KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 BENGKALIS JURNAL. Oleh RANIANTI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SMASH

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

JURNAL. Oleh ZULHERI

JURNAL. Oleh MARIA LESTARI

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

Keywords: explosive leg muscle power, long jump style squat style

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

JURNAL. Oleh YON MARYONO

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SDN 004 PULAU BIRANDANG KECAMATAN KAMPAR TIMUR JURNAL OLEH : ROSNAH

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

HEALTH PHYSICAL EDUCATION AND RECREATION DEPARTMENT FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional. Untuk dapat dan menjunjung tinggi nama baik negara kita

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA TEAM SEPAKBOLA SMK NURUL FALAH PEKANBARU. Jurnal OLEH. Rafi Ronal

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN DAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII A SMPN 3 DUMAI

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN

Ardiah Juita, dkk 1 Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas Riau

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRI KELAS IV SDN 018 SUNGAI KERANJI KECAMATAN SINGINGI JURNAL

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

CORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

JURNAL. Oleh HERWAN SAPUTRA

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PUTRASD 039 AIR TERBIT KEC. TAPUNG KAB. KAMPAR JURNAL. Oleh AYU HERIZON

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVICE BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 015 KECAMATAN SENTAJO RAYA

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA SD NEGERI 006 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh AL AMIN

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh IRWANYSAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pencapaian prestasi lompat jauh, dibutuhkan pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL. Oleh DISLAGANA FARCE

Oleh Hendri Mulyadi Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Rokania

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI

AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

THE CORRELATION EXPLOSIVE POWERLEG MUSCLES WITH SPEED OF T KICK 0N COLLEGE STUDENTS SILAT WALET PUTI PEKANBARU

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL. Oleh SUPRIADI

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN DAYALEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

CORELATION ARMS MUSCLE POWER AND FLEXIBILITY MUSCLES BACK WITH SHOT PUT OF STUDENT SON CLASS XI SMK TARUNA SELF PEKANBARU

MHD. ARIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR CAKRAM

THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING DALAM PERMAIAN SEPAKBOLA PADA TIM SMAN 3 SINGINGI HILIR KAB. KUANTAN SINGINGI JURNAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMPN 1 LOGAS TANAH DARAT KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT JURNAL. Oleh IRAWADI

Transkripsi:

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL Oleh RAHMAYATUN 1405166642 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2016

1 CONTRIBUTION OF EXPLOSIVE POWER LEG MUSCLES TO LONG JUMP RESULT ON SMAN 1 BENAI STUDENTS DISTRICT OF KUANTAN SINGINGI Rahmayatun 1, Drs. Ramadi., S.Pd., M.Kes AIFO 2, Ardiah Juita., S.Pd, M.Pd 3 rahmayatun123@gmail.com 1, mr.ramadi59@gmail.com 2, ardiah_juita@yahoo.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT, The problem in this study originated from the observation of the author during semester exams and competitions class meeting, the low result of the long jump SMA Negeri 1 Benai District of Kuantan Singingi caused by several factors, namely the explosive power leg muscle. The purpose of this study was to determine how big the contribution of explosive power leg muscle to long jump result on SMA Negeri 1 Benai students District of Kuantan Singingi. This type of research is correlational. The population in this study were students of SMA Negeri 1 Benai District Kuantan Singingi totaling 35 people using techniques that side where all the total population sampled, to obtain research data used vertical jump and long jump. Data were analyzed with simple product moment, to determine the contribution of used frequency determinant. Based on data analysis found that the results obtained explosive power leg muscle had significant corelation with the results of the long jump SMA Negeri 1 Benai students District of Kuantan Singingi, characterized by the results obtained by the rcount (0494)> rtable, (0334) and has contributed Kp = r2 (0.4942) x100% = 24%. Keywords : Explosive Power Leg Muscles, Long Jump

2 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Rahmayatun 1, Drs. Ramadi., S.Pd., M.Kes AIFO 2, Ardiah Juita., S.Pd, M.Pd 3 rahmayatun123@gmail.com 1, mr.ramadi59@gamil.com 2, ardiah_juita@yahoo.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK, Masalah dalam penelitian ini berawal dari observasi penulis pada saat ujian semester dan kegiatan lomba lomba class meeting, rendahnya hasil lompat jauh siswa SMA Negeri 1 Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu daya ledak otot tungkai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap lompat jauh Siswa SMA Negeri 1 Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Jenis penelitian adalah korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMA Negeri 1 Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi yang berjumlah 35 orang dengan menggunakan teknik total samping yang mana semua populasi dijadikan sampel, untuk mendapatkan data penelitian digunakan vertical jump dan lompat jauh. Data yang diperoleh dianalisis dengan product moment sederhana, untuk menentukan kontribusi digunakan frekuensi determinan. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa dari hasil yang diperoleh daya ledak otot tungkai mempunyai hubungan signifikan dengan hasil lompat jauh siswasma Negeri 1 Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi, ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu r hitung (0.494) > r tabel, (0.334) dan memiliki kontribusi sebesar Kp= r 2 (0.494 2 ) x100% = 24%. Kata kunci: Explosive Power Otot Tungkai, Lompat Jauh

