PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA DI PT. PERTANI (PERSERO) CABANG SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kerja. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak industri yang ada di Indonesia.

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA DI PT PERTANI (PERSERO) CABANG SURAKARTA

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN DENYUT NADI PADA PEKERJA DI PT. PERTANI (PERSERO) CABANG SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi, dan bahan-bahan berbahaya akan terus

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

PERBEDAAN TEKANAN DARAH TENAGA KERJA AKIBAT KEBISINGAN DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

DINASTI TUNGGAL DEWI J

BAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin

DINASTI TUNGGAL DEWI J

Blood Pressure and Noise (Studies to Meubel Employees at Bukir Village, Gadingrejo District, Pasuruan City)

SKRIPSI PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN DENYUT NADI PADA PEKERJA DI PT. PERTANI (PERSERO) CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi di bidang industri menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gangguan kesehatan berupa ganngguan pendengaran (auditory) dan extrauditory

NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN TEKANAN DARAH TENAGA KERJA AKIBAT KEBISINGAN DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

Hubungan Kebisingan Terhadap Tekanan Darah Pada Pekerja Lapangan PT. Gapura Angkasa Di Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado.

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP DENYUT NADI PEKERJA SEBELUM DAN SESUDAH BEKERJA DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi dan bahan-bahan berbahaya akan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peneletian

HUBUNGAN IKLIM KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PABRIK KOPI PD. AYAM RAS KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Semua suara yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan gangguan fisiologis,

Dian Pratiwi*), Ir. Irawan Wisnu Wardhana, MS dan Sri Sumiyati, ST, MSi. **)

BAB I PENDAHULUAN. finishing yang terdiri dari inspecting dan folding. Pengoperasian mesinmesin

Kata kunci : profil potensial otak, kebisingan,hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Selain itu faktor fisik juga berpengaruh terhadap kesehatan pekerja,

BAB I PENDAHULUAN. hiburan seperti mempublikasikan film, lagu, video, game online dan lain

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, bahan serta peralatan yang semakin rumit dan kompleks tersebut sering tidak

PERBEDAAN STRES KERJA PADA KARYAWAN TERPAPAR KEBISINGAN DI ATAS DAN DI BAWAH NAB PADA BAGIAN PABRIKASI DI PG. TRANGKIL PATI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Gangguan Psikologis Pekerja Departemen Laundry Bagian Washing PT. X Semarang

BIOAKUSTIK. Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi,

HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT. SERMANI STEEL MAKASSAR

HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT SEMEN TONASA

Unnes Journal of Public Health

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada tahun 1992 memberikan dampak positif sebagai penghasil

ANALISIS KEBISINGAN PADA KAWASAN COMPRESSOR HOUSE UREA-1 PT. PUPUK ISKANDAR MUDA, KRUENG GEUKUEH ACEH UTARA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN

ABSTRAK. Pembimbing I : July Ivone,dr., M.K.K., MPd.Ked. Pembimbing II: Drs. Pinandojo Djojosoewarno,dr.,AIF.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI PEKERJA PANDAI BESI DI KELURAHAN PADEBUOLO

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Kholid Ubaidilah NIM : J

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja. Industri besar umumnya menggunakan alat-alat. yang memiliki potensi menimbulkan kebisingan.

kenaikan tekanan darah atau hipertensi. [1]

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. rangka menekan serendah mungkin risiko penyakit yang timbul akibat

PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH TERPAPAR PANAS PADA PEKERJA BAGIAN BOTTLING PROCESS PT SINAR SOSRO DELI SERDANG TAHUN 2013

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui karakteristik subjek. penelitian tenaga kerja meliputi :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKANAN DARAH PEKERJA DI PLTD/G

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan disektor industri dengan berbagai proses produksi yang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA ROLE OVERLOAD DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan sejalan dengan penetapan status Bandara Adisutjipto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penggunaan teknologi disamping dampak positif, tidak jarang

GAMBARAN RESIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA SARANA NON MEDIS DI AREA PLANTROOM RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN SISTOLIK DAN DIASTOLIK SERTA KELELAHAN KERJA PEKERJA UNIT PENGECORAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA DI PG. POERWODADIE MAGETAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN NILAI AMBANG DENGAR TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA KARANGETANG POPONTOLEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban telah menggeser perkembangan industri ke arah

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : DESI RATNASARI J

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci : intensitas kebisingan, nilai ambang dengar, tenaga kerja bagian produksi

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas.

