BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai (skor) tes kognitif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inquiry tantangan (challenge inquiry) merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. design. Pre- Experimental Designs (non designs) belum

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian terbatas dilakukan di SMK Negeri 6 Garut, yang beralamat di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang diberikan kepada siswa berbeda dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Kelompok 1 menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelompok menggunakan model pembelajaran klasikal (proses pembelajaran biasa yang digunakan). B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah randomized control group pre test-post test design. Dalam penelitian ini subyek penelitian dikelompokkan menjadi dua kelompok penelitian yang mendapat perlakuan berbeda. Masingmasing kelompok mendapat pre test (T 1 ) dan post test (T ). Bagan desain penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Eksperimen Kelompok Pre test Perlakuan Post test Kelas Eksperimen T 1 X 1 T Kelas Kontrol T 1 - T Keterangan : T 1 : Pre test T : Post test X 1 : Perlakuan di kelas eksperimen (model pembelajaran inkuiri terbimbing)

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Data penelitian yang didapatkan dari sumber data berasal dari sampel populasi. Populasi menurut Arikunto S (006 : 130) adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi pada prinsipnya merupakan semua anggota kelompok yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Pendingin SMKN 1 Cimahi semester 1 tahun ajaran 01/013 pada mata diklat.. Sampel Arikunto S (006 : 130) mengemukakan bahwa Sampel adalah sebagian pupulasi yang diteliti atau cuplikan dari populasi yang dipandang memiliki segala sifat utama populasi dan dapat mewakili seluruh populasi untuk diteliti secara nyata dalam jumlah tertentu. Pemilihan sampel menggunakan teknik Class sampling acak (Random Sampling). Penggunaan teknik ini dikarenakan populasi dianggap relatif homogen. Sampelnya adalah kelas X TP B sebanyak 33 orang siswa. Dimana kelas eksperimen yaitu kelas X TP B dan kelas kontrol X TP B. D. Instrumen Penelitian 1. Tes (Kognitif) Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu tes bentuk objektif (pilihan ganda). Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa dalam mengaplikasikan konsep

3 yang telah diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran (perlakuan) sebagai pre test dan post test. Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian: a. Sintesa teori-teori yang sesuai dengan konsep variabel yang akan diukur dan buat konstruk variabel b. Kembangkan dimensi dan indikator variabel sesuai dengan rumusan konstruk variabel c. Buat kisi-kisi instrumen dalam bentuk tabel spesifikasi yang memuat dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap dimensi dan indikator d. Tulis butir-butir instrumen baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan. e. Butir yang ditulis divalidasi secara teoritik dan empirik f. Validasi pertama yaitu validasi teoritik ditempuh melalui pemeriksaan pakar atau panelis yang menilai seberapa jauh ketepatan dimensi sebagai jabaran dari konstruk, indikator sebagai jabaran dimensi dan butir sebagai jabaran indikator g. Revisi instrumen berdasarkan saran pakar atau penilaian panelis h. Setelah konsep instrumen dianggap valid secara teoritik dilanjutkan penggandaan instrumen secara terbatas untuk keperluan uji coba i. Validasi kedua adalah uji coba instrumen di lapangan yang merupakan bagian dari proses validasi empirik. Instrumen diberikan kepada sejumlah responden sebagai sampel yang mempunyai karakteritik sama dengan populasi yang ingin diukur. Jawaban responden adalah data empiris yang kemudian dianalisis untuk menguji validitas empiris atau validitas kriteria dari instrumen yang dikembangkan

4 j. Berdasarakn kriteria tersebut dapat diperoleh butir mana yang valid dan butir yang tidak valid k. Berdasarkan hasil analisis butir yang tidak valid dikeluarkan atau direvisi untuk diujicobakan kembali sehingga menghasilkan semua butir valid. l. Dihitung koefisien reliabilitas yang memiliki rentangan 0-1, makin tinggi koefisien reliabilitas instrumen berarti semakin baik kualitas instrumen m. Rakit semua butir yang telah dibuat menjadi instrumen yang final Instrumen tes objektif terdiri dari 40 soal, sebelum digunakan instrumen ini terlebih dulu diujicobakan pada kelompok yang bukan merupakan subjek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dari instrumen tersebut, sehingga layak untuk digunakan.. Tes Praktikum (Psikomotor dan Afektif) Nilai praktikum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai untuk mengukur aspek psikomotor dan aspek afektif siswa pada saat kegiaatan praktikum berlangsung. Komponen penilaian praktikum yaitu persiapan kerja, proses kerja, hasil kerja, sikap kerja, dan laporan praktikum. Berikut ini format perhitungan nilai praktik. Tabel 3. Perhitungan Nilai Praktikum (NP) Presentase Bobot Komponen Penilaian Persiapan Proses Hasil Sikap Kerja Laporan (NP) NK 1 3 4 5 6 Bobot (%) 10 35 35 10 10 Skor..... Komponen... NK..

