Perkiraan Tinggi Badan Berdasarkan Tulang Panjang Usia Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT ANGKATAN 2013

Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan

ABSTRAK HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG LENGAN PADA POPULASI DEWASA DI DENPASAR

KORELASI PANJANG LENGAN BAWAH DAN TINGGI BADAN MAHASISWI SUKU BANJAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG FEMUR PADA ETNIS SANGIHE DI MADIDIR URE. Novitasari Mangayun

HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN PANJANG ULNA PADA ETNIS SANGIHE DEWASA DI MADIDIR URE

PENGARUH PANJANG JARI TELUNJUK TANGAN DAN JARI MANIS TANGAN TERHADAP TINGGI BADAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

KORELASI PANJANG LENGAN ATAS DENGAN TINGGI BADAN PADA WANITA SUKU BANJAR

Hubungan panjang klavikula dan tinggi badan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat angkatan 2012

KORELASI PANJANG LENGAN BAWAH DENGAN TINGGI BADAN PRIA DEWASA SUKU BANJAR

PANJANG TULANG FEMUR DAPAT MENJADI PENENTU TINGGI BADAN PRIA DEWASA MUDA

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK... vi. ABSTRCT... vii RINGKASAN...

Abdul Gafar Parinduri RSUD Sultan Sulaiman Dinas Kesehatan Serdang Bedagai

Panjang Langkah Berkorelasi Secara Positif dengan Tinggi Badan Manusia

Perbandingan Korelasi Penentuan Tinggi Badan antara Metode Pengukuran Panjang Tibia Perkutaneus dan Panjang Telapak Kaki

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain

Perkiraan Tinggi Badan Berdasar Panjang Telapak Kaki Pada Populasi Mongoloid Dewasa Di Indonesia

ESTIMASI TINGGI BADAN MENGGUNAKAN PANJANG TULANG HUMERUS PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN DOKTER FK UNS SEMESTER VII SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT kemudian dapat digunakan untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. badan yang kemudian dipopulerkan oleh Hewing pada tahun Formula

BAB IV METODE PENELITIAN. Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri.

BAB IV METODE PENELITIAN

Estimasi Berat dan Tinggi Badan Orang Jawa Dari Pengukuran Telapak Kaki Menggunakan Digital Foot Scanner

KORELASI PANJANG RADIUS DENGAN TINGGI BADAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT ANGKATAN 2010

HUBUNGAN ANTARA PANJANG DEPA/ ARM SPAN TERHADAP TINGGI BADAN PADA SISWA SMA. SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

PERBANDINGAN TINGGI BADAN DAN RENTANG TANGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

MENENTUKAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TUNGKAI ATAS TESIS

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG LENGAN ATAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membantu penyidik dalam memenuhi permintaan visum et repertum, untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG KAKI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA ESTIMASI VOLUME OTAK DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA ESTIMASI KAPASITAS CRANIUM DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA LAKI-LAKI DI SMP NEGERI 19 SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODEL PREDIKSI TINGGI BADAN LANSIA ETNIS JAWA BERDASARKAN TINGGI LUTUT, PANJANG DEPA, DAN TINGGI DUDUK FATMAH

Flexibility is an important element for general health and fitness and is very

BAB 1 PENDAHULUAN. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1

DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. bulan April Mei 2016.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik (non-eksperimental)

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 terdapat banyak kasus mutilasi yang terungkap di Indonesia.

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DAN WANITA DEWASA NORMAL

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional adalah suatu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

PERBANDINGAN TINGGI BADAN DAN RENTANG TANGAN PADA ANAK BALITA USIA 1-5 TAHUN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PANJANG TULANG FEMUR DENGAN TINGGI BADAN PADA PRIA DEWASA MUDA

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Bahan dan Alat Parameter yang Diukur Pengambilan Data

Setuju dalam mengikuti penelitian

Hubungan Antara Lebar Panggul Dengan Jenis Kelamin dan Tinggi Badan Stephanie Renni Anindita 1, Arif Rahman Sadad 1, Tuntas Dhanardhono 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan

SIKAP DUDUK ERGONOMIS MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

HUBUNGAN ANTARA TRUST DENGAN KONFLIK INTERPERSONAL PADA DEWASA AWAL YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH

PERBEDAAN RASIO D2:D4 ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU. Oleh : RATNA MARIANA TAMBA

I. PENDAHULUAN. Tinggi badan ditentukan olah kombinasi faktor genetik dan faktor. antropologis untuk menentukan perbedaan rasial (Patel, 2012).

ABSTRAK. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan Hasil Belajar

A. I. Purwanti, M. Arifin dan A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) 115

UJI BANDING TERJADINYA ANDROPAUSE ANTARA LAKI-LAKI YANG LINGKAR PINGGANGNYA BESAR DAN NORMAL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara di dunia. Keadaan ini dapat berupa defisiensi makronutrien,

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TELAPAK TANGAN TESIS ISMURRIZAL / IKF PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

PERBANDINGAN TINGGI BADAN DAN RENTANG TANGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

KORELASI DAN REGRESI ANTARA TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TUNGKAI BAWAH PERKUTANEUS PADA MAHASISAWA FKIK UMY RAS JAWA USIA PERTUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi asma di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar tahun

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KINERJA DOSEN TEKNOLOGI FARMASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan metode analitik korelatif, dengan pendekatan cross

PERAN KEHARMONISAN KELUARGA DAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA TERHADAP KONSEP DIRI REMAJA SMP DI DENPASAR

ANALISIS LABA DAN ARUS KAS OPERASI SEBAGAI PREDIKTOR ARUS KAS DI MASA DEPAN

SKRIPSI HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN STATIS DENGAN KECEPATAN BERJALAN PADA LANJUT USIA

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Antropometri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. prognosis dan rencana perawatan khususnya pasien dengan pertumbuhan

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

ABSTRAK KORELASI ANTARA BENTUK WAJAH DAN BENTUK GIGI INSISIVUS SENTRAL MAKSILA PADA ETNIS TIONGHOA USIA TAHUN

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

HUBUNGAN TINGGI BADAN (TB) DENGAN MIOPIA PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

SKRIPSI IDA AYU GEDE HUTRI DHARA SASMITA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DEWASA

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ESTIMASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK BIRESPON PADA DATA LONGITUDINAL BERDASARKAN ESTIMATOR LOKAL LINIER

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

Height Estimation Based on Foot Length and Breadth in Children, Teenager, and Adult in Bandung City, Indonesia

acromion yang panjang dengan permukaan yang kasar. Penjuluran ini berfungsi sebagai tuas saat os scapula melakukan gerakan perputaran dan melempar

Transkripsi:

RESEARCH ARTICLE WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 1 No. 2 November 2016, Hal. 66-70 Perkiraan Tinggi Badan Berdasarkan Tulang Panjang Usia 17-22 Tahun I Gusti Ngurah Putu Sana 1, Dewa Ayu Agung Alit Suka Astini 2, I Ketut Tangking Widarsa 3, I Nyoman Sueta 4, I Wayan Suwitra 5, Komang Trisna Sumadewi 6 1,2,3,4,5,6 Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa, Denpasar 2 Email sukesukaastini@yahoo.com Abstrak Perkiraan tinggi badan sangat penting pada antropologi forensik dalam identifikasi jenasah akan tetapi belum ada model yang baku untuk tujuan tersebut. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model perkiraan tinggi badan dengan menggunakan tulang panjang sebagai prediktor. Metode penelitian dengan desain observasional melalui studi cross sectional dilakukan terhadap 96 sampel mahasiswa dipilih secara stratified random dari total 199 mahasiswa yang memenuhi kriteria inklusi, usia 17-22 tahun. Tinggi badan diukur menggunakan ZT-120 Health Scale dan panjang tulang humerus, radius, ulna, femur, tibia dan fibula diukur dengan menggunakan spreading caliper. Model estimasi tinggi badan menggunakan model regresi linier berganda dengan panjang tulang panjang sebagai prediktor. Untuk estimasi tinggi badan laki-laki terdapat tiga tulang sebagai prediktor yaitu tulang tibia kiri, humerus, dan radius dengan koefisien regresi 0,94 (±0,3), 0,82 (±0,3), dan 0,79 (±0.4) secara berurutan. Prediktor untuk tinggi perempuan adalah tulang fibula kiri, ulna kiri, dan humerus kiri dengan koefisien regresi 1,13 (±0,3), 1,20 (±0,4), dan 0,85 (±0,4) secara berurutan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tulang tibia kiri, humerus, dan radius dapat dipakai memperkirakan tinggi badan laki-laki dan tulang fibula kiri, ulna kiri, dan humerus kiri untuk tinggi badan perempuan. Kata kunci: tinggi badan, tulang panjang, tibia, fibula. Abstract [Estimated Stature Based on Long Bone Age 17-22 Years] The estimation of stature is very important in forensic anthropology for identification of bodies, but there is no standard model for the purpose. This study aimed to develop a model estimated height, using a predictor of long bones. A total of 96 samples of randomly selected students from a total of 199 students, aged 17-22 years. Height was measured using ZT-120 Health Scale and the length of the humerus, radius, ulna, femur, tibia and fibula was measured by using a spreading caliper. Height estimation model using multiple linear regression model with long bone length as a predictor. to estimate the height of men there are three bones as predictors, the left tibia, right humerus and a right radius, with a regression coefficient of 0.94 (±0.3), 0.82 (±0.3), and 0.79 (±0.4) sequentially. Predictors for the high women are left fibula, left ulna and left humerus, with regression koefsien 1.13 (±0.3), 1.20 (±0.4), and 0.85 (±0.4) sequentially. From this study it can be concluded that the left tibia, right humerus and right radius can be used estimate the height of men, and left fibula, left ulna and left humerus can be used estimate the height of women. Keywords: stature, long bone, tibia, fibula. PENDAHULUAN Ahli antropologi forensik sering menggunakan tulang untuk identifikasi tinggi badan kasus forensik misalnya pada kasus jasad yang telah dikubur yang hanya tersisa tulang-tulangnya saja, kasus mutilasi, dan fragmen tubuh yang teramputasi akibat adanya bencana alam. [1,2] Panjang tulang panjang (humerus, ulna, radius, femur, tibia, dan fibula) sering digunakan untuk memperkirakan tinggi badan seseorang, karena terdapat hubungan antara panjang biometrik segmen tubuh dan panjang total tubuh. [3]

WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 1 No. 1, November 2016, Hal. 67 Dari beberapa penelitian diketahui bahwa terdapat beberapa tulang panjang yang dapat dipakai memperkirakan tinggi badan. Tulang humerus dan radius terbukti dapat dipakai menentukan tinggi badan seseorang usia 20-30 tahun. [1,4,5] Selain itu, panjang lengan bawah dan panjang kaki dilaporkan berhubungan dengan tinggi badan. [2] Pada penelitian lain ditemukan bahwa panjang tulang tibia pada laki-laki dan femur pada perempuan juga dapat menentukan tinggi badan. [6] Metode yang digunakan untuk memperkirakan tinggi badan seseorang, diantaranya metode anatomis (faktor multiplikasi) dan metode matematik (persamaan regresi). [7] Pada penelitian ini diteliti penggunaan panjang tulang panjang untuk memperkirakan tinggi badan seseorang usia 19 sampai 30 tahun dengan tujuan untuk mengembangkan model regresi estimasi tinggi badan dengan panjang tulang panjang sebagai prediktor. Dari penelitian ini didapatkan bahwa beberapa tulang panjang dapat dipakai memprediksi tinggi seseorang dan tulang yang dipakai memprediksi tinggi laki-laki berbeda dengan tulang yang dipakai memprediksi tinggi perempuan. METODE Rancangan dan subjek Penelitian cross-sectional telah dilakukan terhadap 96 sampel mahasiswa usia 17-22 tahun yang terdiri dari 48 sampel laki-laki dan 48 sampel perempuan. Sampel dipilih secara stratified random dari 199 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa laki-laki dan perempuan. Tinggi Badan Tinggi badan diukur dalam sentimeter, yang diukur dari puncak kepala (vertex) sampai tumit dengan postur tubuh berdiri tegak (posisi anatomis) dengan ZT- 120 Health Scale. [7] Panjang Tulang Panjang tulang diukur menggunakan spreading caliper. Panjang tulang lengan diukur dengan cara sendi siku dalam fleksi 90 0. Panjang humerus diukur dari epicondylus lateralis dan acromion. Panjang radius diukur dari caput radii sampai proccessus styloideus. Panjang ulna diukur dari apeks olecranon ke proccessus styloideus. Panjang femur kiri diukur dengan posisi berdiri dengan kaki kiri sedikit di depan dari kaki dan posisi kaki kiri tidak sepenuhnya diinversikan untuk merelaksasi jaringan lunak dan diukur dari trochanter major ke condylus femoralis. Panjang femur diukur dengan cara sebaliknya. Panjang tibia kiri diukur dengan posisi duduk dengan lutut kiri semifleksi dan kaki kiri tidak sepenuhnya diinversikan untuk merelaksasikan jaringan lunak dan memperlihatkan penonjolan tulang dan diukur dari condylus medialis sampai ujung malleolus medialis. Panjang tibia dilakukan diukur dengan cara sebaliknya. Panjang fibula kiri dilakukan pada posisi duduk dengan lutut kiri semifleksi dan kaki kiri tidak sepenuhnya diinversikan untuk merelaksasikan jaringan lunak dan memperlihatkan penonjolan tulang dan diukur dari titik paling atas caput fibula sampai ke ujung malleolus lateralis. [5,7,8] Analisis Perkiraan tinggi badan dilakukan dengan menggunakan model matematik yaitu metode regresi linier berganda. Tinggi badan (Y) sebagai variabel tergatung dan panjang tulang humerus (x1), humerus kiri (x2) radius (x3), radius kiri (x4), ulna (x5), ulna kiri (x6), femur (x7), femur kiri (x8), tibia (x9) tibia kiri (x10), fibula (x11), dan fibula kiri(x12) sebagai prediktor. Seleksi prediktor dilakukan dengan metode stepwise. Semua analisis menggunakan tingkat kemaknaan a 5%. HASIL Sebanyak 96 subyek berpartisipasi pada penelitian ini yang terdiri dari 48 lakilaki dan 48 perempuan. Semua data subyek lengkap dan dapat dianalisis. Umur sampel laki-laki dan perempuan tidak berbeda. Rentang umur sampel laki-laki antara 18-22 tahun dengan rerata 19,8 (±0,15) tahun dan rentang umur sampel perempuan antara 17-

WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 1 No. 1, November 2016, Hal. 68 22 tahun dengan rerata 19,8 (±0,16) tahun. Perbedaan panjang tulang panjang laki-laki dan perempuan usia antara 17 sampai 22 tahun disajikan pada Tabel 1. Hasil analisis menunjukan bahwa tulang panjang laki-laki lebih panjang dari perempuan, kecuali tulang femur. Tabel 1. Karakteristik panjang tulang panjang Jenis Laki-laki*) Perempuan*) P Tulang Humerus 32.9 (±2.2) 30.2 (±1.9) < 0,001 Humerus 32.8 (±2.0) 30.0 (±1.5) < 0,001 kiri Radius 23.1 (±1.8) 20.9 (±1.1) < 0,001 Radius kiri 23.3 (±1,9) 21.3 (±1,2) < 0,001 Ulna 26.8 (±1,6) 24.4 (±1,3) < 0,001 Ulna kiri 26.8 (±1,5) 24.6 (±1,4) < 0,001 Femur 33.5 (±3,9) 35.5 (±3,4) 0,007 Femur kiri 33.6 (±3,6) 35.5 (±3,5) 0,012 Tibia 38.1 (±2,4) 35.7 (±3,5) < 0,001 Tibia kiri 38.1 (±2,5) 35.2 (±2,3) < 0,001 Fibula 39.3 (±2,6) 36.5 (±1,8) < 0,001 Fibula kiri 39.2 (±2,6) 36.5 (±1,9) < 0,001 *) Panjang tulang yang disajikan adalah rerata (±sd) dalam cm. Jenis tulang panjang kiri dan yang dapat dipakai memperkirakan tinggi badan laki-laki dan perempuan usia 17-22 tahun berbeda antara laki-laki dan perempuan. Tulang panjang yang dapat dipakai memperkirakan tinggi badan lakilaki adalah tulang tibia kiri, humerus, dan radius dengan nilai R 2 dari ketiga prediktor tersebut sebesar 0,82. Sedangkan pada perempuan adalah tulang fibula kiri, ulna kiri, dan humerus kiri dengan R 2 dari ketiga prediktor tersebut sebesar 0,68. Koefisien regresi dan R 2 dari masingmasing tulang disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Koefisien regresi dan determinasi Jenis tulang b*) R 2 Laki-laki: Konstan 89,14 (±5,9) Tibia kiri 0,94 (±0,3) 0,72 Humerus 0,82 (±0,3) 0,08 Radius 0,79 (±0.4) 0,02 Perempuan: Konstan 63,33 (9,9) Fibula kiri 1,13 (±0,3) 0,54 Ulna kiri 1,20 (±0,4) 0,11 Humerus kiri 0,85 (±0,4) 0,03 *) koefisien regresi b yang disajikan adalah yang unstandarzied (±SE). PEMBAHASAN Perkiraan tinggi badan laki-laki dari enam jenis panjang tulang panjang kiri dan, ternyata dari penelitian ini terbukti hanya tiga jenis tulang yang mempunyai kemampuan prediksi yang bermakna, yaitu tulang tibia kiri, humerus, dan radius. Ketiga tulang panjang tersebut dapat memprediksi sekitar 81% dari variasi tinggi badan laki-laki usia 17-22 ahun. Dari ketiga tulang tersebut, tulang tibia kiri memiliki kemampuan prediksi yang paling baik dari ketiga tulang (R 2 =72,4%). Penelitian sebelumnya pada panjang tibia laki-laki untuk perkiraan tinggi badan menunjukkan korelasi yang kuat (r=0,765). [6] Penelitian lainnya pada usia 20 sampai 30 tahun, menunjukkan bahwa panjang radius dapat menentukan tinggi badan dengan korelasi yang kuat (r=0,846). [4] Namun pada penelitian tulang humerus, menunjukkan humerus kiri memiliki korelasi yang kuat (r=0,852) untuk menentukan tinggi badan dibandingkan humerus (r=849). [5] Model regresi linier perkiraan tinggi badan dengan tulang tibia kiri, humerus, dan radius yang didasarkan pada hasil analis regresi linier berganda adalah:

WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 1 No. 1, November 2016, Hal. 69 y = 89,14+0,94x 1 +0,82x 2 +0,79x 3 Keterangan: x 1 = panjang tibia kiri x 2 = panjang humerus x 3 = panjang radius Perkiraan tinggi badan laki-laki umur 18-22 tahun dengan menggunakan model tersebut memiliki rerata residu terhadap tinggi badan hasil pengukuran sebesar 1,95 (±0,20) cm, maka hasil estimasi tinggi badan yang dihitung dengan model di atas perlu dikoreksi ± (1,95 + 1,96 x 0,2) cm atau ±2,3 cm. Bila hasil ini dibandingkan dengan hasil dari penelitian lain, maka model ini cukup baik dipakai memperkirakan tinggi badan laki-laki usia antara 18-22 tahun. Estimasi tinggi badan perempuan dari enam jenis panjang tulang panjang, dari penelitian ini ditemukan tiga jenis tulang yang dapat dijadikan prediktor tinggi badan perempuan umur 18-22 tahun. Ketiga tulang tersebut adalah tulang fibula kiri, ulna kiri, dan humerus kiri. Ketiga tulang panjang tersebut dapat memprediksi sekitar 68% dari variasi tinggi badan perempuan usia 18-22 tahun. Dari ketiga tulang tersebut, tulang fibula kiri memiliki kemampuan prediksi yang paling baik dibandingkan ketiga tulang tersebut (R 2 =54%). Penelitian sebelumnya pada tulang humerus menunjukkan humerus kiri memiliki korelasi yang kuat (r=0,801) untuk menentukan tinggi badan dibandingkan humerus (r=793). [5] Namun pada penelitian tulang radius, menunjukkan panjang radius menunjukkan korelasi yang kuat (r=0,675) untuk perkiraan tinggi badan pada perempuan. [4] Penelitian pada tungkai, menunjukkan panjang femur menunjukkan korelasi yang kuat (r=0,742) untuk perkiraan tinggi badan pada perempuan. [6] Model regresi linier perkiraan tinggi badan dengan tulang fibula kiri, ulna kiri, dan humerus kiri yang didasarkan pada hasil analis regresi linier berganda adalah: y = 63,33+1,13x 1 +1,20x 2 +0,85x 3 Keterangan: x 1 = panjang fibula kiri x 2 = panjang ulna kiri x 3 = panjang humerus kiri Perkiraan tinggi badan perempuan umur 17-22 tahun dengan menggunakan model tersebut memiliki rerata residu terhadap tinggi badan hasil pengukuran sebesar 2,3 (±0,27) cm, maka hasil estimasi dengan model tersebut perlu dikoreksi sebesar ± (2,3 +1,96 x 0,27) cm atau ±2,8 cm. Bila hasil ini dibandingkan dengan hasil dari penelitian lain, maka model ini cukup baik dipakai memperkirakan tinggi badan perempuan usia antara 17-22 tahun. Penelitian sebelumnya pada panjang lutut-pergelangan kaki dan lengan bawah untuk perkiraan tinggi badan dengan metode regresi linier diperoleh model berupa Y=86,772654+2,997967*X (Y: tinggi badan, X: panjang lengan bawah) dan Y=156,543454+0,296018*X (Y: tinggi badan, X: panjang lutut-pergelangan kaki) secara berurutan. Para ahli antropologi telah melakukan investigasi terhadap beberapa tulang yang memiliki potensi untuk perkiraan tinggi badan, seperti tulang panjang, scapula, clavicula, tulang coxae dan metacarpal. [9] Perkiraan tinggi badan sangat dipengaruhi oleh variabilitas populasi, seperti faktor nutrisi, iklim, migrasi dan genetik. Oleh karena itu satu persamaan perkiraan tinggi badan tidak dapat diaplikasikan pada berbagai populasi. [3] SIMPULAN Beberapa tulang panjang dapat dipakai sebagai prediktor untuk memperkirakan tinggi badan laki-laki maupun perempuan. Tinggi badan laki-laki usia 17-22 tahun dapat diperkirakan dari panjang tulang tibia kiri (x 1 ), humerus (x 2 ), dan radius (x 3 ) dengan model: y = 89,14+0,94x 1 +0,82x 2 +0,79x 3 dengan koreksi ± 2,3 cm dan perempuan usia 17-22 tahun dapat diperkirakan dari panjang tulang fibula kiri (x 1 ), ulna kiri (x 2 ), dan humerus kiri (x 3 ) dengan model: y = 63,33+1,13x 1 +1,20x 2 +0,85x 3 dengan koreksi ± 2,8 cm.

WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 1 No. 1, November 2016, Hal. 70 UCAPAN TERIMA KASIH Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah berkontribusi terhadap pelaksanaan penelitian ini. Secara khusus kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Dekan FKIK Unwar yang telah membiayai penelitian ini serta seluruh mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Kantha LBM, Kulkarni R. Estimation of total length of humerus from its fragments in South Indian population. IJAR 2014;2(1):213-20.Chikhalkar BG, Mangaonkar AA, Nanandkar SD, Peddawad RG. Estimation of stature from measurements of long bones, hand and foot dimensions. J Indian Acad Forensic Med 2009; 32(4):329-3. 2. Shields KJ. The importance of individual and population variation to human stature estimation. Bachelors of Arts, University of Montana, Missoula, Montana. 2005. 3. Borkar MP, Hattangdi SS. Estimation of height from the length of radius in Western Region of Maharashtra. International Journal of Recent Trends in Science And Technology 2014;9(3): 427-2. 4. Borkar MP. Estimation of height from the length of humerus in western region of Maharashtra. Int J Res Med Sci 2014;2(2):498-2. 5. Bhavna, Nath S. Use of lower limb measurements in reconstructing stature among Shia Muslims. ISPUB 2008;2 (2). 6. Gadekar S, Vaishnani H, Vikani S, Gujaria IJ, Bondre KV, Shah1 GV. A study to correlate the stature with the length of ulna in living humans in various age groups. IJBA R 2012;03 (12):904-3. 7. Pan N. Length of long bones and their proportion to body height in Hindus. J Anat 1924;58:374-78. 8. Brandt ET. Stature wars: which stature estimation methods are most applicable to modern populations? Thesis Texas State University-San Marcos. 2009.