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN

Hubungan Pajanan Kebisingan dengan Tekanan Darah dan Denyut Nadi pada Pekerja Industri Kemasan Semen

Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Tekanan Darah dan Tingkat Stres Kerja

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan di bidang industri dari industri tradisioal menjadi industri

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

PENGARUH LAMA DAN MASA KERJA TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAHAN (Suatu Studi di Industri X Tahun 2014)

HUBUNGAN KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN TEKANAN DARAH PEKERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING SURAKARTA SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

Suma mur (2009) dalam bukunya menyatakan faktor-faktor yang

Kebisingan Kereta Api dan Kesehatan

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri akan selalu diikuti oleh penerapan teknologi tinggi penggunaan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

HUBUNGAN PENGGUNAAN APD TELINGA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA PABRIK DI PT. SINTANG RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan dan keselamatan kerja (Novianto, 2010). kondusif bagi keselamatan dan kesehatan kerja (Kurniawidjaja, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. faktor secara menetap (Tarwaka, dkk., 2004:33). Kelelahan dapat menurunkan kapasitas kerja dan ketahanan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. tentu akan berdampak pada terjadinya berbagai masalah yang berkaitan dengan

ANALISIS FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN SENSORINEURAL PADA PEKERJA PT. X SEMARANG

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Tekologi modern memberikan hasil yang positif dan juga memberikan

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA DI PG. POERWODADIE MAGETAN

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN BERDASARKAN VARIASI KEBISINGAN PADA PEKERJA PEMBUAT KOMPONEN-KOMPONEN TEKSTIL DI CV.AKBAR JAYA KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Program Konservasi Pendengaran (1) Hearing Conservation Program (1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suara dan gelombang tersebut merambat melalui media udara atau penghantar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

Hubungan Paparan Kebisingan dan Karakteristik Pengemudi Becak Vespa Terhadap Tekanan Darah Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2013 Oleh

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN LAMA TINGGAL DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA MASYARAKAT YANG TERPAPAR BISING JALAN RAYA DI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat. (Permenakertrans RI Nomor PER.13/MEN/X/2011).

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI COLOMADU KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN LEMBAR PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN

Transkripsi:

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA DI PT. PERTANI (PERSERO) CABANG SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : Muhammad Syidiq J 410 090 026 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITASMUHAMMADIYAH SURAKARTA Jl. A. Yani Pabelan Tromol 1 Pos Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta 57102 SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini : Pembimbing I : Dr. Suwaji, M.Kes NIK : 195311231983031002 Pembimbing II : dr.hardjanto, MS., SpOK NIK : 131269137 Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa : Nama : Muhammad Syidiq NIM : J 410 090 026 Program Studi : Kesehatan Masyarakat Judul Skripsi : Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Kenaikan Tekanan Darah Pada Pekerja di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat semoga dapat bermafaat. Pembimbing I Surakarta, Oktober 2013 Pembimbing II Dr. Suwaji, M.Kes NIK. 195311231983031002 dr.hardjanto, MS., SpOK NIK. 131269137

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillahirrahmanirrohim Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nama : Muhammad Syidiq NIM : J 410 090 026 Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan/Kesehatan Masyarakat Jenis : Skripsi Judul : Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Kenaikan Tekanan Darah Pada Pekerja di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta Dengan ini menyatakan saya menyetujui untuk : 1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bntuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menaggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, Oktober 2013 Yang Menyatakan (Muhammad Syidiq)

ABSTRAK PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA DI PT PERTANI (PERSERO) CABANG SURAKARTA. Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja perlu diupayakan perlindungan terhadap tenaga kerja.tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh intensitas kebisingan terhadap kenaikan tekanan darah di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasional analitik dengan pendekatan metode cross sectional.. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta sebanyak 62 karyawan. Pemilihan sampel menggunakan proposive sampling dan diambil sebanyak 40 karyawan. Berdasarkan uji paired t-test dengan menggunakan spss 21. Hasil nilai signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik p value = 0, 033 (p value 0,05 ), dengan demikian dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara intensitas kebisingan terhadap kenaikan tekanan darah pekerja di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta.. Berdasarkan penelitian ini, pemakaian alat pelindung telinga dapat mencegah kenaikan tekanan darah. Kunci :Kebisingan. Tekanan darah INCREASE IN INTENSITY NOISE EFFECT ON BLOOD PRESSURE IN WORKERS PT. PERTANI (PERSERO) BRANCH SURAKARTA Abstract Noise is all the unwanted noise that comes from the means of production processes and tools that work at a certain level can cause hearing loss. To prevent and control accidents and occupational diseases are needed to protect against kerja.tujuan power of this study to clarify the effect of noise intensity to increase blood pressure in the PT. Pertani (Persero) Branch Surakarta. The method used in this study is observational analytic cross sectional method approach.. The population in this study were employees of PT. Pertani (Persero) Branch Surakarta as many as 62 employees. The selection of samples using sampling proposive and taken as many as 40 employees. Test based on paired t-test using SPSS 21. Results of significant value systolic and diastolic blood pressure values p = 0, 033 (p value 0.05), can thus be concluded that there is significant relationship between the intensity of noise to increase blood pressure in the workers PT Pertani (Persero) Branch Surakarta. Based on this study, the use of ear protection can prevent the increase in blood pressure. Keywords: Noise. Blood pressure

