BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Nasional sebagaimana yang tertuang dalam undang-undang No. 20

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Teoritis. 1. Peran Guru. a. Pengertian Peran Guru. Peran ialah Pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. pengertian. Tesis ini berjudul Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam. Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 2 Adiluwih yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

Ramlah, dan Dani Firmansyah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini mutu pendidikan dirasakan masih sangat kurang, terutama pada. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. didik secara benar. dengan demikian, proses pembelajaran ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dari hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP KESIAPAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII di MTs NEGERI GEGESIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani bangsa itu. 1. Pendidikan sebagai identitas mutlak dalam rangka pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran, tetapi bukan berarti masalah ini telah usai karena masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. semua orang untuk memiliki pengetahuan agar tidak tertinggal.

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. 1 Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk menciptakan sumber daya manusia. Dengan adanya sistem pendidikan yang baik dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia, baik potensi jasmani maupun rohani, serta diharapkan munculnya generasi penerus bangsa yang berkualitas dan dapat menyesuaikan diri dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dan dalam pelaksanaanya, pendidikan tidak bisa lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia pendidikan. Moh.Uzer Usman dalam bukunya menjelaskan: Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia. Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun. Semakin akura para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin, tercipta dan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia pembangunan. Dengan kata lain, potret dari wajah bangsa di masa depan tercermin dari para guru masa kini. 1 Faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Guru berhadapan langsung dengan siswa di kelas melalui proses belajar mengajar, di tangan gurulah akan menghasilkan siswa yang berkualitas, baik secara akademis, skill, kematangan emosional, dan moral serta spiritual. Dengan demikian, akan dihasilkan generasi masa depan yang siap hidup dengan tantangan zamannya. 2 1 Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 7. 2 Kunandar, Guru Propesional Implementasi KTSP dan Persiapan Mengajar Sertifikasi Guru, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2005), hal. 40. 1

2 Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Tercapainya tujuan pendidikan, tidak terlepas dari peran seorang guru dalam mengajar. Kegiatan belajar mengajar tidak akan berlangsung dengan baik apabila siswa tidak memiliki minat terhadap pelajaran yang di berikan oleh guru. Seorang guru dalam proses belajar mengajar, memiliki peran utama dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya, yakni memberikan pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai (afektif), dan keterampilan(psikomotor). Mulyasa, E dalam bukunya menjelaskan bahwa: Guru memiliki adil yang sangat besarterhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah, guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya senantias membutuhkan orang lain, sejak lahir, bahkan sampai saat meninggal. Semua itu menunjukkan bahwa setiap orang membutuhkan orang lain dalam perkembangannya, demikian halnya dengan peserta didik. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. 3 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hlm. 69.

3 Proses belajar mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. 4 Di dalam proses pembelajaran guru sebagai pengajar sekalian pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru adalah tokoh bermakna dalam kehidupan anak. Guru memegang peran lebih dari sekedar pengajar, melainkan pendidik dalam arti yang sesungguhnya. 5 Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap guru memiliki tiga peran dalam proses belajar-mengajar, yaitu peran sebagai komunikator, motivator, dan fasilitator. Sebagai komunikator, dalam megajarkan bahanbahan ilmu pengetahuan guru mengalihkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan kepada siswa dan membuat mereka mampu menyerap, menilai, dan mengembangkan secara mandiri ilmu yang dipelajari. Sebagai motivator, guru menimbulkan motivasi dan semangat pada siswa untuk secara terusmenerus mempelajari dan mendalami ilmunya. Guru terus berperan untuk merangsang siswanya agar mau dan senang belajar. Sebagai fasilitator, guru berupaya untuk mempermudah dan memperlancar proses belajar bagi siswanya. 6 Menurut Slameto, ada empat peran guru yang dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa antara lain: 4 Sudjana Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar baru Algensindo, 2011), hal. 12. 5 Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Op.Cit., hal. 31 6 Conny Semiawan, dkk, Op.Cit., hal. 62

4 a. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. b. Menjelaskan secara konkret kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir pelajaran. c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai sehingga dapat merangsang untuk mencapai prestasi yang lebih baik dikemudian hari. d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. 7 Hasil pengamatan pendahuluan yang penulis lakukan di SMA Negeri 1 Bangkinang Kabupaten Kampar, bahwa dalam proses pembelajaran telah dilakukan berbagai peran guru ekonomi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang di antaranya adalah: 1. Guru mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan 2. Guru selalu memberikan umpan balik kepada siswa saat proses pembelajaran dengan cara selalu bertanya kepada siswa 3. Guru menerima atau menghargai pendapat yang muncul dari siswa 4. Guru mampu menghubungkan materi pelajaran dengan pengetahuan yang relevan 5. Guru mampu menjawab pertayaan siswa dengan baik dan benar. Peran tersebut telah dilakukan oleh guru akan tetapi masih ada siswa yang memiliki motivasi belajar siswa yang rendah yang ditandai dengan ditemukan gejala-gejala yang di antaranya adalah: 1. Masih ada siswa yang tidak mau bertanya tentang pelajaran yang kurang dipahaminya 2. Masih ada siswa yang tidak mau mencatat pelajaran, kalau tidak disuruh oleh gurunya 2010), hal. 99. 7 Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

