BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen (Nurudin, 2009). Salah satu media massa adalah televisi yang memiliki fungsi menyebarkan pesan atau informasi kepada khalayak dengan menggunakan suara, gambar dan tulisan. Sesuai dengan undangundang penyiaran nomor 24 tahun 1997, Bab II pasal 5 berbunyi Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan, pendidikan, dan hiburan, yang memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Berbicara mengenai isi acara televisi, beragam acara pun telah dihadirkan oleh televisi untuk penontonnya. Mulai dari tayangan berita, film, sinetron, reality show, komedi situasi, talk show, iklan maupun beragam tayangan internasional. Saat ini terdapat banyak stasiun televisi swasta selain TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP). Stasiun televisi swasta tersebut antara lain RCTI, MNC TV, SCTV, Indosiar, ANTV, Global TV, Tv One, Metro TV, Trans TV, Trans 7, RTV dan NET TV,dll. Televisi swasta berlomba-lomba menghadirkan tayangan hiburan dan informasi yang lebih menarik, aktual, inovatif, baru dan segar. Program siaran TVRI sebagai televisi publik yang mengacu kepada fungsi pelayanan umum dalam arti melaksanakan fungsi penyiaran secara universal, komprehensif, tidak memihak, akurat, berkualitas dan bervariasi serta relevan dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat (Suwardi, 2012). Berbeda dengan stasiun swasta yang bersifat komersil, TVRI sebagai stasiun televisi pertama yang mengudara di layar kaca pada tanggal 24 Agustus tahun 1962, masih mempertahankan eksitensinya sebagai televisi publik. Sejak tanggal 24 Agustus 2006, berdasarkan Undang-Undang Republik 1
2 Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara. Merujuk kepada blue print LPP TVRI, maka sebagai lembaga yang menyelengarakan program penyiaran pelayanan umum dan lembaga penyiaran strategis untuk membangun bangsa, mempermantap dan mengembangkan ketahanan budaya (Suwardi, 2012). Agar acara siaran bervariasi dan tidak monoton LPP TVRI memiliki pola acara terpadu. Berdasarkan Pola Acara TVRI yang diterbitkan setiap tahunnya, seluruh acara baik siaran langsung, siaran terpadu dari daerah, maupun tapping harus berdasarkan pola acara terpadu TVRI. Pola acara terpadu TVRI terdiri atas pola acara setahun, triwulan, sebulan, mingguan dan harian. LPP TVRI sebagai media penyiaran publik memiliki tiga kategori acara, yaitu: 1. Siaran yang bersifat berita (65%): Berupa siaran berita, reportase, feature, talk show, dan informasi terkini yang diproduksi oleh bagian pemberitaan TVRI. 2. Siaran hiburan (25%): Berupa drama, musik, siaran pendidikan, budaya dan humoria yang diproduksi oleh bagian drama, musik, dan pora. 3. Siaran layanan umum (10%): Berupa siaran niaga atau iklan, promo acara dan layanan masyarakat atau public service announcement (PSA) yang diproduksi oleh bagian pemasaran dan promo. Semua acara TVRI harus berdasarkan naskah yang bersifat tontonan dan tuntunan, tidak mengandung sara dan tidak bersifat pornografi dan pornoaksi. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu tayangan yang bermanfaat bagi masyarakat adalah tayangan tentang kesehatan. Kesehatan merupakan unsur terpenting sekaligus
3 menjadi pilar utama dalam membangun sebuah bangsa. Terlebih banyak masyarakat kita yang kurang memperhatikan masalah kesehatan karena terbentur oleh masalah biaya, oleh sebab itu sudah selayaknya kesehatan, khususnya kesehatan masyarakat mendapat prioritas utama dalam kehidupan berbangsa di Indonesia, sehingga sangat diperlukan informasi yang benar dan tepat dalam mengatasi setiap permasalahan seputar kesehatan masyarakat. TVRI sebagai media pelayanan publik berkewajiban memberikan informasi seputar kesehatan dalam program acara Selamat Pagi Dokter yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia. Program acara Selamat Pagi Dokter adalah program acara yang mengangkat tema kesehatan yang sifatnya informatif dengan format talk show. Program acara ini membahas pola hidup sehat, info kesehatan, penanganan kondisi darurat suatu penyakit, mengenali gejala-gejala