13ILMU. Modul Perkuliahan XIII. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Etnografi. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

dokumen-dokumen yang mirip
ETNOGRAFI KOMUNIKASI. Sangra Juliano P, M.I.Kom

Review Buku: Memahami Pola Komunikasi Melalui Pendekatan Etnografi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Saji. Adapun objek dalam penelitian ini adalah Upacara Adat Labuh Saji.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

14Ilmu ETNOGRAFI KOMUNIKASI. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini

Tugas bahasa indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

ETNOGRAFI KOMUNIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

FILSAFAT BAHASA DAN BAHASA MENURUT LUDWIG WITTGENSTEIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

PENGERTIAN KOMUNIKASI

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Alih kode..., Dewi Nuryanti, FIB UI, Universitas Indonesia

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN SOSIOLINGUISTIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau

DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas dan sebagainya. mengingat jumlah bahasa atau variabel bahasa yang digunakan.

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bahasa. Tidak seperti sistem isyarat yang lain, sistem verbal bisa digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari bahasa. Bahasa menyerap masuk ke dalam pemikiran-pemikiran

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

CAMPUR KODE DALAM IKLAN ACARA DI RADIO RRI SURAKARTA

1 Universitas Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia secara kodrati diberi kelebihan oleh sang Maha Pencipta dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB III METODE PENELITIAN

PERTEMUAN 3 PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya pembagian bahasa di dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ETNOGRAFI (DESKRIPTIF & KRITIS)

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL. oleh: Ni Made Yethi suneli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

Pengertian Universal dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Adanya variasi bahasa dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari. Dalam

METODE PENELITIAN. Hermeneutika berasal dari kata Yunani hermeneuine dan hermeneia yang

BAB 3 MOTODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Desain Penelitian

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Makhluk sosial

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

BAB I PENDAHULUAN. pengalihasandian. Keberlangsungan ini pada akhirnya akan membentuk suatu pola

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi, kini bahasa tidak saja dilihat sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik (Syam, 1980:7).

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka,

BAB I PENDAHULUAN. lain. Penggunaan suatu kode tergantung pada partisipan, situasi, topik, dan tujuan

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

Transkripsi:

Modul ke: Modul Perkuliahan XIII Metode Penelitian Kualitatif Metode Etnografi Fakultas 13ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Public Relations

Judul Sub Bahasan Pengertian Etnografi Jenis-Jenis Etnografi Aplikasi Etnografi Dalam Komunikasi Etnografi Komunikasi Peristiwa Komunikasi Dalam Etnografi Komunikasi Data Etnografi Prosedur Penelitian Etnografi

Pengertian Etnografi berasal dari bahasa Yunani. kata ethno yang berarti bangsa, graphy berarti Menguraikan / menggambarkan. Etnografi merupakan ragam pemaparan penelitian budaya untuk memahami cara orang berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena yang teramati dalam kehidupan sehari-hari. Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan kebudayaan. Tujuan utama aktivitas ini adalah memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang asli. Etnografi tidak hanya mempelajari masyarakat, lebih dari itu etnografi berarti belajar dari masyarakat. Para peneliti pada tahap awal menjadi orang yang dibimbing oleh masyarakat, karena tanpa belajar dari masyarakat tentu peneliti akan susah untuk beradaptasi.

Dalam penelitian, mereka harus tinggal dalam kehidupan penduduk asli dan melakukan penelitian lapangan. Kegiatan yang dilakukan benar-benar mengamati, mempelajari segala hal mengenai kebudayaan suatu masyarakat. Seorang etnografer tidak hanya melihat fenomena tingkah laku dalam masyarakat, namun lebih dari itu yaitu melihat maknanya. Etnografer mengamati dan mencatat berbagai kondisi emosional, lebih dari itu dia juga menyelidiki makna rasa takut, cemas, marah, dan berbagai perasaan lain. Dalam melakukan kerja lapangan, etnografer membuat kesimpulan budaya dari tiga sumber: Dari yang dikatakan orang/bahasa Dari cara orang bertindak/tingkah laku Dari berbagai benda yang digunakan (artefak).

