Kata Kunci: Failitas Internet, Uses and Gratification, Perpustakaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II URAIAN TEORITIS

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif.

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

Pemanfaatan Media Internet oleh Anak Penyandang Disabilitas Netra di SLB- YPAB (Yayasan Pendidikan Anak Buta) di Kota Surabaya

Oleh : Rosiana Nugrahaini D SKRIPSI

MOTIVASI PELANGGAN DALAM MEMBACA MAJALAH BAHANA. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No 6 Yogyakarta 55281

PENGGUNAAN MEDIA INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PEMUSTAKA. *Salsi Estiani**Sitti Harmin***Masrul

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia

STUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. telah memberikan efek tertentu kepada manusia baik efek kognitif, afektif, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

MEDIA KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SMAN 9 KENDARI. *Muh. Isnaeni**C1D **Sitti Harmin**Marsia Sumule G.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ketika mendengarkan acara sekilas berita (Gratification Sought) dengan kepuasan

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

KAJIAN DESKRIPTIF PEMANFAATAN INTERNET OLEH MAHASISWA DI JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PADA TAHUN 2012

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN MELALUI PERPUSTAKAAN DIGITAL

Lokasi Gedung Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Kabupaten Gianyar Tahun 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Teori-teori yang yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan

PREFERENSI PEREMPUAN DI SURABAYA DALAM PENCARIAN INFORMASI TENTANG KB SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah


PERANCANGAN SISTEM BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA PERUSAHAAN KARTIKA ANTIQUE. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI MOTIF REMAJA SURABAYA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

Hubungan antara Kebutuhan Informasi mengenai Seks dan Intensitas Membaca Rubrik Seks dengan Kepuasan Informasi mengenai Seks di Majalah Pria Dewasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLA LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI PADANG

I. PENDAHULUAN. search engine, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses yang mudah terhadap

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA

Our Mobile Planet: Indonesia

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

EVALUASI ANTARMUKA WEBSITE SMK MUHAMMADIYAH 2 SRAGEN MENGGUNAKAN METODE USABILITY TESTING

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya.

Panduan Guru Era Baru

Implementation of Edu-tourism Program in Museum Asia Afrika Library. Implementasi Program Edu-tourism di Perpustakaan Museum Asia Afrika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PROFIL DAN TANGGAPAN MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN WEB SITE MATA KULIAH KONSEP TEKNOLOGI

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta

ABSTRACT. Keywords: accounting information system sales, sales effectiveness.

MOTIVASI MENONTON DAN KEPUASAN PEMIRSA

KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGRUHI KEPUTUSAN KEPEMILIKAN ASURANSI JIWA DI SURABAYA SKRIPSI

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti

MANFAAT INTERNET BAGI DUNIA PENDIDKAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam era globalisasi saat ini, media massa mempunyai peran yang

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Keyword: pengaruh, terpaan, motivasi, website, pariwisata. PENDAHULUAN

PEMANFAATAN TWITTER TMCPOLDAMETRO DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PARA PENGGUNA JALAN RAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

PENGARUH TAYANGAN SEXOPHONE TRANS TV TERHADAP SIKAP SEKS MAHASISWA SURABAYA. Terhadap Sikap Seks Mahasiswa Surabaya) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

Oleh : RENISSA ARDINE D

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dalam hal ini, peneliti

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

PEMBUATAN ENSIKLOPEDIA HEWAN PUNAH DAN TERANCAM PUNAH BERBASIS WEB

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN TINGKAT KEPEKAAN SOSIAL DI USIA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

ejurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)

AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. TELKOM DCS REGIONAL SEMARANG

APLIKASI SISTEM PEMBELAJARAN ONLINE DENGAN PEMANFAATAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 2, No. 1, Mei 2015

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Transkripsi:

PEMANFAATAN FASILITAS INTERNET OLEH MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA Disusun oleh: Desi Putpitasari 071116030 Jurusan ilmu informasi dan perpustakaan Universitas Airlangga 2014/2015 Abstrak Penelitian ini mengkaji dan memahami mengenai pemanfaatan fasilitas internet yang disediakan oleh perpustakaan. Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan karena mengingat semakin banyaknya masyarakat yang lebih memilih menggunakan internet sebagai media pemenuhan kebutuhan yang mereka miliki dibandingkan dengan menggunakan sumber lainnya seperti perpustakaan. Bahkan fasilitas internet yang disediakan oleh perpustakaan juga tidak luput mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang mereka miliki meskipun perpustakaan itu sendiri sudah menyediakan banyak koleksi untuk membantu para pengguna dalam memenuhi kebutuhan mereka. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian ini yang ditujukan untuk mengetahui bagaimana suatu fasilitas internet yang ada di perpustakaan dimanfaatkan oleh para pengguna dalam memenuhi kebutuhan yang mereka miliki. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan teori uses and gratification dari Herbert Blumer dan Elihu Katz untuk menjawab gambaran pemanfaatan fasilitas internet perpustakaan di kalangan mahasiswa. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa kebutuhan kognitif para mahasiswa menjadi motivasi awal mereka dalam menggunakan fasilitas internet perpustakaan (94%). Kebutuhan kognitif terkait informasi tentang berita-berita terbaru (38,3%) menjadi hal yang utama mereka penuhi dengan fasilitas internet perpustakaan. Pemilihan fasilitas internet perpustakaan didasarkan alasan bahwa fasilitas internet perpustakaan lebih mampu menyediakan informasi yang berbentuk elektronik yang lebih mereka sukai daripada informasi dari sumber tercetak (34,04%). Fasilitas internet perpustakaan dipilih sebagai sumber pemuas kebutuhan kognitif juga didasarkan atas kualitas koleksi perpustakaan yang dianggap sebagian responden (8,51%) belum memiliki kemampuan untuk membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan kognitif. Tidak hanya kebutuhan kognitif, tetapi juga kebutuhan lain seperti afektif, integrasi personal, integrasi sosial dan pelepasan ketegangan. Fasilitas internet perpustakaan karena besarnya peran dalam pemenuhan kebutuhan kognitif, dapat dikatakan jika fungsi media sebagai pengamatan lingkungan atau pengawasan dapat terpenuhi. Kata Kunci: Failitas Internet, Uses and Gratification, Perpustakaan Abstract This research study and understand the use of internet facilities provided by the library. This study is very important because given the increasing number of people who prefer to use the internet as a medium for the fulfillment of their needs compared to using other sources such as the library. Even the internet facilities provided by the library did not escape they use to meet their needs even though the library itself already provides many collection to assist users in meeting their needs. Based on these 1

