Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 5

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERIKSAAN KEPADATAN TANAH LAPANGAN (SAND CONE) (ASTM D )

XVIII. SONDIR (Cone Penetration Test)

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 5

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi penelitian

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 4

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DENGAN ALAT KONUS PASIR

PEMADATAN TANAH (ASTM D a)

Disusun oleh Retno santoro Melianny sitohang Dwita retnani Indah septiani

BAB 1 PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR. Das, Braja M. Mekanika Tanah Prinsip Rekayasa Geoteknis Jilid 2 : Bab 13 hal Erlangga

No. Dokumen Tanggal P L P. Revisi. Disetujui

IV. PEMADATAN TANAH. PEMADATAN TANAH Stabilitas tanah Pendahuluan :

CBR LABORATORIUM (ASTM D )

Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir

MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI

BATAS CAIR TANAH (ASTM D )

OL O EH E H : DE D V E I V OK O T K AV A I V AN A A N A LAT A IF 06/09/2012 1

ALAT UJI SONDIR. Bangun Rekaprima Vol.03/2/Oktober/ Ukiman ¹), Setio Utomo ¹), Yusetyowati ¹) ¹)

GESER LANGSUNG (ASTM D

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

KORELASI KEPADATAN LAPIS PONDASI BAWAH JALAN RAYA DENGAN KADAR AIR SPEEDY TEST DAN OVEN TEST. Anwar Muda

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

IX. UJI TEKAN BEBAS (ASTM D )

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

KONSOLIDASI (ASTM D )

V. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

S O N D I R TUGAS GEOTEKNIK OLEH : KAFRIZALDY D

UKURAN BUTIRAN TANAH DENGAN HIDROMETER (ASTM D )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metode statis seperti Total stress Analysis (TSA) atau Effective stress

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo seperti Gambar 3.1.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

Praktikum 3 : CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO)

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 4

penelitian. Pada penelitian ini subyek ditentukan setelah diadakan survei jalan

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

PEMERIKSAAN BAHAN SUSUN BETON

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

BAB VI PLASTIS LIMIT DAN LIQUID LIMIT. a. Craig, RF. Mekanika Tanah. BAB I Klasifikasi Dasar Tanah : Plastisitas Tanah Berbutir Halus.

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

BATAS PLASTIS DAN INDEKS PLASTISITAS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang


BAB III METODE PENELITIAN MULAI PERSIAPAN ALAT & BAHAN PENYUSUN BETON ANALISA BAHAN PENYUSUN BETON

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

METODE PENELITIAN. daerah Rawa Sragi, Lampung Timur. Lokasi pengujian dan pengambilan. sampel tanah dapat dilihat pada Gambar 5

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

BAB III UJI MATERIAL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV METODE ANALISIS

METODOLOGI PENELITIAN. berasal dari Desa Karang Anyar, Lampung Selatan. Tanah yang digunakan

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang terdapat yang. 1. Lokasi : Desa Margakaya, Jati Agung, Lampung Selatan

BAB IV METODE PENELITIAN

Pengujian Berat Jenis Tanah

A. Tujuan Percobaan Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat dan modulus. kehalusan. Data distribusi butiran pada agregat serta modulus kehalusan

METODE PENGUJIAN KEPADATAN BERAT ISI TANAH DI LAPANGAN DENGAN BALON KARET

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN

PENGARUH LUBANG DALAM BETON TERHADAP KEKUATAN MEMIKUL BEBAN AKSIAL

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Disusun oleh : RETNO SANTORO MELYANNY SITOHANG INDAH SEPTIANY DWITARETNANI DIMAZ PRASETYO

Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Blok I A Karang Anyar, Lampung Selatan. Pengambilan sampel tanah menggunakan tabung besi. Tabung ditekan

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS CAMPURAN TANAH SEMEN

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini

LAMPIRAN A PROSEDUR PENGUJIAN AWAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANUAL PROSEDUR PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH II

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

Transkripsi:

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 5 PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH Sem IV / 2 sks Praktek / Kode PDTS2229 Oleh 1. Devi Oktaviana Latif, S.T., M.Eng. 2. Ir. Supriyono, M.T. Didanai dengan Dana BOPTN P3 UGM Tahun Anggaran 2012 Desember 2012