Jenis-Jenis Etnografi Etnografi Deskriptif/konvensional Deskripsi tentang komunitas/kelompok, mengungkapkan pola, tipologi, dan kategori. Etnografi Kritis Kajian terhadap faktor-faktor sosial makro seperti kekuasaan, dan meneliti asumsi-asumsi akal sehat serta agenda-agenda tersembunyi.

Aplikasi Etnografi Dalam Komunikasi Perilaku dalam menonton televisi (Lull, 1990). The Export of Meaning: Cross Cultural Readings of Dallas --- --Tanggapan kelompok etnis dan ras di Israel saat menonton Opera Amerika Dallas (Liebes & Elihu Katz, 1990). Pengalaman konsumsi pada etnis minoritas kelompok orang Pakistan di Inggris (Jamal & Chapman, 2000). Iklan dan interaksi keseharian siswa sekolah. (Marka Ritson & Elliot, 1999).

Kajian etnografi biro iklan (Mark Alvesson, 1994), Bagaimana praktisi periklanan menggambarkan diri, pekerjaan dan organisasi mereka. Rini Fitria (2005), Ritual Tabut Sebagai Media Komunikasi Masyarakat Kota Bengkulu: Pola Komunikasi Masyarakat di Kota Bengkulu. J.M. Fatimah (2007), Komunikasi Lintasbudaya antar etnik Tionghoa dengan Etnik Bugis-Makassar dalam Hubungannya dengan Integrasi Bangsa Pasca Orde Baru di Makassar.

Etnografi Komunikasi Studi etnografi komunikasi merupakan pengembangan dari antropologi linguistik yang dipahami dalam konteks komunikasi. Studi ini diperkenalkan pertama kali oleh Dell Hymes pada tahun 1962, sebagai kritik terhadap ilmu linguistik yang terlalu memfokuskan diri pada fisik bahasa saja. Definisi etnografi komunikasi itu sendiri adalah pengkajian peranan bahasa dalam perilaku komunikatif suatu masyarakat, yaitu cara-cara bagaimana bahasa dipergunakan dalam masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya.

Bahasa Mengapa banyak ragam bahasa di dunia? Bahasa merupakan refleksi dari kemampuan tertinggi akal budi manusia yang tidak dimiliki binatang. Pembeda manusia dari spesies lain yang lebih rendah adalah kemampuan untuk melakukan simbolisasi dan berbicara. Susanne Langer, filosofis ini mengatakan bahwa setiap mahluk hidup didominasi oleh instink. Pada manusia, instink ini dilengkapi dengan instink untuk memiliki konsep dan simbol terutama bahasa. Poespoprodjo: Bahasa adalah keterbukaan manusia terhadap realitas. Lebih jauh lagi, bahasa dan pikiran adalah tempat terjadinya realitas

Poespoprodjo: Bahasa adalah keterbukaan manusia terhadap realitas. Lebih jauh lagi, bahasa dan pikiran adalah tempat terjadinya realitas. Definisi bahasa yang digunakan oleh para ahli antropologi adalah Sandi konseptual sistem pengetahuan, yang memberikan kesanggupan kepada penutur-penuturnya guna menghasilkan dan memahami ujaran.

Linguistik Penelitian mengenai bahasa ini dipelopori oleh linguistik dengan ilmu deskriptifnya. Ilmu ini tertarik pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam bahasa selama masa lalu dan juga tertarik pada variasi bahasa pada masa kini. Kajian utama linguistik adalah aspek fonetik (proses ujaran), fonologi (sistem bunyi), gramatika (struktur kalimat), dan aspek semantik atau makna kata dan kalimat. Ilmu linguistik banyak menjelaskan bahasa secara fisik, mulai dari pembagian kata kerja, subjek-predikat, makna kata dsb., sehingga dari pembahasannya itu mereka percaya bahwa ada sifat universal dari bahasa.