LATAR BELAKANG aspek yang cukup luas yaitu Perkembangan pembangunan perlindungan keselamatan, industri di indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Sebagian besar waktu usia produktif akan dilewatkan di tempat kerja. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak industri yang ada di Indonesia. Seperti diketahui bahwa hampir semua jenis industri menggunakan mesin-mesin yang dapat menjadi sumber kebisingan. Dapat diketahui bahwa dengan berkembangnya industri di Indonesia, akan semakin besar jumlah tenaga kerja yang dalam pekerjaannya selalu terpapar kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat dan moral bangsa ( Budiono, 2003). Sebagian besar waktu usia produktif akan dilewati di tempat kerja. Oleh karena itu sebaiknya kesehatan kerja mendapatkan perhatian lebih banyak bagi kalangan kesehatan. Berbagai masalah kesehatan yang dapat timbul di lingkungan kerja merupakan dampak negatif dari suatu pekerjaan. Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek yang cukup luas yaitu kebisingan tinggi dan akan perlindungan keselamatan, berlangsung lama. Oleh kerana itu sebaiknya kesehatan kerja mendapatkan perhatian lebih banyak bagi kalangan kesehatan. Perlindungan tenaga kerja meliputi kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat dan moral bangsa. Perlindungan tersebut bertujuan untuk memberikan jaminan

keselamatan dan meningkatkan waktu pajanan tidak boleh bekerja derajat kesehatan para pekerja (Suma mur, 2009). lebih dari 2008). 8 jam sehari (Tarwaka, Dalam kaitanya dengan penyakit Kebisingan menimbulkan akibat kerja penggunaan alat pelindung diri diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: Per 01/MEN/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja. Dalam Undang-Undang tentang keselamatan kerja diatur di pasal 4 (3) yang berbunyi: Pengurus wajib menyediakan secara cuma-cuma semua alat Pelindung diri diwajibkan penggunaannya oleh tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja (Tarwaka, 2008). Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 51/Men/1999, Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan beberapa dampak pada kesehatan. Selain berdampak terhadap gangguan pendengaran intensitas bising yang tinggi juga dapat mengakibatkan hilangnya konsentrasi, hilangnya keseimbangan dan disorientasi, kelelahan, gangguan komunikasi, gangguan tidur, gangguan pelaksanaan tugas, gangguan faal tubuh, serta adanya efek viseral, seperti perubahan frekuensi jantung/peningkatan denyut nadi, perubahan tekanan darah dan tingkat pengeluaran keringat (Harrington & Gill, 2003). Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa masyarakat yang terpapar kebisingan, cenderung adalah sebesar 85 db (A) dengan memiliki emosi yang tidak stabil.

Ketidakstabilan emosi tersebut akan mengakibatkan stress. Stress yang cukup lama, akan menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah, sehingga memacu jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh (Jennie, 2007). Menurut penelitian Statistik oleh Van Kempen terhadap banyak hasil study efek kebisingan mendapatkan adanya pengaruh dari pajanan kebisingan pada tekanan darah. Kenaikan signifikan secara statistik ditemukan untuk pajanan kebisingan lingkungan kerja, untuk darah sistolik 0,51 (0,01-1,00) mmhg/5 db(a), sedangkan untuk diastolik kenaikannya tidak signifikan (Eny, dkk, 2005). Dan menurut penelitian yang dilakukan oleh Bambang Suwarda tahun 1992 terhadap tenaga penggilingan padi di kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta didapatkan bahwa kebisingan mesin penggilingan padi pada intensitas 86-97 db(a) mengakibatkan tekanan darah operator penggilingan padi mengalami perubahan berdasarkan tekanan arteri rata-rata antara 4,443 mm Hg sampai 10 mm Hg, dengan rata-rata kenaikan sebesar 2,49 mm Hg. Menurut penelitian Sujata (1990) di ruang tenun dengan intensitas kebisingan diatas 85 db, pengukuran tekanan darah sebelum dan setelah bekerja menunjukkan terjadi kenaikan rata-rata tekanan sistolik 25,4 mm Hg dan kenaikan rata-rata tekanan diastolik 17 mm Hg (Samsul, 2005). PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta adalah industri yang bergerak dibidang penggilingan padi,

dalam proses produksinya menggunakan alat-alat mesin dan alat-alat produksi yang menimbulkan bising. Peneliti mengetahui bahwa semua pekerja yang bekerja di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta khususnya di bagian perontokan padi (rice miling) ternyata tidak menggunakan alat pelindung diri untuk mengurangi intensitas kebisingan. Selain itu, pekerja yang ada di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta tersebut merupakan pekerja lama dimana sudah bekerja selama lebih dari 3 tahun. Di PT. Pertani sendiri untuk para pekerjanya mempunyai kemungkinan, terkena resiko gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh paparan bising pada mesin penggilingan padi. Oleh karena itu pekerja di PT. Pertani (Persero) diharapkan selalu menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. Berdasarkan survei pendahuluan di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta, bahwa pekerja belum mengetahui tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Berdasarkan hasil pengamatan pada tempat penggilingan padi di PT. Pertani bahwa tingkat kebisingan sangat tinggi karena dilihat dari susah untuk berkomunikasi dengan pekerja dalam jarak dekat yang terganggu dengan suara mesin penggiling padi sangat keras yang bersumber dari mesin dibagian pembenihan padi atau seet cleaner/blowwer dan dibagian mesin penggilingan padi pemisahan kulit padi menjadi beras atau rice meal. Sedangkan para pekerja bekerja selama 9 jam (jam 08.00 17.00 ) dalam 1 hari. Oleh karena itu, peneliti tertarik melaksanakan penelitian di

PT. Pertani (Persero) Cabang Menjelaskan pengaruh intensitas Surakarta untuk mengetahui pengaruh intensitas kebisingan terhadap kenaikan tekanan darah. Hal ini berdasarkan survei tersebut yang dibandingkan dengan teori mengenai kebisingan dapat mempengaruhi kesehatan pekerja salah satunya yaitu tekanan darah. Berdasar survei pendahuluan dari penulis yang dilakukan pada tanggal 17-18 juli 2013, di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar dan berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh intensitas kebisingan terhadap kenaikan tekanan darah pada pekerja penggilingan padi. A. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum kebisingan terhadap kenaikan tekanan darah di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta 2. Tujuan khusus a. Mengukur intensitas kebisingan di lingkungan kerja PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta b. Mengukur tekanan darah karyawan, sebelum kerja dan sesudah kerja pada lingkungan kerja PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta c. Mengetahui kenaikan tekanan darah pekerja karena adanya kebisingan. TINJAUAN PUSTAKA Suara Suara adalah perubahan tekanan yang dapat dideteksi oleh telinga atau kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium, medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Kebanyakan

suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitude atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi yaitu getaran udara atau medium lain, sampai kegendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dalir 20 Hz sampai 20 khz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responnya. Suara pada prinsipnya diwajibkan untuk mendisain produk mereka agar supaya produk tersebut sedikit rnemancarkan suara, sehingga tidak menimbulkan suara bising (Schenk et. al., 2008). Definisi Bising Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan desibel (db). Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai, suara yang mengganggu atau bunyi yang diatas 2O khz disebut ultrasonic dan menjengkelkan. Berdasarkan dibawah 20 Hz disebut infrasonik (Schenk et. al., 2008). Suara bising sering timbul dari mesin-mesin dan sarana angkutan (mesin-mesin konstruksi). Produsen mesin-mesin dan sarana angkutan Kepmenaker, kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pendengaran.

