BAB I PENDAHULUAN. hasil berpikir yang paling penting dan mendukung masa adalah bahasa. Dengan. kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri, karena pembelajaran tidak akan berhasil tanpa adanya bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. itu, suatu pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan suatu cara membentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pendidikan memberikan pembaharuan pada kurikulumnya dari

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul. pentingnya proses pembelajaran dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. buruk pula perilakunya. Belajar berbahasa dengan baik dan benar sama halnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya Kurikulum 2013 sebagai pengembangan berbagai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Annisa Octavia Koswara, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat maupun bangsa. Pendidikan juga merupakan proses pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

Membandingkan isi teks merupakan salah satu kompetensi dasar yang diajarkan di kelas XI SMA, yaitu pada Kompetensi Dasar 3.16: Membandingkan isi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. periode jenjang pendidikan. Kurikulum tercatat sebagai perubahan ketiga selama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Pembelajaran dan pendidikan merupakan sarana yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas diarahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1. Kedudukan Pembelajaran Menganalisis Teks Cerpen dalam Kurikulim

I. PENDAHULUAN. timbulnya kalimat kedua, kalimat kedua menjadikan kalimat ketiga, dan seterusnya. Kalimatkalimat

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Namun pada kenyataannya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia. Fungsi bahasa pada umumnya sebagai alat komunikasi. Hal itu sejalan dengan pendapat, bahwa hasil berpikir yang paling penting dan mendukung masa adalah bahasa. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan ide, pikiran, perasaan atau informasi kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Hal ini tidak dapat dipungkiri Karena pembelajaran tidak akan berhasil tanpa adanya bahasa sebagai media komunikasi. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran bahasa yang diharapkan dapat diterima oleh siswanya. Menganalisis yang cermat dan teliti tidak akan diperoleh tanpa membaca dengan cermat serta memahami apa yang dibaca atau didengar. Menganalisis suatu teks telah diperkenalkan di Sekolah Dasar. Seharusnya pada tingkat sekolah menengah atas para peserta didik sudah mahir dalam menganalisis suatu teks cerita pendek. Namun pada kenyataannya, para peserta didik masih mengalami hambatan dalam kegiatan pembelajaran menganalisis teks. Permasalahan yang dialami para peserta didik di antaranya disebabkan oleh rendahnya kemampuan membaca siswa, kurangnya minat baca, minimnya pemahaman siswa terhadap apa yang dibaca atau didengar. 1

2 Hodgson dalam Tarigan (2008:7) Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca unuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap ataiu dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Rendahnya minat siswa dalam membaca terutama membaca cerpen mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan cerpen. Cerpen merupakan cerita yang sangat singkat bisa dibaca dalam sekali duduk. Cerpen sangat berkaitan erat dalam kehidupan nyata. Sumardjo berpendapat, cerita pendek tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja di mana cerita ini relatif singkat. Cerita pendek sangat singkat teteapi, banyak siswa kurang berminat membacanya, dalam upaya meningkatkan kualitas berbahasa Indonesia yang baik dan benar, pemerintah banyak melakukan pembaharuan guna menentukan strategi yang tepat dan cocok dalam pengajaran. Perkembangan dan perubahan yang terjadi selama ini di bidang pendidikan tidak hanya mengalami perubahan dalam bidang kurikulum, metode pengajaran, media, dan evaluasi pendidikan. Akan tetapi, perubahan juga terjadi dalam bidang administrasi, organisasi, dan sistem pengajarannya.pembelajaran di sekolah hendaklah diselenggarakan dengan baik dan benar. Guru sebagai komunikator dan fasilitator yang akan menyampaikan bahan ajar kepada siswa harus terampil dan

3 mempunyai seribu cara dalam proses penyampaiannya. Guru harus mencoba suatu model yang dianggap baru dan dapat menimbulkan semangat belajar siswa, serta metode baru yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal. Discovery Learning merupakan model belajar yang berbasis mencari sendiari atau reflektif dan guru hanya sebai fasilitator saja. modeld discovery learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan Budiningsih (2005:43) meyatakan, discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. discovery learning dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penetuan, dan inferi. Berdasarkan pemaparan di atas, penuluis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran Menganalisis Teks Cerpen dengan Menggunakan Model Discovery Learning pada Siswa Kelas XI SMA Nasional Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Suatu tindakan dilakukan karena adanya masalah. Masalah-masalah yang timbul kemudian dilakukan penelitian untuk mendapatkan datum-datum sehingga permasalahan dapat dipecahkan. Tuckman dalam Sugiyono (2014:52) menyatakan: Setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah, walupun diakui bahwa memilih masalah penelitian sering merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian.