Masalah timbul ketika tidak semua temuan mereka dapat diterapkan pada masyarakat, dan bagaimana suatu masyarakat bereaksi sangat keras hanya karena keliru dalam penempatan subjek dan predikat. Contoh pada masyarakat Desa Malagasy Madagaskar yang tidak pernah menyebut subjek dalam kalimatnya. Bahasa ternyata memiliki sifat inequality. Sejalan dengan pemikiran peneliti etnografi komunikasi yang menyatakan, tidak semua bahasa bisa disamakan dan mampu memerankan fungsi yang sama dalam masyarakat. Ilmu linguistik masih juga mempunyai keterbatasan lain ketika menjelaskan mengapa suatu kata A memiliki makna B dan mengapa kalimat A digunakan pada situasi C tidak pada situasi D. Keterbatasan ini oleh para ahli diterjemahkan sebagai ketidakmampuan ilmu linguistik dalam menempatkan bahasa dalam konteksnya yaitu komunikasi.

Hakikat Bahasa 1. Bahasa itu sistematik atau mempunyai aturan atau pola. 2. Bahasa itu manasuka (arbitrer), karena seringkali tidak ada hubungan logis antara kata dengan simbol yang diwakilinya. 3. Bahasa itu ucapan / vokal atau ujaran (selalu dinyatakan, walau dalam hati sekalipun). 4. Bahasa itu simbol yang kompleks. 5. Bahasa itu mengacu pada dirinya, mampu menjelaskan aturanaturan untuk mempergunakan dirinya. 6. Bahasa itu manusiawi, hasil dari akal budi manusia. 7. Bahasa itu komunikasi, karena bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi. Selain itu, dengan bahasalah kita mencaci, memuji, berbohong, mengagungkan Tuhan, dan lain-lain.

Kembali Kepada Etnografi Komunikasi Etnografi komunikasi adalah salah satu cabang dari ilmu antropologi, khususnya antropologi budaya. Definisi etnografi itu sendiri adalah uraian terperinci mengenai pola-pola kelakuan suatu suku bangsa dalam etnologi (ilmu tentang bangsa-bangsa). Etnografi komunikasi pada awalnya (1962), disebut Hymes etnografi of speaking (gabungan antara etnologi dan linguistik) menyangkut situasi, penggunaan, pola dan fungsi dari berbicara sebagai suatu aktivitas tersendiri. Etnografi komunikasi akan mengasilkan hipotesis mengenai berbagai cara, bagaimana fenomena sosiokultural dalam masyarakat itu berhubungan dengan pola-pola komunikasi atau cara-cara berbicara

Fokus kajian dari etnografi komunikasi adalah perilaku-perilaku komunikatif suatu masyarakat, yang pada kenyataannya banyak dipengaruhi oleh aspek-aspek sosiokultural, seperti kaidahkaidah interaksi dan kebudayaan. Singkatnya, etnografi komunikasi merupakan pendekatan terhadap sosiolinguistik bahasa, yaitu melihat penggunaan bahasa secara umum dihubungkan dengan nilai-nilai sosial dan kultural. Sehingga tujuan deskripsi etnografi adalah untuk memberikan pemahaman global mengenai pandangan dan nilainilai suatu masyarakat sebagai cara untuk menjelaskan sikap dan perilaku anggota-anggotanya. Etnografer komunikasi perlu mengembangkan konsep speech community (komunitas tutur) yang merupakan kelompok sasaran berlakunya deskripsi etnografi tertentu.