5 3. Masih ada siswa yang keluar masuk ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. 4. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran. 5. Masih ada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. 6. Masih ada siswa yang tidak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala di atas yang penulis temukan tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai hal ini pada sebuah penelitian ilmiah dengan judul Peran Guru Ekonomi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Kabupaten Kampar. B. Penegasan Istilah Penelitian ini berkaitan dengan peran guru dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Kabupaten Kampar, maka untuk tidak terjadinya kesalah pahaman maka penulis menganggap perlu untuk menjelaskan istilah- istilah yang dipakai dalam judul ini: 1. Peran ( role) adalah yang diperbuat, tugas, hal yang besar pengaruhnya pada suatu peristiwa. 8 2. Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. 9 8 Daryanto, Kamus Lengkap Bahasa indonesia, (Surabaya : Appolo, 1998), Hlm. 454

6 3. Peran Guru Peran guru dalam melaksanakan perannya yaitu sebagai pendidik, pengajar, pemimpin, harus berani melayani siswa yang dilandasi dengan kesadaran, keyakinan, kedisiplinandan tanggung jawab secara optimal sehingga memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan siswa optimal, baik fisik maupun psikis. 10 Peran guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran guru ekonomi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang. 4. Meningkatkan Menurut Poerwadarminta, meningkatkan mengandung pengertian: a. Menaikkan, mempertinggi dan memperhebat. b. Mengangkat diri. 11 5. Motivasi belajar Menurut Mohammad Uzer Usman, motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. 12 Sedangkan menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Oemar Hamalik, motivasi merupakan suatu perubahan energi di dalam pribadi 9 Syaiful bahri djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), Hlm. 1 10 Nanang Hanafiah, Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung : PT Refika Aditama, 2009), hal. 106. 11 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1976, h. 1060. 12 Moh. Uzer Usman, Op.cit, hal. 13.

7 seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. 13 Motivasi dimaksud sebagai usaha untuk mnyediakan kondisikondisi sehingga anak mau melakukan sesuatu. 14 Motivasi yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah usaha sadar yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga seseorang tersebut bisa menjadi aktif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Belajar menurut Oemar Hamalik adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Motivasi belajar itu sendiri adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. 15 Motivasi Belajar Siswa, motivasi belajar adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu perbuatan dalam mata pelajaran apapun yang ia pelajari khususnya bidang studi ekonomi. 6. Mata Pelajaran Ekonomi Pengertian ekonomi secara umum ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagimana manusia memenuhi kebutuhan yang bersifat terbatas. Dalam definisi ilmu ekonomi, terkandung pengertian bahwa: (a) ilmu tentang bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan, (b) ilmu ekonomi adalah ilmu tentang pilihan hal. 76. 13 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2006),hal.158. 14 S. Nasution, Didaktis Asas-asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 73. 15 Kusnadi, dkk. Strategi Pembelajaran IPS, (Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau, 2008),

8 (science of choices), (c) ilmu tentang cara pengalokasian sumber daya yang terbatas. 16 Berdasarkan pengertian diatas penulis meyimpulkan bahwa peran guru ekonomi dalam meningktakan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi merupakan bagian dari tugas utama guru yang harus dilakukan oleh seorang guru ekonomi yang dipercayakan, dibebani tugas dan tanggung jawab untuk mengajar, mendidik membimbing serta membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diindentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: a. Minat belajar siswa belum maksimal b. Motivasi belajar siswa belum maksimal. c. Aktivitas belajar siswa belum maksimal. d. Peran guru ekonomi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa belum maksimal. 2. Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang akan diteliti dan terkait dengan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi penelitian ini 16 Suparmono, Pengantar Ekonomika Makro, (Yogyakarta : Unit Penerbit Percetakan (UPP)AMP YKPN: 2004), Hlm. 3

9 pada peran guru ekonomi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Kabupaten Kampar. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, makadapat dirumuskan permasalahannya adalah: Bagaimana peran guru ekonomi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Kabupaten Kampar? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peran guru ekonomi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Kabupaten Kampar. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi: a. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan siswa dapat mengetahui dan memotiasi diri untuk bersemangat dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang meningkatkan motivasi belajar siswa.

10 c. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. d. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada peneliti tentang peran guru ekonomi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang Kabupaten Kampar.