III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODE PENELITIAN. yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), EPS

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

3. METODE. Kerangka Pemikiran

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan maupun di Bursa Efek Indonesia (BEI). yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sampel adalah

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

Transkripsi:

48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain sebagai hasil atas penelitian yang telah dilakukan. Data yang digunakan yaitu laporan keuangan target dan realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Provinsi Lampung. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari publikasi dan instansi-instansi pemerintah yang terkait seperti : 1. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung 2. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung 3. Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan RI B. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional diperlukan untuk memberikan batasan secara operasional penelitian ini, dimana beberapa istilah yang perlu didefinisikan antara lain:

49 1. Pajak Kendaraan Bermotor Jumlah penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor secara keseluruhan yang diterima dari jenis kendaraan bermotor yang ada di Provinsi Lampung yang terdiri dari sedan/station, jeep, mini bus, bus, mikrobus, pick up, truk dan sepeda motor. Data yang digunakan adalah target dan realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor. Sumber data diambil dari Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung dan satuan pengukuran pada variabel Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor ini adalah dalam satuan rupiah. 2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Jumlah penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor secara keseluruhan yang diterima dari jenis kendaraan bermotor yang ada di Provinsi Lampung yang terdiri dari sedan/station, jeep, mini bus, bus, mikrobus, pick up, truk dan sepeda motor. Data yang digunakan adalah target dan realisasi penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Sumber data diambil dari Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung dan satuan pengukuran pada variabel Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ini adalah dalam satuan rupiah. 3. Pendapatan Asli Daerah PAD adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Pendapatan Asli Daerah ini merupakan pendapatan yang benar-benar diperoleh dan digali dari potensi pendapatan yang ada di Provinsi Lampung. Sumber data diambil dari BPS dan satuan pengukuran pada variabel Pendapatan Asli Daerah adalah dalam satuan rupiah.

50 4. Jumlah Kendaraan Bermotor Jumlah Kendaraan Bermotor adalah jumlah dari seluruh kendaraan bermotor yang teregister dalam pencatatan data Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung. Satuan pengukuran pada variabel jumlah kendaraan bermotor ini adalah dalam satuan unit. 5. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Data pertumbuhan ekonomi dihitung dari tingkat pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan. Pertumbuhan ekonomi dinyatakan dalam satuan persen. 6. Kebijakan Tarif Dalam penelitian ini kebijakan tarif merupakan variabel dummy. Jika 0 berarti belum terjadi kebijakan tarif pada tahun tersebut sedangkan jika 1 berarti telah berlaku kebijakan tarif pada tahun tersebut. Kebijakan ini adalah sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 mengenai pajak daerah. Salah satu kebijakan dalam perda tersebut adalah kebijakan tarif pada PKB dan BBNKB.

51 Deskripsi tentang satuan pengukuran, jenis dan sumber data dirangkum dalam Tabel 7. Tabel 7. Nama Variabel Penelitian, Simbol Variabel, Satuan Pengukuran, dan Sumber Data. Simbol Sumber Nama Variabel Satuan Pengukuran Variabel Data Pajak Kendaraan Dispenda PKB Rupiah Bermotor Lampung Bea Balik Nama BBNKB Dispenda Rupiah Kendaraan Bermotor Lampung PAD Dirjen Pendapatan Asli Jutaan Rupiah Perimbangan Daerah Keuangan Jumlah Kendaraan JKM Unit BPS Pertumbuhan PE Persen (%) BPS Ekonomi Kebijakan Tarif DKT - - C. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang akurat sehubungan dengan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan daerah, undang-undang, peraturan pemerintah dan sebagainya yang terkait dengan penelitian. D. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teori teori dan data data yang berhubungan dengan penelitian ini. Metode analisis data pertama yang digunakan untuk mengetahui efektivitas dan kontribusi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Metode analisis yang kedua

52 digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara variabel yang digunakan untuk mengetahui respon variabel bebas yaitu jumlah kendaraan bermotor, pertumbuhan ekonomi dan kebijakan tarif terhadap variabel terikat Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah analisis regresi linier OLS (Ordinary Least Square). Seluruh data yang digunakan data yang digunakan dimasukkan dalam program statistik komputer yaitu software Eviews 7 untuk dilakukan pengujian. E. Prosedur Analisis Data 1. Efektivitas Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Efektivitas adalah perbandingan atau rasio antara penerimaan dengan target penerimaan PKB dan BBNKB. Menurut Halim (2001), adapun rumus perhitungan efektivitas adalah sebagai berikut: Efektivitas Penerimaan PKB = Realisasi Penerimaan PKB x 100% Target Penerimaan PKB Efektivitas Penerimaan BBNKB = Realisasi Penerimaan BBNKB x 100% Target Penerimaan BBNKB Dalam perhitungan efektivitas menurut Halim tersebut, apabila yang dicapai minimal satu atau 100%, maka rasio efektivitas semakin baik, artinya semakin efektif penerimaan tersebut. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil persentasenya, maka menunjukkan penerimaan tersebut semakin tidak efektif. Untuk mengukur nilai efektivitas secara lebih rinci digunakan kriteria pada Tabel 8.

