KARAKTERISTIK BAHASA JURNALISTIK PADA BERITA RUNNING TEXT DI METRO TV EDISI OKTOBER 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Rohmadi (2011:75) bahasa jurnalistik meliliki kaidah-kaidah tersendiri

KATA PENGANTAR. Demikianlah, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Terima kasih.

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN PADA JUDUL BERITA DI HARIAN KOMPAS EDISI MEI-JUNI 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Sifat berita itu sendiri memberikan informasi cepat diterima oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI

BENTUK UNIK DALAM WACANA IKLAN PROVIDER SELULER PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI APRIL-MEI 2012

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLO POS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 NURUL ALIEFAH DAMARJATI A NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN. Jurnalistik dalam bahasa Inggris disebut Journalistics yang secara harfiah

BAHASA JURNALISTIK TELEVISI. Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. tampak dalam harian-harian dan majalah-majalah. Dengan fungsi yang

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

03Teknik RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA. Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang aktual dan terpercaya menjadi salah satu kebutuhan yang dicari

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

BAB I PENDAHULUAN. massa baru bermunculan. Secara umum, media massa tergolong. media elektronik (televisi dan radio), serta media online.

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

PRATIWI AMALLIYAH A

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 14FIKOM MENULIS BERITA TELEVISI. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Ketika mendengar Berita Kriminal Sergap di RCTI, sekilas. dan penjelasan yang panjang sehingga membuat pendengar atau pemirsa

RENCANA PEMBELAJARAN. Written by Checked by Approved by valid date. Muhammad Azhari, M.Pd. Tim Verifikasi Prof. Waspodo, Ph.D.

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk unik dalam wacana, sebagai dasar dalam pembahasan teks

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN PADA JUDUL BERITA DI HARIAN JAWA POS EDISI OKTOBER NOVEMBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

Budaya Literasi Kunci Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Berkualitas pada Era MEA

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan SMP menyatakan bahwa materi pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan media komunikasi dewasa ini telah memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

ARTIKEL ANALISIS KESALAHAN BAHASA RUNNING TEXT TELEVISI DI INDONESIA

POLA KALIMAT BERITA UTAMA LAMPUNG POST EDISI JANUARI 2013 DAN IMPLIKASINYA. Oleh

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

Transkripsi:

KARAKTERISTIK BAHASA JURNALISTIK PADA BERITA RUNNING TEXT DI METRO TV EDISI OKTOBER 2012 NASKAH PUBLIKASI Oleh: AINI AMALIA A 310090214 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

1 KARAKTERISIK BAHASA JURNALISTIK PADA BERITA RUNNING TEXT DI METRO TV EDISI OKTOBER 2012 Aini Amalia, A310090214, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 121 halaman ABSTRAK Penelitian ini berjudul Karakteristik bahasa jurnalistik pada berita running text di Metro TV edisi Oktober 2012. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kelengkapan prinsip 5W+1H dan karateristik bahasa jurnalistik yang terdapat dalam teks berita running text di Metro TV edisi Oktober 2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah kata-kata, kalimat yang terkandung dalam teks berita pada running text di Metro TV yang di tayangkan pada bulan Oktober 2012. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Analisis data menggunakan metode agih dengan teknik perluas dan padan ekstralingual. Teknik Validasi data yang digunakan adalah teknik trianggulasi teori. Hasil penelitian ini yaitu pertama, bahasa jurnalistik yang digunakan dalam running text banyak terdapat data yang memiliki unsur 5W+1H yang kurang lengkap. Meskipun begitu, perlu diketahui bahwa dalam berita running text terdapat beberapa data yang lengkap, namun saling berkesinambungan. Berikut ini adalah beberapa data yang memiliki keterkaitan antara berita running text yang satu dengan running text yang lainnya. (a) pada data ke- (7 dan 8) berisi tentang berita bentrok antara 2 desa di Bima NTT. (b) pada data ke (10,11,12) berisi tentang hilangnya pesawat PAC.750 yang diterbangkan oleh Kapten Cristian Yus, (c) pada data ke (16, 17, 18, 19) tentang kasus antara KPK dengan POLRI, (d) pada data ke- (43 dan 44) yang berisi tentang pembangunan gedung baru KPK, (e) pada data ke (49 dan 50) yang berisi tentang adanya iklan TKI on sale di Malaysia. Kedua, berita yang terdapat dalam running text di Metro TV edisi Oktober 2012 memiliki beberapa karakteristik. Dalam penelitian ini peneliti mengklasfikasikan menjadi 17 karakteristik bahasa jurnalistik menurut Sumadiria. Berdasarkan analisis dari ke-50 data yang telah dikaji, peneliti menemukan bahwa dalam berita running text di Metro TV telah memiliki ke-17 karakteristik bahasa jurnalistik, namun ada beberapa data yang kurang memenuhi karakteristik bahasa jurnalistik. Kata kunci : bahasa, jurnalistik, berita,

