BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ANTV, Global TV, Indosiar, NET TV,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan. Begitu besar daya tarik media ini karena televisi mampu menyajikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal. Komunikasi yang lazim

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen (Nurudin, 2009). Salah satu media massa adalah televisi yang memiliki fungsi menyebarkan pesan atau informasi kepada khalayak dengan menggunakan suara, gambar dan tulisan. Sesuai dengan undangundang penyiaran nomor 24 tahun 1997, Bab II pasal 5 berbunyi Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan, pendidikan, dan hiburan, yang memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Berbicara mengenai isi acara televisi, beragam acara pun telah dihadirkan oleh televisi untuk penontonnya. Mulai dari tayangan berita, film, sinetron, reality show, komedi situasi, talk show, iklan maupun beragam tayangan internasional. Saat ini terdapat banyak stasiun televisi swasta selain TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP). Stasiun televisi swasta tersebut antara lain RCTI, MNC TV, SCTV, Indosiar, ANTV, Global TV, Tv One, Metro TV, Trans TV, Trans 7, RTV dan NET TV,dll. Televisi swasta berlomba-lomba menghadirkan tayangan hiburan dan informasi yang lebih menarik, aktual, inovatif, baru dan segar. Program siaran TVRI sebagai televisi publik yang mengacu kepada fungsi pelayanan umum dalam arti melaksanakan fungsi penyiaran secara universal, komprehensif, tidak memihak, akurat, berkualitas dan bervariasi serta relevan dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat (Suwardi, 2012). Berbeda dengan stasiun swasta yang bersifat komersil, TVRI sebagai stasiun televisi pertama yang mengudara di layar kaca pada tanggal 24 Agustus tahun 1962, masih mempertahankan eksitensinya sebagai televisi publik. Sejak tanggal 24 Agustus 2006, berdasarkan Undang-Undang Republik 1

2 Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara. Merujuk kepada blue print LPP TVRI, maka sebagai lembaga yang menyelengarakan program penyiaran pelayanan umum dan lembaga penyiaran strategis untuk membangun bangsa, mempermantap dan mengembangkan ketahanan budaya (Suwardi, 2012). Agar acara siaran bervariasi dan tidak monoton LPP TVRI memiliki pola acara terpadu. Berdasarkan Pola Acara TVRI yang diterbitkan setiap tahunnya, seluruh acara baik siaran langsung, siaran terpadu dari daerah, maupun tapping harus berdasarkan pola acara terpadu TVRI. Pola acara terpadu TVRI terdiri atas pola acara setahun, triwulan, sebulan, mingguan dan harian. LPP TVRI sebagai media penyiaran publik memiliki tiga kategori acara, yaitu: 1. Siaran yang bersifat berita (65%): Berupa siaran berita, reportase, feature, talk show, dan informasi terkini yang diproduksi oleh bagian pemberitaan TVRI. 2. Siaran hiburan (25%): Berupa drama, musik, siaran pendidikan, budaya dan humoria yang diproduksi oleh bagian drama, musik, dan pora. 3. Siaran layanan umum (10%): Berupa siaran niaga atau iklan, promo acara dan layanan masyarakat atau public service announcement (PSA) yang diproduksi oleh bagian pemasaran dan promo. Semua acara TVRI harus berdasarkan naskah yang bersifat tontonan dan tuntunan, tidak mengandung sara dan tidak bersifat pornografi dan pornoaksi. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu tayangan yang bermanfaat bagi masyarakat adalah tayangan tentang kesehatan. Kesehatan merupakan unsur terpenting sekaligus