3 PENDAHULUAN Sekolah merupakan suatu wadah pembentukan manusia seutuhnya yang berpengetahuan, berkepribadian dan terampil dalam mengembangkan potensi diri peserta didik/siswa. Pengembangan potensi siswa disekolah dapat dilakukan melalui olah raga pendidikan. Undang-undang Republik Indonesia pada pasal 1 mengemukakan, bahwa olah raga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani. Salah satu cabang olahraga yang dibina melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah atletik. Nurmai (2004:8) mengemukakan, bahwa: Atletik merupakan cabang olahraga yang paling tua dari cabang olahraga lainnya. Berdasarkan sejarah, atletik itu dinamakan ibu semua cabang olahraga (mother of sport) gerakan-gerakan dalam cabang olahraga atletik seperti jalan, lari, lempar, dan lompat merupakan gerakan manusia sehari-hari, sehingga atletik dapat digunakan sebagai alat pembinaan bagi setiap cabang olahraga untuk meningkatkan kesegaran jasmani Olahraga atletik memiliki beberapa nomor yang diperlombakan, salah satunya nomor lompat yaitu lompat jauh. Adisasmita (1992:64) mengemukakan, bahwa lompat jauh adalah salah satu nomor lompat dari cabang olah raga atletik. Dalam perlombaan lompat jauh, seorang pelompat akan berusaha ke depan dengan bertumpu pada balok tumpuan sekuat-kuatnya untuk mendarat di bak lompatan sejauh-jauhnya. Syarifuddin (1992:90) mengemukakan, bahwa lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas, ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di uadara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan, bahwa untuk mencapai lompatan yang maksimal dalam lompat jauh ditentukan oleh kemampuan kecepatan dan kekuatan tolakan (daya ledak) Berbicara mengenai prestasi, cabang olahraga atletik nomor lompat jauh di SMAN 1 Benai Kabupaten Kuantan Singingi dilakukan pembinaan melalui kagiatan ekstrakurikuler olahraga sejak tahun 2000. Hasil wawancara penulis dengan guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan SMAN 1 Benai Kabupaten Kuantan Singingi, bahwa nomor lompat jauh belum mendapatkan prestasi lompat jauh sampai sekarang. Setiap tes lompat jauh yang dilakukan melalui ujian semester dan kegiatan lomba class meeting, rata-rata siswa SMAN 1 Benai Kabupaten Kuantan Singingi hanya mampu melompat sejauh-jauhnya 3,5 meter. Disimpulkan, bahwa hasil lompat jauh siswa SMAN 1 Benai Kabupaten Kuantan Singingi masih dalam kategori rendah dibawah standar lompatan maksimal yaitu 3,6 s/d 5,2 m. Observasi penulis pada beberapa kali latihan, rendahnya hasil lompat jauh siswa SMAN 1 Benai Kabupaten Kuantan Singingi disebabkan oleh beberapa

