Pemetaan Strategi Belajar Tata Bahasa Inggris ( English Grammar Learning Strategies

dokumen-dokumen yang mirip
Pemetaan Strategi Belajar Tata Bahasa Inggris. ( English Grammar Learning Strategies) Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI

ERROR ANALYSIS ON THE ARGUMENTATIVE ESSAYS WRITTEN BY THE FOURTH SEMESTER STUDENTS OF STUDY PROGRAM OF ENGLISH THESIS

Psikometri. Analisis Item 1

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

The Correlation between Creative Teaching Method and Students Interest. in Teaching Learning Process at English Education Department of

By SRI SISWANTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan... Lembar Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian... Lembar Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian... Abstrak...

PENGARUH GRAMMATICAL KNOWLEDGE TERHADAP SKOR LISTENING TOEFL TEST MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA D3 TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran. Berdasarkan Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I, bahwa

ABSTRAK. Kata kunci: deskriptif, attachment to God, siswa SMA. iii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS NEED ASSESSMENT: LITERASI BAHASA INDONESIA PESERTA DIDIK SD KELAS PERMULAAN YANG BERBAHASA IBU BAHASA DAERAH

ERROR ANALYSIS ON NARRATIVE PARAGRAPHS OF THE SIXTH GRADE STUDENTS OF MA ARIF INNOVATIVE ELEMENTARY SCHOOL THESIS

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMETAAN MASALAH MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA

PENGEMBANGAN MATERI AJAR BAHASA INGGRIS

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

ABSTRACT. Title: The Planning of The Future Orientation Training Module in The Sector of Education for The Grade One Students of SMA X Bandung.

ABSTRACT. Key word: listening, running dictation

Kata Kunci: Sekolah Engagement, metode deskriptif, Convenience sampling.

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Oleh. Tunggono

Fitri Ningsi Dosen Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Taman Siswa Bima

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR KELAS TERHADAP PRESTASI BAHASA INGGRIS DI SMP SE- KABUPATEN TULANG BAWANG

ANALISIS PENGGUNAAN KATA MUBAZIR TEKS PENGALAMAN PRIBADI KARANGAN SISWA KELAS VII SMP

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

Appendix 1. Checklists of Evaluation. Title of textbook : Fun with English Date of evaluation : No Aspects Theories Questions Criteria

Abstrak. vii Universitas Kristen Maranatha

Appendices. Appendix 1. The code of questionnaire items. hal penting dalam belajar bahasa Inggris). selalu mencarinya dalam kamus). kamus elektronik).

PENGGUNAAN MODUL BAHASA INGGRIS UNTUK MENGAJAR MAHASISWA PGSD

Kata kunci: CALL, motivasi, keterampilan berbicara

INDIVIDUAL RESEARCH A STUDY OF PUBLIC SPEAKING USED BY THE FIFTH SEMESTER STUDENTS OF MURIA KUDUS UNIVERSITY IN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015

Effective Teaching. Psikologi Pendidikan, pertemuan ke-8 Semester Genap, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

BAB. I PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Inggris merupakan salah satu syarat untuk menghadapi

STRATEGI PEMBELAJARAN GRAMMAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

KEMAMPUAN BERPIDATO SECARA EKSTEMPORAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 22 BENGKULU UTARA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016/2017

MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Inggris yang memadai, para lulusan SMA akan menghadapi banyak masalah dalam

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NURVIANA VELAYATI K

HUBUNGAN STRATEGI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL EVALUASI BELAJAR PADA MAHASISWI D-III KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa

By: Elfira Fibriani Student Number: Approved by:

SILABUS PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (GD 100) Program

PENGARUH CAMPUR KODE DALAM BAHASA INDONESIA DI KALANGAN MAHASISWA IKIP SILIWANGI BANDUNG

1. The Teachers Questionnaire (in Indonesia) Kuisioner untuk Guru

MATERIAL EVALUATION CHECKLIST

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktifitas menulis adalah suatu bentuk manifestasi kemampuan dan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

TEACHING ENGLISH TO PLAYGROUP PUPILS THROUGH FUN ACTIVITIES AT KIDDIELAND PLAYGROUP

SEMNAS_PENGARUH SRL_AIMA, IFA

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

OVERVIEW MODULE 1: STRATEGI PEMBELAJARAN 1.1. Unit 1: Hakikat Strategi Pembelajaran Exercise Summary Formative Test 1 1.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kesiapan semua pihak untuk mengembangkan kemampuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING

IMPLEMENTASI STRATEGI KOLABORATIF DALAM PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PERBANKAN BAGI MAHASISWA SASTRA INGGRIS UMN-AW MEDAN

Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kemampuan Berbicara Siswa Sekolah Dasar (Usia 7 9) Berbasiskan pada Teori tentang Theme dan Rheme

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE USE OF SONG AS A TECHNIQUE OF TEACHING VOCABULARY AT ELEMENTARY SCHOOL A THESIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT

RESEARCH METHODOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. siswa mengenal masing-masing perangkat keras komputer tersebut. Penyebab

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

EFEKTIVITAS CAROUSEL ACTIVITY DALAM SPEAKING CLASS

PENGEFEKTIFAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDIO (STUDIO LEARNING METHOD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATA KULIAH DESAIN INTERIOR I

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN 4 SURAKARTA

Analisis Independent Study Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department

Pengaruh Metode Time Token Arends 1998 Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 1 Waru

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode

STRUKTUR KURIKULUM TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

EFEKTIFITAS METODE DICTOGLOSS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JEPANG (CHOUKAI)

CHAPTER III RESULT OF THE STUDY. 1. The problems faced by the tenth grade students of SMK YP SEI. PALANGKA RAYA in using letter s/es as plural nouns

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN TATA BAHASA INGGRIS (ENGLISH GRAMMAR) BERBASIS WEB SKRIPSI WINDA HAFILIA

ABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Numbered Heads Together, Student Team Achievement Division, hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN AGENT LEARNING MENGGUNAKAN METODA EVOLUTIONARY ALGORITHM DALAM PEMBUATAN PERMAINAN GO

ANALISIS CAMPUR KODE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI BANJAR TESIS. Oleh : Budi Setyo Nugroho NIM

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi dan juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pesan atau maksud pembicara kepada pendengar.

PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini mengandung pengertian bahwa keberhasilan

FKIP Universitas PGRI Madiun

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hal ini tanpa disadari telah

Transkripsi:

Pemetaan Strategi Belajar Tata Bahasa Inggris ( English Grammar Learning Strategies) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY Dwiyani Pratiwi, Anita Triastuti, dan Lusi Nurhayati Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) apakah mahasiswa memiliki strategi belajar tertentu dalam mempelajari grammar,dan (2) strategi belajar grammar apa saja yang diterapkan mahasiswa. Permasalahan yang dihadapi adalah selama ini dirasa mahasiswa kurang menyadari pentingnya strategi belajar dalam belajar tata bahasa. Mereka cenderung mengandalkan penjelasan dan latihan-latihan yang diberikan oleh pengajar. Para pengajar sering hanya menekankan pada penyampaian isi materi pembelajaran tetapi selama proses pembelajaran tidak mendorong dan mengarahkan mahasiswa untuk mengembangkan berbagai strategi dalam belajar tata bahasa. Akibatnya, mahasiswa tidak segera tersadarkan bahwa sebenarnya ada banyak strategi belajar grammar yang bisa mereka pilih dan lakukan. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive non-experimental quantitative yang bertujuan untuk mendeskripsikan strategi belajar English grammar dari mahasiswa di lingkungan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini bersifat survey. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 1, 3, dan 5 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta dengan jumlah 57 mahasiswa. Pengambilan sampel dengan metode stratified random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner dibuat dengan mengadaptasi grammar-learning strategies inventory oleh Oxford dan Lee dalam Cohen dan Macaro (2007). Questionnaire items yang dibuat sejumlah 48 yang terbagi menjadi 3 tipe strategi, yaitu: 1) strategies used by learners who are oriented to meaning but occasionally shift attention to form/implicit learning, 2) strategies used by learners who are oriented to explicit-inductive learning, 3) strategies used by learners who are oriented to explicit-deductive learning. Analisis data dilakukan berdasarkan descriptive statistics yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menganalisis suatu set data. Penghitungan statistik yang dilakukan yaitu mendapatkan mean (average) dari grammar-learning strategies untuk tiap grade level berdasarkan semester dan untuk aspek demographic berdasarkan gender. Hasil analisis data menunjukkan mahasiswa semester 1 cenderung menggunakan model strategi belajar tatabahasa secara implisit (implicit grammar learning strategy (mean: 6,9)). Dengan kata lain ketika mereka mempelajari bahasa Inggris mereka memberikan perhatian penuh pada makna, meskipun terkadang melihat pada tatabahasa atau bentuk ketika mendapatkan masalah dalam memaknainya. Mahasiswa semester 3 cenderung tidak memiliki kepastian dalam menggunakan model belajar tatabahasa Inggris tertentu (mean: 6,2). Penggunaan strategi belajar eksplisit-deduktif (explicit-deductive learning) kadang-kadang dilakukan. Begitu halnya dengan mahasiswa semester 5 hanya kadang-kadang saja mereka menggunakan model strategi tersebut (mean: 7,5).Sehingga dapat disimpulkan bahwa mulai semester 1 sampai semester 5 mahasiswa tidak banyak melakukan perubahan dalam penggunaan strategi belajar tatabahasa tertentu dan belum ada proses secara sadar menerapkan strategi belajar tatabahasa yang efektif. Jika mengacu pada 4 dimensi kesadaran dalam menerapkan strategi belajar tatabahasa Inggris tertentu (Schmidt dalam Cohen dan Macaro, 2007), mahasiswa Program Prodi Studi Pendidikan Bahasa Inggris belum memiliki kesadaran atau intense yang tinggi dalam menerapkan strategi belajar tatabahasa Inggris tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Grammar (tata bahasa) merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap pembelajar bahasa Inggris, terlebih oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FBS UNY yang kelak akan menjadi guru bahasa Inggris di tingkat SMP dan SMU. Grammar memiliki peranan yang penting dalam bahasa Inggris karena padanya terletak makna dari sebuah ujaran maupun tulisan. Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia memiliki beberapa perbedaan dalam aturan tata bahasa, salah satunya tentang tenses atau bentuk waktu. Misalnya, bagi penutur bahasa Inggris asli silabel ed pada kata studied yang merupakan bentuk lampau dari kata kerja study jelas menentukan makna kata. Sementara bagi orang Indonesia, kata belajar yang dilakukan saat ini, kemarin maupun sesaat yang telah lalu tidak mengalami perubahan bentuk. Untuk penanda waktu bahasa Indonesia mensyaratkan penggunaan kata seperti kemarin, besok, sekarang dan sebagainya. Secara teori, ada pengaruh antara bahasa ibu atau bahasa pertama seorang pembelajar bahasa Inggris terhadap proses penguasaan bahasa asing. Pengaruh ini bisa menjadi negatif dan positif. Pengaruh positif disebut sebagai fasicitation sedangkan pengaruh negatif biasa disebut intereference (Ellis 1994). Lebih jauhnya pengaruh negatif ini bisa terimplementasi dengan adanya error, over-use dan avoidance (penghindaran). Idealnya mahasiswa Prodi PBI mengalamai kompetensi grammar yang memadai ketika mereka lulus dan menyandang gelar sarjana. Akan tetapi fakta menunjukan bahwa siswa banyak mahasiswa yang duduk di akhir semester masih lemah dalam penguaasaan grammar. Lemahnya penguasaan grammar ini terdokumentasi diantaranya dalam draf rancangan skripsi yang mereka buat. Berikut beberapa penggalan kalimat yang ditulis beberapa mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir skripsi. (1) Responding under the needs of the students under their self preparation in welcoming the modern era and global changing in any aspects, education nowadays must be aware and reevaluate itself for its contents in the form of curriculum and syllabus.

(2) First of all, the new curriculum has given freedom to the school to choose the appropriate materials or course book that represent their general goals as well their vision to the education. Melihat fakta yang terjadi, yang salah satunya direpresentasikan oleh karya tulisan mahasiswa dalam tugas akhir skripsi, bisa dikatakan bahwa ada masalah dengan proses pembelajaran grammar yang dilakukan mahasiswa. Masalah ini bisa jadi terkait dengan mahasiswa itu sendiri, pengajar, metode atau aspek lain diluar itu. Faktor dari pembelajar itu sendiri juga sangat berpengaruh terhadap penguasaan tata bahasa mereka, misalnya motivasi dalam belajar, gaya belajar (learning styles) mahasiswa, dan strategi belajar mahasiswa (learning strategies). Semestinya sudah disadari bahwa setiap mahasiswa adalah individu yang memiliki karakter yang belainan dan karenanya memiliki gaya belajar juga ketertarikan dan strategi yang berbeda dalam belajar grammar. Faktor lain yang mempengaruhi penguasaan kompetensi mahasiswa dalam menggunakan Bahasa Inggris baik lisan maupun tertulis dengan tata bahasa yang tepat, adalh pengajar (dosen). Pengajar diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk berkomunikasi dengan tata bahasa yang benar melalui penerapan berbagai teknik pengajaran tata bahasa. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris telah berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menggunakan bahasa tidak hanya lancar dan berterima tetapi akurat, termasuk ketepatan dalam penggunaan tata bahasa (grammar). Matakuliah yang fokus pada permasalaha tersebut diantaranya adalah Structure 1-4, Syntax, Morphology, dan Writing 1-4. Diharapkan dari masing-masing matakuliah tersebut mahasiswa memperoleh dasar pengetahuan yang relevan dan keterampilan untuk mendukung matakuliah yang lain, penulisan Tugas Akhir Skripsi, dan berkomunikasi di luar kampus dengan menggunakan Bahasa Inggris dengan lancar dan tepat serta berterima. Berbicara tentang pembelajaran grammar, trend pengajaran grammar secara explicit mulai ditinggalkan seiring dengan derasnya pengaruh trend metode pembelajaran baru yang lebih menekankan pada (salah satunya) aspek kelancaran (fluency). Banyak pengajar yang meninggalkan cara tradisonal mengajar grammar yaitu secara explicit dan deduktif. Kondisi ini menuntut mahasiswa untuk belajar grammar secara mandiri sesuai dengan gaya belajar masing-masing.

1.2. Permasalahan Penelitian Selama ini dirasa mahasiswa kurang menyadari pentingnya strategi belajar dalam belajar tata bahasa. Mereka cenderung mengandalkan penjelasan dan latihan-latihan yang diberikan oleh pengajar. Para pengajar sering hanya menekankan pada penyampaian isi materi pembelajaran tetapi selama proses pembelajaran tidak mendorong dan mengarahkan mahasiswa untuk mengembangkan berbagai strategi dalam belajar tata bahasa. Akibatnya, mahasiswa tidak segera tersadarkan bahwa sebenarnya ada banyak strategi belajar grammar yang bisa mereka pilih dan lakukan. Dengan itu mereka bisa menikmati proses belajar grammar dan pada akhirnya secara bertahap mencapai kompetensi yang diharapkan. Untuk meningkatkan penguasaan tata bahasa mahasiswa, proses pembelajaran pada matakuliah-matakuliah yang mendukung penguasaan tata bahasa mahasiswa (seperti Structure dan Writing) harus lebih diefektifkan terutama dalam pengembangan strategi belajar. Untuk itu, maka langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengetahui apakah mahasiswa memiliki strategi tertentu dalam belajar grammar atau apakah dalam belajar tata bahasa selama ini mereka hanya mengandalkan materi yang diberikan dosen di dalam kelas. Dan apakah mereka peduli dengan strategi belajar hal ini. Informasi tentang strategi belajar tata bahasa yang sudah dikembangkan oleh mahasiswa ini penting untuk digali karena selanjutnya bisa digunakan untuk mendesain kegiatan pembelajar grammar secara formal di dalam kelas maupun dalam mendesain tugas pelengkap diluar kelas formal. Dengan kata lain, dengan mengetahui strategi belajar tata bahasa mahasiswa yang sudah dilakukan para pengajar dapat mengembangkan berbagai teknik/metode mengajar yang lebih efektif guna meningkatkan penguasaan tata bahasa mahasiswa. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. untuk mengetahui apakah mahasiswa memiliki strategi belajar tertentu dalam mempelajari grammar 2. untuk mengetahui strategi belajar grammar apa saja yang diterapkan mahasiswa

1.4. Manfaat Penelitian Informasi yang didapat dari hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu dosen pengampu mata kuliah pendukung kemampuan grammar untuk merancang aktivitas pembelajaran mereka di dalam kelas juga merancang tugas-tugas perkuliahan di luar kelas formal. Selain itu para pengajar juga bisa lebih mengetahui karakteristik mahasiswa dari sisi strategi belajar mereka yang bisa jadi memerlukan perlakukan berbeda di dalam kelas. Informasi dari penelitian ini juga penting bagi para pemegang kebijakan jurusan PBI juga lembaga di atasnya karena bisa menjadi bahan kajian dalam mendesain keputusan terkait dengan pembelajaran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Belajar Dalam pembelajaran bahasa yang komunikatif, ada perubahan paradigma dalam pembelajaran bahasa, dimana guru, buku teks, dan metode mengajar tidak lagi ditempatkan sebagai faktor-faktor utama untuk sukses dalam belajar bahasa. Dalam Prinsip Pembelajaran bahasa disebutkan: Successful mastery of the second language will be due to a large extent to a learner s own personal investment of time, effort, and attention to the second language in the form of an individualized battery of strategies for comprehending and producing the language (Brown, 2001:60). Dengan demikian sukses dalam belajar bahasa sangat ditentukan oleh strategi belajar pembelajar bahasa dalam memahami dan memproduksi bahasa. Sementara itu Spratt (2005) memberikan definisi strategi belajar sebagai berikut: Learning strategies are the ways chosen by learners to learn language. They include ways to help students identify what they need to learn, process new language and work with other people to learn. Using the right strategy at the right time can help them learn the language better, and help to make them more autonomous. Menurut Richard dan Schmidt (2002) secara umum strategi belajar bisa diartikan sebagai the ways in which learners attempt to work out the meanings and uses of words, grammatical rules, and other aspects of the language they are learning. Richard dan Schmidt, 2002 menyebutkan bahwa secara umum gaya belajar ini bisa dibagi menjadi 4 kategori: a. Strategi kognitif (cognitive strategies), misalnya dengan menganalisa bahasa target (dalam hal ini bahsa Inggris), membandingkan hal yang baru dnegan apa yang sudah diketahui baik dalam bahasa pertama maupun bahasa kedua, dan mengorganisasi informasi. b. strategi metakognitif (metacognitive strategies), misalnya memperhatikan cara belajar dirinya, membuat rencana ynag tersusun rapi, memonitor perkembangan diri.

c. strategi social (social strategies), misalnya mencari teman yang juga penutur asli dari bahasa yang sednag dipelajari (bahasa Inggris) atau bekerja kelompok di kelas. d. Strategi pengelolaan sumberdaya (resource management strategies), misalnya merancang waktu regular untuk belajar dan menentukan tempat untuk belajar. 2.2. Definisi dan Teknik Belajar Tatabahasa (1) Definisi Grammar is a description of the structure of a language and the way in which linguistic units such as words and phrases are combined to produce sentences in the language. It usually takes into account the meanings and functions these sentences have in the overall system of the language. It may or may not include the description of the sounds of a language (Richard dan Schmidt, 2002). (2) Berbagai model cara belajar bahasa (terkait dengan strategi belajar tata bahasa) (a) Belajar tata bahasa secara implisit Belajar tata bahasa secara implisit mencakup belajar berbagai pola gramatikal kalimat tanpa memberikan perhatian khusus pada bentuk dan tanpa penjelasan pola gramatikal. Ellis (dalam Richard dan Schmidt, 2002) mengatakan bahwa dalam belajar tata bahasa pembelajar bahasalah yang menyimpulkan pola gramatikal kalimat dari kalimat-kalimat yang diberikan, tanpa penjelasan. Sementara itu Schmidt mengatakan bahwa dalam belajar bahasa perhatian terhadap elemen-elemen bahasa tetap diperlukan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada dua macam strategi belajar bahasa (termasuk tata bahasa), yaitu: (1) strategi belajar bahasa dengan meningkatkan pengalaman belajar bahasa (exposure) atau interaksi dengan berbagai sumber belajar bahasa misalnya membaca surat kabar, menonton siaran berbahasa Inggris di TV, dan berkomunikasi dengan penutur asli. Strategi tersebut lebih diorientasikan kepada makna semata-mata dan tidak pada bentuk atau pola kalimat (purely meaning-oriented).

(2) strategi belajar implisit yang melibatkan bentuk Dengan strategi tersebut, pembelajar bahasa memberikan perhatian penuh pada makna. Tetapi ketika mendapati masalah terutama dalam memproduksi bahasa mereka memberikan perhatian khusus (meskipun secara temporal) pada tata bahasa yang digunakan, misalnya memberikan perhatian khusus pada struktur kalimat yang dominan digunakan, memperhatikan bagaimana orang dengan kemampuan bahasa yang lebih baik berbicara dan kemudian menirukannya, dan sebagainya. Schmidt (dalam Cohen & Macaro, 2007) juga menyebutkan bahwa pembelajaran tatabahasa secara implisit dikatakan sebagai unconscious learning. Artinya, pembelajar tidak memiliki kesadaran untuk menerapkan strategi tatabahasa tertentu dalam mempelajari bahasa bahkan tidak bisa mengontrol strategi belajar apa yang harus diterapkan ketika menghadapi permasalahan tatabahasa. (b) Belajar Tatabahasa secara eksplisit (1) Explicit-inductive L2 Learning Model belajar tatabahasa ini dimulai dengan melihat contoh kalimat tertentu dan menganalisa aturan tata bahasa. DeKeyser (dalam Cohen & Macaro, 2007) ) menyebut model belajar tata bahasa ini rule discovery. (2) Explicit-deductive L2 Learning Dengan model belajar tata bahasa ini pembelajar mulai belajar aturan tata bahasa dari buku atau guru, kemudian menerapkan aturan tersebut dalam kalimat. Model ini disebut rule delivery. (Cohen & Macaro, 2007) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 4 dimensi dalam proses penerapan strategi tatabahasa dalam mempelajari bahasa Inggris, yang bisa digambarkan dalam Figur 1 berikut ini.

Figur 1. Schmidt s four dimensions of consciousness (Cohen & Macaro, 2007: 126)

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian non-experimental quantitative yang bertujuan untuk mendeskripsikan strategi belajar English grammar dari mahasiswa di lingkungan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Hal ini sebagai upaya menelusuri fenomena yang terjadi dalam proses belajar-mengajar yang terkait dengan lemahnya kemampuan penguasaan tata bahasa Inggris atau English grammar dari mahasiswa. Karena tujuan dari penelitian non-experimental quantitative ini untuk mendeskripsikan sesuatu, maka penelitian ini disebut juga penelitian descriptive. Dikatakan oleh Johnson dan Christensen (2008: 377) bahwa penelitian descriptive menitikberatkan pada usaha pendeskripsian karakteristik suatu situasi atau fenomena secara akurat. 3.2. Desain Penelitian Penelitian yang bersifat survey ini mengambil 3 kelas (dengan total jumlah 57 mahasiswa) dari berbagai semester, yaitu semester 1, semester 3, dan semester 5. Mata kuliah yang akan dipakai sebagai lokasi pengambilan data terdiri dari 1 mata kuliah keterampilan untuk semester 1 dan semester 3, dan 1 mata kuliah teori untuk semester 5. Dosen Ketua dan dosen Anggota penelitian masing-masing secara langsung melaksanakan penelitian survey ini di kelas yang diampu. 3.3. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 1, 3, dan 5 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Sejumlah 57 mahasiswa yang terdiri dari 19 mahasiswa semester 1, 19 mahasiswa semester 3, dan 19 mahasiswa semester 5 dilibatkan dalam pengambilan data dengan mengisi lembar kuesioner yang dibagikan.

3.4. Waktu dan Tempat Penelitian Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa penelitian ini mengambil tempat di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Waktu atau jadwal pengambilan data diatur dan disesuaikan dengan jadwal dari masing-masing kelas yang diampu oleh dosen ketua dan dosen anggota tim penelitian. 3.5. Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, dan Teknik Penentuan Sampel Penelitian Metode pengumpulan data dilaksanakan dengan metode survey melalui pengisian kuesioner. Item dalam instrumen penelitian dibuat dengan mengadaptasi grammar-learning strategies inventory oleh Oxford dan Lee dalam Cohen dan Macaro (2007). Questionnaire items yang dibuat sejumlah 48 yang terbagi menjadi 3 tipe strategi, yaitu: 1) strategies used by learners who are oriented to meaning but occasionally shift attention to form/implicit learning, 2) strategies used by learners who are oriented to explicit-inductive learning, 3) strategies used by learners who are oriented to explicit-deductive learning. Penentuan sampel penelitian ini berdasarkan stratified random sampling method dimana sejumlah 57 mahasiswa yang diambil dari 1 kelas MK Speaking di semester 1, 1 kelas MK Writing di semester 3, dan 1 kelas MK English for Specific Purposes di semester 5 di lingkungan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Oleh karena itu analisis data akan mencakup deskripsi strategi belajar yang berdasarkan klasifikasi grade level (semester), dan aspek dari demographic, yaitu gender. 3.6. Teknik Analisis Data dan Keabsahan Data Analisis data dilakukan berdasarkan descriptive statistics yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menganalisis suatu set data. Penghitungan statistik yang dilakukan yaitu mendapatkan mean (average) dari grammar-learning strategies untuk tiap grade level berdasarkan semester dan untuk aspek demographic berdasarkan gender.

BAB IV ANALISIS DATA DAN IMPLIKASI PENELITIAN 4.1. Analisis Data 4.1.1. Analisis data tentang strategi belajar tatabahasa Inggris berdasarkan semester/grade mahasiswa Tabel 1. Data Mahasiswa Semester 1 Tabel 2. Data Mahasiswa Semester 3 Model strategi belajar tatabahasa Level penggunaan Mean Model strategi belajar tatabahasa Level penggunaan Mean A 1 0,5 A 1 0,7 2 1,9 2 1,7 3 5,9 3 4,4 4 6,9 4 5,9 5 4,3 5 5,3 B 1 3,5 B 1 2,6 2 4,6 2 3,3 3 5,1 3 5,5 4 3,9 4 4,2 5 4,8 5 2,4 C 1 1,2 C 1 1 2 4,2 2 2,8 3 6,9 3 6,2 4 4,8 4 5,2 5 1,3 5 2,3

Tabel 3. Data Mahasiswa Semester 5 Model strategi belajar tatabahasa Level penggunaan Mean A 1 0,75 2 2,2 3 7,5 4 6,8 5 1,9 B 1 2,2 2 5,1 3 5,6 4 4,4 5 1,6 C 1 0,79 2 4,3 3 7,3 4 4,9 5 1,7 Keterangan: A: Implicit learning 1: never or almost never true of me B: Explicit-inductive learning 2: usually not true of me C: Explicit-deductive learning 3: somewhat true of me 4: usually true of me 5: always true of me

Berdasarkan data pada table-tabel di atas diketahui bahwa mahasiswa semester 1 biasanya menggunakan model strategi belajar tatabahasa secara implisit (implicit grammar learning strategy (mean: 6,9). Dengan kata lain ketika mereka mempelajari bahasa Inggris mereka memberikan perhatian penuh pada makna, meskipun terkadang melihat pada tatabahasa atau bentuk ketika mendapatkan masalah dalam memaknainya. Hal ini kemungkinan karena mahasiswa semester 1 belum banyak mendapatkan materi tatabahasa. Sementara itu, mahasiswa semester 3 cenderung tidak memiliki kepastian dalam menggunakan model belajar tatabahasa Inggris tertentu (mean tertinggi: 6,2). Berdasarkan Tabel 2 di atas penggunaan strategi belajar eksplisit-deduktif (explicit-deductive learning) kadangkadang dilakukan. Begitu halnya dengan mahasiswa semester 5. Dengan mean tertinggi 7,5 untuk penerapan model strategi belajar tatabahasa secara impisit dapat disimpulkan bahwa hanya kadang-kadang saja mereka menggunakan model strategi tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mulai semester 1 sampai semester 5 mahasiswa tidak banyak melakukan perubahan dalam penggunaan strategi belajar tatabahasa tertentu. Dengan kata lain belum ada proses secara sadar menerapkan strategi belajar tatabahasa yang efektif. Jika mengacu pada 4 dimensi kesadaran dalam menerapkan strategi belajar tatabahasa Inggris tertentu (Schmidt dalam Cohen dan Macaro, 2007), mahasiswa Program Prodi Studi Pendidikan Bahasa Inggris belum memiliki kesadaran atau intense yang tinggi dalam menerapkan strategi belajar tatabahasa Inggris tertentu.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis data di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Mahasiswa semester 1 cenderung menggunakan model strategi belajar tatabahasa Inggris implisit. 2. Mahasiswa semester 3 dan 5 cenderung belum dapat mengontrol upaya mereka dalam menggunakan strategi belajar tatabahasa tertentu. 5.2. Saran 1. Dalam matakuliah tatabahasa (Structure) dan matakuliah lain yang terkait seperti Writing dosen hendaknya tidak hanya mengajarkan materi tatabahasa tetapi juga mendorong dan mengarahkan mahasiswa menggunakan strategi belajar tatabahasa yang efektif. 2. Pada penelitian yang selanjutnya atau penelitian lain terkait, peneliti dapat mengembangkan model pembelajaran tatabahasa Inggris yang mengrahkan mahasiswa untuk secara sadar menerapkan strategi-strategi belajar tatabahasa yang lebih efektif.

Daftar Pustaka Brown, H. D. 2001. Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language pedagogy.n.y: Longman. Cohen, A., dan Macaro, E. 2007. Language Learner Strategies. Oxford: OUP. Johnson, B., dan Christensen, L. 2008. Educational Research: Quantitative, Qualitative, and Mixed Approaches (3 rd Ed.). Los Angeles: Sage Publications. Richards, J. C., dan Schmidt, R. 2002. Longman Dictionary of Language Teaching and Applied Linguistics. London: Longman Pearson Education. Spratt, M., et. al. 2005. Teaching Knowledge Test. Cambride: CUP.