4 Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut; 1. Guru masih kesulitan dalam meningkatan keterampilan peserta didik dalam menganalisis teks cerpen berdasarkan tuntutan kurikulum 2013 yang meliputi, struktur teks cerpen, dan kaidah penulisan teks cerpen. 2. Peserta didik kelas XI SMA Nasional Bandung masih kesulitan dalam menganalisis teks cerpen berdasarkan tuntuan kurikulum 2013 yang meliputi, struktur, dan kaidah penulisan teks cepen. 3. Model discoveyr learning merupakan model yang dituntut dalam kurikulum 2013. Oleh karena itu guru masih banyak kesulitan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peneliti diharapkan dapat memecahkan masalah dengan berbagai upaya. Oleh karena itu, berangkat dari masalah-masalah yang ditemukan perlu ada tindak lanjut dan rencana yang matang untuk masalah dapat terpecahkan. C. Rumusan Masalah Penelitian didasari oleh masalah-masalah yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Sugiyono (2014:55) menyatakan: Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian, terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis mencoba merumuskan sebagai berikut.

5 1. Mampukah penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran menganalisis struktur cerpen dengan menggunakan model discover learning di kelas XI SMA Nasional Bandung? 2. Mampukah siswa kelas XI SMA Nasional Bandung menganalisis struktur teks cerpan, dan kaidah penulisan teks cerpen? 3. Efektifkah model discover learning diterapkan dalam pembelajaran menganalisis struktur teks cerpen, dan kaidah penulisan teks cerpen pada siswa kelas XI SMA Nasional Bandung? Rumusan masalah ditandai oleh pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada masalah. Adapun dari pertanyaan-pertanyaan yang berdasarkan masalah tersebut, kemudian akan dicarikan jawabannya melalui segenap proses pengumpulan data. Oleh karena itu, rumusan masalah menjadi patokan untuk pemecahan masalah selanjutnya. D. Batasan Masalah Sehubungan dengan luasnya permasalahan serta adanya keterbatasan yang dimilik penulis, maka lingkup penelitian ini dibatasi dengan memfokuskan diri pada masalah sebagai berikut. 1. Kemampuan penulis yang diukur adalah kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran menganalisis truktur cerpen dengan menggunakan model discover learning pada siswa kelas XI SMA Nasional Bandung.

6 2. Kemampuan siswa yang diukur terbatas pada kemampuan menganalisis struktur teks cerpen dengan menggunakan model discover learning pada siswa kelas XI SMA Nasional Bandung. 3. Keefektifan model discover learning dalam pembelajaran diukur melalui hasil tes menganalisis teks cerpen berdasarkan struktur teks cerpen, dan kaidah penulisan teks cerpen pada siswa kelas XI SMA Nasional Bandung. Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan tersebut diharapkan Penelitian akan lebih terarah pada masalah-masalah yang akan diteliti. Dan diupayakan tidak mengarah ke hal-hal yang tidak masuk ke dalam konten pemecahan masalah. Oleh karena itu, penting adanya batasan masalah untuk mengontrol jalannya pengumpulan data. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah memecahkan permasalahan yang tergambar dalam latar belakang dan rumusan masalah. Adapun tujuan yang hendak dicapai, yaitu: 1. untuk mengetahui keberhasilan penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran menganalisis struktur cerpen dengan mengunakan model discovery learning pada siswa kelas XI SMA Nasional Bandung; 2. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Nasional Bandung dalam pembelajaran menganalisis struktur cerpen, dan kaidah penulisan teks cerpen dengan menggunakan model discovery learning; dan 3. untuk mengetahui keefektifan model discovery learning diterapkan dalam pembelajaran menganalisis struktur cerpen, dan kaidah penulisan teks cerpen pada siswa kelas XI SMA Nasional Bandung.