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Pertemuan ke Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Media Ajar Presentasi Gambar Audio/Video Soal tugas Web Metode Evaluasi dan Penilaiani Metode Ajar (STAR) Aktivitas Mahasiswa Aktivitas Dosen/ Nama Pengajar Sumber Ajar 5 Dapat melakukan dan menjelaskan kegiatan pengujian: Daya Dukung Tanah, Sifat dan Karakteristik Tanah Pengujian di lapangan: (1) Daya Dukung Tanah a. Sand Cone b. CPT/Sondir (2) Sifat & Karakteristik Tanah a. Speedy Pretest Skoring 0 100 (PAN) Mahasiswa berkelompok dan berdiskusi 1) Unduh bahan ajar sebelum kuliah, (2) Baca bahan ajar sebelum kuliah, (3) Menjawab pretest Memandu diskusi dan menjelaskan prosedur praktikum Pengajar: 1. Devi Oktaviana 2. Supriyono http://elisa.ug m.ac.id/comm unity/show/pr aktikummekanikatanah/#!/secti on/15878/135 5889486 1

Prosedur Uji Sandcone XIII. PEMERIKSAAN KEPADATAN TANAH LAPANGAN (SAND CONE) (ASTM D 1556-00) I. MAKSUD Maksud percobaan ini adalah memeriksa/menentukan kepadatan tanah di lapangan. Cara ini digunakan terbatas untuk tanah yang butir terbesarnya tidak lebih dari 50,80 mm (2 inch). Catatan : - umumnya digunakan untuk memeriksa kepadatan tanah dari tanah yang dipadatkan. - kepadatan tanah adalah berat volume keringnya. II. BENDA UJI Benda uji berupa tanah asli dari lapangan yang diambil sampai kedalaman ± 10 cm dengan diameter sesuai diameter kepala dorong. III. ALAT 1. Alat kerucut pasir yang terdiri atas : - botol (dari gelas atau plastik) kapasitas 4 liter yang akan diisi pasir. - Kran yang dapat dibuka-tutup dengan lubang 1,27 cm (1/2 inch). - Corong berupa kerucut tinggi 135,50 cm (53/8 inch) dan diameter dasar 16,51 cm ( 6 ½ inch). - Plat dasar 30,48 x 30,48 (12 inch 2 ) 2. Bahan pembantu : Pasir bersih, kering, tanpa bahan ikat, sehingga dapat mengalir bebas dengan ukuran butir lewat saringan nomor 10 ( 2mm ) dan tertahan saringan no. 200 (0,75 mm). Pasir ini perlu ditentukan/diketahui berat volumenya sebelum dipakai pada percobaan. XIII-1

Prosedur Uji Sandcone 3. Timbangan 1 buah kapasitas 10 kg dengan ketelitian 1 gram 1 buah kapasitas 500 gram dengan ketelitian 0,1 gram. 4. Alat-alat pembantu Palu, pahat, sendok untuk membuat lubang pada tanah juga kaleng dan sebagainya, termasuk kuas. 5. Alat-alat perlengkapan memeriksa kadar air (BAB I). Alat Uji Sand Cone IV. PELAKSANAAN 1. Sebelum pelaksanaan pemeriksaan, yang perlu sudah diketahui adalah : a. berat volume pasir γ o gr/cm 3. b. Berat pasir yang akan mengisi kerucut dan lubang pelat dasar = Wo cm 3. 2. Memeriksa kepadatan tanah lapangan a. Isilah botol dengan pasir secukupnya. Timbanglah berat botol bersama pasir = W 1 gram. b. Persiapkan permukaan tanah yang akan diperiksa, sehingga diperoleh bidang rata dan datar. Letakkan pelat dasar di atas tanah, buat tanda batang lubang pelat pada tanah. c. Buat/gali lubang pada tanah di dalam tanda batas yang telah dibuat. Kerjakan secara hati-hati, hindarkan terganggunya tanah disekitar dinding/dasar XIII-2

