PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS DESKRIPTIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK AND WRITE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TAKE AND GIVE (MEMBERI DAN MENERIMA)

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI (Penelitian Tindakan Kelas VII MTsN 15 Ciamis)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM DOKUMENTER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

Oleh: Rudi Wibowo Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMPAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SDN II KALIBATUR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO REALITY SHOW PADA SISWA KELAS VIIIA SMPN 1 BAREGBEG CIAMIS

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DDI BASSEANG SUHAEBAH NUR* ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANDUAN WAWANCARA MELALUI MEDIA REKAMAN TAYANGAN BERITA. Nur Kholik Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA KELAS 4 SD. Oleh Cerianing Putri Pratiwi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2103

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

Setiana Solehah 1 dan Uyu Mu awwanah 2

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN MENJADI PUISI (Penelitian Tindakan Kelas VII MTsN 15 Ciamis)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

PENGGUNAAN PERMAINAN BAHASA LET S TELL A STORY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 2 TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2

RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik: Abstrak

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

Arie Suci Margasari Universitas Muhammadiyah Purworejo

Transkripsi:

Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Kenyataannya di SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar beberapa siswa diantaranya kurang mampu menggunakan imajinasi atau ide dalam menulis cerpen. Berdasarkan hasil observasi pra-penelitian, dilihat bahwa Nilai yang dicapai siswa dalam menulis cerpen masih rendah. Nilai KKM yang sudah ditentukan yaitu 70, namun masih ada beberapa yang masih belum mencapai KKM yang ditentukan. Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah : 1) untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan media audiovisual tayangan televisi Cermin Kehidupan Trans 7 dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar; 2) untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media audiovisual tayangan televisi Cermin Kehidupan Trans 7 pada siswa kelas X SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan sebagai dasar bahwa pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media tayangan televisi Cermin Kehidupan trans 7 adalah masalah yang terjadi pada saat sekarang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan dalam penelitian ini sebagai berikut. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut. Kegiatan inti pembelajaran yang meliputi tiga tahapan diantaranya: Tahap pertama Eksplorasi meliputi : (1) siswa mencari informasi yang luas tentang materi yang akan di pelajari untuk menanamkan nilai rasa ingin tahu, (2) Guru memfasilitasi siswa tentang materi yang akan dipelajari untuk menanamkan nilai betranggung jawab. Penggunaan Kehidupan Trans 7 dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa dengan peningkatan rata-rata nilai pada siklus I adalah 71,47 sedangkan siklus II menunjukan peningkatan dari rata-rata nilai pada siklus I menjadi 83,90. Pada siklus II ini siswa merasa lebih percaya diri dalam mengerjakan tugas, siswa juga merasa senang dan antusias dalam pembelajaran sehingga semua siswa tuntas belajar. Kata kunci: menulis cerpen, media audivisual, tayangan televisi PENDAHULUAN Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa yang dikembangkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, selain keterampilan menyimak, keterampilan berbicara dan keterampilan membaca. Tarigan (2008:3) mengatakan bahwa: Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis sangat penting untuk dikuasai dan dibutuhkan dalam kehidupan modern ini apalagi seorang siswa, karena banyak memberikan manfaat dan kegunaan. Selain dapat mengasah pikiran dan mempertajam penalaran dalam menulis, manfaat yang lain yakni dapat meningkatkan kemampuan dalam keterampilan menulis para siswa. Menurut Tarigan (2008:4) kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau Bangsa yang terpelajar. Bertitik tolak dari kepentingan dan kebutuhan akan keterampilan menulis tersebut, sesuai dengan Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terdapat Kompetensi Dasar : Keterampilan menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain. Dalam hal ini siswa dituntut mampu menulis cerpen berkenaan dengan peristiwa yang dialami oleh orang lain. Kenyataannya di SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar beberapa siswa diantaranya kurang mampu menggunakan imajinasi atau 12 J u r n a l D i k s a t r a s i a