conditions, researchers interested in conducting this research aimed to find out how an internet facility in the library utilized by users to meet their needs. This study is based on quantitative descriptive quantitative method using the theory of uses and gratification of Herbert Blumer And Elihu Katz to answer the description of the use of the internet facility in the library among student. The results of this study informs that the cognitive needs of the student into the initial motivation nominally in using the internet facilities library (94%). Related cognitive needs information about the latest news (38,3%) become the main thing they filled the library with internet facility. The selection of library internet facility based reasons that the library internet facility is able to provide information in electronic form they prefer rather than information from printed sources (34,04%). Library with internet facilities selected as the source of satisfying the needs of cognitive also based on the quality of the library collection which are considered some of the respondents (8,51%) do not yet have the ability to assist them in meeting the needs of cognitive. Not only cognitive needs, but also other needs such as affective, personal integration, social integration, and release of tension. Library with internet facility because of the large role in meeting the needs of cognitive, it can be said if the media functions as environmental monitoring or supervision can be fulfilled. Keyword: Internet Facilities, Uses and Gratification, Library Pendahuluan Internet merupakan salah satu media yang akhir-akhir ini penggunaannya luar biasa tinggi baik di Indonesia maupun di dunia. Menurut data yang dilansir Kompas (2014) penggunaan internet di Indonesia terus menerus mengalami peningkatan, bahkan menjadi Negara ke enam dengan tingkat pemakaian internet terbesar di dunia. Menurut lembaga riset pasar e-marketer, pada tahun 2014 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai (83,7) juta pengguna. Terus bertambahnya pengguna internet di Indonesia, menurut Dhanta (2008) mampu menciptakan budaya baru di masyarakat yaitu budaya internet. Budaya internet membuat sebagian masyarakat mulai meninggalkan buku dan beralih kepada internet. Internet dianggap lebih unggul dibandingkan dengan buku yang ada di perpustakaan dikarenakan internet mampu melambangkan penyebaran pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrem yang belum mampu dipenuhi oleh informasi yang disediakan dalam bentuk buku. Berkembangnya budaya internet di masyarakat yang menimbulkan pergeseran sumber informasi disebagian besar golongan masyarakat juga mampu memberikan efek besar terhadap keberlangsungan penyedia jasa informasi yang menyediakan berbagai sumber informasi berbentuk cetak seperti halnya perpustakaan. Perpustakaan dengan berkembangnya budaya internet dituntut untuk selalu berfikir kreatif dan berorientasi kepada pengguna mereka agar jasa yang mereka tawarkan tidak kalah bersaing dengan sumber informasi lainnya seperti internet. Perpustakaan tidak boleh lagi hanya memikirkan bagaimana mereka menyediakan sumber informasi yang berbentuk cetak seperti buku, akan tetapi mereka juga harus mulai memikirkan bagaimana mereka dapat menyediakan koleksi yang berbentuk non cetak atau elektronik yang saat ini sangat digemari oleh sebagaian besar golongan masyarakat. Salah satu jenis perpustakaan yang sudah banyak berkembang kearah yang lebih baik di era internet ini adalah perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi sudah banyak yang menerima dan memasukkan internet ke dalam fasilitas yang mereka miliki salah satunya seperti menyediaka fasilitas internet gratis maupun wifi untuk para pengguna perpustakaan. Keberadaan internet gratis maupun wifi di perpustakaan untuk saat ini terbukti dapat memberikan efek positif bagi perpustakaan yaitu mampu meningkatkan jumlah kunjungan pengguna ke perpustakaan. 2

Hal ini seperti yang terjadi di perpustakaan perguruan tinggi Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya yang mana dengan adanya fasilitas internet di perpustakaan tersebut membuat beberapa mahasiswa lebih tertarik untuk datang ke perpustakaan. Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti, membuktikan bahwa 9 dari 10 pengguna perpustakaan STIKOM Surabaya merasa senang dengan adanya fasilitas internet di perpustakaan dengan 4 responden mengatakan paling banyak mereka 7-9 kali dalam sebulan untuk menggunakan fasilitas internet perpustakaan dengan kebanyakan berdurasi 61-90 menit setiap kali pengaksesan. Namun banyaknya mahasiswa yang memanfaatkan fasilitas internet perpustakaan tidak didukung dengan kualitas dari jaringan internet di perpustakaan itu sendiri. Pengguna dengan inisial A.S dan D.D yang dijadikan responden dalam survey tersebut mengatakan: ya saya merasa senang dengan adanya wifi di perpustakaan, meskipun jika penggunnya banyak, wifinya jadi lemot saya senang dengan adanya wifi di perpustakaan stikom ini, tapi jaringannya terkadang lemot. Serius untuk kampus dengan jurusan computer dan informatika, wifinya sangat lemot Berdasarkan hal di atas, dimana banyak mahasiswa yang berbondong-bondong untuk datang ke perpustakaan dengan tujuan mengakses fasilitas internet perpustakaan padahal mereka mengetahui jika kualitas jaringan internet yang dimiliki perpustakaan sedikit buruk, banyaknya mahasiswa yang mengakse fasilitas internet perpustakaan padahal mereka telah berlangganan internet baik di hp maupun di modem, serta lebih dipilihnya fasilitas internet dibandingkan fasilitas lain yang disediakan perpustakaan seperti koleksi-koleksi yang berjajar rapi di rak-rak perpustakaan, membuat peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang ditujukan untuk melihat gambaran bagaimana dan sejauh mana fasilitas internet yang disediakan perpustakaan dimanfaatkan oleh para mahasiswa. Penelitian ini diberi judul Pemanfaatan Fasilitas Internet Oleh Mahasiswa di Perpustakaan Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan permasalahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan fasilitas internet oleh mahasiswa di Perpustakaan Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya? Tinjauan Pustaka 1. Uses and gratification theory Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974 dalam bukunya yang berjudul The Uses on Mass Communication: Current Perspectives on Gratification Research. Teori Uses and gratification milik Herbert Blumer dan Elihu Katz dalam Morissan (2010) mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audien mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh berbagai factor social dan psikologis yang berbeda diantara individu audien. Teori Uses and gratification dalam Nurudin (2007) juga mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media. Aktifnya pengguna media disini dapat dilihat dari pengguna media yang berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan yang mereka miliki. Para pengguna media akan dihadapkan pada berbagai alternative pilihan (media) untuk memuaskan kebutuhannya namun dari semua media yang ada, nantinya pengguna akan memilih satu yang paling baik dalam memenuhi segala macam kebutuhan yang mereka miliki. Teori Uses and gratification ini nantinya tidak akan memberikan perhatian secara mendetail pada efek langsung media terhadap audien, tetapi teori ini akan memfokuskan diri pada motivasi dan perilaku audien terhadap media dan bagaimana dan mengapa mereka 3

menggunakan atau mengkonsumsi media tersebut. Secara singkatnya teori ini menjelaskan what do people do with the media. (Kalpper dalam Morissan:2010) Untuk memudahkan dalam memahami teori Uses and gratification, terdapat gambar atau biasa disebut dengan model dari teori Uses and gratification yang sering kali digunakan sebagai bahan acuan oleh beberapa orang dalam proses penelitan yang sedang mereka kerjakan khususnya penelitian yang menggunakan teori Uses and gratification. Berikut gambar yang dimaksud: Sumber pemuas kebutuhan non media: Lingkungan social: 1.ciri demografis 2.afiliasi kelompok 3.ciri kepribadian Kebutuhan khalayak: 1.kognitif 2.afektif 3.integratif personal 4.integratif social 5.pelepasan ketegangan 1.keluarga, teman 2.komunikasi interpersonal 3.hobi 4.tidur Penggunaan media massa 1.jenis media : surat kabar, majalah, radio, tv, film 2. isi media 3.terpaan media 4.konteks social dari terpaan media Pemuasan media (fungsi): 1.pengamatan Lingkungan (pengawas) 2. diversi/hiburan 3. identitas personal 4.hubungan sosial Gambar I.1: Model uses and gratification (Nurudin,2007) 4

Berkaitan dengan model teori uses and gratification di atas, masing-masing poin yang tertera dalam model tersebut dapat dijelaskan dalam pembahasan di bawah ini: A. Lingkungan Sosial Ciri-ciri demografis : Ciri-ciri demografis sering berkaitan langsung dengan individu itu sendiri seperti umur, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, tingkat pendidikan, maupun agama. Afiliasi kelompok : Afiliasi kelompok berkaitan keterlibatan seorang individu dalam suatu kelompok yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan media yang mereka inginkan Ciri-ciri atau karakteristik kepribadian : Karakteristik kepribadian yang dimaksud disini merupakan karakteristik seperti halnya kelas social, gaya hidup dan kepribadian seseorang dalam suatu kelas social di masyarakat B. Kebutuhan khalayak Menurut Nurudin (2007) yang tergambar dalam model teori uses and gratification di atas, terdapat 5 jenis kebutuhan yang dimiliki oleh masing-masing individu yang terdiri dari: Kebutuhan kognitif : kebutuhan individu yang berkaitan dengan pemenuhan informasi, pengetahuan serta pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan hasrat untuk memahami lingkungan juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan Kebutuhan afektif : kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalamanpengalaman yang bersifat keindahan, menyenangkan, dan emosional. Kebutuhan integratif personal : kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kepercayaan, kesetiaan dan status individu. Kebutuhan ini berdasarkan hasrat akan harga diri. Kebutuhan integratif social : kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal ini didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. Kebutuhan pelepasan ketegangan atau pelarian : kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindari ketegangan, tekanan, dan hasrat untuk mencari hiburan. C. Sumber pemuas kebutuhan Pada model uses and gratification, media pemuas kebutuhan yang dapat digunakan individu dibedakan menjadi 2 (Nurudin, 2007) yaitu: Sumber non media : keluarga, teman-teman, komunikasi interpersonal yaitu komunikasi antar pribadi individu, hobi, maupun dengan tidur. Sumber media massa dapat terbagi lagi kedalam 2 jenis : (1) media massa tercetak meliputi buku, surat kabar, dan majalah. (2) media massa elektronik yang terdiri dari radio, televise dan film. D. Pemuasan media (fungsi) Menurut Nurudin (2007) yang tergambar dalam model teori uses and gratification di atas, terdapat 4 pemuasan media yang terdiri dari pengamatan lingkungan, diversi/hiburan, identitas personal dan hubungan sosial. Namun yang disayangkan, dalam bukunya tersebut Nurudin (2007) tidak menyebutkan definisi dari masing-masing poin pemuasan media. Berdasarkan hal tersebut maka penulis menggunakan acuan buku tambahan untuk memperoleh definisi dari masing-masing 5

poin pemuasan media. Menurut McQuail dan rekan dalam morissan (2010) terdapat 4 fungsi individu dalam menggunakan media Pengamatan lingkungan (pengawas) : media massa dapat membuat individu memperoleh informasi maupun pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu memahami suatu hal atau lingkungan. Diversi/hiburan : media dapat digunakan oleh individu untuk melarikan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari Identitas personal : media dapat digunakan oleh individu sebagai cara untuk memperkuat nilai-nilai individu atau dengan kata lain individu memanfaatkan media yang ada sebagai penguat nilai, penambah keyakinan, serta pemahaman diri Hubungan sosial : media dapat digunakan sebagai salah satu media pencari teman maupun pengganti teman. Dengan kata lain, hubungan social ini dapat membuat media melahirkan hubungan interaksi antara individu dengan masyarakat atau dengan lingungan sekitarnya Metode dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memilih deskriptif sebagai tipe penelitiannya. Penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan (keadaan,kondisi,situasi,peristiwa,kegiatan) yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010). Penelitian ini berlokasi di perpustakaan Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya karena lokasi tersebut seseuai dengan kebutuhan penelitian. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan non random sampling dengan purposive sampling. Jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 100 orang responden. Temuan dan Analisa Data 1. Faktor Lingkungan Sosial Hasil temuan penelitian menyebutkan bahwa dalam penggunaan fasilitas internet yang disediakan oleh perpustakaan paling banyak yaitu 71 mahasiswa dengan prosentase (71%) merupakan mahasiswa berjenis kelamin laki-laki. Hasil ini berbeda jika dibandingkan dengan hasil survey yang dilakukan oleh asosiasi penyelenggara jasa internet di indonesia (APJII) (2015) yang menyebutkan bahwa perempuan dengan (51%) menggunakan internet lebih banyak dibandingan dengan laki-laki yang hanya mendapat (49%). Responden pada penelitian ini paling banyak berusia antara 20-22 tahun sebanyak 46 (46%) mahasiswa. usia 17-18 tahun berjumlah 30 (30%) mahasiswa, usia 23-25 tahun berjumlah 23 (23%) mahasiswa dan usia 26-28 tahun berjumlah 1 (1%) orang mahasiswa. Hasil ini sesuai dengan survey yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) (2015) yang menyebutkan bahwa pengguna internet indonesia masih didominasi rentang umur 18-25 tahun yaitu sebesar (49%) yang masuk dalam kategori digital native. Mahasiswa dengan semester 4 sebesar (30%) masih lebih unggul jika dibanding mahasiswa semester lain dalam penggunaan fasilitas internet yang disediakan oleh perpustakaan. Jurusan sistem informasi sebesar (65%) merupakan jurusan yang paling banyak menggunakan fasilitas internet perpustakaan dan yang bersedia mengisi kuesioner ini. Faktor lingkungan sosial yang terakhir dapat dilihat dari kepribadian responden. Hasil penelitian didapat bahwa selama rentang waktu satu bulan, kebanyakan mahasiswa memiliki kepribadian cukup aktif dalam menggunakan internet yaitu pada posisi medium user yaitu yang merupakan pengguna yang menggunakan atau memanfaatkan internet antara 10-40 jam dalam 6

satu bulan. Hasil ini dapat dilihat dari banyaknya responden (33%) yang mengatakan mereka menggunakan fasilitas internet perpustakaan selama 1 bulan sebanyak lebih dari 10 kali (dengan banyak yang memilih 20 kali) dan untuk lama pengaksesan banyak responden yaitu dengan (34%) mengatakan mereka menggunakan rentang waktu 31-60 menit. 2. Kebutuhan Khalayak a. Kebutuhan Kognitif Berdasarkan kebutuhan yang dimiliki oleh para responden, kebutuhan kognitif merupakan kebutuhan paling banyak dipenuhi oleh responden dengan menggunakan fasilitas internet yang disediakan oleh perpustakaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan data yang menyebutkan bahwa (94%) responden menggunakan fasilitas internet perpustakaan untuk mencari informasi. Fasilitas internet perpustakaan yang digunakan oleh para responden untuk memenuhi kebutuhan informasi ternyata digunakan untuk mengakses Informasi yang jumlahnya luar biasa banyak serta sangat beragam. Namun dari banyaknya informasi yang mereka akses, informasi terkait dengan berita-berita terkini serta informasi jurnal dan artikel ilmiah merupakan informasi yang paling sering mereka akses dengan masing-masing (38,3%) jika dibandingkan dengan informasi terkait kesehatan (2,13%), informasi terkait life style (6,38%) serta lain-lain (14,9%). Banyak mahasiswa yang mengakses berita-berita terkini juga tidak terlepas dari semakin menjamurnya situs berita online seperti kompas, jawa pos, republika maupun media Indonesia. Hal ini sesuai dengan hasil survey yang dilakukan oleh raksasa teknologi amarika serikat yaitu Microsoft dalam lifolitan (2015) menyebutkan bahwa semakin terkoneksi orang Indonesia dengan internet membuat mereka lebih memilih memperoleh berita lewat media online dibandingkan dengan media cetak maupun televisi. Para responden setelah menemukan informasi yang mereka butuhkan selanjutnya mereka tindak lanjuti dengan mendowload informasi tersebut (32,93%) dibandingkan dengan membacanya (25,61%), mengcopy paste (21,14%) serta menyimpan linknya (20,32%). Masih banyak yaitu 52 responden yang melakukan copy paste, menjadi alarm tersendiri bagi pihak yang terkait karena kebiasaan mengcopy paste dapat mejadi kebiasaan buruk para mahasiswa, khusunya ketika mengerjakan tugas perkuliahan maupun penelitian. Copy paste dapat menjadi masalah karena tindakan tersebut merupakan salah satu tindakan yang dapat menjerumuskan seseorang dalam plagiatisme jika tidak hati-hati dalam pencantuman sumber referensi. Informasi dari blog juga masih banyak digunakan oleh mahasiswa dalam penelitian kali ini. Sebanyak 42 mahasiswa dengan (44,68%) juga masih banyak yang menggunakan informasi dari blog pribadi seseorang meskipun taraf penggunaanya disesuaikan (untuk tugas menghindari blog, tetapi untuk informasi pribadi tidak masalah). Pemanfaatan fasilitas internet perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan kognitif para penggunanya ternyata tidak dapat berjalan mulus seperti yang diharapkan. Masih banyak kendala yang dapat menghambat mereka dalam memenuhi kebutuhan informasi. pengguna dengan (64,89%) mengatakan bahwa kendala akses seperti kualitas jaringan internet menjadi kendala utama mereka dalam memperoleh informasi. selain itu (13,83%) mengatakan jika kendala dari colokan listrik dapat menghambat mereka dalam mengakses informasi dengan fasilitas internet perpustakaan. (5,33%) mengatakan jika bahasa menjadi kendala lainnya dalam mencari informasi. (12,76%) juga mengatakan 7

jika kesulitan dalam menentukan keyword menjadi kendala mereka ketika mencari informasi dengan fasilitas internet. Serta (3,19%) mengatakan lain-lain. Hasil ini dapat menjelaskan bahwa untuk saat ini kualitas jaringan internet yang dimiliki oleh perpustakaan STIKOM Surabaya masih belum sesuai dengan harapan para pengguna. Seringnya jaringan tidak dapat diakses serta rendahnya kecepatan internet membuat para pengguna tidak nyaman dalam memanfaatkan fasilitas internet tersebut. Responden yang dihadapkan dengan hambatan tersebut, sebanyak (47,87%) responden mengatakan mereka akan beralih pada tethering dari HP atau modem sendiri, serta (21,28%) mengatakan mereka memilih mencari informasi dengan fasilitas/layanan lain yang dimiliki oleh perpustakaan. (12,77%) mengatakan memilih mencari informasi dengan minta bantuan orang lain. (10,64%) mengatakan mencari informasi dengan bahasa yang lebih mereka mengerti. Serta (7,45%) memilih lain-lain. Hasil ini perlu dijadikan agenda pembenahan terhadap kualitas jaringan internet yang dimiliki perpustakaan STIKOM Surabaya, jangan sampai hambatan-hambatan yang ada dapat menjadi citra buruk perpustakaan di mata para penggunanya, terlebih untuk saat ini citra yang dimiliki perpustakaan STIKOM Surabaya dimata para pengguna sudah cukup baik. b. Kebutuhan Afektif Meskipun kebutuhan kognitif menjadi kebutuhan paling banyak dipenuhi oleh responden dalam penelitian kali ini, namun selain kebutuhan kognitif, fasilitas internet yang disediakan oleh perpustakaan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Fasilitas internet perpustakaan juga digunakan sebagai media pemenuh kebutuhan afektif seperti digunakannya fasilitas internet perpustakaan untuk membuat para responden senang karena berhasil membantu mereka dalam menyelesaikan masalah (82%). Masalah dalam tugas perkulihan (65,85%) paling banyak mereka selesaikan dibanding dengan masalah akan rasa ingin tahu (19,51%), masalah tugas penelitian (9,76%) serta masalah pribadi (4,88%). Mahasiswa dengan memanfaatkan internet dapat mengakses seluruh informasi yang mereka butuhkan maupun yang mereka inginkan kapanpun dan dimanapun mereka berada, sehingga dengan hal seperti ini seorang mahasiswa dapat lebih cepat dalam menambah pembendaharaan pengetahuan mereka yang pada akhirnya berbading positif dalam menyelesaikan persoalan perkulihan yang sedang mereka hadapi. Hal senada dikatakan oleh Rahardjo (2002) bahwa internet dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan karena internet mampu menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinkan seorang pelajar berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. Tidak hanya itu, menurut Rahardjo (2002) internet juga memberikan kemudahan terkait dengan sumber informasi para pelajar karena sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan indonesia adalah masalah sumber informasi. Kelangkaan sumber informasi konvensional seperti perpustakaan cenderung dikarenakan harga buku dan jurnal yang mahal serta pengelolaan perpustakaan yang tidak mudah, membuat kehadiran internet menjadi salah satu solusi pamungkas untuk masalah ini. Disukainya perpustakaan karena adanya fasilitas internet perpustakaan ternyata telah dirasakan oleh perpustakaan STIKOM Surabaya, sebanyak (63%) responden mengatakan mereka merasa senang, betah dan ketagihan untuk terus menggunakan fasilitas internet yang perpustakaan STIKOM Surabaya sediakan. Responden dengan (50,8%) mengatakan bahwa terlepas dari fasilitas internet yang disediakan, mereka 8

senang dan ketagihan tidak lain dikarenakan kenyamanan yang mampu diberikan oleh gedung dan ruang perpustakaan kepada setiap penggunanya. 49 responden dengan (28,82%) paling banyak memilih media sosial sebagai situs paling sering mereka akses dengan fasilitas internet perpustakaan. Hasil ini juga sesuai dengan survey data global web index yang menyebutkan bahwa Indonesia merupakan Negara pengguna media sosial paling aktif di Asia. Indonesia dari jumlah penduduknya, memiliki (79,7%) yang aktif dalam menggunakan sosial media, lebih unggul dibandingkan dengan Malaysia (72%) dan China (67%). c. Kebutuhan Integrasi Personal Fasilitas internet yang disediakan oleh perpustakaan juga digunakan untuk menambah keyakinan (59%). Responden sebesar (52,54%) mengatakan bahwa dengan fasilitas internet perpustakaan, mereka mencoba menambah keyakinan terkait ketepatan informasi yang mereka butuhkan dalam mengerjakan tugas perkuliahan. Dalam kasus ini seorang pengguna fasilitas internet perpustakaan STIKOM Surabaya kebanyakan mereka tahu dan yakin jika orang lain tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan, maka dengan fasilitas internet perpustakaan mereka dapat menemukan jawaban dari apa yang mereka butuhkan dan inginkan, untuk itu mereka sering menggunakan fasilitas internet perpustakaan untuk menambah keyakinan mereka. Keyakinan dalam hal ketepatan informasi yang terus di buru oleh mahasiswa dengan menggunakan fasilitas internet perpustakaan memiliki dampak positif terhadap nilai perkuliahan mereka. Sebanyak (64%) responden mengatakan bahwa fasilitas internet perpustakaan memiliki kontribusi dalam meningkatkan nilai perkulihan mereka. Responden dengan (56,25%) berpendapat jika beragamnya informasi yang mampu ditampilkan internet mampu membuat nilai perkuliahan mereka terus mengalami kenaikan. Selain hal di atas, (55%) responden mengatakan bahwa fasilitas internet dapat meningkatkan peringkat mahasiswa mereka. 25 responden dengan (45,45%) mengatakan jika peringkat sebagai mahasiswa yang up date informasi dapat mereka tingkatkan dengan menggunakan fasilitas internet perpustakaan. (62%) responden mengatakan mereka menggunakan fasilitas internet perpustakaan untuk menambah pemahaman diri dimana sebanyak (38,71%) responden mengatakan jika pemahaman diri dari segi kesehatan yang sesuai untuk tubuh mereka menjadi hal yang terus berusaha mereka pahami dari hari ke hari. d. Kebutuhan Integrasi Sosial Fasilitas internet perpustakaan juga responden gunakan untuk berkomunikasi (79%). Banyak responden menggunakan fasilitas internet perpustakaan untuk berkomunikasi dengan teman-teman mereka yaitu sebesar (63,3%). Para responden dalam berkomunikasi tersebut paling banyak menggunakan aplikasi media sosial seperti facebook dengan (41,77%). Hal ini seperti apa yang dikatakan oleh Quartaman dan Mitchell dalam Purwandini (2013) bahwa internet dapat dimanfaatkan sebagai media komunikasi yaitu dengan menggunakan internet seseorang dapat berkomunikasi dengan pengguna internet yang lain. Fasilitas internet perustakaan juga mereka gunakan untuk saling berbagi dan bertukar informasi (77%) terutama informasi terkait perkulihan yang sedang mereka tekuni (46,75%). Menurut Quartaman dan Mitchell dalam Purwandini (2013) internet juga dapat bermanfaat sebagai media pertukaran informasi. Pertukaran informasi yaitu 9