53 Tabel 8. Interpretasi Kriteria Efektivitas PKB dan BBNKB Persentase Kriteria >100% 90% - 100% 80% - 90% 60% - 80% <60% Sangat Efektif Efektif Cukup Efektif Kurang Efektif Tidak Efektif Sumber:Kepmendagri No.690.900.327 Tahun 2006 2. Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah Menurut Suprapto dalam Saleh (2012) analisis kontribusi merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dari penerimaan PKB dan BBNKB terhadap pendapatan asli daerah, maka dibandingkan antara realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dengan penerimaan pendapatan asli daerah pada tahun tersebut. Semakin besar nilai kontribusinya menunjukkan semakin besar peranan pajak kendaraan bermotor dalam meningkatkan pendapatan asli daerah. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi PKB dan BBNKB terhadap PAD, maka digunakan rumus sebagai berikut: Kontribusi PKB Terhadap PAD = Realisasi Penerimaan PKB x 100% Realisasi Penerimaan PAD Kontribusi BBNKB Terhadap PAD = Realisasi Penerimaan BBNKB x 100% Realisasi Penerimaan PAD Dalam perhitungan kontribusi menurut Halim (2001), apabila yang dicapai 50%, maka kontribusi semakin baik, artinya semakin baik kontribusi penerimaan pajak tersebut. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil persentasenya, maka

54 menunjukkan penerimaan pajak tersebut semakin kurang. Untuk mengukur kontribusi secara lebih rinci digunakan kriteria dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Interpretasi Kriteria Kontribusi PKB dan BBNKB Persentase Kriteria 0,00%-10% 10,10%-20% 20,10%-30% 30,10%-40% 40,10%-50% Diatas 50% Sangat Kurang Kurang Sedang Cukup Baik Baik Sangat Baik Sumber: Tim Litbang Degdagri-Fisipol UGM, 1991 3. Model Analisis Regresi Model fungsional Model fungsional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : PKB = f (JKM, PE, DKT) BBNKB = f (JKM, PE, DKT) Model struktural Model struktural yang digunakan dalam penelitian ini dimodifikasi dari penelitian Mira Mutia Rani (2013) dan Nadya Fazriana Haniz (2013). LnPKB = 0 + 1 Ln JKM + 2 PE + 3 DKT + e LnBBNKB = 0 + 1 Ln JKM + 2 PE + 3 DKT + e Dimana: BBNKB PKB JKM = Penerimaan BBNKB (rupiah) = Penerimaan BBNKB (rupiah) = Jumlah Kendaraan Bermotor (unit)

55 PE = Pertumbuhan Ekonomi (%) DKT o = Kebijakan Tarif = intersep 1... 4 = koefisien yang diestimasi e = standar error 4. Uji Hipotesis Uji Hipotesis merupakan komponen utama yang diperlukan untuk dapat menarik kesimpulan dari suatu penelitian, uji hipotesis juga digunakan untuk mengetahui keakuratan data. Dalam penelitian ini,dilakukan 2 jenis uji hipotesis, yaitu: 4.1. Uji t-statistik (Uji Parsial) Uji t statistik untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung atau t-statistik dengan t-tabel. Tahapan pengujian hipotesis secara parsial (t-statistik) adalah : 1) Menentukan Ho dan Ha. Jika Hipotesis positif, maka : Jika hipotesis negatif, maka : Ho : β1 0 Ho : β1 0 H a : β1 > 0 H a : β1 < 0 2) Menentukan tingkat keyakinan dan daerah kritis (D f = n k 1) 3) Menentukan nilai t-tabel kemudian membandingkan nilai t-tabel dan nilai t- statistik.

56 Hipotesis yang digunakan dalam uji t yaitu : 1. Jumlah Kendaraan Bermotor Ho : Jumlah kendaraan bermotor (JKM) tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PKB dan BBNKB di Provinsi Lampung. Ha : Jumlah kendaraan bermotor (JKM) berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PKB dan BBNKB di Provinsi Lampung. 2. Pertumbuhan Ekonomi Ho : Pertumbuhan ekonomi (PE) tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PKB dan BBNKB di Provinsi Lampung. Ha : Pertumbuhan ekonomi (PE) berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PKB dan BBNKB di Provinsi Lampung. 3. Kebijakan Tarif Ho : Kebijakan tarif (DKT) tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PKB dan BBNKB di Provinsi Lampung. Ha : Kebijakan tarif (DKT) berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PKB sdan BBNKB di Provinsi Lampung. Kriteria pengambilan keputusan yaitu : Jika t-statistik positif, t-statistik < t-tabel maka Ho diterima, sedangkan jika t-statistik > t-tabel maka Ho ditolak. 4.2. Uji F-statistik Pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan dilakukan dneggan menggunakan uji F-statistik. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas yang terdapat dalam model secara bersama-sama (simultan)