Prosedur Uji Sandcone lubang. Perlu sangat hati-hati untuk tanah yang mudah longsor (tanah non kohesif). d. Kumpulkan/masukkan semua tanah hasil galian (jangan ada yang tercecer) dalam kaleng tertutup yang telah diketahui beratnya (berat kaleng kosong bersama tutupnya = W 2 gram). Kemudian timbang kaleng dengan tutupnya yang berisi tanah = W 3 gram. e. Dengan pelat dasar terletak di atas tanah. Letakkan botol pasir dengan corongnya menghadap ke bawah di tengah pelat dasar. Buka kran dan tunggu sampai pasir berhenti mengalir mengisi lubang dan corong, kemudian tutup kran. f. Tutup botol bersama corong dengan pasir yang masih dalam botol ditimbang = W 4 gram. g. Ambil sebagian tanah dalam kaleng dan diperiksa kadar airnya, misal didapat kadar air = ω V. PROSEDUR PELAKSANAAN Timbanglah berat botol bersama pasir Pilih dan bersihkan lokasi Gali lubang sedalam 7 15 cm Letakkan plat dasar diatas tanah XIII-3

Prosedur Uji Sandcone Timbang tanah galian Letakkan plastik sebelum dituang sand cone Tuangkan sand cone yang sudah diketahui berat awalnya Sand cone ditimbang kembali Masukkan tanah galian kedalam Oven Timbang kembali tanah yang sudah dikeringkan dari Oven, XIII-4

Prosedur Uji Sandcone VI. HITUNGAN Kepadatan tanah = berat volume kering tanah = γ k γo W 3 W 2 = 1 + ω W1 W 4 Wo Penjelasan rumus : γ k γ = 1+ ω dimana W γ = V W = berat tanah basah dari lubang = W 3 W 2 V = volume tanah = volume lubang = volume pasir yang mengisi = lubang. Wpasir γ o W pasir = W 1 W 4 Wo Catatan : 1. Selama pengisian pasir dalam lubang hindarkan adanya getaran-getaran, karena nilai γ o dan Wo tidak akan tepat. 2. Ukuran volume lubang benda uji untuk menentukan kadar air sekurangkurangnya adalah adalah seperti di bawah. Butir tanah terbesar 4,75 mm (saringan no 4) 12,50 mm 25,00 mm 50,00 mm Volume minimum lubang galian (cm 3 ) 700 1.400 2.100 2.800 Benda uji untuk kadar air (gram) 100 250 500 1.000 3. Nilai berat volume pair yang digunakan = γ o dan berat yang akan mengisi kerucut Wo, perlu ditentukan terlebih dulu setiap penggantian pasir yang akan digunakan atau jika keadaannya sudah berubah misalnya karena kotor. Cara menentukan adalah sebagai berikut : a. Menentukan volume botol (termasuk lubang sebelum kran) - Timbang botol kosong dan kering bersama corongnya = W 5 gram. XIII-5

Prosedur Uji Sandcone - Dirikan botol dengan corong menghadap ke atas, kemudian isi air sampai di atas kran. Kemudian tutup kran dan bersihkan/keringkan keebihan air dalam corong. - Timbang botol yang terisi air = W 6 gram. - Maka volume botol = W W γ 6 5 3 v 1 = cm w Berat jenis air γ w praktis dapat diambil = 1 gram/cm 3. Tetapi akan lebih teliti bila diukur temperatur air dan berat jenis air sesuai dengan suhunya, dapat dilihat pada daftar. - Pengukuran volume botol ini perlu dilakukan 2 atau 3 kali dan selisih hasilnya masing-masing jangan lebih dari 3 cm 3. Ulangi lagi kalau selisihnya terlalu besar. b. Menentukan berat volume pasir yang akan dipakai. - Dirikan botol kosong (kering) dengan corongnya menghadap ke atas pada bidang rata, mendatar dan kokoh. Kemudian isikan pasir dalam corong. - Bukalah kran, isi botol sampai penuh dan selama pengisian tuang pasir pada corong sehingga corong selalu terdapat pasir lebih dari separuhnya. - Tutup kran dan bersihkan kelebihan pasir dalam corong (di atas kran). - Timbanglah botol yang terisi pasir = W 7 gram dan hitunglah berat W7 W volume pasir : γ o = v1 6 c. Mengukur berat pasir yang akan mengisi corong. - Isi botol dengan pasir secukupnya, tutup kran dan timbanglah berat botol yang terisi pasir = W 4. - Letakkan plat dasar pada suatu bidang rata dan mendatar. Kemudian letakkan botol dengan corongnya ke bawah di atas plat dasar tersebut. - Buka kran dan biarkan pasir mengalir sampai berhenti. - Tutup kran kemudian timbang alat dengan sisa pasir yang tidak mengalir = W 5 gram. - Hitung berat pasir pengisi corong = Wo = W 5 W 4. XIII-6

