kebijakan yang mendukung PHBS minimal 1 kebijakan baru per tahun dibagi jumlah kab dan kota) x 100% Edaran/Himbauan Bupati/Walikota pada tahun tersebut) Kabupaten/ Diutamakan Kota Kabupaten/ kota yang belum pernah menerbitka n kebijakan PHBS

Lanjutan.. 3 Persentase desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10 persen untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) 25% Persentase desa yang memanfaatkan alokasi dana desa minimal 10% untuk UKBM yang difasilitasi oleh Puskesmas (Jumlah desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10% untuk UKBM dibagi jumlah desa) x 100% Desa Dana desa 2016 yang digunakan untuk UKBM, baik fisik dan non fisik 4 Jumlah dunia usaha yangmemanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan 3 Jumlah dunia usaha yang Jumlah dunia usaha yang melakukan melakukan kerja sama (MOU) dan kerja sama (MOU) dan atau Perjanjian atau Perjanjian Kerja sama (PKS) dengan Kementerian Kesehatan/Pemerintah Daerah/Dinas Kesehatan dalam Kerja sama (PKS) dengan Kementerian Kesehatan/Pemerintah Daerah/Dinas Kesehatan dalam mendukung program kesehatan mendukung program kesehatan Pusat dan Provinsi Baik baru yang maupun lanjutan tahun sebelumnya

Lanjutan.. 5 Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan 4 Jumlah organisasi kemasyarakatan yang melakukan kerja sama (MOU) dan atau Perjanjian Kerja sama (PKS) dengan Kementerian Kesehatan/Pemerintah Daerah/Dinas Kesehatan dalam mendukung program kesehatan Jumlah organisasi kemasyarakatan yang melakukan kerja sama (MOU) dan atau Perjanjian Kerja sama (PKS) dengan Kementerian Kesehatan/Pemerintah Daerah/Dinas Kesehatan dalam mendukung program kesehatan Pusat dan Provinsi Baik yang baru maupun lanjutan tahun sebelum nya

Penetapan Target Kinerja Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Aceh Sasaran Strategis No Indikator Kinerja Utama Target Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah kebijakan publik yg berwawasan kesehatan 1 1 2 2 3 Peningkatan Pelaksana Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan 2 3 4 Persentase Kab/Kota yg memiliki kebijakan PHBS Persentase desa yg memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM Jumlah dunia usaha yg memanfaatkan CSR-nya untuk Program Kesehatan 35 45 55 65 75 10 15 25 30 40 2 2 3 4 5 5 Jumlah organisasi kemasyarakatan yg memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan 2 2 4 6 18

Sasaran Strategis NO 1 CAPAIAN PROGRAM Indikator Kinerja Utama Jumlah kebijakan publik yg berwawasan kesehatan Target Provinsi CAPAIAN 2015 2016 2015 2016 1 1 4 2 2 Persentase Kab/Kota yg memiliki kebijakan PHBS 35 45 69% 0 Peningkatan Pelaksana Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan 3 4 Persentase desa yg memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM Jumlah dunia usaha yg memanfaatkan CSR-nya untuk Program Kesehatan 10 15 N N 2 2 N N 5 Jumlah organisasi kemasyarakatan yg memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan 2 2 N N