penyakit dan cara penanggulangannya. Program acara Selamat Pagi Dokter disajikan dengan cara yang santai dan kekeluargaan, ditambah dengan adanya home band yang membuat acara semakin meriah. Program acara Selamat Pagi Dokter dipandu oleh seorang dokter yang berperan sebagai host yaitu dr. Lula Kamal. Narasumber yang diundang berbeda-beda setiap harinya, disesuaikan dengan topik kesehatan yang akan dibahas pada hari itu. Narasumber yang diundang pun terpercaya dan memiliki pengetahuan serta pengalaman kesehatan yang memadai, bisa dari kalangan artis atau orang biasa, tak jarang pula narasumber yang diundang adalah seorang dokter spesialis. Program acara Selamat Pagi Dokter adalah program acara live berdurasi 30 menit yang disiarkan secara nasional, disertai dengan segmen interaktif melalui telephone, twitter, dan email. Segmen interaktif andalan dalam program acara Selamat Pagi Dokter ini adalah telephone, karena siapa pun di seluruh Indonesia dapat langsung bertanya atau berkonsultasi secara gratis melalui line telephone mengenai masalah kesehatan kepada narasumber atau dokter ahli yang disesuaikan dengan topik yang diangkat pada hari itu. Telephone interaktif ini juga lebih efektif karena masyarakat dapat berbica
4 langsung secara detail kepada narasumber, dibandingan dengan segmen interaktif yang berada di program tandingan yang hanya memberikan segmen interkatif melalui email atau twitter, yang tentu saja tidak semuanya bisa terjawab dengan maksimal. Program tandingan yang dimaksud adalah program DR. Oz yang ditayangkan pada salah satu stasiun tv swasta di Indonesia, dimana program tersebut juga memiliki banyak unsur hiburan melalui artisartis sebagai narasumber maupun pembawa acara. Pada program DR. Oz juga mengandung unsur promosi, sponsor, dan iklan suatu produk-produk kesehatan tertentu. Banyak dari program tandingan yang hanya disiarkan dengan skala lokal, seperti Program Kata Dokter, Dokterku Elshinta, dan Dunia Sehat sehingga tidak bisa menjamah seluruh masyarakat Indonesia. Intensitas penayangan program tandingan terbilang rendah jika dibandingkan dengan program acara Selamat Pagi Dokter yang memiliki intensitas penayangan lebih tinggi, yaitu setiap hari Senin-Jumat pukul 09.00-09.30 WIB. Durasi penanyangan program acara Selamat Pagi Dokter adalah 30 menit, sebab tayangan ini membahas satu topik kesehatan saja, sehingga informasi yang disampaikan menjadi lebih detail dan fokus. Menyajikan program acara yang bermuatan kesehatan tidak semudah menyajikan program acara bermuatan hiburan, diperlukan banyak persiapan khusus yang lebih rumit. Persiapan khusus tersebut misalnya, kebenaran informasi kesehatan yang ditayangkan, menentukan pembawa acara yang ahli di bidang kesehatan, hukum yang mendasari tayangan tersebut seperti undangundang tentang kesehatan, menentukan narasumber yang tepat, dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian di atas dapat dipastikan bahwa proses produksi program acara Selamat Pagi Dokter memerlukan tahapan yang panjang dan rumit. Pada dasarnya seluruh kegiatan produksi terdiri dari tiga tahap, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Tahap pra produksi merupakan tahap awal dimana ide, konsep, dan perencanaan program acara dibuat. Setelah tahapan pra produksi selesai, maka dimulailah proses produksi. Pada akhir
5 rangkaian produksi ada tahap pasca produksi, jika program acara yang dibuat bukan siaran langsung maka dilanjutan dengan tahap editing, screening, dan evaluasi, akan tetapi jika tayangan tersebut merupakan siaran langsung maka akan di lanjutkan dengan tahap evaluasi. Tahap evaluasi ini merupakan salah satu tahapan yang penting dalam sebuah rangkaian produksi, sebab pada tahap evaluasi dapat terlihat seberapa jauh sebuah rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan (Morrisan, 2013:354). Tahap evaluasi juga digunakan untuk melihat kelebihan dan kekurangan program, sehingga dapat menjadi acuan untuk terus mempertahankan kelebihan program dan memperbaiki kekurangan program. Kekurangan program dapat diatasi dengan melakukan