4 faktor, diantaranya: kemampuan fisik siswa yang rendah terutama kurangnya kecepatan siswa melakukan awalan dan kurang kuatnya tubuh melakukan tolakan (daya ledak) dalam melakukan lompatan. Penguasaan teknik lompat jauh yang kurang baik, ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam latihan, minat dan bakat siswa yang kurang, motivasi yang rendah dalam latihan, dan kualitas pembiana dalam melakukan pembinaan. Dari beberapa faktor di atas sesuai teori, banyak faktor yang mempengaruhi hasil lompat jauh antara lain : kecepatan, daya ledak otot tungkai, kombinasi gerakan, keseimbangan, gizi, mental, dan motivasi. Namun factor yang lebih dominan mempengaruhi hasil lompat jauh adalah daya ledak otot tungkai. Daya Ledak otot tungkai memegang peranan yang sangat penting terhadap hasil lompat jauh, namun belum diketahui seberapa besar kontribusinya terhadap hasil lompat jauh. Untuk mendapatkan gambaran yang akurat dan terarah mengenai permasalahan diatas, perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai masalah ini. Dengan demikian penelitian ini nantinya diharapkan mampu menggambarkan data-data yang mendekati kearah benar. Penulis mengungkapkan permasalahan ini ke dalam penelitian yang berjudul Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai terhadap Hasil Lompat Jauh pada Siswa SMAN 1 Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Lompat jauh adalah salah satu nomor dalam atletik yang ikut diperlombakan sebagai olahraga prestasi, baik ditingkat nasional maupun di tingkat internasional. Kejuaraan lompat jauh pada umumnya diselenggarakan pada lapangan terbuka atau pada bak lompat yang berisi pasir. Menurut Syarifuddin (1992:104) ukuran bak lompat jauh yaitu, panjang bak minimal 7-9 meter, lebar 2.75 m sampai 3.00 m dan balok tumpuan dengan panjang 1.21-1.22 m, lebar 1.98-2.02 m dan tbal 1.00 dm Untuk dapat menghasilkan lompatan yang maksimal para pelompat betulbetul menguasai teknik-teknik dasar melompat yang efektif dan efisien, memiliki kemampuan motorik yang cocok dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jauhnya lompatan. Menurut Ecker dalam Zulhendra (2001:16) bahwa, Teknik-teknik dasar lompat jauh adalah yang berkaitan dengan penyelesaian akhir fase-fase lompatan mulai dari gerakan awalan, menolak, melayang dan pendaratan. Teknik ini dapat diselesaikan secara baik apabila ditunjang dengan kemampuan motorik yang cocok seperti kecepatan, kekuatan, keseimbangan dan koordinasi Kiram (1999:70), menggambarkan bahwa struktur gerakan lompat jauh meliputi 3 fase yaitu, ancang-ancang (gerakan awal) sebagai fase awal, menolak (Take off), melayang sampai pada saat sebelum kaki mendarat sebagai fase utama dan setelah pelaksanaan fase utama yaitu pendaratan sebagai fase akhir. Ketiga fase tersebut dilaksanakan dalam bentuk suatu kesatuan urutan gerakan lompat yang sangat cepat dan berkelanjutan. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa hasil lompat jauh tersebut dipengaruhi oleh kecapatan lari awalan, kekuatan tumpu, koordinasi waktu melayang dan sikap mendarat.

5 Daya ledak merupakan salah satu dari kompnen biomotorik yang penting dalam kegiatan olahraga. Karena daya ledak akan menentukan seberapa keras orang dapat memukul, seberapa tinggi orang dapat melompat, seberapa cepat orang dapat berlari, dan sebagainya. Daya ledak dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menampilkan atau mengeluarkan kekuatan secara eksplosive atau dengan cepat, Corbi dalam Arsil (1999:16). Dalam banyak cabang olahraga kekuatan merupakan komponen yang sangat penting. Kekuatan menjadi faktor penentu di dalam cabang-cabang olahraga seperti atletik, tinju, dayung, judo, dan olahraga permainan seperti bola voli dan bulu tangkis Menurut Soekarman dalam Basirun (2006:16), syarat fisik untuk menjadi pemain yang baik adalah ia harus memiliki kekuatan secara utuh, kalau perlu seluruh otot tubuh harus kuat terutama otot-otot kaki. Selain kecepatan, dalam lompat jauh juga dibutuhkan daya ledak. Menurut Syafruddin (1999:57) dalam melakukan lompatan, daya ledak sangat dibutuhkan karena merupakan kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan dengan kecepatan kontraksi yang tinggi. Daya ledak menentukan seberapa keras orang memukul, menendang, seberapa jauh orang dapat melakukan tolakan, serta seberapa cepat orang berlari dan sebagainya. Jadi, daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengatasi beban dengan kontraksi yang tinggi dalam waktu yang singkat. Daya ledak otot tungkai dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan dari kelompok otot untuk menghasilkan kerja dalam satuan waktu yang sangat cepat. Jever dalam Basirun (2006:15) mengemukakan daya ledak otot tungkai adalah kemampuan kerja secara cepat dan salah satu elemen kemampuan materi yang banyak dibutuhkan dalam olahtaga, terutama olahgara yang memiliki unsur lompat/loncat, lempar, tolak dan spirit. Daya ledak otot tungkai adalah kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan dengan kecepatan kontraksi yang sangat tinggi. Daya ledak otot tungkai merupakan produk dari dua kemampuan yaitu kekuatan (strength) dan kecepatan (speed) dimana kekuatan dikerahkan maksimum dalam waktu yang sangat cepat Dari pendapat diatas jelas ada dua unsur penting dalam daya ledak otot, yaitu kecepatan dan kekuatan. Daya ledak adalah kombinasi atau perpaduan antara kekuatan dan kecepatan. Kekuatan menggambarkan kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan, sedangkan kecepatan menunjukkan kemampuan kontraksi otot dalam mengatasi beban dengan cepat. METODE PENELITIAN Penelitian ini tergolong pada penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis korelasional yang dilanjutkan dengan menghitung besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Menurut Umar (1998:15) penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi dan bertujuan untuk mengetahui beberapa unsur hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Tempat penelitian dilakukan di SMAN 1 Benai Kabupaten