5 Keterangan : Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian. NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen NP = Penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, hasil, sikap kerja, dan laporan) disesuaikan dengan karakter program keahlian. E. Pengujian Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data perlu diuji untuk memenuhi kriteria instrumen sesuai dengan pendapat Arikunto S (006: 167) yang mengungkapkan bahwa instrumen yang baik memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto S (006: 168) yang menyatakan bahwa suatu alat ukur dikatakan valid jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat tersebut. Mengukur validitas butir soal dalam penelitian ini, penulis menggunakan salah satu rumus pendekatan uji validitas yang menggunakan rumus korelasi point biserial. Arikunto S (006 : 83) mengemukakan bahwa untuk menganalisis item soal tes maka korelasi point biserial dapat digunakan untuk mencari korelasi item

6 dengan seluruh tes, yang mencari validitas item. Tabel kriteria daya pembeda korelasi point berserial ditunjukan pada tabel 3.3, sedangkan rumus korelasi point berserial sebagai berikut : (3.1) (Arikunto S, 006 : 83) Keterangan : r pbis S mean S mean B p q : Koefisien korelasi point biserial : Standar Deviasi : mean jawaban salah : mean jawaban betul : Proporsi jawaban benar terhadap seluruh jawaban siswa : 1 p Koefisien Korelasi (r) Tabel 3.3 Kriteria Daya Pembeda Tafsiran 0,40 r < 1,00 Soal baik 0,30 r < 0,40 Terima dan Perbaiki 0,0 r < 0,30 Soal Diperbaiki 0,19 r < 0,00 Soal Ditolak (Arikunto S, 006 : 83). Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah keajegan suatu alat dalam pengukuran. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sudjana (1996: 10 11) bahwa reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukur. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus KR. 1 yang ditemukan oleh Kuder dan Richardson, sebagaimana pendapat Arikunto S

7 (006 : 189) yang mengatakan rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas dan banyak digunakan orang ada dua rumus yaitu rumus K-R. 0 dan rumus K-R. 1. Disini penulis menggunakan rumus K-R 1 dan tingkat reliabilitas dapat ditunjukan pada tabel 3.4: Keterangan : ( ) ( ( ) ) (3.) (Arikunto S, 006 : 189) r 11 k M V t : Reliabilitas instrumen : Banyaknya butir Soal/butir pertanyaan : Skor rata-rata : Varians total Jika r hitung > r tabel, hal itu menunjukan bahwa koefisien ada artinya hingga tidak diabaikan. Artinya instrumen ini reliabel pada taraf yang telah ditentukan yaitu 95 %. Untuk mendapatkan varians total digunakan rumus : ( ) ( ) (3.3) (Arikunto S, 006 : 184) Koefisien Korelasi (r) Tabel 3.4 Tingkat Reliabilitas Tafsiran 0,8 r 11 < 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,6 r 11 < 0,80 Reliabilitas tinggi 0,4 r 11 < 0,60 Reliabilitas sedang 0, r 11 < 0,40 Reliabilitas rendah r 11 < 0,0 Reliabilitas sangat rendah (Arikunto S, 006 : 76)

8 3. Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Untuk menentukan item yang paling memenuhi syarat sebagai alat instrumen data, pada penelitian ini dilakukan uji daya pembeda soal (instrumen). Arikunto S (006 : 15) mengatakan daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Indeks daya pembeda diperlihatkan pada tabel 3.5. Tingkat Kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item suatu soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran adalah sebagai berikut : (3.4) (Arikunto S, 006 : 94) Keterangan : P B J S : Indeks kesukaran : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar : Jumlah seluruh peserta tes Menurut Arikunto S (00 : 14), indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut : Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Sedangkan untuk mencari daya pembeda ini digunakan rumus sebagai berikut : (3.5) (Arikunto S, 006 : 95) Keterangan : D P : Daya pembeda

9 B A B B J A J B : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya peserta kelompok bawah Indeks Tabel 3.5 Indeks Daya Pembeda Soal Tafsiran 0,70 DP < 1,00 Baik Sekali 0,40 DP < 0,70 Baik 0,0 DP < 0,40 Cukup 0,00 DP < 0,0 Jelek (Arikunto S, 006 : 18) F. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan ini adalah sebagai berikut: a. Studi pustaka Dilakukan untuk memperoleh kerangka teoritis yang relevan, memperoleh informasi tentang penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh peneliti lain. b. Studi Kurikulum Dilakukan untuk memperoleh data mengenai tuntutan-tuntutan kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa dari sub pokok bahasan, kedalaman dan keluasan materi, dan alokasi waktu. c. Studi Pendahuluan Dilakukan untuk memperoleh data mengenai kondisi lapangan yang mencakup kondisi siswa, sarana dan prasarana, alat bantu pengajaran dan alat peraga, serta peralatan untuk melakukan praktikum.

