Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah pondasi didefinisikan sebagai suatu bagian konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan atas (upper structure) kelapisan tanah sedemikian rupa, sehingga bangunan menjadi stabil (Zainal N,1995). Salah satu diantara jenis adalah pondasi tiang bor. Pondasi ini merupakan jenis pondasi tiang yang dicor di tempat. Pengerjaan sebelumnya dilakukan pengeboran dan penggalian terlebih dahulu sebelum pondasi dimasukan ke dalam tanah. Jalur jalan rel kereta api (KA) di Pulau Jawa pada saat ini terdiri dari dua jalur utama, yaitu lintas Utara yang menghubungkan Jakarta Cirebon Semarang Surabaya dan lintas Selatan yang menghubungkan Bandung Kroya Yogyakarta Madiun Surabaya. Kedua jalur utama ini dihubungkan oleh lintas jalan rel Cirebon Kroya, untuk memperjelas dapat dilihat gambar 1.1. Pada gambar tersebut letak jalur jalan KA lintas Cirebon Kroya diperlihatkan dengan garis putus-putus diantara dua buah bintang. Gambar 1.1 Peta Jalur Kereta Api Utama Di Pulau Jawa I-1
Untuk meningkatkan kapasitas prasarana kereta api di Pulau Jawa, telah dilakukan pembangunan dan pengoperasian jalur ganda (double track) antara Jakarta Cirebon. Pada saat ini proses pembangunan jalur ganda (double track) juga sedang dilaksanakan pada lintas Kroya Yogyakarta Solo. Apabila jalur Kroya Yogyakarta Solo mulai dioperasikan, dikhawatirkan akan terjadi fenomena bottle neck pada lintas Cirebon Kroya. Mengingat pentingnya pembangunan jalur ganda pada lintas tersebut yang melintasi banyaknya sungai atau lembah maka sangat dibutuhkan sekali banyaknya jembatan untuk dapat mengoperasikan jalur lintas tersebut. BH 1289 merupakan salah satu jembatan yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan jalur double track kereta api lintas Cirebon Kroya daerah operasi V Purwokerto. Posisi jembatan tersebut berada di kilometer 333+286, dengan konstruksi beton pada struktur atasnya (upper struktur) dengan dua bentang girder. Untuk menopang struktur atas jembatan dibutuhkan perencanaan pondasi pada struktur bawah jembatan. Perencanaan pondasi mempertimbangan stabilitas pondasi terhadap aksial tarik daya dukung lateral tiang serta penurunan tanah, perlu dianalisis dimensi konstruksi pondasi, sehingga dapat diketahui kemampuan dari pondasi tersebut. 1.2 Alasan Pemilihan Judul Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penyusun mengambil judul "Perencanaan Pondasi Borepile Pada Jembatan KA BH 1289 Lintas Double Track Cirebon- Kroya". Perencanaan pondasi borepile umum digunakan dalam perencanaan pondasi jembatan kereta api yang berada dilokasi single track yang akan menjadi double track. Pada lintas tersebut tanah tersusun atas batuan besar (boulder) sehingga sulit mencapai kedalaman penetrasi yang cukup, serta gangguan pada track dan jembatan existing. Hal itu membuat pondasi borepile menjadi solusi terbaik agar track existing tidak terganggu jika dibandingkan dengan tiang pancang. 2
Bab I Pendahuluan Selain itu penulis ingin mengembangkan pengetahuan dibidang mekanika tanah dan teknik pondasi 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Maksud dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syaratsyarat dalam memperoleh gelar Sarjana S1 di Universitas Mercu Buana. 1.3.2 Tujuan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah memberikan perencanaan pondasi jembatan dengan menggunakan bore pile. Diharapkan perencanaan ini dapat dijadikan sebagai bahan dan sumbang pikir bagi pihak-pihak yang terkait (Departemen Perhubungan). 1.4 Ruang Lingkup Pada Tugas Akhir ini kebutuhan data perencanaan struktur atas dan data penyelidikan tanah didapatkan dari konsultan perencana yaitu Dardela Yasa Guna. Lingkup Tugas Akhir ini akan lebih fokus pada perencanaan pondasi dalam bore pile saja. Hasil akhir akan ditarik suatu kesimpulan apakah pondasi borepile tersebut mampu menerima beban yang diberikan oleh struktur atas. 1.5 Batasan Masalah Dalam Tugas Akhir ini hanya akan mencari perencanaan dimensi pondasi bore pile dengan tinjauan jembatan BH 1289 dilintas Prupuk Purwokerto dengan memanfaatkan data-data yang ada. Untuk mempersempit cakupan permasalahan yang terkandung dalam proses perencanaan dan perhitungan. Batasan masalah yang diambil diantaranya, perhitungan daya dukung pondasi tiang tunggal, perhitungan pondasi group tiang dan perhitungan penurunan tanah (Settlement). 3
Alur pelaksanaan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah melalui diskusi, studi-studi pustaka serta perhitungan terkait yang dilengkapi dengan asistensi. Berikut diterangkan dalam gambar 1.2 bagan alir dibawah ini : Diskusi & Asistensi Mulai Studi Pustaka Pengumpulan Data Sidang Proposal Perencanaan Perhitungan Analisis Output Sidang T.A. Revisi T.A Selesai Gambar 1.2 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir 1.6 Sistematika Penulisan Bab I : PENDAHULUAN Berisi latar belakang, alasan pemilihan judul, permasalahan yang akan dibahas, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan batasan Tugas Akhir, sistematika penulisan dan lokasi proyek. Bab II : STUDI PUSTAKA Berisi studi terhadap buku-buku dan literatur terkait sebagai pertimbangan dan perhitungan dari tugas akhir. Bab III : DATA PERENCANAAN Berisi data data perhitungan struktur atas pondasi dan hasil penyelidikan tanah yang berkaitan dengan dengan tugas akhir ini. 4
Bab I Pendahuluan Bab IV : PERHITUNGAN PONDASI Berisi perhitungan dan analisa pondasi dalam berdasarkan oleh teori-teori dan data. Bab V : KESIMPULAN Berisi tentang kesimpulan penulis mengenai hasil perencanaan dan saran-saran penulis. 1.7 Lokasi Proyek Lokasi proyek dimana data-data penyusunan tugas akhir ini diambil adalah di Proyek Jalur Ganda Jalan Kereta Api lintas Patuguran Purwokerto khususnya pada jembatan KA BH 1289. 5