3 menjadi pilar utama dalam membangun sebuah bangsa. Terlebih banyak masyarakat kita yang kurang memperhatikan masalah kesehatan karena terbentur oleh masalah biaya, oleh sebab itu sudah selayaknya kesehatan, khususnya kesehatan masyarakat mendapat prioritas utama dalam kehidupan berbangsa di Indonesia, sehingga sangat diperlukan informasi yang benar dan tepat dalam mengatasi setiap permasalahan seputar kesehatan masyarakat. TVRI sebagai media pelayanan publik berkewajiban memberikan informasi seputar kesehatan dalam program acara Selamat Pagi Dokter yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia. Program acara Selamat Pagi Dokter adalah program acara yang mengangkat tema kesehatan yang sifatnya informatif dengan format talk show. Program acara ini membahas pola hidup sehat, info kesehatan, penanganan kondisi darurat suatu penyakit, mengenali gejala-gejala penyakit dan cara penanggulangannya. Program acara Selamat Pagi Dokter disajikan dengan cara yang santai dan kekeluargaan, ditambah dengan adanya home band yang membuat acara semakin meriah. Program acara Selamat Pagi Dokter dipandu oleh seorang dokter yang berperan sebagai host yaitu dr. Lula Kamal. Narasumber yang diundang berbeda-beda setiap harinya, disesuaikan dengan topik kesehatan yang akan dibahas pada hari itu. Narasumber yang diundang pun terpercaya dan memiliki pengetahuan serta pengalaman kesehatan yang memadai, bisa dari kalangan artis atau orang biasa, tak jarang pula narasumber yang diundang adalah seorang dokter spesialis. Program acara Selamat Pagi Dokter adalah program acara live berdurasi 30 menit yang disiarkan secara nasional, disertai dengan segmen interaktif melalui telephone, twitter, dan email. Segmen interaktif andalan dalam program acara Selamat Pagi Dokter ini adalah telephone, karena siapa pun di seluruh Indonesia dapat langsung bertanya atau berkonsultasi secara gratis melalui line telephone mengenai masalah kesehatan kepada narasumber atau dokter ahli yang disesuaikan dengan topik yang diangkat pada hari itu. Telephone interaktif ini juga lebih efektif karena masyarakat dapat berbica

4 langsung secara detail kepada narasumber, dibandingan dengan segmen interaktif yang berada di program tandingan yang hanya memberikan segmen interkatif melalui email atau twitter, yang tentu saja tidak semuanya bisa terjawab dengan maksimal. Program tandingan yang dimaksud adalah program DR. Oz yang ditayangkan pada salah satu stasiun tv swasta di Indonesia, dimana program tersebut juga memiliki banyak unsur hiburan melalui artisartis sebagai narasumber maupun pembawa acara. Pada program DR. Oz juga mengandung unsur promosi, sponsor, dan iklan suatu produk-produk kesehatan tertentu. Banyak dari program tandingan yang hanya disiarkan dengan skala lokal, seperti Program Kata Dokter, Dokterku Elshinta, dan Dunia Sehat sehingga tidak bisa menjamah seluruh masyarakat Indonesia. Intensitas penayangan program tandingan terbilang rendah jika dibandingkan dengan program acara Selamat Pagi Dokter yang memiliki intensitas penayangan lebih tinggi, yaitu setiap hari Senin-Jumat pukul 09.00-09.30 WIB. Durasi penanyangan program acara Selamat Pagi Dokter adalah 30 menit, sebab tayangan ini membahas satu topik kesehatan saja, sehingga informasi yang disampaikan menjadi lebih detail dan fokus. Menyajikan program acara yang bermuatan kesehatan tidak semudah menyajikan program acara bermuatan hiburan, diperlukan banyak persiapan khusus yang lebih rumit. Persiapan khusus tersebut misalnya, kebenaran informasi kesehatan yang ditayangkan, menentukan pembawa acara yang ahli di bidang kesehatan, hukum yang mendasari tayangan tersebut seperti undangundang tentang kesehatan, menentukan narasumber yang tepat, dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian di atas dapat dipastikan bahwa proses produksi program acara Selamat Pagi Dokter memerlukan tahapan yang panjang dan rumit. Pada dasarnya seluruh kegiatan produksi terdiri dari tiga tahap, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Tahap pra produksi merupakan tahap awal dimana ide, konsep, dan perencanaan program acara dibuat. Setelah tahapan pra produksi selesai, maka dimulailah proses produksi. Pada akhir