30. Tahap Pelaksanaan Adapun tahap pelaksanaan pada penelitian ini meliputi: a. Penentuan kelas sampel b. Menyusun dan menguji instrumen untuk mengadakan pre test dan post test c. Melaksanakan pre test pada siswa d. Memberikan perlakuan pada kelas sampel berupa pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan yang sudah dipersiapkan. e. Melakukan post test di akhir pengajaran. G. Teknik Pengolahan Data 1. Pengolahan Data Hasil Tes Belajar (Kognitif) Hasil tes prestasi belajar yang akan diolah adalah hasil tes awal (pre test ) dan hasil tes akhir (post test). Skor hasil tes tersebut pertama-tama diubah menjadi nilai dengan skala penilaian 0-100. Nilai siswa tersebut kemudian dimasukan kedalam tabel data pertambahan nilai siswa. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data hasil tes prestasi belajar siswa dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Memberikan skor terhadap tes awal dan tes akhir dari kedua kelompok eksperimen dengan berpedoman pada kunci jawaban. ) Mengkonversi skor menjadi nilai dengan skala 0 100 dengan menggunakan rumus : (3.6)

31 a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk melihat apakah data yang didapatkan berdistribusi normal. Prosedur yang akan ditempuh dalam uji normalitas data adalah sebagai berikut: 1) Menentukan rentang (R), banyak kelas (i), dan panjang kelas (p) dengan menggunakan rumus berikut: R = Nilai Terbesar Nilai Terkecil i = 1+ 3,3 log n ) Menghitung rata-rata dengan dengan menggunakan rumus berikut : (3.7) (Sudjana, 1996 : 47) (3.8) (Sudjana, 1996 : 67) 3) Menghitung standar deviasi (S) dengan menggunakan rumus: ( ) (3.9) (Sudjana, 1996 : 93) 4) Membuat tabel uji normalitas seperti di bawah ini: Tabel 3.6 Tabel Uji Normalitas Interval f i x i Z i L o L i e i X Jumlah N - - 1,000 N X 5) Menentukan batas bawah kelas interval dengan menggunakan rumus berikut: X i = Bb 0,5 (3.10) (Sudjana, 1996 : 70) 6) Menghitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval dengan menggunakan rumus berikut:

3 (3.11) (Sudjana, 1996 : 99) 7) Melihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, kemudian mengisikan peluang pada kolom Lo. 8) Menghitung luas tiap kelas interval, kemudian mengisikannya pada kolom Li. 9) Menghitung frekwensi harapan dengan menggunakan rumus : (3.1) (Arikunto S, 006) 10) Menghitung nilai x untuk tiap kelas interval dengan menggunakan rumus: Keterangan x : chi kuadrat hitung e i : frekuensi ekspetasi/harapan ( ) (3.13) (Arikunto S, 006 : 59) f i : frekuensi data yang sesuai dengan tanda kelas x t Hasil perhitungan x hitung selanjutnya di bandingkan dengan x tabel dengan ketentuan sebagai berikut : Tingkat kepercayaan 95 % Derajat kebebasan (dk = k 3) Apabila x hitung < x tabel berarti data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda. Uji homogenitas data untuk statistik parametrik maka digunakan rumus sebagai berikut : 1) Membuat tabel skor dari dua kelompok data

33 ) Mengitung variansi (Si ) tiap kelompok sampel ( ) ( ) (3.14) (Sudjana, 1996 : 94) 3) Membuat tabel harga-harga yang diperlukan untuk uji Barlett pada tabel berikut : Tabel 3.7 Tabel Harga-Harga Yang Diperlukan Untuk Uji Barlett Sampel dk= N-1 1/ dk S i Log.S i (dk)log.s i (dk)s i Kontrol Eksperimen Jml Sumber : (Sudjana, 199 : 6) 4) Variansi gabungan dari semua sampel S i i i n 1 S / n 1 (3.15) (Sudjana, 1996 : 63) 5) Harga satuan Barlett log S. n i B 1 (3.16) (Sudjana, 1996 : 63) 6) Menghitung harga Chi Kuadrat : ln10. B n i 1.log.S i (3.17) (Sudjana, 1996 : 63) 7) Mengkonsultasikan harga X diatas pada tabel Chi kuadrat dengan derajat kebebasan tertentu sebesar banyaknya sampel dikurangi 1 (dk-1). Jika diperoleh harga X Hitung X Tabel pada taraf nyata tertentu, maka dikatakan bahwa data tersebut homogen.