ide dalam menulis cerpen. Berdasarkan hasil observasi pra-penelitian, dilihat bahwa Nilai yang dicapai siswa dalam menulis cerpen masih rendah. Nilai KKM yang sudah ditentukan yaitu 70, namun masih ada beberapa yang masih belum mencapai KKM yang ditentukan. Hal ini disebabkan, rendahnya minat siswa dalam hal menulis. Siswa beranggapan bahwa menulis itu sulit dan rumit untuk dilakukan sehingga membuat pembelajaran menjadi membosankan dan kurang menyenangkan. Semua itu dapat terjadi akibat kurangnya buku sumber tentang cerpen yang mendukung serta kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsyar (2012:80) mengemukakan bahwa media yang tidak tepat sasaran tidak akan memberikan hasil yang memuaskan, sehingga pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media audiovisual Tayangan televisi Cermin Kehidupan Trans 7 dipilih karena dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas (Sadiman, dkk, 2008:29). Media ini dianggap cocok digunakan karena media audiovisual tayangan televisi Cermin Kehidupan Trans 7 merupakan alat penunjang pembelajaran video yang pada dasarnya dapat membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran dan membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan menulis. Media ini akan diamati oleh pembelajar, setelah itu pembelajar bisa menuliskan hasil pengamatan dan perasaannya ke dalam bentuk karangan. Penggunaan media audiovisual tayangan televisi Cermin Kehidupan Trans 7 ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis pembelajar, mengurangi rasa tidak nyaman saat berada di dalam kelas, menarik perhatian pembelajar dan memotivasi pembelajar itu sendiri. Ihwal Menulis Hakikat menulis menerapkan keterampilan berbahasa yang dimiliki peranan penting dalam kehidupan. Yudhibrata (1997:21) menyatakan bahwa menulis adalah mengekspresikan gagasan, perasaan, pengalaman, dengan menggunakan bahasa lisan sehingga menjadi tulisanyang mudah dipahami oleh pembaca sesuai dengan tulisan yang telah diberikan penulis. Tarigan (1993:21) menyatakan bahwa Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan penyampaian pesan tidak langsung dalam bentuk tulisan atau simbol simbol dan dapat dipahami oleh pembaca. Cerpen Cerita pendek merupakan bagian dan prosa, sedangkan yang termasuk prosa selain cerita pendek adalah novel dan roman. Menurut definisi Badudu, (1984:52) mengemukakan, bahwa Cerpen atau cerita pendek (short story) adalah sejenis cerita yang krisis pergolakan jiwa pelakunya tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya, sedangkan menurut Ambari (1967:61), Cerpen atau cerita pendek adalah cerita yang hanya menceritakan salah satu peristiwa dan seluruh kehidupan yang luas tentang pelakunya. Lebih jelasnya Rusyana (1992:3), mengemukakan bahwa cerpen adalah Karangan kisahan yang isinya memaparkan terjadinya suatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan maupun peristiwa rekaan. Berdasarkan dengan peristiwa itu dipaparkan siapa yang menjadi pelakunya, bagaimana suasana terjadinya, bagaimana jalan kejadiannya dan siapa juru ceritanya. Media Tayangan Televisi Cermin Kehidupan Trans 7 Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperlian pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Hal ini sejalan dengan pendapat Azhar (2007:51) mengemukakan bahwa : 13 J u r n a l D i k s a t r a s i a

Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik Media televisi bisa dijadikan media pembelajaran yang efektif secara mandiri di rumah bagi anak didik dengan melihat berbagai acara pembelajaran yang ditayangkan di setiap stasiun televisi. Media ini juga bisa dijadikan sebaai media pengajaran secara langsung. Namun demikian, tentu saja ada kendala, yakni mengenai pemilihan waktu pengajaran dengan program acara yang akan dijadikan sebagai pengajaran. METODE Permasalahan dalam penelitian dapat terpecahkan apabila digunakan suatu metode atau cara yang tepat. Metode merupakan suatu alat utama untuk mencapai tujuan penelitian (Engkoswara, 1995:66). Metode merupakan suatu alat atau pedoman untuk mencari data (Arikunto 1991:150). Penggunaan metode deskriptif sejalan dengan pernyataan Surakhmad (1990:40) yang mengemukakan ciri-ciri dari penggunaan metode deskriptif, sebagai berikut. Metode deskriptif memiliki ciri-ciri, yaitu: (1) merumuskan diri pada masalahmasalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual; (2) data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Karena itu, metode ini sering disebut metode analisis. Maksud penggunaan metode ini adalah untuk memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan, menyusun, mangkaji, mengklarifikasi, dan menginterpretasikan data yang ditemukan dalam penelitian. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan tindakan kelas yang dilakukan guru dalam rangka meningkatkan kualitas praktik pembelajaran. Atas dasar pertimbangan itu, digunakan desain penelitian tindakan kelas. Tindakan yang diupayakan untuk mendapatkan suatu yang diharapkan itu dirancang dalam dua siklus. Dalam tiap siklusnya menempuh empat tahapan kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah-langkah penggunaan media Trans 7 dalam pembelajaran menulis cerpen meliputi : (1) perencanaan (planning); (2) pelaksanaan tindakan (action); (3) observasi (observation); dan (4) refleksi (reflection) untuk pengembangan kegiatan dan siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi dan temuan data mengenai hasil belajar siswa dalam menulis cerpen dengan menggunakan Media Trans 7 pada siklus I, diketahui hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai namun rata-rata nilai tersebut masih belum memenuhi target KKM 70, maka peneliti sebagai pelaksana tindakan dengan observer untuk merefleksi tindakan yang harus diperbaiki di siklus selanjutnya (siklus II). Berikut kekurangankekurangan yang ditemukan pada pembelajaran siklus I dan alternatif tindakan selanjutnya yang didiskusikan bersama-sama antar peneliti dan observer adalah sebagai berikut. 1) Perencanaan pembelajaran dilaksanakan terlalu cepat dalam penjelasan materi, maka siswa kurang memperhatikan apa yang dijelaskan guru, sehingga suasana kurang kondusif; 2) Kegiatan guru dalam pembelajaran tidak membahas hasil karya siswa karena waktunya tidak cukup sehingga siswa tidak mengetahui hasil menulis cerpen yang telah dicapainya; 3) Kegiatan siswa tampak memiliki minat untuk menulis cerpen tetapi siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan tayangan menjadi sebuah narasi. Kekurangan yang terefleksikan itu, didiskusikan oleh peneliti dan observer. Kemudian dilakukan tindakan atau solusi sebagai berikut. 1) Merancang kembali perencanaan pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans 7 pada siklus II, yaitu guru lebih terperinci menjelaskan materi pembelajarannya, agar siswa benar-benar memperhatikan guru; 2) Pada siklus II guru harus membahas hasil kerja siswa tentang menulis cerpen, agar siswa mengetahui hasil yang dicapainya; 14 J u r n a l D i k s a t r a s i a

3) Pada siklus II guru harus lebih bisa membimbing siswa mengembangkan menulis cerpen yang dibuatnya dengan menggunakan Kehidupan Trans 7. Hasil belajar siswa belum maksimal, karena masih banyaknya nilai yang kurang, guru harus lebih mengarahkan siswa dalam Menulis cerpen supaya siswa mampu mencapai nilai KKM (70) yang telah di tentukan. a. Peningkatan Kemampuan Siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran Menulis cerpen dengan Menggunakan Media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans 7 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh hasil pembelajaran yang memadai dari setiap pelaku pembelajaran. Masalah yang dihadapi setiap proses pembelajaran adalah sejauh mana tingkat pencapaian hasil pembelajaran diperoleh berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans 7 maka digunakan tes evaluasi dalam pembelajaran siklus I dengan indikator yang ingin dicapai adalah 1) Menentukan topik yang berhubungan dengan pengalaman orang lain untuk menulis cerita pendek; 2) Menulis kerangka cerita pendek dengan memperhatikan pelaku, peristiwa, latar; 3) Mengembangkan kerangka yang telah dibuat dalam bentuk cerpen (pelaku). 1. Analisis Langkah-Langkah Pembelajaran Menulis cerpen dengan Menggunakan Media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans7 Berdasarkan analisis langkah-langkah pembelajaran menggunakan media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans 7 pada tindakan penelitian siklus II dapat disimpulkan, (1) guru sudah terbiasa dengan pembelajaran Menulis cerpen dengan menggunakan Media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans 7, (2) semua siswa sudah terbiasa dengan kondisi belajar pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan Media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans 7 (3) siswa merasa senang dan antusias dalam belajar dengan pembelajaran tertib dan teratur. Kegiatan belajar mengajar pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan nilai aktivitas siswa sebesar 47 dan nilai aktivitas guru sebesar 44 dari skor ideal 56. 2. Deskripsi Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menulis cerpen dengan Menggunakan Media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans 7 pada Siklus I dan Siklus II Indikator hasil belajar merupakan patokan yang dijadikan sebagai pengukur kemampuan siswa pada siklus I dan II. Sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dalam evaluasi pembelajaran, maka analisis kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen yang tertuang dalam hasil siklus I dan II. Pembahasan peningkatan kemampuan siswa tidak akan terlepas dari keberhasilan dari tiap-tiap siklus dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi, dan merefleksi kegiatan. Hasil kemampuan siswa dalam menulis cerpen yang sesuai dengan indikator penilaian yang telah ditetapkan, terlihat jelas bahwa kemampuan siswa dari siklus 1 ke siklus 2 selalu mengalami peningkatan. PENUTUP Simpulan Berdasarkan pembahasan, penilitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Langkah-langkah penggunaan media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans 7 dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar sudah dilaksanakan dengan baik, setelah penelitian siswa lebih tertarik untuk menuangkan ide dalam mengubah teks wawancara dan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut. Kegiatan awal langkah-langkah pembelajaran penggunaan Kehidupan Trans 7 yang mencakup, (1) siswa dikondisikan untuk melakukan pembelajaran(2), guru mengadakan apersepsi melalui Tanya jawab seputar materi pokok.(3) Siswa diberi penjelasan tentang langkahlangkah pembelajaran dan tujuan pembelajaran. (4) Siswa diberi motivasi oleh guru. Dari ke empat langkah-langkah tersebut masih jauh dari yang diharapkan dalam awal 15 J u r n a l D i k s a t r a s i a