Yang membedakan komunitas tutur yang satu dengan yang lain adalah kaidah-kaidah untuk berbicara. Sehingga suatu suku bangsa bisa saja memiliki dua atau lebih komunitas tutur. Seseorang bisa saja termasuk ke dalam dua atau lebih komunitas tutur. Sebagai contoh Asep termasuk ke dalam masyarakat tutur Sunda, tetapi ia juga bisa termasuk ke dalam masyarakat tutur Indonesia, dan Inggris, karena ia juga fasih berbicara dalam kedua bahasa tersebut. Masyarakat tutur Sunda itu pun terbagi lagi menjadi masyarakat tutur Sunda halus, Sunda preman, dan lain sebagainya. Etnografi komunikasi memandang komunikasi sebagai proses yang sirkuler dan dipengaruhi oleh sosiokultural lingkungan tempat komunikasi tersebut berlangsung

Unit Diskrit Aktivitas Komunikasi Manusia Untuk mendeskripsikan dan menganalisis komunikasi dalam etnografi komunikasi, diperlukan pemahaman mengenai unit-unit diskrit aktivitas komunikasi yang dikemukakan oleh Hymes 1. Situasi komunikatif atau konteks terjadinya komunikasi. 2. Peristiwa komunikatif. Sebuah peristiwa komunikatif dinyatakan berakhir, ketika terjadi perubahan partisipan, adanya periode hening, atau perubahan posisi tubuh. 3. Tindak komunikatif, yaitu fungsi interaksi tunggal, seperti pernyataan, permohonan, perintah, ataupun perilaku non verbal. 4. Individu itu sendiri dalam prespektif etnografi komunikasi dibangun atas tiga jenis pengetahuan, yaitu: a. pengetahuan linguistik b. keterampilan interaksi c. pengetahuan kebudayaan Ketiganya disebut kompetensi komunikasi

Peristiwa Komunikatif Dalam Etnografi Komunikasi Genre atau tipe peristiwa komunikatif. Topik peristiwa komunikatif. Tujuan dan fungsi peristiwa secara umum dan juga fungsi dan tujuan partisipan secara individual. Setting termasuk lokasi, waktu, musim, dan aspek fisik situasi yang lain. Partisipan, termasuk usianya, jenis kelamin, etnik, status sosial, atau kategori lain yang relevan, dan hubungannya satu sama lain. Bentuk pesan, termasuk saluran verbal non vokal, non verbal dan hakekat kode yang digunakan, misalnya bahasa mana dan varietas yang mana.

Isi pesan. Urutan tindakan, atau urutan tindak komunikatif / tindak tutur termasuk alih giliran atau fenomena overlap percakapan. Kaidah interaksi. Norma-norma interpretasi, termasuk pengetahuan umum, kebiasaan, kebudayaan, nilai, dan norma yang dianut. Hubungan antar komponen inilah yang dinamakan dengan pola komunikasi. Hymes menjelaskan bahwa dalam setiap masyarakat terdapat varietas kode bahasa (language code) dan cara-cara berbicara yang bisa dipakai oleh anggota masyarakat atau sebagai repertoir komunikatif komunitas tutur.

Peristiwa Komunikatif Dalam Etnografi Komunikasi Informasi latar belakang, yang mencakup latar belakang historis komunitas tutur, sejarah hubungan dengan kelompok lain, peristiwa yang mempengaruhi issue bahasa atau hubungan etnik, ciri-ciri khas yang dapat ditemukan, dan lain-lain. Artifak, atau objek-objek fisik yang relevan untuk memahami polapola komunikasi, seperti foto, dokumentasi yang ada, bentuk-bentuk tulisan, dll. Data artistik atau sumber-sumber literer (tertulis atau lisan). Pengetahuan umum, atau asumsi-asumsi yang mendasari penggunaan bahasa dan interpretasi bahasa. Kepercayaan tentang penggunaan bahasa, misalnya hal yang tabu untuk dibicarakan. Data tentang kode linguistik, yang mencakup unit-unit leksikon, gramatika, dan Fonologi.

Prosedur Penelitian Etnografi Observasi pendahuluan. Penentuan informan penelitian. Observasi partisipan. Etnografer mengikuti kegiatan partisipan. Wawancara mendalam. Telaah dokumen. Mengumpulkan sumber data yang lain, seperti rekaman video, foto, dsb. Mengolah dan analisis data. Intropeksi dan menguji keabsahan data. Menyusun laporan penelitian.

Referensi

Terima Kasih Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm