BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR TANGKAP DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN BOBO KECAMATAN PALOLO

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shooting adalah salah satu gerakan melempar atau menembak bola kearah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keseluruhan yang melibatkan aktivitas jasmani serta pembinaan

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesegaran jasmani erat kaitannya dengan kesehatan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

I. PENDAHULUAN. banyak nomor yang dipertandingkan dalam cabang ini. Selain dari itu

I. PENDAHULUAN. kekuatan, kecepatan, kelenturan dan daya tahan. Oleh karena itu, tidaklah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting untuk menciptakan kehidupan yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mensukseskan pembangunan yang sejalan dengan kebutuhan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu gerakan senam lantai yang diajarkan pada tingkat sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini sangat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball

I. PENDAHULUAN. olahraga permainan kasti merupakan gerak dasar bagi cabang lainnya, karena hampir

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Diterapkanya pendidikan dasar Sembilan tahun berdasarkan UU Nomor 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN KASTI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI KEMBANGSONGO TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

I. PENDAHULUAN. Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda. Permainan kipers hampir sama

BAB I PENDAHULUAN. lancar sangat ditentukan oleh beberapa unsur antara lain guru, siswa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk membekali siswa

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gilang Dwi Pangestu, 2015

Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan.pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian pendidikan secara

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

olahraga permainan kasti merupakan gerak dasar bagi cabang lainnya, karena hampir semua

pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. ada merupakan bagian dari pendidikan yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan kepada siswa baik dari tingkat pendidikan dasar sampai

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan terutama di negera - negara

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam hal melakukan gerak, contoh dalam olahraga tenis meja. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi setiap individu karena tanpa pendidikan seseorang tidak akan memperolah pengetahuan dan keterampilan, terkhusus pada pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran pembangunan dalam pendidikan adalah membina dan mengembangkan olahraga sebagai bagian dari upaya peningkatkan kualitas manusia antara lain meningkatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat melalui metode pembelajaran yang terarah sesuai dengan karakteristik siswa. Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah adalah bertujuan untuk mengembangkan intelektual, emosional dan keterampilan motorik siswa. Kemampuan motorik ini diharapkan akan dapat mendukung kondisi fisiknya. Dengan kondisi fisik yang baik, akan dapat menunjang proses belajar mengajar setiap mata pelajaran. Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran Pendidikan Jasmani dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi dan hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman, penguasaan materi dan hasil belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, guru yang menjadi sentral perhatian tidak akan lepas dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan. Termasuk di dalamnya adalah mengenai kesiapan dalam mengajar, perencanaan yang baik, 1

2 pengetahuan dan keterampilan guru, faktor kelengkapan sarana dan prasarana, faktor kurikulum serta faktor lingkungan mengajar. Pada kenyataannya masih ditemukan permasalahan berupa rendahnya efektifitas belajar mengajar dalam kelas di Sekolah Dasar. Hal ini berkaitan dengan masih ditemukannya keragaman masalah dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, yaitu tentang keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah, para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas, atau kurang paham, keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, dan kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Guru Pendidikan Jasmani yang masih kurang memiliki kreatifitas dalam mengajarkan pembelajaran Pendidikan Jasmani karena berbagai macam keterbatasan dalam menyediakan sarana yang menunjang dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, sehingga kadang-kadang pembelajaran Pendidikan Jasmani hanya dilaksanakan secara teori saja dan tidak seperti apa yang kita harapkan. Terkait dengan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani belum dapat dilaksanakan secara lengkap yakni teori dan praktek karena faktor sarana belajar yang terbatas. Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani khususnya mengenai hasil belajar lempar tangkap bola dalam permainan Bola kasti, guru Penjas masih mengajar dengan metode mengajar yang konvensional yang tidak melibatkan siswa untuk ikut berperan aktif. Guru memberikan penjelasan dan contoh-contoh gerakan cara melempar bola, siswa hanya mendengar, menerima dan

3 melaksanakan apa-apa yang diperintahkan guru saja tanpa perlu berfikir dan beragumentasi, sehingga proses pembelajaran berlangsung satu arah dan terkesan monoton dan memberikan rasa bosan. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran lempar tangkap bola tersebut kreativitas seorang guru sangat dibutuhkan, sehingga proses pembelajarannya dapat memberi pengalaman belajar yang baik secara lengkap kepada anak didik. Fenomena ini merupakan sebuah masalah akibatnya kurangnya kemampuan sebagian guru Pendidikan Jasmani dalam memanfaatkan perannya sebagai guru yang memiliki potensi sesuai dengan tuntutan target kurikulum dan daya serap serta sebagai seorang pendidik yang kreatif dalam mengaktifkan pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah khususnya materi lempar tangkap bola dalam permainan bola kasti. Permainan bola kasti merupakan olahraga permainan yang menarik dan menyenangkan. Setiap orang pasti menyukai permainan bola kasti karena mempunyai tantangan. Di dalam permainan bola kecil ini, bola kasti termasuk dalam kelompok bola pukul. Para pemain menggunakan kayu yang dilemparkan pelambung sesuai dengan peraturan. Hal ini tentu saja tidak mudah karena memerlukan penguasaan teknik, keterampilan dan peraturan dengan benar. Permainan ini dilakukan oleh dua regu yang berlawanan, setiap regu terdiri dari 12 (dua belas) dan cadangan terdiri dari 6 (enam) orang, permainan ini masing-masing regu harus mamakai nomor dada dari 1 (satu) sampai dengan 12 (dua belas), sedangkan untuk para pemain cadangan dari nomor 13 (tiga belas) ke atas. Dalam permainan bola kasti, ada beberapa teknik yang perlu dan harus

4 dikuasai yaitu teknik melempar, memukul, menangkap bola, dan berlari. Jadi dalam kehidupan sehari-hari, hal ini tersebut tentu mudah sekali dilakukan tetapi dalam permainan bola kasti tentu saja berbeda. Karena harus mempunyai teknik dan keterampilan yang baik untuk memenangkan pertandingan tersebut. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru olahraga di SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. Kemampuan melempar tangkap bola masih rendah. Dari 24 orang siswa kelas IV, ternyata hanya 4 orang siswa (16,67%) yang memiliki nilai di atas nilai KKM sedangkan 20 orang siswa (83,33%) memiliki nilai di bawah nilai KKM dengan nilai rata-rata 62,07. Nilai KKM Penjas di SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan adalah 70. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar lempar tangkap bola siswa masih rendah. Kelemahan dan kesalahan yang sering terjadi adalah pada saat melempar belum tepat pada sasaran, berjarak terlalu jauh serta terlalu tinggi sehingga sukar ditangkap. Hal ini disebabkan karena proses pembalajaran berlangsung tanpa adanya tahapan yang jelas serta dengan sarana/peralatan yang kurang lengkap. Sarana bola belum ada, sehingga guru penjas harus membawa sendiri bola dari rumah. Untuk dapat meningkatkan hasil lempar tangkap bola, maka para siswa bukan saja ditekankan pada latihan fisik tetapi juga pada pengusaan teknik dan taktik melempar dan menangkap bola serta peningkatan sarana dan prasarana permainan. Melempar yang cepat dan akurat kearah sasaran akan memperoleh hasil yang sangat maksimal dan tetapi tidak terlepas dari kerja sama tim. Akhirnya penulis termotivasi untuk melakukan penelitian di SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan, untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang tidak mendukung dalam pelaksanaan

5 pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa proses pembelajaran lempar tangkap bola belum dapat dilakukan dengan baik dan perlu dilakukan perbaikan terhadap hasil belajar siswa. Dengan melakukan perbaikan pembelajaran lempar tangkap bola, diharapkan dapat berpengaruh terhadap kemampuan siswa menguasai teknik dasar lempar tangkap bola dengan benar. Berdasarkan hal itu, maka peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai peningkatan hasil belajar lempar tangkap bola pada siswa SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan melalui penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Lempar Tangkap Bola Kasti Melalui Media Dinding Pada Siswa Kelas IV SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun Ajaran 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain : Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola dalam permainan bola kasti siswa? Faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat peningkatan hasil belajar lempar tangkap bola dalam permainan bola kasti pada siswa kelas IV SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun Ajaran 2012/2013? Apakah faktor sarana yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar lempar tangkap bola dalam permainan bola kasti siswa kelas IV SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun Ajaran 2012/2013? Apakah yang dimaksud dengan variasi

6 pembelajaran dalam pembelajaran lempar tangkap bola kasti? Apakah dengan pembelajaran lempar tangkap bola melalui media dinding dapat mempengaruhi hasil belajar lempar tangkap bola dalam permainan bola kasti pada siswa kelas IV SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun Ajaran 2012/2013? C. Pembatasan Masalah Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi masalah penelitian ini pada peningkatan hasil belajar lempar tangkap bola kasti melalui media dinding pada siswa kelas IV SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun Ajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh pembelajaran lempar tangkap bola melalui media dinding terhadap peningkatan hasil belajar lempar tangkap bola kasti pada siswa kelas IV SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun Ajaran 2012/2013? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran lempar tangkap bola melalui media dinding terhadap peningkatan hasil belajar lempar tangkap bola kasti pada siswa kelas IV SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun Ajaran 2012/2013.

7 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Memberikan informasi bagi pengembangkan ilmu dan keterampilan lebih baik lagi terutama dalam hal peningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola kasti pada siswa kelas IV SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun Ajaran 2012/2013 2. Terhadap para guru Pendidikan Jasmani SD Inpres No. 064022 Jl. Bunga Rampai Raya Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun Ajaran 2012/2013 agar dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran lempar tangkap bola. 3. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang penelitian, khususnya penelitian tentang pembelajaran lempar tangkap bola.