BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas V MI Muhammadiyah 03 Karangrejo Sukolilo Sukodadi Lamongan ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh. dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka melakukan perbaikan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan metode yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas. Kata Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. PTK dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom Actions Research

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. atau jawaban atau masalah yang diteliti.1. (PTK). Dalam bahasa Inggris, PTK disebut dengan Classroom

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. partisipasi antara guru, peneliti, dan siswa dalam proses pembelajaran.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan mutu pada proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti terjun ke lapangan untuk mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses pembelajaran atau mengajar. Peneliti dalam melakukan penelitian tindakan mengunakan bentuk kolaboratif, dimana guru sebagai mitra kerja peneliti. Menurut Susilo, mendefinisikan PTK sebagai sebuah proses penelitian yang terkendali secara berulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru atau calon guru yang bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi atau situasi pembelajaran. Selain itu menurut, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi menyatakan mengenai pengertian PTK dengan memisahkan kata-kata dari penelitian-tindakan-kelas: 55

56 1. Penelitian adalah menunjukkan kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu dalam hal yang diminati. 2. Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik. 3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. 26 Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian tindakan kelas. Model Kurt Lewin adalah berbentuk spiral yang didasarkan pada penelitian yang dilakukan tidak hanya sekali namun berulang. Kurt Lewin menyatakan bahwa dalam satu siklus terdapat empat langkah pokok, meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan atau observasi (observing) dan refleksi (reflecting) 27. Dalam pelaksanaannya, penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa satu siklus terdiri dari empat langkah pokok, yaitu: 26 Rido Kurniyanto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: LAPIS PGMI, 2009), 3 27 Aip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat, Cara Mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran, (Jakarta: CV. Trans Info Media, 2010), 20

57 a. Perencanaan (Planning), dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan b. Pelaksanaan (Acting) adalah tahap pelaksanaan tindakan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan c. Pengamatan (Observing) yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan dengan melibatkan alat indera. Pengamatan tersebut meliputi pengamatan tentang aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran d. Refleksi (Reflecting), pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mencatat hasil observasi, (2) mengevalusi hasil observasi, (3) menganalisis hasil pembelajaran, (4) mencatat kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan perancangan siklus sampai tujuan PTK berikut ini: Empat tahapan dalam pelaksanaan PTK digambarkan dalam bagan

58 Gambar 3.1. Siklus PTK Kurt Lewin 28 B. Setting dan Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian Setting Penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut: a. Tempat penelitian Lokasi atau tempat penelitian ini adalah kelas IV-D MINU Wedoro Sidoarjo. Beralamatkan Jl. Kolonel Sugiono No. 59 RT 02 RW 03 Wedoro b. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 pada tanggal 14 Mei 2016 c. Siklus PTK PTK ini direncanakan melalui 2 (dua) siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur yaitu perencanaan, aksi atau tindakan, observasi dan refleksi. Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan kemampuan menyebutkan Organisasi Pemerintahan Pusat pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui model Two Stay Two Stray. 28 Rido Kurniando, Kadir. Penelitian Tindakan Kelas (Surabaya: LAPIS PGMI, 2009), 12-15

59 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV-D MINU Wedoro Sidoarjo dengan jumlah siswa perempuan 10 dan siswa laki-laki 21. Adapun alasan pemilihan subjek penelitian adalah bahwa berdasarkan hasil observasi awal pada pelajaran PKn tingkat kemampuan menyebutkan siswa tergolong rendah. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan menyebutkan siswa. C. Variabel yang Diselidiki Dalam penelitian tindakan kelas ini variabel-wariabel yang akan diselidiki untuk menjawab permasalahan adalah sebagai berikut: 1. Variabel input : Siswa kelas IV-D MINU Wedoro Sidoarjo 2. Variabel proses : Penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray 3. Variavel output :Peningkatan kemampuan menyebutkan Organisasi Pemerintahan Pusat. D. Rencana Tindakan Adapun penerapan model dalam penelitian tindakan kelas dilakukan dengan dua siklus. Siklus I dilaksanakan dengan satu kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan dengan satu kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu:

60 1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan tindakan (acting) 3. Tahap observasi (observing) 4. Refleksi (reflecting) Siklus ini dimulai dengan: a. Siklus I 1) Perencanaan (Planning) Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan ini yaitu merefleksikan dan menganalisis masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran serta mencari alternatif pemecahan masalahnya. Sehingga dari hasil kegiatan selanjutnya seperti sebagai berikut: ini yaitu: Kegiatan utama yang dilakukan peneliti dalam perencanaan a) Menganalisis kurikulum dalam rangka mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok yang akan disampaikan dengan menggunakan model Two Stay Two Stray b) Menetapkan indikator ketercapaian kemampuan menyebutkan mata pelajaran PKn Organisasi

61 Pemerintahan Pusat dengan mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar c) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Two Stay Two Stray d) Menyiapkan lembar kerja proses, sebagai penerapan dari modal Two Stay Two Stray e) Menyiapkan soal lembar evaluasi siswa sebagai penilaian dari hasil kemampuan menyebutkan siswa f) Membuat format penilaian. Serta menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat mendukung dalam proses pembelajaran g) Menyusun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas, sebegai berikut: 1) Lembar observasi aktivitas guru dalam mengelola proses pembelajaran di dalam kelas sesuai yang telah direncanakan di dalam RPP dengan menggunakan model Two Stay Two Stray pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan Organisasi Pemerintahan Pusat

62 2) Lembar obeservasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Two Stay Two Stray 3) Menentukan kriteria keberhasilan pembelajaran. dalam penelitian ini peserta didik dikatakan berhasil apabila mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai 75. 2) Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran pada materi pemerintahan pusat dengan menerapkan model Two Stay Two Stray. Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut: a) Guru memberikan motivasi kepada siswa, agar siap dalam memulai materi yang akan disampaikan dan diajarkan b) Guru melakukan apersepsi mengenai pengaitan materi dengan materi sebelumnya atau mengaitkan materi dengan pengalaman yang dimiliki oleh siswa c) Guru memperkenalkan kepada siswa mengenai model yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yakni model Two Stay Two Stray

63 d) Guru melakukan umpan balik dan selanjutnya memberikan post test kepada peserta didik dengan penerapan model Two Stay Two Stray yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Lembar RPP terlampir 6 e) Menyiapkan lembar pengumpulan data dengan bantuan guru yang mengajar. Peneliti melakukan penelitian pada semua proses pembelajaran serta aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam melakukan pembelajaran. f) Melaksanakan tes untuk semua siswa pada akhir siklus. 3) Observasi (Observing) Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut : a) Aktifitas guru dalam pembelajaran Kegiatan pengamatan aktifitas guru dalam mengelola proses pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan model Two Stay Two Stray pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan Organisasi Pemerintahan Pusat dengan menggunakan lembar observasi

64 aktifitas guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran berlangsung. b) Aktifitas peserta didik dalam proses pembelajaran Pengamatan aktifitas peserta didik dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi aktifitas siswa yang telah disusun oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung. 4) Refleksi Hasil observasi yang telah dilaksanakan kemudian dianalisis dan direfleksikan untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus pertama dengan menggunakan model Two Stay Two Stray pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan materi pemerintah pusat pada siswa kelas IV-D MINU Wedoro Sidoarjo. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap refleksi yaitu: menganalisis data yang diperoleh dari proses pembelajaran dengan menggunakan model Two Stay Two Stray seperti data tes hasil belajar, hasil observasi aktivitas peserta didik serta hasil wawancara guru dan peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung. Jika pada siklus I belum menunjukkan peningkatan kemampuan menyebutkan, maka perlu suatu adanya tindakan

65 lagi sehingga peneliti akan melanjutkan pada siklus II dengan membuat proses belajar mengajar lebih menarik. b. Siklus II 1) Perencanaan Kegiatan utama yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap perencanaan pada siklus II yaitu membuat rencana pembelajaran berdasarkan refleksi dan hasil analisis yang telah dilaksanakan pada siklus I. Hasil tersebut peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut : a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dengan memperhatikan kekurangan dan kendalakendala yang terjadi pada siklus I. b) Menyiapkan lembar kerja proses, sebagai penerapan dari model Two Stay Two Stray c) Menyiapkan soal lembar evaluasi siswa sebagai penilaian dari hasil belajar. d) Membuat format penilaian. Serta menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat mendukung dalam proses pembelajaran.