6 Kuantan Singingi. Sedangkan waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Benai Kabupaten Kuantan Singingi yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atletik. Jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah 45 orang, yang terdiri dari 35 orang siswa putra, dan 10 orang siswa putri. Sampel dalam penelitian kali ini diambil siswa putra ini karena mempertimbangkan ada perbedaan kemampuan fisik antara siswa laki-laki dan siswa wanita dengan jumlah sampel yaitu 35 orang putra. Data penelitian ini diperoleh dari hasil tes vertical jump dan tes lompat jauh. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Daya ledak otot tungkai Pengukuran daya ledak otot tungkai dilakukan dengan vertical jump test terhadap 35 orang sampel, didapat skor tertinggi 71, skor terendah 41, rata-rata (mean) 53,51, simpangan baku (standar deviasi) 7,46, dari data hail tes ini dapat dibuatkan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel daya ledak otot tungkai No Kelas interval Frekuensi absolute (Fa) Frekuensi relative (Fr) 1 41-46 3 8,57 2 47-53 19 54,29 3 54-60 5 14,29 4 61-67 7 20 5 68-74 1 2,86 Jumlah 35 100% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 35 orang sampel yang diteliti ternyata sebanyak 3 orang (8,57%) memiliki hasil daya ledak otot tungkai dengan rentangan 41-46, sedangkan 19 orang (54,29%) memiliki hasil daya ledak otot tungkai dengan rentangan 47-53, kemudian 5 orang (14,29%) memiliki hasil daya ledak otot tungkai dengan rentangan 54-60, selanjutnya 7 orang (20%) memiliki hasil daya ledak otot tungkai dengan rentangan 61-67, dan sisanya sebanyak 1 orang (2,86%) orang memiliki hasil daya ledak otot tungkai dengan rentangan 68-74. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram:

Frekuensi Relatif 7 60 50 40 30 20 10 0 54.29 20 14.29 8.57 2.86 41-46 47-53 54-60 61-67 68-74 Kelas Interval 2. Lompat jauh Gambar 1. Histogram Daya ledak otot tungkai Pengukuran lompat jauh diambil lompatan terjauh terhadap 25 orang sampel, didapat skor tertinggi 5,9, skor terendah 3,7, rata-rata (mean) 4,55, simpangan baku (standar deviasi) 0,65, dari data hail tes ini dapat dibuatkan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Lompat jauh atas (Y) No Kelas interval Frekuensi absolute (Fa) Frekuensi relative (Fr) 1 3,20-3,35 12 34,29 2 3,36-3,51 6 17,14 3 3,52-3,67 11 31,43 4 3,68-3,83 6 17,14 Jumlah 35 100% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 35 sampel yang diteliti, 12 orang (34,29%) memiliki hasil lompat jauh dengan rentangan 3,20-3,35, sedangkan 6 orang (17,14%) memiliki hasil lompat jauh dengan rentangan 3,36-3,51, kemudian 11 orang (31,43%) memiliki hasil lompat jauh dengan rentangan 3,52-3,67, dan sisanya 6 orang (17,14%) memiliki hasil lompat jauh dengan rentangan 3,68-3,83, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut.

