Estimasi Odds Ratio Model- Parameter OR Derajat kejenuhan Tebal lapisan lanau-2 Sudut kemiringan lereng Pembasahan 25% Pembasahan 5% Pembasahan 75% 3 m 6 o 7 o 8 o 384.672 777.37 2.34 7.27 95.249 6.76 5.27
Ketepatan klasifikasi hasil observasi dan prediksi Model- Observa si Kritis () Prediksi Aman () Persentase Kritis () 4 8 93.4 % Aman () 8 93.2 % Total 22 8 93.3 % Kesalahan klasifikasi : 8 + 8 APER = X% = 4 + 8 + 8 + 6.67% Ketepatan klasifikasi : % 6.67 % = 93.33 %
Hasil analisa model-2 Derajat kejenuhan Inisial Pembasahan 25% Pembasahan 5% Pembasahan 75% Sudut kemiringan lereng 4 o 5 o 6 o 7 o 8 o 8 Parameter Signifikan.4.622.998..3.86..998.6.98.249 Kesimpulan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Estimasi Odds Ratio-Model Model-2 Parameter OR Derajat kejenuhan Pembasahan 5% Pembasahan 75% 97.39.294 Sudut kemiringan lereng 6 o 7 o 8 o 54.653 8.87 4.364
Ketepatan klasifikasi hasil observasi dan prediksi Model-2 Observa si Kritis () Prediksi Aman () Persentase Kritis () 32 2 94. % Aman () 2 54 96.4 % Total 34 56 95.6 % Kesalahan klasifikasi : 2 + 2 APER = X% = 32 + 2 + 2 + 54 4.44% Ketepatan klasifikasi : % 4.44 % = 95.56 %
4. Hubungan antara Kadar Air dan Tegangan Air Pori Makin tinggi kadar air dalam tanah, maka nilai tegangan air pori negatifnya makin kecil. Seperti terlihat pada grafik hubungan antara kadar air dan tegangan air pori negatif 3. 2... 35.73 39.52 43.85 48.9 52.53 Kadar Air (w, %) Saat awal penambahan kadar air nilai koefisien permeabilitasnya makin naik, lalu kemudian pada penambahan air berikutnya nilai koefisien permeabilitasnya makin kecil sampai mendekati nol.2.8.6.4.2..8.6.4.2. Hubungan antara tegangan air pori dan koefisien perm eabilitas 3.77 4.95 5.2 3.482.98 Tegangan air pori
8 8 6 6 4 2 Dari kondisi inisial Sampai Pembasahan 5%(wsat-wi) Y 4 2-2 2.9259e+4-2 -4..5..5.2 Y-Velocity.764e+2-4..5..5 Y-Velocity belakang depan atas bawah X-Velocity vs. X X-Velocity vs. X.8 5.6 X-Velocity X-Velocity.4 5.2.
5 5 5 Dari kondisi Pembasahan %(wsat-wi) Sampai Pembasahan 5%(wsat-wi) Y 5-5..5..5.2-5..5. Y-Velocity Y-Velocity belakang depan atas bawah 8 X-Velocity vs. X X-Velocity vs. X.4 6.3 X-Velocity 4 2.2.. X-Velocity
5 5 5 Dari kondisi Pembasahan %(wsat-wi) Sampai Pembasahan %(wsat-wi) Y 5-5..5..5.2.2935e+ 7.244e+ -5..5.. Y-Velocity Y-Velocity belakang depan atas bawah 8 X-Velocity vs. X. X-Velocity vs. X.8 6 X-Velocity 4 X-Velocity.6.4 2.2.
Nilai angka keamanan tertinggi terjadi saat pembasahan 25%(w sat -w i ), dimana pada kondisi tersebut terjadi peningkatan nilai kohesi sehingga berpengaruh pada kekuatan geser tanah. Kesimpulan Perubahan parameter akibat pembasahan antara lain ; -Kadar airnya bertambah sehingga nilai derajat kejenuhan meningkat -Nilai kohesi dan sudut geser dalamnya makin kecil Tingkat kekritisan stabilitas lereng saat hujan sangat dipengaruhi oleh ; - Derajat kejenuhan tanah(sr) - Sudut kemiringan lereng (α) -Tebalnya lapisan lanau-2 (h 2 ) Ketiga parameter tersebut akan dapat menentukan daya rembes dan kecepatan rembes air yang melalui penampang tanah serta koefisien rembesannya. Kondisi yang paling kritis adalah pada ; -Kondisi pembasahan 5%(w sat -w i ) -Sudut kemiringan lereng 6 o -Tebal lapisan lanau-2 2 m
Saran Penyelidikan tanah baik di lapangan maupun di laboratorium menjadi sangat penting untuk mengetahui ketebalan lapisan tanah lanau dan lapisan batuan dasarnya, mengingat lapisan tanah yang bersifat lepas merupakan faktor terbesar yang menyebabkan bahaya longsor pada lereng. Perlu adanya sistem drainase pada daerah perbukitan tersebut
JURUSAN TEKNIK SIPIL FTSP ITS SURABAYA SELESAI TERIMA KASIH
Sudut residual arah dalam dengan angka kemanan lereng
Uji Signifikansi Parameter Pengaruh Sudut Tanah Residual Arah Dalam B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step (a) DerKejenuhan 5.4 4.4 DerKejenuhan() -.58.8.243.622 DerKejenuhan(2) 23.583 8229.26..998 DerKejenuhan(3) 4.575.325.93. berpengaruh DerKejenuhan(4) 2.332.8 4.653.3 berpengaruh SudutResiduaDalaml.32 2.86 SudutResiduaDalaml() -.44.925.227.634 SudutResiduaDalaml(2)..99.. SudutLereng 9.642 5.86 SudutLereng()..272.. SudutLereng(2) 23.878 86.736..998 SudutLereng(3) 4..443 7.683.6 SudutLereng(4) 2.77.35 2.739.98 SudutLereng(5).473.278.328.249 Constant -3.425.432 5.723.7.33
Koreksi Nilai C dan Ø kondisi pembasahan 25% dan 5% arameter input data program Geo- Slope/SLOPE-W Kondisi Kadar air (w) Berat volume tanah Angka por i Derajad Cohesi Sudut Ges er basah (γt) kering (γd ) (e) kejenuhan (Sr) ( ) korek si % gr/cm 3 gr/cm 3 % c Ø isial 35.73.524.27.452 65.699 9.9 54.6 embasahan 25 % 39.52.573.27.452 74.87 5.9 43.68 4.8 4.924 embasahan 5 % 43.85.622.28.452 83.4 2. 34.79.55 36.527 embasahan 75 % 48.9.67.28.452 9.263.5 26.754 embasahan % 52.53.72.28.452 99.488 8.6 9.886