7 Berdasarkan uraian tentang tujuan penelitian tersebut, tujuan penelitian dapat diperoleh ketika seluruh rangkaian penelitian atau pengumpulan data atau pemecahan masalah telah selesai dilaksanakan. Setelah rangkaian penelitian dilaksanakan barulah dapat diperoleh tujuan untuk mengetahui kemampuan penulis, kemampuan siswa, dan efektif atau tidaknya metode yang digunakan. Oleh karena itu, pengumpulan data yang tepat dan relevan dapat mengetahui tujuan yang diukur F. Manfaat Penelitian Apabila suatu penelitian dapat memberikan kegunaan yang berarti bagi pendidikan, maka penelitian itu dianggap berhasil. Setelah penelitian berhasil dilakukan maka secara langsung atau tidak langsung penelitian dapat berguna bagi semua hal yang berkaitan dengan penelitian. Dari hasil penelitian yang dilakukan semua yang berkaitan dengan hal ini dapat menjadi sebuah acuan atau referensi untuk menghadapi permasalahan yang ada. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning hasil belajar siswa, khususnya menganalisis teks cerpen dari berbagai sumber dapat ditingkatkan dan mudah dimengerti oleh siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis

8 Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengalaman berharga dan saran upaya meningkatkan kemampuan penulis dalam melaksanakan praktik penelitian di lapangan mengenai laporan dalam pembelajaran menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model discovery learning. b. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam memilih metode atau model pembelajaran yang sesuai dan menarik minat siswa untuk belajar, selain itu hasil penelitian ini dapat juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam melaksanakan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia ke arah yang lebih baik. c. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan menganalisis teks cerpen, dapat memotivasi siswa untuk belajar, juga diharapkan dapat melatih dan membiasakan siswa untuk melakukan kegiatan secara efektif. d. Bagi Peneliti Lanjutan Dengan adanya penelitian ini, manfaat bagi peneliti lanjutan adalah sebagai dasar pemikiran bagi pengembangan model pembelajaran untuk melanjutkan penelitian dalam meningkatkan pembelajaran menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model discovery learning. Berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa manfaat penelitian dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretisnya bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran dan model pembelajaran. Manfaat praktisnya bermanfaat bagi penulis, bagi Guru Bahasa dan

9 Sastra Indonesia, bagi siswa dan bagi peneliti lanjutan. G. Definisi Operasional Definisi operasional dijabarkan untuk menghindari salah penafsiran dalam melakukan tindak lanjut penelitian. Di bawah ini akan dijabarkan mengenai definisi istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Istilah-istilah ini antara lain sebagai berikut. 1. Pembelajaran adalah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatau perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi lingkungannya. 2. Menganalisis adalah kegiatan analisis atau melakukan penyelidikan suatu kejadian. 3. Struktur adalah susunan yang disusun secara sistematis. 4. Cerpen adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi tetapi bisa terjadi kapan dan di mana saja di mana cerita ini relatif singkat. 5. Model discovery learning adalah belajar yang berbasis mencari sendiari atau reflektif dan guru hanya sebai fasilitator saja. model discovery learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Berdasarkan definisi operasional tersebut, pembelajaran menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model discovery learning adalan penelaah yang berhubungan dengan cerita pendek. Pembelajaran ini, berusaha mengarahkan peserta didik mampu bekerja sama untuk saling bertukar pikiran maupun pendapat

10 dan memecahkan masalah secara bersama-sama dengan belajar aktif, sehingga terjalin rasa saling membantu, berinteraksi, berbagi, kompetitif, dan penghargaan. H. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi skripsi merupakan gambaran mengenai keseluruhan skripsi. Bagian ini dijabarkan untuk memudahkan seseorang mengetahui garis besar skripsi yang ditulis. Adapun gambaran dan pembahasannya dapat dijelaskan dalam sistematika penulisan sebagai berikut. BAB I Pendahuluan, yang berfungsi sebagai pengantar yang terdiri dari, latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan strutur organisasi skripsi. BAB II Kajian Teoretis dan Kerangka Pemikiran, berupa pembahasan tentang, kedudukan judul pembelajaran terhadap Kurikulum yang bersangkutan, hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan variabel penelitian, kerangka pemikiran atau skema penelitian serta asumsi dan hipotesis penelitian atau pertanyaan penelitian. BAB III Metode Penelitian, pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, operasionalisasi variabel, rancangan pengumpulan data dan instrumen penelitian, dan yang terakhir adalah rancangan analisis data.

11 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi hasil penelitian yang terdiri dari profil subjek dan objek penelitian serta deskripsi hasil dan temuan penelitian serta pembahasan penelitian. BAB V Simpulan dan Saran, bab ini menyajikan simpulan terhadap hasil analisis temuan dari penelitian dan saran penulis sebagai bentuk permaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian. Berdasarkan deskripsi di atas dapat disimpulkan isi skripsi berisi menganai langkah-langkah penelitian dengan menggunakan metode untuk menghasilkan data yang relevan dan dapat diuji hasil data berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan. Berdasarkan uraian struktur organisasi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa skripsi memiliki lima bab yang sudah tersusun mulai dari pendahuluan sampai simpulan dan saran.