BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. selain memproduksi tahu juga dapat menimbulkan limbah cair. Seperti

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat

NASKAH PUBLIKASI. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijasah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh : SRI HARYANINGSIH J

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya aktifitas berbagai macam industri menyebabkan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

MAKALAH KIMIA ANALITIK

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengaruh Penambahan Kotoran Sapi Perah Terhadap Nilai ph

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

I. PENDAHULUAN. kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kota Timur merupakan kecamatan yang terdiri dari enam kelurahan.

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Ketaatan Terhadap Kewajiban Mengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dengan IPAL

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Industri tahu telah berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi,

I. PENDAHULUAN. Industri gula merupakan salah satu industri pertanian yang menghasilkan air

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi limbah cair memiliki tingkat pencemaran lebih besar dari pada limbah

BAB I PENDAHULUAN. sisa proses yang tidak dapat digunakan kembali. Sisa proses ini kemudian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan. adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA I IDENTIFIKASI AIR TERCEMAR

PEMANFAATAN LIMBAH DISTILASI BIOETANOL DENGAN PENAMBAHAN EFFECTIVE MICROORGANISM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KEEFEKTIFAN EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISM-4) DALAM MENURUNKAN CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian juga memiliki dampak meningkatkan pencemaran oleh limbah cair

Analisis Nitrit Analisis Chemical Oxygen Demand (COD) HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Identifikasi Bakteri

Bab IV Data dan Hasil Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan ke arah yang lebih baik. Kegiatan pembangunan biasanya selalu

Prestasi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2011 ISSN

PENENTUAN KUALITAS AIR

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Garis-garis Besar Haluan Negara menetapkan bahwa. pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran lahiriah

Bab V Hasil dan Pembahasan

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

PENDAHULUAN. lingkungan adalah industri kecil tahu. Industri tahu merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin tinggi dan peningkatan jumlah industri di Indonesia.

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

I. ACARA : DISSOLVED OXYGEN (DO), CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN CO 2 : 1. Untuk Mengetahui Kadar CO 2 yang terlarut dalam air 2.

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah. untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pesatnya perkembangan zaman membuat masyarakat terpacu memberikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Medan diantaranya adalah pemotongan hewan, pengadaan, dan penyaluran daging

ll. TINJAUAN PUSTAKA cepat. Hal ini dikarenakan tahu merupakan makanan tradisional yang dikonsumsi

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen

BAB I PENDAHULUAN. manusia terhadap lingkungan adalah adanya sampah. yang dianggap sudah tidak berguna sehingga diperlakukan sebagai barang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pokok Bahasan XI PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

BAB 1 PENDAHULUAN. air dapat berasal dari limbah terpusat (point sources), seperti: limbah industri,

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi

I. PENDAHULUAN. kesehatan lingkungan. Hampir semua limbah binatu rumahan dibuang melalui. kesehatan manusia dan lingkungannya (Ahsan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LING KUNGAN MODUL IV ANGKA PERMANGANAT (TITRIMETRI) KELOMPOK IV

EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. resiko toksikologi juga akan meningkat. terbentuk secara alami dilingkungan. Semua benda yang ada disekitar kita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI CIBANTEN TAHUN 2017

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA LAHAN SEMPIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Linda Maulidia Kosasih, 2013

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber pendapatan, juga memiliki sisi negatif yaitu berupa limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan oleh industri tahu mempunyai kadar pencemar yang cukup tinggi sehingga harus diolah secara baik dan benar agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Pabrik tahu merupakan industri kecil/rumah tangga yang jarang memiliki instalasi pengoalahan limbah dengan pertimbangan biaya yang sangat besar dalam pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya keterbatasan dana tersebut, industri kecil tersebut lebih sering membuang limbahnya langsung selokan dan sungai. Proses pembuatan tahu menghasilkan limbah yang mengandung protein, bahan organik dan padatan terlarut yang tinggi, dengan ph yang rendah. Limbah tahu ini juga akan menimbulkan aroma yang kurang sedap sehingga mengganggu estetika dan kehidupan ekosistem sekitarnya (Kaswinarni, 2007). Berdasarkan hasil peninjauan awal di lapangan, sebagian besar penduduk di desa tersebut mengeluhkan kualitas air sumur miliknya, terutama yang dekat dengan sumber atau sungai. Keluhan penduduk antara lain air sumur berbau amis, setelah didiamkan semalam terdapat endapan berwarna coklat kekuningan, menimbulkan kerak pada panci dan warna air yang keruh. Hasil pengujian parameter kunci seperti bau, suhu, dan Chemical Oxygen Demand

