Bupati Garut SAMBUTAN BUPATI GARUT PADA KEGIATAN GELAR PASUKAN KESIAPAN KONTIGENSI PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG PAPANDAYAN ALUN-ALUN KECAMATAN BAYONGBONG RABU, 29 JULI 2015
2 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM ASSALAMU ALAIKUM WR.WB. - YANG SAYA HORMATI KOMANDAN KODIKLAT TNI YANG DALAM KESEMPATAN INI DIWAKILI OLEH DIRLAT KODIKLAT TNI; - YANG SAYA HORMATI PANGDAM III/SILIWANGI; - YANG SAYA HORMATI DANREM 062/TARUMANAGARA; - YANG SAYA HORMATI PIMPINAN DPRD KABUPATEN GARUT; - YANG SAYA HORMATI SAUDARA WAKIL BUPATI GARUT - YANG SAYA HORMATI JAJARAN FORUM KOMUNIKASI PIMPINAN KABUPATEN GARUT; - YANG SAYA HORMATI PARA KOMANDAN SATUAN DILINGKUNGAN TNI; - YANG SAYA HORMATI SAUDARA SEKRETARIS DAERAH DAN PARA PEJABAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT; - YANG SAYA HORMATI CAMAT BESERTA JAJARAN FORUM KOMUNIKASI PIMPINAN DI WILAYAH KECAMATAN CISURUPAN, BAYONGBONG DAN CIGEDUG;
3 - YANG SAYA HORMATI PARA PARA KEPALA DESA, KETUA BPD, PIMPINAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DAN TOKOH MASYARAKAT DI WILAYAH KECAMATAN CISURUPAN, BAYONGBONG DAN CIGEDUG; HADIRIN YANG BERBAHAGIA, TERLEBIH DAHULU MARILAH KITA PANJATKAN PUJI DAN SYUKUR KEHADIRAT ALLAH SUBHANNAHU WA TA ALA YANG TELAH MEMBERIKAN HIDAYAH, RAHMAT DAN INAYAH-NYA, KARENA KITA MASIH DIBERIKAN KEKUATAN, KESEHATAN, SERTA KESEMPATAN UNTUK BERSILATURAHIM DALAM KEGIATAN GELAR PASUKAN KESIAPAN KONTIGENSI PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG PAPANDAYAN. SHALAWAT DAN SALAM, SEMOGA SENANTIASA TERLIMPAH CURAH KEPADA JUNJUNGAN KITA, NABI BESAR MUHAMMAD SAW, KELUARGA, SERTA PARA SAHABAT, TABI IN, TABI IT, TERMASUK KITA SEBAGAI PENGIKUTNYA HINGGA AKHIR JAMAN.
4 HADIRIN YANG TERHORMAT, MELALUI KESEMPATAN AWAL SAMBUTAN INI, ATAS NAMA SEGENAP UNSUR PIMPINAN DAERAH DAN MASYARAKAT GARUT, SELAKU BUPATI SAYA INGIN MENYAMPAIKAN UCAPAN TERIMA KASIH, APRESIASI DAN PENGHARGAAN YANG TINGGI KEPADA KOMANDAN KODIKLAT TNI, YANG TELAH MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA KABUPATEN GARUT, SEHINGGA BERKENAN UNTUK MENYELENGGARAKAN GELAR PASUKAN KESIAPAN KONTIGENSI PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG PAPANDAYAN. SEMOGA, KEGIATAN INI MENJADI BAGIAN DARI KESIAPSIAGAAN KITA, PEMERINTAH BERSAMA MASYARAKAT KABUPATEN GARUT DALAM RANGKA MENGHADAPI KEMUNGKINAN SITUASI BENCANA GUNUNG PAPANDAYAN, YANG MEMANG HINGGA SAAT INI TERUS MENUNJUKAN AKTIFITAS. BEGITU PULA SELAKU KEPALA DAERAH, SAYA INGIN MENYAMPAIKAN PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA
5 KASIH, KEPADA PANGDAM III/SILIWANGI BESERTA ANGGOTA TNI DI LINGKUNGAN KODAM III/SILIWANGI, YANG SENANTIASA MENUNJUKAN PERHATIAN DAN BANTUAN SECARA LANGSUNG KEPADA MASYARAKAT GARUT, PADA SETIAP SITUASI BENCANA YANG TERJADI. OLEH KARENANYA, BERKENAAN DENGAN KONTIGENSI PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG PAPANDAYAN, SAYA JUGA MENGHARAPKAN KERJASAMA DAN DUKUNGAN DALAM PENANGANANNYA. HADIRIN YANG SAYA HORMATI, SEBAGAIMANA KITA PAHAMI BERSAMA, KABUPATEN GARUT MERUPAKAN SALAH SATU DAERAH DI INDONESIA YANG MEMILIKI TINGKAT KEBAHAYAAN TINGGI TERJADINYA BENCANA ALAM, MULAI DARI TSUNAMI, TANAH LONGSOR, GEMPA BUMI, BANJIR DAN BAHAYA GUNUNG BERAPI. SETIAP TAHUN, DI KABUPATEN GARUT SENANTIASA TERJADI PERISTIWA BENCANA, MESKIPUN DALAM SKALA KECIL. BAHKAN SAAT INI PUN, KITA TENGAH
6 MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DIBEBERAPA WILAYAH KECAMATAN. HUBUNGANNYA DENGAN BENCANA GUNUNG BERAPI, SECARA FAKTUAL DI KABUPATEN GARUT TERDAPAT DUA GUNUNG BERAPI YANG MASIH AKTIF, YAITU GUNUNG GUNTUR DAN GUNUNG PAPANDAYAN. TENTU KITA MASIH INGAT, PADA TAHUN 2014 LALU MASYARAKAT KABUPATEN GARUT JUGA DIHADAPKAN PADA KESIAGAAN BENCANA GUNUNG GUNTUR YANG MENGALAMI PENINGKATAN AKTIFITAS. BEGITUPUN SAAT INI, KITA JUGA DIHADAPKAN PADA KESIAPSIAGAAN BENCANA GUNUNG PAPANDAYAN. DALAM CATATAN SEJARAH, GUNUNGAPI PAPANDAYAN TERCATAT TELAH BEBERAPA KALI MELETUS DIANTARANYA PADA 12 AUGUSTUS 1772, 11 MARET 1923, 15 AGUSTUS 1942, DAN 11 NOVEMBER 2002. LETUSAN BESAR YANG TERJADI PADA TAHUN 1772 MENGHANCURKAN SEDIKITNYA 40 DESA DAN MENEWASKAN SEKITAR 2957 ORANG.
7 DAERAH YANG TERTUTUP LONGSORAN MENCAPAI 10 KM DENGAN LEBAR 5 KM. PADA 11 MARET 1923 TERJADI SEDIKITNYA 7 KALI ERUPSI DI KAWAH BARU DAN DIDAHULUI DENGAN GEMPA YANG BERPUSAT DI CISURUPAN. SELANJUTNYA, PADA TANGGAL 25 JANUARI 1924, SUHU KAWAH MAS MENINGKAT DARI 364 DERAJAT CELSIUS MENJADI 500 DERAJAT CELCIUS. SEBUAH LETUSAN LUMPUR DAN BATU TERJADI DI KAWAH MAS DAN KAWAH BARU DAN MENGHANCURKAN HUTAN. SEMENTARA LETUSAN MATERIAL HAMPIR MENCAPAI CISURUPAN. LALU, PADA TANGGAL 21 FEBRUARI 1925, LETUSAN LUMPUR TERJADI DI KAWAH NANGKLAK, DAN PADA TAHUN 1926 SEBUAH LETUSAN KECIL TERJADI DI KAWAH MAS. SEJAK APRIL 2006 PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI MENETAPKAN STATUS PAPANDAYAN DITINGKATKAN MENJADI WASPADA, SETELAH TERJADI PENINGKATAN AKTIVITAS SEISMIK. SELAIN ITU,
8 PADA 7-16 APRIL 2008 TERJADI PENINGKATAN SUHU DI 2 KAWAH, YAKNI KAWAH MAS, DAN BALAGADAMA DERAJAT CELSIUS). SEMENTARA TINGKAT PH BERKURANG DAN KONSENTRASI MINERAL MENINGKAT. TERAKHIR PADA TANGGAL 28 OKTOBER 2010, STATUS PAPANDAYAN KEMBALI MENINGKAT MENJADI LEVEL 2. BERDASARKAN DATA-DATA SEBAGAIMANA YANG SAYA SAMPAIKAN TERSEBUT, MAKA KITA PATUT UNTUK MELAKUKAN USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA GUNUNG PAPANDAYAN, UNTUK MENGURANGI DAMPAK BENCANA, TERUTAMA JATUHNYA KORBAN MANUSIA. KEHADIRAN PERANGKAT NEGARA DALAM SITUASI PRA DAN PASCA BENCANA MERUPAKAN SUATU KEWAJIBAN, SEBAGAI BENTUK TANGGUNG JAWAB NEGARA UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN KEPADA WARGANYA, SEBAGAIMANA DIAMANATKAN UNDANG-UNDANG DASAR TAHUN 1945.