Berdasarkan Kepmenkes, kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan melawan tahanan dinding pembuluh darah saat sistole dan diasole. Tekanan darah ini diukur dalam satuan mmhg dengan alat yang (KepMenKes No. 1405, 2002). disebut tensimeter Sedangkan menurut suma mur (2009) Bunyi atau suara didengar sebagai rangsangan pada sel saraf pendengar dalam telinga oleh gelombang longitudinal yang ditimbulkan getaran dari sumber bunyi atau suara dan gelombang tersebut merambat melalui meda udara atau penghantar lainnya, dan ketika suara atau bunyi tersebut tidak dikehendaki keberadaannya atau timbul di luar kemauan kita, maka bunyi atau suara tersebut dinyatakan sebagai kebisingan. Tekanan Darah Definisi Tekanan Darah Tekanan darah adalah pengukuran tekanan jantung untuk (Stigmomanometer atau Aneroid manometer). Pengukuran tekanan darah ini umumnya dilakukan pada lengan tangan dominan bagian atas. Ada dua tahapan saat darah dipompakan dan didengarkan saat pengukuran tekanan darah (Oda Debora, 2011). Menurut Black & Hawks (2005) dalam Siti Arifah (2006) Tekanan arteri adalah tekanan darah melawan dinding arteri. Tekanan sistole adalah tekanan maksimum darah exerted melawan dinding arteri ketika jantung kontraksi (normalnya 100-140 mmhg). Tekanan diastole adalah kekuatan exerted darah melawan dinding arteri selama relaksasi

jantung (fase pengisian) (normalnya 60-90 mmhg). Tekanan darah merupakan tekanan sistolik/tekanan diastolik (120/80 mmhg) Pengaruh kebisingan terhadap tekanan darah Menurut Getaran suara ditangkap oleh daun telinga yang diteruskan ke liang telinga dan mengenai membran timpani sehingga membran timpani bergetak). Lalu di telinga tengah, gelombang getaran yang dihasilkan tadi diteruskan melewati tulang-tulang pendengaran sampai ke cairan di kanalis semisirkularis: adanya ligamen antar tulang mengamplikasikan getaran yang dihasilkan dari gendang telinga. Lalu di telinga dalam merupakan tempat ujung-ujung Susanto (2006) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan selain berkaitan dengan faktor psikologi seperti gangguan emosional, gangguan tidur, dan hilangnya konsentrasi, juga mengakibatkan kerusakan pada indera pendengaran yang menimbulkan rasa tidak nyaman atau stress, sehingga dapat meningkatkan system jantung dan peredaran darah. saraf pendengaran yang akan menghantarkan rangsangan suara tersebut ke pusat pendengaran di otak manusia (Andriana, 2003) Kebisingan bisa direspon oleh otak yang merasakan pengalaman ini sebagai ancaman atau strees, yang kemudian berhubungan dengan pengeluaran hormone strees (Wadi Sulistiani,2005). Pemaparan bising menimbulkan rangsangan dan meningkatkan aktivitas saraf simpatis. Jika rangsangan tersebut bersifat sementara maka tubuh akan pulih

dalam waktu beberapa menit atau jam. Tetapi bila pemaparan berlangsung lama dan berulang dapat menimbulkan perubahan sistem sirkulasi darah yang menetap (Guyton, 1997) Syaraf simpatis mempengaruhi fungsi jantung dan pembuluh darah dan pemacunya menyebabkan naiknya frekuensi jantung, bertambah kuatnya kontriksi otot jantung dan vasokontriksi pembuluh darah resisten (Guyton, 1997) METODE PENELITIAN penelitian ini adalah pekerja yang bekerja di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta yang dijadikan sampel berjumlah 40 orang. Dengan Kriteria inklusi: a. Pekerja yang bekerja di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta. b. Masa kerja diatas 1 tahun c. Jam kerja lebih 8 jam per hari d. Umur 20-55 tahun e. Tidak mengalami gangguan kesehatan f. Kurangnya kepedulian terhadap Jenis data yang digunakann penggunaan APD dalam penelitian ini adalah data g. Status gizi normal kuantitatif, Penelitian ini Alat yang digunakan dalam menggunakan jenis penelitian observasional analitik Berdasarkan pendekatannya, maka penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional Notoatmadjo (2005). Sampel yang digunakan pada pengukuran tekanan darah yaitu Tensi meter yang dilakukan dipagi hari sebelum pekerja melaksanakan pekerjaanya dan setelah berkerja dengan jumlah pengukuran 2 kali dan pengukuran intensitas kebisingan