Prosedur Uji Sandcone Sketsa Alat LEMBAR PRAKTIKAN XIII. UJI KEPADATAN TANAH LAPANGAN (SAND CONE) Alat kerucut pasir Hasil pengamatan Kepadatan pasir =.gms/cc Volume kerucut =.cm 3 1 Berat sand cone + pasir W 1 gram 2 Berat sand cone + pasir sisa W 2 gram 3 Berat pasir di kerucut W 4 gram 4 Berat tanah dari lubang galian W 6 gram 5 Berat cawan + tanah basah W 8 gram 6 Berat cawan + tanah kering W 9 gram 7 Berat cawan W 11 gram Hari/Tanggal Praktikum : No. Kelompok : Nama Praktikan : No. Mahasiswa: 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. Asisten/Laboran Mahasiswa. XIII-7

Prosedur Uji Sandcone Lampiran Data lab lab XIII-8

Prosedur Uji Sandcone LEMBAR ASISTEN XIII. UJI KEPADATAN TANAH LAPANGAN (SAND CONE) Sketsa Alat Alat kerucut pasir Hasil pengamatan Kepadatan pasir =.gms/cc Volume kerucut =.cm 3 1 Berat sand cone + pasir W 1 gram 2 Berat sand cone + pasir sisa W 2 gram 3 Berat pasir di kerucut W 4 gram 4 Berat tanah dari lubang galian W 6 gram 5 Berat cawan + tanah basah W 8 gram 6 Berat cawan + tanah kering W 9 gram 7 Berat cawan W 11 gram Hari/Tanggal Praktikum : No. Kelompok : Nama Praktikan : No. Mahasiswa: 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. Asisten/Laboran Mahasiswa. XIII-9

Prosedur Uji Sandcone Lampiran Data lab lab XIII-10

Prosedur Uji Sondir XVIII. SONDIR (Cone Penetration Test) ASTM D 3441-98 I. TUJUAN : Untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras dan sifat daya dukung maupun daya lekat setiap kedalaman. Dimana perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ukuran konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas (Kg/cm 2 ). Hambatan lekat (HL) adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan panjang (kg/cm). II. ALAT 1. Mesin sondir ringan (2 Ton) atau mesin sondir berat (10 Ton). 2. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai dengan kebutuhan dengan panjang masing-masing 1 meter. 3. Manometer 2 buah dengan kapasitas : a. Sondir ringan 0 sampai 50 Kg/cm 2 dan 0 sampai 250 Kg/cm 2. b. Sondir berat 0 sampai 50 Kg/cm 2 dan 0 sampai 600 Kg/cm 2. 4. Konus dan batang konus. 5. 4 buah angker dengan perlengkapannya. 6. Kunci pipa, kunci Inggris dan kunci-kunci lainnya dan alat-alat pembersih. 7. Oil SAE 20. 8. 4 buah besi kanal (panjang 2 buah dan pendek 2 buah). XVIII-1

Prosedur Uji Sondir Sondir 2 Ton Sondir 10 Ton Angker, Kunci Pipa, Konus, dll. III. PELAKSANAAN 1. Bersihkan lokasi sekitar sondir dari rerumputan dan batu-batuan, sehingga terdapat permukaan yang rata. 2. Pasang angker dan aturlah mesin sondir bisa berdiri vertikal tempat yang akan diperiksa dan pasang manometer. XVIII-2