2 A. PENDAHULUAN Running text atau berita bergerak yang terdapat dalam siaran televisi, merupakan salah satu media elektronik untuk umum terbitan berkala milik stasiun pertelevisian. Berdasarkan pengamatan dari beberapa data yang telah dikaji, dalam data running text terkadang masih ditemukan beberapa data yang kurang memenuhi unsur kelengkapan 5W+1H serta kurang memenuhi karakteristik dalam bahasa jurnalistik. Dalam berita running text terdapat beberapa data yang berkesinambungan antara data yang satu dengan data yang lainnya. Selain itu, peneliti juga menemukan beberapa data yang memiliki kesalahan dalam penulisan walaupun sudah melewati proses editing. Salah satu contoh kesalahan dalam penulisan berita dalam running text ialah menggunakan kata tidak baku, kesalahan dalam penggunaan tanda baca serta kesalahan dalam pemakaian huruf kapital. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Karakteristik Bahasa Jurnalistik Pada Berita Running Text Di Metro TV Edisi Oktober 2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Analisis data menggunakan metode padan ekstralingual. Metode padan ekstra lingual merupakan metode untuk menganalisis unsur bahasa yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan dengan hal yang berada di luar bahasa. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kelengkapan prinsip 5W+1H dan karateristik bahasa jurnalistik yang terdapat dalam teks berita running text di Metro TV edisi Oktober 2012. Selain itu penelitian ini juga diharapkan agar dapat menjadi sumber atau referensi bagi peneliti lainnya yang ingin mengkaji tentang bahasa jurnalistik. Penelitian ini memiliki dua buah rumusan masalah yakni : (1) tentang bagaimana identifikasi kelengkapan prinsip 5W+1H dan, (2) bagaimana identifikasi karateristik

3 bahasa jurnalistik yang terdapat dalam teks berita running text di Metro TV edisi Oktober 2012. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah bahasa jurnalistik yang terkandung dalam running text. Objek dalam penelitian ini adalah kata-kata, kalimat yang terkandung dalam teks berita pada running text di Metro TV yang di tayangkan pada bulan Oktober 2012. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Analisis data menggunakan metode padan ekstralingual. Metode padan ekstralingual merupakan metode untuk menganalisis unsur bahasa yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan dengan hal yang berada di luar bahasa. Teknik validasi data yang digunakan adalah teknik trianggulasi teori. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap analisis data merupakan langkah yang penting dalam sebuah penelitian. Pada tahap ini peneliti akan mendeskripsikan dan menemukan jawaban yang telah diturunkan dari rumusan masalah. Analisis yang dikaji dalam penelitian ini meliputi : (a) identifikasi kelengkapan prinsip 5W+1H dan, (b) identifikasi karateristik bahasa jurnalistik yang terdapat dalam teks berita running text di Metro TV edisi Oktober 2012.Dalam pembahasan ini data disajikan, dianalisis serta diidentifikasi karakteristik bahasa jurnalistik yang terkandung dalam berita running text. Berdasarkan analisis data yang telah dikaji peneliti, hasil penelitian ini yaitu 1. Identifikasi kelengkapan unsur 5W+1H. Bahasa jurnalistik yang digunakan dalam running text terdapat beberapa data yang memiliki unsur 5W+1H kurang lengkap. Meskipun

4 begitu, perlu diketahui bahwa dalam berita running text terdapat beberapa data yang lengkap antara lain 30, 33 dan 48. Meskipun begitu perlu diketahui bahwa ada beberapa data yang saling berkesinambungan. Berikut ini adalah beberapa data yang memiliki keterkaitan antara berita running text yang satu dengan running text yang lainnya. (a) Pada data ke- (7 dan 8) berisi tentang berita bentrok antara 2 desa di Bima NTT. Data ke-7 POLISI JAGA KETAT DUA DESA PASCA BENTROK DI BIMA, NTB Data ke-8 JENAZAH KORBAN BENTROK ANTAR DESA DI BIMA NTB DIMAKAMKAN SIANG INI Data di atas menunjukkan bahwa pada berita running text memiliki saling keterkaitan atau berkesinambungan, hal ini tampak pada data ke-7 dan data ke-8. Biasanya untuk peristiwaperistiwa yang terbaru atau up to date berita running text di Metro TV ditayangkan secara berkesinambungan agar berita menjadi jelas dan gamblang. Running text revisi seperti yang tampak pada data di atas berguna untuk memperjelas, melengkapi berita serta memenuhi unsur kelengkapan 5W+1H agar sebuah berita menjadi komunikatif. (b) Pada data ke (10,11,12) berisi tentang hilangnya pesawat PAC.750 yang diterbangkan oleh Kapten Cristian Yus, Data ke-10 KEMENHUB : PESAWAT PAC.750 REGISTRASI PK-RWT MILIK YAYASAN TARIKU HILANG KONTAK DI PAPUA. Data ke-11

5 PENCARIAN PESAWAT PAC.750 DIHENTIKAN AKIBAT CUACA BURUK. PENCARIAN DILANJUTKAN BESOK MELIBATKAN TIM SAR Data ke-12 PESAWAT PAC.750 YANG HILANG DITERBANGKAN KAPTEN CRISTIAN YUS DENGAN SATU PENUMPANG Dapat kita lihat bahwa pada data ke-10, 11, dan 12 saling berkesinambungan. Dengan adanya ketiga running text tersebut, berita menjadi lebih jelas, dan mudah di pahami oleh masyarakat umum. Selain itu dalam setiap data dikemas dengan singkat dan padat. Hal ini terjadi karena unsur-unsur esensial yang terdapat di dalamnya telah lengkap dan sesuai dengan ciri utama yang dimiliki oleh bahasa jurnalistik. (c) Pada data ke (16, 17, 18, 19) tentang kasus antara KPK dengan POLRI, Data ke-16 Data ke-17 SBY SEGERA BERI PERINGATAN SOAL KPK- POLRI KPK INGIN KASUS KPK-POLRI TAK DIPERUNCING Data ke-18 POLRI INGIN KPK KEMBALI BERSINERGI BRANTAS KORUPSI Data ke-19 KETUA KPK SUDAH JALIN KOMUNIKASI INTENSIF DENGAN POLRI UNTUK MENGGELAR PERTEMUAN.

6 Kedua data di atas adalah saling berkesinambungan. Namun ada satu unsur yang tidak terkandung di dalamnya yakni unsur when (kapan terjadinya peristiwa) (d) Pada data ke- (43 dan 44) yang berisi tentang pembangunan gedung baru KPK, Data ke-43 Data ke-44 KETUA KOMISI DPR BANGUN GEDUNG BARU KPK TAHAP PERTAMA RP 1 MILIAR TOTAL ANGGARAN GEDUNG KPK TERBARU 167 MILIAR Berdasarkan analisis data ke-43 dan data ke 44 dapat dilihat bahwa kedua data tersebut saling berkesinambungan, namun ada satu unsur yang belum terkandung di dalamnya. Seharusnya unsur when (kapan pembangunan gedung KPK akan dimulai) dicantumkan dalam berita tersebut. (e) Pada data ke (49 dan 50) yang berisi tentang adanya iklan TKI on sale di Malaysia. Data ke-49 Data ke-50 DUBES MALAYSIA : IKLAN TKI ON SALE DI KORAN MALAYSIA LIAR MENAKERTRANS AKAN AJUKAN PROTES IKLAN TKI ON SALE DI MALAYSIA Data di atas memiliki unsur yang hampir lengkap. Kedua data mengandung berita yang saling berkesinambungan. Namun ada

7 satu unsur yang tidak terkandung di dalamnya yakni unsur when (kapan pemasangan iklan on sale itu terjadi ). 2. Identifikasi karakteristik bahasa jurnalistik Berita yang terdapat dalam running text di Metro TV edisi Oktober 2012 memiliki beberapa karakteristik. Dalam penelitian ini peneliti mengklasfikasikan menjadi 17 karakteristik bahasa jurnalistik menurut Sumadiria. Antara lain sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populis, logis, gramatikal, menghindari kata tutur, menghindari kata dan istilah asing, pilihan kata (diksi) yang tepat, mengutamakan kalimat aktif, menghindari kata atau istilah teknis, dan tunduk kepada kaidah etika. Berdasarkan analisis dari ke-50 data yang telah dikaji, peneliti menemukan bahwa dalam berita running text di Metro TV telah memiliki ke-17 karakteristik bahasa jurnalistik, namun ada beberapa data yang kurang memenuhi karakteristik bahasa jurnalistik. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. No Data Hasil Analisis data 3 DPRD Data ke-3 tidak gramatikal karena BERLAKUKAN ABSENSI FIGER PRINT SENILAI 279 JUTA. menggunakan kata absensi,seharusnya jurnalis menggunakan kata presensi agar lebih baku. Data ke-3 ini juga dianggap tidak populis karena dalam penulisan berita running text jurnalis memilih kata finger print sebagai objek dalam kalimat tersebut. Padahal kata finger print merupakan kata yang maknanya hanya dipahami oleh segelintir orang, terutama seseorang yang berpendidikan dan berkedudukan tinggi. Selain itu data ke-3 ini juga tidak sesuai dengan karakteristik bahasa jurnalistik yang

8 6 PARA KORBAN DIBAWA KE RSUD SAWERINDAN G DAN RS AT MEDIKA PALOPO JALANI OTOPSI DAN OPERAWATAN 16 SBY SEGERA BERI PERINGATAN SOAL KPK- POLRI 17 KPK INGIN KASUS KPK- POLRI TAK DIPERUNCING. 22 INDIA HUKUM MATI 5 PEMBUNUH PASANGAN BEDA KASTA ke- 13 yakni menggunakan istilah asing. Kata finger print masih asing didengar oleh masyarakat, dan kata tersebut hanya diketahui artinya oleh beberapa orang saja, terutama kalangan berpendidikan. Pada data ke-6 jurnalis menggunakan kata otopsi seperti yang telah diketahui bahwa otopsi merupakan istilah teknis dalam dunia kedokteran. Data ke 16 menggunakan tanda penghubung secara tidak tepat. Demikian pula pada data ke-17. Pada data ke-17 selain menggunakan tanda hubung yang tidak tepat juga menggunakan kata tidak baku yakni kata tak. Pada data ke-17 ini juga tidak memenuhi karakteristik bahasa jurnalistik yang keempat karena dalam berita tersebut menggunakan eufinisme atau penghalusan kata. Wujud penghalusan kata dalam data ke-17 adalah menjadi permasalahan yang lebih serius dihaluskan menjadi kata diperuncing. Kalimat pada data ke-22 memiliki 2 penafsiran. Pertama, yang dihukum mati adalah 5 orang pembunuh yang berstatus berbeda kasta. Sedangkan arti yang kedua, 5 orang yang telah membunuh pasangan yang berstatus berbeda kasta. Hal ini sangat bertentangan dengan karakteristik bahasa

9 35 PENASIHAT PM TURKIE : TURKI TAK AKAN PERANG DENGAN SURIAH 36 SMILDER DAN ROREEN TAK MASUK SAAT BELANDA MELAWAN ADORA DAN RUMANIA 49 DUBES MALAYSIA : IKLAN TKI ON SALE DI KORAN MALAYSIA LIAR jurnalistik keempat yakni bersifat lugas. Lugas berarti kalimat yang menekankan pada satu arti serta mengindari kemungkinan adanya penafsiran lain terhadap arti dan makna kata tersebut. Selain itu Jurnalis juga menggunakan kata Kasta padahal kata tersebut merupakan istilah dalam bidang sejarah dan kebudayaan. Hal ini tidak sesuai dengan karakteristik bahasa jurnalistik yakni menggunakan kata istilah teknis. pada data ke-35 dan ke-36 diatas menunjukkan bahwa bahwa kedua data tidak menggunakan bahasa baku. Karena dalam data menggunakan kata tak seharusnya kata tersebut dibakukan terlebih dahulu menjadi kata tidak. Pada data ke-49 dan 50 tidak sesuai dengan karakteristik bahasa jurnalistik karena jurnalis menggunakan istilah asing yakni on sale yang berarti diskon.