untuk mengetahui (NAB) di penggilingan padi dengan menggunakan alat Sound Level Meter. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan dengan menggunakan uji paired t-test menunjukan bahwa hasil dibagian seed cleaner/blower dan rice miling dengan kantor administrasi diperoleh selisih sistolik dan diastolik dihasilkan nilai signifikasi (p) 0,033 atau p 0,05 dengan t hitung 2,297 Maka Ho ditolak nilai tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara tingkat kebisingan terhadap SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Intensitas kebisingan di lingkungan kerja PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta nilainilai rata-rata pada bagian proses blower dan rice miling melebihi nilai ambang batas sebesar 97,7333 dba. 2. Dengan uji paired t-test, diperoleh nilai significancy tekanan darah sistolik dan diastolik (p) 0,033 atau p 0,05 dengan t hitung 2,297 Maka Ho ditolak nilai tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara tingkat kebisingan terhadap kenaikan tekanan darah pekerja di kenaikan tekanan darah pekerja PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta

Saran 1. Perusahaan a. Bagi perusahaan memantau intensitas kebisingan di lingkungan kerja secara rutin. b. Bagi perusahaan benar selama jam kerja berlangsung. 3. Peneliti lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengembangkan peneliti lainya mengendalikan intensitas terutama tentang Pengaruh kebisingan tinggi di lingkungan kerja. c. Menyediakan alat pelindung diri ear plug yang terbuat dari karet d. Menyediakan air minum dan kipas angin. e. Memberikan rotasi kerja pada karyawan yang terpapar oleh intensitas kebisingan. 2. Karyawan Bagi pekerja diharapkan lebih meningkatkan kesadaran akan paparan kebisingan dengan penggunaan alat pelindung diri telinga ear plug dengan baik dan Intensitas Kebisingan Terhadap Perubahan Tekanan Darah. DAFTAR PUSTAKA Andriana Yunita. 2003. Gangguan Pendengaran Akibat Bising. Sumatra Utara : Fakultas Kedokteran USU. Budiono S A.M. 2003. Bungai Rampai Hiperkes dan KK. Semarang: Universitas Diponegoro. Debora O. 2011. Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta. Salemba Medika. Eny Hastuty, Ony Setiani, Nurjazuli. 2005. Faktor-faktor resiko kenaikan tekanan darah pada pekerja yang terpajan kebisingan di bandara ahmad yani semarang.

Jurnal lingkungan indonesia vol. 4 No.2. akibat bising. Universitas Diponegoro. Tesis Guyton, A.C., Hall, J.E. 1997. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: penerbit buku kedokteran ECG. P= 1214-1215, 249-250, 257-261, 189-190. Harrington J.M., Gill F.S. 2003. Buku Saku kesehatan kerja. Jakarta : EGC Jenni. 2007. Hubungan Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja Dengan peningkatan Tekanan Darah( Penelitian pada Karyawan PT.Semen Tonasa dikabupaten Pangkep. Sulawesi Selatan.[Tesis].Universitas Diponegro Semarang. Schenk C., Decker C., Gruber H., 2008. Noise: Identification and Evaluation of Hazard. Germany. www.issa.int Siti Arifah. 2006. Buku ajar asuhan keperawatan sistem kardiovaskuler. Fakultas ilmu kedokteran. Surakarta. Soekidjo Notoatmadjo.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Suma mur P.K. 2009. Higiene perusahaan dan keselamatan kerja (Hiperkes). Sagung seto. KepMenKes RI No. 1405 Tahun 2002. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Jakarta. KepMenNaKer No. 51 Tahun 1999. Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja. Jakarta. Samsul Hidayat. 2005. Pengaruh pemakaian alat pelindung telinga (Ear plug) terhadap perubahan tekanan darah Susanto Arif. 2006. Kebisingan Serta Pengaruhnya Terhadap kesehatan dan Lingkungan. Diakses tanggal 26 Januari 2012. Syaifuddin H. 2006. Anatomi Fisiologi. Jakarta: EGC Tarwaka. 2008. Keselamatan dan kesehatan kerja menajemen dan implemetasi k3 di tempat kerja. Surakarta: Harapan press

Tigor S.B.T., 2005. Kebisingan di Tempat Kerja. Yogyakarta. Penerbit ANDI Widi Sulistiani. 2005. Analisis Faktor resiko yang Berkaitan dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja puskesmas Kroyo 1 kabupaten Cilacap tahun 2005. Skripsi SI. Universitas Diponegoro Semarang.