KEBIJAKAN BER-PHBS TAHUN 2016 No Kab/Kota Qanun Jumlah Perbup Jumlah Perwal Jumlah 1 Banda Aceh 1. Qanun KTR (2015) 2.Qanun Kibla (2011) 2 - -.Perwal KTR 1 2 Aceh Besar 4 Pidie Jaya - 5 Bireuen 1. Qanun Pengelolaan Sampah (2013) 1. Qanun Kibbla(2012) 2.Qanun KTR(2014) 1 1. Perbup STBM (2013) 2. Perbub Eliminasi (2013) 3.Perbup KTR (2015) 4.Perbup Kompetensi Bidan (2012) 1. Perbup Eliminasi Malaria (2015) 2 1.Perbup Koordinasi LS dlm Rangka Eliminasi Malaria (2014) 4 - - 1 1 - - 6 Lhokseumawe - - - - - - 7 Aceh Utara - - 1. Perbup Eliminasi Malaria (2013) 2. Perbup KTR (2015) 2 - - 8 Aceh Timur - - 1.Perbup Eliminasi Malaria(2012) 9 Langsa 1. Qanun KTR (2015) 2. Qanun Pelayanan Kesehatan(2014) 3. Qanun Pengelolaan Sampah (2014) 4. Qanun PPLH (2015) 5.Qanun Ruang Terbuka Hijau (2015) 5 2.Perbup STBM(2012) - 2 - - - Perwal Eliminasi Malaria (2013) 1

10 Langsa 11 Aceh Jaya 1. Qanun KTR (2015) 2. Qanun Pelayanan Kesehatan(2014) 3. Qanun Pengelolaan Sampah (2014) 4. Qanun PPLH (2015) 5.Qanun Ruang Terbuka Hijau (2015) 1. Qanun STBM (2015) 2. Qanun ASI Eklusif (2015) 5 2-1. Perbup Eliminasi Malaria (2011) 2. Perbup Pelayanan Kes.Rujukan (2015) 3. Perbup Boh Hate Ma (2015) 4. PerbuP KTR (2015) - Perwal Eliminasi Malaria (2013) 4 - - 12 Nagan Raya 1. Qanun KTR (2015) 1 1. Perbup Eliminasi Malaria (2014) 1 - - 13 Aceh Barat 1. Qanun KTR(2015) 1 - - - - 14 Aceh Barat Daya - - 1.Perbup KTR (2015) 2.Perbup Eliminasi Malaria (2014) 15 Aceh Selatan - - 1. Perbup KTR (2013) 1 - - 16 Aceh Singkil - - 17 Aceh Tenggara - - 1.Perbup Persalinan Aman dan IMD (2012) 1.Perbup Eliminasi Malaria (2014) 2.Perbup ASI Eklusif,Persalinan Aman dan IMD (2014) 2 1 - - 2-18 Gayo Lues - - 1. Perbup Eliminasi Malaria (2015) 1 - - 19 Aceh Tengah 1. Qanun Eliminasi Malaria (2013) 2.Qanun KTR (2013) 20 Simeulue - - 2 Jumlah Qanun =16-1.Perbup Persalinan aman,imd dan Asi Eklusif(2013) Jumlah Perbup =23 - - - 1 - - 1 Jumlah Perwal =2

PENGUATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KEGIATAN PUSAT DAN DEKONSENTRASI PROMKES TERKAIT GERMAS TAHUN 2017 1. PUSAT a) Koordinasi Germas LP/LS Tingkat Pusat b) Pedoman Kampanye Germas c) Sosialisasi Germas melalui Organisasi Masyarakat d) Publikasi Melalui Media (TV, Radio, Media Cetak, Media Sosial, Media Online, Media Luar Ruang) e) Sosialisasi Germas Dengan Lintas Sektor dan Masyarakat Di 180 Kab/Kota 2. DAERAH a) Penggalangan Komitmen dengan Pemerintah Daerah di 5 Kab/Kota b) Penggerakkan Germas di 5 Kab/Kota c) Sosialisasi Germas melalui Organisasi Masyarakat d) Publikasi melalui Media (TV Lokal, Radio, Media Luar Ruang) di Kab/Kota

KEGIATAN PUSAT DAN DEKONSENTRASI PROMOSI KESEHATAN TERKAIT DANA DESA TAHUN 2017 1. PUSAT a) Koordinasi dengan Kementerian Desa terkait Pedoman Umum Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2018 b) Bimbingan Teknis Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan dana desa untuk kesehatan. 2. DEKONSENTRASI a) Advokasi Pemda terkait Pengintegrasian Menu Kesehatan dalam Peraturan Bupati tentang Prioritas Pemanfaatan Dana Desa b) Bimbingan Teknis ke Kabupaten dalam pemanfaatan dana desa untuk UKBM.

KEGIATAN PUSAT DAN DEKONSENTRASI PROMOSI KESEHATAN TERKAIT POSYANDU AKTIF TAHUN 2017 1. PUSAT a) Koordinasi dengan Kementerian Desa dan Kementerian Dalam Negeri terkait Penguatan Layanan Sosial Dasar (Posyandu). b) Review Pedoman Posyandu Aktif c) Penguatan Peran Pokjanal Posyandu Pusat. d) Pengadaan dan distribusi Dacin dan Sarung Timbang. e) Koordinasi Saka Bakti Husada Tk. Pusat f) Review Pedoman Saka Bakti Husada 2. DEKONSENTRASI (PROVINSI) a) Penguatan Peran Pokjanal Posyandu Provinsi dan Kab/Kota. b) Koordinasi Saka Bakti Husada Tk. Provinsi dan Kab/Kota.

MOU KEMENDESA dan KEMENKES PASAL 2 RUANG LINGKUP a.mendorong kebijakan dan harmonisasi peraturan yang dibutuhkan oleh PARA PIHAK dalam rangka melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi dalam bidang kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. b.perbaikan/peningkatan penyelenggaraan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat desa, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi c.promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di desa, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi d.pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pencegahan dan pengendalian penyakit di desa, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi e.pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk mewujudkan derajat kesehatan masyrakat desa, daerah

STRATEGI OPERASIONAL MEMPERKUAT kelembagaan dalam hal pembentukan dan PENGAKTIFAN Pokjanal-pokjanal dan Forum peduli kesehatan MENINGKATKAN pemberdayaan masyarakat dalam hal pembentukan dan pengaktifan Posyandu dan UKBM di desa dan kelurahan GERMAS Meningkatkan pembinaan rumah tangga ber-phbs melalui gerakan masyarakat pendekatan keluarga sehat 16

PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGEMBANGAN UKBM I II III IV V Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah Kab/Kota Puskesmas Kepala Desa atau Penanggung jawab setempat/lokal VI Kader pelaksana 17

PEMERINTAH PUSAT/PROVINSI 1.Menetapkan kebijakan koordinatif 2.Melakukan pembinaan 3.Menerbitkan pedoman-pedoman yang diperlukan 4.Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan 5.Menyelenggarakan ToT atau pelatihan fasilitator pemberdayaan masyarakat 6.Melakukan sosialisasi dan advokasi kepada lintas sektor dan pemangku kepentingan 7.Membentuk/mengaktifkan kelompok kerja operasional 18

PEMERINTAH KAB/KOTA 1.Menetapkan kebijakan-kebijakan koordinatif 2.Melakukan pembinaan 3.Menerbitkan PETUNJUK TEKNIS dan PETUNJUK PENYELENGGARAAN 4.MENYELENGGARAKAN sistem pencatatan dan pelaporan 5.Menyelenggarakan PELATIHAN FASILITATOR pemberdayaan masyarakat atau petugas 6.Melakukan sosialisasi dan advokasi kepada lintas sektor dan pemangku kepentingan 7.Membentuk/mengaktifkan kelompok kerja operasional 19

PUSKESMAS 1.Mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan UKBM dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait. 2.Mengkoordinasikan penerapan kebijakan/ peraturan perundang-undangan berkaitan dengan pengembangan UKBM 3.Menyelenggarakan sistem pencatatan dan pelaporan pengembang-an UKBM 4.Membina secara teknis kesehatan pelaksanaan UKBM di masyarakat 5.Menyelenggarakan mini lokakarya secara rutin terkait pengembangan UKBM 20

KEPALA DESA ATAU PENANGGUNG JAWAB SETEMPAT/LOKAL 1.Menerbitkan peraturan tingkat desa dan kelurahan serta mengawasi pelaksanaannya. 2.Mengintegrasikan Rencana Pengembangan UKBM ke dalam Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Desa/Kelurahan 3.Mengupayakan bantuan dana dan sumber daya lain baik dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun dari pihak-pihak lain 4.Mengarahkan pelaksanaan Alokasi Dana Desa agar sesuai kebutuhan lokal desa 5.Melakukan konsultasi dengan BPD dan masyarakat tentang penggerahan masyarakat dalam melaksanakan UKBM. 6.Melaksanakan pencatatan dan pelaporan UKBM 7.Membentuk/mengaktifkan forum yang ada untuk membahas permasalahan kesehatan di desa/kelurahannya, khususnya pengembangan UKBM 21

KADER PELAKSANA 1. Menyusun rencana pengembangan UKBM bersama Forum Desa dan Kelurahan Siaga. 2. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, dan memelihara upaya pengembangan UKBM secara partisipatif. 3. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat untuk pengembangan UKBM. 4. Membantu dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan pengem-bangan UKBM. 22

PEMANTAUAN Pelaksanaan kegiatan DAN Pokjanal/forum EVALUASI peduli kesehatan dilakukan secara berjenjang. Pemantauan perkembangan desa dan kelurahan siaga aktif lingkup nasional dilakukan melalui rapat berkala tingkat pusat minimal 2 kali setahun. Evaluasi dapat dilakukan oleh tingkat pusat (secara terpadu) dan atau lembaga independen yang berkepentingan dalam pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang dilakukan paling sedikit 1(satu) kali dalam satu tahun. 23

PEMANFAATAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN

KEBIJAKAN TERKAIT PENGGUNAAN DANA DESA Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana terakhir telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa

KEBIJAKAN TERKAIT PENGGUNAAN DANA DESA Peraturan Menteri Desa PDT Trans Nomor 1 Tahun 2015 tentang Kewenangan Desa Peraturan Menteri Desa PDT Trans Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Indeks Desa Membangun Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa

PENGERTIAN DANA DESA Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat

Pedoman penggunaan dana desa Peraturan Menteri dan Lampiran Pedoman Umum menjadi pedoman dalam penyusunan petunjuk teknis prioritas penggunaan Dana Desa. Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menyusun Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa dengan mempertimbangkan kebutuhan desa, karakteristik wilayah dan kearifan lokal desa, serta keterbatasan waktu penyelenggaraan perencanaan pembangunan Desa. 28

Penetapan prioritas penggunaan dana desa Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa dapat menetapkan prioritas sesuai Daftar Kewenangan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa yang ditetapkan dalam Peraturan Desa. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melakukan pendampingan terhadap penyusunan prioritas berdasarkan Daftar Kewenangan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati/Walikota. 29

Prinsip Kewenangan Desa, dengan mengutamakan kewenangan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa; Partisipatif, dengan mengutamakan prakarsa dan kreatifitas Masyarakat; Swakelola dan berbasis sumber daya Desa mengutamakan pelaksanaan secara mandiri dengan pendayagunaan sumberdaya alam Desa, mengutamakan tenaga, pikiran dan keterampilan warga Desa dan kearifan lokal; dan

PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1 TAHUN 2015 PASAL 10: KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI BIDANG PELAYANAN DASAR DESA MELIPUTI: a. Pengembangan Pos Kesehatan Desa Dan Polindes b. Pengembangan Tenaga Kesehatan Desa c. Pengelolaan Dan Pembinaan Posyandu Melalui: Layanan Gizi Balita, Pemeriksaan Ibu Hamil, Pmt, Penyuluhan Kesehatan, Gerakan PHBS, Penimbangan Bayi Dan Balita Dan Gerakan Sehat Untuk Lansia d. Pembinaan Dan Pengawasan Upaya Kesehatan Tradisional e. Pemantauan Dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Dan Zat Adiktif Di Desa f. Pembinaan Dan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) g. Pengadaan Dan Pengelolaan Sanggar Belajar, Sanggar Seni Budaya Dan Perpustakaan Desa h. Fasilitasi Dan Moivasi Terhadap Kelompok Belajar Di Desa.

Prioritas Bidang Pembangunan: Dana Desa digunakan untuk membiayai pembangunan Desa yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan Bidang Pemberdayaan Masyarakat: Dana Desa digunakan untuk membiayai program dan kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat Desa dengan mendayagunakan potensi dan sumberdayanya sendiri sehingga Desa dapat menghidupi dirinya secara mandiri

Penetapan Prioritas Di Desa merupakan bagian dari perencanaan pembangunan Desa diputuskan melalui Musyawarah Desa tertuang dalam RPJM Desa RKP Desa APB Desa didasarkan pada tipologi desa Mempertimbangkan keadaan dan kenyataan karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomidan ekologi desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan dan kemajuan desa

PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN DISEPAKATI DAN DIPUTUSKAN DALAM MUSYAWARAH DESA RKP DESA (Sept-Okt) APB DESA (Desember) PRIORITAS BIDANG PEMBERDAYAAN (juli) DITETAPK AN DALAM PERDES

Bidang pembangunan Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana kesehatan, antara lain: a) air bersih berskala Desa; b) sanitasi lingkungan; c) jambanisasi; d) mandi, cuci, kakus (MCK); e) mobil/kapal motor untuk ambulance Desa; f) alat bantu penyandang disabilitas; g) panti rehabilitasi penyandang disabilitas; h) balai pengobatan; i) posyandu; dan j) sarana prasarana kesehatan lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah Desa

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain: a) penyediaan air bersih; b) pelayanan kesehatan lingkungan; c) penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi bagi balita dan anak sekolah; d) pengelolaan balai pengobatan Desa; e) perawatan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui; f) pengobatan untuk lansia; g) fasilitasi keluarga berencana; h) pengelolaan kegiatan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas; i) kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat Desa lainnya yang sesuai dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah Desa

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMDA KAB/KOTA PENDAMPINGAN DAN FASILITASI SATUAN KERJA KHUSUS PEMBINAAN IMPLEMENTASI UNDANG UNDANG DESA

TUGAS DAN FUNGSI SATUAN KERJA KHUSUS PEMBINAAN IMPLEMENTASI UU DESA Sosialisasi Kebijakan Dan Regulasi Pusat Dan Daerah Pembinaan Serta Pengendalian Implementasi UU Desa, Termasuk: Penyaluran Dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Dan Alokasi Dana Desa; Penanganan Pengaduan Dan Masalah Terkait Dana Desa

PARTISIPASI MASYARAKAT Pengaduan Masalah Pusat Pengaduan Dan Penanganan Masalah (Crisis Center) Kementerian Desa, Pdt Dan Transmigrasi Dan Atau Website LAPOR Kantor Sekretariat Presiden Pendampingan Desa Studi, Pemantauan Dan Publikasi Terhadap Praktek Baik Dan Buruk Desa-desa Dalam Penerapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Sesuai Kewenangan

Evaluasi Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 1. Mandat Prioritas Penggunaan Dana Desa Belum Optimal Ditaati Oleh Desa: Kegiatan Bidang Pemerintahan Desa Lebih Besar Dibandingkan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2. Pemerintah Kabupaten/Kota Belum Optimal Menegakkan Kewenangan Lokal Berskala Desa Dan Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-usul 3. Peran SKPD Dalam Mendampingi Desa Belum Optimal 4. Sosialisasi UU Desa Khususnya Pokok-pokok Kebijakan Penggunaan Dana Desa Belum Optimal 40