10 50 KEMENAKERT RANS AKAN AJUKAN PROTES IKLAN TKI ON SALE DI MALAYSIA D. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikaji oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa Pertama, bahasa jurnalistik yang digunakan dalam running text banyak terdapat data yang memiliki unsur 5W+1H yang kurang lengkap. Meskipun begitu, perlu diketahui bahwa dalam berita running text terdapat beberapa data yang lengkap, namun saling berkesinambungan. Berikut ini adalah beberapa data yang memiliki keterkaitan antara berita running text yang satu dengan running text yang lainnya. (a) pada data ke- (7 dan 8) berisi tentang berita bentrok antara 2 desa di Bima NTT. (b) pada data ke (10,11,12) berisi tentang hilangnya pesawat PAC.750 yang diterbangkan oleh Kapten Cristian Yus, (c) pada data ke (16, 17, 18, 19) tentang kasus antara KPK dengan POLRI, (d) pada data ke- (43 dan 44) yang berisi tentang pembangunan gedung baru KPK, (e) pada data ke (49 dan 50) yang berisi tentang adanya iklan TKI on sale di Malaysia. Keterkaitan antara data yang satu dengan data yang lainnya seperti yang telah dijelaskan di atas, disebabkan oleh adanya pembaruan atau revisi dari wartawan atau jurnalis. Berita running text merupakan data paling aktual yang diperoleh oleh seorang jurnalis sebelum berita tersebut di tayangkan ke dalam berita utama. Itulah alasan mengapa dalam berita running text terkadang memiliki suatu hubungan atau keterkaitan antara data yang satu dengan data yang lainnya. Salah satu kelebihan berita running text adalah aktual dan masih hangat. Berita yang disajikan masih fresh yang baru diperoleh jurnalis dari lapangan. Berdasarkan pengamatan peneliti, Hampir

11 semua berita running text di Metro TV, berupa Headline berita. Headline ini seperti yang terdapat pada headline berita di halaman depan sebuah media cetak yakni Surat kabar. Jadi dapat disimpulkan bahwa running text yang di tayangkan oleh Metro TV merupakan perwujudan sebuah headline berita yang disajikan dalam bentuk running text. Kedua, berita yang terdapat dalam running text di Metro TV edisi Oktober 2012 memiliki beberapa karakteristik. Dalam penelitian ini peneliti mengklasfikasikan menjadi 17 karakteristik bahasa jurnalistik menurut Sumadiria. Karakteristik tersebut diantaranya adalah sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populis, logis, gramatikal, menghindari kata tutur, menghindari kata dan istilah asing, pilihan kata (diksi) yang tepat, mengutamakan kalimat aktif, sejauh mungkin menghindari, penggunaan kata atau istilah teknis, dan tunduk kepada kaidah etika. Berdasarkan analisis dari ke-50 data yang telah dikaji, peneliti menemukan bahwa dalam berita running text di Metro TV telah memiliki ke-17 karakteristik bahasa jurnalistik, namun ada beberapa data yang kurang memenuhi karakteristik bahasa jurnalistik. DAFTAR PUSTAKA Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Rajagrafinda Persada. Rohmadi, muhammad. 2011. Jurnalistik Media Cetak : Kiat Sukses Menjadi Penulis Dan Wartawan Profesional. Surakarta : Cakrawala Media Sarwoko Tri Adi. 1975. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Yogyakarta : CV Andi OFFSET. Sudaryanto, Sulistiyo.1997. Ragam Bahasa Jurnalistik Dan Pengajaran Bahasa Indonesia. Semarang : Citra Almamater. Suharsini arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.