internet dengan aplikasi di dalamnya seperti email memungkinkan seseorang bertukar informasi tanpa harus mengirinkannya secara manual seperti melalui kantor pos. Namun pada penelitian kali ini, fasilitas internet perpustakaan tidak banyak digunakan untuk membentuk atau bergabung dengan komunitas tertentu yang para respoden sukai. Hal ini dapat dilihat dari (45%) responden mengatakan Ya dan (55%) mengatakan Tidak. e. Kebutuhan Pelepasan Ketegangan atau Pelarian Fasilitas internet perpustakaan memiliki kontribusi dalam memenuhi kebutuhan pengguna khususnya kebutuhan untuk pelarian akan rasa bosan dan jenuh ketika mereka memiliki banyak waktu (59%). Masing-masing (27,12%) responden mengatakan alasan mereka menggunakan fasilitas internet yang disediakan perpustakaan untuk pelepasan ketegangan tidak lain karena mereka ingin mengisi waktu mereka dari kebosanan menunggu jam kuliah serta mereka ingin mengisi waktu bebas mereka dari kebosanan. Aktivitas yang banyak mereka lakukan untuk mengisi waktu dari kebosanan adalah mengakses berita-berita terkini seperti sosial, politik dll (44,08%). Fasilitas internet perpustakaan juga mereka gunakan untuk mencari hiburan (71%). Hiburan yang mereka cari tersebut mereka gunakan untuk menghilangkan kepenatan pikiran yang mereka miliki khususnya kepenatan dari tugas perkuliahan (38,08%). Untuk apa yang mereka akses, media sosial (29,71%) menjadi hal yang paling sering mereka akses untuk mencari hiburan. Namun selain hal di atas, juga banyak responden yang menyebutkan mereka menggunakan fasilitas internet perpustakaan untuk akses video, situs +17 tahun, games dll. Hal ini menekankan bahwa untuk akses hiburan, fasilitas internet perpustakaan dapat digunakan untuk akses apa saja yang diinginkan, salah satunya games yang banyak disukai oleh pengguan laki-laki. Games sendiri sering diidentikkan dengan hal yang berdampak buruk, padahal tidak selalu demikian. Menurut MarLiF (2011) dalam sebuah artikel yang dia tulis menyebutkan bahwa dari beberapa survey yang dilakukan, games juga memberikan hal baik bagi perkembangan anak. Penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli dari university of Rochester di New York menyebutkan bahwa dengan bermain games, seseorang dapat memiliki focus yang lebih baik dengan sekelilingnya, mempertajam visual (penglihatan), serta games dapat dijadikan sebagai pengalih akan rasa sakit seperti orang yang sedang mengalami cemoteraphy. Berbagai macam hiburan dapat ditampilkan oleh internet dengan sangat mudah. Kemudahan inilah yang menjadi daya tarik bagi pengguna fasilitas internet perpustakaan ketika mereka memanfaatkannya untuk akses hiburan. (46,48%) responden beralasan jika dibanding dengan fasilitas maupun layanan yang lain di perpustakaan, fasilitas ini sangat mudah diakses. 3. Sumber Pemuas Kebutuhan Para responden memilih menggunakan fasilitas internet perpustakaan sebagai media pemuas kebutuhan kognitif dapat dikarenakan beberapa alasan yang melatarbelakanginya. Alasan pertama dapat dikarenakan faktor lingkungan sosial responden yang merupakan seorang mahasiswa, sehingga sumber informasi yang paling mudah dijangkau oleh mereka adalah perpustakaan beserta fasilitas dan layanan yang mereka miliki. Alasan kedua dikarenakan berdasarkan faktor lingkungan sosial mereka yaitu usia responden penelitian ini masuk ke dalam golongan usia digital native yaitu mereka akan lebih 10

suka mengakses informasi atau apapun dengan media elektronik yang mereka miliki dibanding dengan media lainnya seperti buku maupun koleksi perpustakaan. Hal ini berdsarkan temuan data bahwa 32 responden dengan (34,04%) mengatakan alasan mereka menggunakan fasilitas internet perpustakaan untuk akses informasi dikarenakan mereka suka dengan bentuk dari informasi yang ditampilkan yaitu berbentuk elektronik Alasan ketiga dengan 8 responden (8,51%) menggunakan fasilitas internet perpustakaan dikarenakan menurut mereka koleksi perpustakaan belum mampu memenuhi kebutuhan informasi yang sangat mereka butuhkan, sementara internet itu sendiri mereka anggap lebih mampu menyediakan informasi yang mudah karena berbentuk elektronik 4. Pemuasan Media Fasilitas internet perpustakaan yang paling banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan kognitif para responden secara tidak langsung mampu membuat fasilitas internet perpustakaan berfungsi utama sebagai sebagai media pengamatan lingkungan atau pengawas. Menurut McQuail dan rekan dalam morissan (2010) pengamatan lingkungan (pengawas) yaitu media massa dapat membuat individu memperoleh informasi maupun pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu memahami suatu hal atau lingkungan. Fasilitas internet ini juga mampu berfungsi sebagai diversi/hiburan. Menurut McQuail dan rekan dalam morissan (2010) fungsi diversi yaitu media dapat digunakan oleh individu untuk melarikan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari. Fungsi diversi dapat terbentuk oleh fasilitas internet perpustakaan karena fasilitas ini banyak digunakan oleh responden untuk memenuhi kebutuhan pelepasan ketegangan atau pelarian seperti digunakan untuk menghabiskan waktu luang yang mereka miliki serta juga banyak digunakan untuk mencari hiburan. Fasilitas internet perpustakaan ternyata juga dapat dikatakan berfungsi sebagai identitas personal para penggunya. Fungsi identitas personal menurut McQuail dan rekan dalam morissan (2010) merupakan media yang dapat digunakan oleh individu sebagai cara untuk memperkuat nilai-nilai individu atau dengan kata lain individu memanfaatkan media yang ada sebagai penguat nilai, penambah keyakinan, serta pemahaman diri. Fungsi ini sudah terbentuk oleh fasilitas internet perpustakaan STIKOM Surabaya dengan digunakannya fasilitas internet perpustakaan untuk menambah keyakinan diri, meningkatka nilai perkuihan, meningkatkan peringkat sebagai seorang mahasiswa serta mampu meningkatkan pemahaman diri para mahasiswa. Fungsi terakhir yang dapat dibentuk oleh fasilitas internet perpustakaan adalah fungsi hubungan sosial. Menurut McQuail dan rekan dalam morissan (2010) fungsi hubungan social ini dapat membuat media melahirkan hubungan interaksi antara individu dengan masyarakat atau dengan lingungan sekitarnya. Fungsi ini juga dapat terbentuk oleh fasilitas internet perpustakaan STIKOM Surabaya meskipun belum sempurna. Fasilitas internet yang disediakan oleh perpustakaan STIKOM Surabaya digunakan para responden untuk berkomunikasi, dan bertuka informasi. Namun sayang tidak digunakan untuk memberntuk atau bergabung dengan komunitas/group/fanbase yang responden sukai. Kesimpulan Fasilitas internet perpustakaan STIKOM Surabaya banyak digunakan oleh mahasiswa semester 4 (30%) dengan jurusan sistem informasi (65%) yang paling mendominasi dalam pengggunaan fasilitas internet ini. Mahasiswa yang menggunakan fasilitas internet perpustakaan ini tergolong medium user yaitu yang menggunakan internet 10-40 jam dalam satu bulan. 11