modifikasi, misalnya merubah set dekorasi, menambahkan atau mengganti pembawa acara, menambah atau mengganti segmen, dsb. Modifikasi bisa dilakukan lebih dari sekali, bahkan berulang kali demi tercapainya kesuksesan sebuah program. Modifikasi yang sudah terlampau sering dilakukan namun tidak membawa kemajuan untuk program tersebut, maka program tersebut dapat saja dihentikan dan diganti dengan program yang baru. Program baru tersebut bisa saja konsep programnya tetap sama namun dengan judul dan pembawaan yang berbeda, namun tak jarang pula tim produksi membuat program baru yang lebih menarik dan inovatif, sebab program di televisi senantiasa berganti dan digantikan dengan program baru. Berdasarkan hal di atas maka penulis termotivasi untuk melakukan analisis proses evaluasi pada program acara Selamat Pagi Dokter sebagai bahan pembuatan skripsi dengan judul ANALISIS EVALUASI PROGRAM SELAMAT PAGI DOKTER DI LPP TVRI. 1.2. Fokus Penelitian Pembahasan dalam topik skripsi ini dibatasi pada satu program saja, yaitu program televisi di LPP TVRI. Program televisi yang diteliti adalah program
6 acara Selamat Pagi Dokter salah satu program televisi yang bermuatan informasi di bidang kesehatan. Fokus Penelitian ini adalah latar belakang perubahan program, analisis proses evaluasi, serta dengan bentuk analisa SWOT. 1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah: 1. Apa saja tahap evaluasi program pada produksi program Selamat Pagi Dokter di LPP TVRI? 2. Apa kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dari program Selamat Pagi Dokter? 3. Apakah latar belakang perubahan program Selamat Pagi Dokter menjadi Halo Dokter? 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui apa saja tahap evaluasi program pada program Selamat Pagi Dokter di LPP TVRI. 2. Mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dari program acara Selamat Pagi Dokter. 3. Mengetahui latar belakang perubahan program Selamat Pagi Dokter menjadi Halo Dokter. 1.4.2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dibagi dalam tiga bagian, yaitu manfaat akademis, praktis, dan masyarakat atau umum. 1. Manfaat akademis : Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi terkait proses produksi program, dan tahapan evaluasi program yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi pada penelitian selanjutnya dengan topik yang berkaitan.
7 2. Manfaat praktis: Bagi LPP TVRI, diharapkan hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai masukan untuk terus meningkatkan kualitas program yang akan disiarkan dan mengembangkan program acara Selamat Pagi Dokter, sehingga dapat memberikan informasi dan solusi kesehatan yang tepat bagi para audiensnya, serta sebagai acuan untuk membuat konsep program yang lebih baik. 3. Manfaat masyarakat atau umum: Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang proses evaluasi sebuah program televisi. 1.5. Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini diuraikan penjelasan mengenai latar belakang penelitian, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan yang berkaitan dengan judul penelitian mengenai ANALISIS EVALUASI PROGRAM SELAMAT PAGI DOKTER DI LPP TVRI. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Berisi uraian-uraian penelitian sebelumnya (State of the Art) sehingga bisa membandingkan perbedaan antara penelitian sebelumnya dan penelitian yang akan dilakukan penulis. Ada pula landasan konseptual yang bersisi pemaparan beberapa teori konsep yang berkaitan dengan kajian skripsi. Diakhiri dengan kerangka pemikiran. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dibeberkan mengenai pendekatan penelitian, jenis penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data serta teknik keabsahan data.
8 BAB 4 HASIL PENELITIAN Berisi uraian mengenai gambaran obyek penelitian serta hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan data-data observasi yang dikaitkan dengan teori yang menjadi dasar untuk menjadi suatu hasil penelitian. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat memberikan manfaat yang bagi penulis dan juga pembaca.