34 c. Uji Regresi Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel X dan variabel Y. Model regresi linier sederhana dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: Ŷ = a + bx (3.18) (Usman, 009: 16) Ŷ a b X : variabel kriterium : bilangan konstan : koefisien arah regresi linier : variabel prediktor Koefesien regresi a dan b dapat dicari berdasarkan pasangan dua variabel data X dan Y yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus: ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( ) (3.19) (Usman, 009: 16) d. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (Uji Hipotesis) Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau tidak. Untuk pengujiannya digunakan teknik uji-t (t-test). Tes ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dalam hasil/prestasi belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Untuk data yang berdistribusi normal, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

35 1) Mencari standart deviasi gabungan Rumusnya : Keterangan : ( ) ( ) (3.0) (Sudjana, 1996 : 99) S G n 1 n s 1 s : deviasi standar gabungan : ukuran sampel yang variansinya besar : ukuran sampel yang variansinya kecil : variansi besar : variansi kecil ) Mencari nilai t Rumusnya : Keterangan : x 1 : rata-rata kelompok eksperimen x : rata-rata kelompok kontrol (3.1) (Sudjana, 1996 : 39) 3) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus : 4) Mencari nilai t dari daftar tabel statistik dk = n 1 + n (3.) (Sudjana, 1996 : 39) Disini akan dicari nilai t tabel pada taraf kepercayaan 95%. 5) Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Kriteria Pengujian : jika t hitung > t tabel, maka tolak H o dan terima H a Jika t hitung t tabel, maka tolak H o dan terima H a

36 H o : Hasil belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih kecil atau sama dengan model pembelajaran klasikal. H a : Hasil belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik atau besar dari model pembelajaran klasikal.. Pengolahan Data Hasil Praktikum (Afektif dan Psikomotor) Pengolahan data untuk praktikum dilakukan dengan perhitungan indeks prestasi kelompok (IPK). Menurut Panggabean, L (1989 : 8) bahwa : Indeks prestasi kelompok (IPK) dapat dihitung dengan membagi nilai rata-rata untuk seluruh aspek penilaian, dengan skor maksimal yang mungkin dicapai dalam tes. Dimana : (3.3) (Pangabean L, 1989 : 3) IPK = Indeks prestasi kelompok IP = Indeks prestasi rata-rata SM = Skor maksimum yang dicapai tes Adapun tafsiran IPK untuk aspek psikomotor dan afektif sebagai berikut: Tabel 3.8 Tafsiran IPK Untuk Aspek Psikomotor No Kategori Prestasi Kelas Interprestasi Aspek Psikomotor 1 0,00 IPK 30,00 Sangat kurang terampil 30,00 < IPK 55,00 Kurang terampil 3 55,00 < IPK 75,00 Cukup terampil 4 75,00 < IPK 90,00 Terampil 5 90,00 < IPK 100,00 Sangat terampil (Panggabean L, 1989: 3)

37 Tabel 3.9 Tafsiran IPK Untuk Aspek Afektif No Kategori Prestasi Kelas Interprestasi Aspek Afektif 1 0,00 IPK 30,00 Sangat negative 30,00 < IPK 55,00 Negatif 3 55,00 < IPK 75,00 Netral 4 75,00 < IPK 90,00 Positif 5 90,00 < IPK 100,00 Sangat Positif (Panggabean L, 1989: 3)

38 H. Alur Penelitian Berdasarkan pemaparan pada prosedur penelitian, alur penelitian yang dilaksanakan dapat digambarkan dalam bentuk gambar berikut: Studi Literatur Pembuatan Proposal dan Seminar Proposal Pembuatan Instrumen, Kisi-kisi Instrumen, Analisis hasil ujicoba instrumen, dan revisi Pemberian Pre test Pelaksanaan proses belajar di kelas eksperimen Pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas kontrol Pemberian Postest dan skala sikap Pengolahan data Hasil dan Pembahasan Kesimpulan Gambar 3.1. Alur Penelitian