Prosedur Uji Sondir 3. Isi mesin sondir dengan oil SAE 20. Usahakan pengisian oil sondir sampai bebas udara. 4. Pasang konus atau batang konus tersebut pada ujung pipa sondir pertama. 5. Pasang rangkai pertama beserta konus tersebut pada mesin sondir. 6. Siapkan alat-alat untuk pembacaan antara lain tutup kran-kran dan jarum manometer harus pada posisi 0. 7. Kemudian kran pada manometer 0 60 Kg/cm 2 dan 0 250 Kg/cm 2 dibuka dan mulai penekanan. Umumnya konus/batang konus mencapai kedalaman 20 cm, manometer dibaca, mula-mula perlawanan tanah konus untuk penekanan 4 cm ke bawah sampai 20 cm akan didapat pembacaan tahan (JP) yaitu perlawanan penetrasi konus (PK) dan hambatan lekat (HL). Pembacaan manometer yaitu saat terjadi loncatan pada jarum manometer. 8. Kemudian dilakukan penekanan untuk kedalaman 20 cm berikutnya. Kemudian ulangi lagi pembacaan tekanan konus atau batang konus pada pembacaan total. 9. Harus diperhatikan bila tanahnya makin keras dan pembacaan PK + JP mendekati 90 Kg/cm 2 dilakukan pergantian manometer dengan jalan menutup kran manometer 0 60 Kg/cm 2 pindah manometer 0 250 Kg/cm 2. 10. Pembacaan PK dan Jp dilakukan tiap 20 cm dan seterusnya. Pembacaan dihentikan sampai didapat pembacaan PK tiga kali berturut-turut melebihi 200 Kg/cm 2 atau sampai kedalaman 30 meter. 11. Apabila sampai konus tidak memakai batang konus maka pembacaan manometer hanya dilakukan pada penekanan pertama (PK). Penekanan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm. 12. Untuk sondir berat pada waktu tekanan manometer tiga kali berturut-turut melebihi 500 Kg/cm 2 atau kedalaman maksimum 30 meter dihentikan. XVIII-3

Prosedur Uji Sondir IV. PROSEDUR PELAKSANAAN Rakit alat Sondir pada lokasi yang telah ditentukan Pasang angkur dan mesin sondir Kran pada manometer 0-60kg/cm² dan 0-250kg/cm² di buka dan mulai. Menekan batang konus sampai kedalaman 20 cm, baca manometer Pasang konus atau batang konus pada ujung pipa pertama Lakukan penekanan untuk kedalaman 20 cm berikutnya Angkat batang konus lalu tentukan lapisan tanah XVIII-4

Prosedur Uji Sondir V. HITUNGAN Hambatan lekat dihitung dengan rumus : H = Buatlah grafik ( JP - PK) A/B A = Tahapan pembacaan 20 cm luas konus B = Faktor alat = = 10 cm luas daerah Jumlah hambatan lekat : JHP = I. HL I = kedalaman yang dicapai konus a. Perlawanan penetrasi konus (PK) terhadap kedalaman. b. Jumlah hambatan lekat terhadap kedalaman. Catatan : 1. Keuntungan yang diperoleh dari alat sondir ini adalah : a. Dapat dengan cepat menentukan lapisan tanah. b. Dapat memperkirakan perbedaan lapisan tanah. c. Dapat digunakan untuk menghitung daya dukung tiang dengan menggunakan rumus empiris. d. Cukup baik untuk digunakan pada lapisan tanah lempung. 2. Kerugiannya : a. Jika terdapat butiran-butiran kerikil (keras) dapat memberikan hasil yang salah. b. Tidak dapat mengetahui jenis tanah secara langsung. Cara langsung. Jika mesin sondir dan konis tidak lurus maka hasil yang diperoleh meragukan. XVIII-5

Prosedur Uji Sondir LEMBAR PRAKTIKAN XVIII. UJI SONDIR C O N E P E N E T R A T IO N T E S T P ro je c t : W e ather : L o ca tio n : D ate : T est n o. : T es ted b y : E lev a tion : M.A.T : D e pth q c q c + q f qf ft F R D ep th q c qc + q f qf ft F R (m ) k g/c m 2 kg /c m 2 kg /cm 2 kg/c m % (m ) kg /cm 2 kg /c m 2 kg /cm 2 kg/c m % 0.00 1 0.2 0 0.20 1 0.4 0 0.40 1 0.6 0 0.60 1 0.8 0 0.80 1 1.0 0 1.00 1 1.2 0 1.20 1 1.4 0 1.40 1 1.6 0 1.60 1 1.8 0 1.80 1 2.0 0 2.00 1 2.2 0 2.20 1 2.4 0 2.40 1 2.6 0 2.60 1 2.8 0 2.80 1 3.0 0 3.00 1 3.2 0 3.20 1 3.4 0 3.40 1 3.6 0 3.60 1 3.8 0 3.80 1 4.0 0 4.00 1 4.2 0 4.20 1 4.4 0 4.40 1 4.6 0 4.60 1 4.8 0 4.80 1 5.0 0 5.00 1 5.2 0 5.20 1 5.4 0 5.40 1 5.6 0 5.60 1 5.8 0 5.80 1 6.0 0 6.00 1 6.2 0 6.20 1 6.4 0 6.40 1 6.6 0 6.60 1 6.8 0 6.80 1 7.0 0 7.00 1 7.2 0 7.20 1 7.4 0 7.40 1 7.6 0 7.60 1 7.8 0 7.80 1 8.0 0 8.00 1 8.2 0 8.20 1 8.4 0 8.40 1 8.6 0 8.60 1 8.8 0 8.80 1 9.0 0 9.00 1 9.2 0 9.20 1 9.4 0 9.40 1 9.6 0 9.60 1 9.8 0 9.80 2 0.0 0 10.0 0 XVIII-6

