I. PENDAHULUAN. Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti luas industri mencakup

I. PENDAHULUAN. Pembangunan dalam suatu negara merupakan strategi pemerintah untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Geografi

I. PENDAHULUAN. Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. beberapa pendapat ahli yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Landasan teori merupakan suatu konsep mengenai cara yang akan digunakan

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

BAB II KAJIAN TEORI. pembangunan (Bintarto, 1991: 30). pendekatannya. Bintarto dan Surastopo Hadisumarmo ( 1991: 12-24),

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat Provinsi

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam di Indonesia sangat berlimpah. Dengan aneka potensi

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas masyarakat

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien,

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe),

III. METODE PENELITIAN. untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadiankejadian.

I. PENDAHULUAN. bekerja di sektor pertanian. Di sektor tersebut dikembangkan sebagai sumber mata

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan hasil utama sebagian besar penduduk Lampung Barat secara

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat tersebut tidak hanya terjadi di daerah perkotaan, tetapi juga. dengan keberadaan industri yang ada di pedesaan.

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

I. PENDAHULUAN. mata pencaharian dari masyarakat. Menurut konsep dasar geografi yakni, konsep

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, Peningkatan pengembangan sektor pertanian menuntut perhatian khusus dari

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Dalam tinjauan pustaka ini akan di bahas mengenai faktor-faktor penyebab

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis bedasarkan bukti fisis, yang

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. tinggi dan tidak terkendalikan akan berpengaruh terhadap semakin menurunnya

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

I. PENDAHULUAN. upaya yang dilakukan pemerintah yaitu pembangunan di bidang industri, dalam

TINJAUAN GEOGRAFIS PT. KALIREJO LESTARI DI KAMPUNG KALIREJO KECAMATAN KALIREJO LAMPUNG TENGAH

I. PENDAHULUAN. pembangunan. Namun dalam proses pertumbuhan secara keseluruhan, peranan di

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi Negara. Negara agraris

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di Asia

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

Pada gambar 2.3 diatas, digambarkan bahwa yang melatarbelakangi. seseorang berpindah tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bidang, termasuk didalamnya adalah pembangunan di bidang ekonomi. Salah satu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bekerja adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup manusia. Jika pada zaman dahulu manusia lebih terbiasa

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik dan ciri khasnya

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

I. PENDAHULUAN. Lingkungan alam yang ditata sedemikian rupa untuk bermukim dinamakan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kemakmuran dan

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

I. PENDAHULUAN. Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar. nonverbal antara pembuat peta dengan pengguna peta.

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingkat fertilitas yang tinggi yang

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan,

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

konsumen, dan tiap kegiatan menambah nilai pada produk akhir.

Potret Kluster Industri Boneka di Kelurahan Cijerah Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. barang, dan urusan-urusan keuangan yang bertalian dengan kegiatan-kegiatan ini.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis sekarang ini semakin lama semakin berkembang dan semakin

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA

LAPORAN OBSERVASI INDUSTRI WILAYAH BANDUNG. Industri Tempe. (jln.cigending situ indah ) Di laksanakan pada tanggal

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan semakin modernnya teknologi yang berkembang di sektor

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap

Aspek Pemasaran 1. d. Peramalan Penjualan b. Riset Penjualan. e. Rencana Pemasaran c. Sistem Informasi Pemasaran

II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PIKIR. Geografi menurut ikatan Geografi Indonesia (IGI :1988) dalam adalah ilmu yang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. berpenghuni.pada pulau-pulau yang berpenghuni, penduduk nya tersebar secara

Relations dalam publik ini adalah membina suatu hubungan yang baik dengan publik yang berada diluar organisasi yang mempunyai hubungan dengan organisa

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wenni Febriani Setiawati, 2015

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI PAKAIAN JADI DI KOTA SURABAYA DAN SIDOARJO USULAN PENELITIAN

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan usaha untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum tujuan pembangunan industri adalah untuk memperluas kesempatan berusaha dan meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti sempit industri merupakan serangkaian kegiatan yang sengaja mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi yang bertujuan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Menurut Edy Haryono (2004:2), dalam arti luas industri mencakup semua usaha dan kegiatan di bidang ekonomi yang sifatnya produktif. Kegiatan industri memiliki kriteria tertentu berdasarkan tenaga kerja yang dimilikinya, salah satunya adalah industri kecil yang ada di Desa Candimas yang memiliki jumlah tenaga kerja rata-rata 5 orang. Industri kecil merupakan kegiatan industri yang bergerak dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit, modal relatif kecil, daerah pemasaran terbatas serta penggunaan alat sederhana. Dalam suatu masyarakat yang sedang berkembang, di mana pembangunan ekonomi telah mulai berjalan, pemanfaatan instrumen pasar dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam proses ekonomi menjadi sangat penting guna

2 meningkatkan keuntungan industri rumah tangga demi menumbuhkembangkan kelangsungan hidup industri tersebut. Pada masa lalu di mana pembangunan ekonomi belum seperti saat ini, di mana pemasaran hanya terpusat pada distribusi barang-barang secara fisik. Pengetahuan mengenai konsumen pada waktu itu belum begitu penting, tetapi sebagai akibat dari kemajuan teknologi di mana kualitas produk, harga dan desain produk haruslah menjadi pusat perhatian para pelaku ekonomi, hal ini akan mendorong gairah pasar dalam mengkonsumsi komoditi yang ditawarkan. Kenyataan bahwa standar hidup secara ekonomi ditentukan oleh interaksi dari pada barang yang diperdagangkan, daya beli konsumen, dan segmentasi (kelompok) pasar yang dimasuki untuk pemenuhan kebutuhan konsumen dalam mengkonsumsi barang tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut bahwa industri kecil di dalam menjalankan aktivitas usaha selalu dihadapkan pada masalah persaingan usaha, hal ini dilatarbelakangi dari adanya ketidakmampuan industri kecil dalam hal pemilihan lahan tempat industri, kemudahan mendapatkan modal, kemudahan mendapatkan bahan baku, kemudahan mendapatkan tenaga kerja, kemudahan dalam sarana transportasi, dan kemudahan dalam pemasaran hasil produksi. Sehingga pada setiap kegiatan industri perlu mempertimbangkan terhadap hal-hal tersebut, guna menunjang keberlansungan usaha yang dijalankannya, seperti industri kerajinan rotan yang ada di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Berdasarkan penelitian bulan Januari tahun 2013, usaha rumah tangga pada kegiatan industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten

3 Lampung Selatan keberadaannya sudah ada sejak tahun 1993 yang dibawa oleh transmigran asal Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah. Pada tahun 1993 jumlah pengusaha industri pengrajin rotan jumlahnya hanya 1 kemudian dalam perkembangannya pada tahun 2013 jumlahnya mencapai 8 unit industri pengrajin rotan yang diusahakan oleh masarayakat di Desa Candimas. Untuk melangsungkan kegiatan industri tersebut, maka kegiatan industri berkaitan dengan upaya pengambilan dan pengumpulan bahan baku, kegiatan proses pengolahan bahan baku serta upaya pamasaran hasil. Upaya pengambilan dan pengumpulan bahan baku sangat erat hubungannya dengan lokasi sumber bahan baku tersebut. Upaya pengolahan bahan baku harus memperhitungkan isi sumber bahan baku dan pangsa pasar hasil kegiatan industri. Sehingga industri harus memperhitungkan terhadap lokasi yang mendukung segala bahan dan proses kegiatan industri berlangsung. Penentuan lokasi industri didasarkan pada biaya transportasi minimum dilihat dari kedudukan pasar dan sumber bahan baku. Hal ini sesuai dengan pendapat Weber dalam Daldjoeni (1992:68), bahwa lokasi optimal bagi pabrik adalah di sentral, karena biaya transportasi dari manapun sama kecilnya, maksudnya adalah menyangkut biaya pengangkutan bahan mentah dan biaya pemasaran hasil produksi. Berdasarkan data keadaan geografis di Desa Candimas memiliki jarak tempuh sejauh 5 km dari Ibukota Kecamatan dan 12 km dari Ibukota Propinsi Lampung. Jarak tersebut merupakan pembatas yang bersifat alami yang berkaitan dengan lokasi dan upaya perkembangan industri rotan (Propil Desa Candimas, 2010).

4 Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suharyono dan Amin (1994:28) bahwa jarak berkaitan erat dengan arti lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan atau keperluan pokok kehidupan (air, tanah subur, pusat pelayanan), pengangkutan barang dan penumpang. Kegiatan industri kerajinan rotan yang merupakan kegiatan industri kecil dalam mengolah bahan baku dari rotan menjadi bahan jadi. Industri kerajinan rotan sendiri, terbuat dari bahan baku utamanya yaitu berasal dari rotan yang diolah sebagai perlengkapan rumah tangga, seperti; sofa, kursi santai, lemari, rak, tudung saji, kuda-kudaan, ayunan bayi, hulahuf, kranjang, sekat dan lain sebagainya. Agar industri dapat berjalan lancar diperlukan modal yang cukup. Modal diperlukan sejak awal pada waktu perusahaan dimulai dan dipergunakan untuk membeli perbagai input, termasuk tanah sebagai lokasi perusahaan. Selain itu, modal dapat pula merupakan bangunan dan peralatan yang pada umumnya tetap dan sulit untuk dipindahkan, sekali barang tersebut dibangun atau dipasang (Marsudi Djojodipuro, 1999:38). Tenaga kerja adalah suatu hal yang yang harus dipertimbangkan dalam suatu industri, baik tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar maupun yang berasal dari luar daerah maupun dari keluarga sendiri. Begitu juga dalam industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar. Sarana transportasi dalam suatu usaha industri sangat penting, guna mendukung kemudahan pemasaran dan pengambilan bahan baku, sehingga sangat diperlukan adanya kelancaran dalam sarana transportasi.

5 Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Perkembangan industri memerlukan berbagai faktor yang dapat mendukungnya, misalnya faktor geografis yang ada dan turut mendukung keberadaan industri tersebut, seperti dinyatakan Robinson dalam Daldjoeni (1992:58), bahwa beberapa faktor yang dapat mendukung terciptanya suatu kegiatan industri antara lain adalah bahan mentah, sumber daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran dan fasilitas transportasi. Maka dalam pendirian suatu industri unsur geografis fisis maupun sosial yang mendukung keberadaan dan perkembangan industri dalam proses produksi adalah lokasi, bahan mentah atau bahan baku, ketersediaan tenaga, pemasaran dan transportasi. Namun, pada kenyataannya di lapangan bahwa tidak sepenuhnya faktor-faktor tersebut dapat tersedia di lokasi industri yang sudah berdiri dan berkembang. Kondisi yang seperti ini, nampaknya menjadi daya tarik sendiri bagi peneliti untuk mengadakan penelitian tentang: Faktor-Faktor Pendukung Berdirinya Industri Kerajinan Rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013.

6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Lokasi 2. Bahan baku 3. Modal 4. Tenaga kerja 5. Transportasi 6. Pemasaran C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah lokasi industri sebagai faktor pendukung berdirinya industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013? 2. Apakah mudah untuk mendapatkan bahan baku sebagai faktor pendukung berdirinya industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013? 3. Apakah mudah untuk mendapatkan modal sebagai faktor pendukung berdirinya industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013? 4. Apakah mudah untuk mendapatkan tanaga kerja sebagai faktor pendukung berdirinya industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013?

7 5. Apakah mudah untuk mendapatkan sarana transportasi sebagai faktor pendukung berdirinya industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013? 6. Apakah mudah untuk memasarkan hasil produksi sebagai faktor pendukung berdirinya industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor pendukung berdirinya industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013, diantaranya faktor lokasi, bahan baku, modal, tenaga kerja, tranfortasi dan pemasaran. E. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran berupa teori dalam kajian ilmu geografi pada umumnya, dan geografi industri pada khususnya. 3. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan bagi industri pengrajin rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dalam menentukan kebijakan usaha dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi.

8 4. Sebagai suplemen bahan ajar dalam Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya mata pelajaran Geografi SMA kelas XII semester 1 (ganjil) tentang perindustrian dan persebaran industri di Indonesia dengan pokok bahasan pengolahan industri di indonesia dan pemanfaatan berdirinya industri. F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup subyek penelitian adalah pengusaha industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Ruang lingkup obyek penelitian adalah lokasi, bahan baku, modal, tenaga kerja, transportasi dan pemasaran. 3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah tahun 2013. 5. Ruang lingkup ilmu penelitian adalah Geografi Industri. Geografi industri adalah cabang dari geografi, khususnya geografi ekonomi, yang secara khusus mempelajari usaha dan kegiatan industri terutama mengidentifikasi, menganalisis lokasi, persebaran industri, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Edy Haryono, 2004:7). Industri kerajinan rotan di Desa Candimas merupakan suatu kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya alam melalui serangkaian proses pengolahan bahan baku berupa rotan menjadi barang jadi untuk mencapai hasil yang setinggi-tingginya. Geografi industri digunakan sebagai ilmu yang melatarbelakangi penelitian ini adalah karena kegiatan industri kerajinan rotan di Desa Candimas Kecamatan Natar merupakan pusat perhatian dari geografi industri.