pembelajaran. Hal ini disebabkan kemampuan guru menguasai kondisi awal pembelajaran, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran, dan memotivasi siswa di awal pembelajaran masih kurang mampu, serta guru kurang jelas dalam menginformasikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai sehingga respon siswa kurang dalam merespon di awal pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran yang meliputi tiga tahapan diantaranya: Tahap pertama Eksplorasi meliputi : (1) siswa mencari informasi yang luas tentang materi yang akan di pelajari untuk menanamkan nilai rasa ingin tahu, (2) Guru memfasilitasi siswa tentang materi yang akan dipelajari untuk menanamkan nilai betranggung jawab. Tahap kedua Elaborasi meliputi (1) Guru menunjukan cara menulis cerpen, (2) siswa membentuk kelompok/ regu untuk menanamkan nilai karakter kerjsama, (3) siswa memperhatikan tayangan sebagai Kehidupan Trans 7 untuk menanamkan nilai karakter kreatif, (4) siswa mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi kalimat tidak langsung sesuai dengan kata yang diperlihatkan untuk menanamkan nilai kreatif. Tahap ketiga konfirmasi meliputi (1) Guru menyuruh siswa menyunting narasi sendiri untuk menanamkan nilai karakter teliti, (2) Guru memberikan penghargaan terhadap hasil kerja siswa untuk menanamkan nilai karakter motivasi, (3) Guru memberikan pengautan terhadap materi yang sudah disampaikan untuk menanamkan nilai karakter motivasi. Pada kegiatan akhir pembelajaran menulis cerpen dengan media Trans 7, guru dan siswa menempuh langkah kegiatan meliputi (1) Guru dan siswa membuat simpulan materi pembelajaran yang telah disampaikan, (2) Guru bersama siswa mengakhiri kegiatan pembelajaran. b. Penggunaan media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans 7 dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa dengan peningkatan ratarata nilai pada siklus I adalah 71,47 sedangkan siklus II menunjukan peningkatan dari rata-rata nilai pada siklus I menjadi 83,90. Hal tersebut menunjukan peningkatan kemampuan siswa yang cukup signipikan. Media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans 7 yang diberikan dan hasil observasi guru pada siklus I, diperoleh data bahwa dengan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media audiovisual tayangan Cermin Kehidupan Trans 7, siswa lebih senang dan aktif mengikuti pembelajaran. Siswa lebih termotivasi dan merasa lebih mudah mempelajari menulis cerpen. Pada tahap siklus II, selain siswa diberikan pembelajaran menggunakan Kehidupan Trans 7, guru juga memantau dengan data observasi. Pada siklus II ini siswa merasa lebih percaya diri dalam mengerjakan tugas, siswa juga merasa senang dan antusias dalam pembelajaran sehingga semua siswa tuntas belajar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Alwasilah, A. Chaedar & Senny Suzanna. (2005). Pokoknya Menulis: Cara baru menulis dengan metode kolaborasi. Bandung: Kiblat Buku Utama. Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Mulyasa, E. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Purwadaminta. 1996.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rosidi, Imron. 2009. Keterampilan berbahasa. (online). Tersedia: (http://guruumarbakri.blogspot.com/2009/06/keteram pilan-berbahasa_16.html). Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cv. Alfabeta: Bandung. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Suherli. 2007. Menulis Karangan Ilmiah Kajian dan Penuntun dalam Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Depok: Arya Duta. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung: Angkasa. 16 J u r n a l D i k s a t r a s i a