Prosedur Uji Sondir Depth (m) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 XVIII-7

Prosedur Uji Sondir LEMBAR ASISTEN XVIII. UJI SONDIR C O N E P E N E T R A T IO N T E S T P ro je c t : W e ather : L o ca tio n : D ate : T est n o. : T es ted b y : E lev a tion : M.A.T : D e pth q c q c + q f qf ft F R D ep th q c qc + q f qf ft F R (m ) k g/c m 2 kg /c m 2 kg /cm 2 kg/c m % (m ) kg /cm 2 kg /c m 2 kg /cm 2 kg/c m % 0.00 1 0.2 0 0.20 1 0.4 0 0.40 1 0.6 0 0.60 1 0.8 0 0.80 1 1.0 0 1.00 1 1.2 0 1.20 1 1.4 0 1.40 1 1.6 0 1.60 1 1.8 0 1.80 1 2.0 0 2.00 1 2.2 0 2.20 1 2.4 0 2.40 1 2.6 0 2.60 1 2.8 0 2.80 1 3.0 0 3.00 1 3.2 0 3.20 1 3.4 0 3.40 1 3.6 0 3.60 1 3.8 0 3.80 1 4.0 0 4.00 1 4.2 0 4.20 1 4.4 0 4.40 1 4.6 0 4.60 1 4.8 0 4.80 1 5.0 0 5.00 1 5.2 0 5.20 1 5.4 0 5.40 1 5.6 0 5.60 1 5.8 0 5.80 1 6.0 0 6.00 1 6.2 0 6.20 1 6.4 0 6.40 1 6.6 0 6.60 1 6.8 0 6.80 1 7.0 0 7.00 1 7.2 0 7.20 1 7.4 0 7.40 1 7.6 0 7.60 1 7.8 0 7.80 1 8.0 0 8.00 1 8.2 0 8.20 1 8.4 0 8.40 1 8.6 0 8.60 1 8.8 0 8.80 1 9.0 0 9.00 1 9.2 0 9.20 1 9.4 0 9.40 1 9.6 0 9.60 1 9.8 0 9.80 2 0.0 0 10.0 0 XVIII-8

Prosedur Uji Sondir Depth (m) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 XVIII-9

Prosedur UJi Speedy XIV. SPEEDY I. MAKSUD: Maksud percobaan adalah untuk menentukan kadar air dalam waktu ± 3 menit. II. ALAT: 1. Seperangkat alat speedy termasuk pembanding. 2. Karbit. 3. Neraca. III. PELAKSANAAN: 1. Contoh tanah diambil dari hasil pengujian sand cone yang telah disiapkan, ditimbang dengan neraca timbang dengan beban normal. 2. Tanah dimasukkan kedalam alat beserta karbit ± 1-2 sendok. 3. Masukkan 2 bola baja. 4. Diputar ± 3 menit. 5. Sifat karbit yang memuai bila terkena air akan terlihat nilainya pada jarum penunjuk angka maksimal. 6. Catat hasilnya kemudian bandingkan dengan daftar untuk mencari nilai kadar airnya. Gambar Alat Speedy XIV-1

Prosedur UJi Speedy IV. PROSEDUR PELAKSANAAN: Masukkan tanah hasil uji sand cone ke neraca speedy hingga seimbang Masukkan tanah yang telah ditimbang ke dalam tabung speedy Masukkan 2 buah bola baja ke termos speedy Tambahkan 2 sendok karbit Tutup rapat tabung speedy, kocok selama 3 menit Baca angka pada manometer speedy yang menujukkan kadar air tanah XIV-2