Frekuensi Relatif 8 40 35 30 25 20 15 10 5 0 34.29 31.43 17.14 17.14 3,20-3,35 3,36-3,51 3,52-3,67 3,68-3,83 Kelas Interval B. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Data Gambar 2. Histogram Lompat jauh Analisis uji normalilas data dilakukan dengan uji lilliefors. Hasil analisis uji normalilas masing-masing variabel di sajikan dalam bentuk tabel di bawah ini, dan perhitungan legkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3. Uji normalitas data dengan uji lilliefors No Variabel Lo Lt Keterangan 1 Daya ledak otot tungkai 0,1418 0,1497 Normal 2 Lompat jauh 0,1374 0,197 Normal Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Lo variabel lompat jauh, daya ledak otot tungkai, lebih kecil dari Lt, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yaitu terdapat hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh. Berdasarkan analisis dilakukan, maka didapat rata-rata lompat jauh sebesar 3,48 dengan simpangan baku 0,18. Untuk skor rata-rata daya ledak otot tungkai didapat 53,51 dengan simpangan baku 7,46. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara daya ledak otot tungkai dan lompat jauh sebagai berikut: r tab pada taraf signifikan α (0,05) = 0,334 berarti r hitung (0,494) > r tab (0,334), artinya Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat hubungan yang berarti antara daya ledak otot tungkai terhadap lompat jauh pada siswa SMA Negeri 1 Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi.

9 Dari hasil hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh, di dapat kontribusi dari keduanya yaitu sebesar 24%. Jadi hanya 24% kontribusi yang diberikan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh, sedangkan 76% lagi dipengaruhi oleh faktor lain. Tabel 4. Analisis Korelasi Antara Daya ledak otot tungkai terhadap Lompat jauh atas (X-Y) N r hitung r tabel α = 0.05 Kesimpulan 25 0,494 0,334 Ho ditolak Ket: dk = derajat kebebasan Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan lompat jauh pada taraf signifikan α = 0.05. D. Pembahasan Daya ledak otot tungkai dapat didefenisikan sebagai salah satu kemampuan dari kelompok otot untuk menghasilkan kerja dalam satuan waktu yang sangat singkat. Daya ledak otot tungkai adalah kemampuan otot untuk mengatasi beban dengan kecepatan kontraksi yang tinggi. Elemen ini merupakan produk dari kemampuan kekuatan dan kecepatan. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam berolahraga yang memiliki unsur lompat/loncat, sprint dan tendangan. Daya ledak sering disebut power karena proses kerjanya anaerobik yang memerlukan waktu yang cepat dan tenaga yang kuat, kemampuan ini merupakan kombinasi antara kekuatan dean kecepatan. Peranannya daya ledak tungkai adalah dapat mengangkat beban dalam waktu singkat misalnya jika ada orang yang dapat mengangkat beban yang beratnya 50 kg. Akan tetapi beban orang tersebut memiliki daya ledak yang baik dari pada orang yang mengangkat beban dalam waktu lebih lama. Dalam penelitian ini, otot-otot tungkai yang memiliki daya ledak yang kuat akan membuktikan bahwa untuk olahraga atletik cabang lompat jauh sangat butuh karena saat melakukan awalan dan tolakan memerlukan daya ledak otot tungkai yang baik sebagai penentu hasil lompatan. Berdasarakan definisi di atas, jelaslah bahwa dalam melakukan lompat jauh, daya ledak otot tungkai sangat mempengaruhi. Hasil ini terlihat dari analisis korelasi antara daya ledak otot tungkai dengan lompat jauh pada taraf signifikan r tab α (0,05) = 0,334 berarti r hitung (0,494) > r tab (0,334), artinya Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat hubungan yang berarti antara daya ledak otot tungkai

10 terhadap lompat jauh pada siswa SMA Negeri 1 Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Dari hasil analisis yang diperoleh, terdapat hubunagn antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh, serta didapat kontribusi dari keduanya yaitu sebesar 24% dari perhitungan Kp= r 2 (0.494 2 ) x100%. Tingkat daya ledak otot tungkai yang dimiliki pemain tentu akan lebih baik apabila tidak mengabaikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi lompat jauh. Artinya kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh hanya 24%, sedangkan 76% lagi dipengaruhi oleh faktor lain. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Dari hasil yang diperoleh daya ledak otot tungkai mempunyai hubungan signifikan dengan lompat jauh siswa SMA Negeri 1 Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi, ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu r hitung (0,494) > r tab (0,334) dan memiliki kontribusi sebesar 24%. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saransaran sebagai berikut: Pelatih dapat memperhatikan daya ledak otot tungkai dan bagi siswa SMA Negeri 1 Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi.Atlet agar dapat memperhatikan dan menerapkan daya ledak otot tungkai untuk menunjang lompat jauh. Bagi para peneliti disarankan untuk dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kemampuan lompat jauh atas. DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Yusuf. 1992. Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Kiram, Yanuar. 1999. Belajar Motorik. Padang: DIP UNP. Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.