(COD) diperkirakan telah melebihi ambang batas baku mutu lingkungan. Beban pencemar adalah jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air limbah. Dalam penelitian ini, sebagai dasar pembanding beban pencemar lingkungan maka digunakan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 yang mengatur baku mutu air limbah berbagai macam industri. Limbah industri tahu mengandung zat pencemar berupa bahan organik. Limbah tersebut dapat masuk ke dalam jaringan tanaman melalui akar dan mencemari perairan sehingga berakibat buruk bagi manusia yang mengkonsumsi dan pada akhirnya dapat terjadi akumulasi dalam tubuh manusia yang menyebabkan berbagai penyakit. Perairan yang tercemar memiliki kandungan COD sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi. Dengan kondisi tersebut maka dalam penelitian ini akan diteliti seberapa efektif penggunaan EM-4 dalam menurunkan kadar COD limbah cair tahu. Desa Wirogunan Kartasura terdapat sebanyak 45 unit industri tahu dengan kapasitas produksi yang bervariasi mulai dari 1.200 kg sampai 1.500.000 kg per tahun. Dari hasil survei awal limbah cair Industri Tahu Bapak Eko Suparji Wirogunan Kartasura pada bulan April 2011, didapatkan hasil kadar COD sebesar 6802 mg/l. Nilai tersebut melebih kadar COD yang diperbolehkan pada air limbah industri berdasarkan Peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor: 10 tahun 2004 tentang baku mutu air limbah untuk parameter maksimum kadar COD adalah 275 mg/l, artinya nilai COD limbah cair industri tahu Bapak Eko Suparji Wirogunan Kartasura telah melebihi baku mutu limbah cair, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menurunkan kadar COD agar tidak mencemari lingkungan.

COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen di dalam air. COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang sukar didegradasi. Limbah cair tahu dengan karakteristik mengandung kadar COD yang tinggi, jika langsung dibuang ke badan air, jelas sekali akan menurunkan daya dukung lingkungan. Sehingga industri tahu memerlukan suatu pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengurangi resiko beban pencemaran (Kaswinarni, 2007). Solusi alternatif pengolahan limbah cair tahu adalah dengan menggunakan teknologi EM-4 (Effective Microorganisms-4). Effective Microorganisms merupakan kultur campuran lima kelompok mikroorganisme yang mampu melakukan biodegradasi limbah organik, seperti senyawa karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen. Mikroorganisme EM memerlukan bahan organik untuk mempertahankan hidupnya seperti karbohidrat, protein, lemak dan mineral lainnya. Bahan-bahan tersebut banyak terdapat dalam limbah cair tahu. Reaksi fermentasi berlangsung dengan cepat dan EM mampu hidup secara sinergis dengan mikroorganisme lain (Jose dkk, 2000). Mikroorganisme EM mampu hidup baik pada medium asam atau basa, temperatur tinggi 45-500 C (mikroorganisme termofilik) dan pada kondisi aerob atau anaerob (Higa, 2000). Teknologi EM untuk pengolahan limbah cair tahu perlu dilakukan, sehingga air hasil olahan tersebut layak dibuang lebih cepat ke lingkungan dan memenuhi baku mutu. Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan

teknologi EM untuk mengolah limbah cair tahu dan menganalisis lamanya waktu pengolahan sampai mencapai baku mutu limbah cair tahu melalui hasil analisis parameter nilai ph, COD, bau, suhu, dan warna. B. Perumusan Masalah Adakah pengaruh penambahan EM-4 dalam menurunkan angka COD pada limbah cair industri tahu Desa Wirogunan Kartasura? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penurunan kadar COD limbah cair tahu dengan menggunakan EM-4. 2. Tujuan Khusus: a. Mengetahui kadar COD sebelum dilakukan perlakuan. b. Mengetahui kadar COD sesudah dilakukan perlakuan. c. Mengetahui efektivitas EM-4 dalam menurunkan kadar COD limbah cair tahu. D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan sebagai : 1. Bagi pembaca a. Memberikan informasi pada industri tahu mengenai pengelolaan limbah cair tahu dengan EM-4 yang dapat menurunkan kadar COD. b. Memberikan sumbangan pemikiran kepada industri tahu mengenai salah satu alternatif untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.

2. Bagi peneliti Sebagai wahana aplikasi wawasan keilmuan yang dimiliki untuk melakukan penelitian sekaligus dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana kesehatan masyarakat. 3. Bagi instansi a. Bagi instansi kesehatan, sebagai bahan masukan pada institusi pelayanan kesehatan sebagai dasar pelaksanaan pembinaan kader agar dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat secara lebih terarah dan berkualitas, khususnya penyuluhan tentang kesehatan lingkungan. b. Bagi instansi industri, dasar untuk perbaikan penanganan limbah cair tahu sehingga tidak mencemari lingkungan.