66 e) Menyusun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut: f) Lembar observasi aktifitas guru dalam mengelola proses pembelajaran didalam kelas sesuai yang telah direncanakan didalam RPP dengan menggunakan model Two Stay Two Stray pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Organisasi Pemerintahan Pusat. g) Lembar observasi aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Two Stay Two Stray. h) Menentukan kriteria keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini peserta didik berhasil apabila mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai 75. 2) Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran pada materi Organisasi Pemerintahan Pusat berdasarkan hasil refleksi pada siklus I yaitu : a) Guru memberikan motivasi kepada siswa, agar siap dalam memulai materi yang akan disampaikan dan diajarkan

67 b) Guru melakukan apersepsi mengenai pengaitan materi dengan materi sebelumnya atau mengaitkan materi dengan pengalaman yang dimiliki oleh siswa c) Guru memperkenalkan kepada siswa mengenai model yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yakni model Two Stay Two Stray d) Guru melakuakn umpan balik dan selanjutnya memberikan post test kepada peserta didik dengan penerapan model Two Stay Two Stray yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Lembar RPP terlampir 8 e) Menyiapkan lembar pengumpulan data dengan bantuan guru yang mengajar. Peneliti melakukan penelitian pada semua proses pembelajaran serta aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam melakukan pembelajaran. f) Melaksanakan tes untuk semua siswa pada akhir siklus. 3) Observasi Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. fokus pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut :

68 a) Aktifitas guru dalam pembelajaran Kegiatan pengamatan aktifitas guru dalam mengelola proses pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan model Two Stay Two Stray pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan Organisasi Pemerintahan Pusat dengan menggunakan lembar observasi aktifitas guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran berlangsung b) Aktifitas peserta didik dalam proses pembelajaran Pengamatan aktifitas peserta didik dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi aktifitas siswa yang telah disusun oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung. 4) Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanan siklus I dan siklus II serta menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan model Two Stay Two Stray dalam upaya meningkatkan kemampuan menyebutkan pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan Organisasi Pemerintahan Pusat pada siswa kelas IV-D MINU Wedoro Sidoarjo.

69 E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Data Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data yang dilibatkan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah : a. Siswa Untuk mendapatkan data tentang kemampuan siswa dalam menyebutkan Organisasi Pemerintahan Pusat, aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar dikelas secara berlangsung, kendala dan harapan siswa dalam pembelajaran. b. Guru Untuk memperoleh informasi tentang proses pembelajaran prasiklus, memperoleh data tentang nilai hasil belajar, karakter siswa, dan melihat tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran Two Stay To Stray dan keefektifan model tersebut untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyebutkan Organisasi Pemerintahan Pusat ketika pembelajaran berlangsung. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah :

70 c. Kepala sekolah Untuk memperoleh informasi tentang karakter siswa pada setiap kelas di MINU Wedoro Sidoarjo. d. Wali kelas Untuk memperoleh informasi tentang karakteristik setiap individu siswa kelas IV-D MINU Wedoro Sidoarjo dan karakter setiap guru mata pelajaran yang mengajar di kelas IV-D. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengambilan data menunjukkan mengenai proses peneliti untuk memperoleh data. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam Penelitian Tindakan Kelas, penentuan teknik pengumpulan data ini bergantung pada data yang diperoleh, untuk mengumpulkan data ini, peneliti menggunakan teknik antara lain : a. Observasi Observasi dalam penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indra untuk mendapatkan data. 29 Observasi atau pengamatan merupakan upaya yang dilakukan oleh pelaksana PTK untuk merekam segala 29 Trianto. Pengantar Penelitian Pendidikan hal : 266

71 peristiwa kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan menggunakan alat bantu atau tidak. 30 Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa kelas IV-D MINU Wedoro Sidoarjo dan guru pada saat penerapan model Two Stay Two Stray selama proses penelitian berlangsung serta untuk mengumpulkan data nilai proses aktivitas selama proses belajar mengajar berlangsung. Instrumen pengumpulan data teknik observasi ini adalah lembar observasi yang dapat dilihat pada lampiran. b. Wawancara. Wawancara adalah salah satu bentuk alat evaluasi jenis nontes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan siswa. 31 Wawancara atau (interview) merupakan sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden (orang yang diwawancarai) dengan atau tanpa menggunakan pedoman. 32 dalam tahap wawancara ini peneliti melakukan wawancara dengan cara tanya 30 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Bogor : Ghalia Indonesia, 2008), 139 31 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2009), 157 32 Burhan bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2005), 126

72 jawab langsung kepada guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Peneliti mengadakan wawancara yang dijadikan sebagai subyek penelitian yaitu guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV-D Ibu Yuli Yanti, S.Pd. Teknik wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan kemampuan menyebutkan Pendidikan Kewarganegaraan Organisasi Pemerintahan Pusat baik dan suasana proses belajar mengajar sebelum kegiatan PTK dilakukan. Instrumen pengumpulan data pada teknik wawancara ini adalah panduan yang dapat dilihat pada lampiran. c. Tes Tes merupakan alat ukur yang sistematik untuk melihat tingkat keberhasilan hasil belajar seperti perilaku yang mempengaruhi hasil belajar. Tujuan dari tes adalah mengukur kemampuan menyebutkan Organisasi Pemerintahan Pusat kelas IV- D MINU Wedoro Sidoarjo melalui model Two Stay Two Stray. Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan model Two Stay Two Stray sekaligus mengukur keberhasilan penelitian itu sendiri. Tes ini dilaksanakan setelah siswa melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Two Stay Two Stray.

73 Teknik tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan menyebutkan peserta didik kelas IV-D MINU Wedoro Sidoarjo dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan Organisasi Pemerintahan Pusat adalah tes jawaban singkat 10 soal dan tes uraian terdiri dari 5 soal. d. Penilaian Proses Penilaian proses adalah penilaian pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian tersebut termasuk keterlibatan fisik, mental, dan sosial siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. 33 Penilaian proses pada penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas dan kreativitas kelas IV-D MINU Wedoro Sidoarjo meliputi kemampuan menyampaikan informasi, tanggung jawab, serta kerjasama siswa selama pembelajaran melalui model Two Stay Two Stray. Instrumen pengumpulan data pada teknik penilaian proses ini adalah rubrik penilaian proses aktivitas siswa yang bisa dilihat pada lampiran RPP. 33 Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), 90

74 e. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barangbarang tertulis. 34 Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. 35 Teknik dokumentasi ini digunakan peneliti sebagai alat atau fasilitas dalam mengumpulkan data seperti RPP, lembar validasi, data peserta didik dan guru, profil sekolah serta nilai KKM yang harus ditempuh siswa. f. Fotografi Fotografi adalah suatu teknik pengambilan data yang digunakan penelitian dengan cara mengambil gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya. Fotografi menyediakan data yang sangat deskriptif dan hasilnya seringkali secara induktif. 36 Peneliti menggunakan teknik fotografi dengan tujuan untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran dikelas dengan menggunakan model Two Stay Two Stray. 34 Suhaimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 58 35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2006), 231 36 Hamzah B, Assesment Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 127

75 F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan salah satu bagian dari proses penelitian. Analisis data berarti menginterpretasikan data-data yang telah dikumpulkan dari lapangan sehingga menghasilkan informasi tertentu. 37 1. Analisis Deskriptif Kuantitatif Analisis deskriptif kuantitatif adalah data dalam bentuk jumlah yang dituangkan untuk menerangkan suatu kejelasan dari angka-angka atau memperbandingkan dari beberapa gambaran sehingga memperoleh gambaran baru kemudian dijelaskan kembali dalam bentuk kalimat/uraian. 38 Pada penelitian ini analisis data kuantitatif yaitu hasil penelitian proses dan penilaian tes tulis pada siswa kelas IV-D MINU Wedoro Sidoarjo materi organisasi pemerintahan pusat berupa data perhitungan sederhana yang diuraikan secara deskriptif Analisis hasil penilaian proses berupa pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses belajar mengajar yang mengacu pada rubrik penilaian proses. Tes evaluasi belajar berupa soal-soal yang diberikan kepada siswa-siswi MINU Wedoro Sidoarjo yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Analisis hasil penilaian proses dilakukan dengan cara mengubah skor yang diperoleh siswa menjadi nilai siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 37 Azuar Juliandi, Metode Penelitian Bisnis (Medan, UMSU Press, 2014), 85 38 Joko Subagyo, Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 106

76 S = R N 100 Keterangan: S = Nilai yang dicari R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = Skor maksimal dari tes tersebut 39 Untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa pada suatu pelajaran dalam satu kelas, maka perlu dicari rata-rata suatu pembelajaran dalam satu kelas, maka perlu dicari rata-rata untuk membuat kesimpulan atas hasil penelitian. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung rata-rata kelas pada siklus I dan II: Nilai rata-rata kelas = Xb = Tb N Keterangan: Xb = Nilai rata-rata hasil belajar Tb = Total nilai hasil belajar semua siswa yang hadir N = banyak nilai siswa yang hadir 39 M. Ngalim Purwanto, Prinsip Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 112

77 Sudjana mengatakan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar pada siklus I dan II menggunakan rumus sebagai berikut: P: f n x 100% Keterangan: P : Persentase ketuntasan belajar yang akan dicari f : frekuensi (banyak siswa yang tuntas) N : Jumlah siswa keseluruhan 40 Hasil analisis digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya. Hasil penilaian yang telah diperoleh dikelompokkan dalam bentuk penskoran nilai siswa. Kriteria tingkat keberhasilan belajar yang dikelompokkan ke dalam lima kategori berikut: 41 Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Deskriptif Kuantitatif Persentase Nilai Huruf Kualifikasi 90%-100% A Sangat Baik 80%-89% B Baik 40 Sudjana, Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: Pustaka Martiana, 1998), 131 41 M. Ngalim Purwanto, Prinsip Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 112

78 65%-79% C Cukup 55%-64% D Kurang Kurang dari 55% TL Tidak lulus/gagal 2. Analisis Deskriptif Kualitatif Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang kondisi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman (kognitif) terhadap suatu mata pelajaran, sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa selama proses belajar mengajar, perhatian, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya yang dapat dianalisis secara kualitatif. 42 Analisis data kualitatif dilakukan sejak sebelum peneliti memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. 43 Data kualitatif berupa data hasil wawancara guru dan siswa sebelum dilaksanakannya penelitian, data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalm pembelajaran PKn menggunakan model Two Stay Two Stray. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data kemampuan menyebutkan dapat dianalisis secara kualitatif untuk memperoleh kesimpulan dengan menggunakan tabel berikut: 42 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), 185 43 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2007), 336

79 Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Deskriptif Kualitatif Persentase Nilai Huruf Kualifikasi 90%-100% A Sangat Baik 80%-89% B Baik 65%-79% C Cukup 55%-64% D Kurang Kurang dari 55% TL Tidak lulus/gagal G. Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan kriteria yang digunakan peneliti untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam meningkatkan serta memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Untuk menunjukkan tingkat keberhasilan dalam pembelajaran, diperlukan indikator sebagai acuan penelitian, maka di dapatkan indikator sebagai berikut: 1. Ketuntasan kemampuan menyebutkan PKn siswa pada penilaian proses aktivitas siswa dan penilaian tes tulis mencapai 75 yang di tetapkan MINU Wedoro Sidoarjo

80 2. Meningkatnya rekapitulasi penilaian proses aktivitas dan penilaian tes tulis kemampuan menyebutkan mata pelajaran PKn materi organisasi pemerintahan pusat 75. 3. Meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar materi Organisasi Pemerintahan Pusat 75. 4. Meningkatnya persentase ketuntasan nilai hasil belajar siswa sekurangkurangnya 80%. 5. Meningkatnya nilai hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa saat pembelajaran antara siklus I dengan siklus berikutnya, nilai minimal 75. Siswa dinyatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 75, sedangkan keberhasilan kelas ditetapkan sebesar 80%. Artinya bahwa jika >80% siswa kelas IV-D berhasil secara individu, maka model yang digunakan dapat dikatakan berhasil, tetapi jika belum mencapai >80% maka harus melanjutkan siklus berikutnya. H. Tim Peneliti dan Tugasnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan secara kolaboratif, antara guru kelas sebagai pendamping dan mahasiswa sebagai peneliti, adapun rincian tugas guru dan mahasiswa adalah sebagai berikut: 1. Guru a. Nama : Yuli Yanti S.Pd

81 b. Jabatan : Guru Kelas IV-D c. Tugas : 1) Bertanggung jawab atas semua jenis kegiatan pembelajaran 2) Mengamati pelaksanaan penelitian 3) Terlibat dalam perencanaan, observasi, dan merefleksi pada tiap- tiap siklus 2. Peneliti a. Nama : Nurul Kurniawati b. NIM : D07212029 c. Status : Mahasiswa d. Tugas : 1) Menyusun perencanaan pembelajaran, menyusun instrumen penelitian, dan membuat lembar observasi 2) Menyebarkan dan menilai instrumen penilaian siswa 3) Menilai hasil tugas dan evaluasi akhir materi 4) Pelaksana kegiatan pembelajaran 5) Melakukan diskusi dengan guru kolaborator 6) Menyusun laporan hasil penelitian.