57 terhadap variabel terikat. Hipotesis yangdigunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut : H 0 : β i = 0, maka variabel bebas secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel terikat. H 0 : β i 0, maka variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Dengan ketentuan pengambilan keputusan bahwa: H 0 diterima jika F hitung > F tabel, artinya variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. H 0 ditolak jika F hitung < F tabel artinya, variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. 5. Uji Asumsi Klasik Pengujian Asumsi klasik atau Asumsi Classical Linier Regression Model digunakan untuk mendapatkan hasil estimator yang terbaik. Agar suatu model dikatakan baik dan efisien, Gujarati (2003) mengemukakan bahwa model tersebut harus memenuhi beberapa asumsi-asumsi tertentu yang disebut asumsi klasik. Dengan terpenuhinya asumsi klasik tersebut maka model memiliki sifat ideal dan akan menghasilkan estimator yang mempunyai sifat tidak bias, linier dan mempunyai varian yang minimum (Best Linier Unbiased Estimator atau BLUE). Dengan demikian untuk mengetahui apakah model estimasi yang telah dibuat tidak menyimpang dari asumsi-asumsi klasik, maka dilakukan beberapa uji yaitu:

58 5.1. Uji Normalitas Regresi linier normal klasik mengasumsikan bahwa distribusi probabilitas dari gangguan residual memiliki rata-rata yang diharapkan sama dengan nol, tidak berkorelasi dan mempunyai varian yang konstan. Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui kenormalan error term dari variabel bebas maupun terikat, selain itu untuk mengetahui apakah data sudah menyebar secara normal. Jika dalam hasil penelitian data tidak terdistribusi normal, hasilnya tetap tidak bias, namun tidak lagi efisien. Metode yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi residual antara lain Jarque-Bera Test (J-B Test) dan metode grafik. Dalam metode J-B Test, yang dilakukan adalah menghitung nilai skewness dan kurtosis. Hipotesis yang digunakan dalam uji normalitas yaitu Ho : data terdistribusi normal dan Ha : data tidak terdistribusi normal. Untuk melihat data terdistribusi normal atau tidak yaitu : 1) Jika nilai Jarque-Bera < χ 2 tabel, maka Ho diterima (data terdistribusi normal). 2) Jika nilai Jarque-Bera > χ 2 tabel, maka Ho ditolak (data tidak terdistribusi normal). Selain itu jika nilai probabilitas > α (0,05) maka data terdistribusi normal dan sebaliknya jika Begitupun sebaliknya, jika probabilitas < α (0,05) maka data tidak terdistribusi normal. 5.2. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi ( hubungan ) yang terjadi antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkain waktu (time series).

59 Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara data dalam variabel pengamatan. Apabila terjadi korelasi maka disebut problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya atau penganggu suatu periode berkorelasi dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data bersifat time series. Untuk menguji asumsi klasik ini dapat digunakan metode Breusch-Godfrey yang merupakan pengembangan dari metode Durbin-Watson. Dimana metode ini lebih dikenal dengan nama metode Lagrange Multiplier (LM). Hipotesis yang digunakan untuk menguji ada tidaknya autokeralasi yaitu : 1) Ho ditolak, jika Obs*R - square ( χ 2 hitung ) > (χ 2 tabel) atau probabilitasnya < α (0.05). Ini menunjukkan adanya masalah autokorelasi pada model. 2) Ho diterima, jika Obs*R square ( χ 2 hitung ) < (χ 2 tabel) atau probabilitasnya > dari α (0.05). Ini menunjukkan tidak adanya masalah autokorelasi pada model. 5.3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah variandari residual model regresi yang digunakan dalam penelitian tidak homokedastis,dengan kata lain tidak konstan. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah varian dari residual konstan atau tidak. Apabila variabel e tidak konstan, maka kondisi tersebut dikatakan tidak homoskedastik atau mengalami Heteroskedastisitas.Untuk menguji apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak, dapat menggunakan metode uji White.

60 Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Obs*R square dengan nilai Chi-Square. Jika Obs*R square (X 2 hitung) > Chi-Square (X 2 tabel) maka terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model. Dan jika Obs*R square (X 2 hitung) < Chi- Square (X 2 tabel), maka tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model. Hipotesis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Ho: Obs*R square (X 2 hitung) > Chi-Square (X 2 tabel), Model mengalami masalah heteroskedastisitas. Ha: Obs*R square (X 2 hitung) < Chi-Square (X 2 tabel), Model terbebas dari masalah heteroskedastisitas. 5.4. Uji Multikolieniritas Multikolieniritas adalah suatu keadaan dimana terjadi linear yang perfect di antara variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam model. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolieniritas. Uji multikolieniritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolieniritas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel dependent dalam model regresi atau untuk menguji ada tidaknya hubungan yang sempurna atau tidak sempurna diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan, salah satunya yaitu dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, dengan kriteria jika VIF > 10, maka terjadi multikolieniritas dan sebaliknya (Gujarati, 2003).