5 rangkaian produksi ada tahap pasca produksi, jika program acara yang dibuat bukan siaran langsung maka dilanjutan dengan tahap editing, screening, dan evaluasi, akan tetapi jika tayangan tersebut merupakan siaran langsung maka akan di lanjutkan dengan tahap evaluasi. Tahap evaluasi ini merupakan salah satu tahapan yang penting dalam sebuah rangkaian produksi, sebab pada tahap evaluasi dapat terlihat seberapa jauh sebuah rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan (Morrisan, 2013:354). Tahap evaluasi juga digunakan untuk melihat kelebihan dan kekurangan program, sehingga dapat menjadi acuan untuk terus mempertahankan kelebihan program dan memperbaiki kekurangan program. Kekurangan program dapat diatasi dengan melakukan modifikasi, misalnya merubah set dekorasi, menambahkan atau mengganti pembawa acara, menambah atau mengganti segmen, dsb. Modifikasi bisa dilakukan lebih dari sekali, bahkan berulang kali demi tercapainya kesuksesan sebuah program. Modifikasi yang sudah terlampau sering dilakukan namun tidak membawa kemajuan untuk program tersebut, maka program tersebut dapat saja dihentikan dan diganti dengan program yang baru. Program baru tersebut bisa saja konsep programnya tetap sama namun dengan judul dan pembawaan yang berbeda, namun tak jarang pula tim produksi membuat program baru yang lebih menarik dan inovatif, sebab program di televisi senantiasa berganti dan digantikan dengan program baru. Berdasarkan hal di atas maka penulis termotivasi untuk melakukan analisis proses evaluasi pada program acara Selamat Pagi Dokter sebagai bahan pembuatan skripsi dengan judul ANALISIS EVALUASI PROGRAM SELAMAT PAGI DOKTER DI LPP TVRI. 1.2. Fokus Penelitian Pembahasan dalam topik skripsi ini dibatasi pada satu program saja, yaitu program televisi di LPP TVRI. Program televisi yang diteliti adalah program

6 acara Selamat Pagi Dokter salah satu program televisi yang bermuatan informasi di bidang kesehatan. Fokus Penelitian ini adalah latar belakang perubahan program, analisis proses evaluasi, serta dengan bentuk analisa SWOT. 1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah: 1. Apa saja tahap evaluasi program pada produksi program Selamat Pagi Dokter di LPP TVRI? 2. Apa kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dari program Selamat Pagi Dokter? 3. Apakah latar belakang perubahan program Selamat Pagi Dokter menjadi Halo Dokter? 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui apa saja tahap evaluasi program pada program Selamat Pagi Dokter di LPP TVRI. 2. Mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dari program acara Selamat Pagi Dokter. 3. Mengetahui latar belakang perubahan program Selamat Pagi Dokter menjadi Halo Dokter. 1.4.2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dibagi dalam tiga bagian, yaitu manfaat akademis, praktis, dan masyarakat atau umum. 1. Manfaat akademis : Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi terkait proses produksi program, dan tahapan evaluasi program yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi pada penelitian selanjutnya dengan topik yang berkaitan.

7 2. Manfaat praktis: Bagi LPP TVRI, diharapkan hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai masukan untuk terus meningkatkan kualitas program yang akan disiarkan dan mengembangkan program acara Selamat Pagi Dokter, sehingga dapat memberikan informasi dan solusi kesehatan yang tepat bagi para audiensnya, serta sebagai acuan untuk membuat konsep program yang lebih baik. 3. Manfaat masyarakat atau umum: Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang proses evaluasi sebuah program televisi. 1.5. Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini diuraikan penjelasan mengenai latar belakang penelitian, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan yang berkaitan dengan judul penelitian mengenai ANALISIS EVALUASI PROGRAM SELAMAT PAGI DOKTER DI LPP TVRI. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Berisi uraian-uraian penelitian sebelumnya (State of the Art) sehingga bisa membandingkan perbedaan antara penelitian sebelumnya dan penelitian yang akan dilakukan penulis. Ada pula landasan konseptual yang bersisi pemaparan beberapa teori konsep yang berkaitan dengan kajian skripsi. Diakhiri dengan kerangka pemikiran. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dibeberkan mengenai pendekatan penelitian, jenis penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data serta teknik keabsahan data.

8 BAB 4 HASIL PENELITIAN Berisi uraian mengenai gambaran obyek penelitian serta hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan data-data observasi yang dikaitkan dengan teori yang menjadi dasar untuk menjadi suatu hasil penelitian. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat memberikan manfaat yang bagi penulis dan juga pembaca.