Mahasiswa tersebut banyak menggunakan fasilitas internet yang disediakan oleh perpustakaan untuk memenuhi beberapa kebutuhan yang mereka miliki. Berdasarkan 5 kabutuhan dasar yang dimiliki responden seperti kebutuhan kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial serta kebutuhan pelepasan ketegangan atau pelarian, responden paling banyak menggunakan fasilitas internet perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan kognitif yaitu kebutuhan akan informasi (94%). Mahasiswa banyak menggunakan fasilitas tersebut untuk mengakses informasi seputar berita-berita terbaru (sosial, politik, olahraga dll) (38,3%) serta untuk akses jurnal atau artikel ilmiah (38,3%). Mahasiswa yang menjad responden penelitian mengatakan jika mereka menggunakan fasilitas internet perpustakaan sebagai media pemenuh kebutuhan disebabkan oleh mereka yang lebih menyukai informasi yang berbentuk elektronik dari pada yang berbentuk cetak (34,04%). Belum memuaskannya koleksi yang dimiliki perpustakaan juga menjadi dasar mereka menggunakan fasilitas internet perpustakaan untuk memperoleh informasi (8,51%). Selain itu kemudahan yang mampu diberikan oleh fasilitas internet (46,48%) dalam hal mencari kebutuhan yang mereka miliki jika dibandingkan dengan fasilitas maupun layanan lain yang ada di perpustakaan juga menjadi faktor lain mereka lebih memilih fasilitas internet perpustakaan. Fasilitas internet perpustakaan yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutukan kognitif secara tidak langsung menjadikan fasilitas ini mampu berfungsi sebagai pengamatan lingkungan atau pengawasan. Daftar Pustaka Buku dan Karya Ilmiah (Skripsi): Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Parkatik. Jakarta: Rineka Cipta. Dhanta, Rizky. 2008. Panduan Browsing Internet dengan info-info Mutakhir. Surabaya: Indah McQuail.1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid.2010. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia Nurudin.2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Purwandini, Dyana. 2013. Pemanfaatan Fasilitas Internet di Kalangan Mahasiswa Pada Perpustakaan STIE Perbanas Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga Rahardjo, Budi.2002. Memahami Teknologi Informasi : Menyikapi dan Membekali Diri Terhadap Peluang dan Tantangan Teknologi Informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo Artikel Online : Oik. 2014. Penggunaan internet indonesia nomor enam dunia. Dapat diakses pada http://tekno.kompas.com/read/2014/11/24/07430087/pengguna.internet.indonesia.nomor.enam.du nia. 2014. Statistik: Internet, Sosial Media dan Mobile di Indonesia 2014. Dapat diakses pada: http://gsbipb.com/?p=1484. 2014. Digital native, tantangan bagi perpustakaan. Dapat diakses pada: http://krjogja.com/m/read/207413/digital-native-tantangan-bagi-perpustakaan.kr Telexindo, Ferry. 2014. Sosial media: overdosis. Dapat diakses pada: http://icca.co.id/social-media-overdosis/ Kure, Emanuel. 2015. Mayoritas netizen di indonesia berusia 18-25 tahun. Dapat diakses pada: http://www.beritasatu.com/digital-life/261297-mayoritas-netizen-di-indonesia-berusia-1825- tahun.html Lifolitan. 2015. Hasil Survey: Orang Indonesia lebih memilih media online dibanding media cetak. Dapat diakses pada: http://lifolitan.com/national/hasil-survey-orang-indonesia-lebih-memilihmedia-online-dibanding-media-cetak 12