SAKA BAKTI HUSADA KRIDA PHBS

KRIDA PHBS NO Kegiatan Sasaran Output Tahun 2017 1 Review Petunjuk Penyelenggaraan SBH 2 Partisipasi dalam kegiatan antar Saka 3 Partisipasi dalam Kegiatan Nasional Internasional Gerakan Pramuka 4 Reorientasi Kepramukaan bagi Anggota Pinsaka Pusat Pinsaka dan Anggotanya Kwarnas Dewan Kerja Nasional Peserta Antar Saka SBH Tingkat Pusat dan Daerah Pengurus dan Anggota Pinsaka SBH Pusat 1. Kepmenkes Petunjuk Penyelenggaraan SBH 2. SK Kwarnas mengenai SBH Peningkatan Kemitraan dan kapasitas SBH tingkat pusat dan Provinsi Peningkatan Kemitraan dan kapasitas SBH tingkat pusat, Provinsi dan Internasional Peningkatan Pengetahuan Kepramukaan dan SBH

KRIDA PHBS NO Kegiatan Sasaran Output Tahun 2017 5 Pertemuan Koordinasi di Pusat dan di Daerah 6 Sosialisasi SBH dalam Event Kepramukaan Pengelola Krida /SBH di Pusat Pengelola Krida /SBH di Daerah (dana Dekon) Kwarnas Kwarda (terbatas) Pengelola Krida/SBH di Pusat dan daerah 1. Peningkatan Kapasitas Dalam rangka pembinaan Krida 2. Pembinaan Krida Bina PHBS 1. Raimuna 2. Lomba Pramuka Penggalang Tkt Nas 3. Perkemahan Putri Tkt Nasional di Balikpapan

NO Kegiatan Sasaran Output KRIDA PHBS Tahun 2017 7 Rapat Berkala Pinsaka SBH 8 Rapat Koordinasi Pada Event Kepramukaan 9 Pembinaan Krida Bina PHBS Pengelola Krida /SBH di Pusat Pengelola Krida /SBH di Pusat Pengelola Krida /SBH di Daerah Kwarnas Kwarda (terbatas) Krida Bina PHBS di Daerah Informasi pelaksanaan kegiatan antar krida tiap 3 bulan 1. Peningkatan Kapasitas Dalam rangka pembinaan Krida 2. Pembinaan Krida Bina PHBS Adanya Model Penerapan penggerakan masyarakat

KRIDA PHBS PROVINSI Tahun 2017 NO Kegiatan Sasaran Output 1 Sosialisasi Kemitraan SBH Anggota saka bakti husada Informasi pelaksanaan kegiatan SBH 2 Pertemuan Forum Kemitraan SBH Pengelola Krida /SBH di Daerah Kwarda 1. Peningkatan Kapasitas Dalam rangka pembinaan Krida 2. Pembinaan Krida Bina PHBS

UPAYA PENGEMBANGAN PERAN SERTA MASYARAKAT upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan keikutsertaan masyarakat dan ikut bertanggungjawab dalam melaksanakan program-program kesehatan keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian kegiatan dan program kesehatan memperoleh manfaat dari keikutsertaannya dalam rangka membangun kemandirian masyarakat.

Peran Serta Masyarakat dan Pihak lain Dalam Upaya Kesehatan Masyarakat Dalam pengembalian keputusan Pelaksanaan upaya kesehatan Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pemantauan hasil upaya kesehatan 47

STRATEGI PENGUATAN PERAN SERTA MASYARAKAT Melalui Peningkatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat : Posyandu, Poskesdes, Poskestrens, Posbindu Melalui institusi di masyarakat Organisasi kemasyarakatan Organisasi keagamaan Organisasi profesi dalam penguatan kapasitas promotif-preventif pada tenaga kesehatan

KEGIATAN ORMAS dan PIHAK POTENSI LAIN 1. Advokasi kepada pengambil kebijakan di wilayah binaan dlm mendukung Germas Hidup Sehat 2. Penyebarluasan informasi program2 kesehatan masyarakat melalui berbagai saluran media komunikasi 3. Penggerakkan masyarakat dlm program2 kesehatan & pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan 4. Peningkatan kapasitas sumberdaya dlm upaya peningkatan promosi program2 kesehatan & pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

Terima Kasih