9 OLEH KARENANYA, GELAR PASUKAN KESIAPAN KONTIGENSI PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG PAPANDAYAN YANG DIINISIASI OLEH KODIKLAT TNI SAAT INI, MENJADI LANGKAH KITA UNTUK MEMBANGUN KEWASPADAAN BAHAYA BENCANA GUNUNG PAPANDAYAN. SETIAP PIHAK YANG TERKAIT, TERUTAMA MASYARAKAT YANG BERADA DI WILAYAH GUNUNG PAPANDAYAN HARUS BENAR-BENAR SADAR, DAN MENGIKUTI KEGIATAN KONTIGENSI PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG PAPANDAYAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH. SEMUA STAKE HOLDER, HARUS MENGERAHKAN SELURUH SUMBER DAYA DALAM RANGKA MENGHADAPI KEMUNGKINAN BENCANA, MESKIPUN KEGIATAN INI DALAM TAHAP PRA BENCANA. SAUDARA-SAUDARA YANG SAYA HORMATI, KEMBALI SAYA MENGINGATKAN KEPADA SELURUH KOMPONEN PEMERINTAHAN DAN MASYARAKAT, AGAR SECARA BERKELANJUTAN MEMBANGUN SIKAP KEWASPADAAN BENCANA, KARENA KITA BERADA DI
10 WILAYAH YANG MEMILIKI TINGKAT BAHAYA TINGGI TERHADAP BENCANA ALAM. DIBUTUHKAN KESAMAAN SIKAP DAN KEBERSAMAAN DALAM BERTINDAK, DALAM KEGIATAN KONTIGENSI BENCANA. KARENA PERENCANAAN KOTIGENSI YANG EFEKTIF, AKAN MAMPU MENGATASI KEDARURATAN BENCANA YANG SANGAT KOMPLEKS. SELAKU MAKHLUK TUHAN, TENTU KITA TIDAK DAPAT MELAMPAUI KEHENDAK DAN KEKUASAAN-NYA. AKAN TETAPI, KITA DIWAJIBKAN UNTUK MELAKUKAN BERBAGAI UPAYA SESUAI DENGAN KODRAT SEBAGAI MAKHLUK, YANG MERUPAKAN AKSENTUASI KEIMANAN KITA ATAS TAKDIR YANG MUNGKIN AKAN TERJADI. KEYAKINAN ITULAH, YANG MENJADI PEGANGAN KITA DALAM MENGHADAPI KEMUNGKINAN SITUASI BENCANA. MELALUI BAGIAN AKHIR SAMBUTAN INI, SAYA MENYAMPAIKAN UCAPAN TERIMA KASIH DAN PENGHARGAAN, KEPADA SEMUA PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN GELAR PASUKAN KONTIGENSI
11 PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG PAPANDAYAN. SEMOGA, SEGALA HAL YANG KITA LAKUKAN, SENANTIASA DALAM RIDHO DAN RAHMAT ALLAH SWT, SERTA SENANTIASA DIBERIKAN PERLINDUNGAN DAN KESELAMATAN. DEMIKIAN YANG DAPAT SAYA SAMPAIKAN. ATAS PERHATIANNYA SAYA UCAPKAN TERIMA KASIH. BILLAHITTAUFIQ WAL HIDAYAH, WASSALAMU ALAIKUM WR. WB. BUPATI GARUT H. RUDY GUNAWAN, SH, MH, MP